Post on 06-Dec-2020
11
BAB III
LAPORAN PRODUKSI
3.1 Proses Kerja Produser
Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal
mendasar pada proses pembuatan suatu karya film. Tanpa keahlian ini film yang baik
dan unik tidak dapat dibuat. Tetapi, keterampilan saja tidak cukup dan harus disertai
dengan kreatifitas yang tinggi dan kemampuan berpikir yang dimiliki sangat
berpengaruh agar terciptanya suatu karya film yang sukses.
Dalam pembuatan film memerlukan orang yang mengawasi, menyalurkan
dan bertanggung jawab dalam sebuah proyek film kepada seluruh pihak terlibat
sambil mempertahankan integritas, suara dan visi film tersebut mulai dari proses pra
produksi sampai pasca produksi.
Menurut (Irwanto, dkk : 2017) “Produser, orang yang bertanggung jawab
atas detail produksi dari awal hingga akhir produksi dalam memanage produksi.”
Berdasarkan kesimpulan teori diatas produser adalah orang yang harus
memiliki wawasan luas secara menyeluruh mengenai karya yang akan dibuat dan
seseorang yang harus bertanggung jawab atas semua tim serta memberikan
kontribusi yang maksimal kepada tim agar tercipta sebuah film yang sukses.
Sebagai orang yang bertanggung jawab atas detail produksi produser memiliki tugas
mulai dari pra produksi, pproduksi dan pasca produksi. tugas seorang produser disini
sangat penting.
12
3.1.1 Pra Produksi
Menurut (Rusman Latief : 2017) “ Rencana adalah rumusan atau metode
kerja yang harus dan dapat dikerjakan secara efektif dan efisien dalam produksi
siaran televise. Metode kerja yang dibuat harus dapat dijalankan, jika tidak dapat
dijalankan, tidak dapat disebut sebagai rumusan rencana produksi.”
Dari teori diatas dapat disimpulkan proses pra produksi adalah proses yang
dilakukan sebelum shooting dimulai. Pada tahap ini produser mengembangkan
konsep cerita yang akan diproduksi, menentukan team, perencanaan jadwal
produksi, membuat rencana anggaran produksi, mengkoordinasikan semua divisi -
divisi produksi dan memperkirakan cara mengatasi masalah atau kendala yang akan
menjadi penghambat jalan produksi nantinya, kemudian memperkirakan waktu dan
tenaga yang diperlukan, mempersiapkan perizinan untuk produksi. Menjelaskan
mekanisme produksi kesemua devisi produksi, Mengontrol anggaran yang akan
dikeluarkan pada saat produksi. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang
terkait dengan proses pembuatan paket produksi, intern maupun ekstern.
3.1.2 Produksi
Proses produksi adalah proses dimana shooting sedang dilaksanakan dimana
tahapan ini menjadi tahapan yang sangat penting dalam proses pembuatan film
karena pada tahapan ini semua hasil diskusi rapat tim dapat terlakasana. Di tahap ini
produser bertugas untuk mengkoordinir crew agar mendapat arahan ketika crew
mendapatkan kesulitan. Produser juga mengawasi semua crew saat proses shooting
berjalan agar dapat mengetahui kendala apa saja yang terjadi dan kemungkinan apa
saja yang akan dialami saat proses shooting berjalan. Dari kesulitan dan kendala
yang terjadi produser harus mencari solusi terbaik agar proses shooting dapat
13
berjalan lancar, produser juga memberikan keefesienan waktu selama produksi ,
supaya tidak terjadi over time pada produksi. Tidak hanya itu pada tahap produksi
produser berperan unuk memenuhi kebutuhan semua crew agar proses shooting
dapat berhasil dalam segi teknis.
3.1.3 Pasca Produksi
Menurut ( Rusman Latief : 2017) “Pasca-produksi (Post Production) tahapan
terakhhir dari produksi program siaran. Pada tahap ini meteri shooting (master
shooting) yang didapatkan dari lokasi (venue) akan dilakukan proses editing.”
Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa pascaproduksi adalah proses
setelah shooting dilaksanakan dimana produser harus memeriksa seluruh kematangan
produksi, kemudian melakukan evaluasi bersama semua crew. Mencari jalan terbaik
agar tidak melakukan kesalahan yang sama ketika pada tahap produksi. Selain itu
produser juga harus mengawasi proses editing yang dilakukan oleh editor, memantau
prosesnya secara bertahap sampai hasil editing diharapkan dapat menhasilkan film
dokumenter sesuai yang diinginkan pada saat tahap pra produksi dan produksi.
Setelah itu produser menugaskan semua crew yang ada untuk membuat laporan kerja
per divisi untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi lagi.
3.1.4 Peran Dan Tangg ung Jawab Produser
Sebagai seorang produser dalam sebuah produksi suatu film tentu saja tidak
lepas dari peran dan tanggung jawab sebagai berikut produser mencari dan
mendapatkan ide cerita untuk produksi. Membuat proposal produksi berdasarkan ide,
menyusun rancangan produksi. Mengupayakan anggaran dana untuk produksi,
mengawasi pelaksanaan produksi melalui laporan yang diterima dari semua divisi.
Bertanggung jawab atas kontrak kerja dengan berbagai pihak dalam produksi yang
14
dikelola. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan selama proses shooting film
selesai.
3.1.5 Proses Penciptaan Karya
A. Konsep Kreatif
Di tahap proses penciptaan karya ini produser bersama dengan crew lain
berunding, kemudian setelah menemukan ide dan konsep produser bersama sutradara
dan penulis naskah berunding kembali untuk mengembangkan ide yang lebih kreatif
lagi agar tercipta program dokumenter televisi yang menarik dan memiliki
pengemasan berbeda dari program lainnya. Setelah itu produser dan crew
membicarakan masalah teknis dan persiapan yang akan dilakukan pada saat proses
shooting seperti pengambilan gambar dan lain-lain agar hasil dokumenter dari
program “Kampung Naga” memiliki gaya tarik tersendiri.
Disamping itu ada pembahasan konsep apa yang akan dipilih untuk proses
produksi yang di kemas secara kreatif dan semenarik mungkin untuk dijadikan
konten.
B. Konsep Produksi
Saat produksi berlangsung, seorang produser dapat memantau kegiatan
produksi tersebut, mengatur jadwal, serta mempersiapkan apa saja yang akan
digunakan dalam kegiatan produksi, baik dari segi alat serta peralatan lain yang
bersifat pendukung agar produksi berjalan lancar. Pemantauan yang dilakukan oleh
produser pada saat produksi sangat dibutuhkan agar pada kegiatan produksi
selanjutnya, kendala kendala yang terjadi tidak akan terulang dan dapat diantisipasi
15
dengan cermat agar kegiatan produksi selanjutnya berjalan baik. Hal tersebut
dilakukan juga untuk evaluasi tim.
C. Konsep Teknis
Pada kegiatan produksi kamera yang akan digunakan adalah kamera Sony
Nx5R agar gambar yang dihasilkan mendukung format HD dan tentunya untuk
kepentingan kualitas gambar, disamping itu penggunaan yang sudah dikuasi oleh tim
tentunya sangat mempengaruhi kegiatan produksi. Untuk audio sendiri menggunakan
clip on. Cilp on yang digunakan dalam kegiatan produksi ini adalah Sennheizer EW
112 P-G3 dan dikarenakan daya tangkap suara yang jernih dan team juga sudah
memahami penggunannya. Selanjutnya pada tahap editing digunakan laptop HP
dengan RAM 32 GB agar proses editing berjalan lancar dan untuk meminimalisir
kendala dalam tahap editing.
3.1.6 Kendala dan Solusi
A. Pra Produksi
Kendala pada saat pra produksi ketika produser bersama tim di
pusingkan dengan harga sewa peralatan yang mahal. Solusi, tim pun mecari-cari
tempat penyewaan alat dengan harga yang murah ternyata setelah salah satu crew
kami menemukan tempat penyewaan kamera dan peralatan lain dengan budget
terjangkau. Tidak hanya itu, kendala tim yang terjadi kurangnya komunikasi secara
langsung antar sesama team untuk mengatur jadwal pertemuan untuk membahas
persiapan masing-masing jobdesk, akan tetapi bisa diselesaikan dengan solusi
melakukan komunikasi melalui whatsapp grup yang telah disediakan sejak awal
membuat tim.
16
B. Produksi
Pada saat produksi kendala yang dialami adalah membawa turun dan naik alat
dari parkiran ke perkampungan di kampung naga. Solusi, semua crew
bergotongan membawakan alat-alat. Tidak hanya itu, banyak warga yang berlalu
Lalang melakukan aktivitas sehari-hari mereka. Solusinya salah satu crew kami
memberikan arahan untuk melalui jalan yang telah disediakan
C. Pasca Produksi
Pada saat pasca produksi kendala kami adalah mendekati jadwal deadline,
solusinya kami bekerja sama sama menyelesaikan lembar kerja perjobdesk dan
membatu editor dalam mengedit video.
17
Konsep Produser
Konsep Produser untuk program “Kampung Naga” ini yaitu produser
bersama sutradara dan penulis naskah berunding untuk mengembangkan ide yang
lebih kreatif lagi agar tercipta program dokumenter televisi yang menarik dan
memiliki pengemasan berbeda dari program lainnya. Setelah itu produser dan crew
membicarakan masalah teknis dan persiapan yang akan dilakukan pada saat proses
shooting seperti pengambilan gambar dan lain-lain agar hasil dokumenter dari
program “Kampung Naga” memiliki gaya tarik tersendiri. Disamping itu ada
pembahasan konsep apa yang akan dipilih untuk proses produksi yang di kemas
secara kreatif dan semenarik mungkin untuk dijadikan konten.
Tidak hanya itu produser berunding dengan Camera Person alat apa saja yang
dibutuhkan untuk produksi. Dan crew sepakat untuk menggunakan kamera Sony
Nx5R agar gambar yang dihasilkan mendukung format HD dan tentunya untuk
kepentingan kualitas gambar, disamping itu penggunaan yang sudah dikuasi oleh tim
tentunya sangat mempengaruhi kegiatan produksi. Untuk audio sendiri menggunakan
clip on. Cilp on yang digunakan dalam kegiatan produksi ini adalah Sennheizer EW
112 P-G3 dan dikarenakan daya tangkap suara yang jernih dan team juga sudah
memahami penggunannya. Selanjutnya pada tahap editing digunakan laptop HP
dengan RAM 32 GB agar proses editing berjalan lancar dan untuk meminimalisir
kendala dalam tahap editing.
18
WORKING SCHEDULE
Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia
Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman
Durasi : 17 Menit
Table III.1
No
Tahap Aktivitas Tahap Perminggu
April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1
PRA
PR
OD
UK
SI
Penemuan Ide
2 Riset Data
(Internet)
3 Bimbingan
Perdana
4 Riset Ke Lokasi
5 Pengembangan
Gagasan
6 Bimbingan
Kedua
7 Membuat
Treatment
8 Membuat Tor
9 Bimbingan
Ketiga
10 Membuat
Perencanaan
Produksi
11 Bimbingan Ke
Empat
12 Membuat Surat
Perizinan Dan
Wawancara
19
13
PRO
DU
KSI
Briefing
14 Shooting
15 Daily
Production
Report
16 Evaluasi
Produksi
17
PASC
A P
RO
DU
KSI
Review Hasil
Produksi
18 Editing Rought
Out
19 Bimbingan Hasil
Karya
20 Editing Fine Cut
21 Deadline Editing
22 Bimbingan
Akhir
20
BREAKDOWN BUDGET
Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia
Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman
Durasi :17 Menit
Table III.2
NO
ITEM
UNIT
RATE
AMOUNT
NOTES
Pra Produksi (Riset) 1. Sewa Mobil 1 unit Rp.450.000,00 2. E-Toll Rp.150.000,00 3. Bensin PP Rp.350.000,00 4. Parkir Kampung Naga Rp. 10.000,00 5. Fee Untuk Tourguide Rp. 50.000,00 6 Konsumsi Meeting 1 Rp. 56.000,00 7 Konsumsi Meeting 2 Rp. 43.000,00 8. Konsumsi Meeting 3 Rp. 57.000,00 9. Print Dispro Bimbingan 1 Rp. 25.000,00 10. Print Dispro Bimbingan 2 Rp. 25.000,00 11. Print Dispro Bimbingan 3 Rp. 17.000,00 12. Print Dispro Bimbingan 4 Rp. 15.000,00 13. Print dispro bimbingan 5 Rp. 31.000,00 14. Konsumsi Survei 5orang Rp.
63.000,00 Rp. 75.000,00 Rp. 117.000,00
Total : Rp. 255.000,00
Total : Rp. 1.534.000
Pra Produksi (Mengurus Perizinan ) 14. Sewa mobil 1 unit Rp. 300.000,00 15. e-tol Rp.
150.000,00 Rp. 150.000,00
Total: Rp. 300.000,00
16. Bensin Rp. 150.000,00 Rp. 50.000,00 Rp.
Total : Rp. 300.000,00
21
100.000,00 17. Makan 3 orang Rp. 27.000,00 18. Parkir Rp. 10.000,00 19. Perizinan Rp. 300.000,00 20. Fotocopy Ktm surat izin
+ materai +Print Rp. 25.000,00 Total :
Rp. 1.262.000
Produksi 21. Sewa Mobil 1 unit Rp.
300.000,00 x 3 hari
Rp. 900.000,00
22. Bensin Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00
Rp. 400.000,00
23. E-toll Rp. 50.000,00
Rp. 52.000,00
24. Konsumsi 5 orang Rp. 200.000,00 Rp. 60.000,00 RP. 300.000,00 Rp. 70.000,00
Rp. 630.000,00
25. Snack perjalanan Obat
Rp. 20.600,00 Rp. 38.100,00
Rp. 58.700,00
26 Sewa Camera Sony Hxr-Nx5r Profesional + Tripod + Baterai + Charger + Card
2 unit Rp.700.000,00 X 3 Hari
Rp.2.100.000,00
27 Clip On & Tas Cam 1 unit Rp. 150.000,00 x 3 Hari
Rp. 450.000,00
28. Slider 1 unit Rp. 250.000,00
Rp. 750.000,00
29. Parkir Kampung Naga Rp. 10.000,00 30. Loyalitas Narasumber 2 orang Rp.
150.000,00 Rp. 300.000,00
22
x 2 orang 31. Fee tour guide 1 orang Rp. 200.000,00 32. Sembako untuk
narasumber kopi
2 orang Rp. 130.300,00 Rp. 56.000,00
Rp. 130.300,00
33. Alat tulis + baterai Rp. 50.000,00 34. Biaya tak terduga Rp. 300.000,00 Total :
Rp. 6.387.000
Pasca Produksi 35. Dispro Rp. 350.000,00 36. Poster Rp. 50.000,00 37. CD + Cover Rp.
20.000,00 Rp. 20.000,00 Total :
Rp. 420.000,00
TOTAL BUDGET Rp. 9.608.000,00 UANG MASUK Rp. 2.000.000,00 X 5 ORANG Rp.10.000.000,00 SISA UANG Rp. 392.000,00
23
SHOOTING SCHEDULE
Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia
Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman
Durasi : 17 Menit
Table III.3
NO Hari dan
Tanggal
Waktu
Pelaksanaan
Kegiatan
1. Sabtu, 29 Juni
2019
06.00 – 06.30 Menuju Lokasi Kampung Naga
06.30 – 07.00 Kumpul Tim Produksi
07.00 – 08.00 Persiapan produksi
08.00 - 12.00 Pengambilan Gambar
12.00 – 13.00 Isoma
13.00 – 15.00 Pengambilan Gambar
15.00 – 16.00 Isoma
16.00 – 17.30 Pengambilan Gambar
17.30 – 19.00 Isoma , Periksa Alat Terakhir,
dan Perjalanan Pulang
24
CALL SHEET
Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia
Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman
Durasi : 17 Menit
Table III.4
NAMA JOBDESK NIM NO. TELEPON
Shalsabilla Aulia Produser 42161140 089682765637
Arif Surahman Sutradara 42160952 081517848545
Triono Penulis Naskah 42160294 081385797597
Kemal Ataruoq
Nasution
Kameramen 42160461 081314964656
Achmad Latif Nur Editor 42160069 081326851683
Ucu Suherlan Narasumber 1 - 085798888101
Tatang Sutisna Narasumber 2 - 085798888101
25
EQUIPMENT LIST
Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia
Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman
Durasi : 17 Menit
Table III.5
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1. Kamera Sony HXR-NX5R 2 Sewa
2. Tripod Beike Qzsd-555 2 Sewa
3. Charger Sony 2 Sewa
4. Baterai Sony 2 Sewa
5. Clip on Sennheisse EW 112 P-
G3
1 Sewa
6. Tas Cam Tascam DR-Mklll
Handheld
1 Sewa
7. Slider Walimax Slaider Pro
Dolly 100cm
1 Sewa
8. Memori Card Sandisk 2 Sewa
26
3.2 Proses Kerja Sutradara
Menurut Rusman Latief (2015 : 125) "Director adalah orang yang
bertanggung jawab mengenai seluruh persiapan dan pelaksanaan produksi siaran
televisi hingga disiarkan".
Sutradara dokumenter ialah merupakan bentuk film yang merepresentasikan
sebuah realita, dengan melakukan perekaman gambar sesuai apa adanya. Adegan
yang sifatnya alamiah atau spontan akan selalu berubah dan sulit untuk diatur.
Sutradara dokumenter dari awal harus memiliki ide dan konsep yang jelas, mengenai
apa yang akan disampaikan dan bagaimana menyampaikannya secara logis dan
mampu memberi emosi dramatik. Fakta yang harus diketahui penonton untuk
mengikuti dan memahami film yang kita buat. Selain itu sutradara harus memiliki
sudut pandang dan pengamatan kuat terhadap objek dan subjeknya, sehingga
penafsiran tidak merubah fakta yang ada. Tujuan membuat film dokumenter untuk
mengelabui atau memanipulasi suatu realita.
Untuk film dokumenter televisi ini penulis akan mengangkat sebuah desa
atau kampung terpencil dibalik lembah dan bukit, disitu ada kampung yang bernama
Kampung Naga. Kampung Naga merupakan salah satu kampung adat yang
melestarikan tradisi dan budaya leluhurnya. Kampung Naga ini menjadi objek kajian
mengenai kehidupan masyarakat pedesaan Sunda di masa peralihan dari pengaruh
Hindu menuju pengaruh Islam di Jawa Barat. Untuk dokumenter ini kita akan
mengangkat potret atau seseorang dari Kampung Naga, Beliau adalah sesepuh atau
kuncen dari kampung naga ini. Beliau sukarela akan menceritakan kisah kampung
naga, sejarah, kebudayaan, suasana sampai aktifitas warga kampung naga keseharian.
Dan utuk menceritakan kesejarahan kampung naga mungkin akan terbatas,
dikarenakan pihak dari kampung naga sangat menutup rahasia dan sejarah-sejarah
penting di kampung naga. Ada empat topik utama yang menjadi konsentrasi
sutradara di dokumenter ini, yaitu mengenai profile dari kampung naga dan
27
menggunakan pendekatan expository dimana dalam video tersebut menggunakan
wawancara langsung dan juga dengan adanya bantuan voice over (VO) dimana
proram ini memberikan banyak informasi mengenai Kampung Naga. Dan
memperkenalan kearifan lokal dari Kampung Naga dan memberikan pesan mendidik
serta menghibur untuk pemirsanya.
3.2.1 Pra Produksi
Menurut Budiman Hakim (2016 : 11) “Strategi analisis terbalik adalah
sebuah metode untuk mendalami pengertian tentang ide”.
Seorang sutradara bersama penulis naskah dan produser menyepakati ide
awal yang telah dibuat oleh penulis naskah, untuk dibedah secara mendalam guna
menentukan arah dan tujuan film agar penonton nantinya dapat memahami isi dari
cerita film yang akan diproduksi, serta mempertimbangkan tingkat kesulitan dari
setiap adegan yang akan diproduksi yang nantinya akan mempengaruhi biaya
produksi.
Sutradara film dokumenter di tahap ini adalah analisa skenario yang
menyangkut isi cerita, struktur dramatik, penyajian informasi dan semua hal yang
berhubungan dengan estetika dan tujuan artistik film. Hasil analisa didiskusikan
dengan semua crew untuk merumuskan konsep penyutradaraan film. Di tahap ini kita
berencana untuk mengambil tema Kampung Naga, desa Neglasari, Tasikmalaya.
Lalu ada Pemilihan Crew, Sutradara dan Produser memilih dan menentukan Crew
yang akan terlibat di dalam produksi. Disini Shalsabila sebagai produser, Arif
sebagai sutradara, Kemal Ataruoq sebagai penata Kamera, Triono sebagai penulis
naskah dan Latif sebagai editor. Lalu ada penentuan narasumber, sutradara
menentukan siapa yang menjadi narasumber di dokumenter film ini, dalam hal ini
28
Kuncen Kampung Naga menjadi narasumber dalam sepanjang jalannya film. Lalu
ada Hunting/Recce, hunting lokasi bersama semua crew. Menentukan lokasi yang
akan digunakan shooting berdasarkan diskusi dengan Penata kamera. Sutradara
memastikan lokasi berdasarkan semua aspek teknis.Perencanaan shot dan
blocking/planning coverage dan staging. Sutradara merumuskan dan menyusun
director shot pada setiap scene yang ada di skenario. Sutradara membuat ilustrasi
staging pemain dan peletakan kamera ke dalam bentuk floor plan. Sutradara
membuat storyboard dibantu oleh storyboard artist. Lalu ada Praproduksi Final (Final
Preproduction) Sutradara melakukan diskusi/evaluasi bersama-sama dengan crew
dan pemain utama untuk persiapan shooting yang terkait dengan teknis
penyutradaraan dan artistik.
3.2.2 Produksi
Menurut Rusman Latief (2015 : 152) “pengertian produksi adalah upaya
mengubah naskah menjadi bentuk audio video (AV)”.
Penulis pun mengambil keputusan yang cepat dan tepat jika pada saat proses
produksi ini mengalami kendala. Seperti misalnya adegan yang dilakukan diruang
terbuka, namun tiba-tiba cuaca tidak bersahabat, maka penulis berinisiatif dan secara
cepat mengambil keputusan untuk merubah urutan breakdown shoot dengan
pengambilan gambar di dalam ruangan terlebih dahulu. Setelah proses shooting
selesai, penulis melihat hasil syuting setiap harinya untuk memastikan bahwa tidak
ada shot yang terlewat yang dapat menghambat pada saat proses editing nantinya.
Berdasarkan breakdown shooting, sutradara menjelaskan adegannya kepada
crew tentang urutan shot yang akan diambil (take). Mengkoordinasikan kepada
kameramen untuk merekam terus kegiatan narasumber dan pembicaraan narasumber.
29
Sutradara mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam hal kreatif apabila ada
persoalan di lapangan.Dan terakhir Melihat hasil shooting.
3.2.3 Pasca Produksi
Menurut Rusman Latief (2015 : 155) “pascaproduksi adalah tahapan akhir
dari proses produksi program sebelum on air / tayang”.
Bila ada catatan khusus dari Editor, Sutradara melihat dan mengevaluasi hasil
shooting/materi editing. Melihat dan mendiskusikan dengan Editor hasil rought cut
dan fine cut. Melakukan evaluasi tahap akhir dan diskusi dengan penata musik
tentang ilustrasi musik yang telah dikonsepkan terlebih dulu pada saat praproduksi.
Melakukan evaluasi dan diskusi jalannya mixing berdasarkan konsep suara yang
telah ditentukan pada saat praproduksi. Berdasarkan konsep warna yang telah
ditentukan pada saat praproduksi, sutradara melakukan koreksi warna di
laboratorium/studio, setelah berdiskusi dengan Produser dan Penata Fotografi.
3.2.4 Peran Dan Tanggung Jawab Sutradara
Tanggung jawab Sutradara bertanggung jawab atas aspek-aspek kreatif
pembuatan film, baik secara teori maupun teknis. Ia menduduki posisi tertinggi dari
segi artistik dan memimpin pembuatan film tentang "bagaimana yang harus tampak"
oleh penonton. Selain mengatur laku di depan kamera dan mengarahkan akting serta
dialog, sutradara juga mengontrol posisi beserta gerak kamera, suara, pencahayaan,
dan hal-hal lain yang menyumbang kepada hasil akhir sebuah film. Dalam
melaksanakan tanggung jawabnya seorang sutradara bekerja bersama para kru film
dan pemeran film. Di antaranya penata fotografi, penata kostum, penata kamera dan
lain sebagainya. Selain itu sutradara juga turut terlibat dalam proses pembuatan film
mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pascaproduksi.
30
3.2.5 Proses Penciptaan Karya
A. Konsep Kreatif
Alasan dari konsep ini adalah kita memakai gaya dalam dokumenter. Dalam
gaya memakai tipe pemaparan eksposisi (Expository documentary), umumnya
merupakan tipe format dokumenter televisi dengan menggunakan narator sebagai
penutur tunggal. Oleh karena itu narasi disini disebut sebagai Voice of God karena
aspek subjektifitas narator. Jenis Potret atau biografi, jenis ini lebih berkaitan dengan
sosok seseorang. Mereka yang diangkat menjadi tema utama biasanya seseorang
yang dikenal luas atau seseorang yang biasa namun memiliki kehebatan, keunikan
ataupun aspek lain yang menarik. Ada beberapa istilah yang merujuk kepada hal
yang sama untuk menggolongkannya. Potret yaitu film dokumenter yang mengupas
aspek human interest dari seseorang. Plot yang diambil biasanya adalah hanya
peristiwa–peristiwa yang dianggap penting dan krusial dari orang tersebut. Isinya
bisa berupa sanjungan, simpati, krtitik pedas atau bahkan pemikiran sang tokoh.
B. Konsep Produksi
Konsep produksi ialah kita menjadikan kampung naga ini suatu peningalan
unik dan bersejarah bagi wilayah sunda, kita akan menyajikan sebuah film
dokumenter yang dimana ada suatu kampung yang berada di pelosok galuh
pasundan. Dan untuk menjadikan edukasi bagi orang-orang jaman sekarang yang
selalu bergantungan terhadap teknologi, karena di kampung ini sendiri tidak
diperbolehkan ada aliran listrik dan harus menyatu dengan alam. Tetapi tidak
menutup kemungkinan bahwa warga kampung naga tidak tau menau soal teknologi,
mereka pun diperbolehkan menggunakan alat-alat teknologi tetapi harus diluar
31
kampung dan demi melakukan itu warga kampung harus menaiki 400 buah anak
tangga.
C. Konsep Teknis
Konsep teknis dalam pembuatan film dokumenter ini adalah kita harus
merekam dan mengambil gambar narasumber dan keindahan kampung selama
mungkin, setiap aktifitas dan kegiatan narasumber kita rekam setiap saat, dan
perbincangan-perbincangan tokoh juga harus diabadikan. Kamera yang digunakan
adalah dua Nx5 – Hxr. Kamera satu untuk merekam keseluruhan apa yang dilakukan
si kuncen kampung naga, dan kamera yang lain untuk merekam suasana kampung
3.2.6 Kendala dan Solusi
A. Pra Produksi
Untuk pra produksi kita memiliki kendala pada penyewaan alat dan
transportasi, karena untuk menyewa alat kita mesti sewa berhari-hari sedangkan kita
hanya memerlukan kamera sehari saja, itu dikarenakan perjalanan dari Jakarta ke
wilayah Tasikmalaya lumayan menghabiskan waktu. Solusinya untuk biaya produksi
ditambah
B. Produksi
Kendala saat produksi ialah untuk pengambilan gambar yang dibatasi, karena
ada tempat dan benda yang tidak bisa di sebar publikan, jadi pak Ucu yaitu selaku
kuncen kampung naga menyarankan agar mengambil gambar yang umum saja
seperti keindahan dan kebudayaan kampung naga. Kendala lain ialah masalah biaya
untuk pendamping kita saat di kampung naga, dari pihak mereka menginginkan fee
yang lebih karna sudah membantu mendampingi selama proses produksi. Dan juga
32
stamina kita sangat diperlukan jika ingin berkunjung ke kampung naga, karena untuk
memasuki wilayah kampung kita harus menuruni dan menaiki beribu-ribu anak
tangga. Dan untuk solusinya kita menuruti peraturan-peraturan yang berada disana.
