Post on 09-Aug-2015
Dua jenis peta Peta umum (Peta topografi)
•peta yang memuat berbagai informasi kenampakan bumi
Peta tematik
•peta yang hanya menggambarkan kenampakan tertentu
PKN PELAJARAN 1: PETA DAN KOMPONENNYA
1. Peta adalah gambaran keadaan permukaan bumi di atas kertas atau bidang datar
yang dibuat menggunakkan skala tertentu.
2.
3. Peta yang baik memiliki syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat disebut komponen
peta.
4. Komponen peta
judul peta -
• menytakan isi peta yang digambarkan,
• ditulis dengan huruf kapital
• diletakkan di bagian atas peta
mata angin
• simbol petunjuk arah utara (U)
• diletakkan di sebelah kanan atau kiri peta
legenda
• keterangan simbol-simbol yang digunakkan di peta
• memudahkan kita untuk membaca peta
skala grafis
• perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak sebenarnya dinyatakkan dalam bentuk gambar
• dibaca dengan mengukur jarak antar grafis
skala angka
• perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak sebenarnya dinyatakkan dengan angka
garis tepi
• merupakan garis batas gambar
• tempat meletakkan garis astronomis
• garis bujur
• garis lintang
• garis khatulistiwa
MENGHITUNG JARAK SEBENARNYA:
Kenampakan muka bumi pada peta digambarakna menggunakkan simbol.
Pengukuran jarak antara dua
titik pada peta dilakukakn
dengan alat bantu
sederhana.
1. Potongan kertas ,
jangka atau penggaris
– untuk jarak lurus
2. Benang untuk jarak
berlekuk (mengukur
panjang sungai)
CARA MEMPERBESAR/MEMPERKECIL PETA
3 Cara memperbesar/memperkecil peta
fotografis
cara dengan memotret peta yang harus
diperkecil/diperbesar
pantografis
dengan menggunakan alat pantograf
mengedam
dengan menggunakan garis-garis koordinat
BAB. 2 : KENAMPAKAN ALAM DAN PENDUDUK
KEADAAN GEOGRAFI INDONESIA
3 . Pulau Terbesar di Dunia
Luas Indonesia- lebih dari 5.000.000 km2
sebagai negara kepulauan, 3/4 bagiannya merupakan
lautan yang menghubungkan pula-
pulau : 1/4 daratan
17.000 pulau besar dan kecil tersebar di sepanjang
khatulistiwa
5 pulau terbesar di indoensia
Papua
Kalimantan
Sumatra
Sulawesi
Jawa
1. Pulau Greenland
2. Pulau Papua
• luas 773.000 km2, sebagian bagian Indonesia
• merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah Pulau Greenland
3. Pulau Kalimantan
• pulau terbesar ketiga di dunia
• 3/4 wilayahnya merupakan bagian Indonesia
4. Madagascar 5. Baffin Island
Contoh gunung berapi yang masih aktif:
Contoh sungai-sungai terpanjang di Indonesia
Manfaat sungai: sarana transportasi, objek wisata
Daerah di Indonesia yang memiliki iklim semi kering adalah: Nusa Tenggara
Iklim tropis adalah iklim panas terdapat di sekitar garis khatulistiwa.
Gunung Krakatau di Selat Sunda
Gunung Bromo - Jawa Timur
Gunung Kelimutu - Flores (NTT)
Sungai Kapuas Besar - Kalimantan Barat
1.010 km2
Sungai Musi- Sumatra Selatan
750 km2
Sungai Mahakam- Kalimantan Timur
715 km2
Indonesia memiliki iklam tropis karena
terletak di garis khatulistiwa
dengan 2 musim.
Iklim tropis mempunyai 2
musim : musim kemarau dan musim hujan
Musim kemarau dan musim hujan
dipengaruhi : tiupan angin
munson
Sekitar 100
gunung masih
aktif
migas
• gas alam
• minyak bumi
• batubara
• minyak tanah
non-migas
• emas, perak,
• kayu
• hewan ternak
Salah satuhasil hutan Indonesia yang terkenal dan merupakan sumber devisa non-
migas adalah kayu lapis.
2 bentuk kekayaan alam Indonesia
migas non-
migas
Rumpun Bangsa di Indonesia
Mongoloid
ciri: warna kulit cerah, rambut
kejur/lurus
suku Aceh, Jawa, Batak
Melanesia dan Negroid
ciri- warna kulit gelap, rambut
keriting
suku Papua, Flores, Maluku
Suku bangsa yang terdapat di indonesia kira-kira berjumlah sekitar 500 suku.
Penduduk keturunan asing yang ada di Indonesia yaitu , suku Arab, suku Tionghoa
• Aceh utara
• Sumatera Barat dan Riau selatan
• Pulau Nias barat
• Selat Malaka timur
PROVINSI SUMATRA UTARA
Batas sebelah:
KEKAYAAN ALAM DARI PROVINSI SUMATERA UTARA
Mata pencaharian penduduk tepi pantai adalah sebagai nelayan/pelaut
Daerah dataran tinggi dan pegunungan dimanfaatkan oleh penduduk sebagai lahan perkebunan
• contoh: kopi, teh, karet
gas alam
daerah Tandan dan
Binjai
minyak bumi
daerah Pangkalan brandan
biji bauksit
daerah Kab. Asahan dan
Kuala Tanjung
PLTA terbesar
PLTA Asahan di Kab. Toba
Perkebunan
pesisir timur
Tembakau
tembakau yang terkenal,
tembakau deli
tanaman budidaya
hasil perkebunan yang menjadi
primadona
produk hortikultura
unggulan
jeruk medan, jambu deli
dipasarkan ke Malaysia & Singapura
Penduduk Sumut terdiri dari beberapa
suku
• suku Batak
• suku Melayu
Suku yang terbesar di Sumut
• suku Batak Masyarakat
Orang Keling
• kelompok keturunan asing yang berasal dari India
Provinsi DKI Jakarta -letak: di pantai utara Laut Jawa
Batas Sebelah selatan
Provinsi Jawa Barat
Batas Sebelah timur
Provinsi Jawa Barat
Danau terbesar : Danau Toba
Mulanya Jakarta dikenal sebagai pelabuhan kecil yang
bernama Sunda Kelapa
Sekarang Jakarta dikenal sebagai ibukota Republik
Indonesia,
Penduduk asli Jakarta dikenal sebagai suku Betawi.
