Post on 07-Aug-2015
PENDAHULUAN
a. Deskripsi mata pelajaran
Modul ini membahas tentang pembiakan tanaman dengan okulasi. Materi-
materi yang akan dipelajari dalam modul ini adalah: menyiapkan batang bawah,
menyiapkan entres sebagai bahan mata okulasi, melakukan okulasi, dan memelihara
bibit hasil okulasi.
Setelah Anda selesai mempelajari modul ini maka Anda akan memiliki
kemampuan melakukan okulasi untuk mendapatkan bibit tanaman yang unggul.
Kemampuan tersebut sangat diperlukan pada usaha penangkaran bibit dan tanaman
hias.
b. Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini maka Anda harus sudah menguasai tentang
mengidentifikasi tanaman dan pertumbuhannya, membiakkan tanaman secara
generatif, membiakkan tanaman secara vegetatif, mendeskripsikan potensi dan peran
perbenihan dalam pertanian, mendeskripsikan pembibitan dan produksi benih,
menyiapkan lahan dan media, dan merawat tanaman sebagai pohon induk
c. Petunjuk penggunaan modul
1. Bagi siswa
a. Langkah-langkah belajar
Baca dan fahamilah isi modul ini sebelum Anda melakukan praktik.
Untuk mengetahui bahwa Anda sudah memahami isi modul, Anda bisa
menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar latihan tanpa melihat kunci
jawaban yang ada.
Setelah Anda mengerjakan latihan tersebut, cocokan hasil jawaban Anda
dengan kunci jawaban yang ada. Bila jawaban Anda benar ≥ 80% maka Anda
dapat melakukan praktik dan bila jawaban Anda < 80% Anda perlu membaca
modul kembali.
b. Perlengkapan yang harus disiapkan
Peralatan untuk praktik disesuaikan dengan materi praktik.
Bahan praktik.
c. Hasil pelatihan
Hasil pelatihan berupa bibit tanaman hasil sambungan dari hasil okulasi.
Contoh penerapan strategi pra pembelajaran
Anda bisa dikategorikan berhasil bila Anda mampu menyambung atau
mengokulasi bibit tanaman sebanyak ≥ 400 bibit per hari dengan tingkat
keberhasilan ≥ 85%
2. Bagi Guru
Peran guru antara lain :
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membimbing siswa dalam memahami konsep dan praktik baru serta menjawab
pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa.
d. Membimbing siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain
yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f.Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu
jika diperlukan.
g. Melaksanakan penilaian.
h. Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu dibenahi dan
merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya.
i.Mencatat pencapaian kemajuan siswa.
d. Tujuan akhir pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini Anda terampil melakukan okulasi bibit tanaman
sebanyak 400 bibit per hari dengan tingkat keberhasilan ≥ 85%, apabila disediakan
peralatan dan bahan untuk melakukan penyambungan dan okulasi.
e. Kompetensi/Silabus
ANALISIS SKKD-SILABUS
Nama Sekolah : ………………………Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan (Produktif)Kelas / Semester : XI / GenapAlokasi Waktu : 60 x 45 menit
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu Sumber
BelajarTM
PS PI
1. Membiakkan tanaman dengan cara okulasi
1.1 Menyiapkan batang bawah
1. Lahan tempat pembibitan batang bawah disiapkan dengan membersihkan, mengolah dan membuat bedengan sesuai kebutuhan
2. Benih colan batang bawah disemaikan di bedengan
3. Calon batang bawah dipelihara dan dirawat sesuai standar
1.Penyiapan lahan pembibitan batang bawah
2.Penyemaian benih batang bawah
3.Pemeliharaan dan perawatan bibit batang bawah
1. Menjelaskan syarat lahan pembibitan yang baik
2. Menjelaskan kriteria benih batang bawah yang baik
3. Menjelaskan hama dan penyakit yang biasa terdapat di pembibitan
4. Melakukan pengolahan tanah dan membuat bedengan
5. Menyemai benih
6. Memelihara dan merawat bibit batang bawah: pemupukan, pengairan/ penyiraman, pengendalian hama dan penyakit, pengendalian gulma
Tertulis
Performansi
Praktik
2 8 1.Lahan praktik
2.Bahan tanaman
3.Dasar-dasar bercocok tanam oleh AAK
4.Pengantar anatomi tumbuh-tumbuhan oleh AG. Kartasapoetra
5.Pengantar ilmu tanah oleh Mul Mulyani dan AG. Sapoetra
6.Dasar-dasar perlindungan tanaman oleh Triharso
7.Agronomi oleh
1.2 Menyiapkan entris sebagai bahan mata okulasi
1. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan okulasi diidentifikasi derdasarkan jenis tanaman, tingkat ketuaan entres dan kesehatan tanaman
2. Entres dipilih dari cabang
1.Kriteria entres yang baik
2.Syarat bahan entres
3.Waktu pemotongan entres
4.Menjaga entres tetap
a. Menjelaskan kriteria entres yang baik
b. Menjelaskan syarat bahan entres yang baik
c. Menjelaskan waktu pemotongan entres
Tertulis
Performansi
Praktik
2 8
tanaman induk yang sehat, pertumbuhan sempurna dan memiliki sifat unggul
3. Waktu pemotongan entres dilakukan dengan mempertimbangkan daya tahan/ kesegaran sampai waktu penyambungan dilakukan
4. Entres disimpan pada tempat yang lembab, dingin dan terlindungi dari kerusakan akibat tekanan fisik
layak digunakan d. Menjelaskan kondisi lingkungan yang mendukung agar entres tetap layak digunakan
e. Mengidentifikasi entres yang memenuhi kriteria
f. Memilih bahan entres yang baik
g. Memotong entres tepat waktu
h. Menjaga kesegaran entres
Hasan Basri Jumin
8.Teknik pembibitan tanaman dan produksi benih oleh Paristianti Nurwardani
9.Teknik budidaya tanaman jilid 1 oleh Chairani Anum
1.3 Melakukan okulasi
1.Faktor yang mempengaruhi keberhasilan penempelan mata tunas / okulasi diidentifikasi berdasarkan kesesuaian jendela okulasi dengan sayatan mata tunas.
2.Entres diambil dengan memperhatikan bentuk mata tunas, kesegaran entres, kemudahan kulit kayu dilepas.
3.Mata tempel (tunas) diambil dengan mempertimbangkan bentuk dan ukuran jendela okulasi pada batang bawah
4.Jendela okulasi dibuat 10-15 cm dari pangkal batang/permukaan media
1.Faktor yang mempengaruhi keberhasilan okulasi
2.Syarat entres yang baik
3.Pengambilan mata tunas/tempel
4.Pembuatan jendela okulasi
5.Bentuk dan ukuran jendela okulasi
6.Penempelan mata tunas
7.Pengikatan mata tunas
1.Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan okulasi
2.Menentukan syarat entres yang baik
3.Menentukan cara pengambilan entres sesuai dengan prosedur
4.Menjelaskan syarat pengambilan mata tunas yang benar
5.Menjelaskan cara pembuatan jendela okulasi
6.Menjelaskan cara menentukan ukuran dan bentuk jendela okulasi
7.Menyesuaikan penempelan mata tunas denga syarat keberhasilan okulasi
8.Menjelaskan tujuan pengikatan mata tunas
Tertulis
Performansi
Praktik
2 8
5.Ukuran dan bentuk jendela okulasi dibuat sesuai dengan mata tunas (entres)
6.Potongan mata tunas (entres) ditempelkan pada jendela okulasi minimal menempel pada kedua sisi dan dijaga agar mata tunas tidak memar
7.Bagian okulasi diikat dengan plastik okulasi (tali) yang lentur dan tipis dengan cara melilitkannya dari bawah ke atas secara rapi, tertutup rapat, kuat dan mata tunas tetap terbuka serta menjaga kesegaran mata tunas