C. Pasca Produksi
Kendala saat pascaproduksi ialah waktu untuk editing yang sedikit, karna
selesai produksi hanya menyisakan waktu 7 hari atau seminggu sebelum pendaftaran
siding. Dan Solusinya kami akan menyelesaikan semua kegiatan di pasca produksi
dengan cepat.
33
Konsep Sutradara
Konsep Sutradara dalam program “Kampung Naga” yaitu memakai gaya
dalam dokumenter. Dalam gaya memakai tipe pemaparan eksposisi (Expository
documentary), umumnya merupakan tipe format dokumenter televisi dengan
menggunakan narator sebagai penutur tunggal. Oleh karena itu narasi disini disebut
sebagai Voice of God karena aspek subjektifitas narator. Jenis profile, jenis ini lebih
berkaitan dengan pembahasan profile dari kampung naga.
Penulis menyajikan sebuah film dokumenter yang dimana ada suatu kampung
yang berada di pelosok tanah pasundan. Dan untuk menjadikan edukasi bagi orang-
orang jaman sekarang yang selalu bergantungan terhadap teknologi, karena di
kampung ini sendiri kehidupannya menyatu dengan alam. Tetapi tidak menutup
kemungkinan bahwa warga kampung naga tidak tau menau soal teknologi, mereka
pun diperbolehkan menggunakan alat-alat teknologi tetapi harus diluar kampung dan
demi melakukan itu warga kampung harus menaiki 400 buah anak tangga.
34
OUTLINE NASKAH
Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia
Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman
Durasi : 24 Menit
Table III.6
NO.
SEGMEN KETERANGAN AUDIO
1 1 Colour Bar Bumper
UBSI Program ID Countdown
2 1 Timelapse tugu kujang (simbol kampung naga)
Instrumen alunan sunda (suling)
3 1 Establish mobil-mobil yang melewati jalanan liuk-liuk di Tasikmalaya (vo)
Tasikmalaya adalah salah satu kota provinsi di jawa barat indonesia, sang mutiara dari priangan sebutan lain dari
kota ini. Tanah priangan selalu mempunyai daya tarik tersendiri.
4 1 (VO) Timelapse awan berjalan diatas
bukit-bukit
Secara topografi, tasikmalaya dipenuhi bukit-bukit
5 1 (VO) Gambar Kampung naga di
balik lembah
Bahkan Tasikmalaya merupakan daerah yang memiliki julukan kota seribu bukit.
6 1 (VO) Establish pak Tatang sedang berjalan sambil melihat petani sedang bertani
Tak hanya memiliki banyak bukit
7 1 (VO) Gambar warga kampung naga
sedang menumbuk padi
Tasimalaya juga merupakan salah satu daerah yang masih melestarikan
kebudayaan Indonesia
8 1 (VO) Establish plang petunjuk jalan yang bertulis Kampung
Naga
Salah satunya kampung naga
9 1 (VO) Gambar Tulisan selamat
datang Kampung Naga
Kampung naga adalah sebuah kampung adat yang masih lestari
35
10
1 (VO) Gambar map yang menunjukan lokasi Kampung
naga di google maps
Terletak di desa neglasari, kecamatan salawu, kabupaten tasikmalaya, provinsi
jawa barat
11
1 (VO) Gambar petani sedang bertani
Masyarakatnya masih memegang kuat adat istiadat leluhurnya. Kampung naga
sendiri diambil dari kata nagawir 12
1 (VO) Gambar Kampung naga di
balik lembah Yang berarti lembah atau lereng bukit.
13
1 Wawancara Pak Ucu
Kampung naga merupakan salah satu kampung adat yang masih bertahan di
latar pasundan 14
1 Pengunjung yang sedang duduk-duduk di depan rumah adat
Backsound Instrumen alunan sunda (suling)
15
1 Gambar rumah adat Backsound Instrumen alunan sunda (suling)
16
1
Wawancara Pak Ucu
itu banyak sekali kampung-kampung adat yang masih bertahan baik itu yang
mempertahankandari fisik bangunan atau arsitektur, tata letak, dan juga dari kearifan
lokal lain atau ritual-ritual yang berbeda dari kampung lain seperti ada yang di
Bandung yaitu kampung Cirendeu, kampung Mahud mereka hanya
melaksanakan kearifan lokal atau ritual-ritual yang dilaksanakan oleh leluhurnya
dari fisik bangunan dan tataletak mungkin mereka sudah tidak mengikuti lagi.
17
1 Tampak letak belakang rumah
yang saling membelakangi
Backsound Instrumen alunan sunda (suling)
18
1 Anak-anak kecil sedang berkumpul
Backsound Instrumen alunan sunda (suling)
19
1 Wawancara Pak Ucu
Dan kami disini masih mempertahankan apa yang dilakukan oleh leluhur dulu dan
amanah dari leluhur masih dijaga. 20
1 Establish plang petunjuk jalan yang bertulis Kampung
Naga
Letak geografis kampung naga berada di antara perbatasan tasik dan garut letaknya di desa neglasari kec. salawu kabupaten
tasikmalaya. 21
1 Gambar Kampung naga di balik lembah
Backsound Instrumen alunan sunda (suling)
22
1 Wawancara Pak Ucu Dan kampung naga tidak begitu jauh dari akses jalan provinsi
2 1 Establish jalan raya Backsound Instrumen alunan sunda
36
3 desa Neglasari (suling) 24
1 Establish pak Tatang sedang menaiki anak
tangga Dan hanya menuruni tangga 444 kebawah.
25
1
Plang yang bertulisan Hipana
Umumnya sebuah kampung adat di kampung naga memiliki dua
kepemimpinan, yakni pemimpin formal sebagai bagian dari birokrasi
pemerintahan serta pemimpin kedua adalah kepala adat.
26
1 Gambar salah satu warga sedang
memukul bedug
Masyarakat sekitar menyebut kepala adat ini sebagai kuncen,
27
1
Gambar struktur organisasi Hipana
kuncen memiliki wewenang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya, baik yg berhubungan
dengan adat maupun dengan tugas-tugas dari pemerintahan setempat,
28
1 Establish pak Ucu sedang berada di depan struktur
orgaisasi
tugas lain yang dimiliki kuncen adalah bertanggung jawab untuk menjaga
melaksanakan dan memimpin acara-acara adat
29
1
Wawancara Pak Ucu
Dari Untuk sistem pemerintahan yang ada di kampung naga memang ada dua
kepemimpinan yaitu yang informal dan formal, yang informal itu lembaga adat yang diantaranya ada tiga yaitu kuncen,
kundu dan lebe 30
1 Establish rumah adat Backsound Instrumen alunan sunda (suling)
31
1 Gambar anak-anak berkumpul sambil
mengacungkan jempolnya
Dan sistem kepeminpinan lembaga adat itu berdasarkan garis keturunan
32
1
Wawancara Pak Ucu
jadi tidak dipilih tetapi ada permusyawarahan. Dan sekarang sudah era demokrasi dan juga disini ada juga
sedikit demokrasi
33
1 Gambar anak-anak sedang mandi di
sungai
Karena tidak mutlak anaknya pak kuncen menjadi kuncen
34
1 Gambar para iu-ibu sedang menurun
anak tangga sambil membawa bakul
Jadi saudara sepupu atau putranya uwa atau paman dan paman dan uwanya
sendiri itu sebagai kandidat dari kuncen
35
1 Wawancara Pak Ucu
Begitu pula kundu dan lebe itu berdasarkan garis keturunan juga yaitu
keturunan kundu dan lebe Dan sedangkan
37
untuk yang formal yaitu ketua rw dan ketua padus itu berdasarkan pemilihan. Nah untuk ketua sendiri disini bukan
berdasarkan pemilihan karena ini bagian dari amanah. Jadi saya sebagai pelopor dan juga saya sebagai putra dari kepala
adat kampung naga yang sejujurnya saya harus memimpin, dan juga saya
mendapatkan pesan atau amanahdari bapak saya sendiri untuk menjaga dan
untuk memberikan apa yang saya dapat diluar kepada mereka terutama untuk
melayani pengunjung yang ada disini, jadi tidak ada pemilihan jadi diangkat secara
langsung oleh lembaga adat untuk pemilihan dan sekarang sudah menjadi
anggota HPI dan juga menjadi HPI DPC Kampung naga meskipun ini tidak
sepenuhnya mengikuti area RT HPI tetapi kami juga mengikuti sebagian dari ADHRT dari yang di dalamnya itu
kepengurusan, itu dibatas pengurusan, dan setelah itu kami juga mengadakan
rembukan atau pilihan ketua Hipana atau ketua HPI dan saya diangkat oleh anggota
sebagai ketua bahkan mereka ingin mengangkat saya sampai seumur hidup gitu, tetapi saya merasa keberatan jadi saya juga harus mengangkat generasi
penerus generasi muda yang akan melanjutkan dan mengganti posisi saya.
36
1 Gambar pengunjung sedang menuruni
anak tangga
Menarik untuk disampaikan meski kampung naga saat ini dikenal sebagai
desa wisata 37
Gambar rumah adat kampung naga bukanlah obyek wisata, kampung naga adalah sebuah desa yang
hingga kini masih teguh mempertahankan hidup dan kehidupannya berdasar adat
yang dipercaya yang diturunkan leluhurnya sejak lama.
pak tatang sedang menemani
pengunjung
Karena bukan objek wisata masyarakat yang ingin berkunjung ke kampung naga
wajib mengikuti adat istiadat yang berlaku.
38
aktivitas warga Banyak hal yang bisa dipetik dari kehidupan masyarakat kampung naga,
mulai hubungan sosial kemasyarakatan, interaksinya dengan alam, hingga
pegangan bijak para sepuh di kampung
38
naga. 39
Warga sedang membuat kerajinan tangan bersama pak
Tatang
Semua tercermin dari keseharian mereka, baik secara budaya, ekinomi, dan lainnya,
baik menapaki hidup dan kehidupan mereka
40
1 Wawancara Pak Ucu Itu memang sangat penting sekali ya buat warga kampung naga atau siapa saja
karena dengan aturan itu bisa menjaga kita dari keselamatan baik dunia ataupun
akhirat, itu untuk kehidupan dan segala macam, itu sangat penting. Karena kalau
kita melanggar aturan atau melanggar pamali, ya sanksinya yang tidak di ketahui yang tidak tersurat, itu bisa terjadi kepada orang yang melakukan pelanggaran atau bisa kepada keluarganya, jadi bisa saja
seperti itu 41
1 Wawancaca Pak Tatang
Emang harus ada peraturan tertentu untuk masalah berkunjung ke kampung naga, di
karenakan kampung naga ini adalah merupakan kampung adat, jadi beda
dengan tempat pariwisata, kalau tempat pariwisata kita berkunjung, beli tiket,
masuk, bebas. Kalau kampung adat itu enggak, soalnya di kampung adat itu ada daerah yang boleh, ada yang gak boleh
42
Gambar pengunjung sedang berkunjung
jangan kan untuk masuk ke suatu daerah yang dilarang, ambil foto juga ada
aturannya, makanya kalau disini itu emang perlu ada aturan juga untuk ke kampung
naga 43
Wawancaca Pak Tatang
di karena kan kampung naga sendiri sebagai kampung adat, ada tempat-tempat yang bisa dikunjungi, yang bisa diambil fotonya, dan ada yang engga bisa juga.
Oleh karena itu untuk masalah pengunjung diharapkan pakai pemandu
juga supaya lebih tertib lebih aman, lebih bisa bersama-sama melestarikan adat dan budaya yang ada di kampung naga, jadi kalau kita masuk ke kampung adat itu seperti kita masuk kerumah orang, ada
pribuminya, ada etikanya, ada normanya, itu gak bisa selonongboy
44
1 Gambar petani sedang bertani
Untuk aktivitas kehidupan masyarakat kampung naga disini sesuai dengan
warisan dari leluhur kami disini hidup dari alam dan hidup bersama alam
4 Wawancara Pak Ucu jadi kami hidup dari bercocok tanam yaitu
39
5 bercocok atau budidaya padi dengan sistem budidaya padi yang farietasnya
lokal, yang buhun, atau yang lama, dengan sistem organik. Karena kami meneruskan pola tanam yaitu dua kali dalam setahun. Kalo dulu katanya hanya satu kali, karena
dulu mungkin kurang pengetahuannya karena untuk mempertahakan untuk
menjadi kesuburan tanah 46
Gambar petani sedang bertani
jadi harus didiamkan dulu karena tidak memakai pupuk, benar-benar organik, dan
sekarang sudah jaman dan pengetahuan maju jadi bisa panen dua kali, itu dengan
menjaga kesuburan tanah. 47
1 Wawancaca Pak Tatang
Kepada pengunjung yang ada disini, per terutama kita harus ingat “dimana bumi
dipijak disitu langit di junjung” jadi istilahnya kalau yang mau bersilaturahmi
atau berkunjung kesini silakan, Cuma tolong hormati aturan-aturan yang ada di
kampung naga, terutama itu untuk masalah kebersihannya, untuk masalah
menghormati apa yang dijalankan di kampung adat sendiri, terus peraturan
ketentuan yang boleh dan gak bolehnya, terus peraturan tamunya, intinya disini itu tamu itu kalau seandainya yang penelitian
terus yang istilahnya mau foto-foto di karenakan disinikan ga ada istilahnya pake
plang atau pake pemberitaan secara tertulis jadi diharapkan pakai pemandu
juga biar pertama untuk masalah kunjungannya terutama yang penelitian itu lebih lancar, yang kedua dapat informasi yang lebih akurat juga, yang ketiga kita
sama-sama dapat melestarikan dan menjaga ketertiban baik untuk secara adat
dan budaya maupun secara alamnya. 48
Wawancara Pak Ucu Untuk orang-orang yang melanggar aturan ya sebaiknya mereka harus mendalami
atau dalam istilahnya itu napakuran diri, harus intropeksi kepada diri dan juga
dikaitkan dengan lingkungan atau alam, itu harus intropeksi, karena mungkin
dengan intropeksi ampunan itu akan bisa. 49
1 Credit Title Backsound Instrumen alunan sunda (suling)
50
1 Support by Backsound Instrumen alunan sunda (suling)
40
51
1 Copyright Backsound Instrumen alunan sunda (suling)
52
1 CV Crew Backsound Instrumen alunan sunda (suling)
53
1 Behind The Scene Backsound Instrumen alunan sunda (suling)
41
TREATMENT
Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia
Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman
Durasi : 17 Menit
A. Establish Tasikmalaya
1. Timelapse Tugu Kujang
2. Insert Jalan Desa Neglasari Tasikmalaya
3. Timelapse Awan dan Bukit
B. Establish Kampung Naga
1. Insert petani-petani sedang menggarap tanah dan mencangkul
2. Insert warga sedang menumbuk padi
3. Insert tulisan petunjuk jalan “Kampung Naga”
4. Insert tulisan “se;amat dating kampung naga”
5. Timelapse rumah adat
6. Insert rumah adat
7. Insert wide rumah adat
8. Shoot Pak Ucu
9. Insert rumah adat
10. Shoot Pak Ucu
11. Insert rumah adat
12. Insert rumah berhadapan saling belakang
13. Insert anak kecil sedang bermain
14. Shoot pak ucu
15. Insert petunjuk jalan yang bertuliskan “Kampung Naga”
42
16. Insert rumah adat wide
17. Shoot pak ucu
18. Insert jalan desa neglasari tasikmalaya
19. Insert pak tatang sedang menaiki tangga
20. Insert tulisan hipana
21. Insert warga sedang memukul bedug
22. Insert struktur kepengurusan HIPANA
23. Insert pak ucu
24. Shoot pak ucu
25. Insert rumah adat
26. Insert anak kecil sedang mengacungkan jempol
27. Shoot pak ucu
28. Insert anak kecil mandi disungai sambil bermain
29. Insert warga membawa bakul menuruni tangga
30. Shoot pak ucu
31. Insert pengunjung yang menuruni anak tangga
32. Insert rumah adat
33. Insert pak tatang sedang menemani pengunjung
34. Insert salah satu warga sedang mencuci piring
35. Insert salah satu warga sedang berjalan
36. Insert warga sedang membuat kerajinan bersama pak tatang
37. Shoot pak ucu
38. Shoot pak tatang
39. Insert pengunjung
40. Shoot pak tatang
43
41. Insert petani sedang bertani
42. Shoot pak ucu
43. Insert petani sedang bertani
44. Shoot pak tatang
45. Shoot pak ucu
44
3.3 Proses Kerja Penulis Naskah
Menurut (Irwanto M ikom.dkk : 2019) “Penulis naskah, orang yang
bertanggung jawab pada pembuatan naskah data riset dan sekaligus berperan sebagai
reporter juga”.
Menurut (Anton Mabruri KN : 2013) “Menerangkan ada empat alasan bahwa documenter adalah film non fiksi yang pertama setiap adegan film documenter merupakan rekaman kejadian sebenarnya yang berarti real sesuai fakta.yang kedua yang di tuturkan dalam film documenter berdasarkan peristiwa nyata realita. Yang ketiga sebagai film nonfiksi sutradara melakukan observasi pada suatu peristiwa nyata lalu melakukan gambaran sesuai apa adanya keempat apabila stuktur cerita pada film fiksi mengacu pada alur cerita atau plot dalam documenter konsentrasinya lebih pada isi dan pemaparan”.
Proses kerja penulis naskah menciptakan cerita atau skenario yang tidak
hanya skenario ada pun kerangka-kerangka yang lain dalam pembuatan film
documenter seperti TOR threatment of reference yang berisikan masalah,topik,angle
dan focus Transkip Wawancara Naskah V.O Synopsis tak hanya sampai disitu ada
pun tahap-tahap pembuatan film dokumenter dari pra,produksi dan pasca
produksi..Karya yang penulis buat untuk memenuhi kebutuhan tugas akhir kampus
penulis membuat cerita film dokumenter ini berjudul kampung naga yang berada di
tasikmalaya kampung naga yang menceritakan tentang profil kampung naga
pemimpin hipana (himpunan pemandu wisata kampung naga) dan pak tatang
bertugas sebagai pemimpin humas. Proses ini penulis mencantumkan sebuah cerita
untuk dijadikan sebuah karya dokumenter tugas akhir kampus.
3.3.1 Pra produksi
Menurut (Rusman Latief : 2014) “Pra produksi adalah tahapan pelaksanaan
pembahasan dan pencarian ide, gagasan perencanaan pemilihan pengisi acara
(talent), lokasi dan kerabat kerja.”
45
Pra produksi merupakan proses awal dibuatnya sebuah karya dengan
dirundingkan kepada crew. Dalam proses Pra produksi penulis naskah merundingkan
kepada crew naskah untuk film dokumenter cerita apa yang ingin dijadikan film
dalam pembuatan karya film dokumenter tugas akhir, dalam proses ini penulis dan
crew mengalami kendala seperti selalu revisi saat bimbingan karena terdapat cerita
yang masih rancu atau tidak jelas bimbingan pertama saya triono sebagai penulis
naskah dan shalsabilla sebagai produser dan latif editor bimbingan pertama kami
membuat karya dokumenter kampung naga berjudul konstruksi hukum adat
kampung naga ketika bimbingan kami pun terdiam saat dosen pembimbing
menanyakan dalam gaya dokumenter gaya film kami saat bimbingan kedua kami pun
masih mendapatkan revisi tentang karya film kami dalam konsep kedua saya dan
crew diberi saran oleh dospem mengangkat film dokumenter tentang dokumenter
biografi bercerita tentang pemimpin dikampung naga pada konsep kedua saya
penulis naskah tidak mengetahui siapa nama pemimpin di kampung naga. Konsep
ketiga saat produksi saya dan crew masih kesulitan dalam mencari tema karya
dokumenter saya dan crew meminta sesepuh kampung naga untuk memberikan
solusi dengan judul dokumenter kami sesepuh kampung naga pun memberi saran
untuk mengambil judul tema tentang profil kampung naga yang berisikan tentang
tokoh kepemimpinan dikampung naga,tata letak geografis,sejarah kampung naga dan
tentang peraturan-peraturan di kampung naga.
3.3.2 Produksi
Menurut (Rusman Latief : 2014) “ Produksi adalah upaya mengubah naskah menjadi
bentuk video (AV). Produksi berupa pelaksanaan perekaman gambar (taping) atau
siaran langsung (live)”
46
Produksi merupakan proses dibuatnya film sesuai dengan script yang sudah
dibuat dan sudah disepakati oleh crew. Proses produksi proses ini saya sebagai
penulis naskah tidak berperan sebagai reporter hanya sebagai penulis yang
mencantumkan tentang ide cerita yang dibuat dan pertanyaan-pertanyaan
dikarenakan kurangnya anggota dan kampus meminta video behind the scene (BTS)
saat mewawancari pak ucu suherla dan pak tatang yang bertugas sebagai humas saya
dan crew bertukar pikiran untuk berbagi pertanyaan-pertanyaan adakah yang lebih
atau kurang dan adakah yang jelas dan tidak jelas saat semua sudah dirundingkan
saya dan crew membagi tentang pertanyaan yang sudah dibuat dengan kedua nara
sumber yaitu pak ucu suherla bertugas sebagai pemimpin himpana pak ucu
menjelaskan dengan pertanyaan yang menyangkut pemimpin,aturan-aturan yang ada
dikampung naga,tata letak geografis dan pak tatang menjawab pertanyaan tentang
sosok seperti apa pemimpin sekarang yang memimpin kampung naga.
3.3.3 Pasca Produksi
Pasca produksi merupakan proses akhir dalam bentuk editing namun dalam
proses editing adapun tahap yang harus di kerjakan oleh penulis naskah seperti narasi
dan mixing .Narasi dapat dibuat sebelum proses editing offline dimana gambar yang
diedit mengikuti narasi, narasi atau disebut V.O (voice over) sering digunakan pada
program berita dan proses narasi berupa rekaman suara rekaman pun bisa
menggunakan handphone bahkan bisa direkam di kamera dslr dan bisa dilakukan
diruang control audio atau ruangan tertutup supaya tidak ada suara yang masuk
sehingga membuat rekaman noice. Mixing merupakan tahap menyesuaikan
menyelaraskan dan menyeimbangkan suara dan pemberian efek suara berupa music
pada program (adegan) dengan memperhatikan gambar yang di tampilkan. Jadi
47
dalam proses tahap mixing ini suara rekaman diedit dan di taambahkan efek seperti
music melodi,harmonisasi agar terkesan menyentuh dan terbawa suasana dalam
video.
3.3.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penulis Naskah
Peran saya sebagai penulis naskah atau membuat cerita dokumenter sebagai
kebutuhan kampus untuk tugas akhir. cerita yang saya buat dalam TOR dan saat
proses produksi saya dan crew kekurangan anggota yang dimana tidak ada yang
mengambil behind the scene demi memenuhi persyaratan kampus jadinya saya yang
bertugas untuk mengambil BTS nya dan sesi Tanya jawab kepada nara sumber pun
di wakilkan oleh produser dan sutradara dan peran saya disini hanya sekedar sebagai
penulis naskah yang membuat cerita baik tor dan dispro.
Tanggung jawab penulis naskah mengumpulkan data selengkap mungkin dan
membuat cerita dan dimasukkan kedalam tor untuk diproduksikan menjadi karya
film dokumenter dan saat produksi peran masing-masing crew tidak sesuai ataupun
hanya satu dan bisa berpindah-pindah .
Menciptakan dan menulis dasar acuan dalam bentuk naskah atau ide cerita
sendiri maupun pihak lain. Bagi Penulis dasar acuan itu bisa dilakukan secara
bertahap mulai dari ide cerita,basic story,synopsis,treatmen dan scenario,Bekerja dari
tahap pengembangan ide (development) sampai jangka waktu terakhir pra
produksi.Membuat scenario dengan format yang ditentukan. Menjadi narasumber
bagi pelaksana produksi bila diperlukan.
48
3.3.5 Proses Penciptaan Karya
Proses karya ini saya mencantumkan cerita tentang pemimpin kampung naga
yag menceritakan tentang masa jabatan ,larangan-larangan yang terdapat dikampung
naga dan aturan-aturan yang harus di patuhi oleh pengunjung saat berkunjung
dikampung naga,pola kehidupan dan letak geografis. Dalam karya tugas akhir
kampus ini program dokumenter yang saya buat mencoba mengikuti program televisi
yang menggunakan gaya bercerita,narasi, terkadang menggunakan voice over yang
hanya terdengar suara tanpa wajah dan menyuarakan tampak dilayar monitor.
Menggunakan wawancara juga ilustrasi sebagai penunjang gambar visual. Cerita
yang saya buat pun harus mengisi beberapa tahap diantaranya TOR yang berisi
masalah,focus,angle dan focus transkip wawancara,naskah V.O,synopsis.
A. Konsep Kreatif
Pada konsep kreatif ini saya sebagai penulis naskah membuat cerita tentang
pemimpin kampung naga dan memberi judul Profil Kampung Naga. Konsep ini
saya membuat cerita berisikan tentang biografi sosok tokoh pemimpin dikampung
naga yang bernama ucu suherla dan pak tatang dalam dua narasumber saya
membuat film ini dan narasumber menjawab dengan pertanyaan yang saya buat
yang berisikan tentang keseharian kampung naga dan masa jabatan yang pemimpin
kampung naga pimpin dan pak tatang sebagai pemimpin humas yang kalau
dijakarta bisa disebut RT dan saya membuat pertanyaan kepada pak tatang yang
berisikan tentang sudut pandang pemimpin kampung naga di masa sekarang.
B. Konsep Produksi
Konsep produksi ini saya dan crew ingin mengembalikan dan mengingat
dengan sejarah karena mungkin masa muda ada yang pintar untuk mengingat sejarah
49
dan ada yang sebagian sibuk dengan masa malas dijaman sekarang ini. Konsep ini
semoga pemirsa ataupun penonton bisa mengambil pelajaran dan selalu bersemangat
untuk menghasilkan karya meski itu mudah namun berbanding tidak sesuai dengan
apa yang dikatakan. Konsep produksi saya bekerja sama dengan editor untuk
membuat naskah V.O atau voice over dalam menyesuaikan dengan gambar dan
transkip wawancara narasumber.
C. Konsep Teknis
Dalam pembuatan konsep teknis penulisan seperti aturan yang ditentukan oleh
kampus jenis font times new roman berukuran 12 berspasi 2.0 susunan meratakan
tulisan kanan 2,5 kiri 4 atas 3 dan bawah 2,5 dan tiap judul dibold atau di hitam
kerang dan tugas dokumenter ini kampus memberikan durasi fil dokumenter 30
menit yang bergenre non drama.
3.3.6 Kendala dan Solusi
A. Pra Produksi
Kendala saat pra produksi dimana saya belum mendapatkan sebuah informasi
yang lebih jelas tentang kampung naga dan belum bertemu dengan kuncen atau
pemimpin dikampung naga sehingga sangat kesulitan untuk mendapatkan sebuah
gambaran tentang informasi tentang profil si kuncen ini dan saya hanya sedikit
brosing dan saat mendapatkan kata saya berdiskusi dengan kelompok tentang tulisan
yang saya dapatkan dari hasil pandangan isi kepala saya .
