Post on 22-Dec-2015
description
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
“CUMA CUBURAN” SEBAGAI UPAYA PREVENTIF TERHADAP
TIMBULNYA PENYAKIT AKIBAT PAPARAN PESTISIDA BAGI
PENJUAL LALAPAN DAN JUS BUAH DI KELURAHAN BAKALAN
KRAJAN KOTA MALANG
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh :
Bima Pramana Jati (NIM. 130612607870 /2013 )
Yeni Susanti (NIM. 130612607865 /2013 )
Gebby Dwi Puspita R (NIM. 130612607881 /2013)
Deffa Erlian Sari (NIM. 120141400983 /2012)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
KOTA MALANG
2014
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
RINGKASAN .................................................................................................. iv
BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ...................... 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ............................................................. 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................... 7
4.1 Anggaran Biaya................................................................................ 7
4.2 Jadwal Pelaksanaan......................................................................... 7
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan
Lampiran 5. Nota Kesepahaman MOU atau Pernyataan Kesediaan dari Mitra
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja
iv
RINGKASAN
Kebutuhan untuk merupakan kebutuhan yang penting bagi manusia. Makanan yang bersih dan sehat sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh seorang manusia. Zaman sekarang, makanan yang dijual memang belum bisa dipastikan bersih dan sehat dikarenakan banyak faktor. Higiene sanitasi makanan dan minuman adalah upaya untuk mengendalikan faktor tempat, peralatan, orang dan makanan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan keracunan makanan (Depkes RI, 2004). Pesitisida adalah bahan kimia yang biasa digunakan untuk membasmi serangga, tikus, dan gulma (tanaman liar) yang dapat membahayakan tanaman dan kesehatan kita. Jumlah zat kimia yang terdpat dalam pestisida terhitung banyak. Pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat atau membasmi hama, penyakit dan gulma yang tidak berpengaruh pada tanaman.
Banyak warga Malang yang berjualan nasi lalapan sebagai usahanya. Nasi lalapan menyajikan berbagai sayuran sebagai komponennya. Anatara lain adalah selada, kubis, mentimun, kacang, dan terong. Penggunaan sayuran ini tentunya juga beresiko terhadap pembeli jika sayuran yang dijual dalam menu lalapan tersebut tidak dicuci dengan cara yang benar. Maka dari itu, mereka seharusnya tahu bagaimana cara yang benar dalam mencuci sayuran sebelum siap untuk dijual. Jika memang terjadi ganngguan atau timbul penyakit akibat mengkonsumsi makanan ini tentunya akan merugikan konsumen. Kelurahan Bakalan Krajan merupakan salah satu kelurahan yang terletak di tengah perkotaan. Daerah ini merupakan daerah yang padat, sesak, serta lingkungannya tidak terlalu bersih. Banyak sekali pedagang makanan terutama penjual nasi lalapan dan jus buah. Hampir setiap gang di daerah ini bisa dipastikan terdapart penjual jus buah dan sayuran.
Cara mencuci dengan benar buah dan syuran yang merupakan sebuah upaya preventif untuk mencegah timbulnya penyakit akibat paparan pestisida yang menempel pada buah atau sayuran tersebut. Penyakit atau gangguan yang ditimbulkan tentunya tidak akan langsung dirasakan oleh individu yang terpapar. Banyaknya penyakit yang memiliki sifat gejala jangka panjang menjadikan cara mencuci buah dan sayuran ini sering tidak dihiraukan. Padahal, jika mencuci buah dan sayuran dengan cuka dan air matang benar-benar dilakukan, maka banyak masyarakat yang terselamatkan dari penyakit-penyakit akibat paparan pestisida. Upaya ini juga merupakan bagian dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang wajib dilakukan untuk mencegah berbagai penyakit yang akan menyerang.
Sosialisasi cara mencuci buah dan sayuran dengan cuka dan air matang ini diharapkan mampu memjadi sebuah upaya rangsanga terhadap perilaku hidup bersih dan sehat yang lain yang akan diterapkan sehari-harinya. Para peserta yang terlibat juga diharapkan bisa menyalurkan materi yang didapat kepada orang lain disekitar sehingga materi bisa tersebar luas dan berpengaruh terhadap masyarakat yang lebih luas juga tentunya.
1
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang diperlukan setiap saat
dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh.
