Post on 11-Apr-2019
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. ASI eksklusif
a. Definisi ASI
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan putih yang merupakan
suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam
organik yang dikeluarkan oleh kelenjar mamae pada manusia . ASI
merupakan satu-satunya makanan alami berasal dari tubuh yang
hidup, disediakan bagi bayi sejak lahir hingga berusia 2 tahun atau
lebih (Siregar, 2004).
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan sempurna
untuk bayi karena mengandung zat gizi sesuai kebutuhan untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi (Depkes, 2002). ASI sangat
ideal untuk bayi yang masih sangat tergantung pada air susu untuk
mempertahankan kehidupannya.
b. Definisi ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja termasuk
kolostrum tanpa tambahan cairan lain kecuali vitamin, mineral atau
obat dalam bentuk tetes atau sirup. Dengan kata lain pemberian
susu formula, air matang, air gula dan madu untuk bayi baru lahir
tidak dibenarkan (Roesli, 2003).
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
12
Dalam deklarasi Innocenti (Innocenti Declaration)
mendefinisikan pemberian makanan yang optimal bagi bayi adalah
dengan memberikan ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 4-6
bulan, dan melanjutkan pemberian ASI sampai usia 2 tahun,
dengan penambahan makanan pendamping ASI yang sesuai
(Roesli, 2003).
Para ahli menemukan bahwa manfaat ASI akan sangat
meningkat bila bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan pertama
kehidupannya. Peningkatan ini sesuai dengan lamanya pemberian
ASI eksklusif serta lamanya pemberian ASI bersama-sama dengan
makanan padat setelah bayi berumur 6 bulan (Roesli, 2003).
c. Mekanisme Menyusui
Payudara Ibu yang menempel pada pipi atau daerah
sekeliling mulut merupakan rangsangan yang menimbulkan refleks
mencari pada bayi (rooting reflex). Ini menyebabkan kepala bayi
berputar menuju puting susu yang menempel tadi diikuti dengan
membuka mulut dan kemudian puting susu ditarik masuk ke dalam
mulut. Isapan bayi (sucking reflex) akan meragsang ujung saraf di
daerah putting susu dan di bawah daerah yang berwarna
kecoklatan. Rangsangan ini akan mengirimkan sinyal ke bagian
depan kelenjar hipofisa di otak untuk mengeluarkan hormon
prolaktin. Prolaktin ini akan merangsang sel-sel di kelenjar susu
untuk membuat ASI.
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
13
Rangsangan dibentuknya prolaktin adalah pengosongan
sinus lactiferous yang terletak dibawah daerah yang
berwarna cokelat. Jadi, agar pembentukan ASI banyak,
sinus lactiferous perlu dikosongkan dengan baik. Selain itu,
isapan bayi juga akan merangsang bagian belakang kelenjar
hipofisa untuk membuat hormon oksitosin. Hormon ini akan
menyebabkan sel-sel otot yang mengelilingi kelenjar susu
mengerut/berkontraksi sehingga ASI terdorong keluar dari kelenjar
susu dan mengalir melalui saluran susu ke dalam sinus lactiferous
yang terdapat di bawah daerah yang berwarna cokelat (Roesli,
2003).
Pada saat air susu keluar dari puting susu, akan disusul
dengan gerakan mengisap (tekanan negatif) yang ditimbulkan oleh
otot-otot pipi, sehingga pengeluaran air susu akan bertambah dan
diteruskan dengan mekanisme menelan masuk ke lambung
(swallowing reflex). Menyusui bayi yang baik adalah sesuai
dengan kebutuhan bayi (nir jadwal =on demand), karena secara
alamiah bayi akan mengatur kebutuhannya sendiri. Semakin sering
bayi menyusu, payudara akan memproduksi ASI lebih banyak.
Demikian halnya bayi yang lapar atau bayi kembar, dengan daya
hisapnya maka payudara akan memproduksi ASI lebih banyak,
karena semakin kuat daya isapnya, semakin banyak ASI yang
diproduksi (Rulina, 2004).
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
14
d. Komposisi ASI
ASI adalah sumber yang secara alami dirancang dengan
sangat bagus. ASI merupakan satu-satunya makanan yang
dibutuhkan oleh sebagian besar bayi sehat selama sekitar 6 bulan.
ASI tidak hanya dirancang untuk memelihara, tetapi juga untuk
melindungi bayi terhadap penyakit. Komposisi ASI dapat berubah
selama pemberian ASI saja, dari hari ke hari, berbeda menurut
umur bayi atau usia kandungan saat melahirkan, adanya infeksi
pada payudara, dan juga berbeda menurut status gizi Ibu (Brown,
2005).
Seiring dengan meningkatnya kemampuan manusia dalam
mengukur dan mengidentifikasikan komponen-komponen yang
terkandung dalam ASI, dapat dikatakan bahwa komponen ASI
sangat kompleks. Ratusan komponen ASI telah dapat diidentifikasi.
Komponen gizi ASI diantaranya:
1) Protein dalam ASI
a) ASI mengandung alfa-laktalbulmin baik untuk pencernaan
bayi
b) ASI mengandung asam amino esensi taurin yang tinggi
yang penting untuk pertumbuhan retina dan bilirubin
c) Asam amino sistin penting untuk pertumbuhan otak
d) Tirosin dan Fenilanin untuk bayi premature
e) Laktoferin untuk mengangkut zat besi
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
15
f) Lizosin merupakan antibodi alami.
2) Karbohidrat dalam ASI
Karbohidrat yang utama terdapat dalam ASI adalah
Laktosa yang akan diubah menjadi asam laktat, yang
berfungsi:
a) Penghambat pertumbuhan bakteri
b) Memacu mikroorganisme untuk memproduksi asam
organic dan mensintesis vitamin
c) Memudahkan absorpsi Ca, F, Mg
d) Selain laktosa juga terhadap glukosa, galaktosa, dan
glukosamin. Galaktosa ini penting untuk pertumbuhan
otak dan medulla spinalis. Glukosamin memacu
pertumbuhan Laktobacillus bifidus yang sangat
menguntungkan bayi.
3) Lemak dalam ASI
Keadaan lemak dalam ASI merupakan sumber kalori
yang utama bagi bayi, dan sumber vitamin yang larut dalam
lemak (A, D, E, dan K) dan sumber asam lemak yang esensiil.
Selain jumlahnya yang mencukupi, jenis lemak yang ada
dalam ASI mengandung lemak kebutuhan sel jaringan otak
yang sangat mudah dicerna serta mempunyai jumlah yang
cukup tinggi. Dalam bentuk omega 3, omega 6, DHA, AA.
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
16
Kolesterol merupakan bagian dari lemak yang penting yang
meningkatkan pertumbuhan otak bayi.
4) Mineral dalam ASI
a) ASI mengandung mineral yang lengkap
b) Garam organic yang terdapat dalam ASI terutama adalah
kalsium, kalium, dan natrium dan asam klorida, dan
fosfat.
c) Zat besi dan kalsium di dalam merupakan mineral yang
sangat stabil.
5) Air dalam ASI
Kira-kira 88% dari ASI terdiri dari air. Air ini berguna
untuk melarutkan zat-zat yang terdapat di dalamnya. ASI
merupakan sumber air yang secara metabolic adalah aman. Air
yang relative tinggi dalam ASI meredakan rangsangan haus
dari bayi.
6) Vitamin dalam ASI
Vitamin dalam ASI dapat dikatakan lengkap. Vitamin
cukup untuk 6 bulan sehingga tidak perlu ditambah kecuali
vitamin K karena bayi baru lahir ususnya belum mampu
membentuk vitamin K.
7) Taurin, DHA dan AA pada ASI
a) Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak
dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
17
berperan penting untuk proses maturasi sel otak.
Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi
taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina
mata. Decosahexanic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid
(AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang
(polyunsatured fatty acids) yang diperlukan untuk
pembentukan sel-sel otak yang optimal.
b) Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk
menjamin partum buhan dan kecerdasan anak.
Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat
dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya
(precursor)yaitu masing-masing dari Omega (asam
linoleat) dan Omega 6 (asam linoleat).
Berdasarkan waktu diproduksi, ASI dapat dibagi menjadi
3 yaitu:
(1) Kolostrum
Susu pertama, atau biasa di sebut kolostrum (susu
jolong), merupakan cairan kental, seringkali berwarna
kuning atau dapat pula jernih, yang diproduksi selama
laktogenesis II (hari pertama sampai hari ketiga setelah
bayi lahir).