9.Menentukan cara pengikatan mata tunas
10. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan okulasi
11. Mengambil entres dengan benar
12. Mengambil mata tunas sesuai dengan prosedur
13. Membuat jendela okulasi dengan bentuk dan ukuran yang sesuai dengan mata tunas
14. Menempel mata tunas pada jendela okulasi
15. Mengikat mata tunas
1.4 Memelihara bibit hasil okulasi.
1 Media tanam dijaga kelembabannya dengan melakukan penyiraman secara periodik sesuai cuaca
2 Tali pengikat okulasi dilepaskan setelah mata tunas (okulasi) menempel kuat (tmbuh) sekitar berumur 2-3 minggu
3 Batang bawah dipotong 2-3 cm diatas jendela okulasi setelah mata tunas (mata tempel) tumbuh dan berdaun tua minimal dua pasang
4 Bibit okulasi diberi
1. Pemeliharaan mata tempel (okulasi)
2. Pelepasan ikatan (tali okulasi)
3. Perundukan batang bawah
4. Pemotongan batang bawah
5. Pengajiran bibit okulasi
6. Pengendalian hama penyakit dan gulma
7. Pemupukan bibit hasil okulasi
1. Menjelaskan syarat iklim mikro okulasi
2. Menjelaskan cara melepaskan ikatan plastik okulasi
3. Menjelaskan tujuan perundukan batang bawah
4. Menjelaskan cara memotong batang bawah
5. Menjelaskan tujuan pengajiran
6. Menjelaskan tujuan pengendalian hama-penyakit dan gulma
7. Mengidentifikasi hama dan penyakit yang menyerang bibit
8. Melakukan pengendalian hama
Tertulis
Performansi
Praktik
2 8
patok/ajir dan diikat secara longgar sehingga pertumbuhan hasil okulasi tegak lurus
5 Gulma yang tumbuh di dalam polybag dan antar polybag dibersihkan
6 Pengendalian hama dan penyakit dilakukan sesuai dengan tingkat kesehatan bibit
7 Pupuk diberikan sesuai dengan umur bibit
dan penyakit
9. Melakukan pengendalian gulma yang tumbuh di dalam dan antar polybag
10. Menjelaskan tujuan dan fungsi pupuk pada bibit
11. Mengidentifikasi jenis pupuk yang diperlukan masa pertumbuhan bibit
12. Melakukan pemupukan sesuai dengan umur, jenis pupuk, jumlah dan waktu serta cara pemberiannya
f. Cek kemampuan awal (Pre Test)
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda dapat melakukan pembiakan tanaman sambung ?
2. Apakah Anda dapat melakukan pembiakan tanaman dengan okulasi ?
3. Apakah Anda dapat memilih bibit batang bawah yang siap diokulasi ?
4. Apakah Anda tahu persyaratan batang bawah untuk okulasi ?
5. Apakah Anda tahu persyaratan batang atas ?
6. Apakah Anda tahu ciri-ciri mata tempel/tunas yang siap digunakan untuk okulasi ?
7. Apakah Anda dapat melakukan pemotongan batang bawah setelah tanaman diokulasi ?
8. Apakah Anda dapat melakukan penyiraman pada bibit hasil okulasi ?
9. Apakah Anda dapat melakukan pemupukan bibit hasil dan okulasi ?
10. Apakah Anda dapat melakukan pengendalian hama dan penyakit pada bibit hasil okulasi ?
Apabila Anda menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, pelajarilah modul ini. Apabila Anda menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjutkanlah dengan mengerjakan evaluasi yang ada pada modul ini.
II. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan belajar 1
Menyiapkan batang bawah
a. Pendahuluan
Batang bawah merupakan bibit tanaman yang digunakan sebagai batang pokok
untuk okulasi. Penyiapan batang bawah merupakan langkah awal dalam kegiatan
pembiakan tanaman dengan okulasi. Bibit yang digunakan untuk batang bawah
diperoleh dari hasil penyemaian biji. Biji tersebut berasal dari pohon induk yang
memenuhi persyaratan, dan diambil dari buah yang masak dipohon (masak fisiologis).
b. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, Anda mampu menyiapkan bahan tanaman
untuk batang bawah dalam pembiakan dengan okulasi.
c. Uraian materi
Menanam bibit batang bawah
Batang bawah atau rootstock/understem adalah tanaman yang berfungsi
sebagai batang bagian bawah yang masih dilengkapi dengan sistem perakaran yang
berfungsi mengambil makanan dari dalam tanah untuk batang atas atau tajuknya. Pada
umumnya batang bawah berasal dari biji. Keuntungan batang bawah dari biji adalah:
Perkembangan sistem akar lebih kuat dan dalam, karena memiliki akar tunggang,
sehingga relatif lebih tahan terhadap kekeringan.
Penyediaan batang bawah jenis ini bisa dilakukan dalam jumlah banyak.
Kriteria tanaman yang baik untuk dijadikan batang bawah adalah sebagai
berikut :
Mempunyai daya adaptasi yang luas. Artinya tanaman itu kompatibel dengan
berbagai varietas, dan bila perlu juga kompatibel dengan berbagai jenis tanaman
dalam satu genus.
Mempunyai perakaran yang kuat dan tahan terhadap serangan hama/penyakit yang
ada dalam tanah, dan dapat tumbuh pada tanah yang keadaannya kurang
menguntungkan.
Mempunyai batang yang kuat.
Mempunyai kecepatan tumbuh yang sesuai dengan batang atas.
Tidak mempunyai pengaruh negatif pada batang atas.
Untuk mendapatkan bibit batang bawah yang memenuhi persyaratan, maka
benih yang disemai harus biji yang cukup tua dari buah yang sudah masak di pohon dan
berasal dari pohon induk yang memenuhi syarat sebagai batang bawah.
Untuk mengetahui lebih detail cara menyemai biji, bacalah modul “Pembiakan
Tanaman Secara Generatif”.
Memilih bibit calon batang bawah
Kriteria bibit batang bawah yang sudah siap untuk dilakukan grafting (sambung)
atau okulasi adalah:
Cukup umur, untuk tanaman tahunan sudah berumur antara 3 bulan 1
tahun.
Besar batang sebesar pensil.
Batang sudah berkayu dan tumbuh subur, dan rimbun.
Tidak terserang hama atau penyakit
Perakarannya baik.
Daftar batang bawah pada okulasi/sambung tanaman buah-buahan
No Jenis tanaman Batang bawah1 Alpukat Alpukat2 Belimbing manis Belimbing manis3 Buah nona Sirsak4 Duku Duku5 Durian Durian6 Jambu air Jambu air7 Jambu biji Jambu biji8 Jambu bol Jambu bol9 Jeruk besar Sitrun jepun, Rough lemon, jeruk manis,
jeruk nipis, jeruk sitrun10 Jeruk keprok Sitrun jepun, rough lemon11 Jeruk manis Jeruk manis, sitrun jepun, rough lemon12 Kedondong Kedondong13 Mangga Bacong, kebemben, kweni14 Sawo Sawo15 Rambutan Rambutan16 Sirsak Sirsak17 Srikaya Srikaya18 Nangka Nangka19 Lengkeng Lengkeng
d. Rangkuman
Penyiapan bahan tanaman untuk okulasi maupun sambung pucuk hampir sama
yaitu meliputi penyiapan batang bawah dan penyiapan batang atas. Bibit yang
digunakan untuk batang bawah diperoleh dari hasil penyemaian biji. Biji tersebut berasal
dari pohon induk yang memenuhi persyaratan, dan diambil dari buah yang masak
dipohon (masak fisiologis).
e. Tugas
1. Buatlah resume terhadap pemahaman Anda tentang penyiapan bibit batang bawah
sebagai bahan tanaman !
2. Lakukan observasi ke petani pembibit tentang
a. Persyaratan batang bawah
b. Cara menyemai dan memelihara bibita batang bawah
3. Buatlah kesimpulan tentang apa dan bagaimana penyiapan bibit batang bawah
sebagai bahan tanaman !
4. Hasil (2.a dan 2.b), disimpan dalam ordner portfolio anda.
f. Lembar latihan
1. Jelaskan persyaratan bibit batang bawah !
2. Sebutkan kriteria batang bawah yang siap disambung atau diokulasi !
g. Kunci jawaban
1. a. Mempunyai daya adaptasi yang luas.
Bibit batang bawah siap disambung/okulasi
b. Mempunyai perakaran yang kuat dan tahan terhadap serangan
hama/penyakit yang ada dalam tanah, serta dapat tumbuh pada tanah yang
kondisinya kurang menguntungkan.
c. Mempunyai batang yang kuat.
d. Mempunyai kecepatan tumbuh yang sesuai dengan batang atas.
e. Tidak mempunyai pengaruh negatif pada batang atas.
2. a. Cukup umur untuk tanaman tahunan sudah berumur 3-12 bulan.
b. Besar batang sudah sebesar pensil.
c. Batang sudah berkayu.
d. Tidak terserang hama/penyakit.
h. Lembar kerja
Menyiapkan Batang Bawah
Pendahuluan
Batang bawah merupakan bibit tanaman yang digunakan sebagai batang pokok
untuk okulasi ataupun untuk penyambungan. Penyiapan batang bawah merupakan
langkah awal dalam kegiatan pembiakan tanaman dengan okulasi maupun sambung
pucuk. Hasil pembiakan dengan okulasi dan sambung akan menjadi kombinasi tanaman
yang memiliki sifat-sifat baik yang berbeda dengan sifat induknya.
