Bismillah Preskas Rhinosinusitis (1)

Post on 16-Jan-2016

50 views 2 download

description

rinosinusitis adalah inflamasi

Transcript of Bismillah Preskas Rhinosinusitis (1)

PRESENTASI KASUSRHINOSINUSITIS AKUT EC SUSPEK ALERGI

PEMBIMBING:

dr.Erlina Julianti,MKes, Sp.THT-KLOLEH:

- Khoirun Nissa Andira

- Mauliadanti Rizdana

TINJAUAN PUSTAKARHINOSINUSITIS

ANATOMISINUS

DEFINISI

inflamasi pada hidung dan sinus paranasal yang dikarakteristikan dengan 2 atau lebih dari gejala ini: sumbatan pada hidung dan pengeluaran sekret, nyeri tekan pada wajah dan penurunan penciuman. Disertai dengan temuan nasoendoskopi yaitu polip nasi, sekret mukopurulen yang berasal dari meatus media dan udema atau obstruksi (+ gambaran CT: perubahan mukosa ostiomeatal complex).

ETIOLOGI• Segala sesuatu yang menyebabkan sumbatan pada hidung dapat menyebabkan sinusitis; rinitis akut, rinitis alergi, polip, deviasi septum dan lain-

lain. • Alergi juga merupakan predisposisi infeksi sinus

karena terjadi edema mukosa dan hipersekresi. Mukosa sinus yang membengkak menyebabkan

infeksi lebih lanjut, yang selanjutnya menghancurkan epitel permukaan, dan siklus

seterusnya berulang.

Rhinogenik

• Penyebab oleh karena adanya kelainan gigi. Sering menyebabkan sinusitis adalah infeksi

pada gigi geraham atas (premolar dan molar). • Bakteri penyebab adalah Streptococcus

pneumoniae, Hemophilus influenza, Streptococcus viridans, Staphylococcus aureus,

Branchamella catarhalis dan lain-lain.

Dentogenik

KLASIFIKASI

• Ringan = VAS 0-3• Sedang = VAS >3-7• Berat= VAS >7-10

Berdasarkan Total skor visual

analogue scale (VAS) (0-10cm)

• Akut : < 12 minggu, Resolusi komplit gejala

• Kronik : > 12 minggu, Tanpa resolusi gejala kompli, Termasuk rinosinusitis kronik eksaserbasi akut

Berdasarkan durasi

penyakit

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIK

Rhinosinusitis akut

Onset tiba tiba minimal 2 gejala; hidung tersumbat, sekret nasal (anterior atau

posterior), nyeri tekan sinus/nyeri kepala,

penurunan penciuman dan atau batuk <12

minggu

Dengan interval bebas gejala jika terjadi

rekurensi dengan validasi anamnesis tentang gejala

alergi ; bersin, sekret hidung encer seperti air, hidung gatal dan mata

berair

Rhinosinusitis Kronik

Selama eksaserbasi akut, gejala mirip dengan sinusitis akut;

namun diluar masa itu, gejala berupa suatu perasaan penuh pada wajah dan hidung, dan hipersekresi yang seringkali

mukopurulen

Gejala lain berupa sakit kepala kronik, post nasal drip, batuk kronik,

gangguan tenggorok, gangguan telinga akibat sumbatan kronik muara

tuba eustachius, gangguan ke paru seperti bronkitis (sino-bronkitis),

bronkiektasi, dan yang penting adalah serangan asma yang meningkat dan

sulit diobati (>12 minggu)

Organisme yang umum terisolasi pada sinusitis kronik termasuk

Staphylococxcus aureus, bakteri anaerob dan gram negatif seperti

Pseudomonas aeruginosa

DIAGNOSIS

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik; - Rhinoskopianterior dan posterior

Pemeriksaan penunjang; A. Nasoendoskopi

B. Laboratorium

Anamnesis

Keluhan

(minimal 2

gejala);

• Hidung tersumbat• Sekret purulen (anterior atau posterior) berbau• Sakit kepala/nyeri tekan daerah sinus• Penurunan penciuman atau batuk (pada anak)

Lamanya gejal

a

• Kurang 12 minggu• Lebih 12 minggu

Faktor

risiko

• Lingkungan • Alergen• Dentogenik • Dan lain lain

PENATALAKSANAANSkema penatalaksanaan rinosinusitis akut pada dewasa untuk pelayanan kesehatan primer (epos, 2012)

Penatalaksanaan Berbasis Bukti Dan Rekomendasi Untuk Rhinosinusitis Akut Pada Dewasa

Skema penatalaksanaan rinosinusitis kronik pada dewasa untuk pelayanan kesehatan primer (epos, 2012)

Penatalaksanaan Berbasis Bukti Dan Rekomendasi Untuk Rhinosinusitis Kronik Pada Dewasa

KOMPLIKASI

1. Orbita– Peradangan akibat infeksi sinus etmoidalis– Selulitis orbita– Abses subperiosteal >> ptosis– Abses orbita– Trombosis sinus kavernosus

2. Polip3. Intrakranial

– Meningitis akut– Abses dural dan subdural– Abses otak

LAPORAN KASUS

IDENTITAS

• Nama : Tn. H• Usia : 18 tahun• Jenis Kelami : Laki-laki• Pekerjaan : Pelajar• Tanggal Pemeriksaan : 25 Februari

2015

ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA

Hidung terasa bau sejak 1 bulan sebelum masuk Rumah Sakit (SMRS).