(campuran Melayu, Arab, Tionghoa)
Bangsa asing yang tinggal di Jakarta adalah orang Korea,
Jepang, Eropa
Pelabuhan tersibuk di Indonesia adalah Tanjung
Priok.
Di Jakarta pelabuhan khusus nelayan terdapat di Muara
Angke.
Kabupaten Jepara - terletak di provinsi Jawa Tengah
Sebelah selatan: berbatasan dengan Kab. Demak dan
Kudus
sebelah timur: Kab. Pati
Sebelah barat dan utara Laut
Jawa
Kepulauan yang terletak di utara
Jepara adalah Kalimantan
Pengelana Portugis yang memuji Japara sebagai pelabuhan terbaik (abad ke 16) adalah Tomi Pires.
Penduduk Jepara terdiri atas orang Jawa.
Jepara merupakan pusat penyebaran agama Islam di Jawa.
Hasil perkebunan yang laku ke mancanegara
biji cokelat
dipasarkan ke Belanda, Singapura,
Swiss, Thailand
Komoditas unggulan tanaman pangan Jepara
adalah
kacang tanah
diserap pabrik Kacang Garuda dan
Dua Kelinci
Jepara dikenal sebagai penghasil
kerajinan perabot rumah tangga
Indonesia terletak di antara 2 benua Asia dan Australia
Pohon yang banyak tumbuh di tepi pantai adalah pohon
kelapa.
Kenampakan alam berupa cekungan berisi air adalah
danau.
Laut sempit di antara dua pulau disebut selat
Terumbu karang biasa tumbuh di bagian lautan yang dangkal
dan hangat
Bagian dari bentang alam berupa perairan laut yang menjorok ke arah daratan
disebut teluk.
Bagian daratan yang menjorok ke laut disebut semenanjung.
IPS PELAJARAN 3: KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA
PENGERTIAN BHINNEKA TUNGGAL IKA
.
5. ARTI DARI BHINNEKA TUNGGAL IKA: Meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu
juga.
Keragaman bangsa Indonesia dalam bentuk :
Meskipun banyak perbedaan, namun seluruh daerah itu merupakan satu kesatuan, yaitu kesatuan bangsa dan negara Indonesia
2. Perbedaan dalam : suku, adat-istiadat, bahasa, pakaian, bentuk rumah
1. Wilayah Indonesia terhampar luas dari Sabang sampai Merauke
Luasnya wilayah Indonesia menyebabkan terjadinya perbedaan.
Kesatuan bangsa dan negara Indonesia di tengah perbedaannya
diwudjudkan dalam semboyan: 4. Bhinneka Tunggal Ika
bentuk rumah bahasa tarian pakaian adat agama adat-istiadat
PENTINGNYA PERSATUAN DALAM KERAGAMAN
13. Ciri-ciri yang membedakan suku bangsa satu dengan yang lain adalah:
Keragaman bisa ditemui di seluruh wilayah negara Indonesia. Semua suku menyatu menjadi bangsa Indonesia. Setiap hari mereka berhubungan satu sama lain,
tolong menolong dan saling membantu.
Suku keturunan: Tionghoa, Arab, Eropa, India
9-12
8. Di dalam negara Kesatuan Republik Indonesia terdapat lebih dari 300 suku. Selain itu, ada suku bangsa keturunan,
Perbedaan yang dimiliki setiap warga dilindungi oleh Negara.
6. Satu tujuan Negara Indonesia yaitu melindungi segenap dan
seluruh tumpah darah Indonesia.
Setiap suku memiliki kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
Bas
aha
dae
rah
bahasa Jawa
bahasa Minangkabau
bahasa Banjar
bahasa Batak Ad
at-i
stia
dat
meliputi tata
upacara perkawinan
upacara kematian
pakaian adat
upacara keagamaan
kebiasaan
Sist
em k
eker
abat
an
14. matrilineal - sistem keturunan berdasarakan garis ibu
• suku bangsa Minangkabau
15. patrilineal - sistem keturunan berdasarakan garis ayah
• suku Batak, Lampung, Bali Papua
ciri
bad
ania
h (
fisi
k)
16. suku bangsa bagian barat dan tengah pada umumnya, termasuk suku Melayu
• ciri-ciri berkulit sawo matang, rambut hitam lurus atau berombak
17. Suku bangsa Papua dan sekitarnya termasuk suku Melanesia
• ciri-ciri- berkulit hitam, hidung lebar, rambut hitam keriting, serta memiliki tubuh yang tegap
beberapa hasil kebudayaan daerah dari berbagai suku yang tersebar di seluruh Indonesia meliputi:
•bahasa seni sastra rumah
•pakaian seni pertunjukkan mata pencaharian
•alat musik tarian kebiasaan masyarakat
• lagu makanan
• 18. BAHASA DAERAH -bahasa yang digunakan setiap suku bangsa untuk
berhubungan dengan sesama suku.
a. Bali menggunakkan
bahasa daerah Bali
b. Sumatera menggunakkan
bahasa daerah Batak
c. Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta
menggunakkan bahasa daerah Jawa
Setiap suku bangsa mempunyai bahasa yang digunakan untuk berhubungan dengan sesama.
Bahasa setiap suku disebut bahasa daerah.
Bahasa tersebut digunakan oleh suku bangsa yang berasal sari daerah tertentu.
