Post on 14-Dec-2014
Anatomi dan Fisiologi Jantung
1. Anatomi Jantung
Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan tangan. Organ ini
terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum (tulang dada) di
sebelah anterior dan vertebra (belakang) di posterior. Jantung memiliki dasar lebar di atas
dan merunving membentuk titik di ujungnya, apeks, di bagian bawah.
Jantung dibagi menjadi paruh kanan dan kiri serta memiliki empat rongga, satu
rongga atas dan satu rongga bawah di masing-masing paruh. Rongga-rongga atas (atrium)
menerima darah yang kembali ke jantungdan memindahkannya ke rongga bawah
(ventrikel) yang memompa darah dari jantung. Pembuluh yang mengembalikan darah dari
jaringan ke atrium adalah vena, dan yang membawa darah dari ventrikel ke jaringan
adalah arteri. Kedua paruh jantung dipisahkan oleh septum, suatu partisi berotot kontinyu
yang mencegah pencampuran darah dari kedua sisi jantung.
Sistem sirkulasi darah terdiri dari dua lengkung vaskular terpisah; sirkulasi paru,
yang membawa darah antara jantung dan paru; dan sirkulasi sistemik yang membawa
darah antara jantung dan sistem organ. Berikut sirkuit lengkap aliran darah. Darah yang
kembali dari sirkulasi sistemik masuk ke atrium kanan melalui dua vena besar dan banyak
mengandung CO2. Darah yang terdeoksigenasi parsial ini mengalir dari atrium kanan ke
dalam ventrikel kanan, yang memompanya keluar menuju arteri pulmonalis membentuk
dua cabang ke masing-masing paru. Karena itu, sisi kanan jantung menerima darah dari
sirkulasi sistemik dan memompanya ke dalam sirkulasi paru. Di dalam paru, darah
kehilangan CO2 dan menyerap O2 sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena
pulmonalis yang dating dari kedua paru. Darah selanjutnya mengalir ke ventrikel kiri
yang akan memompa darah ke seluruh sistem tubuh kecuali paru, jadi sisi kiri jantung
menerima darah dari sirkulasi paru dan memompanya ke dalam sirkulasi sistemik. Arteri
besar yang membawa darah dari ventrikel kiri disebut aorta.
Sirkulasi paru adalah sistem bertekanan rendah dan beresistensi rendah, sedangkan
sirkulasi sistemik adalah sistem bertekanan tinggi dan beresistensi tinggi. Tekanan adalah
gaya yang ditimbulkan di dinding pembuluh oleh darah yang dipompa ke dalam
pembuluh oleh jantung. Resistensi adalah oposisi terhadap aliran darah, terutama
disebabkan oleh gesekan antara darah yang mengalir dan dinding pembuluh. Otot jantung
sisi kiri lebih tebal dari sisi kanan menyebabkan sisi kiri menjadi pemompa yang lebih
kuat.
Jantung memiliki 4 katup yang memastikan darah mengalir ke asatu arah. Katup-
katup diposisikan sedemikian sehingga mereka membuka dan menutup secara pasif akibat
perbedaan tekanan, serupa dengan pintu satu arah. Terdapat dua katup jantung, katup
atrioventrikular (AV) kanan dan kiri, yang masing-masing terletak di antara atrium dan
ventrikel di sisi kanan dan kiri. Kedua katup ini membirakan darah mengalir dari atrium
ke ventrikel selama pengisian ventrikel (ketika tekanan atrium melebihi tekanan
ventrikel) tetapi mencegah aliran balik darah dari ventrikel ke dalam atrium sewaktu
pengosongan ventrikel (ketika tekanan ventrikel jauh melebihi tekanan atrium). Katup
AV kanan disebut katup trikuspid karena terdidi dari tiga cup atau daun katup. Demikian
dengan katup kiri disebut katup bikuspid/mitral. Dua katup jantung yang lain, katup aorta
dan pulmonalis, terletak di pertemuan di mana arteri-arteri besar meninggalkan ventrikel.
