Post on 15-Mar-2019
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Disain Penelitian
Penilitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif dengan
menggunakan desain deskripsi korelasi untuk mengkaji hubungan 2 variabel
yaitu variabel bebas (komunikasi ibu) dan variabel terikat (perkembangan
personal sosial anak usia prasekolah). Sedangkan pendekatan penelitian secara
cross sectional, karena pengamatan terhadap variable independent dan
dependen dilakukan dalam waktu yang bersamaan. (Nursalam, 2003).
B. Populasi dan sample
1. Populasi
Populasi adalah seluruh unit objek yang akan diteliti (Danim,
2003). Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga (Ibu) dan anak usia
prasekolah di TK Islam Hajjah Sri Anah Klipang Sendangmulyo Kec.
Tembalang Kota Semarang. Adapun jumlahnya sebanyak 82 keluarga.
2. Sampel
Sample merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau
sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat,
2003). Sample penelitian ini adalah seluruh orang tua dan anak berusia
antara 3 sampai 6 tahun dari populasi. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode sampling jenuh yaitu cara pengambilan sampel
36
dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel (Sugiyono,
2007). Adapun jumlah sampel sebanyak 82 keluarga siswa.
Ada dua kriteria dalam pengambilan sample penelitian yaitu
kriteria inklusi dan kriteria eksklusi (Nursalam, 2003). Kriteria inklusi
dalam sample penelitian ini adalah keluarga dengan anak usia 3 - 6 tahun
dan dalam kondisi sehat (tidak mengalami penyakit perkembangan), serta
status gizi yang baik (IMT normal) di TK Islam Hajjah Sri Anah Klipang
Sendangmulyo Kec. Tembalang. Sedangkan untuk kriteria eksklusi yaitu,
dan ada persetujuan dari keluarga. Sehingga dengan beberapa kriteria
tersebut jumlah sample yang diperoleh sebanyak 35 responden.
C. Definisi Operasional, Variabel Penelitian, dan Skala Pengukuran
No. Variable Definisi Operasional
Alat ukur Hasil ukur skala
1. Komunikasi ibu
Pernyataan tentang proses penyampaian pesan dan penerimaan pesan ibu pada anak baik secara verbal maupun nonverbal.
Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan. Enam pertanyaan favourabel dan empat pertanyaan unfavourabel. dengan pilihan jawaban : Tidak Pernah” jika tidak pernah dilakukan, bila pertanyaan dalam bantuk favourabel skor “1” bila unfavourabel skor “3”.“Jarang “ jika dilakukan dengan frekuensi tidak menentu, dengan skor “2” . “Sering” jika dilakukan dengan frekuensi tinggi. Bila Favourabel skor “3” anfavourabel skor “1”
Berbentuk data numerik, Skore maksimal 30 sedangkan skore minimal 10.Untuk mendeskripsikan-nya maka data tersebut di kategorikan fungsional (>20) dan disfungsional (<20).
Interval
2. Perkembangan personal social anak usia prasekolah
Tugas perkembangan dalam hal kemampuan penyesuaian diri
Diukur dengan observasi dengan alat Denver II yang mencakup 7 (tujuh) pertanyaan untuk anak
Untuk usia 3 tahun “normal” bila mampu melaksanakan pernyataan nomor
Nominal
37
dan sosialisasi dengan lingkungan serta perhatian terhadap kebutuhan yang harus dicapai anak sesuai dengan umur anak 3-6 tahun berdasarkan hasil uji skrining perkembangan dengan metode Denver II.
usia 3-6 tahun sebagai berikut : (1) Anak dapat mencuci dan mengeringkan tangan sendiri. (2) Anak dapat menyebut nama temannya. (3) Anak dapat memakai t shirt sendiri tanpa bantuan orang lain. (4) Anak dapat berpakaian tanpa bantuan orang lain. (5) Anak dapat bermain ular tangga atau kartu dengan orang lain. (6) Anak dapat menggosok gigi tanpa bantuan orang lain. (7) Anak dapat mengambil makanan sendiri tanpa bantuan.
1-3 dan “abnormal” bila tidak lulus pernyataan tersebut. Usia 4 tahun “normal” bila mampu melaksanakan pernyataan nomor 1-4 tanpa kegagalan dan nomor 5-7 toleransi 1 (satu ) kegagalan, dan “abnormal” bila terdapat kegagalan di nomor 1-4 atau terdapat lebih dari satu kegagalan untk nomor 5-7. Usia 5-6 tahun “normal” bila mampu melaksanakan pernyataan nomor 1-7, dan “abnormal” bila terdapat kegagalan.
