Post on 11-Dec-2014
description
BAB 1
Ayat – Ayat Tentang Demokrasi
A. Dalil Tentang Demokrasi – Musyawarah
1. Q.S. Ali Imran : 159
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya.” (QS Ali Imran : 159)
2. Q.S. Asy Syuura : 38
Artinya: “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan
shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS Asy Syura : 38)
3. Hadis Nabi
Dalil Naqli 1
Artinya : “Barang siapa bermaksud sesuatu, dia bermusyawarah dengan seorang muslim, maka
Allah akan memberikan petunjuk kepadanya, sehingga masalahnya akan berhasil.”
B. Dalil Tentang Dakwah
1. Q.S. An – Nahl : 125
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dan jalan-Nya, dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (Q.S. An – Nahl : 125)
2. H.R. Bukhari Muslim
Artinya: “Dari Abi Burdah berkata : Nabi saw. mengutus kakekku Abu Musa dan Muad ke Yaman,
lalu beliau bersabda : Hendaklah kamu berdua bersikap memberikan kemudahan jangan
mempersulit, dan hendaklah kamu jadikan (mereka) gembira, jangan engkau takut-takuti, dan
hendaklah kamu berdua saling terbuka dan saling bersuka hati. Dan jangan bertentangan.” (H.R.
Bukhari Muslim)
Dalil Naqli 2
3. H.R. Muslim
Artinya : “Dari Said Al Khudri r.a. Ia berkata : Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda : Siapa
pun di antara kamu yang melihat kemungkaran hendaknya merubahnya dengan tangan atau
kekuasannya, apabila tidak mampu dengan cara ini, maka hendaklah menggunakan lisannya.
Apabila dengan ini tidak mampu, maka hendaklah dengan hatinya. Demikian itu (cara yang
terakhir) adalah termasuk selemah-lemah iman.” (H.R. Muslim)
Dalil Naqli 3
BAB 2
Iman Kepada Malaikat
A. Pengertian Iman Kepada Malaikat
1. Mengenai iman kepada malaikat
Q.S. Al – Baqarah : 285
Artinya : “Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan
antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami
dengar dan kami ta’at.” (Mereka berdo’a): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah
tempat kembali.” (Q.S. Al Baqarah : 285)
2. Mengenai penjelmaan malaikat
Q.S. Maryam : 17
Artinya : “Maka kami utus kepadanya (Maryam) Roh Kami (Jibril) makan menjelmakan Jibril di
hadapannya seperti manusia yang sebenarnya.” (Q.S. Maryam : 17)
Dalil Naqli 4
3. Mengenai malaikat pada hakikatnya adalah makhluk gaib
Q.S. Al – Baqarah : 2 - 3
Artinya : “Kitab (Al-Qur'an) itu tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa (
yaitu ) mereka yang beriman kepada yang gaib dan mendirikan salat dan menafkahkan sebagian
rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka.” (Q.S. Al – Baqarah : 2 – 3)
4. Malaikat diciptakan dari cahaya
H. R. Muslim
Artinya : “Malaikat itu diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan
dari apa yang telah diterangkan padamu.” (H.R. Muslim)
5. Malaikat patuh dan tunduk kepada perintah Allah. Malaikat suci dari hawa
nafsu
Q.S. An – Nahl : 50
Artinya : “Mereka takut kepada Tuhan-Nya yang berkuasa atas mereka, dan mereka melaksanakan
apa yang diperintahkan kepada mereka.” (Q.S. An – Nahl : 50)
Dalil Naqli 5
6. Malaikat mengawasi perbuatan manusia
Q.S. Qaf : 18
Artinya : “Tidak ada satu kata pun yang diucapkan oleh manusia, melainkan didekatnya ada
Malaikat Raqib (pencatat kebaikan) serta Atid (pencatat kejahatan). (Q.S. Qaf : 18)
7. Malaikat yang bertugas mencabut nyawa manusia
Q.S. Al – An'am : 61
Artinya : “Sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan
oleh malaikat-malaikat. Kami tidak akan melalaikan kewajiban-Nya.” (Q.S. Al – An'am : 61)
B. Sifat – Sifat Malaikat
1. Q.S. Al – Anbiya : 19 – 20
Artinya : “Dan malaikat – malaikat yang disisi – Nya, mereka tidak mempunyai rasa angkuh untuk
menyembah-Nya, dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada
henti-hentinya.” (Q.S. Al – Anbiya : 19 – 20)
2. Q.S. Al -Anbiya : 26 – 27
Artinya : “Dan mereka berkata Tuhan yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak.