Adapun pengertian makanan yaitu semua substansi yang diperlukan tubuh, kecuali air
dan obat-obatan dan semua substansi-substansi yang dipergunakan untuk pengobatan
(Depkes RI, 1989). Dikarenakan kebutuhan yang penting bagi manusia, makanan
yang bergizi sangat dibutuhkan di zaman sekarang karena kemajuan ilmu untuk
mengolah makanan. Higiene sanitasi makanan dan minuman adalah upaya untuk
mengendalikan faktor tempat, peralatan, orang dan makanan yang dapat atau
mungkin dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan keracunan makanan (Depkes
RI, 2004).
Pesitisida adalah bahan kimia yang biasa digunakan untuk membasmi
serangga, tikus, dan gulma (tanaman liar) yang dapat membahayakan tanaman
dan kesehatan kita. Jumlah zat kimia yang terdpat dalam pestisida terhitung banyak.
Pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan, menolak,
memikat atau membasmi hama, penyakit dan gulma yang tidak berpengaruh pada
tanaman. Pestisida seringkali disebut sebagai 'racun'. Tapi banyak petani yang
menggunakan pestisida untuk mencegah kerusakan atau pembusukan (Wahyuningsih,
2011). Dalam jumlah tertentu, penggunaan pestisida untuk tanaman buah dan sayur
masih dapat ditolerir tubuh. Namun bila jumlahnya berlebihan, bisa membahayakan
untuk kesehatan, seperti menyebabkan kanker, ADHD pada anak, gangguan sistem
saraf, gangguan tiroid dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Kandungan gizi yang terdapat buah dan sayuran sangat baik untuk
meningkatkan derajat kesehatan seseorang. Akan tetapi, mengkonsumsi buah dan
sayuran yang tidak dicuci bersih dengan teknik yang benar malah akan menimbulkan
penyakit ataupun gangguan fungsi tubuh. Gangguan fungsi tubuh yang ditimbulkan
ini disebabkan karena adanya zat kimia yang terkandung dalam pestisida yang
menempel pada sayuran atau buah. Terkadang seseorang ketika mengkonsumsi
sayuran atau buah-buahan tidak dicuci dengan benar atau bahkan tidak mencucinya
setalah membeli. Hal seperti ini lah yang malah merugikan diri sendiri akibat
mengkonsumsi buah dan sayuran. Jika seseorang terpapar pestisida dalam jangka
waktu lama, sulit ditentukan apakah masalah kesehatannya akibat dari pestisida .
Pemaparan jangka panjang akan mengakibatkan sakit yang lama, seperti kanker,
fungsi sistem reproduksi terganggu, fungsi hati rusak, fungsi otak menurun, dan
bagian tubuh lainnya .
2
2
Banyak warga Malang yang berjualan nasi lalapan sebagai usahanya. Nasi
lalapan menyajikan berbagai sayuran sebagai komponennya. Anatara lain adalah
selada, kubis, mentimun, kacang, dan terong. Penggunaan sayuran ini tentunya juga
beresiko terhadap pembeli jika sayuran yang dijual dalam menu lalapan tersebut tidak
dicuci dengan cara yang benar. Maka dari itu, mereka seharusnya tahu bagaimana
cara yang benar dalam mencuci sayuran sebelum siap untuk dijual. Jika memang
terjadi ganngguan atau timbul penyakit akibat mengkonsumsi makanan ini tentunya
akan merugikan konsumen.
Gangguan fungsi tubuh atau penyakit yang ditimbulkan akibat zat kimia yang
terkonsumsi tubuh ini akan dirasakan gejalanya dalam jangka panjang, tidak bisa
langsung seketika memberikan efek. Upaya pencegahan merupakan upaya yang tepat
terhadap permasalahan ini, karena diharapkan buah dan sayuran yang seharusnya
memberikan manfaat bagi tubuh malah akan memberikan dampak yang tidak baik
jika tidak dicegah dari sekarang. Kelurahan Bakalan Krajan merupakan salah satu
kelurahan yang terletak di tengah perkotaan. Daerah ini merupakan daerah yang
padat, sesak, serta lingkungannya tidak terlalu bersih. Banyak sekali pedagang
makanan terutama penjual nasi lalapan dan jus buah. Hampir setiap gang di daerah ini
bisa dipastikan terdapart penjual jus buah dan syuran. Sanitasi makanan yang kadang
tidak dihiraukan akan membuat kualitas makanan dan minuman yang dijual menjadi
buruk. Mungkin ada beberapa penjual yang masih belum mengerti bagaimana cara
mencuci buah dan syuran yan benar sebelum disajikan. Hal ini mungkin dikarenakan
faktor ekonomi sehingga juga berpengaruh dengan tingkat pengetahuan mereka.
Upaya pencegahan atau preventif sangat diperlukan dalam menanggulangi
masalah ini. Hal ini dikarenakan gejala yang ditimbulkan akibat paparan pestisida
tidak bisa langsung dirasakan oleh seseorang yang terpapar, kecuali jika benar-benar
terpapar dalam kuantitas yang banyak. Gejala ini akan bertambah parah jika kondisi
tubuh seseorang yang terpapar ini dalam keadaan yang lemah. Pencucian buah dan
sayuran dengan dengan cara yang benar merupakan salah satu untuk menanggulangi
masalah ini. Cuka dan air matang sangat efektif untuk menghilangkan zat kimia dari
pestisida yang menempel di buah dan sayuran. Mengutip dari salah satu artikel
Fakultas Kedokteran Unair yang berjudul “Tips Bersihkan Sayuran dari Pestisida”,
dalam sebuah penelitian, para ahli membandingkan metode mencuci sayuran dengan
sabun khusus dengan pencucian dengan air matang. Hasilnya, ketika dicuci dengan
air matang 9 dari 12 pestisida yang terdapat dalam sayuran dan buah berhasil
dihilangkan. Untuk menghilangkan mikro-organisme, bisa digunakan sabun pencuci
yang mengandung cuka 10 persen. Penelitian tahun 2003 menunjukkan, larutan cuka
mampu mengurangi bakteri dan virus yang terdapat dalam sayuran hingga 95 persen.
3
3
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Adanya permasalahan penggunaan pestisida dalam bidang pertanian, bisa
dipastikan setiap buah dan sayuran yang di konsumsi sedikit banyak mengandung
pestisida. Adanya ulat bukan jaminan sayuran bebas pestisida, jika ulat tersebut
terletak di bungkul atau di bagian dalam sayur, maka itu pestisida melindungi bagian
luar sayur saja. Lapisan lilin biasanya di gunakan untuk melindungi buah, ada yang
cara alami dihasilkan oleh tanaman buah tersebut, namun ada juga yang ditambahkan
oleh manusia agar buah lebih tahan lama. Kotoran dan polusi bisa menumpuk di lilin
ini sehingga sebaiknya di cuci bersih dari buah.
Jika sisa pestisida tersebut terlalu banyak dikonsumsi, maka lambat laun akan
menumpuk dan dalam waktu jangka panjang berpotensi menimbulkan masalah
kesehatan. Beberapa masalah yang mungkin akan muncul karena adanya sisa
pestisida yang berbahaya jika di konsumsi oleh tubuh terlalu banyak antara lain
timbulnya penyakit kanker, mutasi genetik dan reaksi alergi serta iritasi.
Adanya masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah hygiene sanitasi
makanan pada sayuran dan buah-buahan yang dikarenakan faktor pengetahuan para
pedagang Lalapan dan Jus Buah yang rendah, sehingga membahayakan kesehatan
konsumen, maka kami membuat suatu solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan
yang dimiliki oleh para pedagang agar lebih memperhatikan hygiene sanitasi
makanan untuk para konsumen. Salah satu permasalahan yang ada yaitu tentang
kurangnya pemahaman dalam memcuci sayur dan buah secara benar. Pada umumnya
para pedagang hanya mencuci sayur dan buah yang akan di jual dengan
menggunakan air kran. Mereka beranggapan bahwa mencuci dengan air kran saja
sudah cukup. Padahal, jika dikaji lebih lanjut kandungan air kran tidak selalu bersih.
Ditambah lagi dengan tempat tinggal para penjual tersebut adalah permukiman padat
penduduk yang pada umumnya, memiliki kualitas air yang kurang baik.
Beberapa cairan pencuci piring menawarkan kemampuan untuk mencuci buah
dan sayur namun penggunaan cairan pencuci ini bisa berbahaya jika residu sabun
masih tertinggal karena tidak dibilas dengan tuntas. Mereka juga tidak menerapkan
cara ini karena dinilai menurunkan keuntungan pendapatan.
Masalah apa yang dialami oleh masyarakat secara keseluruhan sering tidak
dipahami oleh anggota-anggotanya. Hal ini ada berbagai sebab, bisa terjadi karena
faktor ketidaktahuan (ignorance) pada tingkat pemikiran anggota –anggota
masyarakat pada umumnya. Sebab lain adalah sikap pasif dan apatik. Keadaan ini
timbul sebab sudah terbiasa melihat kejadian -kejadian atau kepincangan sosial
sehingga hal demikian tidak dianggap sebagai suatu masalah. Dari sebab –sebab
4
4
yang diutarakan itu terdapat dua pokok yang mendasar yaitu adanya kepekaan
terhadap lingkungan sosial dan rasa ketidakberdayaan (Sumarnonugroho, 1982).