Bahasa daerah setiap suku bangsa merupakan salah satu kekayaan budaya
Indonesia adalah negara kesatuan bangsa Indonesia memiliki satu bahsa persatuan yaitu:
• Bahasa Indonesia
Pakaian Daerah
19. dipakai pada hari-hari tertentu
• upacara pernikahan
• hari besar keagamaan
• pesta adat
setiap suku bangsa di Indonesia
memiliki pakaian daerah masing-
masing
dinamakan pakaian adat dan biasanya
memiliki nama tersendiri
20. contoh:
• kebaya dari Jawa
• ulos dari Sumatra Barat
• baju bodo dari Jakarta
ALAT MUSIK
24. TARIAN DAERAH
25. SENI SASTRA ATAU LEGENDA MASYARAKAT
21. Angklung - digoyang
• Jawa Barat
23. Gamelan Jawa - dipukul
• Jawa Tengah
23. Gamelan Bali - dipukul
• Bali
22. Sasando - dipetik
• NTT
23. Kolintang - dipukul
• Sulawesi Utara
tari Serimpi - Yogyakarta
tari Seudati - Nanggroe Aceh
tari Jaipong - Jawa Barat
tari kecak - Bali
tari Tor-tor - Sumatra Utara
tari Maengket - Sulawesi Utara
Si Malin Kundang - suku Minangkabau
Sangkuriang - suku Sunda
Bandung Bondowoso - suku Jawa
Si Pitung - suku Betawi
LEGENDA
26. Lagu Daerah
• 1. Bungong Jeumpa - Naggroe Aceh Darussalam
• 2. Kicir-kicir - Jakarta
• 3. O Ina ni keke - Sulawesi Utara
• 4. Huhatee - Maluku
• 5. Apuse - Papua
SENI PERTUNJUKAN
27. MAKANAN KHAS
Karya Seni Sastra
Arjuna - suku Jawa
Pantun Sunda -
suku Sunda
ondel-ondel - Betawai
wayang golek - Jawa Barat
wayang kulit - Jawa Tengah
tanjidor - Betawi
ludruk - Jawa Timur
wayang orang - Betawi
reog ponorogo - Jawa Barat
gudeg -Yogyakarta rujak cingur - Jawa Timur
ikan pepes - Jawa Barat
rumpu rampe - Flores
bubur manado - Manado
rendang - Sumatra Barat
coto makassar - Makassar
pempek palembang - Sumatra Selatan
nasi uduk -Jakarta
28. Rumah Adat Indonesia.
29.
30. Kebudayaan adalah hasil penciptaan akal budi manusia seperti kepercayaan,
adat istiadat dan kesenian
31. Dengan berkembangnya zaman teknologi orang dapat bersilaturahmi lewat:
32. Sumpah Pemuda diikrarkan pada 28 Oktober 1928.
33. Kegiatan yangt dapat mempererat persatuan adalah gotong royong.
34. Indoesia memiliki 250 bahasa dan dialek.
35. Lingua franca artinya bahasa pergaulan.
Rumah adat Sumatera Barat -
rumah gadang
Rumah adat Jawa - rumah
joglo
Rumah adat Jambi- rumah
panggung
29. Mata Pencaharian
penduduk pantai -
sebagai nelayan
penduduk desa -
sebagai petani
penduduk perkotaan -
sebagai pekerja kantoran atau industri
telepon sms email fb
Garuda
Garuda Pancasila sendiri adalah burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah bangsa
Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang menyerupai burung elang rajawali. Garuda digunakan sebagai Lambang
Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.
Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan
keagungan dan kejayaan.
Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang
melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.
Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, antara lain:
17 helai bulu pada masing-masing sayap
8 helai bulu pada ekor
19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor
45 helai bulu di leher
Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia
Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa (sila ke-1)
Rantai melambangkan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (sila ke-2)
Pohon Beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia (sila ke-3)
Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan (sila ke-4)
Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (sila ke-5)
5 pulau terbesar di indoensia
Papua
Kalimantan
Sumatra
Sulawesi
Jawa
3 kepualan yang ada
di Indonesia
Nusa Tenggara
Timur
Riau
Maluku
3 kepualan yang ada
di Indonesia
Nusa Tenggara
Timur
Riau
Maluku
4IPS BAB 4: PENINGGALAN SEJARAH
1. ARTI “SEJARAH” – adalah cerita atau kisah yang terjadi pada masa lalu.
• 2. Mempelajari sejarah dimaksudkan untuk menarik pelajaran dari masa lalu yang berguna untuk mengambil sikap serta tindakan pada masa kini yang bisa memberikan hasil yang baik pada masa depan
3. Sumber sejarah bisa dibagi menajadi 3
sumber lisan
berbagai cerita lisan dari pelaku atau saksi mata
dari suatu peristiwa sejarah
sumber tulisan
berupa dokumen, buku
dan artikel surat kabar
sumber benda
berupa benda-benda
peninggalan sejarah seperti candi dan foto
4. Bukti-bukti yang menunjukkan suatu peristiwa yang dialami manusia pada masa lampau adalah peninggalan sejarah
• 1. mengetahui peristiwa kehidupan pada masa lampau sebagai pedoman memperbaiki kehidupan pada masa yang akan datang.
• 2. mengenang nilai-nilai yang pernah berlaku di masyarakat dan menumbuhkan rasa kebanggaan
• 3. dijadikan sebagai sumber pengetahuan dan objek wisata
5. 3 Manfaat dari
mempelajari peninggalan
sejarah
8. Benda –benda peninggalan sejarah yang berukuran kecil umumnya dihimpun dan
dimasukkan ke dalam museum.
Museum yang menyimpan benda-benda peninggalan sejarah dari satu kawasan saja.
6. peninggalan sejarah pada umumnya dapat dibedakan menjadi 2:
peninggalan berbentuk budaya
peninggalan yang berbentuk benda
7A. Peninggalan sejarah berbentuk budaya
•berupa kepercayaan, adat
•seni tari
•seni wayang
7B. Peninggalan sejarah berbentuk benda
•dibedakan atas bangunan dan benda-benda perkakas
•yupa, patung
•fosil makam
•peralatan zaman dahulu
•candi tempat ibadah
Museum Sejarah Kota Jakarta Museum Negeri Kalimantan Tengah
9. Museum Gajah di Jakarta yang
menyimpan berbagai benda peninggalan
sejarah dari seluruh Indonesia.
Ada peninggalan sejarah yang ditemukan dan terkumpul di suatu wilayah tertentu.
10. Situs – tempat penemuan benda-benda bersejarah.
Peninggalan sejarah yang ukurannya lebih besar dan susah dipindahkan .
