BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian -...

32
5 BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Typus Abdominalis adalah Penyakit infeksi yang menyerang saluran pencernaan yang disebabkan oleh kuman salmonella typhosa dengan masa inkubasi 10-14 hari di tandai dengan demam, mual, muntah, sakit kepala, nyeri perut (Mansjoer Arief,2000) Demam Enterik adalah sindrom klinis sistematik yang di hasilkan oleh organisme salmonella tertentu.istilah ini mencakup istilah demam yang di sebabkan oleh S.Paratyphi A,S.Schott Muelleri,S.Nirschfeldii dan kadang- kadang serotip salmonella lain(Nelson,2000) Typus Abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu,gangguan pada saluran pencernakan dan gangguan kesadaran (Staf pengajar ilmu keperawatan anak,2004) Dari beberapa pengertian di atas penulis menyimpulkan typus abdominalis adalah infeksi penyakit akut yang mengenai pada saluran pencernaan.Diisebabkan oleh kuman salmonella typhosa.Penyakit ini di tandai dengan demam lebih dari satu minggu,gangguan pada saluran pencernakan dan gangguan kesadaran.

Transcript of BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian -...

Page 1: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

5

BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian

Typus Abdominalis adalah Penyakit infeksi yang menyerang saluran

pencernaan yang disebabkan oleh kuman salmonella typhosa dengan masa

inkubasi 10-14 hari di tandai dengan demam, mual, muntah, sakit kepala,

nyeri perut (Mansjoer Arief,2000)

Demam Enterik adalah sindrom klinis sistematik yang di hasilkan oleh

organisme salmonella tertentu.istilah ini mencakup istilah demam yang di

sebabkan oleh S.Paratyphi A,S.Schott Muelleri,S.Nirschfeldii dan kadang-

kadang serotip salmonella lain(Nelson,2000)

Typus Abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat

pada saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu

minggu,gangguan pada saluran pencernakan dan gangguan kesadaran (Staf

pengajar ilmu keperawatan anak,2004)

Dari beberapa pengertian di atas penulis menyimpulkan typus

abdominalis adalah infeksi penyakit akut yang mengenai pada saluran

pencernaan.Diisebabkan oleh kuman salmonella typhosa.Penyakit ini di

tandai dengan demam lebih dari satu minggu,gangguan pada saluran

pencernakan dan gangguan kesadaran.

Page 2: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

6

B. Anatomi

Page 3: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

7

Pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan

mempersiapkannya untuk asimilasi oleh tubuh.Saluran pencernaan terdiri atas

bagian-bagian berikut:

1. Mulut

Adalah rongga lonjong pada permulaan saluran pencernaan.Terdiri

atas dua bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi

serta gigi dengan bibir dan pipi,dan bagian dalam yaitu rongga mulut

yang di batasi disisi-sisinya oleh tulang maxilaris dan semua gigi dan

disebelah belakang bersambung dengan awal faring

2. Faring

Faring atau tekak terletak dibelakang hidung,mulut dan laring

(tenggorokan)farig berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan

membrane berotot (musluko membrannusa)dengan bagian terlebar di

sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian

vertebra servikal ke enam,yaitu ketinggian tulang rawan krikoid,temoat

fering bersambung dengan esophagus.

Page 4: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

8

3. Esofagus

Adalah sebuah tabung berotot yang panjangnya 20-25cm,diatas

dimulai dari faring sampai pintu masuk kardiak lambung dibawah.

Terletak di belakang trakea dan didepan tulang punggung.setelah melalui

thorak menyambung dengan lambung.

4. Lambung (gaster)

Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling

banyak terutama didaerah epigaster lambung,terdiri dari bagian dari

bagian atas fundus uteri berhubungan dengan esophagus melalui

orifisium pilarik terletak di bawah diafragma didepan pangkreas dan

limpa menempel disebelah kiri fundus uteri.

Bagian lambung terdiri dari:

a. Fundus ventrikuli

Bagian yang menonjol keatas terletak sebelah kiri osteum kardium

dan biasanya penuh berisi gas.

b. Korpus fentrilkuli

Korpus fentrikuli setinggi ostium kardium suatu lekukan bawah

kurfatura minor.

c. Antrum vilorus

Antrum vilorus bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot

yang tebal membentuk spinter pylorus.

Page 5: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

9

d. Kurvatura minor

Kurvatura minor terdapat disebelah kanan lambung,terbentang dari

osteom kardiak sampai ke pilorus.

e. Kurvatura mayor

Kurvatura mayor lebih panjang dari kurvatura minor terbentang dari

sisi kiri osteom kardium melalui fundus ventrikuli menuju kekanan

sampai ke pylorus inferior. Ligamentum gasro lenalis terbenyang

dari bagian atas kurvatura mayir sampai ke limfa.

f. Osteom kardiakum

Osteom kardiakum merupakan tempat dimana esophagus bagian

abdomen masuk ke lambung pada bagian ini terdapat

orifisiumpilorik.