Dalam mencari alternatif-alternatif pemecahan masalah, masyarakat
memerlukan bantuan dari para pelaku perubahan. Sehubungan dengan ini prinsip
pokok yang perlu dikedepankan adalah kemauan anggota –anggota masyarakat
untuk menyumbangakan gagasan kami dalam kegiatan pemecahan masalah.
Dengan dimulai gagasan “CUMA CUBURAN”(Cuka dan Air Matang Untuk Cuci
Buah Sayuran) Sebagai Upaya Preventif Terhadap Timbulnya Penyakit Akibat
Paparan Pestisida di Kelurahan Bakalan Krajan Kota Malang” maka berbagai
kegiatan penanggulangan masalah dan usaha-usaha kesejahteraan sosial menjadi
milik atau bagian dari kehidupan mereka.
5
5
BAB III. METODE PELAKSANAAN
Berdasarkan dengan tujuan diatas, secara umum ada tiga langkah metode
dalam pelaksanaan kegiatan ini, yaitu sosialisasi kesehatan yang berkaitan
tentang upaya pencegahan terhadap timbulnya penyakit akibat paparan pestisida,
percontohan atau praktek kerja pembuatan tajin dengan pemberian perasa
alami, dan pengawasan berkelanjutan.
Adapun penjelasan tentang meyode diatas adalah sebagai berikut.
1. Survei serta menentukan peserta sasaran program Pelaksanaan ini dilakukan dengan berkeliling di kelurahan Bakalan
Krajan untuk menentukan siapa-siapa saja yang pantas menjadi peserta sosialisasi. Survei ini sekalian mencari tahu proses hygiene sanitasi makanan dari calon peserta sehingga benar-benar bisa dijadikan sebagai bahan untuk materi sosialisasi.
2. Tahap Sosialisasi Cuci Buah dan Sayuran dengan Cuka dan Air Matang yang
Benar
Sosialisasi terdiri dari beberapa tahap, meliputi:
a. Penyampaian materi tentang pestisida (definisi, fungsi, kandungan,
dll).
b. Penyampaian materi tentang bahaya paparan zat kimia pestisida.
c. Penyampaian materi tentang bagaimana mencuci buah dan sayuran
yang benar dengan cuka dan air matang.
3. Tahap Pelaksanaan atau Praktek Materi Sosialisasi
Pelaksanaan praktek mencuci buah dan sayuran dengan cuka dan air
matang diadakan di balai Kelurahan Bakalan Krajan. Selain untuk sasaran,
kami merencanakan akan mengundang ibu-ibu rumah tangga sekitar untuk
bergabung dalam program ini. Sehingga, mereka juga tahu bagaimana cara
mencuci buah dan sayuran dengan benar sebelum dimasak. Dengan begitu
manfaat yang akan dirasakan tidak hanya untuk dirinya, akan tetapi untuk
kerabat dan keluarga. Peserta diberikan media untuk memudahkan dalam
melakukan praktek. Media yang akan diberikan antara lain, air matang, cuka,
buah dan sayuran, dan bahan penunjang lainnya. Sebelum melakukan
praktek, peserta yang datang diberi contoh terlebih dahulu supaya mengerti
sehingga akan memudahkan peserta.
4. Pengawasan Berkelanjutan Program
Langkah pengawasan dilakukan untuk mengetahui respon peserta
sasaran dalam menangkap materi dan praktek yang telah dilaksanakan. Selain
6
6
itu langkah pengawasan ini dilakukan untuk mengetahui indikator
keberhasilan program. Mencuci dengan menggunakan cuka dan air matang
diharapkan mampu menjadi sebuah kebiasaan baik, serta menjadi sebuah
pemicu untuk kebiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat lainnya. Metode
pengawasan ini sekaligus melakukan evaluasi program. Media yang
digunakan untuk mengetahui indikator keberhasilan dilakukan dengan metode
kuesioner. Kuesioner dilakukan dengan periode berkala, sehingga masyarakat
sasaran akan terus teringatkan untuk melakukan kebiasaan baik karena merasa
terus dipaantau. Dengan terbiasanya masyarakat sasaran untuk mencuci buah
dan sayuran dengan benar, maka diharapkan mampu menjadi sebuah upaya
preventiv terhadap timbulnya penyakit akibat paparan pestisida.
7
7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Tabel 4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 LCD dan Proyektor,Sound System dan Mic, Alat Tulis (Bolpoin dan Notes), Baskom Besar, Kompor, Panci, Gas LPG, Modul Pelatihan, Sewa Tempat
2.610.000
2 Sayur, Buah-buahan, Cuka,Konsumsi 5.248.000 3 Perjalanan menuju kelurahan Bakalan Krajan
menempuh jarak 2 km dari kampus UM menggunakan 3 sepedah motor, untuk menggadakan penyuluhan
260.000
4 Dokumentasi, undangan, banner, tinta print, flashdisk
990.000
Jumlah 9.108.000
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
No Uraian Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Survey dan
Penentuan daerah
sasaran
2. Pengadaan bahan dan
alat-alat produksi
3. Tahap penyuluhan
4. Tahap
5. Survey berkelanjutan
6. Evaluasi kegiatan
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
Lampiran 2
JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN
1.Peralatan penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan
LCD dan proyektor
Untuk penunjang
presentasi
8 100.000 800.000
sound system
dan mic
Untuk
penunjang
penyuluhan
1 set 200.000 200.000
Alat tulis
(Bolpoin dan
Notes)
Untuk mencatat
hal-hal penting
saat materi penyuluhan
30 7.000 210.000
Baskom Besar Tempat
mencuci buah dan sayur
10 25.000 250.000
Kompor Untuk memasak air
1 300.000 300.000
Panci Untuk memasak
air
2 100.000 100.000
GAS LPG Bahan bakar 1 150.000 150.000
Modul Pelatihan Untuk pengantar dalam
penyuluhan
30 10.000 300.000
Sewa Tempat Untuk tempat penyuluhan
1 300.000 300.000
SUBTOTAL(RP) 2.610.000
2.Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan
Sayur
(selada,
Untuk praktek
pencucian dengan
16 kg 6.000 768.000
14
14
kubis) 8 kali
sosialisasi
cuka dan air
matang 8x
pertemuan
Buah-
Buahan
(anggur, apel) 8 kali
sosialisasi
Untuk praktek
pencucian dengan
cuka dan air matang 8x
pertemuan
5 kg
5 kg
18.000
25.000
720.000
1.000.000
Cuka 8 kali
Sosialisai
Untuk campuran
air Pencucian
Buah dan Sayur
15 8.000 960.000
Konsumsi
dalam 8 kali
Sosialisasi
Untuk konsumsi 15 15.000 1.800.000
SUBTOTAL(Rp) 5.248.000
3.Perjalanan
Material Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan
Survai Ke
Lokasi
Untuk Survai
lokasi Pelaksanaan
3 kali 20.000 60.000
Pelaksannan
Program
Perjalanan Selama
Pelaksanaan
8 kali 20.000 160.000
Pembelian
Buah dan
sayur
Untuk perjalanan
pembelian bahan
2 kali 20.000 40.000
SUBTOTAL(Rp) 260.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan
Dokumentasi Untuk
pendokumentasi selama kegiatan
1 400.000 400.000
Banner Untuk Memberi
informasi ke khalayak umum
mengenai Program
3 90.000 270.000
15
15
ini.
Undangan Surat
pemberitahuan untuk masyarakat
sasaran
120 500 60.000
Kertas HVS Untuk pengadaan
dan penggandaan
proposal dan laporan
1 rem 30.000 30.000
Tinta Print Untuk percetakan
proposal dan laporan
1 set 150.000 150.000
Flashdisk Untuk Media
Penyimpanan Data
1 80.000 80.000
SUBTOTAL (Rp) 990.000
Total (Keseluruhan) 9.108.000
16
16
Lampiran 3
SUSUNAN ORGANISASI TIM KEGIATAN DAN PEMBAGIAN
TUGAS
No Nama / NIM Program Studi Bidang
Ilmu
Alokasi Waktu(jam/
Minggu Uraian Tugas
1. Bima Pramana Jati
S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat
5jam/minggu 1. Penanggung jawab 2. Bagian Koordinasi Tim
2. Yeni Susanti S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat
5jam/minggu 1. Pencetakan proposal dan laporan 2. Pengadaan bahan baku 3. Bagian Pelatihan
3. Gebby Dwi Puspita Rini
S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat
5jam/minggu 1. Penanggung Jawab Daerah Sasaran 2.Bagian Pelatihan 3. Penulisan Laporan
4. Deffa Erlian Sari
S1 Pendidikan Luar Sekolah
5jam/minggu 1. Bagian keuangan 2. Bagian publikasi
17
17
18
18
19
19
Lampiran 6
DENAH DETAIL LOKASI KERJA
Keterangan :
= Daerah Lokasi Sasaran