Umumnya peninggalan seperti ini dipugar menjadi tempat bersejarah yang
dilestarikan.
12. 3 peninggalan sejarah yang dapat dipugar dan dapat dilestarikan adalah:
11a.situs bekas Kerajaan Sriwijaya, Bukit Seguntang
11b. situs penemuan fosil Pitecanthropus Erectus di
Trinil (Madiun)
Masjid Demak, Demak
Candi Borobudur, Magelang
Gereja Katedral, Jakarta
13. Tugu peringatan kurban disebut yupa
14. Yupa bertuliskan huruf Pallawa
15. Yupa menggunakan bahasa Sanskerta
CANDI BOROBUDUR
Yupa didirikan untuk memperingati kemurahan hati Raja Mulawarman
Merupakan bukti tertulis pertama yang menunjukkan pengaruh Hindu di Indonesia
Yupa di Kutai berasal dari sekitar abad 5 Masehi
15. Di tepi sungai Mahakam di Kalimantan Timur ditemukan tujuh (7 ) batu bersurat atau prasasti berbentuk yupa.
21. Budhha tidak mengajarkan doa kepada dewa karena Sang Buddha lebih tinggi daripada pada dewa.
20. Di sebelah Timur Candi Borobudur terdapat pertemuan Sungai Progo dan Sungai Elo
20. Candi Buddha di India didirikan dekat pertemuan Sungai Gangga dan Sungai Yamuna
18b. Borobudur artinya biara atau kuil tempat pendeta yang ada di atas bukit.
18.a. Candi Borobudur berasal dari kata "biara" dan "budur"
17. Candi Borobudur salah satu peninggalan Wangsa Syailendra dari Kerajaan Mataram Kuno, ditemukan tahun 1814.
UNESCO (organisasi PBB untuk
pendidikan ilmu dan budaya)
MASJID DEMAK
GEDUNG SATE
22. Bangunan Candi Borobudur terdiri atas sepuluh (10) tingkatan yang terbuat dari batu alam yang kuat tanpa menggunakan perekat atau semen
23. Candi Borobudur mempunyai peranan dalam memperkenalkan Indonesia dalam bidang pariwisata
24.Tahun 1948 pernah diadakan pengamatan dan penelitian tentang kerusakan candi yang dilakukan oleh para ahli purbakala
25.a Candi Borobudur pernah dipugar pada tahun 1973 -1982.
• b. Bekerjasama dengan UNESCO
26a. Masjid Demak berada di Kadilangu, Demak, Jawa Tengah
b. Didirikan pada masa pemerintahan Raden Patah (penguasa pertama Kesultanan Demak ) pada abad ke-16 dan dibantu oleh para wali serta diawasi langsung oleh Sunan Kalijaga.
wali = orang suci, penyebar agama (walisongo -8 orang wali)
c. Keunikan Masjid Demak terlihat pada bentuk tumpang pada atapnya yang mirip dengan bentuk pura agama Hindu.
aliran Moor aliran Thailand Gedung Sate
31. Peninggalan sejarah merupakan warisan leluhur yang harus kita jaga
keutuhannya dan kelestariannya.
32. Pelaku sejarah adalah orang yang mengalami
langsung suatu peristiwa bersejarah.
35. Museum adalah tempat menyimpan benda-
benda bersejarah.
27. Gedung Sate adalah bangunan peninggalan masa kolonial Belanda
• terletak di Bandung, Jawa Barat
• dibangun oleh arsitek Belanda J. Berger pada tahun 1920
28. Gedung Sate memiliki gaya bangunan merupakan
perpaduan antara aliran Moor dan Thailand.
29.Pada masa perang Kemerdekaan Gedung Sate dijadikan
kantor Departemen Pekerjaan Umum.
30. Gedung Sate sekarang menjadi kantor Gubernur Jawa Barat
tiga (3) upaya yang dilakukan untuk melestarikan peninggalan sejarah
tiga (3) manfaat melestarikan peninggalan sejarah
• tempat pemakaman para raja. Fungsi candi
• yang membangun Candi Borobudur Wangsa Syailendra
• bagian dasar dari candi Kamadhatu
• Lokasi Candi Prambanan Klaten
• Satu kesatuan tiga dewa utama Trimurti
• Bangunan suci agama Hindu Candi Prambanan
• Bangunan suci agama Buddha Candi Borobudur
4IPS BAB 5: KEPAHLAWANAN DAN PATRIOTISME
PAHLAWAN YANG TIDAK KENAL KOMPROMI
PEJUANG KEMAJUAN WANITA
Biografi R.A Kartini
Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara,
Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih
sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia
tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih
tinggi oleh orangtuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk
dinikahkan. Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin
menentang tapi tak berani karena takut dianggap anak durhaka.
Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-
buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang
kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok
(pembantunya).
Akhirnya membaca menjadi kegemarannya, tiada hari tanpa membaca. Semua buku, termasuk surat
kabar dibacanya. Kalau ada kesulitan dalam memahami buku-buku dan surat kabar yang dibacanya,
ia selalu menanyakan kepada Bapaknya. Melalui buku inilah, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir
wanita Eropa (Belanda, yang waktu itu masih menjajah Indonesia). Timbul keinginannya untuk
memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya didapur tetapi juga harus mempunyai ilmu. Ia
memulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu
pengetahuan lainnya. Ditengah kesibukannya ia tidak berhenti membaca dan juga menulis surat
dengan teman-temannya yang berada di negeri Belanda. Tak berapa lama ia menulis surat pada
Mr.J.H Abendanon. Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda.
Beasiswa yang didapatkannya tidak sempat dimanfaatkan Kartini karena ia dinikahkan oleh
orangtuanya dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Setelah menikah ia ikut suaminya ke daerah
Rembang. Suaminya mengerti dan ikut mendukung Kartini untuk mendirikan sekolah wanita. Berkat
kegigihannya Kartini berhasil mendirikan Sekolah Wanita di Semarang, Surabaya, Yogyakarta,
Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”.