Katup-katup ini dikenal sebagai katup semilunar karena memiliki tiga daun katup yang
masing-masing mirip kantung dangkal berbentuk bulan sabit. Katup-katup ini dipaksa
membuka ketika tekanan ventrikel kiri dan kanan masing-masing melebihi tekanan di
aorta dan arteri pulmonalis, sewaktu kontraksi dan pengosongan ventrikel. Tidak terdapat
katup antara atrium dan vena karena dua alasan: (1) tekanan atrium biasanya tidak jauh
lebih tinggi daripada tekanan vena, dan (2) tempat di mana vena kava masuk ke atrium
mengalami penekanan parsial ketika atrium berkontraksi.
Dinding jantung memiliki tiga lapisan tersendiri:
- Suatu lapisan tipis di bagian dalam, endotel, yaitu jenis jaringan epitel unik yang
melapisi bagian dalam seluruh sistem sirkulasi.
- Suatu lapisan tengah, miokardium, yang terdiri dari otot jantung dan membentuk
bagian terbesar dari dinding jantung.
- Suatu lapisan tipis di bagian luar, epikardium, yang membungkus jantung.
Jantung tebungkus dalam kantong pericardium membranosa berdinding rangkap.
Kantung terdiri dari dua lapisan; satu pembungkus fibrosa kuat dan satu lapisan sekretorik
di bagian dalam. Pembungkus fibrosa di sebelah luar kantung melekat ke sekat jaringan
ikat yang memisahkan paru. Perlekatan ini menambatkan jantung sehingga organ ini
menempati posisinya yang tepat di dalam dada. Lapisan sekretorik kantung mengeluarkan
cairan pericardium encer yang berfungsi sebagai pelumas untuk mencegah gesekan antara
lapisan-lapisan pericardium sewaktu ;apisan-lapisan tersebut saling bergesek sewaktu
jantung berdenyut.
2. Aktivitas Listrik Jantung
Kontraksi sel otot jantung untuk menyemprotkan darah dipicu oleh potensial aksi
yang menyapu ke seluruh membrane sel otot. Jantung berkontraksi, atau berdenyut,
secara ritmis akibat potensial aksi yang dihasilkannya sendiri, disebut otoritmitas.
Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung:
- Sel kontraktil, yang membentuk 99%dari sel-sel otot jantung, melakukan kerja
mekanis memompa. Sel-sel ini dalam keadaan normal tidak membentuk sendiri
potensial aksinya.
- Sel otoritmik, yaitu sel-sel jantung sisanya yang sangat penting, tidak
berkontraksi tetapi khusus memulai dan menghantarkan potensial aksi yang
menyebabkankontraksi sel-sel jantung kontraktil.
Sel otoritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat. Sel-sel ini malah
memperlihatkan aktivitas pemacu; yaitu potensial membrannya secara perlahan
terdepolarisasi, atau bergeser, antara potensial-potensialaksi sampai ambang tercapai, saat
membran mengalami potensial aksi. Pergeseran lambat potensial membrane sel otoritmik
ke ambang disebut potensial pemacu. Potensial pemacu disebabkan oleh adanya interaksi
kompleks beberapa mekanisme ionic yang berbeda. Perubahan terpenting dalam
perpindahan ion menimbulkan potensial pemacu adalah (1) penurunan arus K+ keluar
disertai oleh arus Na+ masuk yang konstan dan (2)peningkatan arus Ca2+ masuk.
Sel-sel jantung non kontraktil yang mampu melakukan otoritmisitas terletak di
tempat-tempat berikut:
1. Nodus sinuatrialis (nodus SA), suatu daerah kecil khusus di dinding atrium kanan
dekat pintu masuk vena kava superior.
2. Nodus atrioventrikularis (nodus AV), suatu berkas kecil sel-sel otot jantung khusus
yang terletak di dasar atrium kanan dekat, tepat di atas pertemuan atrium dan
ventrikel.