Bayi hanya dapat meminum kolostrum 2-10 ml (½
- 2 sendok teh) per tiap kali makan dalam dua sampai tiga
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
18
hari pertama setelah lahir. Volume kolostrum antara 150-
300 ml/24 jam. Kolostrum mengandung sekitar 58-70
kalori/100ml, dan tinggi kandungan proteinnya, rendah
karbohidrat dan lemak dibandingkan dengan susu matang
(susu yang diproduksi dua minggu setelah bayi lahir).
Kolostrum juga mengandung zat anti infeksi 10-17 kali
lebih banyak dibanding ASI yang matang (Brown, 2004).
Protein utama pada kolostrum adalah
immunoglobulin A dan laktoferin, tetapi protein lainnya
yang terdapat pada susu matang tidak terdapat dalam
kolostrum. Konsentrasi sel-sel mononuclear (jenis spesifik
sel darah merah) dari Ibu yang mengandung perlindungan
imunitas, sangat tinggi pada kolostrum. Kolostrum
mempunyai konsentrasi sodium, potassium, dan klorida
yang lebih tinggi dibanding dengan susu matang (Brown,
2004). Kolostrum merupakan pencahar yang ideal untuk
membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang
baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan
makanan bayi bagi makanan yang akan datang (Roesli,
2003).
(2) ASI Transisi/ Peralihan
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah
kolostrum sampai sebelum menjadi ASI yang matang.
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
19
Disekresi dari hari ke empat sampai dengan hari ke
sepuluh dari masa laktasi, tetapi ada pula yang
berpendapat bahwa ASI matang baru akan terjadi pada
minggu ke tiga sampai dengan minggu ke lima. Kadar
protein pada ASI peralihan semakin merendah, sedangkan
kadar karbohidrat dan lemak makin meninggi. Volume
akan semakin meningkat (Siregar, 2004).
(3) ASI Matang (Mature)
ASI yang disekresi pada hari ke sepuluh dan
seterusnya, yang dikatakan komposisinya relative konstan,
tetapi ada juga yang mengatakan bahwa minggu ke tiga
sampai ke lima komposisi ASI baru konstan (Siregar,
2004). Pada Ibu yang sehat dengan produksi ASI cukup,
ASI merupakan makanan satu-satunya yang paling baik
dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan (Roesli, 2003).
ASI yang keluar pada 5 menit pertama dinamakan
foremilk. Foremilk mempunyai komposisi yang berbeda
dengan ASI yang keluar kemudian (hindmilk). Foremilk
lebih encer. Hindmilk mengandung lemak 4-5 kali lebih
banyak dibanding foremilk. Diduga hindmilk inilah yang
mengenyangkan bayi (Roesli, 2003).
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
20
e. Manfaat ASI
Air susu manusia dirancang untuk bayi manusia. Proses
menyusui merupakan hal yang normal bagi mamalia. Oleh karena
itu, tidak mengherankan jika telah banyak keuntungan-keuntungan
menyusui yang diketahui bermanfaat untuk Ibu dan juga bayi.
1) Manfaat Bagi Ibu
Ibu yang menyusui mendapatkan keuntungan dalam hal
hormonal, fisik, dan psikososial. Menyusui bayi segera setelah
lahir meningkatkan kadar hormone oksitosin, yang
merangsang kontraksi uterus, mengurangi kehilangan darah
setelah melahirkan, dan membantu rahim kembali ke ukuran
sebelum hamil (Brown, 2004). Menyusui merupakan cara
kontrasepsi yang aman, murah dan cukup berhasil. Selama Ibu
memberi ASI eksklusif dan belum haid, 98% tidak akan hamil
pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan
hamil sampai bayi berusia 12 bulan (Roesli, 2000).
Tetapi, banyak professional kesehatan di Amerika tidak
menyarankan menyusui sebagai suatu pilihan untuk
mengontrol kelahiran (Brown, 2004). Menyusui memerlukan
energi maka tubuh akan mengambilnya dari lemak yang
tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat badan Ibu
yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan
sebelum hamil (Roesli, 2000).
