Post on 21-Jan-2016
description
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Sholat adalah tiang agama barang siapa menegakkan sholah dia menegakkan
agama dan barang siapa meninggalkan sholat dia adalah menghancurkan agama. ( al
hadits )
Sesungguhnya sholat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar.
Berangkat dari sabda Rosulullah SAW dan firman Allah tersebut menunjukkan
bahwa betapa pentingnya sholat bagi umat islam dalam kehidupan sehari – hari.
Namun kita sadari atau tidak, pada umumnya umat islam itu sendiri sangatlah sedikit
sekali yang benar-benar mengerti dari makna sholat itu sendidri. Kita bisa melihat
betapa sangat sepinya masjid – masjid, musholla pada waktu – waktu sholat. Ini
salah satu sebabnya adalah kurangnya kesadaran dan rendahnya pengetahuan tentang
pemahaman makna sholat itu sendiri.
Maka dari itu salah satu pendekatan yang kita tempuh adalah penanaman sedini
mungkin kepada paraeserta didik, tentang pengertian sholat.
Salah satu isi kurikulum yang diajarkan diajarkan di SD. adalah mata pelajaran
pendidikan agama Islam, diantara standard kompetensi ( SK ) pada mata pelajaran
pendidikan agaama Islam, membiasakan secara tertib dan kompetensi dasarnya
adalah mencontoh gerakan solat, mempraktekkan sholat secara tertib dalam
kehidupan sehari – hari.
1
Disisi lain menurut pengamatan penulis dalam proses belajar mengajar setiap hari,
anak-anak dalam menirukan gerakan solat kurang terrpantau oleh guru, karena hanya
satu guru yang mendampingi peserta didik dalam kegiatan belajar praktek gerakan
sholat. Hal ini terjadi karena pola pembelajaran PAI khusussnya tentang sholat
cenderung menggunakan metode ceramah dan menekankan kepada peserta didik
untuk mempelajari materi dengan cara membaca dan menghafal serta menirukan
praktik yang dicontohkan oleg guru, tanpa ada yang memantau peserta didik. Selain
itu dengan sedikitnya waktu yang tersedia dan luasnyta materi pembelajaran
melaksanakan sholat yang harus disampaikan, cenderung membuat guru untuk
memberikan catatan-catatan yang harus senantiasa dibaca lagi oleh peserta didik,
sehingga tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam tentang gerakan sholat, tidak
dapat tercapai secara optimal.
Untuk mengatasi kendala- kendala tersebut, penulis sebagai seorang guru PAI.
Yang bertanggung jawab penuh dalam proses pembelajaran di kelas, dapat memeilih
metode pembelajaran dan alat peraga yang tepat. Dalam hal ini Penulis memilih
metode demonstrasi, juga dengan menggunakan media IT tentang sholat yang benar
dan dianggap paling tepat untuk pembelajaran tentang gerakan sholat yang benar.
2. Rumusan dan Pemecahan Masalah
a. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat
dirumuskan suatu masalah penelitian sebagai berikut : Bagaimana hasil
peningkatan kwalitas pembelajaran tentang gerakan sholat pada Peserta didik
Sejauh mana pengaruh media IT dan metode demonstarsi, terhadap motivasi kelas
2
II SDN. 2 Tembokrejo Kecamatan Muncar, dengan menggunakan media IT dan
metode demonstrasi ?
belajar peserta didik kelas II SDN. 2 Tembokrejo Kecamatan Muncar, tentang
gerakan sholat ? .
b. Pemecahanh Masalah
1. Mengubah setrategi pelaksanaan pembelajaran gerakan solat dengan
metode dan penggunaan media yang sesuai.
2. Proses pembelajaran gerakan sholat dengan menggunakan media IT dan
Metode demonstrasi.
3. T u j u a n
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Ingin mengetahui Peningkatan kwalitas pembelajaran tentang gerakan sholat
pada Peserta didik kelas II SDN. 2 Tembokrejo Kecamatan Muncar, dengan
menggunakan media IT dan metode demonstrasi
2. Ingin mengtahui sejauh mana pengaruh media IT dan metode demonstrasi
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas II SDN. 2 Tembokrejo
Kecamatan Muncar tentang gerakan sholat.
4. Manfaat
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat meningkatkan hasil dari proses pembelajaran
tentang gerakan yang benar secara optimal.
3
b. Manfaat Praktis
1). Bagi peserta didik untuk mendorong peserta didik lebih bersemangat
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan senang.
2) Bagi guru, dapat mengambil langkah yang effektif dan effesien dalam
melaksanakan melaksanakan tugas mengajar.
3) Untuk sekolah dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam mengambil
langkah untuk perbaikan kedepan.
4
BAB II
METODE DAN PENGGUNAAN MEDIA
PEMPELAJARAN GERAKAN SHOLAT
1. Hakekat Belajar dan Pembelajaran.
Belajar tidak akan pernah lepas dari manusia, karena pada hakekatnya belajar
dilakukan manusia sepanjang hayatnya atau sekurang- kurangnya dia terus belajar
walaupun sudah lulus sekolah. Di era globalisasi dewasa ini yang mana situasi
lingkungan terus berubah seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi ke arah yang lebih modern, maka belajar menjadi suastu kebutuhan.
Belajar merupakan tindakan dan prilaku peserta didik yang kompleks. Sebagai
tindakan maka belajar hanya dialami, dilakukan dan di hayati oleh peserta didik itu
sendiri, dimana peserta didik adalah sebagai penentu terjadi atau tidaknya proses
belajar, proses belajar terjadi berkat peserta didik memperoleh suatu yang ada di
lingkungan baik itu berupa keadaan alam, benda-benda, tumbuh-tumbuhan, manusia,
atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar ( Dimyati & Mudjiono 1997 : 7 ).
Sedangkan Pembelajaran menurut Gagne (dalam Saputra,dkk, 2003 :31 )
Pembelajaran adalah ” seperangkat peristiwa yang diciptakan dan dirancang
untuk mendorong, menggiatkan, dan mendukung belajar peserta didik”.
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dan
lingkungan sehingga terjadi perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Dalam
interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal
yang datang dari individu, maupun faktor exsternal yang datang dari lingkungan.
5
dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan
lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan tingkah laku peserta didik.
Dalam menciptakan kondisi kegiatan belajar mengajar, guru menggunakan
berbagai macam metode dan strategi, salah satunya adalah pembelajaran dengan
metode demonstrasi, sehingga dengan menggunakan metode yang sesuai dengan
materi pembelajaran diharapkan hasilnya dapat dicapai secara optimal.
2. Metode Pembelajaran Demonstrasi.
Metode demonstrasi ialah suatu cara mengajar, dimana seorang guru
memberikan contoh – contoh gerakan dalam sholat kepada peserta didik tentang
bahan pelajaran yang disampaikan, kemudian peserta didik menirukan secara
klasikal, kelompok dan secara individu.
Metode ini telah dicontohkan oleh Rosulullah SAW ketika mengajarkan
sholat kepada para sahabatnya, bahkan rosulullah SAW memberi contoh gerakan
sholat dengan naik di atas mimbar, agar para sahabat – sahabat melihat dengan jelas
gerakan yang sholat yang benar.
a. Kewajaran metode demonstrasi.
Metode demonstrasi akan wajar digunakan untuk :
1. Menarik perhatian peserta didik untuk menggunakan pengetahuan dan
pengalamanya tentang gerakan sholat.
2. Materi pelajaran yang sifatnya pengamalan / perbuatan jasmaniyah.
3. Memperkuat ingatan anak tentang materi yang disampaikan.
6
b. Kelemahan metode demonstrasi.
Semua metode pembelajaran tentu ada kekurangannya, termasuk metode
demonstrsasi. Diantara kekurangan metode demostrasi adalah :
a. Tidak semua materi pembelajaran bisa menggunakan metode demonstrasi..
b. Seorang guru harus mahir dengan apa yang harus didemonstrasikan.
3. Media Pembelajaran.
Media pembelajaran adalah suatu alat yang dapat dipergunakan sebagai cara
untuk memudahkan peserta didik memahami dan terpotivasi untuk dapat menerima
dan memahami suatu materi pembelajaran. Dalam materi pembelajaran tentang
gerakan sholat, disini penulis menggunakan suatu media yang modern yang disebut
media IT. ( informasi tegnologi ), perangkatnya adalah :
a. Laptop
b. LCD.
Dalam perangkat tersebut penulis cukup menempilkan gambar film tentang gerakan-
gerakan sholat. Sehingga dengan menggunakan media IT tersebut peserta didik lebih
mudah memahami dan menirukan gerakan sholat. Maka tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara optimal.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan ( action Research ),karena
penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas Penelitian ini
juga termasuk diskriptif, sebeab menggambarkan bagaimana suatu tehnik
pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai.
Dalam penelitian ini menggunakan bantu guru sebagai peneliti, bertanggung
jawab penuh penelitian tindakan adalah praktisi ( guru ). Tujuan utama dari penelitian
tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran dikelas dimana guru secara
penuh terlibat dalan penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan
refleksi.