3. Berkas His (berkas atrioventrikular), suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari
nodus AV dan masuk ke septum antar ventrikel.
4. Serat Purkinje, serat-serat halus terminal yang menjulur dari berkas His dan menyebar
ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting kecil dari suatu cabang pohon.
Sel-sel jantung dengan kecepatan inisisasi potensial aksi tertinggi terletak di nodus
SA. Sekali suatu potensial aksi terbentuk di salah satu sel otot jantung maka potensial
tersebut akan disebarkan ke seluruh miokardium melalui taut celah dan system hantaran
khusus. Karena itu, nodus SA, yang dalam keadaan normal memiliki laju otoritmisitas
tertinggi, yaitu 70 sampai 80 potensial aksi per menit, mengendalikan bagian jantung
lainnya pada tingkat kecepatan ini dan karenanya dikenal sebagai pemacu jantung.
Setelah dimulai di nodus SA, potensial aksi menyebar ke seluruh jantung. Agar
fungsi jantung efisien maka penyebaran eksitasi harus memenuhi tiga kriteria.
1. Eksitasi dan kontraksi atrium harus selesai sebelum kontraksi ventrikel dimulai
2. Eksitasi serat otot jantung harus terkoordinasi untuk menjamin bahwa setiap
rongga jantung berkontraksi sebagai satu kesatuan agar pemompaan efisien
3. Pasangan atrium dan pasangan ventrikel harus terkoordinasikansecara
fungsional sehingga kedua anggota pasangan tersebut berkontraksi secara
simultan.
Eksitasi atrium yaitu hantaran impuls ke seluruh atrium. Ada juga yang disebut dengan
eksitasi ventrikel.
Potensial aksi di sel-sel jantung meskipun dipicu oleh sel-sel nodus pemacu,
bervariasi mencolok dalam mekanisme ionic dan bentuknya disbanding potensial nodus
SA. Potensial aksi di sel kontraktil jantung sangat berbeda dari potensial aksi di sel
otoritmik jantung karena memperlihatkan fase datar yang khas.
Seperti jaringan peka rangsang lainnya, otot jantung memiliki periode refrakter.
Selama periode refrakter, tidak dapat terbentuk potensial aksi kedua sampai membrane
peka rangsang pulih dari potensial aksi sebelumnya. Otot jantung memiliki periode
refrakter yang lama yang berlangsung sekitar 250 mdet karena memanjangnya fase datar
potensial aksi. Otot jantung tidak dapat dirangsang kembali sampai kotraksi hampir
selesai sehingga tidak terjadi penjumlahan kontraksi dan tetanus otot jantung.
3. Peristiwa Mekanis Siklus Jantung
Proses-proses mekanis siklus jantung-kontraksi, relaksasi, dan perubahan aliran
darah melalui jantung yang ditimbulkannya-disebabkan oleh perubahan ritmik aktivitas
listrik jantung. Siklus jantung terdiri dari sistol (kontraksi dan pengosongan) dan diastole
(relaksasi dan pengisian) yang bergantian.
Selama siklus jantung secara normal dapat didengar dua bunyi jantung utama
dengan stetoskop. Bunyi jantung pertama bernada rendah, lembut, dan relatif lama, sering
dikatakan sebagai bunyi “lub”.bunyi jantung kedua memiliki nada lebih tinggi serta lebih
singkat dan tajam-sering dikatan sebagai bunyi “dup”. karena itu secara normal kita
mendengar bunyi “lub-dup-lub-dup-lub-dup…”. bunyi jantung pertama berkaitan dengan
penutupan AV, sementara bunyi jantung kedua berhubungan penutupan katup semilunar.
Pembukaan katup tidak menimbulkan suara apapun.
Referensi
Potter, P. A., Perry, A. G. (2005). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik.
Jakarta: EGC.
Sherwood, L. (2009). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC.