ANALISA USAHA BUDIDAYA UDANG* - bppbapmaros.kkp.go.id · ANALISA USAHA BUDIDAYA UDANG* ... Unggulan...

Post on 08-Mar-2019

296 views 13 download

Transcript of ANALISA USAHA BUDIDAYA UDANG* - bppbapmaros.kkp.go.id · ANALISA USAHA BUDIDAYA UDANG* ... Unggulan...

ANALISA USAHA BUDIDAYA UDANG*

Disampaikan oleh:

Ir. Muhammad Saenong, MP

Email: fishsuppa@hotmail.com

HP: 0811413285

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Muslim Indonesia

Makassar

* Disampaikan pada Kegiatan Diseminasi Pusat Unggulan Inovasi Daerah di Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros, 2 – 7 September 2018

JIKA MAU BERSENANG

SENANG SATU HARI BUATLAH

PESTA

JIKA MAU BERSENANG

SENANG 3 BULAN KAWINLAH

DENGAN JANDA KAYA

JIKA MAU BERSENANG

SENANG SELAMANYA

JADILAH PETANI

*Kata bijak bangsa Cina kuno

Garis Khatulistiwa

Sumber organik dan

Kolom air tersubur

di dunia

• Letak Geografis

• Rotasi Bumi di Equator

Degradasi SDA

Peningkatan Populasi penduduk (2015: 255 juta jiwa)

KIP: 43 kg/cap/th

(2017)

-

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

140,0

160,0

Kebutuhan ikan: 10,07 juta ton (2015)

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya Total

Prod. Perikanan

Akuakultur Masa Depan Produktivitas tinggi

Hemat SD Daya saing tinggi Berkelanjutan

MENGAPA PERIKANAN BUDIDAYA PENTING

PEMERINTAH MENDUKUNG PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG (1)

PEMERINTAH MENDUKUNG PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG (2)

POKOK PENTING YANG SENSITIF DENGAN PASAR GLOBAL

Pokok penting dalam manajemen tambak terhadap Food safety, Traceability, Sustainability

1. Bebas kandungan residu, logam berat, dan bahan kimia lainnya 2. Dokumen pencatatan dalam produksi udang 3. Bebas penyakit 4. Sesuai daya dukung lingkungan 5. Sesuai zona peruntukan (kawasan) 6. Tidak mempekerjakan anak dibawah umur 7. Tidak mencemari lingkungan 8. Tidak melanggar kesejahteraan ikan (Aquatic Animal Welfare)

Sumber: Maskur (2016)

• Meningkatnya permintaan konsumen untuk produk udang berkualitas tinggi.

• Meningkatnya perhatian konsumen untuk keamanan pangan dan isu-isu

lingkungan dan sosial.

• Meningkatnya permintaan konsumen untuk informasi tentang produk yang dikonsumsi dan keamanannya terhadap semua input yang digunakan.

• Kebutuhan untuk memenuhi aturan yang berkaitan keamanan pangan dan

akhir-akhir ini bioterorism.

• Meningkatnya keinginan industri akuakultur untuk mempertemukan dengan keinginan konsumen dan penerapan sistem produksi pangan berkelanjutan.

Sumber: Sukenda (2016)

KONDISI YANG DIHADAPI PEMBUDIDAYA UDANG

ISU UDANG SAAT INI (1)

1. Masalah penyakit udang dijadikan penolakan pasar internasional. Catatan: Penolakan Mexico atas ekspor udang Indonesia karena IMNV (19 Juni 2016 dalam Tempo.com)

2. Masalah lingkungan dapat dijadikan pertimbangan penolakan pasar internasional. Catatan: sertifikasi Aquaculture Stewardship Council menolak udang dari tambak bekas Kawasan Hutan bakau/mangrove.

3. Penyakit WSSV dan WFD sukar tertangani karena penularannya didukung oleh kebiasaan membuang langsung air limbah budidayanya (tanpa diproses) ke Lingkungan. Catatan: UPT DJPB sulit memperoleh induk udang windu bebas WSSV.

4. Banyak petambak yang lebih peduli memantau kualitas sumber air tambaknya dibandingkan dengan mengukur mutu air limbahnya. Catatan: demikian pula halnya dengan layanan yang diberikan sales pakan udang kepada konsumennya.

5. Meskipun KKP telah mensosialisasikan penggunaan IPAL dengan isTlah Petak Unit Pengolah Limbah (PUPL) dalam Kepmen KP No.28/2004 tentang pedoman umum budidaya udang di Tambak, mayoritas petambak udang masih membuang air limbahnya secara langsung tanpa diolah.