Ketenarannya tidak membuat Kartini menjadi sombong, ia tetap santun, menghormati keluarga dan
siapa saja, tidak membedakan antara yang miskin dan kaya.
Pada tanggal 17 September 1904, Kartini meninggal dunia dalam usianya yang ke-25, setelah ia
melahirkan putra pertamanya. Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon mengumpulkan dan
membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa.
Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Saat ini mudah-mudahan di Indonesia akan terlahir kembali Kartini-kartini lain yang mau berjuang
demi kepentingan orang banyak. Di era Kartini, akhir abad 19 sampai awal abad 20, wanita-wanita
negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan untuk
memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria bahkan belum diijinkan menentukan jodoh/suami
sendiri, dan lain sebagainya.
Kartini yang merasa tidak bebas menentukan pilihan bahkan merasa tidak mempunyai pilihan sama
sekali karena dilahirkan sebagai seorang wanita, juga selalu diperlakukan beda dengan saudara
maupun teman-temannya yang pria, serta perasaan iri dengan kebebasan wanita-wanita Belanda,
akhirnya menumbuhkan keinginan dan tekad di hatinya untuk mengubah kebiasan kurang baik itu.
Belakangan ini, penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar agak diperdebatkan. Dengan
berbagai argumentasi, masing-masing pihak memberikan pendapat masing-masing. Masyarakat
yang tidak begitu menyetujui, ada yang hanya tidak merayakan Hari Kartini namun merayakannya
sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember.
Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya.
Namun yang lebih ekstrim mengatakan, masih ada pahlawan wanita lain yang lebih hebat daripada
RA Kartini. Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja,
Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah. Dan berbagai alasan lainnya.
Sedangkan mereka yang pro malah mengatakan Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi
wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja melainkan adalah tokoh nasional
artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan
bangsanya. Cara pikirnya sudah dalam skop nasional.
Sekalipun Sumpah Pemuda belum dicetuskan waktu itu, tapi pikiran-pikirannya tidak terbatas pada
daerah kelahiranya atau tanah Jawa saja. Kartini sudah mencapai kedewasaan berpikir nasional
sehingga nasionalismenya sudah seperti yang dicetuskan oleh Sumpah Pemuda 1928.
Terlepas dari pro kontra tersebut, dalam sejarah bangsa ini kita banyak mengenal nama-nama
pahlawan wanita kita seperti Cut Nya’ Dhien, Cut Mutiah, Nyi. Ageng Serang, Dewi Sartika, Nyi
Ahmad Dahlan, Ny. Walandouw Maramis, Christina Martha Tiahohu, dan lainnya.
Mereka berjuang di daerah, pada waktu, dan dengan cara yang berbeda. Ada yang berjuang di Aceh,
Jawa, Maluku, Menado dan lainnya. Ada yang berjuang pada zaman penjajahan Belanda, pada
zaman penjajahan Jepang, atau setelah kemerdekaan. Ada yang berjuang dengan mengangkat
senjata, ada yang melalui pendidikan, ada yang melalui organisasi maupun cara lainnya. Mereka
semua adalah pejuang-pejuang bangsa, pahlawan-pahlawan bangsa yang patut kita hormati dan
teladani.
Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan
segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan
mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan
keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu
diskriminasi.
Bagi wanita sendiri, dengan upaya awalnya itu kini kaum wanita di negeri ini telah menikmati apa
yang disebut persamaan hak tersebut. Perjuangan memang belum berakhir, di era globalisasi ini
masih banyak dirasakan penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan.
Pahlawan Kemerdekaan Nasional - Cipto Mangunkusumo (1886-1943)
DOKTER PENDIRI INDISCHE PARTIJ
Dokter Cipto Mangunkusumo adalah seorang dokter profesional yang lebih dikenal sebagai tokoh pejuang
kemerdekaan nasional. Dia merupakan salah seorang pendiri Indische Partij, organisasi partai partai pertama
yang berjuang untuk mencapai Indonesia merdeka dan turut aktif di Komite Bumiputera.
Di samping itu, selain aktif di Komite Bumiputera, ia juga banyak melakukan perjuangan melalui tulisan-
tulisan yang nadanya selalu mengkritik pemerintahan Belanda di Indonesia. Beberapa perkumpulan yang
ditujukan untuk membangkitkan nasionalisme rakyat juga pernah didirikan dan dibinanya. Kegiatannya yang
selalu berseberangan dengan Belanda tersebut membuat dirinya sering dibuang dan ditahan ke berbagai
pelosok negeri bahkan ke negeri Belanda sendiri.
Awal perjuangan Cipto Mangunkusumo, pria kelahiran Pecangakan, Ambarawa tahun 1886, ini dimulai sejak
dia kerap menulis karangan-karangan yang menceritakan tentang berbagai penderitaan rakyat akibat penjajahan
Belanda. Karangan-karangan yang dimuat harian De Express itu oleh pemerintahan Belanda dianggap sebagai
usaha untuk menanamkan rasa kebencian pembaca terhadap Belanda.
Ketika aktif menulis di De Express tersebut, sebenarnya dia sudah bekerja sebagai dokter pemerintah, dalam
hal ini pemerintahan Belanda. Pekerjaan itu dia dapatkan setelah memperoleh ijazah STOVIA (Sekolah
Dokter) di Jakarta. Saat itu dia ditugaskan di Demak. Dan dari sanalah dia menulis karangan-karangan yang
nafasnya mengkritik penjajahan Belanda di Indonesia. Akibat tulisan tersebut, dia diberhentikan dari
pekerjaannya sebagai dokter pemerintah.
Tidak bekerja sebagai dokter pemerintah yang diupah oleh pemerintahan Belanda, membuat dr. Cipto semakin
intens melakukan perjuangan. Pada tahun 1912, dia bersama Douwes Dekker dan Suwardi Suryaningrat (Ki
Hajar Dewantara) mendirikan Indische Partij, sebuah partai politik yang merupakan partai pertama yang
berjuang untuk mencapai Indonesia merdeka.
Ketika peringatan seratus tahun bebasnya negeri Belanda dari penjajahan Perancis, pemeritah kolonial Belanda
di Indonesia berencana merayakannya secara besar-besaran (di Indonesia).
