Post on 23-Jun-2015
description
ANALISIS EVALUASI DIRI SEKOLAH SD NEGERI DERESAN DEPOK
S L E M A N
Kelompok DUA
FIELD PROJECT IN SUPERVISIONDosen Pengampu: Drs Harmanto MM
Andy SetiawanAndi NasrumAnna Fitrianingsih
Manajemen Kepengawasan Sekolah - MM UGM Diknas Angkatan II 2013
PROFIL SDN DERESAN SLEMAN
Nama : SDN Deresan, SlemanAlamat : Jalan Cempaka CT X Deresan, Sleman, YKKepala : Bp Nur Udin, SpdJuml Guru : 23 guru dengan 15 guru bersertifikasiRombel : 12 rombel dengan 376 siswaStatus : terAkreditasi “A”Lahan : 4592 m2
VISI
UNGGUL DALAM PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI, BERTAQWA DAN BERBUDAYA
Metode Analisis
TEMPAT DAN SUMBER DATA
Data Evaluasi Diri berupa laporan EDS di ambil dari LPMP
Jogjakarta
Verifikasi data oleh manajemen SDN Deresan, Depok,
Sleman
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Analisis data yang telah diverifikasi
Observasi
Wawancara dengan stakeholder
sekolahMETODE ANALISIS EDS
Menggunakan Elemen Management Control System
(Anthony dan Govindaradjan, 2004)
•Verifikasi data oleh manajemen SD Deresan, Depok, Sleman
STANDAR EVALUASI DIRI
SEKOLAH
ASESOR :ADAKAH PERBEDAAN
JALAN TERUS
TIDAK
ANALISIS MENCARI SEBAB-SEBAB
IDENTIFIKASI TINDAKAN
MELAKSANAKAN TINDAKAN
EVALUASI HASIL TINDAKAN BARU
DETECTOR :EVALUASI DIRI
SEKOLAH
SDN DERESANSLEMAN
YA
EFEKTOR
Elemen Managemen Control System
Metode Analisis RekomendasiMetoda Analisis Rekomendasi Perbaikan Evaluasi Diri SekolahLearning Organization TheoryMenurut Senge (1990):
Organisasi belajar adalah organisasi dimana orang-orang secara terus menerus memperbesar kapasitasnya untuk menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, dimana pola berfikir yang expansif dan baru terpelihara dengan baik, dimana aspirasi kolektif terwadahi dan dimana orang terus menerus belajar melihat keseluruhan secara bersama-sama
Sub System Learning Organization
•Sub Sistem Belajar/ LearningSub System Belajar (Learning)
Sub System Orang
(People)KepSek, WaKa, Komite
Pendik & Tendik
Siswa, OrTu siswa
DuDi, OrTu siswa
Sekolah jenjang
dibawahnya
MGMP, PGRI, PGSI,
Orang
Community
Business Partners& Alliances
CustomersSuppliers &Vendors
Managers & Leaders
Employees
Subsistem Orang
Sub System Organisasi
Sub System Pengetahuan (Knowledge)
Pada subsistem ini, diterapkan dengan cara melakukan dialog atau sharing terhadap sesama anggota yang ada di organisasi.
