Post on 06-Aug-2015
142
BAB VIII
PINTU DAN JENDELA
8.1 PINTU
8.1.1 Karakteristik Pintu
Pintu adalah lobang penghubung antar ruangan, dipasang pada dinding dan
mempunyai penutup yang dapat dibuka dan ditutup.
Rangka pintu biasa disebut Kosen (jawa : gawang), dapat dibuka dari
Alumiium dan Kayu. Rangka aluminium banyak dipakai untuk bangunan
umum atau bangunan komersill, karena bentuknya indah dan memberi
kesan mewah.Ukuran yang lazim dipakai adalah balok 6 / 12 dan 6 / 15
(cm2).Jenis kayu yang baik untuk rangka pintu adalah ; kayu jati, kayu
kamper, kayu sawo nangka.
Bagian-bagian dari rangka pintu adalah :
• Ambang atas : berfungsi untuk menahan beban pasangan bata
dipasangnya.
• Tiang : untuk pegangan dan tumpuan daun pintunya.
• Kaki (tiang Duk) : dibuat dari campuran kedap air, 1 semen : 2
pasir, Fungsinya untuk melindungi tiang bagian bawah dari Air
atau lembab, agar tidak cepat lapuk.
Bagian ujung ambang yang menjepit pasangan bata, disebut telinga
ambang (kupingan), dengan ukuran panjang 10-20 cm. Pada punggung
tiang dipasang angkar baja sebagai pegangan rangka pintu dan ikatan
dengan pasangan bata.
Duk untuk pintu yang terlindung oleh pengaruh air, tingginya dibuat
debgan ukuran 10-12 cm. Sedang daun pintu yang terkena air duknya
dibuat dengan ukuran tinggi 15 cm.
143
Daun pintu dapat dibuat dari papan-papan yang dirangkai menjadi satu
(diklem), atau dari rangka papan tebal 3 cm yang bagian tengahnya diisi
dengan papan-papan yang lebih tipis atau kaca, jenis daun pintu disebut
pintu panel, macamnya dapat dilihat pada ganbar.
Daun pintu diletakkan pada rangka pintu dengan menggunakan engsel,
yang dipasang pada sponnengnya. Ukuran daun pintu selalu dibuat lebih
besar dari ukuran lobangnya pada rangka, yaitu dengan ditmbah dalamnya
sponneng.
Pintu memiliki beberapa fungsi yang dapat dipetakan sebagai berikut:
1. Masalah sekuritas/privasi.Kita tentu tidak menginginkan seseorang
yang tidak kita kenal menerobos masuk kerumah, karena rumah tidak
memiliki pintu. Sementara untuk anggota keluarga yang tinggal
dirumah tersebut, pintu kamar diciptakan untuk menjaga privasinya.
Pintu berfungsi sebagai pembatas antar saturuangan ke ruangan
lainnya.
2. Pintu dirumah secara umum berfungsi sebagai akses kaluar masuk
manusia menuju/ keluar dari ruang di dalam rumah dan sebaliknya.
3. Selain sebagai jalur sirkulai manusia, juga berfungsi mengalirkan
udara kedalam rumah misalnya saat pintu dibuka, atau mengalirkan
cahaya keruangan(pintu kaca).
4. Pintu dengan mudah merubah definisi ruang dari ruang tertutup yang
dibatasi oleh tembok-tembok maif menjadi lebih terbuka.
8.1.2 Ukuran Pintu
Pada umumnya ukuran lobang pintu biasanya dibuat disesuaikan dengan
menggunakan engsel, yanng dipasang pada sponengnya. Ukuran daun pintu selalu
lebih besar dari ukuran lobang pintunya pada rangka yaitu dengan ditambah
dalamnya sponneng.
144
Ukuran daun pintu biasanya dibuat disesuaikan dengan kebutuhan
ruangannya atau jenis dari bangunan. Beberapa ukuran yang banyak dipakai
adalah sebagai berikut :
Jenis bangunan Ukuran lobang pintu (lebar x tinggi) Jumlah daun pintu
Rumah tinggal 80 cm x 200 cm 1 daun Bangunan umum 90 cm x 200 cm 1 daun Sekolah, toko,bioskop 120 cm x 200 cm 2 daun Pintu utama pada bangunan umum 160 cm x 200 cm 2 daun
Pintu kamar mandi 70 cm x 200 cm 1 daun
8.1.3 Konstruksi Pintu
Daun pintu papan merupakan konstruksi pintu dari kayu yang paling
sederhana dibuat dari papan tebal 18-24 mm. Papan-papan daun pintu Disambung
tumpul atau beralur-lidah. Papan tersebut diketam, kemudian dipasang papan
berkelam kura-kura 28x120 mm. Kelam diagonal disambung dengan gigi tunggal
pada papan kura-kura dan dengan sekrup pada daun pintu. Engsel pasak atau
engsel T. ditempatkan ditengah papan kura-kura. Pintu papan dipasang biasanya
pada konstruksi bingkai pintu dari kayu, bukan pada kosen.
145
Konstruksi dan Bahan kosen dan daun pintu :
o Konstruksi kosen Kayu
Umpak pada kaki ambang tegak menjadi landasan untuk kosen kayu
yang menghindari naiknya kelembapan dari bawah dan mengakibatkan
lapuknya kayu. Umpak tersebut dibuat dengan ukuran mirip kosen dan
tingginya12-20 cm (sesuai dengan pelat ubin lantai yang terpasang
sebagai lies lantai base board). D i ujung bawah diberi duri baja
(dooka) 10-12 mm sebagai angkur yang menjaga agar ujung kaki
kosen tidak memuntir.
o Konstruksi kosen pelat baja yang dilipat
Untuk pintu ini tidak berbeda dengan konstruksi kosen untuk jendela
karena konstruksi tidak akan melapuk. Sebagai ambang bawah
digunakan besi siku sebagai penjarak atau penentu beda tinggi
lantai(misalnya pada kamar mandi.
146
o Konstruksi kosen beton prakilang
Sam dengan kosen beton, tak akan melapuk
Untuk dapat menempatkan daun pintu dengan baik maka pada dinding perlu
dipasangi kusen dan begitupula pada lobang untuk jendela. Kusen dapat dibuat
dari kayu yang merupakan sebuah rangka. Pintu di pasang untuk keperluan
memasuki suatu ruangan dan memperlancar lalu lintas orang. Sedangkan jendela
di pasang untuk memenuhi keperluan akan pemasukan penerangan pada siang hari
dan untuk pertukaran udara. Pintu terdiri dari : daun pintu dan ibu pintu (kosen
pintu), begitu pula pada jendela.
A. Kusen Pintu Kayu
Tinggi minimal pintu adalah 1,95 m. Oleh karena itu, kusen dari kayu
dilengkapi dengan tiga angker pada masing-masing ambang tegak.
Untuk pintu biasa dengan satu daun, ukuran kayu yang digunakan
adalah 5/10, 5/12, 5/14, 5/15, 6/10, 6/12, 6/14, 6/15, 7/12 sedangkan
untuk pintu rangkap dengan dua daun dipakai 8/10, 8/12, 8/14, 8/15.
Bagian bawah konstruksi pintu menggunakan umpak beton yang
tingginya disesuaikan dengan plat ubin lantai yang terpasang satu
barisan secara berdiri pada pinggir lantai/dinding. Kusen dari kayu
diberi angker dan umpak kemudian dicor setelah kusen selaesai
terpasang dengan profil yang sama dengan profil kusen.
147
B. Macam-Macam Konstruksi Bingkai Pintu
Bingkai pintu adalah tempat memasang daun pintu, bukan pada kusen.
Macam-macam konstruksi bingkai pintu adalah sbb:
Bingkai pintu biasa pada konstruksi Bingkai pintu biasa pada dinding tembok, diskrup dengan pasak fischer konstruksi dinding kayu
disekrup
Konstruksi kusen hemat pada konstruksi Konstruksi kusen hemat pada dinding tembok, dipasang dengan angker konstruksi dinding kayu, disekrup
Konstruksi kusen palsu pada konstruksi Konstruksi kusen palsu pada
dinding tembok, disekrup pada pasak kayu konstruksi dinding kayu, disekrup
Konstruksi dinding papan pada konstruksi Konstruksi kusen papan pada
dinding tembok, dipaku pada pasak kayu konstruksi dinding kayu, dipaku
148
C. Jenis-jenis Pintu
1) Pintu Kisi
Pintu kisi digunakan untuk ruang gudang atau sebagai pembatas
bangsal. Pintu kisi terdiri atas kisi-kisi tegak lurus berukuran 24/48
mm dipakukan pada dua papan melintang dengan ukuran 30/120
mm. Kelam diagonal dipasang dengan diarahkan pada titik skanir
(engsel bawah) supaya pintu menjadi stabil dan tidak mudah turun.
