Post on 03-Jun-2015
description
Anatomi DAN FISIOLOGISeranggaOleh :
Della Sakinah HarahapIrma Hidayati
Meilan Isni SiregarNisrina SetiowatiNovita Sari BarusNurbaiti Saringin
Ricky Marojahan Manullang
Digestive System(Sistem
Pencernaan)
Saluran pencernaan serangga pada dasarnya terdiri dari :• Usus bagian depan/stomodeum
( Foregut)• Usus bagian tengah/mesenteron
(Midgut)• Usus bagian belakang/proctodeum
(Hindgut)
Usus bagian depan/ stomodeum
Usus bagian depan terdiri dari :Faring esophagus tembolok proventrikulus
• Lapisan usus bagian depan menyerupai kutikula,dan sering mengandung setae, duri-duri atau lapisan yang kasar.
• Tidak didapati adanya enzim
• Tidak ada penyerapan makanan
Usus bagian tengah/ mesenteron
Usus bagian tengah terdiri dari: Gastic caecum venticulus perithopic membran
• Banyak didapati enzim pencernaan, seperti maltase, invertase, lipase dan protease
• Tidak ada lapisan menyerupai kutikula
• Berupa tabung sederhana dan mengalami perbesaran untuk membentuk bagian rektum diujungnya.
• Terdapat lapisan tipis dan terdiri dari kutikula tanpa duri, tapi terdapat bantalan rectum atau papilae
Usus bagian belakang/ proctodeum
Usus bagian belakan terdiri dari :Illeum colon rectum anus
Excretory system(Sistem
Pengeluaran)
Sistem Ekskresi Insekta
Ekskresi Pengeluaran zat-zat sisa metabolisme tubuh yang sudah
tidak berguna bagi tubuh.
Organ Ekskretori utama : Buluh-Buluh Malphigi
Pembuluh Malpighi ini akan mengekskresikan zat sisa berupa urea, limbah nitrogen, dan garam secara osmosis
dari hemolimfa menuju lumen (rongga pembuluh).
Tabung Malphigi:• Letak : Pada saluran makanan di awal proktodeum
(di antara perut tengah dan usus)• Jumlah tabung : Antara 2 sampai lebih dari 250 dan
umumnya berbelit (convoluted).• Tabung-tabung itu bebas berada di rongga tubuh
digenangi oleh hemolimf. • Fungsi : Mengambil sisa Nitrogen dari darah
(hemolymph) dan mengatur keseimbangan air dan garam.
Sistem Ekskresi Insekta
Keseimbangan garam dan air Pada serangga darat
Terjadi kehilangan air tubuh melalui penguapan dari permukaan tubuh dan pembuangan feses, sekaligus harus menjaga supaya garam-garam tidak ikut terbuang.
Sistem Ekskresi Insekta
Serangga yang hidup di air dan Lembab Membuang langsung sisa nitrogen dalam bentuk cairan, misal alantoin.Pada : Diptera, Coleoptera, Ortophtera
Sistem Ekskresi Insekta
Sistem Ekskresi Insekta
Ekskresi PenyimpananPengeluaran Sisa
metabolisme/Racun dengan cara menyimpannya
Contoh :kecoak dan Ekor pegas dari Ordo Collembola, menyimpanya di sel-sel lemak tubuhnya.
Circulatory system(Sistem Peredaran
Darah)
Sistem Peredaran DarahSistem peredaran darah serangga terdiri dari :• Darah
(Haemolymph)• Pembuluh darah
yang terletak pada bidang dorsal
Bagian anterior dan posterior dari pembuluh darah
Bagian posterior dari pembuluh yang terbagi oleh katup dan menjadi rongga-rongga ini disebut jantung. Sedangkan bagian yang langsing disebut aora.
• Sistem peredaran darah terbuka Jantung berkontraksi Ostia tertutup oleh kelep Darah dari Jantung terdorong Aorta Kepala Organ dalam rongga tubuh (Homocoel)
Fungsi Darah pada serangga
• Trasnportasi material berupa zat makanan, hormon, dan zat sisa.
• Fagositosis• Koagulator• Menyatukan sel-sel yang telah cerai-berai saat
serangga berganti kulit• Menjaga tekanan osmotis• Reservoir untuk air dan zat makanan seperti
lemak dan karbohidrat
Respiratory System(Sistem
Pernapasan)
• Pada Serangga sistem respirasi terdiri dari susunan pipa-pipa udara (trachea) yang bercabang-cabang membentuk anyaman yang membawa udara ke seluruh bagian tubuh
Trachea serangga dilapisi oleh lapisan kutikula yang disebut intima Pada Cabang-cabang yang lebih besar dipertebal untuk membentuk
cincin cincin heliks yang disebut taenidia Cabang trachea yang sangat kecil dan tipis adalah trakheolus dan
melalui dinding trakheolus inilah pertukaran gas terjadi.
Trachea berhubungan dengan lingkungan luar melalui lubang-lubang yang terdapat pada ruas-ruas tubuh serangga yang disebut spirakel atau stigma
Spirakel membuka jika kadar oksigen dalam jaringan rendah
Pada beberapa serangga trakheanya dapat membesar dan meluas membentuk kantung hawa yang berfungs isebagai ventilasi sistem trakhea
Tipe Sistem Trakhea pada Serangga
1. Holopneustik (polypneustik) : delapan atau lebih spirakel yang fungsional
2. Hemipneustik : dengan satu atau lebih spirakel menjadi tidak berfungsi. Modifikasi dari tipe ini:
a. Peripneustik :Enam spirakel toraks dan abdomen yang terbuka dan spirakel metatorax tertutup
b. Amphipneustik : hanya spirakel dari dada paling depan dan abdomen belakang yang terbuka
c. Propneustik : hanya spirakel dari dada paling depan yang terbuka
d. Metapneustik : hanya spirakel dari pasangan abdomen yang terakhir yang terbuka
3. Apneustik : tak satupun spirakel yang fungsional. Udara memasuki sistem trakhea secara difusi melalui permukaan tubuh atau insang
4. Hypopneustik : kasepuluh spirakel tidak secara lengkap ada, akan tetapi satu atau beberapa pasang tidak ada
Variasi sistem trakea terbuka dan tertutup
a – c (terbuka) dan d – f (tertutup)
Muscle System(Sistem Otot)
Sistem Otot
• Serangga mempunyai sistem otot yang terdiri atas otot serang lintang ( otot bergaris), yang berhubungan dengan saraf yang dapat menyebabkan terjadinya kontraksi otot. Sehingga menimbulkan adanya gerakan gerakan pada organ tubuh, seperti : tungkai, sayap, dan tarsus yang gerakannya berupa lari, terbang atau loncat.
• Otot terdiri atas 2 jenis, yaitu :
a. Otot skeletOtot skelet yaitu otot yang melekat pada dinding tubuh (integument) serta pada bagian bagian tubuh lainnya, yang dihubungkan oleh saraf halus yang
disebut “tonofibril”.
b. Otot visceralberada disekitar jantung dan disekitar saluran
pencernaan makanan serta saluran sistem reproduksi, yang dapat menghasilkan gerakan gerakan yang menggelombang
• Otot dalam menggerakan bagian bagian alat tubuhnya akan menyesuaikan dengan susunan masing masing segmen organ tubuh
• Setiap segmen dari organ tubuh mis. tungkai memiliki otot masing masing
• Segmen seperti segmen tarsus dan segmen flagela tidak memiliki otot sendiri
• Beberapa alat organ tubuh seperti galea dan pretarsus, hanya memiliki “otot flexor” yaitu otot yang fungsinya mengikat suatu alat organ tubuh.
• Otot serangga pada belalang, memilki kemampuan yang sangat tinggi, yaitu dapat menghasilkan daya 20 X berat badanyanya
Reproduction System
(Sistem Reproduksi)
Organ reproduksi Jantan
Sistem reproduksi jantan terdiri dari • Sepasang testis yang
tersusun atas folilkel-folikel• Sepasang vas eferans• Sepasang vas deferens• Sepasang kantung semen
( seminal fesicle)• Saluran Ejakulasi• Kelenjar Tambahan
Organ Reproduksi Betina
Sistem reproduksi betina terdiri atas :• Sepasang ovarium
yang masing-masing tersusun atas sejumlah ovariol
• Sepasang oviduct (saluran telur)
• Kelenjar Tambahan • Kantong sperma• Saluran sperma
Untuk memperoleh keturunan baru, serangga jantan kawin dengan serangga betina. Sperma jantan yang telah tersimpan dalam spermateka betina akan membuahi sel telur dan menjadi zigot lalu dikeluarkan dari dalam tubuh dalam bentuk telur dan diletakkan pada suatu medium. Reproduksi dengan cara ini disebut OVIPARITI. Namun, pada beberapa serangga, telur yang telah mengandung zigot berada dalam saluran genital betina, hingga menetas menjadi larva bukan dalam bentuk telur. Reproduksi semacam ini dinamakan OVOVIVIPARITI.
Penampang longitudinal dari ovariol
(A) Tipe panoistik sederhana yang memikiki oocyt dan epitel folikel
(B) Tipe polytrofik yang memiliki oosit, epitel folikel dan sel nutritiv
(C) Tipe telotrofik yang memiliki slel-sel nutritive yang berhubungan dengan oosit melalui keping nutritive
Partenogenesis
Partenogenesis merupakan pembentukan individu baru tanpa melalui pembuahan artinya dari telur yang tidak dibuahi oleh sel kelamin jantan dapat juga berkembang individu baru yang haploid.
Nervous System(Sistem Saraf)
Sistem Saraf Serangga• Sistem saraf serangga terdari atas rangkaian ganglia
yang dihubungkan oleh sepasang sarat, yang terdapat di sepanjang tubuh serangga
• Ganglion merupakan massa jaringan saraf yang terdapat setiap segmen secara berpasangan
• Tiga pasang ganglion yang terdapat dibagian kepala disebut OTAK, yaitu :1. protocerebrum :
- terdapat pada segmen mata, meliputi daerah inervasi :
alat mata majemuk dan ocelli 2. deutocerebrum :
- terdapat pada segmen antena, daerah inervasi : antena
3. tritocerebrum : - terdapat pada segmen labrum, daerah inervasi :
labium dan stomodeum
• Di bawah otak terdapat satu set ganglia menyatu membentuk ganglia subesophageal. Meng inervasi mulut, kelenjar ludah, dan otot otot leher
• Ganglia dada, meng inervasi kaki, sayap, dan otot otot yang mengendalikan gerak
• Ganglia perut, meng inervasi : otot otot perut, organ reproduksi, anus, dan setiap reseptor sensorik di bagian belakang serangga
• Otak merupakan pusat perpaduan dari semua jaringan saraf yang berasal dari semua bagian tubuh, dan sebagai pengatur segala perilaku akibat adanya rangsangan yang datang dari luar dan rangsangan dari dalam tubuh lewat pancaindera.
• Sel saraf yang membentuk jaringan saraf, memiliki kemampuan meneruskan rangsangan yang berasal dari berbagai organ tubuh ke otak, serta menyampaikan pesan dari otak ke otot atau k ekelenjar tubuh.
Otak serangga dan struktur yang berhubungan
(tampak depan)
Otak serangga dan struktur yang berhubungan
(tampak samping)
Exocrine, Endocrine and
Hormone System(Sistem eksokrin,
Endokrin dan Hormon)
KELENJAR EKSOKRIN & ENDOKRIN
Kelenjar Eksokrin
Menghasilkan bahan kimia dan dilepaskan
ke lingkungan
1. Kelenjar ludah2. Kelenjar sutra3. Kelenjar racun4. Kelenjar pembau5. Kelenjar lilin6. Kelenjar feromon
Kelenjar Endokrin
Menghasilkan bahan kimia dan dilepaskan
ke hemolimfa
1. Corpora allata2. Corpora cardiata3. Kelenjar protorax
HORMON
Dihasilkan oleh kelenjar
endokrin dan sel
neurosekretori.
Berperan dalam mengendalikan perubahan-
perubahan yang berlangsung lama dalam
perkembangan, pertumbuhan, reproduksi
dan metabolisme serangga.
Fungsi utama hormon antara lain untuk
mengendalikan proses reproduksi, pergantian
kulit (molting) dan metamorfosis.
JENIS HORMONNO HORMON PENGHASIL PERANAN
1 Hormon Ekdison Kelenjar protorax Menginisisasi pertumbuhan dan perkembangan, menyebabkan apolisis
pada peristiwa molting.
2 Hormon Otak/Hormon
Protorasikotropik (PTTH)
Sel-sel neurosekretori
khusus dari otak protoserebrum
Merangsang protorax mensekresikan hormon edikson.
3 Hormon Juvenil Corpora allata Mendorong tumbuh kembang larva dan menghambat metamorfosis.
4 Hormon Bursicon dan
Kardiopeptida
Sel neurosekretori dari otak
Meningkatkan plastisitas kutikula, merangsang pergerakan jantung,
menggerakkan hemolimfa ke toraks dan sayap.
5 Hormon Eklosi Sel –sel neurosekretori
dalam otak
Berperan dalam peristiwa eklosi (keluarnya larva/nimfa dari telur).
SEKIANDAN
TERIMA KASIH