Para pejuang kemerdekaan merasa tersinggung dengan rencana tersebut. Belanda dianggap tidaklah pantas
merayakan kemerdekaannya secara menyolok di negara jajahan seperti Indonesia saat itu. Dokter Cipto
Mangunkusumo bersama para pejuang lainnya membentuk Komite Bumiputera khusus memprotes maksud
pemerintah Belanda tersebut. Namun akibat kegiatannya di Komite Bumiputera tersebut, pada tahun 1913, dia
dibuang ke negeri Belanda. Tapi belum sampai setahun, dia sudah dikembalikan lagi ke Indonesia karena
serangan penyakit asma yang dideritanya.
Sekembalinya dari negeri Belanda, dr. Cipto melakukan perjuangan melalui Volksraad. Di sana dia terus
melakukan kritik terhadap pemerintah Belanda dan sebaliknya selalu membela kepentingan rakyat. Karena
kegiatannya di Volksraad tersebut, dia kembali mendapat hukuman dari pemerintah Belanda. Ia dipaksa oleh
Belanda meninggalkan Solo, kota dimana dia tinggal waktu itu. Padahal saat itu, ia sedang membuka praktik
dokter dan sedang giat mengembangkan "Kartini Club" di kota itu.
Dari Solo ia selanjutnya tinggal di Bandung sebagai tahanan kota. Walaupun berstatus tahanan kota, yang
berarti bahwa dirinya tidak diperbolehkan keluar dari kota Bandung tanpa persetujuan dari pemerintah
Belanda, namun perjuangannya tidak menjadi surut.
Dengan berbagai cara dirinya selalu menemukan bentuk kegiatan untuk melanjutkan pergerakan seperti
menjadikan rumahnya menjadi tempat berkumpul, berdiskusi dan berdebat para tokoh pergerakan nasional di
antaranya seperti Ir. Soekarno (Proklamator/Presiden pertama RI). Kegiatan-kegiatannya selama di Bandung
terutama usaha mengumpulkan para tokoh pergerakan nasional di rumahnya akhirnya terbongkar. Dia kembali
mendapat sanksi dari pemerintah Belanda. Pada tahun 1927, dari Bandung dia dibuang ke Banda Neira.
Di Banda Neira, dr. Cipto mendekam/terbuang sebagai tahanan selama tiga belas tahun. Dari Banda Naire dia
dipindahkan ke Ujungpandang. Dan tidak lama kemudian dipindahkan lagi ke Sukabumi, Jawa Barat. Namun
karena penyakit asmanya semakin parah, sementara udara Sukabumi tidak cocok untuk penderita penyakit
tersebut, dia dipindahkan lagi ke Jakarta. Jakarta merupakan kota terakhirnya hingga akhir hidupnya. Dr. Cipto
Mangunkusumo meninggal di Jakarta, 8 Maret 1943, dan dimakamkan di Watu Ceper, Ambarawa.
Sebagai seorang dokter, dr. Cipto pernah memperoleh prestasi gemilang ketika berhasil membasmi wabah pes
yang berjangkit di daerah Malang. Pes merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh basil yang
ditularkan oleh tikus. Karena sifatnya yang menular tersebut maka banyak dokter Belanda yang tidak bersedia
ditugaskan untuk membasmi wabah tersebut.
Kegemilangannya membasmi wabah tersebut membuat namanya kesohor. Bahkan pemerintah Belanda yang
sebelumnya telah memecatnya dari pekerjaannya sebagai dokter pemerintah malah menganugerahkan
penghargaan Bintang Orde van Oranye Nassau kepadanya. Namun penghargaan dari Belanda tersebut tidak
membuatnya bangga. Penghargaan tersebut malah dikembalikannya pada pemerintah Belanda.
Atas jasa dan pengorbanannya sebagai pejuang pembela bangsa, oleh negara namanya dinobatkan sebagai
Pahlawan Kemerdekaan Nasional yang disahkan dengan SK Presiden RI No.109 Tahun 1964, Tanggal 2 Mei
1964 dan namanya pun diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Umum Pusat di Jakarta.
Yap Thiam Hien (lahir di Koeta Radja, Aceh, 25 Mei 1913 – meninggal di Brusel, Belgia, 25 April 1989 pada umur 75 tahun)
adalah seorang pengacara Indonesia keturunan Tionghoa. Ia mengabdikan seluruh hidupnya berjuang demi menegakkan
keadilan dan hak asasi manusia (HAM). Namanya diabadikan sebagai nama sebuah penghargaan yang diberikan kepada
orang-orang yang berjasa besar bagi penegakan hak asasi manusia di Indonesia.
Biografi
Yap Thiam Hien, yang biasa dipanggil "John" oleh teman-teman akrabnya, adalah anak sulung dari tiga bersaudara dari Yap
Sin Eng dan Hwan Tjing Nio. Kakek buyutnya adalah seorang Luitenant yang bermigrasi dari
provinsi Guangdong di Tiongkok ke Bangka, namun kemudian pindah ke Aceh. Ketika monopoli opium di Hindia
Belanda dihapuskan, kehidupan keluarga Yap dan banyak tokoh masyarakat Tionghoa saat itu merosot. Ditambah lagi oleh
kekeliruan investasi di Aceh berupa kebun kelapa yang ternyata tidak memberikan hasil yang menguntungkan. Pada tahun
1920 kedudukan keluarga Yap digantikan oleh keluarga Han, yang datang dari Jawa Timur.
Thiam Hien dibesarkan dalam lingkungan perkebunan yang sangat feodalistik. Kondisi lingkungan feodalistik ini telah menempa
pribadi cucu Kapitan Yap Hun Han ini sejak kecil bersifat memberontak dan membenci segala bentuk penindasan dan
kesewenang-wenangan.
Pada usia 9 tahun, ibu Thiam Hien meninggal dunia. Ia dan kedua orang adiknya kemudian dibesarkan oleh Sato Nakashima,
seorang perempuan Jepang yang merupakan gundik kakeknya. Sato ternyata memainkan peranan besar dalam kehidupan
Thiam Hien, memberikan kemesraan keluarga yang biasanya tidak ditemukan dalam keluarga Tionghoa serta rasa etis yang
kuat yang kelak menjiwai kehidupan Thiam Hien di masa dewasa.