5. Usus halus (intesinum minor)

Adalah bagian dari system pencernakan makanan yang berpangkal

pada pylorus dan berakhir pada seikum ,panjangnya kurang lebih 6 m

merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernakan dan

Page 6: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

10

diabsorbsi hasil pencernakan.Usus halus di daerah umbilicus dan

dikelilingi oleh usus besar dibagi dalam beberapa bagian:

a. Duodenum

Disebut juga usus 12 jari panjangnya kurang lrbih 25 cm,berbentuk

seperti sepatu kuda melengkung kekiri pada lengkungan ini terdapat

pangkreas

b. Yeyenum dan ileum

Mempunyai panjang sekitar 6m,dua perlima bagian atas

adalah(yeyenum) dengan panjang 2-3m dan ilium dengan panjang 4-

5m.Lekukan yeyenum dan ilium mekekat pada dinding abdomen

posterior yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesentrium.

6. Usus besar

Panjang 1,5m lebarnya 5-6cm, bagian-bagian usus besar:

a. Seikum

Dibawah seikum terdapat apendik vermiformis yang berbentuk

seperti cacing sehingga di sebut juga umbai cacing panjangnya 6cm.

Page 7: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

11

b. Kolon asenden

Panjangnya 13cm terletak di bawah abdomen sebelah kanan

membujur keatas dari ilium kebawah hati.

c. Apendik.

Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum

memounyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan

dapat di lewati oleh beberapa iai usus.

d. Kolon transfersum

Panjang 38 cm, membujur dari kolon asenden sampai ke kolon

desenden,berada di bawah abdomen,sebelah kanan terdapat flekyura

hepatica dan sebelah kiri terdapat flektura lienalis.

e. Kolon Desenden

Panjangnya 25cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri,membujur

dari atas kebawah dari fleksura lienalis sampai kedelapan ilium kiri

bersambungan dengan kolon sigmoid.

f. Kolon sigmoid

Merupakan lanjutan dari kolon desenden terletak miring dalam

rongga pelvis sebelah kiri, bentuknya menyerupai huruf S ujung

bawahnya berhubungan dengan rectum.

Page 8: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

12

7. Rektum

Terletak dibawah kolon sigmpid yang menghubungkan intestinum

mayor dengan anus. terletak dalam rongga pelvis didepan os sacrum dan

os koksigis.

8. Anus

Adalah bagian dari saluran pencernakan yang menghubungkan

rectum dengan dunia luar terletak didasar pelvis didingnya di perkuat

oleh 3 spinter.

a. Spinter Ani Internus,bekerja tidak menurut kehendak.

b. Spinter Levator Ani,bekerja jaga tidak menurut kehendak.

c. Spinter Ani Eksternus,bekerja menurut kehendak.

Page 9: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

13

C. Fisiologi

Makanan masuk ke dalam mulut dan dihancurkan oleh gigi.Penglihatan

,penghinduan dan pengecap makanan mencetuskan saliva oleh reflek saraf.

Saliva melumaskan makanan dan memungkinkan makanan untuk diubah

menjadi massa yang lunak atau bolus.sebagian makanan di hancurkan

kemudian dapat lebih menstimulasi reseptor-reseptor pengecap.selain fungsi

ini saliva juga mengandung enzim petialin yang memulai pemecahan

karbohidrat menjadi gula sederhana .saliva di sekresi 3 oleh kelenjar

utama:kelenjar parotis yang menghasilkan saliva yang banyak mengandung

air.kelenjar sublingual dan submandibular yang menghasilkan saliva berair

dan berlendir.

Menelan di mulai sebagai kerja volunteer yang kemudian bergabung

berlahan menjadi revlek volunteer.menelan terjadi dalam tiga tahapan:

1. Tahap bukal

Makanan dikumpulkan di permukaan atas lidah sebagai bolus yang

lembab,kemudian lidah menekan ke langit-langit keras mendorong bolus

kearah belakang langit-langit lunak terangkat untuk mencegah makanan

masuk ke dalam hidung,dan bolus di dorong ke dalam hidung dan bolus

didorong ke dalam faring.