Penelitian ini akan dihentikan apabila secara klasikal telah mencapai 80 % atau
lebih. Jadi dalam penelitian ini, peneliti tidak tergantung pada jumlah siklus yang
harus dilalui.
2. Subyek Penelitian.
a. Penelitian ini diperoleh dengan melalui observasi pendekatan pembelajaran
dengan metode Demonstrasi danpenggunaan media IT.
b. Subyek yang menjadi penelitian, Proses pembelajaran tentang gerakan sholat
yang benar pada peserta didik Kls II SDN. 2 Tembokrejo Kecamatan Muncar
kabupaten Banyuwangi, semester 2 tahun 2011-2012.
8
3. Lokasi dan Waktu Penelitian.
a. Lokasi, Penelitian adalah : Kls II SDN. 2 Tembokrejo Kecamatan Muncar
kabupaten Banyuwangi.
b. Waktu, penelitian dilakukan 1 bulan yaitu tanggal 1 s/d 29 Pebruari 2012.
4. Setting Penelitian
Setting Penelitian, ruang kelas II SDN. 2 Tembokrejo Kecamatan Muncar kabupaten
Banyuwangi, RPP, silabus, dan semua komponen perangkat pembelajaran.
5. Langkah – Langkah Penelitian
a. Perencanaan
Dalam rangka penyusunan penelitian tindakan kelas ini, penulis telah
merencanakan untuk memcoba mengadakan penelitian didalam pelaksanaan pro
ses belajar mengajar pada peserta didik kls II SDN. 2 tembokrejo kecamatan
Muncar dengan pokok bahasan Gerakan Sholat
b. Pelaksanaan
Penelitian Tindakan kelas ini penulis laksanakan pada awal bulan Pebruari
2012, kurang lebih selama 10 hari.
c. Analisis dan Interpretasi Data
Data – data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melelui obser
9
vasi pengolahan pembelajaran metode demonstrasi dan penggunaan media IT
Untuk mengtahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan
Pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan
teknik analisis diskriftif kualitatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat
menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh, dengan
tujun untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai peserta didik, juga untuk
memperoleh respon terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas peserta didik
selama proses belajar mengajar.
d. Refleksi
Setelah berbagai masalah - masalah yang timbul di dalam kegiatan
proses belajar mengajar, maka langkah yang harus segera diambil adalah
menyesuaikan metode dan penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan
materi pembelajaran tentang gerakan sholat.
Dengan adanya masalah yang timbul, maka penulis berupaya mencoba
untuk mengurangi, mencegah dam memperbaiki masalkah tersebut, dengan jalan
kerjasama dengan melibatkan warga sekolah, dalam masalah anak didik guru
menciptakan pendekatan yang lebih cocok dan dengan metrode Demonstrasi dan
dengan penggunaan media IT dalam penyampaian bahan ajar kepada anak didik,
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.
10
11
6. Jadwa Kegiatan
NO KEGIATAN BULAN/TH KET
1
2
3
4
5
6
Penyusunan proposal
Pelaksanaan penelitian
Observasi
Analisis data
Penulisan laporan
Penyerahan laporan
28 Januari 2012
1-11 Februari 2012
12-15Februari 2012
16-20 Februari 2012
20-28 Februari 2012
29 Februari 2012
-
-
-
-
-
-
12
BAB IV
DATA TENTANG TENAGA PENGAJAR
DAN MENEGEMEN SEKOLAH
1. Sejarah Sekolah
SDN. 2 Temborejo didirikan pada tahun 1957, yang waktu itu bernama
SD.1 Tembokrejo. Kepala sekolah yang pertama bernama Bpk Ismail yang
sekarang sudah almarhum. Sekolah ini berdiri di atas tanah kas milik Desa
Tembokrejo, yang beralamat di Jl. Untung Suropati No. 59. Kecamatan Muncar
kabupaten Banyuwangi. Hingga sekarang bernama SDN. 2 Tembokrejo.