D. Metode Pengumpulan Data
Motede pengumpulan data penelitian dilakukan melalui dua cara sesuai
masing-masing variabel. Untuk variabel komunikasi, data diperoleh melalui
lembar kuesioner dengan isi 10 pernyataan yang diberikan kepada orang tua
(ibu) responden. Sebelum dilakukan pengisian koesioner, peneliti menjelaskan
terlebih dahulu beberapa prosedur dan gambaran umum tentang kuesioner
kepada responden. Setelah responden jelas dan menerima sebagai responden
kemudian responden diminta untuk menandatangani lember persetujuan
responden dan kemudian dilanjutkan dengan pengisian kuesioner.
38
Lembar kuesioner digunakan untuk mengukur komunikasi dalam
keluarga responden yang terdiri dari 10 pertanyaan yang berisi pertanyaan
favourable (Positif) dan unfvourable (negative), dengan pilihan jawaban
“Tidak Pernah” jika tidak pernah dilakukan, dengan skor 1 (satu), “Jarang “
jika dilakukan dengan frekuensi tidak menentu, dengan skor 2 (dua),“Sering”
jika dilakukan dengan frekuensi tinggi, dengan skor 3.
Proses pengumpulan data perkembangan personal sosial dilakukan
setelah orang tua menyetujui dan menandatangani lembar persetujuan menjadi
responden. Pengamatan atau observasi perkembangan personal sosial anak
usia prasekolah dengan lembar DDST II (Denver Development Screnning test
II) dilakukan disekolah bersama guru dan orang tua yang kebetulan hadir di
TK yang sebelumnya sudah mendapat penjelasan mengenai bagaimana cara
kerja pengamatan atau observasi DDST II. Kemudian setelah mampu
memahami test tersebut baru dilakukan test bersama-sama dengan peneliti.
Dalam proses pengamatan test denver II tidak semuanya selesai
dilakukan di TK karena ada siswa yang tidak berkenan dilakukan test di TK..
Sehingga peneliti harus berkunjung kerumah responden untuk meminta
bantuan orang tua (ibu) responden.
Lembar observasi untuk mengukur perkembangan personal sosial anak
prasekolah disesuaikan dengan usia anak antara 3-6 tahun yang dalam hal ini
dilakukan di TK Islam Hajjah Sri Anah Klipang Sendangmulyo Kec.
Tembalang yang terdiri dari 7 item pernyataan tugas perkembangan sesuai
DDST II (Denver Development screnning test II). Untuk usia 3 tahun dikatakan
39
normal bila mampu melaksanakan untuk pernyataan nomor 1 (satu) sampai
nomor 3 (tiga) dan dikatakan abnormal bila tidak lulus pernyataan tersebut.
Usia 4 tahun dikatakan normal bila mampu melaksanakan pernyataan nomor 1
(satu) sampai nomor 4 (empat) tanpa kegagalan dan nomor 5 (lima) sampai
nomor 7 (tujuh) toleransi 1 (satu ) kegagalan, dan dikatakan abnormal bila
terdapat kegagalan di nomor 1 (satu) sampai 4 (empat) atau terdapat lebih dari
satu kegagalan untk nomor 5 (lima) sampai nomor 7 (tujuh). Usia 5 – 6 tahun
dikatakan normal bila mampu melaksanakan pernyataan nomor 1 (satu) sampai
nomor 7 (tujuh), dan dikatakan abnormal bila terdapat kegagalan.
E. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
1. Metode Pengolahan data
Data yang telah dikumpulkan dilakukan pengecekan ulang kemudian
dilakukan pengolahan melalui beberapa tahap sebagai berikut,
a. Editing
Editing atau mengedit data, dimaksudkan untuk mengevaluasi
kelengkapan, konsistensi dan kesesuaian kriteria data yang diperlukan
untuk menguji hipotesis atau menjawab tujuan penelitian (Danim,
2002). Pada tahap editing ini peneliti melakukan pengecekan data yang
ada. Data pada 35 lembar kuesioner dan 35 lembar observasi terisi
lengkap.
b. Coding
Coding atau mengkode data, merupakan suatu metode untuk
mengkonversikan data yang dikumpulkan selama penelitia ke dalam
40
simbol yang cocok untuk keperluan analisis terhadap hasil observasi
yang dilakukan.
c. Entry data
Entry data, merupakan suatu prose memasukkan data ke computer
dengan menggunakan aplikasi program SPSS. Pada penelitian ini,
penulis menggunakan program SPSS 11.0 for windows release.
d. Tabulating
Tabulating (tabulasi data), merupakan proses mengklasifikasikan data
menurut kriteria tertentu sehingga diperoleh frekuensi dari masing-
masing item yang diobservasi. Tabulasi data ini bertujuan untuk
mempermudah dalam proses uji hipotesis.
2. Analisa Data
Data yang diperoleh dari suatu penelitian tidak dapat digunakan
langsung, tetapi perlu diolah terlebih dahulu agar data tersebut dapat
dipahami dengan jelas dan diteliti. (Handoko, 2007)
a. Analisis univariate dilakukan terhadap tiap variabel yaitu komunikasi
ibu dan perkembangan personal sosial anak usia prasekolah, sehingga
untuk mendeskripsikan kedua variabel tersebut peneliti menggunakan
table distribusi frekuensi.
b. Analisa bivariate yang dilakukan terhadap dua variable yang
diasumsikan berhubungan atau berkorelasi. (Hastono, 2001). Dalam
penelitian ini variabel penelitan dalam skala interval dan skala nominal,
sehingga untuk melakukan uji statistic menggunakan uji Korelasi
41
Point-Biserial. Untuk menggunakan uji statistik tersebut maka data
interval harus diuji dahulu kenormalannya dengan uji one sample
kolmogorov-smirnov, dan diperoleh hasil p = 0,305 dimana p value >
0.05. (data berdistribusi normal) sehingga dilanjutkan dengan analisis
Korelasi Point Biserial. (Riwidikdo, 2007).
3. Uji Validitas dan Reabilitas
Instrument yang digunakan berupa angket sebagai alat penelitian.
Kemudian dilakukan uji validitas dan reabilitas karena suatu kuesioner
dikatakan valid jika angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur (Brink, 1998).
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kesahihan suatu alat ukur (Nursalam, 2003). Jenis validitas yang
digunakan adalah validitas isi (Content validity) yang menunjukkan
tingkat representatifitas isi atau substansi pengukuran terhadap konsep
(pengertian) variable sebagaimana dirumuskan dalam definisi
operasioanal. Validitas isi dilakukan dengan seorang expert dibidang
ilmu komunikasi. Setelah melakukan uji expert peneliti melakukan
pilot study yaitu mengujicobakan instrument penelitian di TK Islam
Citra Mulya Sendangmulyo Kec. Tembalang Kota Semarang pada
bulan Mei 2008. Pemilihan tempat uji validitas disesuaikan dengan
karakteristik yang hampir sama dengan tempat sampel penelitian, maka
42
dilakukan uji korelasi antara skor tiap item pertanyaan dengan skor
total tersebut menggunakan uji r product moment.
Dari hasil perhitungan statistik diperoleh hasil dari 17
pertanyaan yang ada sebanyak 10 pertanyaan yang valid dan realibel.
Untuk dua item (item 1 dan item 8) tidak dapat dianalisis kevalidannya
karena berdasakan hasil uji coba, dua item tersebut (item 1 dan item 8)
konstan (tidak ada perbedaan pada 10 sampel yang diuji cobakan.
Sehingga kedua item ini tidak digunakan dalam penelitian.
Sedangkan untuk rhitung 5 item (item 2, 9, 11, 14 dan 17) adalah
antara 0,201 – 0,584 lebih kecil dari rtabel (0,632), berarti kelima item
tersebut tidak valid sehingga item tersebut tidak dipakai dalam
penelitian. rhitung (pre test) untuk 10 item (item 3, 4, 5, 6, 7, 10, 12, 13,
15, 16) adalah antara 0,739 – 0,921 lebih besar dari rtabel (0,632)
sehingga item tersebut dinyatakan valid. Sedangkan rhitung post test
adalah antara 0,691 – 0,914 yang berarti enam item tersebut valid.
b. Uji Reabilitas
Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauhmana
hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama dan dengan alat pengukur yang
sama. Pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Hastono,
2001). Setelah diujicobakan pada sejumlah sample (10 subyek), maka
butir-butir pernyataan yang dinyatakan valid (10 item) dianalisis
43
reabilitasnya dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Instrument
dinyatakan reliabel bila reliabilitas internal seluruh instrument sama
dengan satu atau lebih dari 0,60 (Sugiono, 1999). Nilai alpha pada uji
reliabilitas data adalah 0,9476. lebih besar dari 0,60. Berarti instrumen
tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
F. Etika Penelitian
Dalam penelitian peneliti mengajukan permohonan ijin kepada Kepala
TK Hajjah Sri Anah sebagai tempat penelitian melalui rekomendasi dari
institusi pendidikan. Selanjutnya lembar persetujuan disampaikan kepada
responden dengan menekankan pada etika yang meliputi:
1. Informed Consent
Subtek yang akan diteliti sebelumnya diberitahu tentang maksud, tujuan,
manfaat dan dampak dari tindakan yang dilakukan.
2. Anonymity
Anonymity merupakan etika penelitian dimana peneliti tidak
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur, tetapi hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data. Kode yang digunakan
berupa nomor responden (angka arab).
3. Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang dikumpulkan dari subyek dijamin oleh
peneliti, seluruh informasi akan digunakan untuk kepentingan penelitian
dan hanya kelompok tertentu saja yang disajikan atau dilaporkan sebagai
hasil penelitian.
44