Yap Sin Eng, ayah Thiam Hien, ternyata adalah figur yang lemah. Namun Sin Eng ikut membentuk kehidupan anak-anaknya,
karena ia memutuskan untuk memohon status hukum disamakan (gelijkstelling) dengan bangsa Eropa. Hal ini memungkinkan
anak-anaknya memperoleh pendidikan Eropa, meskipun mereka telah kehilangan status sebagai tokoh masyarakat.
Pindah ke Jawa
Thiam Hien belajar di Europesche Lagere School, Banda Aceh. Kemudian melanjut ke MULO di Banda Aceh. Pada tahun 1920-
an, Yap Sin Eng membawa Thiam Hien dan adiknya Thiam Bong pindah ke Batavia. Thiam Hien pun pindah sekolah ke MULO
di Batavia, lalu meneruskan ke AMS A-II dengan program bahasa-bahasa Barat di Bandung dan Yogyakarta dan lulus
pada 1933. Ia sangat tertarik akan sejarah dan fasih dalam bahasa-bahasa Barat, yaitu bahasa Belanda, bahasa
Jerman, bahasa Inggris, bahasa Prancis, dan bahasa Latin.
Paa 1938, Yap memeluk agama Kristen, setelah selama beberapa tahun mempelajarinya dan berkenalan lewat sebuah
keluarga Indo, tempat ia kos di Yogyakarta.
Menjadi guru
Selesai dari AMS, dunia pada saat itu dilanda depresi ekonomi, dan Yap tidak dapat memperoleh pekerjaan. Karena itu ia
pindah ke Batavia, dan masuk ke Hollands-Chineesche Kweekschool (HCK), di Meester Cornelis. HCK adalah sekolah
pendidikan guru yang berlangsung satu tahun, yang memberikan kesempatan kepada para pemuda peranakan yang ingin
menempuh pendidikan profesional, namun tidak mempunyai biaya untuk masuk ke universitas. Setamat dari HCK, Yap menjadi
guru selama empat tahun di wilde scholen (sekolah-sekolah yang tidak diakui pemerintah Belanda) Chinese
Zendingschool, Cirebon. Berikutnya menjadi guru di Tionghwa Hwee Kwan Holl, China Schooldi Rembang dan Christelijke
School di Batavia. Lalu, sejak 1938, Yap yang pernah menjadi pencari langganan telepon, bekerja di kantor asuransi Jakarta
dan di Balai Harta Peninggalan Departemen Kehakiman pada 1943 serta mendaftar di Rechsthogeschool (Sekolah Tinggi
Hukum).
Berangkat ke Belanda
Pada awal 1946, Yap mendapatkan kesempatan untuk bekerja pada sebuah kapal pemulangan orang-orang Belanda yang
mengantarkannya ke Belanda untuk menyelesaikan studi hukumnya di Universitas Leiden. Dari sana ia meraih gelar Meester in
de Rechten. Sementara belajar di Leiden, Yap tinggal di Zendingshuis, pusat Gereja Reformasi Belanda di Oegsgeest. Selama
tinggal di Zendingshuis, Yap banyak membaca buku-buku teologi Protestan dan berdiskusi dengan para mahasiswa Belanda
yang mempersiapkan diri untuk menjadi misionaris. Yap semakin tertarik akan pelayanan gereja, dan Gereja Reformasi Belanda
kemudian menawarkan kesempatan kepada Yap untuk belajar diSelly Oak College di Inggris, dengan syarat ia kelak
mengabdikan hidupnya bagi pelayanan gereja di Indonesia. Yap setuju dan sekembalinya dari Eropa ia menjadi pemimpin
organisasi pemuda Kristen Tjeng Lian Hwee di Jakarta pada akhir 1940-an. Selama di Belanda, Yap berkembang menjadi
seorang sosialis demokrat melalui pergaulannya dengan banyak mahasiswa Indonesia lainnya yang terkait dengan Partij van de
Arbeid (Partai Buruh) di Belanda.
Menjadi pengacara
Sekembalinya ke tanah air pada 1948, Yap menikah. Ayahnya, Yap Sin Eng dan Sato Nakashima meninggal pada 1949. Yap
mulai bekerja di gereja. Ia pun kemudian mulai berkiprah sebagai seorang pengacara warga untuk warga keturunan Tionghoa di
Jakarta. Belakangan ia bergabung dengan sebuah biro hukum kecil namun cukup terkemuka dengan rekan-rekannya yang
semuanya terlibat dalam masalah yang jauh lebih luas daripada sekadar masalah Tionghoa. Rekan seniornya pada waktu itu
antara lain adalah Lie Hwee Yoe, pendiri biro hukum itu pada tahun 1930-an, Tan Po Goan, seorang pendukung aktif revolusi
dan kemudian menjadi anggota Partai Sosialis Indonesia, dan Oei Tjoe Tat yang jauh lebih muda, seorang aktivis Sin Ming
Hui dan belakangan aktif di Baperki dan Partindo.
Setelah lebih berpengalaman, Yap bersama John Karwin, Mochtar Kusumaatmadja dan Komar membuka kantor pengacara
pada 1950. Sampai kemudian, Yap membuka kantor pengacara sendiri sejak tahun 1970 dan kemudian memelopori berdirinya
Peradin (Persatuan Advokat Indonesia) dan kemudian menjadi pimpinan asosiasi advokat itu.
Dalam rangka memperkuat perlawanannya terhadap penindasan dan tindakan diskriminatif yang dialami keturunan Tionghoa,
Yap ikut mendirikan Baperki, suatu organisasi massa yang mulanya didirikan untuk memperjuangkan kepentingan politik orang-
orang Tionghoa. Lalu, pada Pemilihan Umum 1955, ia menjadi anggota Konstituante. Namun Yap berbeda paham politik
dengan Siauw Giok Tjhan, salah satu tokoh Baperki saat itu. Ia menentang politik Siauw yang cenderung kekiri-kirian. Karena
itu Yap kemudian keluar dari organisasi itu.
