Post on 02-Mar-2019
Alfred AdlerIndividual Psychology
Manusia lahir dengan tubuh yang lemah dan inferior, suatu kondisi yang mengarah pada perasaan inferior sehingga
mengakibatkan ketergantungan kepada orang lain.
Manusia memulai hidupnya dengan daya juang bawaan dan keterbatasan fisik, yang keduanya menghasilkan
Perasaan tak berdaya atau inferior
Mendorong manusia untuk menetapkan tujuan untuk mengatasi ketidakberdayaannya.
Pri
nsi
p T
eori
Adle
rian 1. Kekuatan dinamis di balik perilaku manusia
adalah Berjuang untuk meraih keberhasilan
atau superioritas.
2. Persepsi Subjektif manusia membentuk
perilaku dan kepribadiannya.
3. Kepribadian itu Menyatu dan Konsistensi
Diri.
4. Nilai dari semua aktivitas manusia harus
dilihat dari sudut pandang Minat Sosial.
5. Struktur kepribadian yang konsistent
(Konsistensi diri) berkembang menjadi Gaya
Hidup seseorang.
6. Gaya hidup dibentuk oleh Daya Kreatif
manusia.
Berjuang untuk Meraih
Keberhasilan atau Superioritas
Setiap orang memulai hidup dengan kelemahan
fisik yang memunculkan perasaan inferior (sama seperti masa kecil Adler)
Perasaan inferior memotivasi seseorang untk berjuang
meraih superioritas / keberhasilan.Individu yang tidak sehat secara psikologis berjuang untuk superioritas
pribadi. Individu yang sehat secara psikologis berjuang untuk keberhasilan
semua manuisa Karena memiliki minat sosial.
Setiap Individu dikendalikan oleh Tujuan Akhir
Tidak ditentukan oleh genetis atau lingkungan namun
merupakan produk dari Daya Kreatif.
Tujuan Akhir
Daya kreatif adalah kemampuan manusia untuk secara bebas membentuk
perilakunya dan menciptakan kepribadian mereka sendiri.
Ketika anak-anak mencpai usia 4-5 tahun daya keratif mereka telah terbentuk
sampai pada titik dimana mereka bisa menetapkan tujuan akhir mereka. Bahkan
bayi memiliki kekuatan bawaan (Innate) untuk menuju pertumbuhan, penyelesaian
atau keberhasilan.
Bayi kecil tidak lengkap dan lemah merasa inferior tak berdaya
Menetapkan tujuan Fiskional untuk menjadi besar, lengkap dan
kuat.
Anak tidak boleh dimanja : bisa jadi dependent, manja, tidak punya tujuan.
Manusia terus menerus di dorong oleh kebutuhan untuk mengatasi perasaan inferior
dan
Di dorong oleh keinginan untuk menjadi utuh.
Daya juang sebagai Kompensasi
Daya juang merupakan bawaan, sifat dan arah daya juang ini ditentukan oleh
perasaan inferior dan tujuan meraih keunggulan.
Tanpa daya bawaan untuk menuju kesempurnaan, anak-anak tidak akan pernah
merasa inferior, tanpa perasaan inferior mereka tidak akan pernah menetapkan
tujuan untuk meraih superioritas atau keberhasilan.
Walaupun Bawaan tetap harus dikembangkan , dengan caranya sendiri. Biasa dimulai pada usia 4-5 tahun.
Keberhasilan konsep yang dibuat secara individu, setiap orang punya definisi yang berbeda.
Berjuang Meraih Superioritas Pribadi
Tujuan bersifat personal dan usaha dimotivasi sebagian besar perasaan inferior yang
berlebihan atau munculnya Inferiority Complex.
Contoh : Pencuri dan penipu merupakan contoh orang yang berjuang untuk keuntungan pribadi.
Beberapa orang membuat penyamaran yang pintar untuk mencapai tujuan
pribadinya. Bisa secara sadar maupun tidak sadar menyembunyikan kecenderungan
mereka untuk memikirkan diri sendiri dibalik tirai keprihatinan sosial.
Contoh : Dosen bisa terlihat minat besar pada mahasiswanya karena Ia mengadakan hubungan
pribadi dengan mereka. Ia dengan jelas menunjukan simpati dan perhatian serta mendorong
mereka yang bermasalah untuk berbicara padanya tentang persoalan pribadi mereka. Dosen
ini memiliki kecerdasan sendiri yang membuatnya percaya bahwa Ia adalah dosen yang paling
mudah ditemui dan berdedikasi di Universitasnya. Bagi orang yang melihat, Ia tampak
termotivasi oleh minat sosial. Namun sebenarnya tindakannya sebagian besar ditujukan untuk
dirinya sendiri dan dimotivasi oleh kompensasi berlebih untuk perasaan inferiornya yang besar.
Berjuang Meraih Keberhasilan
Individu yang sehat secara psikologis adalah mereka yang dimotivasi oleh
Minat Sosial
1. Peduli dengan tujuan-tujuan yang melebihi diri mereka sendiri, mampu menolong
orang lain tanpa meminta imbalan, mampu melihat orang lain bukan sebagai
lawan, tetapi sebagai manusia yang bisa diajak bekerja sama untuk
kepentingan sosial.