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
21
Pada Ibu yang memberikan ASI eksklusif, umumnya
kemungkinan menderita kanker payudara dan indung telur
berkurang. Pada umumnya bila semua wanita dapat
melanjutkan menyusui sampai bayi berumur 2 tahun atau
lebih, diduga angka kejadian kanker payudara akan berkurang
sampai sekitar 25%. Salah satu penelitian mengemukakan
bahwa menyusui akan mengurangi risiko Ibu terkena kanker
indung telur sampai 20 – 25% (Roesli, 2000).
2) Manfaat Bagi Bayi
a) Manfaat Gizi
Dengan komposisi gizinya yang sangat dinamis
dan seimbang, ASI menyediakan zat-zat gizi yang optimal
bagi bayi. Keseimbangan zat-zat gizi yang terdapat pada
ASI sesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangannya (Brown, 2004).
Kadar protein pada ASI relatif rendah jika
dibandingkan dengan susu sapi, sehingga sesuai dengan
kebutuhan bayi tanpa membebani ginjal bayi yang masih
belum berkembang sempurna (matang) dengan nitrogen
(Brown, 2004).
ASI mengandung lemak dalam jumlah yang
banyak dalam bentuk asam lemak esensial, asam lemak
jenuh, trigliserida rantai sedang, dan kolesterol. Asam
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
22
lemak tak jenuh ganda, khususnya DHA yang berguna
untuk mengoptimalkan perkembangan sistem saraf pusat
(Brown, 2004).
b) Manfaat Imunologik
Salah satu hal yang paling penting mengenai
menyusui dalam dekade terakhir ini adalah kemampuan
ASI melindungi bayi terhadap infeksi. Banyak komponen
yang terdapat pada ASI berperan aktif melawan infeksi.
Komponen selularnya (T dan B-limfosit, neutrofil,
makrofag, dan sel-sel epitel) kadarnya lebih tinggi di
dalam kolostrum, tetapi juga terdapat di dalam ASI matur
dengan konsentrasi yang lebih rendah (Brown, 2004).
ASI terutama kolostrum mengandung
imunoglobulin, yaitu Secretory IgA (SIgA), IgE, IgM dan
IgG. Dari semua imunoglobulin tersebut yang terbanyak
adalah SIgA. Antibodi dalam ASI dapat bertahan di
dalam saluran pencernaan bayi karena tahan terhadap
asam dan enzim proteolitik saluran pencernaan dan
membuat lapisan pada mukosanya sehingga mencegah
bakteri patogen dan enterovirus masuk kedalam mukosa
usus (Rulina, 2004). ASI juga meningkatkan respon imun
terhadap imunisasi termasuk polio, tetanus, difteri, dan
Haemophilus influenza. ASI juga meningkatkan respon
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
23
imun terhadap infeksi respiratory synctial virus (RSV),
infeksi pernafasan yang umum terjadi pada bayi.
c) Manfaat Kognitif (Kecerdasan)
Interaksi antara Ibu dan bayi kandungan nilai gizi
ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf
otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi. Beberapa
laporan telah membuktikan adanya hubungan antara
pemberian ASI, khususnya durasi pemberian ASI, dengan
manfaat terhadap kecerdasan anak yang dinilai dengan IQ.
d) Manfaat Aspek Ekonomi
Dengan memberi ASI berarti menghemat
pengeluaran untuk susu formula, perlengkapan menyusui,
dan persiapan pembuatan minum susu formula, karena
ASI tidak perlu dibeli. Selain itu, pemberian ASI juga
menghemat pengeluaran untuk berobat bayi karena bayi
yang mendapat ASI lebih jarang sakit (Rulina, 2004).
e) Manfaat Bagi Negara
Pemberian ASI eksklusif akan menghemat
pengeluaran negara karena dapat menurunkan angka
kesakitan dan kematian anak. Adanya faktor protektif dan
nutrien yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi
naik serta kesakitan dan kematian anak menurun.
Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
24
ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi,
misalnya diare, otitis media, dan infeksi saluran
pernafasan akut bagian bawah.
Selain itu, pemberian ASI akan mengurangi
subsidi untuk rumah sakit. Subsidi untuk rumah sakit
berkurang, karena rawat gabung akan memperpendek
lama rawat ibu dan bayi, mengurangi komplikasi
persalinan dan infeksi nokosomial serta mengurangi biaya
yang diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang
mendapat ASI lebih jarang dirawat di rumah sakit
dibandingkan anak yang mendapat susu formula (Rulina,
2004).
Pemberian ASI eksklusif pada akhirnya akan
menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan
berkualitas untuk membangun negara. Pemberian ASI
eksklusif sebagai langkah awal untuk mengurangi bahkan
menghindari kemungkinan terjadinya generasi yang hilang
(lost generation) khususnya bagi Indonesia (Roesli, 2003).
Beberapa manfaat lain ASI menurut (Depkes,2002:124)
antara lain:
a) Perlindungan terhadap penyakit
Penelitian menunjukkan, bayi yang diberi ASI
secara khusus terlindung dari serangan penyakit sistem
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
25
pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat
kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan
langsung melawan penyakit. ASI juga memberikan
perlindungan terhadap penyakit adalah penyediaan
lingkungan yang ramah bagi bakteri menguntungkan yang
disebut flora normal. Keberadaan bakteri ini menghambat
perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya.
Penelitian lain membuktikan bahwa terdapat unsur-unsur di
dalam ASI yang dapat membentuk system kekebalan
melawan penyakit-penyakit menular dan membantunya agar
bekerja dengan benar.
b) Manfaat bagi bayi premature
Air susu Ibu yang memiliki bayi premature
mengandung lebih banyak zat lemak,protein, natrium,
klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan
telah dibuktikan bahwa fungsi mata bagi bayi berkembang
lebih baik pada bayi-bayi premature yang diberi ASI dan
mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam
kecerdasan. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak
sekali kelebihan lainnya.
c) Mengurangi resiko penyakit jantung
Para ilmuwan Universitas Bristol mengungkap
bahwa di antara manfaat ASI jangka panjang adalah
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
26
dampak baiknya terhadap tekanan darah, yang dengannya
tingkat bahay serangan jantung dapat dikurangi. Kelompok
peneliti tersebut menyimpulkan bahwa perlindungan yang
diberikan ASI disebabkan oleh kandungan zat gizinya.
Menurut hasil penelitian itu, yang diterbitkan dalam jurnal
kedokteran circulation, bayi yang diberi ASI
berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit jantung.
Telah diungkap bahwa keberadaan asan-asam lemak tak
jenuh berantai panjang (yang mencegah pengerasan
pembuluh arteri), serta fakta bahwa bayi yang diberi ASI
menelan sedikit natrium (yang berkaitan erat dengan
tekanan darah) yang dengannya tidak mengalami
penambahan brat badan berlebihan, merupakan beberapa
diantara manfaat ASI bagi jantung.
d) Mengurangi resiko diabetes
Keberadaan hormone lain yang disebut leptin di
dalam ASI yang memiliki peran utama dalam metabolism
lemak. Leptin dipercayai sebagai molekul penyampai pesan
kepada otak bahwa terdapat lemak pada tubuh. Jadi,
menurut pernyataan Dr. Martin, hormon-hormon yang
didapatkan semasa bayi mengkonsumsi ASI mengurangi
resiko penyakit-penyakit seperti kelebihan berat badan,
diabetes jenis dua dan kekebalan terhadap insulin.
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
27
e) Mengurangi resiko kanker
Berdasarkan hasil seluruh penelitian yang telah
dilakukan, terbukti bahwa ASI, yang dibahas dalam ratusan
tulisan yang telah terbit, melindungi bayi terhadap kanker.
Hal ini telah diketahui, walaupun secara fakta
mekanismenya belum sepenuhnya dipahami. Ketika sebuah
protein ASI membunuh sel-sel tumor yang telah dipahami.
Ketika sebuah protein ASI membunuh sel-sel tumor yang
telah ditumbuhkan didalam laboratorium tanpa merusak sel
yang sehat manapun. Para peneliti menyatakan bahwa
sebuah potensi besar telah muncul.
f) Membantu perkembangan otak
ASI mempunyai peranan sangat penting dalam
perkembangan otak karena gula dan lemak yang
dikandungannya. Penelitian perbandingan terhadap bayi
yang diberi ASI dengan bayi yang diberi susu buatan pabrik
yang dilakukan oleh James W. Anderson, seorang ahli dari
Universitas Kentucky, membuktikan bahwa IQ bayi yang
diberi ASI lebih tinggi 5 angka dari pada bayi lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian ini ditetapkan bahwa ASI yang
diberikan hingga enam bulan bermanfaat bagi kecerdasan
bayi, dan anak yang disusui kurang dari delapan minggu
tidak memberikan manfaat pada IQ.