B. Produksi
Kendala saat produksi saat proses membuat video karya tugas akhir
dokumenter saya dan crew mengalami kendala dimana karya kami tidak sesuai
dengan cerita dan melenceng dari cerita dan kekurangan anggota yang dimana semua
50
crew merangkap ada yang menjadi peran pembantu dan merangkap sebagai reporter
Tanya jawab kepada narasumber.
C. Pasca Produksi
Saat pasca produksi kendala yang terdapat di kelompok kami sulit untuk
membagi tugas karena bentroknya dengan waktu kerja dan pulang malam saat proses
editing pun saat produksi selesai beberapa hari crew segera menyelesaikan proses
editing dan proses editing pun mengalami kendala untuk membuat narasi saat sudah
dibuat dan dibacakan masih mengalami keraguan.
51
Konsep Penulis Naskah
Konsep Penulis naskah untuk program “Kampung Naga” ini saya sebagai
penulis naskah membuat cerita tentang Profil Kampung Naga. Saya membuat cerita
berisikan tentang profile, keadaan, dan sosok tokoh pemimpin dikampung naga
yang bernama ucu suherlan dan pak tatang dalam dua narasumber saya membuat
film ini dan narasumber menjawab dengan pertanyaan yang saya buat yang
berisikan tentang keseharian kampung naga dan masa jabatan yang pemimpin
kampung naga pimpin dan pak tatang sebagai pemimpin humas yang kalau
dijakarta bisa disebut RT dan saya membuat pertanyaan kepada pak tatang yang
berisikan tentang sudut pandang pemimpin kampung naga di masa sekarang.
Konsep produksi ini saya dan crew ingin mengembalikan dan mengingat
dengan sejarah karena mungkin masa muda ada yang pintar untuk mengingat sejarah
dan ada yang sebagian sibuk dengan masa malas dijaman sekarang ini. Konsep ini
semoga pemirsa ataupun penonton bisa mengambil pelajaran dan selalu bersemangat
untuk menghasilkan karya meski itu mudah namun berbanding tidak sesuai dengan
apa yang dikatakan. Konsep produksi saya bekerja sama dengan editor untuk
membuat naskah V.O atau voice over dalam menyesuaikan dengan gambar dan
transkip wawancara narasumber.
52
Basic Story
Tugas Akhir Film Dokumenter yang penulis buat mengenai Profile dari
Kampung Naga si kuncen atau pemimpin kampung naga menceritakan tentang
kehidupan si kuncen sehari-hari dalam tugas memimpin kampung naga ini pola
kehidupan dikampung naga,syarat menjadi pemimpin dikampung naga dari usia
hingga masa jabatan dan peraturan-peraturan yang tidak boleh di langgar di kampung
naga ini seperti pamali,letak geografis, aktifitas masyarakat kampung naga dan
bercocok tanam petani warga kampung naga.
53
TERM OF REFERENCE
Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia
Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman
Durasi : 17 Menit
1. MASALAH
Kampung naga adalah sebuah kampung adat yang masih lestari
terletak di desa Neglasari Kec. Salawu Kab. Tasikmalaya, Provinsi Jawa
Barat. Masyarakatnya masih memegang kuat adat istiadat leluhurnya
kampung naga sendiri diambil dari kata Nagawir yang berarti lemah atau
lereng bukit. kampung naga memiliki dua yakni kepemimpina formal sebagai
bagian dari birokrasi pemerintahan,serta pemimpin kedua adalah kepala adat.
Masyarakat sekitar menyebut kepada adat ini sebagai kuncen masa tugas
kuncen selama hayat masih dikandung badan atau seumur hidup. Kampung
naga adalah sebuah desa yang hingga kini masih teguh mempertahankan
hidup dan kehidupannya berdasar adat yang dipercaya yang diturunkan
leluhurnya sejak lama. Bagaimana mereka merasa tetap nyaman degan adat
seperti itu,mensyukuri hidup beserta nilai-nilai adat yang terkandung. pola
pikir masyarakat karena terpengaruh oleh adanya budaya luar.
2. TOPIK
Kampung naga adalah satu kampung yang masih memegang teguh
adat istiadat dan budaya luhur dan masih menjalankan tugas dan amanah dari
ajaran-ajaran leluhurnya,kampung naga naga memiliki dua system
kepemimpinan diantaranya formal dan informal. Formal yang berarti garis
54
keturunan dan informal pemimpin yang dipilih seperti ketua RT, RW. Tata
letak geografis kampung naga masih mengikuti bahkan mempertahankan apa
yang leluhur dulu lakukan.Adapun peraturan-peraturan yang harus di taati di
kampung naga. Selain itu aktifitas mata pencarian kampung naga sebagai
petani dan pengrajin demi memenuhi kehidupan.
3. ANGLE
Memberikan seputar informasi tentang profile kampung naga mulai
dari kepemimpinan, pola kehidupan dan mata pencaharian masyarakat
kampung naga.
4. FOKUS
Profile Kampung Naga
Sumber dan Pertanyaan
1. Narasumber Pak Ucu Ketua Hipana
- Jelaskan apa itu kampung naga beserta tata letak geografisnya??
- Ada berapa jenis himpuna di kampung naga ini ?? Formal?? Informal??
Dan bapak termasuk golongan himpuna seperti apa ??
- Seberapa penting adanya aturan-aturan bagi masyarakat kampung naga?
- Bagaimana aktifitas keseharian masyarakat dikampung naga ini ?
- Pesan moral kepemimpinan dan bagi orang-orang yang melakukan
pelanggaran?
2. Narasumber Pak Tatang Ketua Humas
- Mengapa harus adanya peraturan-peraturan bagi pengunjung kampung
naga
55
Transkip Wawancara
Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia
Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman
Durasi : 24 Menit
Table III.9
No Pertanyaan Time Logging
Statement Keterangan
1 Jelaskan apa
itu kampung
naga beserta
tata letak
geografisnya??
01.18-
01-47
02.14-
03.12
Kampung naga berada di antara
perbatasan kabupaten tasik dan
garut yang letaknya di desa
neglasari kecamatan salawu
kabupaten tasik Malaya, kampung
naga tidak begitu jauh dari akses
jalan provinsi dan hanya menuruni
anak tangga 444 jadi dekat sekali.
Kampung naga merupakan salah
satu kampung adat yang masih
bertahan di latar pasundan itu
banyak sekali kampung-kampung
adat yang masih bertahan baik itu
yang mempertahankan dari fisik
bangunan atau arsitektur,tata letak
dan juga dari kearifan lokal yang
atau ritual-ritual berbeda dengan
kampung adat yang lain seperti ada
yang dibandung,cirendeu dan
kampung kampung Mahmud
melaksanakan kearifan lokal
mereka hanya melakanakan
kearifan lokal dan ritual –ritual
yang dilaksanakan oleh leluhurnya
OK
56
untuk dari fisik bangunan atau tata
letak mungkin mereka sudah tidak
mengikuti lagi dan disini masih
mempertahankan apa yang
dilakukan oleh leluhur dulu dan
apa yang diamanahkan dulu masih
dijaga.
2 Ada berapa
jenis
himpunan di
kampung naga
ini ??
Formal??
Informal??
Dan bapak
termasuk
golongan
himpunan
seperti apa ??
05.06-
08.16
untuk system pemerintahan yang
ada di kampung naga memang ada
dua kepemimpinan yang informal
atau juga yang formal. Informal
yaitu lembaga adat diantaranya ada
tiga yaitu kuncen punduh,lebeh dan
system lembaga itu berdasarkan
garis keturunan dan untuk yang
formal yaitu ketua RT,RW ketua
kadus itu berdasarkan pemilihan
.Untuk ketuaa disini bukan
berdasarkan pemilihan karena ini
bagian dari amanah, jadi saya
sebagai pelopor dan juga sebagai
putra dari kepala adat kampung
naga yang sedianya saya yang
harus memimpin dan juga saya
mendapatkan pesan atau amanah
dari bapak saya sendiri untuk
menjaga dan juga memberikan
pelajaran apa yang saya dapat di
luar kepada mereka terutama untuk
melayani pengunjung yang ada
disini jadi pada waktu itu tidak ada
pemilihan jadi diangkat langsung
OK
57
dari lembaga adat sekarang saya
menjadi anggota HPI dan juga
menjadi HPI DPC kampung naga.
Meskipun tidak sepenuhnya
mengikuti area HDHRT HPI tetapi
itu didalamnya sebatas pengurusan
dan setelah itu kami mengadakan
rembukan pemilihan ketua
HIPANA atau ketua HPI dan saya
diangkat oleh anggota sebagai
ketua bahkan mereka ingin
mengangkat saya sebagai ketua
seumur hidup tetapi saya keberatan
jadi saya harus mengangkat
penerus generasi muda yang akan
menlanjutkan yang mengganti
posisi saya.
3 Seberapa
penting
adanya aturan-
aturan bagi
masyarakat
kampung naga
09.05-
09.55
Itu memang sangat penting sekali
buat warga kampung naga atau
siapa saja karena dengan aturan itu
bisa menjaga kita dari keselamatan
baik dunia dan akhirat itu untuk
kehidupan dan untuk segala macam
itu sangat penting karena kalau kita
melanggar aturan atau melanggar
pamali uang sanksinya tidak
diketahui,tidak tersurat itu bisa
terjadi kepada orang yang
melakukan pelanggaran atau bisa
kepada keluarga.
4 Mengapa 09.56- Memang harus ada tertentu untuk
58
harus ada
peraturan-
peraturan bagi
pengunjung
kampung adat
??
11.02 masalah yang berkunjung
kekampung naga dikarenakan
kampung naga ini adalah
merupakan kampung adat jadi beda
dengan tempat pariwisata kalau
tempat pariwisata, kalau tempat
pariwisata kita berkunjung kita beli
tiket masuk bebas, kalau kampung
adat itu enggak soalnya di
kampung adat itu ada area yang
boleh dan tidak boleh jangan kan
untuk yang masuk suatu daerah
yang dilarang untuk ambil foto
juga ada aturannya makanya kalau
disini itu perlu adanya peraturan
juga untuk ke kampung
naga,dikarenakan kampung naga
sendiri sebagai kampung adat ada
tempat-tempat yang bisa
dikunjungi yang bisa diambil
fotonya da nada yang gak bisa juga
oleh karena itu untuk masalah
pengunjung diharapkan pakai
pemandu juga supaya lebih tertib
dan aman terus lebih bisa bersama-
sama melestarikan adat dan budaya
yang ada di kampung naga jadi
kalau kita masuk kekampung adat
itu seperti kita masuk ke rumah
orang ada pribuminya ada etikanya
ada normanya itu gak bisa
selonong boy.
5 Bagaimana 11.43- Untuk aktifitas kehidupan
59
aktifitas
keseharian
masyarakat
dikampung
naga ini ??
12.56 masyarakat kampung naga disini
sesuai dengan warisan dari leluhur
kami disini hidup dari alam dan
hidup bersama alam jadi kami
hidup dari bercocok tanam atau
berbudi daya padi dengan sistem
budidaya padi yang kapasitasnnya
lokal dan buhun atau yang lama
dengan sistem organik karena kami
meneruskan pola tanam yaitu dua
kali dalam setahun kalau dulu
katanya hanya satu kali setahun
karena dulu kurang pengetahuan
keran untuk mempertahankan
untuk menjadi kesuburan tanah jadi
harus didiamkan dahulu karena
tidak memakai pupuk benar-benar
organic dan sekarang zaman dan
pengetahuan sudah maju jadi panen
bisa dua kali itu dengan menjaga
kesuburan tanah .
6 12.56-
14.11
Kepada pengunjung yang ada
disini perterutama kita haruss ingat
dimana bumi dipijak disana langit
dijunjung jadi istilahnya siapa yang
mau bersilaturahmi atau
berkunjung disini silahkan Cuma
tolong hormati apa yang telah
dijalankan di kampung naga
terutama untuk maslah
kebersihannya untuk maslah
menghormati apa yang telah
60
dijalankan dikampung adat sendiri
terus tentang peraturan-peraturan
yang boleh dan yang tidak boleh
terus peraturan-peraturan temunya.
Intinya disini tamu itu kalau
seandainya penelitian terus yang
istilahnya mau foto-foto
diakrenakan disini ada istilahnya
gak ada yang pakai plang atau
pakai pemberitahuan secara tertulis
jadi diharapkan pakai pemandu
juga.biar pertama untuk
kunjungannya terutama penelitian
lebih lancer kedua dapat informasi
yang akurat juga yang ketiga kita
sama-sama dapat melestarikan dan
menjaga ketertiban baik untuk
secara budaya dan alamnya.
7 Pesan moral
kepemimpinan
dan bagi
orang-orang
yang
melakukan
pelanggaran
14.12-
14.46
Untuk orang-orang yang
melanggar peraturan sebaiknya
mereka harus mendalami atau
dalam istilah napak kuran diri atau
instropeksi diri kepada diri dan
juga dikaitkan dengan lingkungan
atau alam kerena mungkin dengan
instropeksi ampunan dapat
direalisasi
61
Naskah VO
Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia
Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman
Durasi : 24 Menit
Table III.10
No
Visual Narasi Durasi Audio
Atmosfer Backsound Music
1 - Tugu Kujang
- Jalan Raya
- Time Lapse
awan berjalan
- Pemandangan
dari atas tangga
- Pemandangan
sawah,orang
mencangkul
dan pak tatang
berjalan
- Ibu menumbuk
padi
- Plang
Kampung naga
Tasik Malaya
adalah salah satu
kota diprovinsi
jawa barat
diindonesia sang
mutiara dari
periangan sebutan
lain dari kota
ini,tanah periangan
selalu mempunyai
daya tarik
sendiri,secara
topografi,tasik
Malaya di penuhi
bukit-bukit bahkan
tasik Malaya
merupakan daerah
yang memiliki
julukan kota seribu
bukit,tidak hanya
memiliki banyak
bukit tasik Malaya
juga merupakan
00.48-
01.18
Musik
seruling
sunda
62
salah satu daerah
yang masih
melestarikan
kebudayaan
Indonesia,salah
satunya kampung
naga.
