Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

download Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

of 233

Transcript of Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    1/233

    Penerbit PT GramediaJakarta, 1985

    ALFRED HITCHCOCK

    TRIO DETEKTIF

    MISTERINAGA BATUK

    Teks oleh Nick West

    Berdasarkan tokoh-tokoh

    ciptaan Robert Arthur

    eBook oleh Nurul Huda Kariem MR.

    [email protected]

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    2/233

    THE MYSTERY OF THE COUGHING DRAGON

    by Alfred Hitchcock

    Copyright (c) 1970 by Random House, Inc.

    Text by Nick West. Based on characters created by Robert Arthur

    This translation published by arrangement with Random House, Inc.

    All rights reserved

    MISTERI NAGA BATUK

    Alihbahasa: Agus Setiadi

    GM 85.094

    Hak cipta terjemahan Indonesia

    PT Gramedia, JakartaHak cipta dilindungi oleh

    undang-undang

    Sampul digambar kembali oleh Nono S.

    Diterbitkan pertama kali oleh

    Penerbit PT Gramedia, Jakarta Mei 1985

    Anggota IKAPI

    Dilarang mengutip, menerjemahkan,

    memfotokopi atau memperbanyak

    sebagian atau seluruh isi buku ini

    tanpa izin tertulis dari Penerbit.

    Dicetak olehPercetakan PT Gramedia

    Jakarta

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    3/233

    1.2.

    3 .

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.10.

    1 1 .

    12.

    13.

    14.

    15.

    16.

    17.

    18.

    19.

    20.

    Awal yang Misterius

    Horor dari Dalam Laut

    Ujian Mental

    Uluran Tangan yang Mangagetkan

    Bahaya di Kaki Tebing

    Terjebak!

    Peringatan Misterius

    Dua Sosok Misterius

    Peringatan dari HantuMatinya Sebuah Kota

    Kengerian di Malam Buta

    Cengkeraman Kengerian

    Kelakar Orang yang Suka Iseng

    Berburu Naga

    Pertanyaan dan Jawabannya

    Menghadang Bahaya Lagi

    Misteri Terowongan Tua

    Tertangkap!

    Situasi Gawat

    Uluran Tangan Mr. Hitchcock

    9

    21

    3 9

    4 8

    58

    64

    73

    82

    9499

    111

    128

    13 8

    154

    163

    176

    189

    207

    215

    22 9

    5

    DAFTAR ISI

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    4/233

    KATA pendahuluan ini semata-mata untuk mem-

    perkenalkan Trio Detektif pada pembaca yangbaru sekali ini hendak mulai mengikuti kisah

    petualangan mereka yang selalu mengasyikkan.

    Jadi pembaca yang sudah tahu siapa mereka,

    tentu saja tidak perlu lagi membaca halaman ini.

    Trio Detektif merupakan sekelompok penyelidik

    remaja yang gigih. Meski mereka amatir, tapi

    sangat tangguh dalam mencapai tujuan mereka.Dan tujuan mereka adalah menyelidiki misteri-

    misteri.

    Pemimpin mereka Jupiter Jones, la sendiri yang

    mengatakan begitu. la pula yang merupakan

    "otak" Trio Detektif. Pete Crenshaw, yang bertubuh

    paling kekar di antara mereka bertiga, biasanyamelakukan tugas yang menghendaki ketangguhan

    jasmani. Sedang Bob Andrews menangani bagian

    Catatan dan Riset.

    Ketiga remaja itu bertempat tinggal di Rocky

    Beach, sebuah kota kecil di tepi Samudra Pasifik,

    beberapa mil dari kota film terkenal di Amerika

    Serikat, Hollywood. Mereka bermarkas di sebuahkaravan yang sudah diubah menjadi kantor.

    Karavan itu tersembunyi letaknya di Jones Salvage

    7

    KATA PENDAHULUAN

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    5/233

    Yard, suatu tempat perjualbelian barang-barang

    bekas, yang diusahakan oleh paman dan bibi

    Jupiter. Dalam karavan tersembunyi itu ada kantordan laboratorium kecil, kamar gelap, serta

    peralatan hasil rakitan ketiga remaja itu sendiri, dari

    barang-barang bekas yang bertumpuk-tumpuk di

    kompleks itu. Karavan itu hanya bisa dimasuki

    lewat berbagai lorong rahasia. Hanya ketiga remaja

    itu saja yang bisa melewati lorong-lorong itu, tanpa

    tersangkut-sangkut.

    Nan! Rasanya itu sudah cukup sebagai

    perkenalan. Sekarang, silakan menikmati kisah

    petualangan Trio Detektif yang terbaru.

    Alfred Hitchcock

    8

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    6/233

    Bab I

    AWAL YANG MISTERIUS

    "AKU ingin tahu," kata Jupiter Jones pada suatu

    pagi, "langkah-langkah mana yang kita ambil, jika

    kita hendak melakukan perampokan terbesar yang

    pernah terjadi di daerah sini."

    Kedua temannya bereaksi dengan gerakan

    kaget. Tumpukan kartu kecil-kecil yang saat itu

    hendak dimasukkan oleh Bob Andrews ke dalam

    mesin cetak tua milik ketiga remaja itu terlepas dari

    tangannya, sehingga jatuh berhamburan. PeteCrenshaw, yang sedang membetulkan sebuah

    radio usang, tersentak. Obeng yang dipegangnya

    melenceng ke samping.

    "Apa katamu?" tanya Pete, sambil mengusap-

    usap goresan yang ditinggalkan mata obeng pada

    kayu penutup sisi belakang radio.

    "Aku mengatakan, aku ingin tahu langkah mana

    saja yang kita ambil, jika kita ingin melakukan

    perampokan terbesar yang pernah terjadi di daerah

    sini," kata Jupiter mengulangi kalimatnya. "Itu jika

    kita ini penjahat ulung."

    "Sementara kau sedang mereka-reka ha! itu,"

    kata Pete, "coba kaupikirkan sekaligus apa yangterjadi dengan diri kita, jika kita tertangkap. Aku

    pernah mendengar entah di mana bahwa

    9

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    7/233

    kejahatan itu pada hakikatnya tidak membawa

    faedah.

    Bob Andrews memunguti kartu-kartu yangberhamburan di tanah.

    "Kurasa kita tidak berbakat menjadi penjahat

    ulung, Lihat saja aku ini memasukkan

    kartu-kartu ke mesin cetak saja sudah tidak bisa!"

    "Aku juga hanya mereka-reka kemungkinannya

    saja," kata Jupiter. "Kita ini kan penyelidik! Tadi

    tiba-tiba timbul pikiran, jika kita bisa mereka-

    reka kejahatan yang terencana rapi, nanti jika

    harus melakukan pengusutan, sedikit-banyak kita

    kan sudah mengetahui liku-likunya. Kita hanya

    perlu membalikkan cara berpikir kita, seolah-olah

    kita ini penjahat ulung."

    Pete mengangguk."Idemu itu bagus, Jupe," katanya. "Tapi aku

    sekarang perlu membalikkan jalan pikiran pemiiik

    terakhir dari radio ini terlebih dulu. la mencoba

    membetulkan radio ini tapi hasilnya malah tidak

    keruan! Kalau ini sudah beres, aku mau saja main

    ulung-ulungan bersamamu."

    Ketiga remaja yang menamakan diri mereka

    Trio Detektif itu sedang berada di bengkel Jupiter,

    yang terdapat di dalam kompleks Jones Salvage

    Yard. Bengkel itu terpencil letaknya, dan dinaungi

    atap selebar kurang-lebih dua meter, yang

    menjorok dari tepi atas pagar tinggi yang

    mengelilingi kompleks. Mereka sedang sibukbekerja, memperbaiki barang-barang bekas yang

    dibeli Paman Titus. Sebagian dari keuntungan hasil

    10

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    8/233

    kerja mereka dijadikan uang saku, sedang

    selebihnya dipakai untuk melengkapi peralatan

    kantor mereka, seperti pesawat telepon, misalnya.Pete mengencangkan sebuah sekrup pada radio

    yang sedang diperbaikinya. Setelah itu dengan

    bangga diperlihatkannya hasil kerjanya pada

    Jupiter, untuk dinilai.

    "Hasil kerjaku ini pantasnya diimbali dengan

    paling sedikit tiga dolar oleh pamanmu, Jupe,"katanya. "Kini barang ini bisa dijualnya dalam

    kondisi baik, dan bukan barang rongsokan lagi

    seperti sewaktu dibeli olehnya."

    Jupiter tersenyum.

    "Bukan kebiasaan Paman Titus, menghambur-

    hamburkan uang tanpa pertimbangan," katanya.

    "Coba kauuji dulu, untuk memastikan bahwa radioitu benar-benar bisa berbunyi lagi."

    Pete mengangkat bahu, lalu menyalakan

    pesawat radio itu.

    "Percaya deh kutanggung sudah beres lagi,"

    katanya. "Dengarkan saja sendiri!"

    Terdengar bunyi dengung dan berkeretaksesaat, disusul suara seorang penyiar yang

    kedengarannya sedang membacakan warta berita.

