Post on 03-Mar-2019
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di TK PGRI Karang Tengah Kecamatan
Tuntang. Sekolah tersebut mempunyai 3 ruang kelas, yaitu ruang kelas
Kelompok Bermain, ruang kelas Kelompok A dan ruang kelas Kelompok B.
Kegiatan belajar mengajar dimulai pada pukul 07.30 – 09.45 WIB. Kegiatan
yang menunjang di sekolah ini yaitu pembelajaran Bahasa Inggris.
4.1.2 Data Tenaga Pendidik dan Siswa
Tenaga pendidik yang ada di sekolah ini yaitu 3 orang. Termasuk kepala
sekolah yang merangkap sebagai guru kelas Kelompok A. TK PGRI Karang
Tengah mempunyai tiga jenjang kelas yaitu Kelompok Bermain, Kelompok A
dan Kelompok B. Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian pada
Kelompok A yang berjumlah 16 siswa, terdiri dari 9 siswa laki – laki dan 7
siswa perempuan.
4.1.3 Kondisi Awal Sebelum Dilakukan Tindakan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi tentang
kreativitas anak di Kelompok A TK PGRI Karang Tengah. Berdasarkan hasil
observasi, kegiatan yang diberikan oleh guru kurang bervariasi. Guru lebih
banyak menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan kegiatan lebih dominan
dengan mewarnai. Oleh karena itu kreativitas anak dalam senirupa hanya
berkembang pada kegiatan mewarnai saja. Sedangkan kreativitas senirupa tidak
hanya dalam hal mewarnai saja, ada mencetak, menggambar, mencocok, kolase
dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti bekerjasama dengan guru
memberikan kegiatan mencetak dengan bermacam – macam alat cetak dan
24
menggunakan warna primer sebagai upaya meningkatkan kreativitas anak
Kelompok A TK PGRI Karang Tengah.
4.2 Pelaksanaan Pra Siklus
Peneliti melakukan observasi sebagai langkah awal sebelum melakukan
tindakan. Observasi ini dilakukan pada hari Senin, 15 Februari 2016. Kegiatan
observasi dilakukan pada saat kegiatan mencetak. Kegiatan mencetak yang
dilakukan yaitu menggunakan pelepah pisang, dengan menggunakan tiga warna
primer yaitu merah, kuning dan biru. Anak bebas mencetak bentuk apapun dengan
menggunakan pelepah pisang.
Hasil observasi pra penelitian tindakan kelas ini, anak hanya sekedar
mencetak tanpa berbentuk pola. Terdapat 2 anak yang masih kesulitan atau kurang
luwes dalam menggunakan alat mencetak, sehingga masih perlu diberi bantuan
oleh guru ataupun peneliti. Anak juga masih cenderung menggunakan satu warna
saja.
Pra siklus adalah keadaan anak sebelum penelitian tindakan kelas ini
dilakukan. Adapun data yang diperoleh dari hasil observasi, dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.1
Hasil Observasi Pra Siklus
No Nama Anak Indikator
yang
dicapai
Presentase
(%)
Kriteria
1 Alfa 2 25 Rendah
2 Faris 3 37,5 Cukup
3 Raditya 5 62,5 Cukup
4 Andra 6 75 Tinggi
5 Billa 2 25 Rendah
6 Indah 2 25 Rendah
7 Cindi 4 50 Cukup
25
8 Fahri 4 50 Cukup
9 Putra 2 25 Rendah
10 Christa 6 75 Tinggi
11 Dhea 4 50 Cukup
12 David 3 37,5 Cukup
13 Veny 5 62,5 Cukup
14 Neni 3 37,5 Cukup
15 Khalif 3 37,5 Cukup
16 Vano 1 12,5 Rendah
Setelah diketahui pencapaian kriteria setiap anak dilakukan rekapitulasi
dalam satu kelas. Hasil rekapitulasi sebagai berikut :
Tabel 4.2
Hasil Rekapitulasi Pra Siklus
No Kriteria Jumlah Anak Presentase
1 Tinggi 2 12,5 %
2 Cukup 9 56, 25 %
3 Rendah 5 31,25 %
Jumlah 16 100 %
Dari data rekapitulasi pada tabel di atas dapat diketahui pada saat pra siklus,
jumlah anak yang memiliki kreativitas dalam hal mencetak masuk dalam kriteria
Tinggi sebanyak 2 anak, kriteria Cukup 9 anak dan jumlah anak yang masuk pada
kriteria Rendah sebanyak 5 anak.
26
Gambar 4.1
Diagram Presentase Kreativitas Melalui Kegiatan Mencetak Pra Siklus
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa kreativitas anak dalam hal mencetak
masih rendah. Data yang diperoleh ini akan dijadikan pertimbangan pembuatan
perencanaan dengan tujuan untuk meningkatkan kreativitas anak Kelompok A TK
PGRI Karang Tengah melalui kegiatan mencetak.
4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Dalam siklus I penelitian tindakan kelas ini, terdiri dari tiga kali pertemuan
dengan rincian sebagai berikut :
4.3.1 Perencanaan Siklus I
Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas pada siklus I, peneliti
menentukan tanggal dan hari pelaksanaan. Pelaksanaan siklus I dilakukan pada
hari Rabu, 17 Februari 2016, Jumat 19 Februari 2016 dan Sabtu, 20 Februari
2016. Kemudian peneliti melakukan kolaborasi dengan guru dalam penyusunan
Rencana Kegiatan Harian ( RKH ) siklus I dan sepakat kegiatan mencetak
dilakukan pada kegiatan inti. Kegiatan mencetak dilakukan sesuai dengan tema
pekerjaan yang akan dilaksanakan pada siklus I. Kemudian peneliti
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, yaitu pelepah pisang, batang
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
Tinggi Cukup Rendah
Prasiklus
27
daun pepaya, batang bayam, batang daun talas, pewarna makanan, kapas,
kertas HVS, lembar kerja dan piring snack.
4.3.2 Tahap Pelaksanaan
1. Pertemuan Pertama
Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Februari
2016. Guru menyiapkan RKH yang akan digunakan dalam pembelajaran
pada hari tersebut. Kegiatan awal dimulai dengan berbaris di depan kelas.
Seorang anak menyiapkan barisan sebelum masuk ke kelas. Setelah
barisan disiapkan, anak – anak masuk ke kelas dan duduk di bangku
masing – masing. Guru memulai kegiatan dengan berdoa sebelum
pembelajaran dimulai, setelah berdoa kemudian guru mengucapkan salam
dan anak membalas salam yang diberikan oleh guru. Kegiatan dilanjutkan
dengan kegiatan apersepsi atau bercakap – cakap tentang Nahkoda dan
tempat pekerjaan seorang Nahkoda dengan cara bercerita dan melakukan
tanya jawab dengan siswa.
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan
dilakukan pada hari tersebut. Pada pertemuan I ini, guru menggunakan
media video untuk menjelaskan tentang tempat bekerja seorang Nahkoda,
yaitu video tentang pelabuhan. Setelah anak menyaksikan dan mengamati
video tentang pelabuhan, kemudian anak diberi kesempatan untuk
menuangkan apa saja yang dilihat dalam video tersebut dengan cara
mencetak menggunakan pelepah pisang dan pewarna merah.
Pada akhir kegiatan, guru melakukan recalling kegiatan yang telah
dilakukan pada hari tersebut. Guru juga memberikan kesempatan kepada
anak untuk menceritakan tentang hasil karya yang telah dibuat pada hari
tersebut. Kegiatan ditutup dengan doa dan mengucapkan salam.
28
2. Pertemuan kedua
Pertemuan ke dua pada siklus I ini dilaksanakan pada hari Jumat, 19
Februari 2016. Kegiatan awal dimulai dengan berbaris di depan kelas.
Seorang anak menyiapkan barisan sebelum masuk ke kelas. Setelah
barisan disiapkan, anak – anak masuk ke kelas dan duduk di bangku
masing – masing. Guru memulai kegiatan dengan berdoa sebelum
pembelajaran dimulai, setelah berdoa kemudian guru mengucapkan salam
dan anak membalas salam yang diberikan oleh guru. Kegiatan dilajutkan
dengan kegiatan apersepsi atau bercakap – cakap tentang pekerjaan
seorang Petani dan tempat bekerjanya dengan cara bercerita dan
melakukan tanya jawab dengan siswa.
Pada kegiatan inti guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan
pada hari tersebut. Pada pertemuan ke dua ini anak mencari jejak petani
yang akan menuju ke sawah, dengan mencetak menggunakan jari tangan
dan menggunakan pewarna makanan merah dan biru.
Pada akhir kegiatan, guru melakukan recalling kegiatan yang telah
dilakukan pada hari tersebut. Guru juga memberikan kesempatan kepada
anak untuk menceritakan tentang hasil karya yang telah dibuat pada hari
tersebut. Kegiatan ditutup dengan doa dan mengucapkan salam.
3. Pertemuan ketiga
Pertemuan ke tiga pada siklus I ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 20
Februari 2016. Kegiatan awal dimulai dengan berbaris di depan kelas.
Seorang anak menyiapkan barisan sebelum masuk ke kelas. Setelah
barisan disiapkan, anak – anak masuk ke kelas dan duduk di bangku
masing – masing. Guru memulai kegiatan dengan berdoa sebelum
pembelajaran dimulai, setelah berdoa kemudian guru mengucapkan salam
dan anak membalas salam yang diberikan oleh guru. Kegiatan dilajutkan
dengan kegiatan apersepsi atau bercakap – cakap tentang pekerjaan
seorang Kusir dengan cara bercerita dan melakukan tanya jawab dengan
siswa.
29
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan
pada hari tersebut. Pada pertemuan terakhir pada siklus I ini guru
menggunakan video tentang delman yang dikendarai oleh seorang kusir.
Anak diminta untuk mengamati tentang video tersebut. Setelah selesai
menyaksikan video tentang delman, anak diberikan lembar kerja gambar
delman. Anak diminta untuk mewarnai gambar delman, kemudian
membuat gambar pak kusir serta mencetak gambar kuda menggunakan
media cetak batang bayam, pelepah daun talas, batang daun pepaya dan
pewarna makanan merah, biru dan kuning. Anak juga diberi kesempatan
untuk menambah bentuk apapun sesuai imajinasi anak atau apa saja yang
diamati anak pada video delman tersebut.
Pada akhir kegiatan, guru melakukan recalling kegiatan yang telah
dilakukan pada hari tersebut. Guru juga memberikan kesempatan kepada
anak untuk menceritakan tentang hasil karya yang telah dibuat pada hari
tersebut. Kegiatan ditutup dengan doa dan mengucapkan salam.
4.3.3 Hasil Pengamatan dan Observasi Siklus I
1. Hasil Siklus I
Berikut adalah pengamatan siklus I berdasar observasi pada saat
kegiatan mencetak yang telah dilakukan oleh peneliti menggunakan
lembar observasi berbentuk checklist secara individu :
Tabel 4.3
Hasil Rekapitulasi Pertemuan I, II dan III Siklus I
No
Kriteria
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
1 Tinggi 2 12,5% 3 18,75% 9 56,25%
2 Cukup 10 62,5% 13 81,25% 7 43,75%
3 Rendah 4 25% - 0% - 0%
30
Jumlah 16 100% 16 100% 16 100%
Setelah diketahui hasil kriteria yang dicapai oleh anak, dilakukan rekapitulasi
untuk mengetahui keberhasilan siklus I untuk menentukan langkah selanjutnya.
Berikut adalah hasil rekapitulasi siklus I :
Tabel 4.4
Hasil Rekapitulasi Siklus I
No Kriteria Frekuensi Presentase
1 Tinggi 9 56,25%
2 Cukup 7 43,75 %
3 Rendah - 0%
Jumlah 16 100 %
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kreativitas anak dalam hal
mencetak, 9 anak masuk kriteria Tinggi dan 7 anak masuk kriteria Cukup.
Gambar 4.2
Diagram Presentase Kreativitas Melalui Kegiatan Mencetak Siklus I
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
Tinggi Cukup Rendah
Siklus I
31
2. Observasi
a. Pertemuan I
Pada pertemuan I yaitu pada hari Rabu, 17 Februari 2016 anak
nampak senang ketika guru menggunakan alat peraga laptop sebagai
media pembelajaran hari tersebut. Anak – anak antusias ketika melihat
video tentang Pelabuhan. Ada anak yang langsung berteriak, bercerita
kalau pernah naik kapal, ada anak yang langsung maju ke depan untuk
menunjuk banyaknya penumpang yang naik di kapal yang terdapat
video tersebut.
Ketika menjelaskan kegiatan mencetak apa yang akan dilakukan
pada hari tersebut, anak terlihat bersemangat. Terbukti dalam satu
kelas berteriak “yeeee” ketika guru mulai menjelaskan tentang kegiatan
mencetak yang akan dilakukan.
Pada pertemuan I, anak mencetak menggunakan pelepah pisang.
Anak diberi kebebasan oleh guru untuk mencetak bentuk apa saja yang
dilihat anak pada video pelabuhan. Anak sudah nampak luwes dalam
menggunakan media cetak pelepah pisang, hanya saja anak masih
cenderung membuat bentuk sama dengan hasil karya teman.
b. Pertemuan II
Pada pertemuan II yaitu pada hari Jumat, 19 Februari 2016, guru
menjelaskan tentang pekerjaan seorang Petani. Guru melakukan tanya
jawab tentang pekerjaan seorang Petani. Anak nampak antusias ketika
guru bertanya tentang pekerjaan tersebut, karena banyak anak yang
sering ikut kakek atau orang tua nya menanam padi di sawah.
Pada pertemuan ke dua ini, anak – anak diminta untuk bermain
maze. Anak ditugaskan untuk menunjukkan jalan seorang petani yang
akan pergi ke sawah dengan cara mencetak menggunakan jari. Ketika
mencetak menggunakan jari, anak diberi kebebasan untuk
menggunakan jari apapun. Namun ada satu anak bernama Alfa yang
tidak mau mencetak menggunakan jari, karena tidak mau jarinya kotor
32
karena pewarna, sehingga pada akhirnya guru mengambil batang daun
talas yang ada di samping sekolah untuk Alfa gunakan sebagai alat
mencetak. Semua anak dapat menganalisa jalan menuju ke sawah, anak
juga tidak melihat hasil karya teman ketika kegiatan mencetak
dilakukan.
c. Pertemuan III
Sabtu, 20 Februari 2016 merupakan hari ke tiga pada pelaksanaan
Siklus I. Pada hari tersebut anak semakin antusias ketika guru akan
menjelaskan tentang kegiatan mencetak yang akan dilakukan. Sebelum
mencetak, anak diminta untuk menyaksikan video tentang seorang
kusir yang sedang mengendarai delman. Kemudian anak diminta untuk
mencentak seorang kusir dan bentuk apapun yang dilihat anak pada
video tersebut.
Anak mulai luwes dalam mencampurkan warna, macam – macam
warna digunakan dalam kegiatan mencetak pada hari tersebut. Ketika
anak diminta untuk menceritakan hasil karya yang dibuat, anak sudah
nampak percaya diri. Anak terlihat lancar dalam bercerita. Anak juga
bangga dengan hasil karya yang telah dibuat.
33
Foto Anak Ketika Kegiatan Mencetak Siklus I
34
3. Refleksi Siklus I
Refleksi siklus I dilakukan oleh peneliti dan guru kelas sebagai
kolaborator dengan membandingkan hasil observasi yang dilakukan pada
pra siklus dan setelah siklus I . Peningkatan kreativitas anak dalam hal
mencetak dapat diketahui dengan membandingkan hasil observasi pra
siklus dan siklus I pada tabel berikut ini :
Tabel 4.5
Perbandingan Data Kreativitas Anak Pra Siklus dan Setelah Siklus I
No
Kriteria
Pra Siklus Siklus I
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
1 Tinggi 2 12,5 % 9 56,25%
2 Cukup 9 56,25 % 7 43,75 %
3 Rendah 5 31,25 % - 0%
Jumlah 16 100 % 16 100 %
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan jumlah anak
yang masuk kriteria Tinggi. Peningkatan yang terjadi yaitu sebesar 43,75%. Anak
yang masuk kriteria Tinggi yang semula hanya 2 anak, pada Siklus I meningkat
menjadi 9 anak atau 56,25%, sedangkan kriteria Cukup berjumlah 7 anak atau
43,75 %. Sudah tidak ada lagi anak yang masuk kriteria rendah atau sebesar 0%.
Hal ini dapat diartikan kreativitas anak meningkat dengan kegiatan mencetak.
Dari hasil observasi siklus I masih terdapat kendala yaitu anak masih kurang
detail dalam menceritakan hasil karya yang telah dibuat. Walaupun terdapat
kendala dalam pelaksanaan siklus I, tetapi terdapat kelebihan yang ditemukan
dalam pelaksanaan siklus I yaitu anak sudah mulai lancar dalam menuangkan ide
dalam kegiatan mencetak. Anak juga mulai lancar dalam menceritakan bentuk apa
yang anak cetak, anak juga nampak antusias dan senang ketika kegiatan mencetak.
35
Berdarkan hasil refleksi yang telah dilakukan oleh peneliti dan guru , terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diperbaiki dalam pelaksanaan siklus
selanjutnya yaitu dengan cara merangsang anak dengan pertanyaan – pertanyaan
seputar hasil karya yang dibuat sehingga anak dapat menceritakan secara detail
dan terperinci.
4.4 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
4.4.1 Pelaksanaan siklus II
Pelaksanaan siklus II dilakukan sebagai upaya perbaikan pada siklus I.
Dalam siklus II ini terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut
1. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Rabu, 24
Februari 2016. Guru mempersiapkan RKH yang akan digunakan pada
pembelajaran hari tersebut. Setelah RKH disiapkan kemudian guru
menyiapkan media dan alat pembelajaran yang akan digunakan.
Kegiatan awal, anak – anak berbaris di depan kelas. Seorang anak
menyiapkan barisan sebelum masuk di dalam kelas. Setelah barisan disiapkan,
anak – anak masuk ke dalam kelas dan duduk di bangku masing – masing.
Guru memulai kegiatan dengan berdoa sebelum pembelajaran dimulai.
Kemudian guru mengucapkan salam dan anak membalas salam yang diberikan
oleh guru. Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi atau bercakap –
cakap tentang tempat pekerjaan seseorang dengan cara bercerita dan
melakukan tanya jawab dengan siswa.
Pada kegiatan inti guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan pada
hari tersebut. Pada pertemuan pertama ini anak membuat bentuk – bentuk
geomeri dengan cara mencetak menggunakan wortel dengan pewarna merah,
biru dan kuning. Setelah anak membuat bentuk - bentuk geometri, kemudian
anak mengembangkan bentuk – bentuk geometri tersebut menjadi tempat
pekerjaan seseorang. Anak bebas memilih atau mencampurkan warna sesuai
keinginan anak.
36
Pada akhir kegiatan, guru melakukan recalling kegiatan yang telah
dilakukan pada hari tersebut. Guru juga memberikan kesempatan kepada anak
untuk menceritakan tentang hasil karya yang telah dibuat anak pada hari
tersebut. Kegiatan ditutup dengan doa dan mengucapkan salam.
2. Pertemuan ke Dua
Pertemuan ke dua pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Jumat, 26
Februari 2016. Guru mempersiapkan RKH yang akan digunakan pada
pembelajaran hari tersebut. Setelah RKH disiapkan kemudian guru
menyiapkan media dan alat pembelajaran yang akan digunakan.
Kegiatan awal, anak – anak berbaris di depan kelas. Seorang anak
menyiapkan barisan sebelum masuk di dalam kelas. Setelah barisan disiapkan,
anak – anak masuk ke dalam kelas dan duduk di bangku masing – masing.
Guru memulai kegiatan dengan berdoa sebelum pembelajaran dimulai.
Kemudian guru mengucapkan salam dan anak membalas salam yang diberikan
oleh guru. Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi atau bercakap –
cakap tentang pekerjaan seorang chef dengan cara bercerita dan melakukan
tanya jawab dengan siswa.
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan
pada hari tersebut. Pada pertemuan kedua ini, anak – anak mencetak cake
dengan menggunakan batang sawi dan pewarna merah, biru dan kuning. Anak
bebas berkreasi mencetak gambar cake tersebut dengan menambah bentuk
apapun sesuai dengan imajinasi anak.
Pada akhir kegiatan, guru melakukan recalling kegiatan yang telah
dilakukan pada hari tersebut. Guru juga memberikan kesempatan kepada anak
untuk menceritakan tentang hasil karya yang telah dibuat pada hari tersebut.
Kegiatan ditutup dengan doa dan mengucapkan salam.
3. Pertemuan ke Tiga
Pertemuan ke Tiga pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Senin, 29
Februari 2016. Guru mempersiapkan RKH yang akan digunakan pada
37
pembelajaran hari tersebut. Setelah RKH disiapkan kemudian guru
menyiapkan media dan alat pembelajaran yang akan digunakan.
Kegiatan awal, anak – anak berbaris di depan kelas. Seorang anak
menyiapkan barisan sebelum masuk di dalam kelas. Setelah barisan disiapkan,
anak – anak masuk ke dalam kelas dan duduk di bangku masing – masing.
Guru memulai kegiatan dengan berdoa sebelum pembelajaran dimulai.
Kemudian guru mengucapkan salam dan anak membalas salam yang diberikan
oleh guru. Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi atau bercakap –
cakap tentang pekerjaan seorang tukang sapu dengan cara bercerita dan
melakukan tanya jawab dengan siswa.
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada
hari tersebut. Pada pertemuan terakhir pada siklus II ini anak menambahkan
peralatan apa saja yang dibutuhkan oleh tukang sapu di jalan raya dengan
menggunakan batang pepaya, pelepah pisang, batang sawi dan wortel, dengan
pewarna merah, biru dan kuning.
Pada akhir kegiatan, guru melakukan recalling kegiatan yang telah
dilakukan pada hari tersebut. Guru juga memberikan kesempatan kepada anak
untuk menceritakan hasil karya yang telah dibuat anak. Kegiatan ditutup
dengan doa dan mengucapkan salam.
4.4.2 Hasil Pengamatan dan Observasi Siklus II
1. Hasil Siklus II
Berikut adalah pengamatan siklus II berdasar observasi ketika anak
melakukan kegiatan mencetak yang telah dilakukan oleh peneliti
menggunakan lembar observasi berbentuk checklist secara individu :
38
Tabel 4.6
Hasil Rekapitulasi Pertemuan I, II, III Siklus II
No Kriteria Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
1 Tinggi 10 62,5% 12 75% 13 81,25%
2 Cukup 6 37,5% 4 25% 3 18,75%
3 Rendah - 0% - 0% - 0%
Jumlah 16 100% 16 100% 16 100%
Setelah diketahui hasil kriteria yang dicapai oleh anak, dilakukan rekapitulasi
untuk mengetahui keberhasilan siklus II untuk menentukan langkah selanjutnya.
Berikut adalah hasil rekapitulasi siklus II :
Tabel 4.7
Hasil Rekapitulasi Siklus II
No Kriteria Jumlah Anak Presentase
1 Tinggi 13 81,25 %
2 Cukup 3 18,75 %
3 Rendah - 0 %
Jumlah 16 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kreativitas anak melalui kegiatan
mencetak sudah tidak ada anak yang masuk kriteria Rendah, sedangkan anak yang
masuk dalam kriteria Cukup sebanyak 3 anak atau 18,75 % dari jumlah
keseluruhan anak dan 81,25 % masuk dalam kriteria Tinggi atau sebanyak 13
anak.
39
2. Observasi Siklus II
a. Pertemuan I
Pada pertemuan I siklus II dilakukan pada hari Rabu, 24 Februari
2016. Anak nampak antusias, anak menanyakan kepada guru kegiatan
mencetak apa yang akan dilakukan. Kegiatan pada pertemuan ke tiga ini,
anak diminta untuk mencetak bentuk geometri kemudian
mengembangkannya menjadi tempat pekerjaan seseorang. Anak
dominan membentuk persegi dan segitiga untuk dikembangkan menjadi
sebuah kantor. Ketika diminta untuk menceritakan hasil karya yang telah
dibuat, anak dapat menceritakan dengan lancar. Hanya saja, hasil karya
yang dibuat anak dominan membuat kantor. Karena pada hari Selasa, 23
Februari 2016 pembelajaran yang diberikan oleh guru kelas yaitu
tentang seorang karyawan yang bekerja di kantor.
b. Pertemuan II
Pertemuan ke dua dilaksanakan pada Hari Sabtu, 27 Februari 2016.
Guru menjelaskan tentang pekerjaan seorang Chef. Setelah bercakap –
cakap tentang pekerjaan seorang Chef, anak nampak sudah tidak sabar
untuk mencetak sebuah gambar cake. Anak diminta untuk mencetak
menggunakan batang sawi, pada gambar tersebut. Kemudian anak
diminta untuk menghias atau menambah bentuk apapun sesuai imajinasi
anak tentang sebuah cake.
Anak nampak luwes dalam menggunakan alat mencetak maupun
dalam mencampurkan warna. Anak juga nampak lancar ketika
menuangkan ide dalam kegiatan mencetak. Ketika diminta bercerita di
depan kelas, keterperincian anak juga sudah nampak, anak mampu
menceritakan bentuk – bentuk yang anak cetak secara rinci. Ada yang
menambahkan bentuk lilin, ada yang mencetak bentuk meja, ada pula
yang menghias dengan bunga – bunga. Anak juga terlihat keasliannya
dalam berkarya, anak tidak lagi mencontoh hasil karya teman.
40
c. Pertemuan III
Pada pertemuan terakhir Siklus II ini dilaksanakan pada hari Senin,
29 Februari 2016. Tema yang dibahas pada hari tersebut yaitu tentang
pekerjaan seorang Tukang Sapu. Sebelum kegiatan mencetak, anak
diminta membuat sapu dari stick ice cream dan benang wool. Setelah
sapu selesai dibuat, anak menempel sapu tersebut pada gambar seorang
tukang sapu. Kemudian mewarnai gambar tersebut dengan
menggunakan crayon. Setelah selesai mewarnai, anak diminta untuk
mencetak bentuk dengan menggunakan pelepah pisang, wortel, batang
daun pepaya, dan batang bayam. Anak bebas mencetak dengan
menggunakan bahan dan warna apapun. Kerincian anak semakin
nampak pada pertemuan terakhir ini. Anak secara rinci menceritakan
bentuk – bentuk sampah yang dicetak menggunakan bahan – bahan
tersebut. Ada yang bercerita tentang sampah kertas di kantor, sampah
bungkus permen di sekolah, dan sampah daun dan bunga kering di
taman.
Kretivitas anak sudah nampak meningkat pada pertemuan ke tiga ini.
Anak semakin senang dengan hasil karya yang dibuat anak
menggunakan macam – macam alat cetak dan warna yang anak
gunakan. Anak juga sudah secara lancar dan detail menceritakan hasil
karya yang telah dibuat.
41
Foto Anak Ketika Kegiatan Mencetak Siklus II
42
4.4.3 Refleksi Siklus II
Refleksi dilakukan oleh guru dan peneliti dengan mengevaluasi
pelaksanaan siklus II. Kemudian melakukan perbandingan siklus I dan II agar
memperoleh data yang akurat peningkatan kreativitas anak melalui kegiatan
mencetak. Perbandingan data siklus I dan II dapat dilihat dalam tabel berikut
ini :
Tabel 4.8
Perbandingan Data Kreativitas Anak Siklus I dan Siklus II
No
Kriteria
Siklus I Siklus II
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
1 Tinggi 9 56,25% 13 81,25 %
2 Cukup 7 43,75 % 3 18,75 %
3 Rendah - 0% - 0%
Jumlah 16 100 % 16 100 %
Berdasarkan tabel rekapitulasi perbandingan di atas dapat disimpulkan bahwa
terjadi peningkatan kreativitas anak dalam hal mencetak. Terbukti anak yang
masuk kriteria Tinggi yaitu dari 9 anak meningkat menjadi 13 anak. 81,25% anak
telah berhasil memenuhi kriteria Tinggi, hal ini berarti telah mencapai indikator
keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dimana mentargetkan 80% dari jumlah
anak berhasil dengan kriteria Tinggi. Oleh karena itu penelitian ini dihentikan
sampai dengan siklus II.
43
Gambar 4.3
Diagram Presentase Kreativitas Melalui Kegiatan Mencetak Siklus II
4.5 Analisis Hasil Penelitian
Setelah dilakukan kegiatan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II maka dapat
dilihat perkembangan kreativitas anak dalam hal mencetak dalam tabel berikut ini
Tabel 4.9
Perbandingan Data Kreativitas Anak Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No
Kriteria
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
1 Tinggi 2 12,5 % 9 56,5% 13 81,25 %
2 Cukup 9 56,25 % 7 43,75 % 3 18,75 %
3 Rendah 5 31,25 % - 0% - 0 %
Jumlah 16 100 % 16 100 % 16 100 %
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada Pra Siklus anak yang masuk
kriteria Tinggi berjumlah 2 anak atau 12,5% dari jumlah keseluruhan anak,
kriteria Cukup 9 anak atau 56,25% dan kriteria Rendah sebanyak 5 anak atau
0.00%
50.00%
100.00%
T C R
Siklus II
44
31,25% dari keseluruhan anak dalam satu kelas. Setelah dilakukan kegiatan pada
Siklus I , anak yang masuk dalam kriteria Tinggi menjadi 9 anak atau 56,5%,
kriteria Cukup menjadi 7 anak atau 43,75% dan pada kriteria Rendah menjadi 0%.
Setelah dilakukan Siklus II, anak yang masuk kriteria Tinggi meningkat menjadi
13 anak atau 81,25%, sedangkan anak yang masuk kriteria Cukup berjumlah 3
anak atau 18,75% dan sudah tidak ada lagi anak yang masuk kriteria Rendah atau
0%.
Perbandingan peningkatan kreativitas anak melalui kegiatan mencetak pada
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada diagram batang berikut ini :
Gambar 4.4
Diagram Perbandingan Prasiklus, Siklus I, Siklus II
Diagram di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kreativitas Pra
Siklus ke Siklus I dan Siklus II melalui kegiatan mencetak kelompok A TK PGRI
Karang Tengah Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2015 / 2016.
Untuk melihat grafik peningkatan kreativitas kriteria Tinggi antara Pra Siklus,
Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada grafik berikut ini :
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
PrasiklusSiklus I
Siklus II
Prasiklus Siklus I Siklus II
Rendah 31.25% 0% 0%
Cukup 56.25% 43.75% 18.75%
Tinggi 12.5% 56.25% 81.25%
45
Gambar 4.5
Peningkatan kriteria Tinggi Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah anak yang
masuk kriteria Tinggi. Terjadi peningkatan 43,75% dari Pra Siklus ke Siklus I,
atau yang semula hanya 12,5% saja yang masuk kriteria Tinggi menjadi 56,25%
yaitu sebanyak 9 anak. Dikarenakan belum mencapai 80%, maka dilakukan Siklus
II, sehingga menghasilkan peningkatan sebesar 25% atau sebanyak 13 anak telah
mencapai kriteria kreativitas Tinggi yaitu 81,25% dari 16 anak.
Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kreativitas pada
kelompok A TK PGRI Karang Tengah Kabupaten Semarang semester II Tahun
Ajaran 2015/2016 melalui kegiatan mencetak.
4.6 Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus
dimana setiap siklusnya terdiri dari 3 kali pertemuan. Berdasarkan hasil observasi
pada penelitian pra siklus yang telah dilakukan oleh peneliti, kreativitas anak
kelompok A TK PGRI Karang Tengah masih tergolong rendah. Anak hanya
menonjol pada kegiatan mewarnai saja. Sehingga dari hasil observasi Pra Siklus
dapat disimpulkan bahwa aspek – aspek kreativitas anak seperti Kelancaran,
Keluwesan, Keaslian dan Keterperincian belum nampak pada anak.
Berdasarkan hasil observasi Pra Siklus kreativitas anak dalam kegiatan
mencetak masih rendah. Dalam mengerjakan, anak masih mencontoh hasil karya
teman. Ketika ditanya bentuk apa yang anak cetak, anak cenderung menjawab
sama seperti apa yang dijawab oleh temannya. Sehingga hasil karya yang
0.0%
50.0%
100.0%
Prasiklus Siklus I Siklus II
KRITERIA TINGGI
46
dihasilkan pun sama dan menyebabkan aspek keaslian anak belum berkembang.
Keluwesan anak juga belum nampak, terbukti dalam penggunaan alat mencetak,
masih ada anak yang perlu dibantu oleh guru. Dalam pencampuran warna, anak
masih kurang luwes dalam pencampuran warna, anak hanya cederung
menggunakan satu warna saja.
Mengacu pada observasi Pra Siklus tersebut, maka peneliti perlu
meningkatkan kreativitas anak melalui kegiatan mencetak. Seperti halnya yang
disampaikan oleh Lerin (2009) bahwa manfaat kegiatan mencetak adalah dapat
meningkatkan kemampuan anak dalam mengombinasikan warna dan dapat
mempengaruhi perkembangan kreativitas anak. Dalam kegiatan mencetak ini
menggunakan bahan – bahan yang mudah didapat dan menggunakan warna
primer yaitu merah, kuning dan biru. Sehingga dapat menarik minat anak untuk
menghasilkan hasil karya yang berwarna – warni sesuai dengan minat anak hal ini
sesuai dengan tujuan yang diutarakan oleh Sumanto (2005) yaitu untuk melatih
berkarya dengan seni rupa dengan menerapkan cara – cara mencetak / mencap
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh anak.
Siklus I dilakukan selama 3 kali pertemuan dengan menggunakan alat cetak
pelepah pisang pada pertemuan pertama, jari tangan pada pertemuan ke dua dan
pelepah pisang, batang daun pepaya serta batang daun talas pada pertemuan ke
tiga. Setelah dilakukan kegiatan mencetak pada Siklus I diperoleh dari data
observasi bahwa kreativitas anak mengalami peningkatan meskipun belum
mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan. Berdasarkan pengamatan
selama kegiatan mencetak, aspek keaslian anak masih belum nampak. Anak masih
harus meniru hasil karya teman atau hasil karya yang dibuat oleh guru. Meskipun
kelima aspek kreativitas belum terlihat menonjol, namun berdarkan hasil
observasi Siklus I bahwa kreativitas dalam kegiatan mencetak telah mengalami
peningkatan dibanding dengan hasil pengamatan sebelum dilakukan Siklus I.
Pelaksanaan Siklus II dilakukan sebagai upaya meningkatkan kreativitas anak
kelompok A TK PGRI Karang Tengah secara optimal. Dari hasil observasi Siklus
II indikator – indikator kreativitas telah dicapai oleh anak. Keaslian anak yang
semula belum nampak, kini sudah terlihat. Keterperincian anak juga sudah
47
berkembang, terbukti ketika anak diminta untuk menceritakan hasil karya yang
dibuat, anak mampu menceritakan secara detail dan terperinci.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan terdahulu oleh
Setyowati (2012) bahwa melalui kegiatan mencetak dapat meningkatkan
kreativitas anak. Hipotesis dalam penelitian ini terbukti bahwa kegiatan mencetak
dapat meningkatkan kreativitas anak kelompok A TK PGRI Karang Tengah
Kabupaten Semarang.
Melalui kegiatan mencetak anak dapat mengembangkan aspek – aspek
kreativitasnya yaitu aspek kelancaran, keluwesan, keaslian dan keterperincianya.