2) Pintu Papan
Pintu papan dibuat dari papan setebal 18-24 mm diketam di kedua
sisi. Papan-papan dihungkan tumpul atau dengan alur lidah. Saat
dipasang, papan-papan tadi diketam dahulu baru dipasang les atau
papan kura-kura setebal 36/140 mm. Kelam diagonal dihubungkan
dengan papan kura-kura dengan gigi tunggal. Engsel-engsel
hendaknya ditempatkan pada tengah-tengah papan kura-kura.
149
3) Pintu Panil
Pintu panil adalah pintu yang terdiri dari bingkai yang
dihubungkan dengan pen dan lubang. Panilnya dibuat dari kayu
massif atau kayu tripleks atau multipleks. Untuk panil kaca
digunakan les kaca. Ukuran bingkai pintu 40/80 mm.
4) Pintu dengan Daun Papak
Menurut konstruksinya, pintu ini dibagi atas dua golongan, yaitu:
! Daun pintu papak masif, dibuat dari satu lembar multipleks
atau tatalan kayu setebal 36-45 mm. Pinggir daun pintunya
dibuat dengan dua cara, yaitu dengan les pinggir tambahan
atau dengan les pinggir tertanam yang dua-duanya
disambung dengan perekat.
! Daun pintu papak hamba, dibuat dari dua lapisan tripleks
setebal 4 mm pada satu bingkai daun yang berisi kertas atau
suatu raster dengan beberapa malang kayu.
Daun pintu papak masif
Daun pintu papak hamba
Pinggir daun pintu papak massif dapat dibuat dengan dua cara,
yaitu dengan les pinggir tambahan atau les pinggir tertanam yang
dua-duanya disambung dengan perekat.
150
Les pinggir tertanam les pinggir tambahan
5) Pintu Berlapis
Pintu berlapis adalah pintu panil denga lapisan dari papan yang
berhubungan dengan lidah alur atau bingkai dengan malang yang
dilapis sebelah menyebelah dengan papan yang berhubungan
dengan lidah alur, ditambah dengan pelapisan vertical sehingga air
hujan tidak dapat merembes melalui celah-celahnya.
Menurut konstruksi daunnya, pintu berlapis dibagi dua, yaitu:
! Sebagai pintu panil
! Sebagai pintu denhgan daun papak massif dnegan lapisan kayu
pada satu sisi atau dua sisi. Konstruksi ini tidak begitu cocok
untuk pintu rumah karena bahaya akan membengkok dan tidak
dapat ditutup rapat lagi.
Daun pintu berlapis horizontal satu sisi pada konstruksi pintu panil
dengan bingkai pintu biasa
denah Tampak
potongan
151
Daun pintu berlapis vertikal pada kedua sisi dengan
bingkai daun tanpa kusen
denah
tampak
potongan
6) Pintu Gerbang Dorong
Keuntungan konstruksi ini adalah pada waktu membuka tidak
diperlukan banyak tempat, namun kekurangannya penutupan pintu
kurang rapat.
Menurut ukuran dan penggunaannya ada dua macam:
! Pintu gerbang dorong yang bergantung
! Pintu gerbang dorong yang berdiri
Konstruksi pintu gerbang dorong yang bergantung
Konstruksi ini dipilih jika lantai pada bagian luar dan dalam tidak
bisa dipasang rel. Agar pintu dorong dapat dibuak dengan mudah,
maka di ujung dinding dipasang rol atau profil baja T yang
dipasang pada lantai di ujung dinding.
152
Konstruksi pintu gerbang dorong yang berdiri
Konstruksi ini merupakan konstruksi yang sangat kuat karena
diikat pada keempat ujungnya. Tebal bingkai daun pintu untuk tinggi pintu
sampai 4 m adalah 60 mm, jika ketinggian sampai 5 m tebalnya 80 mm.
Pelapis pintu gerbang dorong dilakukan dengan papan berikat setebal
minimal 20 mm. Papan-papan tersebut dipasang dengan baut yang cukup
panjang karena pemakuan tidak mencukupi syarat kekuatan dan
keamanan.
153
154
8.2 JENDELA
8.2.1 Karakteristik Jendela
Rangka jendela tidak berbeda jauh dengan rangka pintu, hanya di sini
selain ambang atas, terdapat juga ambang bawah, jadi tiang diapit atas
bawah oleh ambang.
Fungsi jendela adalah untuk memberikan penerangan dan ventilasi pada
satu ruangan. Untuk kamar mandi, biasanya jendelanya dipasang agak
tinggi, disebut jendela atas (bovenlight).
