Karsinoma Lambung
-
Upload
afdol-triatmojo-sikumbang -
Category
Documents
-
view
150 -
download
25
description
Transcript of Karsinoma Lambung
Karsinoma Lambung
Pembahasan
• Anatomi Lambung– Lambung merupakan sistem gastrointestinal terletak
diantara esofagus dan duodenum.– Lambung di batasi di superior oleh sphincter esofagus
bawah, inferior oleh sphincter pilorus.– Dinding lambung memiliki 4 lapisan:
• A.Tunica serosa di luar• B. Tunica muscularis propria• C. Tunica sub mukosa• D. membrana mukosa di dalam
Lambung di bagi 4 region :
Cardia , Fundus , Corpus , Pilorus
Pilorus di bagi 2 :
anthrum pilorus
kanalis pilorikum
Punya 2 kurvatura : Mayor dan minor.
• Lambung mendapat aliran darah dari :– Arteri gastrika sinistra : melayani kurvatura minor
dan esofagus bawah– Arteri gastroepiploika dextra dan sinistra serta
gastrica brevis melayani kurvatura mayor.
Drainase limfatik dari lambung mengikuti pasokan vaskuler.
Epidemiologi
Dulu karsinoma lambung merupakan salah satu penyebab kematian terpenting tapi akhir-akhir ini menurun.
Karsinoma lambung yang paling sering adalah :
Adenokarsinoma : 35 – 50 % kasus
Limfoma : 3 – 5 % kasus
Keganasan lambung yang lebih jarang mencakup :
Tumor karsinoid dan GIST ( Gastro Intestinal Strumal Tumor)
Patofisiologi
• Ada hubungan antara infeksi Helicobacter pylori dengan kanker lambung.
• Penderita dengan infeksi H.pylori & atropik gastrik berat , gastritis pda korpus serta metaplasi intestinal resiko terkena kanker
• atropik gastritis kronis di korpus gangguan sekresi asam lambung ketidakseimbangan proliferasi sel
apoptosis penurunan sintesa zat musin lambung.
• Perubahan histologis yg berlangsung lama menyebabkan dysplasia / kanker.
Etiologi
• Ada hubungan jelas antara kebiasaan makan dengan kanker lambung , terutama kebiasaan makan daging yang di asap dan di bakar , konsumsi garam berlebihan , dan penggunaan makanan yang di awetkan , serta makanan rendah serat dan terlalu pedas.
• Anemia pernisiosa, gastritis atrofik , dan metaplasia intestinal.
• Pada penderita yang kira-kira 20 tahun yang lalu mengalami reseksi lambung karena tumor jinak lambung.
• Ada juga yang mengatakan dimana gastritis kronis bisa menyebabkan kanker lambung.Yaitu terjadi gangguan sekresi asam lambung peningkatan
perkembangan bakteri peningkatan produksi nitrosamin karsinogenik oleh bakteri dari diet.
Gejala klinik
• Sering kali minimal atau non-spesifik.• Gejala tergantung letak tumor :
– Lesi yang menyebabkan sumbatan pada esofagus bawah atau kardia lambung mengakibatkan disfagi terhadap makanan padat.
– Tumor pada korpus atau anthrum sifatnya asimptomatik atau menyebabkan rasa penuh di perut , gejala mirip dispepsia , mual atau hilang nafsu makan anoreksia sampai penurunan berat badan.
– Anemia karena kehilangan darah kronis– Karsinoma daerah pilorus : memberikan gejala obstruksi– Bila penyakit sudah menyebar akan ada hepatomegali , asites ,
teraba massa pada colok dubur, dan kelenjar limfe supraklavikular kiri ( limfenodi virchow ) akan membesar.
Diagnosa
• Penderita dengan keluhan samar , terus menerus , di perut atas harus dicurigai karsinoma lambung , terutama terjadi penurunan berat badan.
• Pemeriksaan fisik : jarang ditemukan kelainan , kecuali tumornya sudah bermetastasis.
• Pemeriksaan lab tidak begitu patognomonik untuk kanker lambung.
• Diagnosa ditentukan dengan pemeriksaan Rontgen dengan : kontras , endoskopi dan biopsi.
• Gastroskopi dengan biopsi multiple dan pemeriksaan sitologi bahan sikatan tukak diperlukan untuk memastikan diagnosa.
• Ct scan dan MRI :
- menunjukan ukuran tumor
- ada /tidak nya metastase ke kelenjar getah bening
dan hepar.
Stadium Tumor
• Stadium tumor yang sering digunakan adalah sistem TNM.
• Stadium tumor primer T adalah berdasarkan seberapa jauh penetrasi dan pertumbuhan tumor.
• Kategori untuk N berdasarkan jumlah kelenjar getah bening yang mengalami metastase.
• Kategori untuk M berdasarkan sudah terjadi metastase secara hematogen ataupun metastase peritoneal.
Adenokarsinoma
• Secara Patologi ada 3 macam varian Adenokarsinoma , lazim ditemukan jenis polipoid dan eksofitik , biasanya terlihat dalam lambung distal.