Dalil Naqli 6
Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan.
Mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.”
(Q.S. Al- Anbiya : 26 – 27)
3. Q.S. At – Tahrim : 6
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras,
yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. At tahrim : 6)
C. Fungsi dan Perilaku Iman Kepada Malaikat
1. Mendorong manusia untuk beramal baik
Q.S. An-Najm : 31
Artinya : “Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya
Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka
kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih
baik (surga).” (Q.S An-Najm : 31)
Dalil Naqli 7
2. Menguatkan hati orang – orang yang istiqamah
Q.S. Fushilat : 30
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang menyatakn “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan)
janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah kamu dengan
(memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Q.S. Fushilat : 30)
3. Menjadikan manusia lebih hati-hati dalam berbuat
a. Q.S. Al – Infithar : 10 – 12
Artinya : “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat – malaikat) yang mengawasi
(pekerjaanmu) yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaan itu) mereka
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Infithar : 10-12)
b. Q.S. Qaf : 18
Artinya : “Tidak ada satu kata pun yang diucapkan oleh manusia, melainkan didekatnya ada
Malaikat Raqib (pencatat kebaikan) serta Atid (pencatat kejahatan). (Q.S. Qaf : 18)
Dalil Naqli 8
D. Perilaku yang Mencerminkan Iman kepada Malaikat dalam Kehidupan Sehari-hari
Q.S. Fushilat : 31
Artinya : “Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat.” (Q.S. Fushilat :
31)
Dalil Naqli 9
BAB 3
Akhlakul Karimah (Akhlak Terpuji)
Q.S. Al – A'raf : 26
Artinya : “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.
Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka
selalu ingat.” (Q.S. Al-A'raf : 26)
A. Adab Berpakaian
1. H.R. Muslim
Artinya : “Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya liat keduanya, yaitu :
1. Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang
(penguasa yang kejam)
Dalil Naqli 10
2. Perempuan – perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung kepada
perbuatan maksiat dan mencenderungkan orang lain kepada perbuatan maksiat
rambutnya sebesar punuk onta. Mereka itu tidak akan bisa masuk surga dan tidak akan
mencium bau surga, padahal bau surga itu dapat tercium sejauh perjalanan demikian dan
demikian.” (H.R. Muslim)
2. Q.S. Al-A'raf : 31
Artinya : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.” (Q.S. Al -A'raf : 31)
3. Q.S. Al-Ahzab : 59
Artinya : “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu, anak-anak perempuanmu, dan
istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal karena itu mereka tidak diganggu. Dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S. Al-Ahzab: 59)
B. Adab Berhias
1. Larangan bertato dan mengikir gigi
H. R. Thabarani
Dalil Naqli 11
Artinya : “Rasulullah melaknat perempuan yang menato dan yang minta ditato, yang mengikir gigi
dan yang minta dikikir giginya.” (H.R. Thabarani)
2. Larangan mencukur alis
H.R. Abu Dawud
Artinya : “Rasulullah saw melaknat perempuan – perempuan yang mencukur alisnya dan yang
minta dicukur alisnya.” (H.R. Abu Dawud)
3. Larangan menyambung rambut
H.R. Bukhari