2. Tahap Faringeal

Laring tertarik ke atas di bawah dasar lidah, inlet laryngeal

berkontraksi dan epiglotis melipat menutupi laring untuk mencegah

makanan memasuki trakea.sfingter krikofaringeal antara faring dan

Page 10: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

14

esophagus biasanya tertutup untuk mencegah udara tertarik ke dalam

esophagus selama pernafasan tetapi sfingter ini dengan berelaksasi ketika

bolus mencapai sfingter otot-otot faring kemudian mendorong esophagus

bagian atas .

3. Tahap Esofagus

Gelombang peristaltic membawa bolus makanan terus kebawa ke

dalam lambung.

Absorbsi di dalam lambung sangat terbatas tetapi glukosa dan

alcohol di absorbsi sangat baik.Di dalam lambung makanan di ubah oleh

berbagai bentuk sekresi dari kelenjar lambung menjadi cairan seperti

susu yang di sebut kimus, dan cocok untuk dapat melewati usus halus,

fundus dan korpus lambung mempunyai kelenjar berduktus pendek dan

asini panjang. Kelenjar ini dilapisi oleh sel-sel peptic yang mensekresi

pepsinogen dan dengan demikian dimulailah proses pemecahan protein.

Sel-sel oksintik yang mengsekresi gas hidroklonik dan menghasilkan

gas berkonsentrasi tinggi di dalam lambung. Keasaman yang tinggi dapat

mengubah pepsinogen menjadi pepsin. Mensterilkan makanan membuat

kalsium dan zat besi cocok untuk di serap. Didalam antrum lambung

kelenjar mempunyai duktus yang panjang dan asini pendek berpilin

kelenjar ini menghasilkan mucus bersifat basa dan gastrin.Hormon yang

sangat berguna yang mengontrol sekresi asam.

Kimus memasuki duodenum melaalui pylorus di campur oleh sekresi

dinding duodenum, empedu dan getah pancreas. Sekresi duodenum dari

Page 11: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

15

kelenjar mukosa dan submukosa bruners yang mengandung bikarbonat

dan bersifat basa, sehingga membantu menetralkan kimus yang asam.

Empedu 1600ml per hari di sekrsi oleh sel-sel hepar dan disimpan dan

dipekatkan di dalam kandung empedu. Adanya makanan dalam

duodenum menyebabkan kandung empedu berkontraksi dan

mengeluarkan empedu ke duktus sistikus dan duktus empedu melalui

ampula oada duodenum dan jejunum,mukosa terbenam di dalam lipatan-

lipatan dan fili panjang dan sangat rapat. Mengarah ke ilium, lapisan

mukosa lebih sedikit lipatannya dan dindingnya lebih tipis dan vilinya

lebih pendek.

Pada sel-sel yang melapisi vili terjadi hal-hal berikut:

1. Protease

Memecahkan peptide menjadi asam amino yang di serap melalui

kapiler-kapiker aliran darah

2. Lactase

Laktase sucrose, memecahkan disakarida menjadi monosakarida

(terutama glukosa) yang di serap melalui kapiler-kapiler ke dalam

aliran darah.

3. Lipase

Bekerja pada pemecahan lemak untuk membentuk :

a) Asam-asam lemak sederhana dan gliserol yang di serap melalui

kapiler-kapiler aliran darah.

Page 12: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

16

b) Asam-asam lemak rantai panjang dan gliseral yang bergabung

kembali untuk membentuk lemak trigliserida dan melewati ke

dalam lacteral limfatik sebagai droplet yang sangat halus

bersama dengan Vit A dan D yang larut dalam lemak.

4. Garam –garam empedu yang direabsorbsi dalam ilium bagian bawah

5. Vitamin-vitamin yang larut dalam air diserap langsung dalam aliran

darah.

6. Zat besi diserap terutama dalad duodenum bagian atas.

7. Vitamin B12 (berikatan dengan faktor-faktor intrinsik) diserap pada

ilium bagian bawah.

Semua pencernakan dan penyerapan yang penting terjadi di dalam

usus halus baik lambung maupun usus besar dapat diangkat sepenuhnya

tanpa menyebabkan dampak yang serius kira-kira sampai sepertiga usus

halus dapat diangkat tanpa memberikan efek pada pencernakan dan daya

tahan hidup dapat dimungkinkan dengan kira-kira 1 meter usus halus

kedalam keadaan utuh.

Kimus bergerak dan ilium menuju sekum katup ileo-sekal, lipatan

mukosa dalam cekum yang cenderung mencegah aliran balik kimus 5

cm terakhir leum bekerja sebagai sfingter sfingter ini buasanya

berkontraksi pengisian lambung membuat sfingter ini relaksasi dan isi

ilium masuk ke dalam sekum. Reflek gastrokolik ini sering berkaitan

dengan gerakan masa. Gerakan masa adalah gerakan cepat tiba-tiba dari

peristaltic di mulai dari kolon tengah.Gerakan ini menggerakkan isi usus

Page 13: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

17

besar ke dalam kolon bawah atau bahkan ke rectum. Gerakan mencampur

sekmental juga terjadi dalam usus besar.

