Post on 20-Oct-2020
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Pada bab ini dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang
diperoleh setiap tahapan yang dilakukan. Penelitian ini membahas terkait pengaruh
metode pembelajaran Picture and Picture terhadap peningkatan pemahaman konsep
peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar pada
kelas V di SD Negeri Griba 255. Dalam penelitian ini penelitian membagi dua
kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen
adalah kelompok yang mendapat perlakuan menggunakan metode pembelajaran
Picture and Picture sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang
menggunakan metode pembelajaran konvensional.
Proses pembelajaran pada tahap awal, peneliti memberikan soal pretest untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam materi siklus air. Kemudian
pada tahap selanjutnya, peserta didik diberikan pembelajaran yang berbeda pada
setiap kelasnya. Kelas eksperimen peneliti menggunakan metode Picture and Picture,
sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional.
Pada tahap akhir, peneliti memberikan soal kepada peserta didik untuk mengetahui
hasil dari proses pembelajaran yang telah dilakukan.
47
Data dalam tahap ini diperoleh dari hasil pretest dan posttest pemahaman konsep
peserta didik tentang materi siklus air, serta pengolahannya dilakukan menggunakan
bantuan software Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 22 for Windows.
Selain mendapat data dari hasil pretest dan posttest dalam penelitian ini diperoleh
dari hasil observasi. Agar mendapat gambaran yang jelas mengenai pengolahan data
pada penelitian ini, maka diperoleh hasil penelitian seperti di bawah ini:
4.1.1 Analisis Data Hasil Penelitian
1) Data Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Data pretest diolah dengan memberikan soal tes mengenai siklus air terhadap
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan awal yang dimiliki peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran
dilaksanakan.
(1) Uji Normalitas Data Pretest
Uji normalitas data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan untuk
mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Ukuran
sampel pada penelitian ini adalah 30 peserta didik untuk masing-masing kelas.
Pengujian normalitas yang digunakan adalah Shapiro-Wilk. Berikut adalah langkah-
langkah penarikan kesimpulan untuk uji normalitas:
Perumusan hipotesis pengujian normalitas sebagai berikut:
H0: Data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
H1: Data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal.
Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
48
(a) Jika nilai signifikan ≥ 0,05 maka H0 diterima.
(b) Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak.
Adapun hasil statistik uji normalitas pretest pemahaman konsep kelas eksperimen dan
kelas kontrol sebagai berikut:
Tabel 4.1
Uji Normalitas Pretest Pemahaman Konsep
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tests of Normality
Kelas
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Pretest Kelas Eksperimen ,945 30 ,126
Kelas Kontrol ,941 30 ,100
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan output SPSS pada tabel 4.1 nilai Sig. Kelas eksperimen yaitu 0.126,
karena 0.126 ≥ 0,05 maka H0 diterima, data pretest kelas eksperimen berasal dari
populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan nilai Sig. Kelas kontrol yaitu 0.100,
karena 0.100 ≥ 0,05 maka H0 diterima pretest kelas kontrol berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
Pengujian normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa
kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian selanjutnya
yaitu uji homogenitas menggunakan Levene’s test for equality variance.
49
(2) Uji Homogenitas Data Pretest
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok data sampel
berasal dari populasi yang memiliki varian yang sama atau tidak. Berikut adalah
langkah-langkah penarikan kesimpulan untuk uji homogenitas:
Hipotesis Statistik:
H0: 𝜎12 = 𝜎2
2
H1: 𝜎12 ≠ 𝜎2
2
Keterangan:
H0 : Data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varian yang homogen.
H1 : Data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varian yang tidak
homogen.
𝜎12 : Varians kelas eksperimen
𝜎22 : Varians kelas kontrol
Kriteria pengujian dengan menggunakan taraf signifikan 5% (𝛼= 0,05)
1) Jika nilai signifikan ≥ 0,05, maka H0 diterima.
2) Jika nilai signifikan < 0,05, maka H0 ditolak.
Berikut ini adalah hasil uji homogenitas pretest pemahaman konsep Ilmu
Pengetahuan Alam kelas eksperimen dan kelas kontrol:
50
Tabel 4.2
Hasil Uji Homogenitas Pretest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
Pretest
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,009 1 58 ,926
Berdasarkan output SPSS pada tabel 4.2 maka dapat ditarik kesimpulan nilai
0,926 ≥ 0,05 maka H0 diterima, dapat diartikan bahwa tidak terdapat perbedaan
varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, hal ini berarti sampel memiliki
varians yang sama (homogen). Data pretest kedua kelas dilanjutkan untuk pengujian
beda beda rata-rata Maka untuk menguji uji-t menggunakan uji Independent sampel
T-Test.
(3) Uji Beda Rata-rata Data Pretest
Uji perbedaan rata-rata pada data pretest dilakukan untuk mengetahui
kemampuan awal peserta didik tersebut, bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol
dalam keadaan awal yang sama dimana kemampuan rata-rata pada kedua kelas
tersebut sama pada awalnya. Uji perbedaan rata-rata pretest kedua kelas ini di uji
dengan menggunakan uji-t. Perbedaan rata-rata ini sebelumnya harus di uji dengan uji
normalitas dan homogenitas. Jika data memenuhi kriteria normalitas dan
homogenitas, maka pengujannya menggunakan uji Independent sampel T-Test.
Berikut ini hipotesis untuk uji-t adalah:
H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest
51
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest
Rumusan Hipotesis menurut Sugiyono (2015)
H0:µ1 = µ2
H1 :µ1 ≠ µ2
Keterangan:
µ1: Rata-rata peningkatan keterampilan menulis karangan narasipada peserta didik
µ2: Rata-rata peningkatan metode pembelajaran konvensional.
≠ : Tidak sama dengan
Kriteria pengujian taraf signifikan uji sebesar 5% (𝛼= 0,05):
1) Jika nilai signifikan ≥ 0,05, maka H0 diterima.
2) Jika nilai signifikan < 0,05, maka H0 ditolak.
52
Tabel 4.3
Hasil Uji-t Pretest
Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality
of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df
Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pr
ete
st
Equal
variance
s
assumed
.009 .926 .927
58
.358 2.200 2.374 -2.552 6.952
Equal
variance
s not
assumed
.927 57.997 .358 2.200 2.374 -2.552 6.952
Tabel 4.3 merupakan hasil output SPSS uji-t kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil data yang diperoleh yaitu 0,358 dimana 0,358 ≥ 0,05 maka
H0diterima. Kesimpulan dari hasil nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol,
yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata kemampuan
pemahaman konsep peserta didik kelas eksperimen dengan kelas kontrol pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini berarti nilai peretest kedua kelas tidak
memiliki perbedaan.
53
2) Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Pengujian hipotesis penelitian yang pertama, yaitu terdapat peningkatan
pemahaman konsep pada peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pegetahuan Alam
yang dalam proses pembelajarannya diberi treatment dengan menggunakan metode
Picture and Picture. Tahap ini pengujiannya diperoleh dari data pretest dan postest
kelas eksperimen yang bertujuan untuk melihat pengaruh metode Picture and Picture
terhadap peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar.
(1) Uji Normalitas Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen
Uji normalitas hasil pretest dan postest kelas eksperimen digunakan untuk
mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Ukuran
sampel pada penelitian ini adalah 30 peserta didik. Pengujian normalitas yang
digunakan adalah Shapiro-Wilk. Berikut adalah langkah-langkah penarikan
kesimpulan untuk uji normalitas:
Perumusan hipotesis pengujian normalitas sebagai berikut:
H0: Data pretest dan posttest kelas eksperimen berdistribusi normal.
H1: Data pretest dan posttest kelas eksperimen tidak berdistribusi normal.
Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
(a) Jika nilai signifikan ≥ 0,05 maka H0 diterima.
(b) Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak.
Adapun hasil statistik uji normalitas petest dan posttest pemahaman konsep Ilmu
Pengetahuan Alam:
54
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Tests of Normality
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Pretest ,945 30 ,126
Postest ,944 30 ,118
*. This is a lower bound of the true
significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan hasil SPSS pada tabel 4.4 nilai signifikan untuk nilai pretest adalah
0,126 dan nilai posttest 0,118. Terlihat bahwa nilai signifikan data pretest dan
posttest ≥ 0,05, maka H0 diterima. Dengan kata lain, data pretest dan posttest kelas
eksperimen berdistribusi normal.
(2) Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Setelah dilakukan uji normalitas dan diketahui data pretest dan data posttest kelas
eksperimen berdistribusi normal maka tahap selanjutnya yaitu pengujian
homogenitas, dengan tujuan untuk mengetahui data pretest dan posttest kelas
eksperimen mempunyai varians yang sama atau berbeda. Dalam uji homogenitas ini
dilakukan uji Levence’s test dengan taraf signifikan 5% (𝛼= 0,05):
Hipotesis Statistik:
H0: 𝜎12 = 𝜎2
2
H1: 𝜎12 ≠ 𝜎2
2
Keterangan:
55
H0: Tidak terdapat perbedaan varians antara data pretest dan data posttest kelas
eksperimen (homogen).
H1: Terdapat perbedaan varians antara data pretest dan data posttest kelas
eksperimen (tidak homogen).
𝜎12 : Varians pretest kelas eksperimen
𝜎22 : Varians posttest kelas kontrol
≠ : Tidak sama dengan
Kriteria pengujian dengan menggunakan taraf signifikan 5% (𝛼= 0,05)
(a) Jika nilai signifikan ≥ 0,05, maka H0 diterima.
(b) Jika nilai signifikan< 0,05, maka H0 ditolak.
Berikut ini adalah hasil uji homogenitas pretest dan posttest:
Tabel 4.5
Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,758 1 58 ,388
Berdasarkan hasil SPSS pada tabel 4.5 maka dapat ditarik kesimpulan nilai
signifikan dari data tersebut 0,388, karena 0,388 ≥ 0,05 maka H0 diterima, maka dapat
diartikan bahwa tidak terdapat perbedaan varians antara data pretest dan posttest
kelas eksperimen, hal ini berarti sampel memiliki varians yang sama (homogen). Data
pretest dan posttest kelas eksperimen dilanjutkan untuk pengujian beda beda rata-rata.
Maka untuk menguji uji-t menggunakan uji Paired sampel T-Test.
56
(3) Uji Perbedaan Rata-rata Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Setelah dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas, maka tahap
selanjutnya adalah pengujian perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji Paired
sampel T-Test. Dengan taraf signifikan 5% (𝛼= 0,05). Berikut ini hipotesis untuk uji t
adalah:
H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest dan
postest pemahaman konsep kelas eksperimen.
H1: Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest dan posttest
terhadap pemahaman konsep kelas eksperimen.
Rumusan Hipotesis menurut Sugiyono (2015)
H0: µ1 = µ2
H1: µ1 ≠ µ2
Keterangan:
µ1: Rata-rata nilai pretest kelas eksperimen.
µ2: Rata-rata nilai postest kelas eksprimen.
≠: Tidak sama dengan
Kriteria pengujian taraf signifikan uji sebesar 5% (𝛼= 0,05):
(a) Jika nilai signifikan ≥ 0,05, maka H0 diterima.
(b) Jika nilai signifikan < 0,05, maka H0 ditolak.
57
Tabel 4.6
Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Data Pretest dan Posttest
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviati
on
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
Pretest
–
Postest
-25.367 10.108 1.845 -29.141 -21.592 -13.745 29 ,000
Tabel 4.6 merupakan hasil output SPSS uji-t nilai pretest dan posttest
pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam. Berdasarkan hasil data yang diperoleh
nilai signifikan (2-tailed) yaitu 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Kesimpulan dari hasil nilai pretest dan posttest kelas eksperimen, yaitu terdapat
perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest dan posttest pada peserta
didik kelas eksperimen.
(4) Penarikan Kesimpulan Hipotesis Penelitian Pertama
Berdasarkan uji perbedaan rata-rata nilai pretest dan posttest kelas eksperimen
diperoleh kesimpulan rata-rata peserta didik mengalami peningkatan secara signifikan
di kelas eksperimen. Dari hasil tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
terdapat pengaruh metode Picture and Picture terhadap peningkatan pemahaman
konsep peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar,
karena rata-rata nilai peserta didik meningkat secara signifikan.
58
4.1.2 Analisis Peningkatan Pemahaman
Pengujian kedua pada penelitian ini yaitu dengan cara menguji hipotesis yang
digunakan data indeks gain kelas eksperimen dan kelas kontrol. Indeks gain
digunakan untuk melihat peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol, data dihitung dengan rumus gain ternormalisasi.
Uji beda rata-rata (uji -t) digunakan untuk menjawab hipotesis yang kedua, tapi
sebelum melakukan uji t data harus di uji normalitas dan homogenitas terlebih
dahulu. Adapun langkah dalam pengujian hipotesis yang kedua adalah sebagai
berikut:
(1) Uji Normalitas Indeks Gain
Uji normalitas yang kedua digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Data yang berdistribusi normal itu adalah
data yang berada disekitar daerah rata-rata dan median.
Perumusan hipotesis adalah sebagai berikut:
H0 :data indeks gain kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
H1 :data indeks gain kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal.
Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
(a) Jika nilai signifikan ≥ 0,05 maka H0 diterima.
(b) Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak.
Adapun hasil statistik uji normalitas indeks gain kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebagai berikut:
59
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Data Indeks Gain
Tests of Normality
Kelas
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Indeks
Gain
Kelas
Eksperimen .966 30 ,437
Kelas Kontrol .942 30 ,105
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel di atas nilai signifikan untuk kelas eksperimen adalah 0,437
dan kelas kontrol 0,105. Terlihat bahwa nilai signifikan kedua kelas ≥ 0,05, maka H0
diterima. Maka dari itu, nilai indeks gain yang diperoleh dari kedua kelas tersebut
berdistribusi normal.
(2) Uji Homogenitas Indeks Gain
Uji homogenitas dilakukan apabila uji normalitas dan nilai indeks gain di kedua
kelas berdistribusi normal maka pada tahap selanjutnya dilakukan uji homogenitas,
dengan tujuan untuk mengetahui kedua kelas sampel mempunyai varians yang sama
atau beda. Dalam uji homogenitas ini dilakukan uji Levence’s test dengan taraf
signifikan 5% (𝛼= 0,05):
Hipotesis Statistik:
H0: 𝜎12 = 𝜎2
2
H1: 𝜎12 ≠ 𝜎2
2
60
Keterangan:
H0: Tidak terdapat perbedaan varians antara data kelas eksperimen dan kelas kontrol
(homogen).
H1: Terdapat perbedaan varians antara data kelas eksperimen dan kelas kontrol (tidak
homogen).
𝜎12: Varians pretest kelas eksperimen
𝜎22: Varians postest kelas kontrol
≠ : Tidak sama dengan
Kriteria pengujian dengan menggunakan taraf signifikan 5% (𝛼= 0,05)
(a) Jika nilai signifikan ≥ 0,05, maka H0 diterima.
(b) Jika nilai signifikan < 0,05, maka H0 ditolak.
Berikut ini adalah hasil uji homogenitas indeks gain kelas eksperimen dan kelas
kontrol:
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas Data Indeks Gain
Test of Homogeneity of Variances
Indeks Gain
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,748 1 58 ,391
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikan dari data tersebut adalah kelas
eksperimen 0,391. Nilai signifikan tersebut ≥ 0,05, sehingga H0 diterima. Hal ini
61
dapat diartikan bahwa data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai
varians yang sama (homogen).
(3) Uji Perbedaan Rata-rata Indeks Gain
Setelah dilakukan pengujian homogenitas dan diketahui bahwa kedua sampel
tersebut homogen, maka tahap selanjutnya adalah pengujian perbedaan rata-rata data
indeks gain dengan menggunakan uji IndependentSampele T-Test. Dengan taraf
signifikan 5% (𝛼= 0,05). Berikut ini hipotesis untuk uji t adalah:
H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest dan posttest
terhadap peningkatan pemahaman konsep
H1: Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest dan posttest
terhadap peningkatan pemahaman konsep
Rumusan Hipotesis menurut Sugiyono (2015)
H0: µ1 = µ2
H1: µ1 ≠ µ2
Keterangan:
µ1: Rata-rata nilai pretest kelas eksperimen.
µ2: Rata-rata nilai posttest kelas eksprimen.
≠ : Tidak sama dengan
Kriteria pengujian taraf signifikan uji sebesar 5% (𝛼= 0,05):
(a) Jika nilai signifikan ≥ 0,05, maka H0 diterima.
(b) Jika nilai signifikan < 0,05, maka H0 ditolak.
62
Hasil statistik uji perbedaan rata-rata data indeks gain keterampilan menulis
karangan narasi kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji-t Data Indeks Gain
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df
Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Indek
s
Gain
Equal
varia
nces
assu
med
.748 .391 7.025
58
.000 .32064 .04564 .22927 .4120
1
Equal
varia
nces
not
assu
med
7.025 54.681 .000 .32064 .04564 .22915 .4121
3
Berdasarkan hasil data diatas diperoleh nilai signifikan (2-tailed) yaitu 0,000.
Dimana 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak. Hasil indeks gain kelas eksperimen lebih
besar dibanding dengan hasil indeks gain kelas kontrol. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa peningkatan rata-rata pemahaman konsep peserta didik
63
menggunakan metode Picture and Picture pada kelas eksperimen lebih baik dari pada
kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.
(4) Kesimpulan Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uji perbedaan rata-rata data indeks gain pemahaman konsep peserta
didik pada materi siklus air kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan
bahwa indeks gain kelas eksperimen lebih besar dari indeks gain kelas kontrol, yang
artinya terdapat peningkatan pemahaman konsep peserta didik sekolah dasar
menggunakan metode Picture and Picture pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan materi siklus air lebih baik dari kelas kontrol yang menggunakan
metode pembelajaran konvensional.
4.1.3 Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Ada pun deskripsi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Picture
and Picture di kelas V SD Negeri Griba 255 Bandung sebagai berikut:
1) Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelas Kontrol
(1) Perencanaan
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu menyiapkan beberapa
perangkat pembelajaran diantaranya: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
lembar soal, dan lembar observasi guru untuk mengevaluasi pelaksanaan
pembelajaran. Semua perangkat pembelajaran telah disetujui oleh dosen pembimbing
dan pendidik di SD Negeri Griba 255 dengan materi yang diajarkan yaitu tema 8
subtema 3 mengenai “Manusia dan Lingkungannya”.
64
(2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP yang telah dibuat oleh peneliti
dan peneliti bertindak sebagai pendidik. Pada tahap awal peneliti memberikan lembar
soal (pretest) kepada kelas kontrol setelah peserta didik selesai mengerjakan pretest,
pendidik menjelaskan tentang arti dari siklus air, proses terjadinya siklus air, tahapan-
tahapan terjadinya siklus air, dan bagaimana kelebihan dan kekurangan menjaga air
dan alam sekitar.
(3) Hasil
Pada akhir pembelajaran peserta didik memberikan kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilaksanakan mengenai proses terjadinya siklus air. Pendidik
memberikan posttest setelah selesai posttest peserta didik diberikan tugas untuk
dikerjakan dirumah mengenai pembelajaran yang telah disampaikan.
2) Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen
(1) Perencanaan
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu menyiapkan beberapa
perangkat pembelajaran diantaranya: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
gambar-gambar siklus air, lembar kerja siswa, lembar soal, dan lembar observasi guru
untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran. Semua perangkat pembelajaran telah
disetujui oleh dosen pembimbing dan pendidik di SD Negeri Griba 255. Materi yang
diajarkan yaitu tema 8 subtema 3 mengenai “Manusia dan Lingkungannya”.
65
(2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada RPP yang telah dibuat oleh
peneliti. Peneliti bertindak sebagai pendidik dan yang menjadi observer adalah teman
sejawat. Selama pembelajaran observer mengamati kegiatan pendidik tanpa
mengganggu proses pembelajaran.
Pada tahap awal peneliti memberikan lembar soal (pretest) kepada kelas
eksperimen setelah peserta didik selesai mengerjakan pretest, pendidik menjelaskan
tentang arti dari siklus air, proses terjadinya siklus air, tahapan-tahapan siklus air,
kemudian kelebihan dan kekurangan menjaga air. Setelah selesai menjelaskan
pendidik dan peserta didik pun bertanya jawab mengenai apa yang telah di pelajari.
Tahap selanjutnya pendidik memperlihatkan gambar terjadinya proses terjadinya
siklus air kepada peserta didik dan pendidik bertanya jawab mengenai peristiwa yang
ada di dalam gambar tersebut tujuannya untuk merangsang pikiran peserta didik.
Setelah itu pendidik membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk
mengurutkan tahapan siklus air menjadi urutan yang logis dilembar kerja siswa yang
telah dibagikan pada setiap kelompok, setelah itu pendidik menunjuk setiap
perwakilan kelompoknya untuk mempersentasikan hasil lembar kerja siswa tersebut,
Kemudian pendidik mengevalusi hasil kerja siswa tersebut. Tahap selanjutnya yaitu
posttest. Posttest dilakukan untuk mengetahui hasil setelah diberikan pelakuan
dengan menggunakan pembelajaran metode Picture and Picture.
66
(3) Hasil
Pada akhir pembelajaran peserta didik memberikan kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilaksanakan mengenai proses siklus air. Pendidik
memberikan refleksi dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah mengenai
pembelajaran yang telah disampaikan.
Berdasarkan hasil penelitian pada lembar observasi kegiatan pendidik pada
kegiatan belajar pembelajaran, maka masih perlu adanya identifikasi untuk perbaikan.
Lembar observasi digunakan dalam penelitian ini adalah untuk dapat melihat apakah
pelaksanaan metode Picture and Picture sudah tepat atau tidak dilaksanakan dalam
proses pembelajaran. Hasil kegiatan observasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.10
Analisis Hasil Observasi Pembelajaran Kelas Eksperimen
Aktivitas Jumlah
Keseluruhan
Jumlah
Terlaksana
Persentasi
Keterlaksanaan
Pendidik 10 8 8
10 x 100% = 80%
Berdasarkan analisia pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa persentase
keterlaksanaan pembelajaran pada pendidik sebesar 80%. menunjukkan bahwa
aktivitas pendidik berada dalam klasifikasi yang baik. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik.
67
4.2 Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian ini adalah memberikan penjelasan terhadap hasil
penelitian. Pada penelitian ini terdapat dua hipotesis yang berkenaan dengan
kemampuan pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik di sekolah
dasar.
Pengujian hipotesis pertama yaitu terdapat peningkatan pemahaman konsep
terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan metode
Picture and Picture, hipotesis ini diterima dengan melihat nilai signifikan pada uji
perbedaan rata-rata antara nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen. Analisis
data pretest pada peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol hasilnya sama,
Tidak dapat perbedaan nilai pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil
pengujian dari kelas eksprimen dan kelas kontrol pada tahap pertama yaitu H0 ditolak
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep peserta
didik menggunakan metode pembelajaran Picture and Picture.
Hipotesis yang kedua yaitu pengujian indeks gain, hasil dari uji gain yaitu H0
ditolak, maka dapat disimpulkan hipotesis penelitian menyatakan bahwa peningkatan
pemahaman konsep peserta didik menggunakan metode Picture and Picture lebih
baik dari pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.
Hasil nilai rata-rata indeks gain kelas eksperimen menunjukkan bahwa rata-rata
peningkatan pemahaman konsep peserta didik menggunakan metode Picture and
Picture lebih baik dibanding dengan rata-rata peningkatan dengan menggunakan
metode konvensional. Dengan melihat gambar peserta didik lebih mudah dalam
68
menuangkan ide yang ada pada pikirannya sehingga peserta didik pun tidak lagi
kesulitan dan bingung harus dalam memahami materi yang diberikan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep
Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik menggunakan metode Picture and Picture
meningkat dan lebih baik dari pada peserta didik yang dalam pembelajarannya tidak
menggunakan metode pembelajaran dan media pembelajaran. Maka metode Picture
and Picture dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.