Sub System Teknologi
PEMBAHASAN BAHASANDETECTOR
Data Evaluasi Diri berupa laporan EDS di ambil dari LPMP Jogjakarta
Data kemudian di verifikasi dengan pihak SDN DERESANASSESSOR
Standar Kenyataan Harapan Capaian
Standar Isi 1,61 ≥ 2,0 80,5 %
Standar Proses 1,29 ≥ 2,0 64,5 %
SKL 0,88 ≥ 2,0 44 %
S PTK 1,21 ≥ 2,0 60,5 %
Std. Sarpras 1,62 ≥ 2,0 81 %
Std. Pengelolaan 1,23 ≥ 2,0 61,5 %
Std. Nilai 1,30 ≥ 2,0 65 %
Std. Pembiayaan 1,42 ≥ 2,0 71 %
STANDAR ISI
STANDAR PROSES
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR PTK
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PEMBIAYAAN
STANDAR PENILAIAN
-
1.00
2.00
3.00
KESIMPULAN :1. Berdasar analisis ASSESSOR
yang paling rendah capaiannya terhadap SNP adalah SKL
2. Maka dalam evaluasi ini difokuskan pada SKL
Analisis apa penyebab rendahnya SKLAnalisis bagaimana tindakan untuk perbaikan SKL danApa rekomendasi utk perbaikan SKL
BERDASAR ANALISIS DATA EDS : ( FAKTOR INTERNAL )1. Rendahnya Kompetensi Guru pada Std. PTK dengan skor = 0,09
a) Prosentase jumlah guru yang menerapkan pembelajaran inovatif rendah: 20-50 %b) Prosentase waktu yang digunakan guru dalam membangun persepsi untuk meningkatkan motivasi siswa rendah : 5-10 %c) Prosentase guru yang menggunakan IT / ICT dalam pembelajaran rendah : 5-10 %
kontraproduktif terhadap visi sekolah yaitu : unggul dalam pengetahuan dan teknologi
d) Prosentase guru mata pelajaran yang telah mengikuti pelatihan pemanfaatan IT / ICT dalam proses pembelajaran rendah: 0 –5 %
e) Persentase guru mata pelajaran di sekolah, yang telah mengikuti pelatihan mengembangkan bahan ajar sesuai dengan standar isi dan standar proses pembelajaran rendah, yaitu: 0 – 5 %
2. Rata-rata KKM 6,4 dibawah KKM SNP yang 7,5sehingga mengurangi motivasi guru untuk berusaha
optimal
3. Tidak ada tindak lanjut dari hasil EDS
EFFEKTOR : ANALISIS SEBAB RENDAHNYA SKL
BERDASAR HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA : ( FAKTOR INTERNAL )1. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran2. Kurang bervariatifnya strategi pembelajaran3. Guru tidak banyak melakukan PTK sebagai perbaikan thd PBM4. Keterbatasan sarpras IT5. Sharing Knowledge kurang optimal6. Reward terhadap guru kurang dan reward hanya berorientasi pada uang
7. Kebanyakan guru berusia lanjut
BERDASAR HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA : ( FAKTOR EKSTERNAL )
8. Kepedulian orang tua terhadap perkembangan belajar anak kurang
9. Pengaruh Negatif IT terhadap konsentrasi belajar anak
EFFEKTOR : ANALISIS SEBAB RENDAHNYA SKL
1. PENINGKATAN KOMPETENSI GURUA. Melaksanakan Subsistem Learning Organization yang kesatu, yaitu:
Menciptakan budaya Belajar (Learning) di sekolah:
Belajar Individual Pengiriman Diklat Guru
Media pembelajaran, Strategi pembelajaran, PTK dan pemanfaatan penggunaan IT / ICT dalam proses pembelajaran
Minimal 2 bulan sekali ada pengiriman guru untuk diklat
Belajar Team Team study banding (Benchmarking)
Kepada sekolah unggulan dan mengadopsi pengalaman yang terbaik (Best Practice) manajemen pembelajaran dari sekolah tersebut
Dilaksanakan satu tahun sekaliMisalnya:Study banding ke SD Muhammadiyah sapen, YK dan ke SDN Serayu, kotabaru
Belajar Organisasi Program Sister School dengan membuat suatu MoU minimal 1 tahun dengan
sekolah unggulan Fasilitasi oleh dinas pendidikan kota / propinsi Program dilaksanakan 4 tahun sekali
Sister school bisa dengan SD Muhammadiyah sapen,SDN Serayu kotabaru, atau SD Al firdaus Solo.