Untuk mendapatkan kombinasi tersebut maka dalam penyiapan batang bawah
harus memperhatikan baik persyaratan teknis maupun persyaratan genetis tanaman.
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan agar Anda mampu menyiapkan bibit tanaman untuk batang
bawah.
Alat dan Bahan
1. Media tanam/tempat pesemaian
2. Ember
3. Benih
Keselamatan Kerja
Gunakan tugal dalam menyemai benih/biji tanaman pada media tanam !
Langkah Kerja
1. Ambilah/pilihlah biji yang berasal dari buah yang masak di pohon !
2. Bersihkan biji dari lendir yang menempel pada biji (khusus biji yang berlendir) !
3. Seleksi biji berdasarkan bentuk, ukuran warna, dan keutuhan !
4. Semaikan biji kedalam media semai yang telah disiapkan !
5. Jagalah kelembaban media semai jangan sampai terjadi kekeringan !
6. Peliharalah pesemaian tersebut hingga bibit siap diokulasi !
7. Amati dan catat pertumbuhan bibit !
Kegiatan belajar 2Menyiapkan entres sebagai bahan mata okulasi
a. Pendahuluan
Batang atas merupakan batang yang akan disambungkan atau di tempelkan
pada pembiakan tanaman dengan sambung atau okulasi. Batang atas ini nantinya
berfungsi untuk berproduksi. Untuk itu penyiapan batang atas harus memenuhi
persyaratan antara lain batang tersebut diambil dari tanaman yang memiliki kualitas
unggul dan sehat.
b. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, Anda mampu menyiapkan bahan tanaman untuk
batang atas (entres/mata tunas).
c. Uraian materi
Entres yang baik adalah yang cabangnya dalam keadaan tidak terlalu tua dan
juga tidak terlalu muda (setengah berkayu). Warna kulitnya coklat muda kehijauan atau
abu-abu muda. Entres yang diambil dari cabang yang terlalu tua pertumbuhannya
lambat dan presentase keberhasilannya rendah. Besar diameter cabang untuk entres ini
harus sebanding dengan besarnya batang bawahnya.
Cabang entres untuk okulasi sebaiknya tidak berdaun (daunnya sudah rontok).
Pada tanaman tertentu sering dijumpai cabang entres yang masih ada daun melekat
pada tangkai batangnya. Untuk itu perompesan daun harus dilakukan dua minggu
sebelum pengambilan cabang entres. Dalam waktu dua minggu ini, tangkai daun akan
luruh dan pada bekas tempat melekatnya (daerah absisi) akan terbentuk kalus penutup
luka yang bisa mencegah masuknya mikro-organisme penyebab penyakit (patogen).
Syarat lain yang perlu diperhatikan pada waktu pengambilan entres adalah
kesuburan dan kesehatan pohon induk. Untuk meningkatkan kesuburan pohon induk,
biasanya tiga minggu sebelum pengambilan batang atas dilakukan pemupukan dengan
pupuk NPK. Kesehatan pohon induk ini penting karena dalam kondisi sakit, terutama
penyakit sistemik mudah sekali ditularkan pada bibit. Entres diambil setelah kulit kayu
cabangnya dengan mudah dapat dipisahkan dari kayunya (dikelupas). Bagian dalam
kulit kayu ini (kambium) akan tampak berair, ini menandakan kambiumnya aktif,
sehingga bila mata tunasnya segera diokulasikan akan mempercepat pertautan dengan
batang bawah.
Pada bibit okulasi biasanya dari masing-masing batang itu mempunyai peranan
yang berbeda. Batang bawah biasanya berperan sebagai pengabsorbsi air dan unsur
hara dari dalam tanah dan mendukung tegaknya batang atas. Batang atas (entres)
dengan daunnya mengasimilasi CO2 dan membentuk karbohidrat serta auksin (yang
berproduksi), maka dari itu batang atas (entres) sebaiknya dipilih dari pohon induk
dengan kriterian :
a. Berasal dari varietas unggul (sesuai
yang kita kehendaki).
b. Sudah berproduksi (sudah berbuah,
untuk tanaman buah-buahan).
c. Bebas dari serangan hama dan penyakit.
d. Bisa menyesuaikan diri dengan batang
bawah.
Batang atas (entres) ini diambil dari cabang-cabang pohon induk, sedang cabang
yang diambil harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Besar cabang hampir sama dengan besar batang bawah, cabang lurus
dan sehat.
b. Umur cabang hampir sama dengan umur batang bawah.
c. Cabang diambil pada waktu pertumbuhan dalam keadaan dorman.
d. Pada okulasi batang atas yang digunakan hanya berupa satu mata
tunas. Mata tunas (entres) yang baik adalah mata tunas yang sudah
menonjol, namun belum tumbuh menjadi tunas baru.
Batang atas (entres) yang terpilih, kemudian di potong dari pohon induknya
dengan menggunakan gunting setek/pisau yang tajam. Pemotongan batang atas ini
sebaiknya dilakukan pada waktu sinar matahari tidak terlalu terik agar batang atas tidak
cepat layu. Setelah dilakukan pemotongan tempatkan di tempat yang teduh dan segera
digunakan untuk okulasi.
d. Rangkuman
Cabang entres untuk okulasi sebaiknya tidak berdaun (daunnya sudah rontok).
Pada tanaman tertentu sering dijumpai cabang entres yang masih ada daun melekat
pada tangkai batangnya. Untuk itu perompesan daun harus dilakukan dua minggu
sebelum pengambilan cabang entres. Syarat lain yang perlu diperhatikan pada waktu
pengambilan entres adalah kesuburan dan kesehatan pohon induk. Entres diambil
setelah kulit kayu cabangnya dengan mudah dapat dipisahkan dari kayunya (dikelupas).
Batang atas (entres) yang terpilih, kemudian di potong dari pohon induknya
dengan menggunakan gunting setek/pisau yang tajam. Pemotongan batang atas ini
sebaiknya dilakukan pada waktu sinar matahari tidak terlalu terik agar batang atas tidak
cepat layu. Setelah dilakukan pemotongan tempatkan di tempat yang teduh dan segera
digunakan untuk menyambung atau okulasi.
e. Tugas
1. Buatlah resume terhadap pemahaman Anda tentang penyiapan batang atas
(entres/mata tunas) sebagai bahan tanaman !
2. Lakukan observasi ke petani pembibit tentang:
a. Persyaratan batang atas
b. Cara Pengambilan batang atas
3. Buatlah kesimpulan tentang apa dan bagaimana penyiapan batang atas
sebagai bahan tanaman !
4. Hasil (2.a dan 2.b), disimpan dalam ordner portfolio anda.
g. Lembar latihan
h. Lembar kerja
Kegiatan belajar 3Melakukan okulasi
a. Pendahuluan
b. Tujuan
c. Uraian materi
d. Rangkuman
e. Tugas
f. Lembar latihan
g. Lembar kerja
Kegiatan belajar 4Memelihara bibit hasil okulasi
a. Pendahuluan
b. Tujuan
c. Uraian materi
d. Rangkuman
e. Tugas
f. Lembar latihan
g. Lembar kerja
III. EVALUASI
a. Evaluasi pengetahuan
b. Evaluasi keterampilan
c. Evaluasi sikap
d. Evaluasi produk/benda kerja
e. Sertifikasi
1. Verifikasi oleh Tim Penjamin Mutu dari internal sekolah/Quality Assurance
(QA).
Kegiatan verfikasi oleh QA dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa hasil
evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap penguasaan kompetensi Anda telah
dilakukan dengan benar sesuai prosedur buku dan kriteria keberhasilan yang telah
disepakati antar sekolah, industri pasangan sebagai penjamin mutu dan Anda. Hasil
verfikasi ini, apabila kegiatan evaluasi oleh guru pembimbing dinyatakan sesuai,
maka hasil evaluasi guru terhadap penguasaan kompetensi Anda dinyatakan sah.
Akan tetapi apabila tim verifikasi menyatakan tidak sah, maka evaluasi akan
dilakukan bersama oleh guru dan tim QA.
2. Verifikasi oleh Tim Pengendali mutu dari external sekolah/Quality Control
(QC)
Kegiatan verifikasi oleh QC dimaksudkan untuk meyakinkan bahan hasil
evaluasi yang dilakukan oleh internal sekolah terhadap penguasaan kompetensi
Anda telah dilakukan dengan benar seuai prosedur baku dan kriteria keberhasilan
yang telah disepakati antara sekolah, Industri pasangan sebagai penjamin mutu,
dan Anda. Hasil verifikasi ini, apabila kegiatan evaluasi oleh sekolah dinyatakan
sesuai, maka hasil evaluasi sekolah terhadap penguasaan kompetensi Anda
dinyatakan sah. Akan tetapi apabila tim verifikasi oleh tim penjamin mutu dari
internal sekolah/Quality Control (QC), akan melakukan evaluasi terhadap
pencapaian kompetensi Anda, hasil evaluasi oleh Industri/external evaluator ini
yang akan digunakan untuk menyatakan Anda telah berkompeten atau belum.
Apabila tim external menyatakan Anda telah memenuhi kompetensi, maka Anda
dinyatakan kompeten, dan akan diterbitkan sertifikat kompetensi.
IV. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Faktor yang menunjang keberhasilan okulasi
Waktu terbaik pelaksanaan okulasi adalah pada pagi hari, antara jam 07.00-
11.00 pagi, karena saat tersebut tanaman sedang aktif berfotosintesis sehingga
kambium tanaman juga dalam kondisi aktif dan optimum. Diatas Jam 12.00 siang daun
mulai layu. Tetapi ini bisa diatasi dengan menempel di tempat yang teduh, terhindar dari
sinar matahari langsung.
Kebersihan alat okulasi, silet yang akan digunakan langsung kita belah dua saat
masih alam bungkusan kertas, sehingga silet kita tetap dalam kondisi bersih satu
belahan kita gunakan sedangkan belahan lainnya kita sim-pan untuk pengganti belahan
silet pertama apabila dirasa sudah tidah tajam lagi. Perawatan alat okulasi, setelah
digunakan silet dibersihkan dan dibungkus lagi dengan kertas pembungkusnya agar
tidak berkarat.
Petani terampil satu bagian silet mampu digunakan untuk 100 s/d 200 kali okulasi
sehingga dengan dua bagian silet mampu dihasilkan 200 s/d 400 okulasi dalam sehari
(10 jam kerja). Seorang pembibit yang berpengalaman dalam 1 jam mampu menempel
sekitar 40 tempelan. Kerja mulai jam 06.00-12.00 (6 jam) dilanjutkan jam 13.00-17.00 (4
jam), sehingga 10 jam kerja dalam 1 hari dihasilkan 10x40 = 400 tempelan.
Pembuatan tali plastik dari kantong plastik berukuran ½ kg (12x25 cm) atau 2 kg
(20x35 cm). Gunakan plastik yang tahan santan dan minyak. Membuat irisan
memanjang dengan lebar 0.5-1 cm. Pengirisan dengan silet, yang bergeraknya
plastiknya bukan siletnya.
Untuk pemula pengirisan plastik bisa beralaskan papan atau kaca, sedangkan
yang sudah biasa pengirisan kantong plastik dapat langsung di atas paha kita. Cara
menghitung kebutuhan tali plastik adalah sebagai berikut. Biasanya 1 kantong plastik
ukuran ½ kg menjadi 12 irisan bolak-balik sehingga menjadi 24 irisan x 3 bagian (8 cm)
dihasilkan sekitar 72 tali plastik x ¼ kg (isi 140 lembar) maka dihasilkan 10.080 tali
plastik, sedangkan 1 kantong plastik ukur-an 2 kg menjadi 20 irisan bolak balik sehingga
menjadi 40 irisan x 4 bagian (8 cm) dihasilkan sekitar 160 tali plastik x ¼ kg (isi 60
lembar) maka dihasilkan 9.600 tali plastik. Harga 1/4 kg kantong plastik harganya Rp
3.000,-, ¼ kg plastik ukuran ½ kg berisi 140 kantong plastik dan ¼ kg plastik ukuran 2
kg berisi 60 kantong plastik. Membersihkan tali plastik dengan cara dipegang dengan
jari direntangkan dan diketek-ketek atau digerakan biar menjadi bersih, jangan dilap.
Biasanya kantong plastik yang habis kita iris menjadi tali plastik, kita gosok-gosokan ke
telapak tangan kita biar tidak licin/lebih