Nama Yap muncul ke permukaan setelah ia terlibat dalam perdebatan di Konstituante pada 1959. Ketika itu, sebagai seorang
anggota DPR dan Konstituante keturunan Tionghoa, ia menolak kebijakan fraksinya yang mendapat tekanan dari pemerintah. Ia
satu-satunya anggota Konstituante yang menentang UUD 1945 karena keberadaan Pasal 6 yang diskriminatif dan konsep
kepresidenan yang terlalu kuat.
Perjalanan karier dan perjuangannya juga ditopang dengan kuat oleh istrinya, Tan Gien Khing Nio, yang berprofesi guru.
Mereka dikaruniai dua anak, Yap Hong Gie dan Yap Hong Ai, serta empat cucu. Yap, yang diberi penghargaan gelar doctor
honoris causa dikenal sebagai pengabdi hukum sejati.
Dalam perjalanan tugas menghadiri konferensi internasional Lembaga Donor untuk Indonesia di Brussel, Belgia, Yap menderita
pendarahan usus. Setelah dua hari dirawat di Rumah Sakit Santo Agustinus, Brussel, Yap menghembuskan napas yang
terakhir pada 25 April 1989. Jenazahnya diterbangkan ke Jakarta. Lima hari kemudian, diiringi ribuan pelayat, jenazahnya
dikebumikan di Taman Pemakaman UmumTanah Kusir Jakarta.
Selama hidupnya, Yap dikenal sebagai seorang Kristen yang saleh, dan aktif dalam kegiatan gereja. Ia ikut
mendirikan Universitas Kristen Indonesia dan pernah duduk dalam salah satu komisi dari Dewan Gereja-gereja se-
Dunia dan International Commission of Jurists. Arief Budiman pernah menjuluki Yap sebagai seorang "triple minority" di
Indonesia, yaitu Tionghoa, Kristen, dan jujur.
Kegiatan
Selama menjadi pengacara, Yap pernah membela pedagang di Pasar Senen yang tempat usahanya tergusur oleh pemilik
gedung. Yap juga menjadi salah seorang pendiri Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).
Pada era Bung Karno, Yap menulis artikel yang mengimbau presiden agar membebaskan sejumlah tahanan politik,
seperti Mohammad Natsir, Mohammad Roem, Mochtar Lubis, Subadio, Syahrir, dan Princen.
Begitu pula ketika terjadinya Peristiwa G30S, Yap, yang dikenal sebagai pribadi yang antikomunis, juga berani membela para
tersangka G30S seperti Abdul Latief, Asep Suryawan, dan Oei Tjoe Tat. Yap bersama H.J.C Princen, Aisyah Aminy, Dr
Halim, Wiratmo Sukito, dan Dr Tambunan yang tergabung dalam Lembaga Pembela Hak-hak Asasi Manusia (LPHAM) yang
mereka dirikan 29 April 1966 dan sekaligus mewakili Amnesty International di Indonesia, meminta supaya para tapol PKI
dibebaskan.
Ia juga membuktikan nasionalisme tidak dapat dikaitkan dengan nama yang disandang seseorang. Ini dibuktikannya dengan
tidak menggantinama Tionghoa yang ia sandang sampai akhir hayatnya walaupun ada himbauan dari pemerintah Orde Baru
kepada orang Tionghoa di Indonesia untuk mengganti nama Tionghoa mereka.
Ia juga membela Soebandrio, bekas perdana menteri, yang menjadi sasaran cacian massa pada awal Orde Baru itu.
Pembelaan Yap yang serius dan teliti kepada Soebandrio itu sempat membuat hakim-hakim militer di Mahmilub (Mahkamah
Militer Luar Biasa) bingung dan kesal.
Yap juga seorang tokoh yang antikorupsi. Ia bahkan sempat ditahan selama seminggu pada tahun 1968 sebagai akibat
kegigihannya menentang korupsi di lembaga pemerintah.
Pada Peristiwa Malari (Malapetaka Lima Belas Januari) 1974, Yap juga tampil teguh memosisikan diri membela
para aktivis mahasiswa. Ia pun ditahan tanpa proses peradilan. Ia dianggap menghasut mahasiswa melakukan demonstrasi
besar-besaran. Begitu pula ketika terjadiPeristiwa Tanjung Priok pada 1984, Yap maju ke depan membela para tersangka.
MENELADANI SIKAP KEPAHLAWANAN DAN PATRIOTISME
Sikap kepahlawanan dan patriotisme dari para pendahulu kita di mana mereka rela
mengorbankan segalanya bagi bangsa dan negara Indonesia.
Sikap yang harus menjadi teladan bagi kita sebagai generasi penerus adalah:
• rela berkorban
• pantang menyerah
• mendahulukan kepentingan orang lain
• menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran
Sebagai generasi muda kita dapat mengabdi dengan cara
• giat bekerja
• membuang jauh sifat-sifat malas sehingga keadilan dan kemakmuran yang telah lama dicita-citakan dapat segera diwudjudkan
Kita harus menyadari bahwa kelangsungan, kemajuan, serta kekayaan bangsa Indonesia bergantung pada kita semua
• Pengalaman tealh membuktikan bahwa uluran tangan bangsa lain hanya mneguras kekayaan sendiri.
Kita sendirilah yang bertanggung jawab terhadap negara dan bangsa ini
Yang kita harus tanamkan adalah: sikap tulus ikhlas untukmnegabdi kepada bangsa dan negara.
Yang harus kita lakukan untuk meraih kejayaan bangsa dan negara
rajin belajar membina kesetiakawanan
antarteman antar keluarga antar masyarakat
kepahlawanan ke.pah.la.wan.an [n] perihal sifat pahlawan (spt keberanian, keperkasaan, kerelaan berkorban, dan kekesatriaan)
patriotisme pat.ri.ot.is.me [n] sikap seseorang yg bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya; semangat cinta tanah air: nasionalisme dan -- amat diperlukan dl pembangunan
Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/kepahlawanan#ixzz1gVGitWcB