ISU UDANG SAAT INI (2) 6. Kementerian LHK melalui BLHD baik di Kabupaten maupun Provinsi dilaporkan mulai lebih intensif

memantau masalah pencemaran lingkungan akibat akTvitas pertambakan udang. Catatan: Kasus tambak udang di Banyuwangi dan Pantai Selatan P. Jawa (2015)

7. KKP mendorong penerapan biosecurity pada usaha pertambakan udang

8. KKP telah menghimbau DKP Provinsi & SCI untuk menggalakkan kembali penggunaan PUPL bagi kalangan petambak udang yang menerapkan metoda pemberian pakan

9. KKP telah meminta persetujuan kepada DepuT Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kemen LHK untuk MEREDUKSI sejumlah bahan pencemar yang Tdak dihasilkan dari kegiatan akuakultur yang dipersyaratkan dalam Lampiran XLVII PERMEN LH No.5/2014 AGAR Tdak perlu diukur pada kegiatan monitoring/ pemantauan mutu air limbah budidaya. Catatan: Semula 33 menjadi 11 item

10. 64% pengaduan masyarakat TA 2016 melalui media sosial terkait akTvitas pertambakan udang adalah kasus pencemaran lingkungan akibat tambak udang dan sisanya 36% adalah kerugian bertambak akibat dampak pencemaran lingkungan.

BAGAIMANA MENYIKAPI HAL TERSEBUT ?

Akuainput prima (benih unggul, pakan

berkualitas dan efisien, probiotik, bahan aditif,

peralatan)

SDM profesional

Dukungan Inovasi

Optimasi padat

penebaran

Rekayasa wadah

Sistem aerasi

Feeding program

Obat dan bhn aditif

Pengelolaan air

Teknik panen

Penanganan dan

pemanfaatan limbah

Akuakultur

berkelanjutan

Infrastruktur

Zonasi kawasan pesisir

Regulasi

Finansial / Perbankan

Insentif (IPAL, PCR, SIUP, Bunga Bank)

Ciri Tambak Intensif 1. Padat Penebaran Tinggi 2. Hemat SDA 3. Basis Teknologi, 4. Modal dan Resiko Tinggi 5. Produktivitas Tinggi 6. Limbah Minimal

PENGEMBANGAN TAMBAK UDANG INTENSIF YANG BERKELANJUTAN

UDANG YANG DIBUDIDAYAKAN MENGALAMI KEMATIAN

APA YANG HARUS DILAKUKAN ?

MENGUBAH NASIB

“…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib

suatu kaum,kecuali kaum itu sendiri yang mengubah

nasibnya. ..”

QS. Ar-Ra’d, 13:11.

“Umumnya kita tidak menolak datangnya perubahan. Namun, kita menjadi resisten ketika perubahan itu ditujukan kepada diri kita”.

Park Chung He: Perubahan Mindset – Budaya Kerja:

“Sejahterakan hidup kalian masing-masing, karena

kalian sendiri yang bisa mensejahterakan diri kalian.”

KOREA SELATAN

BELAJAR...BELAJAR...BELAJAR!

ARAH

KAWAN

UPAYA

RESIKO

MINA INDUSTRY APPROACH

Academics (A)

Government (G)

Community (C)

Business (B)

Multi Stakeholder ABG-C

CONTOH KINERJA PEMBUDIDAYA UDANG

USAHA BUDIDAYA UDANG DI TAMBAK

Ratio

No Items Crop-4 Crop-5 Crop-10

1 Water Level (cm) 250 250 250

2 Stocking Date 1-10-12 18-7-13 03-8-15

3 Day of culture 100 100 110

4 Density(psc/m2) 1000 1000 1000

5 Density (psc/m3) 290 400 400

6 Total harvest (kg) 15.3 17.0 20.1

7 Survival Rate (%) 95 92 96

8 Produktivity (kg/m2) 15.3 17.0 17.2

9 Produktivity (kg/m3) 6.12 6.8 8.01

10 Total Feed (kg) 18.000 22.200 31.100

11 Feed Convertion 1.18 1.29 1.56

Catatan: Crop 10 menggunakan tokolan (nursery) umur 15 hari

No Items Crop-1

1 Water Level (cm) 250

2 Stocking Date 09-07-2015

3 Day of culture 120

4 Density(psc/m2) 1000

5 Density (psc/m3) 400

6 Total harvest (kg) 12.000

7 Survival Rate (%) 95

8 Produktivity (kg/m2) 16.0

9 Produktivity (kg/m3) 6.4

10 Total Feed (kg) 15.000

11 Feed Convertion Ratio 1.25

Catatan: dilakukan panen parsial 3 kali dan size akhir 34 ek/kg

No Items Crop-1 Crop-2 Crop-3 Crop-4

1 Water Level (cm) 250 250 250 250

2 Stocking Date 14-11-13 16-04-14 31-08-14 03-03-15

3 Day of culture 120 95 132 104

4 Density(psc/m2) 1000 1000 1000 1000

5 Density (psc/m3) 400 400 400 400

6 Total harvest (kg) 2.800 4.377 6.500 7.160

7 Survival Rate (%) 64.03 80.55 93.86 99.10

8 Produktivity(kg/m2) 7.00 10.94 16.25 17.90

9 Produktivity(kg/m3) 2.8 4.4 6.5 7.2

10 Total Feed (kg) 3.780 5.910 9.180 9.670

11 Feed Convertion Ratio 1.35 1.35 1.41 1.35

No Items Crop-1 Crop-2 Crop-3

1 Water Level (cm) 270 270 270

2 Stocking Date 02-04-13 15-11-13 16-04-14

3 Day of culture 110 120 92

4 Density(psc/m2) 1000 1000 1000

5 Density (psc/m3) 370 370 370

6 Total harvest (kg) 1.033 1.040 1.025

7 Survival Rate (%) 90 95 92

8 Produktivity (kg/m2) 13.77 13.87 13.67

9 Produktivity (kg/m3) 5.10 5.14 5.06

10 Total Feed (kg) 1.446 1.385 1.343

11 Feed Convertion Ratio 1.40 1.32 1.31

ANALISA USAHA

No Uraian

1 Luas Petak (m2) 10.000

2 Lama pemeliharaan (hari) 115

3 Jumlah benur (ekor) 400.000

4 Padat penebaran (m2) 40

5 Total Pakan 12.688

6 FCR 1,78

7 Total panen (kg) 7.124

Tonase terjual (kg) 6.824

8 Size udang (ekor/kg) 48

9 Harga udang size 48 (Rp./kg) 55.000

10 ADG (gr/day) 0.18

11 Harga benur (Rp/ekor) 45

12 Angka kehidupan (%) 85,49

BIAYA MODAL KERJA NILAI (Rp)

1 Pengeringan dan angkat lumpur lahan 6.000.000

2 Biaya benur (@ Rp. 45) 18.000.000

3 Biaya pakan (12.688 kg) 164.944.000

4

Biaya sarana produksi:

Kapur, Zeolite, Kaporit, Bestacide kolam,

Omega protein, Super PS, Bio solution, Vitamin

C, Tetes, Katul, Silikat, Solar, Oli, Perbaikan alat

– alat

37.819.535

8 Biaya tenaga kerja (6 bulan) 4.800.000

9 Biaya panen 1.000.000

Total Pengeluaran (Rp) 232.563.535

No. Analisa Keuntungan

1 Total Pemasukan (Rp) 375.320.000

2 Total Pengeluaran 232.563.535

3 Total Pendapatan 142.756.465

4 Bonus Karyawan 7.137.823,25

5 Keuntungan setelah bonus 135.618.642

6 Sewa lahan 27.123.728

KEUNTUNGAN BERSIH 108.494.914

BAGAIMANA KINERJA SAYA DI TAMBAK?

STRATEGI UNTUK MENCAPAI TARGET

Mutu Baku syarat

Hidup Udang

Sistem Pengelolaan

Budidaya

SASARAN AKHIR

Produksi Mengun-

tungkan dan Berke-

lanjutan

SASARAN ANTARA

Menjaga Mutu Media

Budidaya (Abiotik-Biotik)

Tetap Layak

Interaksi Seimbang

(Inang-Ling- Patogen)

Penyakit Dapat

Ditekan & tidak

Berkembang

S

INPUT PRODUKSI -Sumber Air

-Kapur

-Pupuk

-Saponin &Pestisida

-Bioremediasi

-Benih

-Pakan

-Immunostimulant

TEKNOLOGI-Mu Benih

-Persiapan Lahan

-Padat tebar

-Pengelolaan air

-Pengelolaan Limbah

-Pengelolaan Pakan

-Biosecurity Interaksi Ke arah Patogen

Filosofi Pengelolaan Budidaya Udang

MANAJEMEN BUDIDAYA IKAN = MANAJEMEN PESAWAT TERBANG

PADA HAKIKATNYA, SEMUA YANG DILAKUKAN

HANYA BERUPA DOA

MARI BEKERJASAMA, SAMA-SAMA BEKERJA

DALAM SUASANA KEBERSAMAAN

TERIMA KASIH

untuk:

Tetap mensejahterakan Aman dikonsumsi Lestari lingkungannya