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
28
g) Manfaat pertumbuhan tulang
Unsur-unsur seperti kalsium yang dimilikinya
berperan besar dalam perkembangan tulang-tulang bayi.
f. Sepuluh Langkah Keberhasilan Menyusui
Setiap fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan
untuk ibu hamil dan perawatan bayi baru lahir harus:
1) Mempunyai kebijakan tertulis mengenai ASI yang secara rutin
dikomunikasikan kepada seluruh staf petugas kesehatan. Selain
kepada petugas kesehatan, informasi tentang ASI perlu
diberikan kepada siapa saja dan sedini mungkin agar terjadi
lingkungan yang mendukung pemberian ASI diantaranya
adalah kepada anak sekolah Taman Kanak-Kanak, usia remaja,
Ibu hamil dan Ibu menyusui, keluarga dan majikan.
2) Melatih seluruh petugas kesehatan mengenai keahlian dalam
hal-hal yang penting dan berhubungan dengan kebijakan
mengenai ASI.
3) Menginformasikan kepada semua Ibu hamil mengenai
keuntungan menyusui dan manajemen laktasi.
4) Membantu Ibu untuk melakukan inisiasi menyusui dini dalam
30 menit setelah bayi lahir. Refleks hisap bayi yang paling
kuat adalah pada jam-jam pertama setelah lahir. Setelah itu
bayi mengantuk. Bila bayi lahir tidak bermasalah maka
sesegera mungkin (dalam waktu 30 menit) setelah bayi lahir
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
29
diberikan kepada Ibunya untuk merangsang payudara.
Rangsangan payudara dini akan mempercepat timbulnya
refleks prolaktin dan mempercepat produksi ASI.
5) Mengajarkan kepada Ibu teknik menyusui yang benar, dan
bagaimana cara tetap memberikan ASI kepada bayinya
walaupun ketika Ibu harus berpisah untuk sementara waktu
dengan bayinya.
6) Tidak memberikan makanan ataupun minuman selain ASI
kepada bayi yang baru lahir kecuali karena adanya indikasi
medik.
7) Melaksanakan rawat gabung (rooming-in). Ibu dan bayi dapat
berada pada satu tempat tidur atau boks di samping tempat
tidur ibunya selama 24 jam sehingga mudah diraih Ibunya.
8) Mendorong pemberian ASI sesering mungkin (on demand).
9) Tidak memberikan kempeng/dot kepada bayi, karena akan
menyebabkan bayi bingung puting. Bila bayi tidak dapat
menyusu kepada Ibu oleh karena sesuatu hal maka pemberian
ASI diberikan dengan sendok, pipet, atau cangkir kecil.
10) Membina kelompok pendukung ASI. Kelompok ini terdiri dari
Ibu-ibu yang telah berpengalaman dan berhasil menyusui
bayinya sendiri yang secara sukarela ingin membantu Ibu-ibu
lain agar berhasil menyusui juga (Rulina, 2004).
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
30
2. Karakteristik Ibu
a. Umur Ibu
Dalam kurun reproduksi sehat, usia aman untuk kehamilan
dan persalinan adalah usia 20-35 tahun, dan usia diatas 35 tahun dan
dibawah 20 tahun menjadi usia yang rawan untuk kehamilan dan
persalinan. Pengelompokan usia menjadi usia 20-35 tahun dan usia <
20 tahun dan > 35 tahun. Usia 20-35 tahun merupakan usia
reproduksi/usia subur, sehat bagi seorang wanita karena sangat
sedikit mengalami komplikasi selama kehamilan dan persalinan.
Karena usia Ibu melahirkan sangat berpengaruh pada kesehatan Ibu
sehingga kondisi yang sehat akan menpengaruhi pemberian ASI.
Sedangkan usia < 20 tahun dan > 35 tahun merupakan usia resiko
tinggi untuk kehamilan dan persalinan yang akan mempengaruhi
dalam pemberian ASI eksklusif. Dari segi produksi ASI, Ibu-ibu
yang berusia 19-23 tahun lebih baik menghasilkan cukup ASI
dibandingkan dengan berusia lebih tua, primipara yang lebih dari 35
tahun cenderung tidak menghasilkan jumlah ASI yang cukup
(Pujiadi, 2000). Secara umum wanita yang lebih muda memiliki
kemampuan laktasi yang lebih baik daripada yang tua karena adanya
perkembangan kelenjar yang matang pada masa pubertas dan
fungsinya sesudah kelahiran.
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
31
b. Pendidikan Ibu
Pendidikan merupakan proses yang dilakukan secara sadar,
sistematis, terarah dan berlangsung secara terus menerus yang
mendorong terjadinya perubahan pada setiap individu didalamnya.
Tingkat pendidikan merupakan salah satu aspek sosial yang
umumnya berpengaruh pada tingkat pendapatan keluarga sebagai
faktor ekonomi. Pendidikan juga dapat mempengaruhi sikap dan
tingkah laku manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikan Ibu,
semakin tinggi jumlah Ibu yang tidak memberikan ASI pada
bayinya. Hal ini mungkin disebabkan karena Ibu yang berpendidikan
tinggi biasanya mempunyai banyak kesibukan diluar rumah,
sehingga cenderung meninggalkan bayinya. Sedang Ibu yang
berpendidikan rendah lebih banyak tinggal dirumah sehingga lebih
banyak mempunyai kesempatan untuk menyusui bayinya (Depkes,
2000).
c. Pekerjaan Ibu
Saat ini terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja wanita di
berbagai sektor pekerjaan. Hal ini menyebabkan makin banyak Ibu
yang harus meninggalkan bayi sebelum berusia 6 bulan karena masa
cuti yang telah habis (Depkes RI, 2005). Ibu yang bekerja diluar
rumah mempunyai kemungkinan memberikan ASI secara eksklusif
lebih rendah dibandingkan dengan Ibu tidak bekerja. Hal ini
disebabkan karena Ibu yang bekerja harus meninggalkan bayinya
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
32
untuk jangka waktu tertentu sehingga keberhasilan dalam
memberikan ASI secara eksklusif terganggu (Siregar, 2004).
Bekerja selalu dijadikan alasan untuk tidak memberikan ASI
secara eksklusif pada bayi karena Ibu meninggalkan rumah sehingga
waktu pemberian ASI pun berkurang.
Pekerjaan Ibu berdampak pada kesehatan Ibu yang
berpengaruh pada pemberian ASI eksklusif. Dua kondisi yang
penting dipertahankan karena berpengaruh terhadap pemberian ASI
yaitu kondisi fisik dan emosional. Kondisi fisik perlu dipertahankan
agar seseorang tidak mengalami masalah kesehatan, tidak terkecuali
pada Ibu menyusui. Masalah kesehatan atau penyakit yang diderita
Ibu dapat menyebabkan pemberian ASI menjadi kontraindikasi bagi
Ibu. Olds, dkk (2000) menyebutkan Ibu yang menderita kanker
payudara sebaiknya tidak menyusui bayinya agar Ibu dapat
menjalankan pengobatan sesegera mungkin. Penyakit lain yang
dinilai menjadi kontraindikasi pemberian ASI yaitu HIV/AIDS
(Olds, dkk, 2002). Namun, hal ini sangat bertolak belakang dengan
rekomendasi dari WHO tentang penggantian ASI.
Kondisi emosional juga perlu dipertahankan agar Ibu tidak
mengalami perubahan perilaku dalam memberikan ASI eksklusif.
Salah satu masalah emosi yang paling umum dialami yaitu stress.
Wagner (2012) menyatakan stress dapat terjadi pada Ibu
menyusui akibat bayi cepat marah dan sering mencari susu Ibu.
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
33
Beliau juga mengatakan stres memiliki pengaruh terhadap produksi
ASI.
d. Pendapatan Ibu
Sosial ekonomi adalah tingkat kemampuan seseorang untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Semakin tinggi tingkat pendapatan
seseorang semakin tinggi juga pendidikan, dan semakin tinggi juga
pengetahuan (Soekanto, 2002). Hal ini memberikan hubungan antara
pemberian ASI dengan ekonomi/ penghasilan Ibu dimana Ibu yang
mempunyai ekonomi rendah mempunyai peluang lebih memilih untuk
memberikan ASI dibanding Ibu dengan sosial ekonomi tinggi. Status
sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi kemampuan keluarga
untuk memproduksi dan atau membeli pangan. Ibu-ibu dari keluarga
berpendapatan rendah kebanyakan adalah berpendidikan lebih
rendah dan memiliki akses terhadap informasi kesehatan lebih
terbatas dibanding Ibu-ibu dari keluarga berpendapatan tinggi,
sehingga pemahaman mereka untuk memberikan ASI secara
eksklusif pada bayi menjadi rendah (Suyatno, 2000). Bertambahnya
pendapatan keluarga atau status sosial yang tinggi serta lapangan
pekerjaan bagi perempuan berhubungan dengan pemberian susu
botol. Artinya mengurangi kemungkinan untuk menyusui bayi dalam
waktu yang lama (Purnamawati, 2003).
e. Motivasi
Motivasi merupakan satu bentuk dorongan seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motivasi membantu seseorang membentuk
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
34
tingkah lakunya dan membantu mencapai kepuasan setelah segala
keperluan dan kehendak dapat dipenuhi (Zakaria, 2005). Menurut
Handoko (2001), jika dilihat atas dasar fungsinya motivasi terbagi
atas : motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi internal
yaitu motivasi yang berfungsi tanpa adanya rangsangan dari luar,dari
dalam individu sudah ada suatu dorongan untuk melakukan tindakan
dan motivasi eksternal yaitu motivasi yang berfungsi dengan adanya
faktor dari luar individu.
Motivasi terdiri dari 3 komponen yaitu kebutuhan, dorongan
dan tujuan.
1) Kebutuhan
Kebutuhan terjadi apabila seseorang merasa ada
ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dengan apa yang
diharapkan. Ketidakseimbangan tersebut, membuat seseorang
terdorong untuk memenuhi kegiatan dalam rangka memenuhi
harapan.
2) Dorongan
Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi
pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan
yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti dari
motivasi.
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
35
3) Tujuan
Tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku. Kebutuhan
seseorang menjadi terpuaskan setelah harapannya tercapai,
seseorang tersebut terdorong untuk memenuhi harapan sesuai
tujuan yang telah ditetapkan.
Bahiyatun(2009), motivasi agar menyusui lebih berhasil,
seorang Ibu memerlukan rasa percaya diri,yaitu Ibu harus yakin
bahwa Ibu dapat menyusui dan ASI adalah yang terbaik untuk
bayinya. Ibu harus yakin bahwa ASI akan mencukupi kebutuhan
bayinya, terutama pada awal bulan setelah lahir.
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
36
B. Kerangka Teori Penelitian
Kerangka teori dalam penelitian ini penulis paparkan sebagaimana
gambar 2.1 berikut:
Faktor Predisposisi :
1. Pengetahuan Ibu tentang
ASI Eksklusf
2. Umur Ibu
3. Paritas
4. Pendidikan Ibu
5. Pekerjaan Ibu
6. Sikap ibu terhadap
pemberian ASI
Eksklusif (Motivasi)
7. Rencana ibu memberikan
ASI Eksklusif
Faktor Pemungkin :
1. Tempat Melahirkan
2. Penolong Persalinan
3. Kunjungan ke tenaga
kesehatan
4. Pengetahuan petugas
tentang ASI
5. Ekonomi Keluarga
(Pendapatan)
Faktor Penguat :
1. Dukungan Suami
2. Promosi susu formula
3. Kebijakan yang berlaku
4. Pengasuh Bayi
Pemberian ASI Eksklusif
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015
37
Gambar 2.1 kerangka teori penelitian hubungan antara karakteritik Ibu
menyusui dengan lamanya pemberian ASI eksklusif
Sumber : Green (2000) Health Promotion Planning and educational
and Environment Approach
Keterangan: Variabel yang dicetak tebal dan miring adalah variabel
yang akan diteliti.
C. Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep dalam penelitian ini penulis paparkan sebagaimana
gambar 2.2 berikut :
Qsasddfhjhhjhshs;;
Gambar 2.2 Konsep Penelitian Hubungan antara Karakteristik Ibu
Menyusui Dengan Lamanya Pemberian ASI eksklusif
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
“Terdapat hubungan umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan motivasi
dengan lamanya pemberian ASI eksklusif”
Karakteristik Ibu: -Umur
-Pendidikan
-Pekerjaan
-Pendapatan
-Motivasi
Lamanya pemberian ASI
ekslusif
Hubungan Antara Karakteristik..., Ginanjar Pangestuti, S1 Keperawatan UMP, 2015