Post on 11-Apr-2019
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan
mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun 2014.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN-6 Panarung Palangka Raya
yang berlokasi di jalan Letkol Seth Adji No. 03 Pemilihan lokasi ini
karena adanya permasalahan atau fenomena yang penting dan menarik
untuk diteliti.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sedangkan pengertian penelitian tindakan
menurut Sangadji-Sopiah (2001:111-112) sebagai berikut: Penelitian adalah
kegiatan yang mencermati suatu objek serta menggunakan aturan metodologi
tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
Tindakan suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu, dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas
adalah sekelompok peserta didik yang dalam waktu sama menerima pelajaran
sama dari seorang guru. Jadi kesimpulannya adalah penelitian tindakan kelas
32
33
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan
dan terjadi dalam sebuah kelas.
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tiga siklus yang
direncanakan. Menurut Ahmad Sudrajat (dalam Dedi Irawan, 2012:28) PTK
merupakan:
Suatu penelitian yang dilakukan oleh pendidik yang sekaligus sebagai
peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap
tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk
memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.
Sementara itu dilakukannya PTK di antaranya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan atau pengajaran yang diselenggarakan oleh pendidik atau
peneliti itu sendiri, yang dampaknya diharapkan tidak ada lagi permasalahan
yang mengganjal di kelas. Dalam buku Penelitian Tindakan Kelas Wina
Sanjaya, (2010:49-54) menyebutkan ada beberapa model PTK yang sampai
saat ini sering digunakan di dalam dunia pendidikan diantaranya yaitu (1)
Model Kurt Lewin, (2) Model Ebbut, (3) Model Elliot, (4) Model Hopkins
dan (5) Model Siklus.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus
dinamakan model siklus, karena model ini lebih menonjolkan kegiatan yang
harus dilaksankan oleh peneliti.
C. Kehadiran dan Peran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam PTK ini adalah peneliti setiap hari ke
sekolah tidak hanya di saat peneliti mengajar atau melakukan penelitian
34
tetapi, selama kegiatan sekolah berlangsung dari pagi sampai siang, sehingga
dalam pelaksanaanya menuntut kehadiran peneliti di lapangan. Dalam PTK
ini peneliti bekerja sama dengan guru bidang studi di lapangan.
Peran peneliti sebagai pelaksana tindakan. Sehingga, selain
melakukan pengamatan, peneliti juga diamati ketika sedang melaksanakan
tindakan dikelas dan peneliti secara langsung melaksanakan penelitian
menggunakan metode mnemonik juga terlibat langsung dalam merencanakan
tindakan, melakukan tindakan, observasi, refleksi, pengumpulan data dan
menganalisis data. Peran guru di penelitian ini adalah sebagai observer.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan kelompok yang mewakili individu
siswa, yang hendak dikenai tindakan dalam konteks PTK yang diterapkan.
Subjek dalam penelitian ini peserta didik kelas V dengan jumlah laki-laki 11
dan jumlah perempuan 11 dengan jumlah 22.
Tabel 2
Subjek Penelitian
No. Kelas Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
1 V 11 11 22
Sumber Data: Guru dan Kepala Sekolah SDN-6 Panarung Palangkaraya
E. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dimulai dari perencanaan siklus 1 yang di
implementasikan dalam rencana tindakan. Pelaksanaan tindakan tersebut
diobservasi, hasil observasi direfleksi dan di interpretasikan. Jika pada siklus 1
tersebut telah mencapai indikator keberhasilan penelitian, maka peneliti dapat
35
dikatakan berhasil. Jika hasil penelitian dalam siklus 1 belum menunjukkan
adanya indikator keberhasilan penelitian, atau bahkan gagal sama sekali, maka
kemudian disusunlah rencana tindakan siklus 2 dan dilaksanakan tindakan
siklus 2 jika masih kurang berhasil, maka direncanakan lagi perencanaan siklus
3 dan seterusnya.
Gambar 2 siklus Penelitian Tindakan Kelas
(Sumber: Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fkip Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya)
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Tindakan
Observasi
Perencanaan
Pelaksanaan
Tindakan SIKLUS II Refleksi
Observasi
Belum
Berhasil
Siklus n
Berhenti
Berhasil
36
1. Siklus pertama
Siklus pertama ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi
a. Perencanaan (Planing)
1. Peneliti menelaah kurikulum untuk mengetahui standar
kompetensi dan kempetensi dasar serta indikator dari materi
pelajaran Bahasa Indonesia yang akan dijadikan penelitian dalam
PTK.