KELUHAN TAMBAHAN

Pengeluaran sekret dari kedua hidung sejak 3 minggu SMRS, berwarna putih encer, kadang kuning kental disertai keluhan pusing (+), hidung tersumbat (+), penurunan penciuman (+), batuk berdahak (+).

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke Poli THT RSUD Kab Bekasi dengan keluhan hidung

terasa bau yang dirasakan sejak 1 bulan SMRS. Keluhan disertai

pengeluaran sekret dari kedua hidung yang berwarna putih encer

kadang kuning kental sejak 3 minggu SMRS.

Pasien juga mengeluh pusing (+), hidung tersumbat (+), penurunan

penciuman (+), batuk berdahak (+). Pasien tidak mengeluh terasa lendir

yang mengalir di tenggorokan.

Keluhan nyeri wajah disangkal. Nyeri kepala (+) Keluhan di telinga

disangkal, seperti penurunan pendengaran (-), telinga berdenging (-), nyeri telinga (-). Keluhan di mata

disangkal, seperti gangguan penglihatan (-), lakrimasi (-), mata terasa gatal (-). Demam (-). Nyeri

gigi (-).

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien mengaku sejak pasien usia 12 tahun, setiap pagi pasien mengeluh sering bersin-bersin 3-4 kali. Bersin-bersin juga muncul biasanya dipicu saat udara dingin atau paparan debu. Riwayat penyakit asma dan TB paru disangkal.

PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : Komposmentis• Tanda Vital

- Tekanan Darah: 120/80 mmHg- Respirasi : 16 x/menit- Nadi : 88 x/menit- Suhu : 36,7°C

• Kepala : Normocephal• Leher : Lihat status lokalis

• Thorax - Inspeksi : retraksi dinding dada (-/-), hemitorax simetris

kanan dan kiri

- Palpasi : massa (-), tidak ada bagian yang tertinggal saat bernafas

- Perkusi : sonor di semua lapang paru- Auskultas : Suara nafas vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),

wheezing (-/-)• Abdomen

- Inspeksi : datar, sikatrik (-)- Palpasi : supel, nyeri tekan (-)- Perkus : timpani di seluruh lapang abdomen- Auskultasi : BU (+)

• Ekstremitas : Akral hangat, CRT> 2 detik• Neurologis

- Refleks fisiologis : +/+- Refleks patologis : -/-

PEMERIKSAAN TELINGA

Bagian KelainanAuris

Dextra Sinistra

Preaurikula

Kelainan Kongenital - -

Radang tumor - -

Trauma - -

Aurikula

Kelainan Kongenital - -

Radang dan Tumor - -

Trauma - -

Retroaurikula

Edema - -Hiperemis - -

Nyeri Tekan - -

Sikatriks - -Fistula - -

Fluktuasi - -

Canalis Acustikus Externus

Kelainan Kongenital - -

Kulit tenang tenang

Sekret - -

Serumen + +

Edema - -

Jaringan Granulasi - -

Massa - -

Kolesteatoma - -

MembranTimpani

Warna Intak Cahaya

Putih seperti mutiara

+

+

Putih seperti mutiara + +

PEMERIKSAAN HIDUNG

Bagian KelainanNasal

Dextra Sinistra

Keadaan Luar

Bentuk Simetris, hiperemis (-), krepitasi (-), sikatrik (-)

Simetris, hiperemis (-), krepitasi (-), sikatrik (-)

Ukuran Dalam batas normal Dalam batas normal

Rhinoskopi Anterior

Mukosa tenang Tenang

Sekret (+), kuning dan kental (-)

Krusta (-) (-)

Concha Inferior Hipertrofi(+), livid (+) Eutrofi, hiperemis (-)

Septum Deviasi (-) Deviasi (-)

Polip/Tumor (-) (-)

PEMERIKSAAN MULUT DAN OROFARING

Bagian Kelainan Keterangan

Mulut

Mukosa Mulut Tidak kering, sianosis (-)

Lidah Tidak deviasi

Palatum Mole Tenang

Gigi Geligi8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5

6 7 8

Tidak ditemukan caries

dentis

Uvula

Di tengah, tidak hiperemis, tidak udem

Halitosis (-)

Tonsil

Mukosa Tenang

Besar T1-T1

Kripta Tidak melebar

Detritus (-/-)

Perlengketan (-/-)

Ukuran T1-T1

Faring

Mukosa Tenang

Granulasi (-)

Post Nasal Drip (-)