Rektum normalnya kosong dari feses tetapi ketika feses melewati

rectum akibat distensi dari dinding rectum membangkitkan sebsasu

kesadaran. Keputusan colunter kemudian di buat apakah untuk

membiakan reflek defekasi dengan merelaksasi sfingter ani ekternal.

D. Etiologi

Penyakit ini di sebabkan oleh infeksi kuman Salmonella Typhosa,

Eberhella Typhosa yang merupakan kuman negative, motif dan tidak

menghasilkan spora.Kuman ini dapat hidub baik sekali pada suhu tubuh

manusia maupun suhu yang lebih rendah sedikit serta mati pada suhu 70 0

maupun antiseptic. Sampai saat ini diketahui bahwa kuman ini hanya

menyerang manusia.

Salmonella Typhosa mempunyai sekurang- kurangnya tiga macam

antigen yaitu Antigen O (Ohne Hauch) yaitu somatic antigen (tidak

menyebar), terdiri dari zat kompleks lipopoli sakarida, Antigen H (Hauch/

menyebar) terdapat padda flagella, Antigen Vi merupakan polisakarida kapsul

verilen. Ketiga jenis antigen tersebut didalam tubuh manusia akan

menimbulkan pembentukan tiga macam antibody yang lazim disebut

aglatinin.

Page 14: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

18

E. Patofisiologi

Penyakit tipoid disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi, Salmonella

Parattyphi A, Salmonella Parattyphi B, Salmonella Parattyphi C, yang

maasuk kedalam tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan air yang

tercemar. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung dan terjadi

peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan yang tidak

enak di perut mual, muntah, anoreksia, dan mengakibatkan terjadi iritasi

mukosa lambung sebagian lagi masuk kedalam usus halus sehingga terjadi

infeksi yang merangsang peristaltic usus sehinggga menimbulkan diare atau

konstipasi selain itu kuman mencapai jaringan limfoid plaque penyeri

diellium terminalis yang mengalami hipertropi. Ditempat ini terjadi

komplikasi perdarahann dan perforasi intestinal dapat terjadi, kuman

Salmonella kemudian menembus ke larina propia, masuk kealiran linfe dan

mencapai kelennjar linfe mesentrial, yang juga mengalami hipertropi.

Selanjutnya kuman Salmonella Typhi lain mencapai hati, dan bagian- bagian

lain system retikuloendotelia.

Endotokssi Salmonella Typhi membantu terjadinya proses inflamasi local

pada jaringan tempat Salmonella Typhi berkembang biak. Demam pada

Typhi disebabkan karena Salmonella Typhi dan endotoksinnya merangsang

sistesis dan pelepasan zat pirogenoleh leukosit pada jaringan yang meradang,

dalam perkembang biakan kuman dapat mengakibatkan hipertropi splomegali

terjadi penekanan pada usus sehingga menyebabkan nyeri.

Page 15: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

19

F. Manifestasi klinis

Manifestasi klinik demam Typhoid pada anak biasanya lebih ringan dari

pada orang dewasa. Masa tunas 10- 20 hari. Yang tersingkat 4 hari jika

infeksi terjadi melalui makanan, sedangkan jika melalui minuman yang

terlama 30 hari. Selama masa inkubasi mungkin di temukan gejala prodormal,

yaitu perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing, tidak bersemangat

dan nafsu makan berkurang.

Adapun manifestasi klinik yang bisa ditemukan antara lain :

1. Demam

Pada kasus yang khas demam berlangsung 3 minggu, sifatnya febris

remiten dan suhu tidak tinggi sekali. Selam minggu pertama, suhu tubuh

berangsur- angsur naik setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari dan

meningkat lagi pada sore dan malam hari.

2. Gangguan pada saluran pencernaan

Pada mulut terdapat bau nafas tidak sedap, bibir kering dan pecah-

pecah, lidah tertutup selaput putih kotor (Coafet tongue), ujung dan

tepinya kemerahan, jarang di sertai tremor. Pada abdomen ditemukan

keadaan perut kembung (meteorismus). Hati dan limfa membesar disertai

nyeri perabaan.Biasanya terjadi konstipasi tetapi juga dapat diare atau

normal.

3. Gangguan kesadaran

Umumnya kesadaran pasien menurun walaupun tidak teraba demam,

yaitu apatis sampai samnolen. Jarang terjadi sopor, koma atau gelisah

Page 16: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

20

(kecuali penyakit berat dan terlambat mendapatkan pengobatan).

Disamping gejala- gejala tersebut mungkin terdapat gejala lainnya. Pada

punggung dan anggota gerakk dapat ditemukan reseda, yaitu bintik-

bintik kemerahan karena emboli basil dalam kulit, yang dapat ditemukan

pada minggu pertama demam kadang- kadang ditemukan pula

bradikardia dan epitaksis pada anak besar.

G. Penatalaksanaan Klinis

Pengobatan demam tipoid terdiri atas 3 bagian, yaitu :

1. Perawatan

Pasien demam tifoid perlu dirawat dirumah sakit untuk isolasi.

Observassi dan pengobatan pasien harus tirah baring absolute sampai

minimal 7 hari bebas demam atau kuurang lebih selama 14 hari. Maksud

tirah baring adalah untuk menccegah terjadinya komplikasi pendarahan

usus atau perforasi usus. Mobilisasi pasien dilakukan secara bertahap

sesuai dengan pulihnya kekuatan pasien.

Pasien dengan kesadaran menurun, posisi tubuhnya harus di ubah-

ubah pada waktu tertentu untuk menghindari komplikasi

peneumonihiipostatik dan dikubitus. Defekasi dan buang air kecil perlu

di perhatikan, karna kadang terjadi obstipasi dan retensi air kemih.

2. Diit

Pada pentakit typus abdominalis harus cukup cair,kebutuhan cairan

harus memenuhi kebutuhan antara 1000-2000 ml/hari dan makanan cair

Page 17: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

21

standar mengandung 1000kilo kalori tiap 1000ml.Bila nafsu makan

membaik dapat juga di berikan makanan lunak yang mengandung 900-

1000 kilo kalori/hari.Selain itu makanan juga harus mengandung kalori

dan tinggi protein.Bahan makanan tidak boleh banyak mengandung

banyak serat,tidak merangsang dan menimbulkan gas.Bila kesadaran

menurun dapat diberikan makanan cair melalui sonde.

Beberapa penelitian menunjukan bahwa pemberian makan padat dini

yaitu nasi, dengan lauk- pauk rendah selulosa (pantang sayuran dengan

serat kasar) dapat diberikan dengan aman.

3. Obat

Obat-obat anti mikroba yang sering digunakan ialah :

a) Kloramfenikol

Belum ada obat anti mikroba yang dapat menurunkan lebih

cepat dibandingkan dengan kloramfenikol. Dosis untuk orang

dewasa 4x 500 mg/ hari oral atau intravena sampai 7 hari bebas

demam. Dengan menggunakan kloramfenikol, demam pada demam

tifoid turun rata- rata 5 hari.

b) Triamfenikol

Dosis dan efektifitas triamfenikol pada demam tipoid sama

dengan kloramfenikol komplikasi pada hematologist pada

penggunaan triamfenikol lebih jarang dari pada kloramfenikol.

Dengan triamfenikol demam pada demam tipoid turun setelah rata-

rata 5-6 hari.

Page 18: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

22

c) Ko-trimokazol (kombinasi dan sulfamitoksason)

Dosis untuk orang dewasa, 2 kali 2 tablet sehari, digunakan

sampai 7 hari bebas demam (1 tablet mengandung 80 mg trimitropin

dan 400 mg sulfametoksazol).Dengan obat ini demam turun rata-

rata setelah 5-6 hari.

d) Ampicillin dan Amoksisilin

Indikasi mutlak penggunaanya adalah pasien demam tipoid

dengan leakopeni. Dosis yang dianjurkan ber4kisar antara 75-150

mg/ kg berat badab sehari, digunakan sampai 7 hari bebas demam.

Dengan menggunakan obat ini deman tipoit turun rata- rata setelah

7-9 hari.

e) Sefalosforin generasi ketiga

Beberapa uji klinis menunjukan sefalosforin generasi ketiga

antara lain semiferazon, seftriakson, dan cefotaxin efektif untuk

demam tipoid

f) Fluorokinolon

Fluorokinolon Efektif untuk demam tipoid. Tetapi dosis untuk

lama pemberian yang optimal belum diketahui dengan pasti.

Page 19: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

23

H. Komplikasi

1. Pada usus halus

a) Pendaarahan usus

Bila sedikit hanya ditemukan jika dilakukan pemeriksaan tinja

dengan benzidin. Jika perdarahan banyak dapat terjadi melena, dapat

disertai nyeri perut perut dengan tanda- tanda rejatan.

b) Perforasi usus

Timbul biasanya pada minggu ke tiga atau setelahnya dan terjadi

pada bagian distal ileum. Perforasi yang tidak disertai peritonitis

hanya dapat ditemukan bila terdapat udara di rongga peritoneum,

yaitu pekak hati menghilang dan terdapat udara diantara hati dan

diagfraghma pada foto roentgen abdomen yang dibuat dalam

keadaan tegak.

c) Peritonitis

Biasanya menyertai perforasi tetapi dapat terjadi tanpa perforasi

usus. Ditemukan gejala abdomen akut, yaitu nyeri perrut yang hebat,

dinding abdomen tegang (defence musculair) dan nyeri tekan.

2. Di luar usus

Terjadi karena lokalisasi peradangan akibat sepsis (bakterimia) yaitu

meningitis, kolesitis, ensefaloppati, daan lain-lain. Terjadi karena infeksi

sekunder, yaitu bronkopneumoni.

Page 20: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

24

I. Pengkajian Fokus

1. Aktivitas/istirahat

Gejala: Kelemahan, kelelahan, malaise, insomnia, merasa gelisah dan

ansietas

2. Sirkulasi

Tanda: Takhikardi (respon terhadap demam, dehidrasi, proses

inflamasi, dan nyeri)

TD : Hipotensi, Kulit /membrane mukosa:turgor buruk.kering,lidah

kotor,pecah-pecah(dehidrasi/malnutrsi)

3. Eliminasi

Gejala: Tekstur feses berfariasi dari bentuk lunak sampai bau atau

berair episode diare berdarah tak dapat diperkirakan, hilang

timbul, sering tak dapat dikontrol (sebanyak 20-30kali/hari)

bila sudah terjadi ulkus ada perasaan dorongan/kram

(tenesmus), defekasi berdarah/pus/mukosa dengan atau tanpa

keluar feses.

Tanda: Menurunya bising usus,tidak ada peristaltic atau adanya

peristaltic yang dapat di lihat.

4. Makanan/cairan

Gejala: Anoreksia,mual/muntah

Penurunan berat badan

Tanda: Penurunan lemak subkutan/massa otot dan turgor kulit buruk

Membran mukosa pucat,luka inflamasi di mulut.

Page 21: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

25

5. Higiene

Tanda: Ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri

Mengalami bau badan.

6. Nyeri

Gejala: Nyeri tekan pada kuadran kiri bawah

Titik nyeri berpindah,nyeri tekan.

Tanda: Nyeri tekan abdomen/distensi.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum: Komposmentis kadang dapat terjadi apatis sampai

somnolen

Tanda-tanda vital: Tekanan darah:Hipotensi.

Suhu:Meningkat 39-40C

Nadi:Bradikardi

Kepala : Bentuk mesosepal

Rambut : Tidak ada kelainan biasanya terjadi devisit perawatan dari

karena kelemahan fisik

Mata : Konjungtiva anemis,sclera tidak ikterik

Hidung : Kadang terjadi epitaksis

Mulut : Lidah kotor,membran mukosa kering dan pecah-pecah

Telinga : Tidak ada gangguan pendengaran

Page 22: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

26

Dada :

Inspeksi : Tidak ada retraksi otot bantu pernafasan

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

Auskultasi : Tidak ada bunyi whazing

Perkusi : Pekak

Abdomen:

Inspeksi : Bentuk cembung

Palpasi : Hepatomegali,splenomegali,nyeri tekan kuadran kanan atas

Auskultasi : Peningkatan atau penurunan peristaltic usus

Perkusi : Kembung(meteorismus)

Eketremitas: Turgor kulit ke

Pemeriksaan Penunjang

1. Uji widal

Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara anti gen dan antibody

(agglutinin).Aglutinin yang spesifik terhadap salmonella terdapat pada

serum pasien demam tifoid,juga pada orang yang pernah tertular

salmonella dan pada orang yang pernah difaksinasi terhadap demam

tipoid.

Antigen yang digunakan pada uji widal adalah suspensi salmonella

yang sudah dimatikan dan diolah dalam laboratorium.maksud uji widal

Page 23: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

27

adalah untuk mengetahui adanya agutinin dalam serum pasien yang di

sangka menderita tifoid.

Akibat infeksi salmonella typhi pasien membuat antibody

(aglutinin),yaitu:

a. Aglutinin O yang di buat karena rangsang antigen O (berasal dari

tubuh kuman)

b. Aglutinin H karena rangsangan antigen H(berasal dari flagella

kuman)

c. Aglutinin Vi karena rangsangan antigen Vi(berasal dari simpai

kuman)

Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin O danH yang di

temukan titernya untuk diagnosis.makin tinggi titernya ,makin besar

kemungkinan pasien menderita demam tifoid.pada infeksi yang aktif,titer

uji widal akan meningkat.pada pemeriksaan ulang yang di lakukan

selang paling sedikit 5 hari.

2. Sering kali meningkat tetapi kembali setelah pemeriksaan SGOT dan

SGPT sembuhnya normal demam tipoid ..kenaikan SGOT dan SGPT ini

tidak memerlukan pembatasan pengobatan.

3. Biakan darah(biakan empedu)

Biakan darah positif memastikan demam tipoid,tetapi biakan darah

negative tidak mengingkarkan demam tipoid.Biakan empedu basil

salmonella typhosa dapat di temukan dalam darah pasien pada minggu

pertama sakit.

Page 24: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

28

4. Contoh feses

Pemeriksaan di gunakan dalam diagnosa awal dan selama kemajuan

penyakit)terutama yang mengandung mukosa, darah, pus dan organisme.

5. Darah lengkap dapat menunjukan anemia hiperkronik (penyakit aktif

umum terjadi sehubungan dengan kehilangan darah dan kekurangan

besi.Leukositosis dapat terjadi khususnya ada kasus berat atau

komplikasi dan pada pasien dengan terapi pada pasien dengan terapi

steroid.

J. Tumbuh Kembang

Istilah tumbuh kembang mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda

tetapi saling berkaitkan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dn

perkembangan. Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan

mengenai pertumbuhan dan perkembangan perdefinisi adalah sebagai berikut

1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam

jumlah besar, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun indifidu,

yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilo gram), ukuran

panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolic (refensi,

kalsium, dan nitrogen tubuh.

2. Perkembangan (defelopment) adalah bertambahnya kemampuan (skill)

dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang

teratur dan dapat diramalkan. Sebai hasil dari proses sebagai hasil

pematangan, disini menyangkut adanya proses diferensial dari sel- sel

Page 25: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

29

tubuh, jaringan tubuh, organ- organ dan sistim organ yang berkembang

sedemikian pula sehingga masing- masing dapat memenuhi fungsinya.

Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku

sebagai hasil dari intraksi dengan lingkungan.

Page 26: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

30

K. Pathways

Sumber : Sylvia A. Price 1992

Supriyadi & Yuliani Rita 2006

Etiologi : Makanan dan minuman yang

mengandung bakteri salmonelela typhi

Masuk melalui mulut

Masuk saluran pencernaan

Bakteri mengadakan multipikasi di usus besar

Bakteri mengadakan multipikasi di usus besar

Melalui duktus toraktus Nafsu makan turun: mual, muntah

Peredaran darah Suplai nutrisi kurang/tidak adekuat

Proses infeksi Kebutuhan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Kelemahan fisik Merangsang peristaltic usus Kuman berkembang biak

Diare/konstipasi

Gg. Eliminasi BAB

Hepatomegali/hati membesar

Gn. Rasa Nyaman Neri

Keterbatasan gerak

Intoleransi Aktivitas

Peradangan

Pelepasan zat pirigen dan sirkulasi

Endotoksin hitpotalamus oleh leukosi

Pada pusat fermogenegulasi tubuh resiko kerusakan

Demam

Kurangnya intake cairan

Hipertermi

Tirah baring yang lama

Penekanan pada daerah kulit

Ggn.Integritas kulit

Bibir kering dan pecah

Gn. Volume Cairan

Page 27: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

31

L. Fokus Intervensi

1. Gangguan volume cairan berhubungan dengan tanda- tanda dehidrasi:

Mulut kering dan bibir pecah.

a. Tujuan :

Cairan dan elektrolit terpenuhi sesuai dengan kebutuhan tubuh

b. Kriteria hasi :

a) Mempertahankan volume sirkulasi adekuat.

b) Tanda Vital dalam batas normal.

c) Nadi perifer teraba.

d) Produksi urine terhambat

c. Interfensi :

a) Kaji produksi urine dan berat jenis

b) Observasi tannda- tanda Vital : suhu,, nadi, pernafasan

c) Anjurkan untuk banyak minum (1000- 1500 cc/hari)

d) Kaji membrane mukosa, turgor kulit, edema, dependen / perifer

pada sacrum, punggung dan kaki

e) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian cairan IV

(kristaloid: DSW,NS) dan (Koloid: Albumin)

(Dongues, 2000)

2. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

intake nutrisi dalam tubuh tidak adekuat

a. Tujuan:

Kebutuhan nutrisi terpenuhi selama perawatan

Page 28: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

32

b. Kriteria hasil :

a) Pasien dapat menghabiskan porsi makan yang sudah disediakan

b) Tidak mengalami lemah, lesu, dan rasa mual dapat berkurang

c) Berat badan bertambah sesuai dengan berat badan ideal.

c. Interfensi :

a) Kaji status nutrisi pasien

b) Pantau masukan makanan dan berat badan setiap hari

c) Sajikan makanan dalam bentuk yang menarik dan dalam

keadaan hangat

d) Kaji berapa banyak porsi makanan yang dihabiskan

e) Beri pengertian pada pasien/ orang tua tentang pentingnya

nutrisi dalam penyembuhan penyakitnya

f) Kolaborasi gizi untuk memberikan minuman yang berfariasi dan

sesuai diit porsi kecil tetapi sering

g) Kolaborasi dokter untuk pemberian vitamin

(Dongues, 2000)

3. Ganggguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi pada

dinding perut.

a. Tujuan :

Rasa nyaman terpenuhi nyeri berkurang selama dalam perawatan

b. Kriteria hasil :

a) Tidak kesakitan

b) pasien mengatakan nyeri berkurang, perut tidak sakit /tegang.

Page 29: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

33

c) Ekspresi wajah tenang

c. Interfensi :

a) Kaji tingkat nyeri dengan sekala nyeri (ekspresi raut muka)

b) Beri posisi yang nyaman pada pasien

c) Kompres dingin pada bagian perut

d) Ciptakaan suasana yang nyaman dan tenang

e) Alihkan perhatian pasien (misal dengan memberikan mainan,

menonton TV)

f) Kolaborasi dokter untuk pemberian analgesic

(Dongues, 2000)

4. Gangguan Eliminasi BAB (Diare) berhubungan dengan penurunan

asorbsi dinding usus.

a. Tujuan tidak terjadi gangguan pada eliminasi (BAB) selama dalam

perawatan

b. Kriteria hasil :

a) Pasien BAB 1X sehari

b) Konsistensi lunak, tidak cair

c) Pasien tidak kembung/ kembung berkurang

d) Pasien menyatakan tidak kesulitan seelama BAB

c. Intervensi :

a) Pantau dan catat BAB iap hari

b) Timbang berat badan 1 hari sekali

Page 30: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

34

c) Kolabborasi denngan ahli gizi inuk memberikan diit rendah

serat (TKTP), Rendah lemak

d) Sediakan pispot dan jaga agar mudah dicapai

e) Pertahankan ruangan tetap rapi agar mudah dengan cepat

kekamar mandi.

(Carpenito Lynda Juall 1998)

5. Intolerannsi aktifitas berhubungan dengan keterbatasan gerak.

a. Tujuan :

Kebutuhan akan aktifitas terpenuhi selama dalam perawatan

b. Kriteria hasil :

a) Pasien dapat melakukan aktifitas

b) Pasien dapat melakukan gerakan-gerakan kecil

c. Intervensi :

a) Kaji kemampuan pasien dalam melakukan aktifitas terutama

perawatan diri

b) Bantu pasien untuk mandi

c) Bantu pasien memakai pakaian

d) Bantu pasien dalam BAB atau BAK

e) Libatkan orang tua dalam perawatan

(Carpenito Lynda Juall 1998)

Page 31: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

35

6. Hipertermia berhubungan dengan efek langsung dari sirkulasi endo

toksin pada hipotallamus, perubahan pada regulasi temperature

a. Tujuan :

a) Rasa nyaman terpenuhi setelah suhu tubuh sampai dengan

normal (36- 37 )

b. Kriteria hasil:

a) Pasien merasa nyaman

b) Kulit tidak terasa kering

c) Muka tidak merah

c. Intervensi :

a) Kaji peningkatan suhu tubuh

b) Anjurkan untuk tidak memakai slimut/ pakaian tebal

c) Anjurkan banyak minum (1000- 1500 CC)

d) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesic

(Dongues, 2000)

7. Resiko kerusakan integritas kulit berhubbungan dengan penekanan yang

terlalu lama/ berbaring yang lama

a. Tujuan :

Tidak terjadi gangguan integritas kulit selama dalam masa perawatan

b. Kriteria hasil :

Tidak ditemukan tanda- tanda gangguan integritas kulit

c. Intervensi :

a) Kaji integritas kulit (Kemerahan, lecet, panas)

Page 32: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-dianrosian... · peningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasan

36

b) Inspeksi kulit terhadapadanyya kemerahan, panas, dan sianosis

c) Jaga kulit tetap bersih dan kering setelah dibersihkan

d) Beri bedak/ Talk/ krim kulit setelah mandi

e) Ganti alat tenun dan rapikan setegang mungkin stiap hari

f) Ganti posisi pasien setiap 2 jam sekali

(Tucker, 1998)