Artinya : “Seorang perempuan bertanya kepada Nabi saw “Ya Rasulullah, sesungguhnya anak saya
tertimpa suatu penyakit sehingga rontok rambutnya, dan saya ingin menikahkan dia. Apakah boleh
saya menyambung rambutnya?” Jawab Nabi saw, “Allah melaknat perempuan yang menyambung
rambutnya dan yang minta disambung rambutnya.” (H.R. Bukhari)
Dalil Naqli 12
4. Larangan berlebih – lebihan dalam berhias
H.R. Thabrani
Artinya : “Rasulullah telah melarang aku memakai cincin emas dan pakain sutera serta pakaian
yang dicelup dengan ashfar.” (H.R. Thabarani)
C. Adab Berjalan
1. Q.S. Luqman : 19
Artinya : “Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu, sesungguhnya
seburuk-buruk suara adalah suara keledai.” (Q.S. Luqman : 19)
2. Q.S. Luqman : 18
Artinya : “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (sombong) dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong lagi membanggakan diri.” (Q.S. Luqman : 18)
Dalil Naqli 13
D. Adab Bertamu
H. R. Bukhari Muslim
Artinya : “Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda : “Barang siapa yang percaya kepada
Allah dan hari akhir, hendaknya menghormati tamunya bagian istimewanya. Sahabat bertanya :
hormati tamu itu sampai tiga hari kemudian selebihnya dari itu, maka itu sedekah.” (H.R. Bukhari
Muslim)
1.Berpakaian yang pantas dan rapi
Q.S. Al Isra : 7
Artinya : “Jika kamu berbuat baik (berarti) berbuat baik bagi dirimu sendiri,dan jika kamu berbuat
jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.” (Q.S. Ali – Isra : 7)
2.Memberi isyarat ketidak datang
Q.S. An – Nur : 27
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu
sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik
bagimu agar kamu selalu ingat.” (Q.S. An – Nur : 27)
Dalil Naqli 14
3.Larangan bertamu pada tiga waktu aurat
Q.S. An – Nur : 58
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu
miliki, dan orang-orang yang belum baligh di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali
(dalam satu hari) yaitu: sebelum shalat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di
tengah hari dan sesudah shalat Isya. (Itulah) tiga ’aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak
(pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada
keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu.
Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. An – Nur : 58)
E. Adab Menerima Tamu
H. R. Bukhari Muslim
Artinya : “Abu Hurairah berkata : Bersabda Nabi saw siapa yang percaya kepada Allah dan hari
kemudian hendaknya menghormati tamunya.” (H.R. Bukhari Muslim)
Dalil Naqli 15
BAB 4
Akhlakul Mazmumah (Akhlak Tercela)
A. Hasad (Hasud)
1. Penyakit Hasad
H.R. Ahmad dan Tirmizi
Artinya : “Berlanjut kepadamu penyakit umat sebelum kamu (yakni) kebencian dan kedengkian
yang merupakan pencukuran terhadap agama, bukan pencukuran terhadap rambut.” (H.R. ahmad
dan Tirmidzi)
2.Bahaya sifat Hasad
H.R. Abu Daud
Artinya : “Jauhilah olehmu dari sifat hasad (dengki), sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan
sebagaimana api memakan kayu bakar. (H.R. Abu Daud)
3.Menghindarkan diri dari sifat Hasad
Sabda Rasulullah
Dalil Naqli 16
Artinya : “Janganlah kamu berdengki-dengkian dan janganlah kamu lakukan najasy dan janganlah
kamu berbenci-bencian dan janganlah kamu berpaling-palingan muka dan janganlah sebagian dari
kamu menjual atas jualan sebagian lainnya, dan jadilah hamba – hamba Allah yang bersaudara.”
B. Riya'
1.Riya'
Q.S. Al – Bayinnah : 5
Artinya : “Dan tiadalah mereka diperintah kecuali supaya mengEsakan Allah dengan tulus ikhlas
dalam ibadah agama yang lurus.” (Q.S. Al-Bayinnah : 5)
2. Pengaruh niat
H.R. Bukhari Muslim
Artinya : “Sesungguhnya amalan itu harus disertai dengan niat dan sesungguhnya setiap (amal)
seseorang itu tergantung niatnya.” (H.R. Bukhari Muslim)
3. Sifat Riya'
H.R. Bukhari Muslim
Artinya : “Nabi bersabda : siapa yang memperdengarkan amalannya kepada orang lain, maka Allah
memalukannya di hari kiamat, dan siapa yang memperlihatkan amalannya kepada orang lain, Allah
juga akan membalas riya’ nya itu.” (H.R. Bukhari Muslim)
Dalil Naqli 17
Q.S. Al – Baqarah : 264
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian
batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai
sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang kafir.” (Q.S. Al-Baraqarah : 264)
4.Riya' termasuk perbuatan syirik
H.R. Ahmad
Artinya : “Sesungguhnya sesuatu yang lebih aku khawatirkan atas kamu dari semua perkara yang
Dalil Naqli 18
aku khawatirkan ialah syirik kecil, yakni riya’.” (H.R. Ahmad)
C. Aniaya
1. Penjelasan aniaya
Q.S. An-Nahl : 90
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (Q.S. An – Nahl : 90)
2. Doa orang yang teraniaya
Q.S. An – Nahl : 148
Artinya : “Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh
orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. An – Nahl :
148)
D. Diksriminasi
Q.S. Al-Hujurat : 13
Dalil Naqli 19
Artinya : “Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan
perempuan dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu
berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu dengan yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia
kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih takwanya di antara kamu, (bukan yang lebih keturunan
atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya
(akan keadaan dan amalan kamu).” (Q.S. Al – Hujurat : 13)
Dalil Naqli 20
BAB 5
Zakat, Haji, dan Wakaf
A. Zakat
Q.S. Al Baqarah : 43
Artinya : “Dan dirikanlah shalat, tunaikan zakat, dan rukuklah beserta orang – orang yang rukuk.”
(Q.S. Al – Baqarah : 43)
B. Haji
Q.S. Ali Imran : 97
Artinya : “Menunaikan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah yaitu bagi orang – orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (Q.S. Ali Imran : 97)
C. Wakaf
H.R. Muslim
Dalil Naqli 21
Artinya : “Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw telah bersabda, apabila mati anak Adam,
putuslah amalnya, kecuali tiga perkara : sedekah yang berjalan terus atau ilmu yang diambil
manfaatnya atau anak saleh yang bias mendoakan orang tua.” (H.R. Muslim)
BAB 6
Tarikh dan Kebudayaan Islam
A. Kedatangan Nabi SAW di Madinah
1. Menyambut kedatangan Rasulullah
Sabda Rasulullah :
Artinya : “Biarkanlah jangan halangi jalannya, karena ia hanyalah melaksanakan perintah.”
Sabda Rasulullah :
Artinya : “Inilah tempat kediaman, jika Allah menghendaki, ya Allah mudah-mudahan Engkau
menempatkan aku di tempat kediaman yang diberkahi dan Engkau sebaik-baik yang memberi
tempat kediaman.”
B. Strategi Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah
1. Mendirikan masjid
2. Membina persaudaraan kaum muslimin di madinah
Dalil Naqli 22
Q.S. Al – Anfal : 63
Artinya : “Dan yang mempersatukan hati mereka (orang – orang yang beriman) walaupun kamu
membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan
hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. Al – Anfal : 63)
Q.S. Ali Imran : 103
Artinya : “Dan janganlah kamu menyerupai orang – orang yang bercerai berai dan berselisih
sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat
siksa yang berat.” (Q.S. Ali Imran : 103)
3. Perjanjian perdamaian dengan kaum Yahudi Madinah
4. Semakin besar musuh kaum Muslimin
Surah An - Nashr
Dalil Naqli 23
Artinya : “Apabila datang pertolongan dari Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk
agama Allah (Islam) dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dan memuji Tuhanmu dan
memohon ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima Taubat.”
Q.S. Al – Maidah : 3
Artinya : “Pada hari ini telah Aku sempurnakan pula atas nikmat-Ku dan Aku ridai islam sebagai
agamamu.” (Q.S. Al – Maidah : 3).
Dalil Tambahan
1. Q.S. Al – Mujadalah : 11
Artinya : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Q.S. Al-Mujadalah : 11)
2. H.R. Ibnu Abdil Bari
Artinya : “Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”(HR. Ibnu Abdil Bari)
Dalil Naqli 24