EFFEKTOR : IDENTIFIKASI TINDAKAN
B. Melaksanakan Subsistem Learning Organization yang keempat, yaitu: Menciptakan budaya berbagi ilmu pengetahuan secara berkelanjutan ( Suistainable Sharing knowledge) di sekolah
1. Membuat standard operation procedure (SOP) bagi guru yang telah dikirim diklat, berisi:
Kewajiban guru yang telah selesai melaksanakan diklat : tutorial - mentoring dan pendampingan terhadap guru lain sampai mereka bisa melaksanakan materi hasil SHARING tersebut
Pelaksanaan 2 bulan sekali 2. Membentuk micro KKG (KKG kecil dengan skup internal
sekolah)Dengan kegiatan:1. Sharing knowledge IHT (In House Training) minimum 1 semester
sekali2. Problem Solving Pembelajaran dengan cara curah pendapat
(Brainstorming)3. Guest Tutor Strategi pembelajaran, media pembelajaran, PTK
serta ICT Dilaksanakan minimum 1 semester sekali
Misal : @ Titian Foundation (fak Psikologi UGM) untuk pembelajaran yang menyenangkan
@ Bp. Mampuono untuk media pembelajaran yang inovatif
2. Memampukan (Enabling) dan Memberdayakan (Empowering) stakeholder sekolah, dengan cara:
a. Melaksanakan subsistem Learning Organization yang kedua, yaitu: Enabling dan Empowering People
Enabling dan Empowering guru
Enabling Guru Pengiriman diklat guru secara berkala, minimum 1 bulan 1 guruEmpowering Guru Coaching dan mentoring pada pelatihan internal sekolah, minimum dilaksanakan
1 semester sekaliRewarding Guru berprestasi/inovatif uang, penghargaan atau promosi jabatan
Enabling dan Empowering orang tua siswa
Parenting School Pertemuan berkala antara orang tua siswa dengan fihak sekolah setiap habis Mid Semester tentang :
• Kemajuan belajar anak• Penumbuhan kepedulian belajar anak• Sinkronisasi apa yang diajarkan di sekolah dengan apa yang diberlakukan dalam keluarga
3. Penambahan Sarana prasarana IT / ICT untuk pembelajaran
Ini berarti sejalan dengan pelaksanaan Subsistem Learning Organization yang kelima, yaitu: Pemanfaatan Teknologi untuk pembelajaran
Penambahan LCD proyektor untuk pembelajaran menggunakan powerpoint, animasi, video, film singkat dll
Idealnya satu ruang kelas satu LCD proyektor
Membangun jaringan koneksi internet untuk membantu pembelajaran dan memperlancar kerja manajemen sekolah
Untuk konsultasi dan pemasangan bisa menghubungi JIS (Jaringan Informasi Sekolah) DIY
4. Komitmen warga sekolah dalam mendukung perubahanIni berarti sejalan dengan pelaksanaan subsistem Learning
Organization yang kedua, yaitu: Organisasi
Kembali ke visi sekolah, yaitu: “ Unggul dalam pengetahuan dan teknologi, bertaqwa dan berbudaya “ Dengan cara:
• Menambah sarpras IT / ICT• Melakukan pembelajaran berbasis IT / ICT• Mengenalkan teknologi IT / ICT kepada siswa
Menindaklanjuti hasil EDS dengan sungguh-sungguh sebagai strategi menuju tercapainya visi dan misi sekolah
PAKTA INTEGRITAS
Berdasarkan tingkat : Kepentingan Urgensi Feasibilitas
EFFEKTOR : MELAKSANAKAN TINDAKAN
Memilih Tindakan
NnnOo
AlternatifTindakan
Penting Urgen Feasible Jumlah Pilihan
2 1 2 1 2 111
Peningkatan kompetensi guru 22
2 2 2 6 1
2Penambahan Sarana prasarana IT / ICT untuk pembelajaran
2 1 1 4 3
3
Memampukan (Enabling) dan Memberdayakan (Empowering) stakeholder sekolah
2 2 1 5 2
4Komitmen warga sekolah dalam mendukung perubahan 2 1 1 4 4
2 2 2
2 1 1
12 2
2 1 1
1 1 12 2 2
No
1
2
3
4
EFFEKTOR : EVALUASI TINDAKAN BARU
Setelah rekomendasi dilaksanakan jangan lupa untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dari rekomendasi tersebut untuk kemudian dilakukan analisis kembali berdasar Manajemen Control System Analysis
KESIMPULAN 1. Untuk meningkatkan skor SKL siswa diperlukan solusi yang
bersifat jangka panjang sistematis dan terintegrasi melalui sebuah perencanaan yang matang, dimana hasilnya baru bisa dilihat 3-4 tahun kemudian
2. Solusi yang ditawarkan tidak akan ada artinya jika seluruh stakeholder yang ada tidak mau berubah dan meninggalkan zona nyamannya masing-masing
3. Komitmen seluruh warga sekolah untuk berubah dan dukungan pihak manajemen sekolah terutama leader sangat diperlukan
4. Untuk maju dan melakukan perubahan perlu keberanian untuk berpikir diluar kebiasaan ( Out of The Box Thinking )
SARAN Agar hasil EDS benar-benar bisa mengukur apa yang seharusnya diukur hendaknya fihak sekolah bisa membentuk team EDS dengan anggota yang benar-benar memahami manajemen sekolah dan selalu berkonsultasi dengan LPMP serta di ikutkan pada pelatihan pengisian EDS.
KESIMPULAN DAN SARAN
THANK U