2 - Gardu
Kampung naga
- Time lapse
awan berjalan
dan gubuk
lesung atau
padi
- Atap rumah
panggung
- Aktfitas warga
kampung naga
- Suasana
kampung naga
Kampung naga
adalah sebuah
kampung adat yang
masih lestari
terletak didesa
Neglasari
kec.salawu
kab.tasik Malaya
provinsi jawa
barat,masyarakatny
a masih memegang
kuat adat istiadat
leluhurnya
01.47-
02.14
Musik
Seruling
Sunda
63
kampung naga
sendiri diambil dari
kata Nagawir yang
berarti lemah atau
lereng bukit.
3 - Time lapse
awan berjalan
- Gubuk lesung
atau numbuk
padi
- Atap rumah
panggung
- Lorong jalan
rumah warga
kampung naga
- Kerajinan
- Ekspresi
senyum warga
kampung naga
- Lorong jalan
rumah warga
- Plang Hipana
dan koperasi
warga
sauyunan
- Mading
Struktur
organisasi
hipana dan
sauyuan
- Pak ucu
berjalan
Kampung naga
masih memiliki
banyak keunikan
dapat diihat dari
bangunan rumah
yang berbentuk
panggung,dengan
bahan bangunan
yang berasal dari
kayu dan bamboo
dan letak rumah
harus menghadap
kesebelah utara
atau selatan dengan
memanjang kearah
barat atau timur.
Rumah juga tidak
boleh mempunyai
daun pintu dua arah
berlawanan,karena
menurut anggapan
masyarakat
kampung
naga,rezeki yang
masuk melalui
pintu depan dan
tidak akan keluar
03.17-
05.04
Musik
Seruling
Sunda
64
- Pak ucu duduk
- Pemandangan
rumah
panggung
- Ekspersi pak
ucu
- Pak tatang dan
wisatawan
- Ibu-ibu warga
kampung naga
berjalan
melalui pintu
belakang untuk itu
dalam memasang
daun pintu mereka
selalu menghindari
memasang daun
pintu yang sejajar
dalam satu garis
lurus. Umumnya
sebuah kampung
adat,di kampung
naga memiliki dua
yakni kepemimpina
formal sebagai
bagian dari
birokrasi
pemerintahan,serta
pemimpin kedua
adalah kepala adat.
Masyarakat sekitar
menyebut kepada
adat ini sebagai
kuncen. Kuncen
memiliki
wewenang untuk
menyelesaikan
masalah
yangdihadapi
masyarakatnya,baik
yang berhubungan
dengan
adat,maupun
dengan tugas dari
65
pemerintahan
setempat. Tugas
lain yang dimiliki
kuncen adalh
bertanggung jawab
untuk
menjaga,melaksana
kan dan memimpin
acara-acara adat.
Kuncen merupakan
orang terpilih yang
ditentukan oleh
sesepuh masyarakat
kampung naga.
Kuncen kampung
naga diangkat
berdasarkan garis
keturunan dari
kuncen-kuncen
sebelumnya. Masa
tugas kuncen
selama hayat masih
dikandung badan
atau seumur hidup,
kecuali dengan
beberapa alas an
diantaranya sudah
terlalu tua atau
tidak bisa menetap
di kampung naga,
sehingga secara
otomatis tidak
secara langsung
66
memimpin disana.
4 - Pengunjung
menuruni
tangga
- Pak tatang dan
warga
kampung naga
- Atap rumah
panggung
- Wisatawan
memberi
makan ayam
- Ayam dan
anaknya
- Pengunjung
dan penjual
dagangan di
kampung naga
- Ibu-ibu
mencuci piring
- Nenek warga
kampung naga
-
Menarik untuk
disampaikan,
meskipun kampung
naga saat ini
dikenal sebagai
desa
wisata,kampung
naga bukanlah
obyek wisata.
Kampung naga
adalah sebuah desa
yang hingga kini
masih teguh
mempertahankan
hidup dan
kehidupannya
berdasar adat yang
dipercaya yang
diturunkan
leluhurnya sejak
lama. Karena bukan
obyek wisata
masyarakat yang
ingin berkunjung
kekampung naga
wajib mengikuti
adat istiadat yang
berlaku. Banyak hal
yang bisa dipetik
dari kehidupan
masyarakat
11.10-
11.43
Musik
Seruling
Sunda
67
dikampung naga.
Mulai dari
hubungan social
kemasyarakatan,
interaksinya dengan
alam hingga
pegangan bijak para
sesepuh di
kampung naga.
Semua tercermin
dari keseharian
mereka, baik secara
budaya,ekonomi
dan lainnya dalam
menapaki hidup
dan kehidupan
mereka
5 - Pak tatang
berjalan dan
memandangi
aktifitas
Bagaimana mereka
merasa tetap
nyaman degan adat
seperti itu ?
11.10-
11.43
Musik
Seruling
Sunda
68
masyarakat
kampung naga
- Aktifitas warga
bertani
- Daun padi
- Keranjang
kerajinan
- Caca membuat
kerajinan
- Ibu-ibu
menguras padi
di papan
tumbukan
- Pak tatang dan
aktifitas ibu-ibu
di gubuk
lesung (padi)
mensyukuri hidup
beserta nilai-nilai
adat yang
terkandung, tanpa
terkecuali soal
ekonomi yang tetap
disyukuri dari
mengolah alam.
Baik dari bercocok
tanam,membuat
kerajinan serta
pertanian pangan
yang hingga kini
dijalankan sesuai
aturan adat dan
keyakinan mereka.
69
3.4 Proses Kerja Kamera Person
. Menurut (Anton Mabruri KN : 2018) “Cameramen adalah orang yang bertugas mengambil seluruh kebutuhan gambar berdasarkan naskah (blue print) yang telah diterjemahkan ke dalam bahas visual. Dalam program TV nonfiksi seorang Cameramen bekerja berdasarkan perintah dari Sutradara. Sedangkan dalam pembuatan berita ia bekerja selayaknya seorang jurnalis, yakni mengambil gambar berdasarkan kebutuhan naskah berita yang ia tulis. Lalu dalam dimana posisi Cameramen dalam pembuatan seperti feature atau dokumenter, posisi ada pada keduanya yakni mengikuti arahan Sutradara atau syuting skrip, dan yang lainnya adalah improvisasi berdasarkan kebutuhan.”
Menurut (Andi Fachruddin : 2016) “seorang camera person diharapkan memiliki kualifikasi sebagai berikut: Menguasai pengoperasian single camera, multi kamera, dan penggunaan kabel, dolly, crane, dan lain sebagainya. Mengoperasikan kamera pada saat rehearsal dan produksi, Mengembangkan dan menerapkan kamera plan, Mengatur fokus. Menjaga daya baterai dan persediaan video untuk shooting, Mengatur persediaan dan memasang film/kaset/card. Memeriksa kamera sebelum shooting, mengoperasikan clapperboard.”
3.4.1 Pra Produksi
Pada tahap ini seorang camera person berkoodinasi terlebih dahulu dengan
sutradara untuk pengambilan gambar sesuai dengan konsep yang telah disepakati
bersama tim. Pada proses praproduksi cameraman harus memahami serta mampu
mengoperasikan semua alat produksi visual diantaranya kamera, tripod, dan
peralatan lainnya. Selain itu cameraman juga harus mampu memvisualisasikan dalam
bentuk konsep kepada sutradara, sehingga cameraman dapat mengerti serta
memahami alur cerita dan naskah produksi. Seorang camera person mempunyai
standar pemakaian penata kamera, untuk hasil yang bagus seorang cameraman dan
sutradara saling berkoordinasi untuk pengambilan visual oleh karena itu jenis-jenis
peralatan dan properti yang digunakan dikonfirmasi dengan sutradara untuk hasil
yang diinginkan bersama.
Dalam proses pembuatan dokumenter ini camera person menggunakan
pencahayaan dengan memanfaatkan sumber cahaya yang ada (available light),
70
available light diantaranya cahaya matahari, cahaya lampu yang ada dirumah,
cahaya bulan, dan cahaya lampu di jalan. Serta menggunakan alat bantu lainya
seperti slider kamera yang berfungsi untuk menciptakan gambar yang lebih
dinamis.
3.4.2 Produksi
Menurut (Anton Mabruri KN : 2018) “Penulis sebagai Camera Person adalah
crew yang bertugas mengambil gambar sesuai kebutuhan konsep atau script yang
ada”
Pada saat produksi Camera Person juga dibantu sutradara untuk mendapatkan
gambar yang sesuai dengan, shot list, dan blocking camera yang telah dibuat. Selain
itu seorang kameramen harus memastikan bahwa tidak ada kesalahan saat ia
mengambil gambar, harus memastikan bahwa ia mengambil gambar yang tajam
(fokus), komposisi gambar (framing) yang tepat, pengaturan level atau tingkat suara
yang sesuai dan menjaga kontinuiti visual.
3.4.3 Pasca Produksi
Menurut (Nugroho : 2014). “Pada proses pasca produksi ini penulis sebagai
camera person masih punya kewajiban dalam hal penyunting gambar dan
bertanggung jawab atas karya yang di hasilkan saat produksi tujuan untuk
mempermudah seorang Editor untuk memproses hasil akhir”
Tahapan post production ini merupakan suatu kerja pada tahapan terakhir
dari bahan yang telah diproduksi, baik dengan satu maupun beberapa kamera.
Tahap ini adalah tahap penyelesaian akhir dari semua kegiatan shooting yang sudah
dilaksanakan sebelumnya, kesalahan pada waktu shooting sebagian mungkin
diselesaikan pada tahap ini. Untuk memudahkan editor dalam bekerja, setelah
71
pengambilan gambar, penulis membuat camera report yang berisi tentang semua
keterangan camera report lengkap dengan keterangannya agar memudahkan seorang
editor dalam penyuntingan gambar. Camera Person juga ikut melakukan
penyuntingan suara maupun gambar selain itu membantu mengevaluasian program
yang telah dinyatakan selesai, agar diadakan perbaikan, jika ternyata terdapat
kekurangan.
3.4.4 Peran Dan Tanggung Jawab Kamera Person
Menurut (Andi Fachruddin : 2016) “Camera Person memiliki tanggung jawab mengambil gambar sesuai Rundown dan naskah pada saat produksi suatu program berdasarkan arahan produser dan sutradara, baik tidaknya kualitas produksi akan sangat tergantung dari bagaimana Camera Person bekerja. Sebelum shooting dilaksanakan, Camera Person harus menyiapkan kamera yang akan dipakai, dibersihkan lensanya, head video dan audionya, diujicoba dengan memasukkan film/kaset/card apakah bisa loading dengan lancar, untuk record dan playback, mengatur fokus dengan memutar fokus ring-nya apakah gambar yang diambil bisa fokus dengan baik.”
3.4.5 Proses Penciptaan Karya
A. Konsep Kreatif
Penulis sebagai camera person memiliki konsep kreatif dalam produksi
dokumenter televisi yang berjudul ”Kampung Naga” dengan tujuan untuk
menghasilkan sebuah karya dokumenter televisi yang hadir dibeberapa visual atau
stok. Penulis juga ingin menerapkan ilmu yang sudah di berikan oleh dosen
pengajar dikampus dan dengan referensi buku mengenai ilmu kamera tentang cara
pengambilan gambar yang baik.
B. Konsep Produksi
Dalam dokumenter ini camera person mendiskusikan pengambilan gambar
kepada sutradara, produser dan editor agar mendapatkan gambar sesuai dengan
yang dibutuhkan. Angle kamera objektif Angle ini menempatkan kamera dari sudut
penonton yang tersembunyi. Angle ini melihat dari sudut pandang penonton dan
72
tidak dari sudut pandang pemain tertentu sehingga kamera angle objektif tidak
mewakili siapa pun.
Komposisi gambar komposisi adalah penataan elemen-elemen gambar dalam
sebuah frame. Elemen-elemen ini yang mencakup bentuk, garis,warna, terang dan
gelap. Looking Room Teknik pengambilan gambar dengan memberikan ruang
kosong pada objek yang melihat kesuatu arah.
Kamera Movement (Pergerakan Kamera) Gerakan kamera sangat penting
untuk dilakukan oleh camera Person. Suasana kedinamisan gambar dan dimensi yang
dapat terkesan tiga dimensi dapat tercipta dengan menggunakan teknik ini.
C. Konsep Teknis
Pemilihan Peralatan pada perancangan dokumenter yang berjudul “Pelosok
Galuh Pasundan” ini camera person menggunakan kamera Sony HXR-NX5R hal ini
dikarenakan memiliki ”Dynamic Range” yang baik dan Sony sendiri mendesign kamera
ini untuk sinema/motion. PersiapanPeralatan peralatan yang di butuhkan oleh
camera person dalam produksi dokumenter adalah sebagai berikut :
a. Camera SONY HXR-NX5R 2 Unit
b. Memory card 4 Unit
c. Stabilizer 1 Unit
d. Slider 1 Unit
e. Tripod 4 Unit
f. Baterai kamera 4 unit
73
3.4.6 Kendala dan Solusi
Beberapa kendala yang terjadi pada saat produksi yang menghambat
terjadinya proses produksi. yaitu :
a. Kendala : Hujan saat pengambilan gambar di luar ruangan.
Solusi : Penulis dan sutradara mendiskusikan kembali kepada seluruh
difisi untuk mengganti waktu pengambilan gambar pada scene tersebut.
b. Kendala: Tidak adanya arus listrik di desa Kampung Naga.
Solusi: Membawa baterai cadangan sesuai kebutuhan.
74
Konsep Camera Person
Sebagai Camera Person penulis memiliki konsep seperti penentuan angle,
angle kamera objektif angle ini menempatkan kamera dari sudut penonton yang
tersembunyi. Angle ini melihat dari sudut pandang penonton dan tidak dari sudut
pandang pemain tertentu sehingga kamera angle objektif tidak mewakili siapa pun.
Komposisi gambar penataan elemen-elemen gambar dalam sebuah frame.