Untuk daun penutup jendelanya dapat dibuat dengan daun yang dapat
dibuka dan ditutup atau berupa kaca mati. Pada masa sekarang ini, banyak
dipakai jendela yang diisi dengan jendela nako. Lebarnya untuk untuk
155
daun kaca 5 mm sebaiknya tidak lebih dari80 cm.sedang tingginya dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
H = 14 cm x jumlah daun + 2 cm
Contoh :
Jumlah daun nako 8 buah, maka tinggi lobang jendela yang dibutuhkan
adalah
14 cm x 8 + 2 = 114 cm.
Jendea berfungsi :
1. Jendela rumah biasanya didominasi oleh kaca. Membiarkan cahaya alami
masuk kedalam rung akan lebih banyak manfatnya dibandingkan denga
cahaya buatan.
2. berhubungan dengan kesehatan, yaitu saluran sirkulasi udara / ventilasi.
3. sebagai wahana untuk melihat pemendangan keluar ruangan, serta
berfungsi sebagai estetika
Jendela terbagi menjadi:
1. Kosen Jendela
a. Kosen dari kayu
b. Kosen dari beton dan batu-batuan
c. Konstruksi jendela tanpa kosen
d. Kosen dari pelat baja yang dilipat
e. Kosen tiruan
2. Daun Jendela
a. Dari kaca
b. Dari kayu
156
8.2.2 Macam-Macam Jendela
Ukuran dan bentuk jendela disesuaikan dengan ukuran luar dan tujuan
ruang yang akan diberi jendela. Secara umum jendela dibagi berdasarkan
pembukaannya, yaitu:
1. Jendela yang dipasang mati dalam kosen
2. Jendela dengan sayap berputar vertikal dan buka ke luar atau ke dalam
3. Jendela dengan sayap berputar horizontal
4. Jendela dengan sayap jatuh yang buka ke dalam
157
5. Jendela dengan sayap gantung (jungkit) yang buka ke luar
6. Jendela dengan sayap sorong vertikal
7. Jendela dengan lamel / jendela krepyak kaca
8. Jendela dengan sayap sorong ke samping
158
Jenis jendela berdasarkan bahannya
1. Jendela Lamel (Naco)
Merupakan jendela yang memungkinkan pengaturan udara
bergerak dalam ruang yang sangat teiti, terutama jika jendela tersebut
berbentuk sempit (tidak lebar) dan tinggi, serta terletak di sudut ruang
yang berlawanan.
2. Jendela Krepyak
Biasanya dipasang pada (di luar) jendela kaca atau bingkai kawat
nyamuk sebagai pelindung terhadap hujan, panas terik matahari, maling,
dan sebagainya. Jendela ini biasanya dibuat dari kayu yang menuntut
konstruksi jendela yang membuka ke dalam.
159
8.2.3 Konstruksi Jendela
Fungsi kusen adalah sebagai rangka pemegang daun jendela, tempat daun
jendela melekat dan menggantung. Ukuran kusen ditentukan oleh syarat
konstruktif dan estetis. Tinggi minimalnya 50 cm dan lebarnya disesuaikan
dengan kebutuhan.
A. Kusen Jendela
1. Kusen Kayu
Fungsi kosen adalah sebagai rangka pemegang daun jendela,
tempat daun atau sayap jendela melekat dan menggantung.
Ukuran-ukuran kosen di tentukan oleh syarat-syarat peraturan
bangunan nasional dan syarat konstruktif di samping juga dari segi
arsitektur. Tinggi minimal kosen jendela 50 cm, lebar kosen di
sesuaikan dengan kebutuhan. Macam-macam ukuran kayu untuk
kusen adalah 5/10, 5/12, 5/14, 5/15, 6/10, 6/12, 6/14, 6/15, 7/12
dan untuk jendela rangkap digunakan kayu ukuran 7/14.
Pemasangan kusen jendela dari kayu pada dinding tembok dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Rata dengan lis penutup
2. Berimpitan
Pada ambang tegak dan ambang bawah, hubungan kusen jendela
dengan dinding tembok diperkuat dengan sponing kapur, namun
pada ambang atas sponing tidak dibuat karena sponing akan
menampung air lepa pada ambang atas sehingga dapat
menyebabkan kayu membusuk. Sponing kapur berbentuk mulut
ikan dengan lebar 1/3 lebar kusen dan dalamnya 1½ - 2 cm yang
dibuat mulai 5 cm di bawah ambang atas. Hubungan dinding
dengan kusen juga diperkuat dengan memakai angker diameter 12
mm dengan panjang 25 cm. Angker minimal dipasang 2 buah pada
tiap ambang tegak kusen.