PEMERIKSAAN MAXILLOFACIAL

BAGIAN KETERANGAN

MAXILLOFACIAL

- Bentuk

- Parese N. Cranialis

Tidak terdapat kelainan(-)Terdapat nyeri tekan pada sinus maxillaris dekstra

PEMERIKSAAN LEHER

BAGIAN KETERANGAN

LEHER

- Bentuk

- Massa

Simetris, tidak ada deviasi trakea, pembesaran KGB(-)Tidak terdapat massa

RESUME

ANAMNESIS

•Hidung terasa bau sejak 1 bulan sebelum masuk Rumah Sakit (SMRS).•Pengeluaran sekret dari kedua hidung sejak 3 minggu SMRS, berwarna putih encer, kadang kuning kental disertai keluhan •Nyeri kepala (+), •hidung tersumbat (+), •penurunan penciuman (+), •batuk berdahak (+).•Sejak pasien usia 12 tahun, setiap pagi pasien mengeluh sering bersin-bersin 3-4 kali. Bersin-bersin juga muncul biasanya dipicu saat udara dingin atau paparan debu.

PEMERIKSAAN FISIK

Nyeri tekan sinus maksilaris dekstra (+)

•Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior sebelah dextra : mukosa edema, concha inferior hipertrofi dan livid, sekret (+) berwarna kuning dan kental.

• Status Lokalis :- ADS : serumen (+/+)- CN : Rhinoskopi anterior:

Dekstra : mukosa edema, concha inferior hipertrofi dan livid,

sekret (+)berwarna kuning dan kental.

Sinistra : dalam batas normal.• NPOP :

- Laring : Post nasal drip (-)- Caries dentis (-)

• MF :- Nyeri tekan sinus maksilaris dekstra (+)

IV. Diagnosis Kerja• Rhinosinusitis akut et causa susp. alergi

V. Diagnosis Banding• Rinitis Alergi/Non Alergi VI. Usulan Pemeriksaan• Nasoendoskopi• Pemeriksaan IgE dan sitologi hidung

• Skin Prick Test• Foto Rontgen posisi Water’s (sinus paranasal)• Mikrobiologi kultur bakteri

Penatalaksanaan

• Umum - Hindari faktor pencetus

• Medikamentosa1. Antibiotik oral : Levofloxacine

1x500 mg2. Steroid topikal : Flucticasone

intranasal spray 1 dd puff 2

3. Dekongestan : Pseudoefedrin 3x60 mg

4. Mukolitik : Ambroxol 3x10 mg5. Antihistamin oral : Cetirizine 2x10 mg6. Nasal irigasi

  

Prognosis

• Quo ad vitam : Dubia ad bonam

• Quo ad functionam : Dubia ad bonam

ANALISA KASUS

FAKTA• Hidung terasa bau sejak 1

bulan SMRS• Pengeluaran sekret dari

kedua hidung sejak 3 minggu SMRS, berwarna putih encer, kadang kuning kental

• pusing (+), • hidung tersumbat (+), • penurunan penciuman (+), • batuk (+).

TEORI• Rhinosinusitis akut : Onset

tiba tiba minimal 2 gejala; hidung tersumbat, sekret nasal (anterior atau posterior), nyeri tekan sinus/nyeri kepala, penurunan penciuman dan atau batuk <12 minggu.

FAKTASejak pasien usia 12 tahun, setiap pagi pasien mengeluh sering bersin-bersin 3-4 kali. Bersin-bersin juga muncul biasanya dipicu saat udara dingin atau paparan debu.

TEORISegala sesuatu yang menyebabkan sumbatan pada hidung dapat menyebabkan sinusitis; rinitis akut, rinitis alergi, polip, deviasi septum dan lain-lain. Alergi juga merupakan predisposisi infeksi sinus karena terjadi edema mukosa dan hipersekresi.

FAKTAI. pemeriksaan fisik pada

rhinoskopi anterior : sebelah dextra : mukosa edema, concha inferior hipertrofi dan livid, sekret (+) berwarna kuning dan kental.

II. maksila Nyeri ketok dan tekan pada sinus maksilaris dextra

TEORIAlergen dan faktor lingkungan lain akan meyebabkan terjadinya udema dan obstruksi pada komplek osteomeatal (sinus). Obstruksi dapat menyebabkan penurunan fungsi klirens dari mukosiliaris sehingga sekret terakumulasi di rongga sinus dan menjadi tempat pertumbuhan bakteri sekret purulen.

DAFTAR PUSTAKA

• Ryan Dermot. 2008. Management of Acute Rhinosinusitis in Primary Care: Changing Paradigms and the emerging role of Intranasal Corticosteroids. Primary Care Respiratory Journal: 17(3): 148-155. viewed February 27th 2015. http://www.theprj.org.journ/vol17/17_3_148_155.pdf

• Thalaer Erica R. 2008. Rhinosinusitis: A Guide for Diagnosis and Management. USA: Springer

• WJ Fokkens, VJ Lund. 2012. European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps.