Post on 08-Aug-2015
Penelitian Pendidikan Fisika
BAB XV
ARTIKEL ILMIAH
Indikator
1. Menjelaskan pengertian artikel ilmiah
2. Menjelaskan sistematika penulisan artikel ilmiah
A. Artikel Ilmiah
Karya ilmiah merupakan sebuah hasil karya seorang akademisi. Untuk itu,
kualitas karya ilmiah juga dapat mencerminkan kualitas penulisnya, terutama dalam
masalah penguasaan disiplin ilmu yang dipelajarinya. Selanjutnya, karya ilmiah yang
ditulis diharapkan sesuai (linier) dengan latar belakang disiplin keilmuanya.Karya
ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah biasa disebut juga dengan istilah artikel
ilmiah. Karya ilmiah memiliki berbagai bentuk yang tentunya sudah kita kenal, yaitu:
makalah, artikel ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dan esai.
Artikel ilmiah adalah karya ilmiah yang dikhususkan untuk diterbitkan di jurnal
ilmiah. Ada dua bentuk artikel ilmiah, yaitu artikel konseptual--artikel yang diangkat
dari gagasan atau ide penulis—dan artikel penelitian–artikel yang diangkat dari hasil
penelitan. Perbedaan kedua jenis artikel tersebut terletak pada bagian isi. Jika dalam
artikel konseptual antara bagian pendahuluan dan bagian penutup hanya berisi isi
artikel–yang bisa terdiri atas beberapa subbab; dalam artikel penelitian antara bagian
pendahuluan dan bagian penutup terdapat bagian landasan teoretis, metodologi
penelitian, dan hasil dan pembahasan.
Mengapa disebut ilmiah?Istilah “ilmiah” yang mengikuti kata “karya”
menunjukkan bahwa karya ilmiah merupakan sebuah karya yang disusun secara ilmiah,
mengikuti standar keilmuan tertentu, dan harus disusun dengan format yang sangat
baku. Karya ilmiah harus disusun dengan mengikuti langkah-langkah metode ilmiah,
yaitu: menemukan masalah; merumuskan hipotesis; mengumpulkan data; mengambil
simpulan; dan menguji simpulan kembali. Metode ilmiah tersebut merupakan ruh
sebuah proses penulisan karya ilmiah. Penulisan semua bentuk karya ilmiah pasti akan
Penelitian Pendidikan Fisika
melewati proses-proses tersebut. Tahap metode ilmiah tersebut sebenarnya terdiri atas
beberapa kegiatan:
B. Bagian-Bagian Artikel Ilmiah
1. Judul artikel
Judul artikel ilmiah sebaiknya ditulis singkat. Jumlah kata dalam judul
sebaiknya tidak melebihi 12 kata. Untuk menyingkat judul artikel, apabila artikel
disusun berdasarkan hasil penelitian, lokasi penelitian sebaiknya tidak perlu ditulis
dalam judul.
2. Nama penulis
Nama penulis ditulis secara lengkap. Apabila nama penulis cukup panjang,
maka sebaiknya nama belakang penulis tidak disingkat. Nama yang disingkat
adalah nama depan atau nama tengah. Di bawah nama penulis, dituliskan identitas
penulis, misalnya “dosen pada jurusan ....”; atau “mahasiswa jurusan ......”, disertai
alamat email penulis.Jika penulis lebih dari satu orang, maka yang ditulis hanya
alamat email penulis pertama saja.
3. Abstrak
Abstrak merupakan istilah yang cukup asing bagi mahasiswa.Untuk itu, pada
bagian ini dijelaskan mengenai seluk beluk abstrak. Abstrak yaitu deskripsi singkat
yang memuat informasi mengenai isi artikel ilmiah secara singkat. Istilah abstrak
sangat berbeda dengan ringkasan. Abstrak berisi hal-hal yang lebih khusus daripada
ringkasan Perbedaan ini dapat dilihat dari panjang dan isinya.Panjang abstrak lebih
Penelitian Pendidikan Fisika
pendek daripada ringkasan.Panjang abstrak umunya hanya satu paragraf saja atau
antara 150 sampai 200 kata, namun harus menjelaskan garis besar laporan
penelitian.Setelah abstrak, diberikan kata-kata kunci atau keywords.Ringkasan
lebih panjang daripada abstrak. Ringkasn menjelaskan isi artikel secara lebih
detail, dari pendahuluan sampai simpulan. Kita tidak perlu menuliskan latar
belakang masalah dalam abstrak. Abstrak ditulis 1 spasi.
4. Pendahuluan
Bagian ini menjelaskan hal-hal yang mendasari atau melatarbelakangi
munculnya masalah atau ketertarikan kita pada masalah yang akan dibahas. Pada
bagian ini dijelaskan berbagai argumentasi yang menguatkan bahwa masalah
tersebut memang layak untuk dikaji. Selain itu, pada bagian ini juga dijelaskan
“apakah masalah tersebut penting untuk dikaji?”; “apa menariknya masalah yang
akan dikaji?”; “apa yang menjadi dasar bahwa fenomena sosial tersebut dianggap
sebagai sebuah permasalahan?”.
Untuk keperluan tersebut, kita dapat menguraikan berbagai ketimpangan yang
terjadi antara kondisi ideal (das sollen) dan kondisi sosial yang riil terjadi (das
sein). Untuk memperkuat argumentasi, dapat ditampilkan dasar teori atau data yang
memperkuat argumentasi tersebut sehingga pembaca menjadi yakin dan tertarik
atau berminat untuk membaca hasil penelitian kita.Pendahuluan dalam artikel juga
menjelaskan rumusan masalah dan tujuan penulisan.
5. Kajian Pustaka
Pada bagian ini, penulis menjelaskan berbagai konsep utama yang berkaitan
dengan masalah yang dikaji dengan berbagai argumentasi teoritis. Selain itu, kita
juga perlu menyertakan hasil-hasil studi sebelumnya yang relevan denga penelitian
yang akan dilakukan. Hal ini perlu dilakukan karena jika masalah penelitian tersebut
ternyata pernah dikaji orang lain, maka kita harus dapat menjelaskan apa yang
membedakan tulisan kita dengan tulisan yang pernah dipublikasikan sebelumnya.
Hal ini juga dilakukan untuk menghindari adanya indikasi plagiatisme atau
penjiplakan hasil karya orang lain. Uraian alam kajian pustaka ini dapat menjadi
dasar perumusan hipotesis penelitian. Ada dua hal yang sebaiknya diperhatikan
ketika menelusuri pustaka, yaitu: sumber pustaka sebaiknya adalah pustaka tersebut
penulisnya jelas, dan dipublikasikan.
Penelitian Pendidikan Fisika
Jelas dalam arti nama penulis disebutkan dalam pustaka. Dipublikasikan dalam
arti dipublikasikan secara tertulis maupun lisan (misalnya lewat seminar). Hal ini
perlu ditegaskan karena kadangkala mahasiswa mengutip pustaka dari internet yang
nama penulisnya tidak disebutkan dalam pustaka tersebut.
6. Metode penelitian
Bagian ini hanya ada dalam artikel ilmiah hasil penelitian. Bagian ini
menjelaskan metode penelitian yang digunakan secara singkat, tidak perlu mendetail
seperti dalam laporan penelitian. Ada beberapa komponen yang perlu dijelaskan
dalam bagian ini, yaitu:
Metode penelitian. Pada bagian ini dijelaskan metode penelitian yang digunakan.
Sasaran penelitian. Sasaran penelitian atau sering disebut objek penelitian
menunjuk pada orang, individu atau kelompok yang menjadi unit atau satuan
yang diteliti.
Lokasi penelitian. Bagian ini menjelaskan lokasi tempat penelitian berlangsung.
Lokasi penelitian hanya ada dalam penelitian lapangan, sedangkan untuk
penelitian analisis isi dan analisis data sekunder, tidak perlu menjelaskan lokasi
penelitian karena bukan penelitian lapangan.
Teknik sampling. Teknik sampling merupakan metode atau cara dalam
penentuan atau pengambilan sampel.
Hipotesis (bila ada). Hipotesis dapat dinyatakan secara tertulis (menggunakan
kalimat) atau dengan menggambarkan hubungan geometris antarvariabel.
Metode pengumpulan data. Pada bagian ini, peneliti menjelaskan bagaimana
peneliti mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab masalah
penelitian.
Metode analisis data. Analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan
statistik sebagai alat bantu dalam membuat kesimpulan. Penelitian kualitatif,
tentu saja ada banyak metode analisis yang dapat dipilih.
7. Pembahasan
Bagian pembahasan merupakan bagian inti yang menjadi jantung sebuah artikel
ilmiah. Di sinilah orisinalitas sebuah artikel ilmiah akan ditunjukkan. Bagian ini
merupakan bagian yang menguraikan berbagai temuan, berbagai hasil pemikiran
Penelitian Pendidikan Fisika
penulis yang bertujuan untuk menjelaskan masalah yang dikaji.Pemikiran atau
argumentasi penulis dapat dituangkan dalam bagian ini.
8. Simpulan dan Saran
Simpulan merupakan jawaban akhir masalah yang sedang dikaji.Simpulan harus
konsisten dengan rumusan masalah.Untuk itu, jumlah simpulan perlu disesuaikan
dengan jumlah rumusan masalah, sehingga ada konsistensi antara rumusan masalah
dan simpulan. Bagian terakhir artikel ilmiah adalah saran.Bagian ini merupakan
bagian yang tidak selalu ada, artinya artikel ilmiah (terutama artikel gagasan
konseptual) boleh tidak menyertakansaran. Saran merupakan sebuah uraian singkat
mengenai “apa yang dapat kita rekomendasikan kepada pihak lain yang
berkepentingan berdasarkan hasil temuan kita?” saran disusun berdasarkan
simpulan, untuk itu, saran harus sejalan dengan simpulan.
C. Sistematika Penulisan Artikel Ilmiah
Teknik penulisan artikel ilmiah pada dasarnya sama dengan teknik penulisan
laporan penelitian. Bedanya, artikel ilmiah disusun lebih ringkas.Berikut ini disajikan
sistematika artikel ilmiah secara umum yang banyak menjadi pedoman penulisan artikel
dibeberapa jurnal. Ada dua jenis artikel ilmiah, yaitu artikel hasil penelitian, dan artikel
gagasan konseptual (bukan hasil penelitian). Perbedaan sistematika kedua artikel ilmiah
tersebut hanya terletak pada subjudul metode penelitian.
Sistematika Penulisan Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
1. Judul
2. Nama penulis (tanpa gelar) dan alamat
3. Abstrak berisi tujuan, metode, hasil penelitian, dan kesimpulan
Penelitian Pendidikan Fisika
4. Kata kunci
5. Pendahuluan
6. Daftar pustaka
7. Metode
8. Hasil
9. Pembahasan
10. Kesimpulan dan Saran
11. Daftar Rujukan
Sistematika Penulisan Artikel Ilmiah Bukan Hasil Penelitian
1. Judul
2. Nama penulis (tanpa gelar) dan alamat
3. Abstrak berisi tujuan, metode, hasil penelitian, dan kesimpulan
4. Kata kunci
5. Bahasan Utama dibagi ke dalam beberapa sub bab
6. Kesimpulan
7. Daftar Rujukan