Elemen-elemen ini yang mencakup bentuk, garis,warna, terang dan gelap. Looking
Room Teknik pengambilan gambar dengan memberikan ruang kosong pada objek
yang melihat kesuatu arah. Kamera Movement Pergerakan Kamera Gerakan kamera
sangat penting untuk dilakukan oleh camera Person. Suasana kedinamisan gambar
dan dimensi yang dapat terkesan tiga dimensi dapat tercipta dengan menggunakan
teknik ini.
Pemilihan Peralatan pada perancangan dokumenter yang berjudul “Kampung
Naga” ini camera person menggunakan kamera Sony HXR-NX5R hal ini dikarenakan
memiliki ”Dynamic Range” yang baik dan Sony sendiri mendesign kamera ini untuk
sinema/motion.
75
CAMERA REPORT
Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia
Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman
Durasi : 17 Menit
TABEL III.11
N
O
SHOT VISUAL TAKE VIDEO NOTE
SHOOT
SIZE
MOVE ANGLE
1 1 Long
Shot
Still Low Angle Establish Bukit Ok
2 2 Long
Shot
Still Low Angle Establish
Kampung Naga
Ok
3 3 Medium
Shot
Still Eye Level Wawancara pak
tatang
Ok
4 4 Long
shot
Still Eye Level Wawancara pak
tatang
Ok
5 5 Medium
Shot
Chan
ge
foku
s
Low Angle Atap Rumah
Kampung Naga
Ok
6 6 Medium
Shot
Mov
e
Low Angle Menumbuk padi Ok
7 7 Close up Pan
right
Height
Angle
Padi di lesung Ok
8 8 Long Still Eye Level Aktivitas Ok
76
shot menumbuk padi
9 9 Medium
Shot
Still Low Angle Membuat
kerajinan
Ok
10 10 Close up Till
up
Eye Level Ibu-ibu pembuat
kerajinan
Ok
11 11 Ekstrim
Close up
mov
e
Eye Level Tangan Membuat
kerajinan
Ok
12 12 Long
shot
Still Low Angle Petani menanam
padi
Ok
13 13 Medium
shot
Still Eye Level Petani menanam
padi
Ok
14 14 Close up still Haight
Angle
Tangan petani Ok
15 15 Close up mov
e
Low Angle Kaki petani
berlumpur
Ok
16 16 Medium
shot
Till
up
Low Angle Padi yang baru di
tanam
Ok
17 17 Long
shot
Till
dow
n
Eye Level Petani berjalan
beriringan
Ok
18 18 Medium
shot
Mov
e
Haight
Angle
Aliran sungai Ok
19 19 Close up Mov
e
Eye Level Orang bermain
seruling
Ok
20 20 Medium
shot
Mov
e
Eye Level Orang bermain
seruling
Ok
77
21 21 Long
shot
Mov
e
Low Angle Orang bermain
seruling
Ok
22 22 Medium
shot
Still
Chan
ge
foku
s
Low Angle Pengunjung
kampung naga
Ok
23 23 Close up Still
Chan
ge
foku
s
Low Angle Pengunjung
kampung naga
Ok
24 24 Long
shot
Still
Chan
ge
focus
Eye Level Pengunjung
kampung naga
Ok
25 25 Medium
shot
Still
Chan
ge
focus
Eye Level Tatang memandu
wisatawan
Ok
26 26 Medium
shot
Still Low Angle Tatang berjalan di
dalam gang
Ok
27 27 Close up Mov
e
Height angle Caca buat
kerajinan
Ok
28 28 Medium Mov Low Angle Caca buat Ok
78
shot e kerajinan
29 29 Ekstrim
close up
Mov
e
Low Angle Tangan caca Ok
30 30 Long
shot
Still Low Angle Timelaps awan
diantara pohon
Ok
31 31 Long
shot
Still Eye Level Timelaps rumah
adat
Ok
32 32 Medium
shot
Still Low Angle Timelaps rumah
adat
Ok
33 33 Medium
shot
Mov
e
Eye Level Dalam gang
rumah adat
Ok
34 34 Medium
shot
Mov
e
Eye Level Penduduk
menggiring ayam
Ok
35 35 Close up Till
up
Low Angle Ayam Ok
36 36 Medium
shot
Still Low Angle Orang cuci
perabotan
Di balongan
Ok
37 37 Close up Still Low Angle Orang cuci
perabotan
Di balongan
Ok
38 38 Medium
shot
Still Eye Level Petani nyangkul
sawah
Ok
39 39 Close up Till
up
Eye level Tangan Petani
nyangkul sawah
Ok
40 40 Long Pan Height Atap Rumah Adat Ok
79
shot right Angle
41 41 Long
shot
Pan
lift
Height
Angle
Atap Rumah Adat Ok
42 42 Medium Still Eye level Wawancara pak
Ucu
Ok
43 43 Close up Still Eye level Wawancara pak
Ucu
Ok
44 44 Ekstrim
close up
Still Eye level Wajah pak Ucu Ok
45 45 Close up Still Haight
Angle
Tangan pak Ucu Ok
46 46 Long
shot
Still Low Angle Pak ucu berjalan
ke Kantor
HIPANA
Ok
47 47 Medium
shot
Mov
e
Eye level Pak ucu berjalan
ke Kantor
HIPANA
Ok
48 48 Medium
shot
Still Low Angle Ruangan kantor
HIPANA
Ok
49 49 Medium
shot
still Low Angle Timelaps tugu
kujang
Ok
50 50 Long
shot
Still
Zoo
m in-
out
Eye level Jalan raya sekitar
kampung naga
Ok
80
SPESIFIKASI KAMERA
Model Sony HXR-NX5r
Profesional Camcorder
Valid Pixel 10.37 MP
Valid Video Pixel 1.04 MP
Resolusi 1920x1080 – Full HD
Optical Zoom 20x
Digital Zoom 1,5x
LCD monitor 3.2 inch tipe,Xtrafine LCD
Recording Media SD Card
SDHD Card
Koneksi HD SDi,HDMI Output
TipeBaterai Rechargeable Batery Pack (NP-F570)
Dimensi (WxHxD) 173x187x342 mm (with lens cover)
Berat 2200 gram
81
3.5 Proses Kerja Editor
Menurut (Himawan Pratista : 2018) “Editing adalah proses pemilihan serta
penyambungan gambar-gambar yang telah diambil.”
Menurut sejarah orang pertama yang membuat film dengan melalui proses
editing adalah melies. Editing yang di lakukanya masih sangat sederhana. Film
pertamanya yang menggambarkan pengalaman orang kebulan, hanya menggunakan
editing untuk menyambung tiap-tiap adegan yang hanya terdiri dari suatu shot untuk
tiap adegannya. Jadi bisa kita bisa menarik kesimpulan pengertian editing adalah
proses penyambungan gambar dari bayak shot tunggal sehingga menjadi kesatuan
cerita yang utuh. Editor menyusun shot-shot tersebut sehingga menjadi sebuah scane,
kemudian dari penyusun scane-scane tersebut akan tercipta sequence sehingga pada
akhirnya akan tercipta sebuah film yang utuh.
3.5.1 Pra produksi
Menurut (Irwanto, dkk : 2019) “Pra produksi merupakan tahapan yang
penting dalam sebuah prosuksi acara. Dalam tahap ini semua persiapan sebelum
pelaksanaan produksi dilakukan. Semakin baik persiapan yang di lakukan maka
semakin baik pula program yang di tayangkan.”
Pada tahap pra produksi seorang editor mempunyai tugas yaitu, setelah
menerima naskah kemudian editor merencanakan konsep editing seperti apa yang
akan di pakai kemudian melihat dan meningatkan sutradara shot apa yang penting
dan tidak boleh di hilangkan, kemudian berdiskusi dan memberi masukan dengan
sutradara untuk mencari stock shot yang dapat digunakan serta angle yang tepat
untuk produksi yang akan dilaksanakan, berdiskusi dengan departemen dan crew
82
yang lain untuk pembahasan teknis, bersama produser dan sutradara membicarakan
proses pasca produksi yang akan berlangsung baik dari sisi peralatan maupun dari
sisi budgeting, bersama tim melaksanakan survey lokasi untuk menentukan
kesesuaian dengan gambar dan naskah yang telah di buat.
3.5.2 Produksi
Menurut (Irwanto dkk : 2019) “Tahap ini adalah proses untuk merubah
naskah ke dalam bentuk gambar. Perubahan visual ini bertujuan program yang di
buat dapat di nikmati oleh penonton dan pesan yang ingin di sampaikan tercapai.”
Pada tahap produksi editor bertugas membantu atau mengawal sutradara
dalam hal shot yang akan di ambil agar jangan sampai terlewat. Editor juga
bertanggung jawab untuk membantu mengawasi pendistribusian dan kondisi materi
produksi sampai ke meja editing.
3.5.3 Pasca Produksi
Menurut (Anton Mabruri KN : 2019) “Pascaproduksi adalah tahapan akhir
dari sebuah proses rangkaian pembuatan karya visual, dalam hal ini penulis
mengaitkanya dengan program acara televisi baik news, drama dan non drama.”
Pada tahap pascaproduksi tugas editor selanjutnya adalah loging yaitu
merivew bahan yang telah di hasilkan pada saat produksi kemudian di dalam
computer data di pilih dan dipilih untuk di masukan ke dalam folder yang terdiri dari
folder good,not good dan choose. Proses ini bertujuan untuk antisipasi dari penuhnya
kapasitas harddisk.
83
Kemudian capture adalah proses memasukan atau mentransfer gambar dan
suara yang telah di logging ke dalam jendela project. Lalu offline editing adalah
memanggil file gambar yang telah di logging dan di capute untuk di urutkan sesuai
konsep cerita, offline editing bisa di sebut juga edit mentah, sebab tahap ini hanya
baru menyusun sesuai skenario.
Kemudian online editing adalah proses memperhalus hasil offline,
memperbaiki kualitas hasil dan memberikan tambahan transisi serta efek khusus
yang di butuhkan. Grading color juga sangat penting dalam tahapan ini.
Kemudian mixing adalah proses synchronizing audio dan juga pemberian
ilustrasi music mapun audio efek khusu yang di butuhkan, bagian yang harus di
mixing pada saat proses ini adalah dialog, efek, dan musik.
Kemudian distribute adalah tahapan akhir dari suatu tahap editing dimana file
projek akan di export sesuai kebutuhan pada saat akan screening atau pemutaran.
Umumnya pada saat melakukan distribute semua file video yang telah selesai di
picture look melalui tahap render.
3.5.4 Peran Dan Tanggung Jawab Editor
Menurut (Anton Mabruri KN : 2019) “Peran seorang editor atau penyunting gambar adalah bagaimana mengemas atau membungkus materi pengambilan gambar untuk kemudian disusun kembali menjadi sebuah jalinan cerita yang memiliki dramatisi dan estetis. Jika dalam suatu penggarapan program acara televisi, video dan film pada saat tahap produksi menjadi tanggung jawab sutradara maka dalam tahap pascaproduksi editor yang bertanggung jawab penuh.”
Penulis menganalisa dan memahami scenario untuk mempersiapkan konsep yang
akan di gunakan. Berperan sebagai penncatat timecode, mengingatkan sutradara
apabila ada shot-shot yang terlewat saat produksi. Memberikan saran kepada
sutradara apabila ada pengambilan shot yang kurang baik, menyiapkan teknis untuk
84
proses editing berupa hardware dan software. Memilih shot-shot terbaik
berdasarkan timecode, berkerja sama dengan sutradara saat proses editing.
Bertanggung jawab penuh atas penyelesaian hasil akhir suatu karya audio visual.
3.5.5 Proses Penciptaan Karya
A. Konsep Kreatif
Dalam konsep editing program dokumenter “Pelosok Galuh Pasundan” editor
menjelaskan isi dari produksi yang akan dikerjakan diawali dengan opening bumper
yang berupa judul program dokumenter, logo, bars and tones, dan counting leader.
Kemudian masuk bumper roaster yang diawali dengan cuplikan-cuplikan video
dokumenter “Pelosok Galuh Pasundan” yang dilengkapi dengan backsound dan
tampilan effect atau transisi, dan font-font program acara. Untuk soal transisi editor
sudah memilih transisi yang ada di adobe premier pro cc dan juga mendownload
beberapa plug in transisi. Pada tahap proses akhir editing editor akan menata audio,
sound effect, credit tittle, dan bts untuk penutup acara atau program. Referensi yang
saya ambil seperti acara Net TV yang berjudul Indonesia Bagus. Dokumenter ini dari
segi kreatif tidak terlalu banyak menggunakan transisi tetapi lebih memperkuat alur
cerita dokumenter tersebut. Sehingga penonton bias merasakan dan menikmati
program dokumenter tersebut.
Untuk penggunaan warna dalam program dokumenter Pelosok Galuh
Pasundan adalah natural. Karena untuk menyatukan kesan Real atau sungguhan. Apa
adanya tidak ada yang di buat-buat, backsound music juga akan menggunakan unsur
seperti rock, pop, dan indie untuk membangun atmosfer penonton. Bila ada gambar
sedih editor akan memasukan backsound pop atau indie, bila ceria dan temponya
agak cepat kami beri backsound rock.
85
B. Konsep Produksi
Proses editing ini menggunakan system perekam gambar yang berurutan jadi
susunan gambar yang diinginkan sesuai dengan susunan gambar pada naskah secara
konsisten. Dalam konsep editing program Kampung naga ini, editor akan
menjelaskan isi dari produksi yang akan dikerjakan diawali dengan munculnya
opening bumper yang berupa judul program, logo, bars and tones, counting leaders
dan kemudian diisi dengan cuplikan-cuplikan gambar yang menarik dan menyatu
dengan program yang akan dibuat.
Selama 30 menit Kampung Naga akan menggunakan beberapa jenis transisi
yang sudah tersedia pada software editing. Akan disiapkan pula bumper out pada
akhir program dokumenter untuk menandakan berakhirnya film dokumenter. Akhir
proses editing editor akan menggabungkan audio, sound effect, dan kerabat kerja
pada akir karya program.
Mulai dari awal hingga akhir, editor menggunakan transisi dengan cara
mengatur adjustment layaryang didukung dengan sound effect yang tepat agar
mendukung keserasian gambar.
C. Konsep Teknis
Teknik edting terdiri dari empat metode yang biasa di gunakan dalam proses
editing yaitu penyambungan film atau film splicing, tape to tape, metode non liniear
(komputer atau digital) dan live editing. Dalam program dokumenter plosok galuh
pasundan metode editing yang kami pilih adalah metode non liniear (komputer atau
digital) karena metode ini menggunakan alat bantu seperti komputer sebagai alat
editing sehingga editing bisa dilakukan secara lebih maksimal. Hasil rekaman video
tidak langsung dilakukan editing menggunakan tape recorder melainkan dipindah
86
terlebih dahulu kedalam hardisk penyimpanan di komputer. Selanjtnya video di edit
dengan komputer menggunakan software editing video.
Ketika proses shooting selesai, maka tahap selanjutnya yakni editing sebagai
bagian dari proses paska produksi, merupakan tahapan yang sangat menarik dalam
pembuatan documenter. Kolaborasi atau kerjasama antar sutradara dengan editor
sudah dimulai. Seperti halnya dalam editing feature film,editing documenter ada
beberapa tahap yang kita ingin lakukan seperti preview hasil shooting, logging secara
sederhana seperti pencatatan time code seluruh shot hasil shooting, melaukan paper
edit,editing assembly tahap ini dilakukan untuk melihat gambar secara umum
dokumenter tersebut belum ada music serta voice over serta efek yang jelas dan
tahap ini bertujuan untuk mempermudah editor untuk bisa membayangkan tema apa
yang bisa dibuat atau tidak terpakai, kemudian rough cut atau memotong kasar, fine
cut dan picture locked.
Untuk software yang digunakan adalah adobe premiere pro cc, alasan saya
memilih software ini karena dapat menscreenshot video dari camcorder, dengan
catatan harus terhubung dengan PC atau laptop. Memiliki tiga title judul,
memudahkan kamu memberikan judul. Memiliki timeline yang bervariasi. Variasi
timeline ini tidak hanya dapat digunakan untuk memvideo sebanyak 99 kolom.
Audio juga dapat menampung 99 kolom.Tersedia fitur explorer built-in yang dapat
digunakan untuk browsing dan pengelolaan file. Memiliki priview antarmuka untuk
memudahkan proses editing. Ketelitian waktu cepat, sekitar 0.01 detik dengan tetap
menggunakan kualitas lebih bagus. Memiliki fitur efek untuk menarik hasil editan.
Tersedia media encorder dan fitur auto save project. Fitur auto save project berfungsi
untuk penyimpanan hasil editing ketika terjadi listri mati, maka akan melakukan
save.
87
3.5.6 Kendala dan Solusi
A. Pra Produksi
Kurangnya komunikasi dan waktu untuk meeting antar crew, sehingga
persiapan dan penentuan konsep kurang matang mendekati proses produksi.
Solusinya intruksi, saran, berbagai tugas dan penyampaian saran
disampaikan melalui whatsapp.
B. Produksi
Kendala kami pada saat produksi adalah tidak adanya jangkauan listrik
terdekat dikampung naga ini. Solusinya adalah kami mempersiapkan baterai
cadangan. Lalu kendala lainnya adalah kami harus menunggu narasumber
kami yang sedang banyak kegiatan. Solusinya kami menunggu pekerjaan
narasumber kami selesai.
C. Pasca Produksi
Kendala kami pada saat pasca produksi adalah kurangnya stockshoot
gambar dan solusi dari kami adalah mengganti dengan gambar yang lain
88
Konsep Penulis Naskah
Konsep Penulis naskah untuk program “Kampung Naga” ini saya sebagai
penulis naskah membuat cerita tentang Profil Kampung Naga. Saya membuat cerita
berisikan tentang profile, keadaan, dan sosok tokoh pemimpin dikampung naga
yang bernama ucu suherlan dan pak tatang dalam dua narasumber saya membuat
film ini dan narasumber menjawab dengan pertanyaan yang saya buat yang
berisikan tentang keseharian kampung naga dan masa jabatan yang pemimpin
kampung naga pimpin dan pak tatang sebagai pemimpin humas yang kalau
dijakarta bisa disebut RT dan saya membuat pertanyaan kepada pak tatang yang
berisikan tentang sudut pandang pemimpin kampung naga di masa sekarang.
Konsep produksi ini saya dan crew ingin mengembalikan dan mengingat
dengan sejarah karena mungkin masa muda ada yang pintar untuk mengingat sejarah
dan ada yang sebagian sibuk dengan masa malas dijaman sekarang ini. Konsep ini
semoga pemirsa ataupun penonton bisa mengambil pelajaran dan selalu bersemangat
untuk menghasilkan karya meski itu mudah namun berbanding tidak sesuai dengan
apa yang dikatakan. Konsep produksi saya bekerja sama dengan editor untuk
membuat naskah V.O atau voice over dalam menyesuaikan dengan gambar dan
transkip wawancara narasumber.
89
PROSES PEMBUATAN PROGRAM ID
1. Bars and tone
GAMBAR III.2
2. Logo BSI
GAMBAR III.3
Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla
Project Title : Pelosok Galuh Pasundan Director : Arif Surahman Durasi : 30 Menit
90
3. Program Id
GAMBAR III.4
4. Counting Leader
GAMBAR III.5
5. OBB dan Judul Program
GAMBAR III.6
91
6. Content
GAMBAR III.7
7. Credit Title
GAMBAR III.8
8. Copy Right
GAMBAR III.9
92
9. Cv Crew
GAMBAR III.10
10. Behind The Scene
GAMBAR III.11
93
LAPORAN EDITING
TABEL III.12
No Time Ext/Int Keterangan
Visual Sfx Audio Transisi Video
effect
Durasi
1 00:00:00
–
00:00:05
- Bars and
tone
suara
sensor
- Cutting - 5 Detik
2 00:00:05
–
00:00:10
- Logo Bsi - - Cutting - 5 Detik
3 00:00:10
–
00:00:15
- Id
Program
- - Cutting - 5 Detik
4 00:00:15
–
00:00:17
- Counting
Lrader
Suara
Count
ing
Lrade
r
- Cutting - 3 Detik
5 00:00:17
-
00:00:18
Adjusme
n layer
- - Cutting - 14
Detik
6 00:00:18
-
00:01:18
Ext Time
laps
- Audio
mashi
ne
Cutting - 1 Menit
Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla
Project Title : Pelosok Galuh Pasundan Director : Arif Surahman Durasi : 30 Menit
94
7 00:01:18
–
00:04:03
Ext Patung
Pusaka
Kujang
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 3 Detik
8 00:04:02
–
00:09:19
Ext Kendara
an Mobil
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 5 Detik
9 00:09:19
–
00:14:15
Ext Kendara
an Mobil
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 5 Detik
10 00:14:15
–
00:17:23
Ext Time
Laps
Gunung
Galungg
ung
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 3 Detik
11 00:17:23
–
00:20:14
Ext Area
Persawa
han
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 3 Detik
12 00:20:14
–
00:24:17
Ext Area
Persawa
han
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 4 Detik
13 00:24:17
–
00:26:20
Ext Berjalan
ya Pa
Tatang
Di Area
Persawa
han
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 2 Detik
14 00:26:20 Ext Tumbuk - Suara Cutting - 4 Detik
95
–
00:30:18
Padi/Les
ung
seruli
ng
sunda
15 00:30:18
–
00:33:10
Ext Ayak
Padi
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 3 Detik
16 00:33:10
–
00:36:18
Ext Tumbuk
Padi/Les
ung
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 3 Detik
17 00:36:18
–
00:40:18
Ext Petunjuk
Jalan
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 4 Detik
18 00:40:18
–
00:45:18
Ext Gapura
Kampun
g Naga
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 5 Detik
19 00:45:18
–
00:54:07
Ext Kampun
g Naga
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 10
Detik
20 00:54:07
–
01:30:15
Int Wawanc
ara Pa
Ucu
ketua
Hipana/
Kuncen
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 36
Detik
21 01:30:15
–
01:35:01
Ext Struktur
Hipana
- Suara
seruli
ng
Cutting - 5 Detik
96
sunda
22 01:35:01
–
01:39:01
Ext Piagam
Pengharg
aan
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 4 Detik
23 01:39:01
–
01:45:11
Int Wawanc
ara Pa
Ucu
ketua
Hipana/
Kuncen
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 9 detik
24 01:45:11
–
01:57:01
Ext Kampun
g Naga
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 8 Detik
25 01:57:01
–
02:24:04
Int Wawanc
ara Pa
Ucu
ketua
Hipana/
Kuncen
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 27
Detik
26 02:24:04
–
02:32:02
Ext Usaha Pa
Ucu
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 8 Detik
27 02:32:02
–
02:44:17
Int Wawanc
ara Pa
Ucu
ketua
Hipana/
Kuncen
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 12
Detik
28 02:44:17 Ext Time - Suara Cutting - 30
97
–
03:14:06
Laps
Kampun
g Naga
dan
Rumah
Kampun
g Naga
seruli
ng
sunda
Detik
29 03:14:06
–
03:36:14
Ext Kerajina
n
Kampun
g Naga
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 22
Detik
30 03:36:14
–
03:39:06
Int Wawanc
ara Pa
Ucu
ketua
Hipana/
Kuncen
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 3 Detik
31 03:39:06
–
03:46:24
Ext Suasana
Kampun
g Naga
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 7
DETIK
32 03:46:24
–
03:52:18
Int Wawanc
ara Pa
Ucu
ketua
Hipana/
Kuncen
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 6 Detik
33 03:52:18
–
04:02:03
Ext Lingkun
gan
Kampun
g Naga
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 10
Detik
34 04:02:03 Int Wawanc - Suara Cutting - 11
98
–
04:13:23
ara Pa
Ucu
ketua
Hipana/
Kuncen
seruli
ng
sunda
Detik
35 04:13:23
–
04:29:13
Ext Aktifitas
Warga
Kampun
g Naga
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 15
Detik
36 04:29:13
–
04:33:23
Int Wawanc
ara Pa
Ucu
ketua
Hipana/
Kuncen
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 4 Detik
37 04:33:23
–
04:43:05
Ext Suasana
Kampun
g Naga
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 10
Detik
38 04:43:05
–
04:55:03
Ext Tebing
Kampun
g Naga
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 12
Detik
39 04:55:03
–
05:01:17
Int Wawanc
ara Pa
Ucu
ketua
Hipana/
Kuncen
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 6 Detik
40 05:01:17
–
05:26:16
Ext Suasana
Kampun
g Naga
- Suara
seruli
ng
Cutting - 25
Detik
99
sunda
41 05:26:16
–
05:31:24
Int Wawanc
ara Pa
Ucu
ketua
Hipana/
Kuncen
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 5 Detik
42 05:31:24
–
05:38:13
Ext Nama
Hipana
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 7 Detik
43 05:38:13
–
06:21:01
Int Wawanc
ara Pa
Ucu
ketua
Hipana/
Kuncen
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 59
Detik
44 06:21:01
–
06:35:13
Ext Nama
Hipana
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 14
Detik
45 06:35:13
–
07:22:01
Int Wawanc
ara Pa
Ucu
ketua
Hipana/
Kuncen
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 13
Detik
46 07:22:01
–
07:35:10
Ruangan
Hipana
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 13
Detik
47 07:35:10 Int Wawanc - Suara Cutting - 52
100
–
08:16:17
ara Pa
Ucu
ketua
Hipana/
Kuncen
seruli
ng
sunda
Detik
48 08:16:17
–
08:26:16
Ext Suasana
Kampun
g Naga
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 10
Detik
49 08:26:16
–
11:29:00
Int Wawanc
ara Pa
Ucu
ketua
Hipana/
Kuncen
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 55
Detik
50 11:29:00
–
11:35:05
Ext Suasana
Kampun
g Naga
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 14
Detik
51 11:35:05
–
11:48:08
Int Wawanc
ara Pa
Ucu
ketua
Hipana/
Kuncen
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 13
Detik
52 11:48:08
–
11:57:18
Ext Suasana
Kampun
g Naga
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 11
Detik
53 11:57:18
–
12:27:08
Int Wawanc
ara Pa
Ucu
- Suara
seruli
ng
Cutting - 87
Detik
101
ketua
Hipana/
Kuncen
sunda
54 12:27:08
–
12:32:18
Ext Suasana
Kampun
g Naga
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 15
Detik
55 12:32:18
–
14:46:17
Ext Wawanc
ara Pa
Tatang
Humas
Hipana
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 78
Detik
56 14:46:17
–
15:01:21
ext Pengunju
ng
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 5 Detik
57 15:01:21
–
16:08:14
ext Wawanc
ara Pa
Tatang
Humas
Hipana
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 7 Detik
58 16:08:14
–
18:23:17
Int Wawanc
ara Pa
Ucu
ketua
Hipana/
Kuncen
- Suara
seruli
ng
sunda
Cutting - 15
Detik
59 18:23:17
–
20:13:00
Int Wawanc
ara Pa
Ucu
ketua
Hipana/
- seruli
ng
sunda
Cutting - 2 Menit
102
Kuncen
103
SPESIFIKASI EDITING
HARDWARE
1. Procesor : Intel(R) Core(TM) i3-3240 CPU @ 3.40GHz (4 CPUs), ~3.4GHz
2. RAM : 4 GB
3. Hardisk : Transcend 1T
4. Motherboard : H61M-S2PR3
5. VGA : NVIDIA GeForce GTX 550 Ti
6. Soundcard : 2- High Definition Audio Device
ACCESSORIES
1. Monitor : 3230HL / ACER
2. Audio : REXUS
3. Fire Wire :
4. Keyboard : LOGITECH
5. Mouse : ASU
SOFWARE
Nama : Adobe
Premiere Pro CC 2015
104
Animasi : Adobe
Premiere Pro CC 2015
Effect : Adobe
Premiere Pro CC 2015
Audio/Sound : Adobe Premiere Pro CC 2015
Grafis : Adobe Premiere Pro CC 2015