• Gejala dini Adenokarsinoma lambung samar-samar dan tidak spesifik.
Mencakup penurunan berat badan , anoreksia , cepat kenyang dan terasa tidak nyaman di daerah epigastrium.
Disfagia merupakan gejala dini jika keganasan melibatkan daerah sambungan esofagus.
Bila kanker mengenai saluran keluar lambung penderita bisa alami melena.
Diagnosa
• Diagnosa Dibuat berdasarkan pemeriksaan Endoskopi yang di sertai evaluasi biopsi dan sitologi
Terapi Adenokarsinoma
• Terapi Adenokarsinoma : dengan pembedahan.• Tindakan yang tepat tergantung lokasi dan luas tumor.• Adenokarsinoma lambung distal :
diterapi dengan Gastrektomi distal dengan Omentektomi.
• Gastrektomi Billroth II : untuk Adenokarsinoma yg terletak di pertengahan lambung (anthrum).Hati-hati dengan omplikasi yg terjadi akibat Billroth II , yaitu berupa Dumping syndrom.
• Penting diberikan edukasi pada penderita :dengan menghindari makanan manis dan mengandung tepung serta menghindari minum saat makan agar makanan lebih kering dan turun ke lambung lebih perlahan.
Adenokarsinoma pada korpus lambung :di terapi dengan- ekstirpasi total.
Rekonstruksi dicapai dengan esofagojejunostomi - “Roux - en -Y”
Adenokarsinoma di cardia dan fundus :gastrektomi proksimal dgn esofagektomi distal
• Penderita dengan Adenokarsinoma lambung luas , pengobatan nya hanya bersifat paliatif atau di buat by pass antara bagian lambung proximal dari tumor dan jejenum.
Prognosa Adenokarsinoma
• Tumor terbatas mukosa dan submukosa tanpa metastasis kelenjar limfe : kelangsungan hidup 5 tahun sebanyak 90 %.
• Tumor menginvasi tunica muscularis dan bermetastasis ke kelenjar limfe : kelangsungan hidup 5 tahun menjadi kurang dari 30 %.
• Radiasi /kemoterapi tidak memberikan manfaat besar
Limfoma lambung
• Merupakan keganasan terbanyak kedua dilambung.
• Limfoma lambung terjadi karena manifestasi penyakit sistemik.
• Kebanyakan jenis sel histiolitik atau limfositik , varian hodgkin jarang.
Gejala klinik
• Gejala anoreksia , turunnya berat badan , cepat kenyang , umum ditemukan.
• Pemeriksaan Rontgenografi tidak patognomonik.• Biopsi endoskopik bisa juga gagal memberikan
diagnosa.• Proses patologik menjadi jelas bila bahan
diperiksa pasca bedah.• Dapat di terapi dengan radiasi saja atau sinar-X
dengan reseksi.• Kelangsungan hidup 5 tahun mencapai 85 %.
Tumor Karsinoid
• Insiden Karsinoid pada lambung jarang.• Gejala asimptomatik sehingga terdiagnosa
lambat , sering ditemukan sudah metastase ke hepar.
• Tumor Karsinoid metastase ke hepar merupakan manifestasi timbulnya “sindrom karsinoid”:– Yaitu diare , kemerahan pada wajah dan badan
bagian atas yg berlangsung beberapa detik/menit , hipotensi , takikardi dan fibrosis pada endokardium dan katub jantung kanan.
• Penatalaksanaan :– Reseksi segmental dan eksisi luas KGB regional.– Memberikan respon yang baik terhadap
Khemoterapi.
• Kemungkinan hidup 5 tahun :– Setelah dilaksanakan reseksi : 75 – 95 %.– Yang telah metastase ke hepar : 19 – 54 %.
Pemeriksaan Laboratorium
• Peningkatan serum 5 – hydroxyindole acetic acid ( 5 – HI AA)
GIST (Gastro Intestinal Stromal Tumor)
• Merupakan Non epithelial tumor• GISTs dibagi dalam beberapa kategori ,
termasuk leiomyoma , schwannoma dan tumor berdiferensiasi rendah yg disebut GIST.
• Perjalanan klinik GISTs bersifat heterogen ,tidak mudah diprediksikan berdasar kriteria klinikopatologis standard.
• Gambaran prognostik yg penting :– Ukuran tumor lebih dari 5 cm– Nekrosis tumor (+)– Jumlah mitosis kurang dari 1-5 mitosis per 10
lapang pandang– Mutasi gen c – kit.
Terapi
• Diterapi dengan reseksi lambung segmental tanpa limfadenektomi , karena GISTs jarang bermetastase ke KGB
• GISTs resisten terhadap kemoterapi konvensional.• Imatib merupakan inhibitor tirosin kinase , diberikan
kepada 80 % penderita yang tidak dioperasi / yg telah mengalami metastase.
• Angka kekambuhan setelah dilakukan reseksi pada GISTs adalah 35 % dan kemungkinan hidup 5 tahun setelah dilakukan reseksi adalah 35 – 60 %.