2. Struktur Organisasi
GURU GURU GURU GURU
GURU GURU GURU GURU
TEN.KEPENDIDIKAN
KOMITE SEKOLAH
KEPALA SEKOLAH
13
3. Tenaga Akademik
NO NAMA JABATAN PNDIDIKAN
1 AKHMAD BASORI, S.Pd KEP SEK S 1
2 IMAM SULTANI, S.Pd Guru Kls VI a S 1
3 SUTIKNO, S.Pd Guru Kls VI b S 1
4 MUKLAS, S.Pd I Guru KPAI S 1
5 LILIK SURATMI, S.Pd Guru Kls.II a-b S 1
6 HERI AGUS C Guru Kesenian S 1
7 PONIRAN, S.Pd Guru ORKES S 1
8 SAYID ABDULLAH, S.Pd.I Guru PAI S 1
9 TRI WAHYUNI, S.Pd.SD Guru Kls. IV b S 1
10 SUPRAPTI, S.Pd Guru Kls. I a-b S 1
11 ANA LUDIANINGSIH,
S.Pd. SD
Guru Kls. V aS 1
12 SITI MAESARO, S.Pd Guru Kls. IV a S 1
13 NUR KHOIRI, S.Pd Guru Kls. V b S 1
14 HARIS NOVAN Guru Komputer D 2
15 BETI NIVIYANTI Guru Kls. III b D 2
16 DIAN ERNAWATI Guru Kls III a D 2
17 SUWITO Penjaga SD SLTA
18 AHMAD RIFAI Scurity SMP
14
Analisa tentang tenaga akademik, pada sekolah tersebut jumlah guru yang
PNS hanya 11 orang, terdidiri dari 1 orang kepala sekolah, 2 orang guru
pendidikan agama Islam, 1 orang guru Olahraga dan 7 orang guru kelas.
Sedangkan jumlah jumlah Rombel. 12 kelas. Maka edialnya sekolah tersebut
kekurangan 4 orang guru PNS. Untuk mengatasi kekurangan tenaga guru tersebut,
sekolah membutuhkan 5 orang guru honorer, demi mencukupi kekurangan tenaga
pendidik tersebut.
Secara kopetensi tenaga kependidikan secara umum sudah
mencukupisyarat, namun dari sekian guru honorer perlu untuk menempuh jenjang
pendidikan sarjana.
4. Tenaga Administrasi
Tenaga Administrasi secara khusus tidak punya.
Sekolah Dasar pada umumnya segala administrasi dalaksanakan oleh kepala
sekolah dan dibantu guru yang mampu melaksanakan tugas administrasi dan
mampu dibidang IT.
5. Organisasi Kesiswaan.
Organisasi - organisasi kesiswaan antara lain :
a. OSIS
b. PKS.
c. KOPERASI SISWA
d. KEPRAMUKAAN
15
6. Kesenian
a. Tari daerah
b. Angklung
c. Lukis
7. Laburatorium
a. Komputer
16
BAB V
P E N U T U P
1. Kesimpulan
Dari hasil pembelajaran yang dilakukan dan berdasarkan seluruh
pembahasan serta analisis yang telah dilakukan, maka dapat kami simpulkan
sebagai berikut :
a. Pembelajaran denganm metode demonstrasi memiliki dampak posotif dalam
meningkatkan prestasi peserta didik dalam belajar pendidikan agama
Islamdalam pokok bahasan tentang gerakan sholat di kelas 2 SDN. 2
Tembokrejo Kecamatan Muncar kabupaten Banyuwangi. Tahun 2011 / 2012.
b. Penerapan metode pembelajaran metode demonstrasi mempunyai pengaruh
positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam belajar
pendidikan agama Islamdalam pokok bahasan tentang gerakan sholat di kelas 2
SDN. 2 Tembokrejo Kecamatan Muncar kabupaten Banyuwangi. Tahun 2011 /
2012.
2. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
belajar mengajar agama Islam lebih effektif dan lebih memberikan hasil yang
optimal bagi pesertav didik, maka disampaikan saran sebagai berikutb :
17
a. Untuk melaksanakan model metode demonstrasi dan penggunaan media IT.
memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu
untuk menentukan atau memilih topik yang benar – benar bisa diterapkan
dalam proses kegiatan belajar mengajar.
b. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar peserta didik, guru hendaknya
lebih sering melatih peserta didik dengan berbagai metode pembelajaran,
walau dalam taraf yang sederhana, dimana pesrta didik nantinya dapat
menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan ketrampilan,
sehingga peserta didik mampu memewcahkan masalah – masalah yang
dihadapinya.
c. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitrian ini hanya
dilakukan di kelas 2 SDN. 2 Tembokrejo Kecamatan Muncar kabupaten
Banyuwangi. Tahun 2011 / 2012.
18
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bani, Nasirudin, Muhammad. 2005 Sifat Sholat Nabi Jakarta : Akbar
Rambe, Nawawi. 1994 Fiqih Islam Jakarta : PT. AKA
19