2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Bahasa
Indonesia menggunakan metode mnemonik.
b. Pelaksanaan tindakan
1. Mengkondisikan kelas/mengelola kelas.
2. Melakukan pembelajaran setelah tercipta suasana suasana yang
harmonis antar personal.
3. Pendidik akan meminta peserta didik untuk menyediakan
lembaran.
4. Pendidik mulai memberikan item-item soal di papan tulis.
5. Peserta didik akan mencatat item-item tersebut kemudian akan
dibuat cerita melalui gagasan dan pemikiran mereka masing-
masing.
6. Pendidik akan meminta peserta didik untuk membacakan kembali
isi ceritanya.
37
7. Pendidik akan meminta peserta didik untuk mengumpul cerita yang
dibuat oleh semua peserta didik.
c. Pengamatan (Observation)
1. Peneliti mengamati keaktifan peserta didik selama menuliskan
sebuah cerita.
2. Observer (pengamat melakukan observasi terhadap guru).
d. Refleksi (Evaluasi)
Penelitian tindakan kelas ini dapat dikategorikan berhasil
apabila 85% peserta didik dapat mencapai KKM yang akan dilihat
pada siklus berikutnya yaitu siklus kedua.
2. Siklus kedua
a. Perencanaan
Peneliti membuat rencana berdasarkan hasil refleksi pada siklus
pertama.
b. Pelaksanaan tindakan
1. Mengkondisikan kelas/mengelola kelas.
2. Melakukan pembelajaran setelah tercipta suasana suasana yang
harmonis antar personal.
3. Pendidik akan meminta peserta didik untuk menyediakan
lembaran.
4. Pendidik mulai memberikan item-item soal di papan tulis.
38
5. Peserta didik akan mencatat item-item tersebut kemudian akan
dibuat cerita melalui gagasan dan pemikiran mereka masing-
masing.
6. Pendidik akan meminta peserta didik untuk membacakan kembali
isi ceritanya.
c. Pengamatan
1. Mengamati keaktifan peserta didik dalam menuliskan cerita.
2. Observer (pengamat) melakukan observasi terhadap guru
d. Refleksi
Siklus kedua ini merupakan penentu untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar peserta didik pada siklus pertama, jika pada
siklus kedua sudah mencapai hasil yang di inginkan, maka tidak perlu
dilakukan lagi proses pembelajaran PTK selanjutnya.
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang diperoleh pada penelitian ini adalah
tes dan observasi, penelitian ini akan menggunakan data kuantitatif dan
data kualitatif.
a. Observasi (pengamatan)
Untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar peserta didik
dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap objek
penelitian. Observasi dilakukan untuk menegtahui tentang aktivitas
peserta didik dan pendidik untuk mengadakan pencatatan secara
39
sistematis mengenai tingkah laku selama pembelajaran menggunakan
metode mnemonik.
b. Tes
Teknik tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data tentang
hasil belajar Bahasa Indonesia. Menurut Sudijono (2007:67)
menyatakan bahwa:
Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang
perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang
pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian
tugas (baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab) oleh
teste, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil
pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan
tingkah laku atau prestasi teste; nilai yang mana dapat
dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh teste lainnya,
atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu.
Sedangkan menurut Sobry Suikno (2009:121) “tes adalah
pengukuran yang berupa pertanyaan, perintah dan petunjuk yang
ditunjukan kepada testee untuk mendapat respons sesuai dengan
petunjuk.”
Tes hasil belajar digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar
peserta didik pada setiap tahapan dari setiap perlakuan yang telah
diberikan kepada peserta didik melalui pretest yang merupakan hasil
tes awal dan dilanjutkan dengan post-test yang merupakan hasil tes
akhir.
2. Instrumen
Instrumen dalam penelitian ini meliputi instrumen tes dan non-tes,
instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik tes tertulis dalam
40
bentuk item-item yang kemudian akan dirangkai dan dibuat cerita
berdasarkan metode mnemonik dan dilakukan peserta didik menjadi
sebuah cerita menurut pemikiran masing-masing peserta didik, hasil
tulisannya akan dikumpulkan kepada pendidik, kemudian pendidik akan
menghapus item yang sudah dituliskan oleh pendidik di papan tulis.
Sedangkan instrumen non-tes yang digunakan adalah observasi dan
observasi yang digunakan adalah secara langsung, instrumen observasi
digunakan untuk melihat aktivitas pendidik dan keaktifan peserta didik
dalam proses belajar mengajar.
a. Tes
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:193), tes adalah serenteta
pertanyaan atau latihan serat alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.
Sedangkan menurut S. Margono (2010:170) “tes ialah
seperangkat rangsangan (stimulasi) yang diberikan kepada seseorang
dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar
bagi penetapan skor angka”.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh data tentang hasil belajar peserta didik. Adapun kisi-kisi
tes adalah sebagai berikut :
41
Tabel 3
Kisi-kisi soal Pre-test dan Post-test sebelum diuji
Kompetensi
Dasar Indikator
Jumlah
Soal
Nomor
Soal
Keterangan
Membuat
sebuah cerita
pendek
Menuliskan cerita pendek
karangannya berdasarkan
item yang diberikan
1
1 Pre-test
Menuliskan cerita pendek
karangannya berdasarkan
item yang diberikan
1 1 Post-test
Jumlah 1 1
Sumber: SDN-6 Panarung Palangkaraya (2013)
Tabel 4
Kisi-kisi soal Pre-test dan Post-test Sesudah Diuji
Kompetensi
Dasar Indikator
Jumlah
Soal
Nomor
Soal
Keterangan
Membuat sebuah
cerita pendek
Menuliskan cerita
pendek karangannya
berdasarkan item yang
diberikan
1
1
Pre-test
Menuliskan cerita
pendek karangannya
berdasarkan item yang
diberikan
1 1 Post-test
Jumlah 1 1
Sumber: SDN-6 Panarung Palangkaraya (2013)
b. Oservasi
Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh
tindakan terkait. Observasi berorientasi ke masa yang akan datang,
memberikan dasar bagi refleksi sekarang.
Nana Sudjana (2011:84) mengemukakan bahwa observasi atau
pengamatan banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu
ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik
dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.
42
Sedangkan menurut Kunandar (2008:73) “observasi dalam PTK
adalah kegiatan pengumpulan data yang berupa proses perubahan
kinerja PBM”. Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa observasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengumpulkan data tentang aktivitas belajar dan penerapan metode
mnemonik oleh (guru).
Tabel 5
Kisi-kisi Observasi
Lembar Pengamatan Aktivitas Pendidik dan Peserta Didik dalam KBM
No Aktivitas Pendidik Skor
1 2 3 4
1 Memberikan informasi tujuan yang ingin
dicapai ..... ..... ..... .....
2 Memberikan soal kepada peserta didik berupa
item-item ..... ..... ..... .....
3 Menjelaskan mengenai soal item yang akan
dibuat cerita oleh peserta didik ..... ..... ..... .....
4 Mengamati kegiatan peserta didik saat
membuat sebuah cerita ..... ..... ..... .....
Jumlah Skor
Rata-rata
No Aktivitas Peserta Pendidik Skor
1 2 3 4
1 Mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan pendidik di depan kelas ..... ..... ..... .....
2 Peserta didik membuat cerita berdasarkan
item yang diberikan di depan ..... ..... ..... .....
3 Peserta didik bertanya apabila kesulitan
dalam memahami penjelasan pendidik ..... ..... ..... .....
4 Peserta didik membacakan hasil ceritanya
masing-masing ..... ..... ..... .....
Jumlah Skor
Rata-rata
43
G. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis tingkat keterampilan (TK) disini keterampilan
dasar yang ingin dicapai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ini adalah
keterampilan menulis melalui item-item yang sudah disediakan kemudian
akan dibuat cerita oleh anak sesuai dengan imajinasi pikiran anak itu sendiri
dapat dilihat dari hasil tes kemampuan anak untuk menuliskan kembali item-
item yang sudah dibuat pada minggu sebelumnya sehingga akan ada saling
keterhubungan antara keterampilan menulis anak dengan metode mnemonik
yang akan dipakai oleh peneliti. Ketercapaian belajar peserta didik digunakan
patokan dari SDN-6 Panarung Palangkaraya ketuntasan untuk hasil belajar
individual 70 dengan ketuntasan klasikal dalam kelas dinyatakan tuntas jika
mencapai 85%. Untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran dapat
dilakukan dengan cara melihat hasil tes kemampuan peserta didik dalam
menuliskan item yang sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Data
yang diperoleh dikumpulkan dan diolah sedemikian rupa sehingga hasilnya
dijadikan bahan untuk analisis. Data dalam penelitian ini memberikan
gambaran mengenai hasil belajar anak untuk mengingat kembali pelajaran
yang sudah diajarkan setelah mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan menggunakan metode mnemonik.
Sugiyono (2007:335) Analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis yang diperoleh dari hasil tes hasil belajar dan
observasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan
44
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain.
Dalam penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Menurut Cresswell (dalam Sirnayatin,
2013:49, 23 Juni 2014) “penelitian campuran merupakan pendekatan
penelitian yang mengkombinasikan antara penelitian kuantitatif dan
kualitatif.” Hal tersebut sesuai dengan ppendapat Sugiyono (Sirnayatin,
2013:49) yang mengatakan bahwa:
Penelitian kombinasi (mixed methods) adalah suatu metode penelitian
yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan
kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam kegiatan penelitian,
sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid reliable, dan objektif.
Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka metode penelitian dalam
penelitian ini menggunakan gabungan metode kuantitatif dan kualitatif
1. Kuantitatif
Data kuantitatif berasal dari pre-test yang dilakukan diawal
pertemuan dan post-test yang dilakukan diakhir pembelajaran. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar memahami isi
bacaa. Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian ini meliputi:
a. Menghitung nilai rata–rata kelas dengan rumus
Xn
X Keterangan: X = Total nilai yang diperoleh siswa
n = Jumlah peserta didik
X = Nilai rata–rata kelas
45
b. Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal
%10070
xn
STB
Keterangan: 70S = Jumlah peserta didik yang mendapat
nilai lebih atau sama dengan 70
n = Jumlah peserta didik
TB = Ketuntasan belajar klasikal
minimal 85%
c. Menghitung peningkatan belajar dengan rumus
N – Gain = Skor post test−Skor pre test
Skor Maksimum−Skor pre test
Tabel 6
Nilai N – Gain Ternormalisasi dan Klasifikasi
Rata-rata N – Gain Ternormalisasi Klasifikasi
0,7 < N – Gain Tinggi
0,3 ≤ N – Gain < 0,7 Sedang
N – Gain < 0,3 Rendah
Sumber: menurut Santyasa (2007:23)
2. Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi yang dimaksudkan
untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran yang dilakukan
data kualitatif diperoleh dari aktivitas peserta didik dan guru dalam proses
pembelajaran dengan menganalisis keaktifan menulis peserta didik dan
keefektifan pembelajaran yang dikelola guru dengan menggunakan metode
mnemonik.
46
Kurang baik = 1 – 1,9
Cukup baik = 2 – 2,9
Baik = 3 – 3,9
Amat baik = 4
H. Indikator Keberhasilan penelitian
1. Proses peningkatan aktivitas peserta didik dapat tercapai dilihat dari kriteria
keberhasilan penelitian yang diterapkan yaitu jika aspek aktivitas peserta
didik bisa mencapai klasikal minimal 85% dari peserta didik tuntas dalam
belajar Bahasa Indonesia. Peningkatan keaktifan peserta didik diamati saat
pembelajaran berlangsung, peserta didik aktif dalam menuliskan cerita
pendek berdasarkan pemikirannya masing-masing, dan ketepatan waktu
saat peserta didik menyelesaikan tugas.
2. Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar
peserta didik adalah adanya peningkatan hasil belajar peserta didik baik
secara klasikal maupun individual. Secara individual, peserta didik
dinyatakan tuntas belajar jika telah mendapat nilai lebih atau sama dengan
70 yang ditunjukkan dengan perolehan nilai tes formatif 70 atau lebih.
Kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan perbaikan
pembelajaran adalah jika ada peningkatan hasil belajar secara klasikal dan
individual, serta minimal 85% dari peserta didik tuntas dalam belajar, maka
intervensi yang dilakukan dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
47
I. Jadwal Penelitian
Tabel 7
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Uraian Kegiatan
Bulan Pelaksanaan
Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A. Tahap kegiatan
1 Observasi √
2 Penyusunan Proposal √ √ √ √
3 Pendaftaran Seminar √
4 Seminar Proposal √
5 Revisi Proposal √ √
B. Pelaksanaan
Penelitian
1 Pembimbingan √ √ √ √ √ √ √
2 Penelitian Lapangan √ √ √ √
3 Menganalisis Data √ √ √ √ √
C. Pelaporan Hasil
Penelitian
1 Penyusunan Skripsi √ √ √ √ √
2 Ujian Skripsi √
3 Revisi Skripsi √ √ √