Hubungan amabng tegak, ambang atas,, dan ambang bawah dibuat
dengan pen dan lubang sehingga kayu bagian muka terjamin,
160
sedangkan untuk memperkuat pada ambang bawah dan ambang
atas dibuat telinga (kupingan) sepanjang 10 cm yang berbentuk
konis dengan sponing kapur kecil yang bersilangan.
Sponing untuk jendela dibuat sesuai denga jenis jendela. Besarnya
tergantung jendela dan engsel yang digunakan, tetapi biasanya
ukuran yang dipakai panjangnya 3,5 – 5,2 cm dan lebarnya 1,5 – 3
cm. Ambang bawah bagian luar dibuat miring sehingga air hujan
mengalir ke bawah. Kemiringan antara 6 – 10 mm. telinga
ambang atas
kupingan
angker
min 50 cm ambang tegak
ambang bawah
2. Kusen dari Beton dan Batu Buatan
Batu buatan untuk kusen bisa mengandung marmer, granit, andesit,
atau batu buatan lainnya. Tebal batu buatan yang mengandung batu
telinga
10 cm
161
alam sekita 3 cm untuk bagian yang terlihat sedangkan untuk
bagian yang tidak terlihat terdiri dari beton.
Proses pembuatan beton dari batu buatan:
a) Diadakan pengecoran pada bekisting yang sudah disiapkan.
b) Lalu didiamkan selama 15-20 menit.
c) Kemudian bekisting dilepas pada bagian yang akan ditempel
batu buatan, pada bagian ini dibersihkan dan diberi struktur
yang dikehendaki.
d) Setelah 5 hari, batu buatan ditempel dan kusen akan kering
setelah 28 hari.
Keuntungan dari kusen beton dan batu buatan ini adalah lebih
tahan terhadap cuaca.
3. Konstruksi Jendela tanpa Kusen
Bingkai jendela langsung dipasang pada tembok dinding yang
lubangnya dibuat menurut ukurannya. Pada ambang tegak dan
ambang atas hanya diberi plesteran, sedangkan pada ambang
bawah dapat diberi kayu, beton, batu buatan, seng, atau plesteran,
asal permukaan atasnya dibuat miring sehingga air hujan bisa
mengalir ke bawah.
162
B. Konstruksi Jendela dari Kayu
Konstruksi ini menggunakan kayu yang kering, lurus, dan mudah
divernis atau dicat.
Untuk pemasangan kaca, perlu diperhatikan ukuran sponing, yaitu sbb:
! Kaca tebal 1,5-2 mm, tebal tunggal sponing dalamnya 12 mm,
lebrnya 8 mm.
! Kaca minimal 3 mm, tebal ganda sponing dalamnya 12 mm,
lebarnya 8 mm.
! Kaca lebih dari 3 mm, sponing dalamnya 15 mm, lebarnya 10 mm.
C. Konstruksi Jendela Jalusi (Krepyak)
Jendela jalusi biasanya dipasang pada jendela kaca untuk melindungi
hujan, sinar matahari, dan pengaruh lainnya. Jendela ini hanya dapat
dipasang pada konstruksi jendela kaca yang membuka ke dalam.
Seperti pada jendela kaca, jendela jalusi juga harus menggunakan kayu
yang kering, lurus, dan mudah divernis atau dicat. Supaya air tidak
merembes melalui ujung bingkai kayu yang vertical, maka dibuat
163
bingkai horizontal teratas dari kayu terusan, pen dan sponing dibuat
pada bingkai yang tegak.
8.2.4 Alat Perlengkapan Jendela
1) Skanir dan Engsel
Skanir adalah alat penggantung atau pelipat pada jendela yang
terpasang tetap, artinya jendela pada waktu dibuka tidak dapat
dilepaskan. Pemasangannya bebas, bisa di sebaelah kiri atau kanan.
Engsel juga merupakan alat penggantung seperti skanir, tetapi
sayap jendela mudah dilepas dalam keadaan terbuka. Pemasangan
engsel lebih rumit daripada skanir karena adanya kekhususan, yaitu
engsel kiri dan engsel kanan.
164
a) Skanir
Skanir ada bermacam-macam, di antaranya skanir dengan
pasak lepas, skanir dengan pasak tetap atau pasak mati, skanir dari
besi dipres atau dari tembaga tuang, skanir yang sudah divernikel.
Macam-macam lipat daun skanir:
a. Lipat daun biasa
b. Lipat daun rata
c. Lipat daun gondok
d. Lipat daun gondok ganda
b) Engsel pomel
Engsel pomel atau engsel kupu-kupu sering digunakan pada
jendela dengan sayap yang terbuka ke samping. Engsel ini terdiri
dari dua daun. Tiap daun beruas tunggal, di antaranya ada cincin
dari baja atau kuningan yang berputar bebas.
Macam-macam bentuk engsel pomel:
a. Engsel pomel biasa
b. Engsel pomel bergondok
c. Engsel pomel bergondok ganda
165
c) Skanir gunting jendela
Pada skanir gunting jendela terdapat plat-plat pengerat yang
tidak berbentuk siku pada ujung yang berhubungan. Persediaan
lengan skanir ada yang bergerak bebas dan ada yang terbatas. Titik
persediaan di tengah skanir gunting jendela ada yang dapat
dimatikan.
Ket :
Gambar a = skanir gunting jendela
dengan titik putar bebas
Gambar b = skanir gunting jendela
dengan titik putar terbatas
Gambar c = pemasangannya
Gambar d = penampang
Skanir ini digunakan untuk membatasi membukanya daun jendela
atau penerangan atas (ventilasi). Pada bagian batang lengan skanir
harus dibuat rumah-rumah pada bagian dalam (yang masuk dalam
sponing). Plat-plat penahan skanir disekrupkan atau dimatikan
pada tempat yang telah ditentukan.
2) Kunci Jendela
Jendela sederhana biasanya dikunci dengan gerendel, untuk
jendela yang lebih besar dan jendela pada bangunan mewah digunakan
espanyolet (bahasa Perancis : espagnolette).
166
8.3 Konstruksi Pintu dan Jendela
8.3.1 Persyaratan
Pintu dipasang pada dinding sebagai lobang untuk keperluan memperlancar
lalulintas orang,sedangkan jendela dipasang untuk memenuhi keperluan
akan pemasukan cahaya (penerangan) pada siang hari dan sebagai tempat
pertukaran udara
Setiap bangunan tempat tinggal akan dilengkapi dengan pintu dan jendela
Dengan berbagai macam bentuk dan ukuran.
Hal-hal yang harus diketahui dalam pembuatan pintu
1. Konstruksi daun pintu dan jendela harus dibuat sedemikian kaku
sehingga nantinya tidak mengalami perubahan seperti jajaran genjang
2. Daun pintu dan jendela yang memakai bingkai,harus mempunyai ukuran
lebar dan tebal yang sesuai sehingga tidak melentur di hari kemudian
3. Konstruksi kusen dibuat sedemikian kaku sehingga tidak terjadi lenturan
(perubahan bentuk) bila kusen terjadi perubahan bentuk maka pintu akan
susah di buka atau di tutup
4. Untuk mencegah terjadinya penyusutan atau pelenturan maka kayu yang
digunakan untuk kusen maupun pintu harus mempunyai mutu yang baik
167
8.3.2 Macam-macam daun pintu dan daun jendela
Macam-macam daun pintu dan jendela :
a) Daun pintu dan jendela klamp\tempel
tersusun atas beberapa papan melebar tegak yang saling dihubungkan
dengan alur dan lidah susunan papan ini melebar tegak ini kemudian
dipaku\disekrup pada 2 atau 3 klamp yang arahnya horizontal dan
pada masing-masing ujung klamp dikurangi 2 cm terhadap tepi pintu
maupun jendela untuk mendcegah perubahn bentuk maka perlu
dipasang papan penyokong yang disebut schoor yang ujungnya
bertumpu pada klamp atas dan bawah
b) daun pintu dan jendela kaca
dibuat dengan tujuan untuk memberi penerangan kedalam ruangan
disamping untuk mendapatkan pengelihatan keluar, sebagian besar
atau seluruh luas pintu \ jendela berkaca itu untuk mendapatkan
penerangan yang sebanyak-banyaknya,jumlah kaca untuk
memperoleh penerangan sangat bergantung pada penggunaan
ruangan tersebut
c) daun pintu dan jendela panil
daun jendela dan pintu seperti ini termasuk model lama ,namun
sekarang banyak di gunakan dengan macam-macam varian
pintu dan jendela panil ini terdiri dari 1 lembarpapan atau lebih yang
diapit oleh bingkai tegak dan datar bingkai ini terdiri dari tiang,
168
ambang atas, ambang bawah, dan bila perlu dapat dipasang ambang
tengah,seperti hanya pada pintu-pintu lainya
8.4 Material Pintu dan Jendela
A. Kayu
Sentuhan normal pada kayu menjadikannya tetap diminati sepanjang
masa. Keragaman kayu dipengaruhi oleh sifat khas dari tiap jenis kayu.
Keindahan tampilan yang bisa ditunjukkan oleh tekstur dan serat yang
dimiliki seringkali menjadi alasan utama saat memilihnya.
Kayu merupakan bahan bangunan untuk kosen, bingkai jendela, maupun
bingkai sayap jendela. Hendaknya digunakan kayu yang kering, lurus,
mudah dilem, dan mudah divernis atau dicat. Kayu yang dipilih harus
padat dan keras ( mutu kelas l), tahan rayap, sulit dinyalakan dan aman
jika terjadi kebakaran. Kayu merupakana bahan bangunan ekologis karena
dapat dibudidayakan. Kayu yang digunakan terutama untuk sayap jendela
harus kering ( klin-dry)
1. Sifat kayu
Mengenali sifat kayu bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu berdasarkan
data kuantitatif dan kualitatif.data kuantitatif terdiri dari :
• Berat jenis
• Keawetan
• Keawetan kayu
Sedangkan data kualitatif terdiri dari :
• Warna
• Daya retak
• Sifat pengerjaan
• Kekerasan
• Tekstur
• Serat
169
Tabel sifat beberapa jenis kayu :
Jati Bangkirai kamper meranti
Awet >20thn 10-20thn 10-15thn Maks 10thn
Warna Coklat tua/coklat muda
Coklat kuning kemerahan
Coklat merah Merah agak gelap, tidak homogen
Muai-susut kecil Sangat besar sedang Meranti sedang
Daya retak rendah sedang tinggi Rendah (arah radial)
kekerasan Sangat keras Sangat keras sedang Lunak sedang
tekstur kasar Kasar agak halus Agak kasar dan merata
Agak kasar dan rata
serat Lurus, berpadu Lurus atau berpadu
Lurus atau berpadu
Berpadu
Hal khusus Harganya mahal Warna kemerahan, banyak pecah rambut
Paling cocok untuk kusen dan daun pintu
Paling cepat dimakan rayap
Merbau Sungkai Nyatoh
Awet 15-20thn 10-15thn 15thn
Warna Coklat/merah, coklat tua ada garis terang, merah maroon
Putih, jika kering jadi kekuning-kuningan
Coklat kemerahan
Muai-susut Kecil sedang Kecil
Daya retak Rendah rendah Rendah
Kekerasan Sanagt keras lunak Cukup lunak
Tekstur Agak-kasar halus Lebih halus dibaning kamper
Serat Lurus/berpadu Lurus beraturan Lurus
Hal khusus Kayu bergetah,cocok untuk eksterior dan kusen
Tidak cocok untuk daun pintu karena ukuran yang ada kecildan suka melintir
Cocok untuk kusen namun tidak untuk daun pintu
170
Hal hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan kayu untuk kusen,daun
pintu dan jendela:
• Bobot kayu -- Ini akan mempengaruhi berat dan kekuatan kayu.
• Karakter -- Beberapa jenis kayu mempunyai karakter retak-retak
dan terlihat nyata secara visual.
• Ukuran -- Ketersediaan ukuran kayu yang dijual dipasaran juga
mempengaruhi pemilihan.
• Tingkat muai susut -- Kayu yanga memiliki sifat muai susut yang
besar dan tidak stabil tidak cocok digunakan sabagai daun pintu.
2. Kelemahan KAYU
Pemakaian bahan kayu banyak memiliki kekurangan, diantaranya
adalah ;
a. Berderit dan seret. Ini merupakan akibat dari pelumas pada engsel
yang kering atau karatan.
b. Slot rusak. Ini merupakan akibat dari sering terhempas angin.
c. Menggesek lantai atau kusen akibat dari engsel yang aus serta
beban pintu yang terlalu berat.
d. Renggang dan retak. Akibat dari papan panel menyusut dan tidak
menempel pada atap.
e. Warna pudar dan pecah-pecah.akibat dari pengaruh cuaca ( snar
matahari langsung atau hempasan hujan).
f. Berjamur. Akibat dari kayu yang lembab (tidak diawetkan) atau
diletakkan pada tempat yang lembab.
B. Beton
Beton dapat digunakan sebagai bahan konstruksi kosen prakilang
untukjendela maupun pintu. Kosen beton prakilang menguntungkan
terutamap ada gedung umum karena kuat dan tahan terhadap rayap
maupun kebakaran, Karena harga bahan bangunan beton cukup mahal
171
kalau memperhatikan ongkos bekistingya rumit, juga dapat dimengerti
bahwa system ini hanya dapat diterapkan pada gedung besar dengan
ukuran jendela yang telah distandardisasi.
C. Baja
Logam Baja bisb berbentuk lipatan pelat baja merupakan bahan bangunan
yang dapat digunakan untuk kosen maupun sayap jendela terutama pada
gedung umum karena kuat dan tahan terhadap rayap maupun kebakaran.
D. Aluminium
Aluminium terutama sebagai aluminium campuran magnesium dan
silisium (antikorodal) merupakan bahan logam untuk profil kosen maupun
sayap jendela yang lebih mewah dari baja dan tahan karat.
Banyak sekali hal-hal yang dijadikan pertimbangan orang lebih memilih
material aluminium, diantaranya adalah :
1. Persediaan Terjamin. Sebagai salah satu bahan logam hasil fabrikasi
maka persediaan alumunium lebih terjamin daripada persediaan kayu
yang merupakan produk alam, serta dapat di daur ulang
2. Jenisnya Beragam. Dari bahan dasar yang sama bisa dihasilkan
produk yang berbeda terganrung pada jenis campuran
3. Sudah Tidak ”murahan” dalam perkembangannya kini berat satu kusen
dan pintu adalah (90 x 220 cm) setara dengan berat pintu jatiberykuran
sama, yaitu sekitar 18kg
4. Muai-susut stabil alumunium memberikan kestabilan respon dan
pengendalian yang lebih baik terhadap pengaruh cuaca.
5. Standar Kualitas jelas alumunium memiliki sifat stabil dalam hal
kualitasnya, tidak ada tipe / standar ketentuan alumunium
6. Motif merekat kuat pemberian motif yang beragam menambah
tampilan artistik serta menambah kekokohan alumunium karena
perekatan motifnya sangat kuat
172
7. Bebas rayap, lapuk , dan jamur Perbaikan mudah. Jika terjadi
kerusakan pada salah satu panel, dapat diganti hanya pada bagian panel
yang rusak saja
8. Harga relatif murah. Karena tidak lagi memerlukan finishing sama
sekali.
9. Simpel dan modern tampilan alumunium yang simpel dan bersih jika
berpadu dengan bahan kaca sangat pas di aplikasikan pada bangunan
modern.
E. Kaca
Kaca sebagai pengisi sayap jendela atau lamel terkena energi matahari
dalam bentuk cahaya dan panas. Frekuensi cahaya (termasuk sinar
ultraungu ) 280-770 nm, sedangkan frekuensi panas (termasuk inframerah)
77 0-3000 nm.
F. PVC
PVC merupakan jenis bahan plsatik yang cukup kuat. Karena kekuatannya
itulah PVC dapat digunakan secara beragam. Sekalipun masuk dalam
kategori plastik bahan ini liat dan tidak mudah pecah serta permukaaanya
pun mudah dibersihkan (cukup mengelapnya dengan kain halus yang di
basahi air). Tapi, apabila tergores benda tajam seperti linggis, palu, dan
pisau maka bahan ini tentunya akan rusak. Karena tahan air, pintu PVC
biasanya ditempatkan diarea basah seperti kamar mandi dan dapur. Namun
untuk penggunaan eksterior perlu di beli pelapis khusus anti UV
G. UPVC
Jenis Plastik UPVC berbeda dengan PVC meskipun keduanya
mengandung bahan plastik. Jenis plastik pada UPVC sama juga dipakai
sebagai bahan pembuatan badan pesawat terbang. Pintu dan jendela UPVC
umumnya memiliki kerangka. Contohnya Mirip Sieben menggunakan
kerangka baja. Kerangka baja ini pula yang menyebabkan pintu dan
173
jendela UPVC menjadi lebih berat. Kobinasi kusen dan daun jendela dapat
membuat ruangan kedap suara. Perlindungan terhadap suara diberikan oleh
lapisan karet yang menutup rapat cepah pada pintu maupun jendela
Sesuai dengan sifat plastik yang mudah dibentuk, pintu dan jendela juga
bisa dibentuk. Sifat material yang fleksibel yang menyebabkan pintu dan
jendelanya memiliki desain yang beragam seperti minimalis etnik atau
classic.