2. Keberhasilan bukan didapat dengan mengorbankan orang lain.
3. Melihat masalah sehari-hari dari sudut pandang perkembangan Masyarakat
daripada sudut pandang keuntungan pribadi.
4. Pengertian mereka akan pertumbuhan pribadi sangat terikat dengan kontribusi
mereka pada lingkungan masyarakat.
Persepsi SubjektifPersepsi Subjektif membentuk kepribadian dan perilaku.
Sikap juang seseorang untuk mencapai superioritas
ditentukan oleh persepsi subjektif mereka akan
kenyataan, yaitu oleh Fiksi / harapan masa depan.
FiksionalismeFiksi (gagasan yang tidak memiliki bentuk nyata) individu yang paling penting
adalah tujuan meraih superioritas / keberhasilan, tujuan yang kita ciptakan diawal
kehidupan dan mungkin tidak dipahami dengan jelas.. Tujuan akhir yang Fiksional
dan Subjektif ini menuntun gaya hidup kita dan menyatikan kepribadian kita.
Contoh Fiksi :
1. Pria lebih superior dibanding wanita. Walau gagasan ini tidak memiliki bentuk nyata,
namun banyak orang baik pria atau wanita bertindak seolah-olah ini nyata.
2. Tentang kepercayaan kepada Tuhan yang memberi Imbalan kepada orang yang berbuat
baik dan menghukum yang berbuat jahat. Kepercayaan seperti itu menuntun kehidupan
sehari-hari jutaan manusia dan membantu pembentukan tintakan-tindakan mereka.
Note : Entah benar atau tidak fiksi berpengaruh kuat terhadap kehidupan manusia.
Freud Adler
Pengalaman masa lalu
memotivasi perilaku saat kini
Manusia dipengaruhi oleh
persepsi subjektif masa kini
tentang masa depan.
Tidak perlu disadari dan dimengerti,
namun demikian persepsi ini memberikan
tujuan pada semua tindakan manusia dan
bertanggung jawab pada pola konsisten
yang berjalan disepanjang hidup
mereka.
Kelemahan Fisik
Keterbatasan fisik ini menstimulasi persepsi subjektif tentang inferioritas
yang berfungsi sebagai dorongan menuju kesempurnaan / keutuhan
Bergerak menuju keadaan psikologis
yang sehat dan gaya hidup yang
bermanfaat
Melakukan kompensasi secara
berlebihan termotivasi menaklukan
oranglain atau menarik diri dari orang
lain.
Contoh : Adler yang lemah dan sakit-sakitan waktu
masih kecil. Penyakitnya ini mendorong Ia untuk
mengalahkan kematian dengan menjadi dokter dan
mendorongnya bersaing dengan kakak laki-lakinya.
Kelemahan fisik tidak menyebabkan seseorang menjalani gaya hidup tertentu, namun
hanya memberikan motivasi pada saat ini untuk meraih masa depan.
Kesatuan & Self Consistency Dari
kepribadianSetiap individu itu unik dan tak terpisahkan.
Pikiran, Perasaan dan Tindakan semuanya mengarah pada satu sasaran dan
berfungsi untuk mencapai satu tujuan.
Ada dua cara dimana keseluruhan diri manusia berfungsi sebagai satu kesatuan :
Bahasa Organ
Kelemahan suatu organ tubuh memperlihatkan arah dari tujuan seseorang. Melalui
bahasa organ, organ-organ tubuh biasanya berbicara lebih ekspresif daripada
yang bisa diungkapkan oleh kata-kata.
Kesadaran dan Ketidaksadaran
Kepribadian yang menyatu dapat dilihat dari keserasian antara tindakan sadar
dan tindakan tidak sadar. Mereka bekerja sama sebagai sistem yang menyatu.
Psikologi Individual menekankan pada kesatuan fundamental dari kepribadian dan
gagasan bahwa perilaku yang tidak konsisten itu tidak ada.
Minat SosialNilai dari semua aktivitas manusia harus dilihat dari sudut pandang minat sosial
Minat sosial didefinisikan Adler (1964) sebagai sikap keterikatan dengan umat
manusia secara umum maupun sebagai empati untuk setiap anggota masyarakat.
Minat sosial termanifestasi dalam bentuk kerjasama dengan orang lain untuk
kemajuan sosial daripada keuntungan pribadi.
Minat Sosial harus dikembangkan terutama pada masa 5 tahun pertama hidup
seseorang. Sumber dari Minat Sosial ada dua :
Hubungan Ibu dan Anak
Tugas Ibu adalah mengembangkan sebuah
ikatan yang mendorong kedewasaan minat
sosial seorang anak dan membantu
berkembangnya minat bekerja sama.
Hubungan Ayah dan Anak
Ayah yang berhasil, bila bisa menghindari
2 kesalahan :
Keterlepasan emosional dan
autoritarianisme
Pentingnya Minat Sosial
Minat Sosial adalah cara Adler (1927) untuk mengukur kesehatan psikologis,
sehingga hal ini dianggap sebagai “Kriteria Tunggal dari Nilai Manusia”.
Menurut Adler Minat Sosial adalah satu-satunya standar untuk menilai seberapa
berharganya seseorang.
Sampai pada tingkat di mana seseorang memiliki Minat Sosial, maka Ia
dianggap dewasa secara psikologis.
Individu tidak dewasa secara psikologis berpusat pada diri sendiri dan berjuang
untuk meraih kekuasan juga superioritas pribadi atas orang lain.
Minat Sosial tidak memiliki arti yang sama dengan derma atau sifat tidak
mementingkan diri sendiri. Tindakan kedermawanan dan kebaikan mungkin atau
tidak mungkin di motivasi oleh Minat Sosial.
Daya Juang Bawaan
Keterbatasan Fisik
Perasaan Inferior
Perasaan yang berlebihan
Keuntungan Pribadi
Superioritas Pribadi
Tujuan Akhir
Disamarkan
Perasaan tidak lengkap yang wajar
Minat Sosial
Keberhasilan
Tujuan Akhir
Tampak Jelas
Gaya HidupGaya Hidup adalah istilah yang digunakan Adler untuk
menunjukan selera hidup seseorang, yang mencakup : Tujuan
seseorang, konsep diri, perasaan terhadap orang lain dan
sikap terhadap dunia.
Hasil interaksi antara Keturuan / bawaan lahir, lingkungan dan daya Kreatif.
Individu tidak sehat secara Psikologis :
Kaku dan tidak dapat memilih cara
baru dalam bereaksi terhadap
lingkungannya.
Individu sehat secara psikologis :
Fleksibel dan senantiasa mencari cara
baru dalam bereaksi terhadap
lingkungannya
Senantiasa mencari penyelesaian atas 3
masalah utama kehidupan : Kasih, Cinta
secara seksual dan Pekerjaan.
Individu sehat menyelesaikan masalah dgn bekerja sama utk memberikan kontribusi demi kesejahteraan org lain.
Daya KreatifGaya hidup dibentuk oleh Daya Kreatif yang ada di dalam diri manusia
Daya Kreatif membuat manusia menjadi Individu bebas dalam
menentukan cara yang mereka pakai untuk mencapai tujuan akhir mereka.
Konsep dinamis yang menggambarkan pergerakan, dan pergerakan adalah
karakter hidup yang paling penting. Semua kehidupan psikis mencakup
pergerakan ke tujuan dan pergerakan dengan arah (Adler, 1964).
Keturunan Lingkungan
Manusia adalah makhluk kereatif yang tidak hanya bereaksi terhadap
lingkungan, namun juga melakukan tindakan atasnya dan menyebabkan
lingkungan bereaksi terhadap mereka.
Faktor Eksternal Penyebab Ketidakmampuan Menyesuaikan Diri
Kelemahan Fisik Yang Berlebihan
Perasaan subjektif tidak dapat menyesuaikan diri timbul karena tubuh yang tidak
sempurna, namun perasaan ini adalah hasil dari daya kreatif.
Terkadang hal ini membentuk perasaan inferior yang berlebihan karena mereka
berusaha keras untuk melakukan kompensasi terhadap kelemahan mereka. Mereka
menjadi terlalu peduli pada diri sendiri dan kurang mempertimbangkan orang lain.
Gaya Hidup Manja
Individu yang manja memiliki minat sosial yang lemah, namun memiliki hasrat yang
kuat untuk terus mempertahankan hubungan yang sifatnya parasit. Mereka
mengharapkan orang lain untuk merawat, melindungi dan memenuhi kebutuhannya.
Gaya Hidup Terabaikan
Anak yang merasa tidak dicintai dan tidak diinginkan akan membentuk gaya hidup
terabaikan. Mereka kemudian memiliki minat sosial yang minim, kurang percaya diri,
tidak percaya pada orang lain, tidak mampu untuk bekerja sama serta merasa iri
dengan keberhasilan orang lain.
Kecenderungan untuk MelindungiAdalah ketika manusia menciptakan pola perilaku untuk melindungi perasaan
berlebihan akan harga diri mereka terhadap rasa malu di muka umum
Bertujuan untuk menyembunyikan citra diri mereka yang tinggi dan mempertahankan
gaya hidup yang mereka jalani saat ini.
Konsep ini Kecenderungan untuk Melindungi ini bisa dibandingkan dengan konsep
Freud tentang Mekanisme Pertahanan Diri.
Dasar dari keduanya adalah gagasan tentang gejala-gejala yang dibentuk sebagai
perlindungan terhadap kecemasan.
Tugas Kelompok1. Buatlah Analisa perbandingan antara Kecenderungan untuk Melindungi
(Adler) dengan Mekanisme Pertahanan Diri (Freud).
2. Berikan contoh-contoh pada masing-masing tiper dari Kecenderungan untuk
Melindungi.