    "Pihak kepolisian masih tetap belum dapat

    mengambil langkah-langkah kongkret sehubung-

    an dengan peristiwa-peristiwa misterius yang

    terjadi di Seaside," kata penyiar, membacakanberita. "Selama minggu terakhir, lima ekor anjing

    dilaporkan lenyap. Para pemilik kebingungan atas

    11

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    9/233

    lenyapnya anjing-anjing peliharaan mereka.

    Dan kini menyusul berita luar negeri. Di ..."

    "Ya, cukuplah, Pete," kata Jupiter.Pete mematikan pesawat radio.

    "Bukan main," katanya. "Lima ekor anjing

    hilang! Rupanya ada orang sinting sedang

    gentayangan, menculik anjing."

    "Kurasa dia itulah penjahat ulung yang

    dibicarakan Jupe tadi," kata Bob sambil tertawa

    nyengir. "Orang itu berniat mencuri semua anjing

    yang bisa dicuri, untuk kemudian menguasai

    pasaran anjing. Dengan begitu tidak ada pilihan

    lain bagi para peminat, kecuali membayar harga

    yang diminta. Saat itu semua anjing hasil

    culikannya dilempar ke pasaran, dan ia akan

    menjadi kaya-raya."Jupiter duduk termenung, sambil memijit-mijit

    bibir bawahnya. Itu merupakan tanda bahwa

    otaknya sedang bekerja.

    "Ganjil," katanya setelah beberapa saat.

    "Apanya yang ganjil?" tanya Bob. "Maksudmu

    jumlah anjing yang hilang? Lima memang angka

    ganjil."

    Jupiter menggeleng. Keningnya berkerut.

    "Bukan itu maksudku! Yang kukatakan ganjil,

    kenapa anjing sebanyak itu lenyap dalam seming-

    gu. Laporan tentang anjing yang hilang biasanya

    cuma sekali-sekali saja masuk dan tidak

    beruntun-runtun dalam batas waktu seminggu.""Yah kurasa seperti yang kukatakan tadi,"

    kata Bob. "Ada penjahat ulung dengan gagasan

    12

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    10/233

    edan, yaitu hendak menguasai pasaran jual-beli

    anjing. Mungkin ia ingin menekan harga daging

    cacah, di samping menjual anjing-anjing curiandengan keuritungan besar."

    Jupiter tersenyum sekilas.

    "Pemikiranmu itu boleh juga," katanya, "tapi

    dengannya tidak terjawab pertanyaan yang timbul.

    Kenapa sampai ada lima ekor yang hilang, dalam

    waktu satu minggu? Pertanyaan lainnya, kenapa

    kita tidak dihubungi untuk mengusut peristiwa-peristiwa misterius ini?"

    "Mungkin karena peristiwanya tidak begitu

    misterius," kata Pete. "Anjing kan kadang-kadang

    keluyuran, dan tidak dengan segera pulang. Itu

    dugaanku."

    "Aku sependapat dengan Pete," kata Bob."Berita tadi tidak menyebutkan apakah anjing-

    anjing yang hilang itu berharga atau tidak.

    Beritanya kan hanya tentang lima ekor anjing yang

    dilaporkan hilang."

    Jupiter mengangguk lambat-lambat. Tapi nam-

    paknya ia masih tetap sangsi.

    "Bisa juga kalian berdua benar," katanyamengakui. "Mungkin saja segala peristiwa ini cuma

    kebetulan yang aneh belaka meski terus terang

    saja, aku tidak suka menarik kesimpulan yang

    begitu."

    Kedua temannya tersenyum. Memang kebia-

    saan Jupiter untuk berbicara dengan kalimat yangpanjang-panjang. Hal itu, ditambah kemampuan-

    nya menarik kesimpulan dalam melakukan

    13

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    11/233

    pengusutan, menyebabkan remaja itu diterima

    oleh kedua temannya selaku pemimpin mereka.

    "Bagaimana ya caranya bisa mengusut misteriini, tanpa diminta oleh salah seorang dari para

    pemilik anjing yang hilang itu?" kata Jupe sambil

    merenung.

    Bob dan Pete berpandang-pandangan dengan

    alis terangkat.

    "Misteri yang mana?" tanya Pete. "Kusangka kitatadi sudah sependapat, hal itu merupakan peristiwa

    yang kebetulan saja terjadi beruntun-runtun. Jadi

    sama sekali tidak merupakan misteri."

    "Bisa saja memang begitu halnya," kata Jupiter.

    "Tapi kita ini kan penyelidik! Sebelum ini sudah

    beberapa kali kita berhasil menemukan kembali

    binatang yang hilang. Dan semuanya ada sangkutpautnya dengan suatu misteri."

    Pete dan Bob mengangguk, karena keduanya

    teringat pada kegiatan mereka mencari kucing

    abesinia milik Mrs. Banfry yang hilang. Ternyata

    pencarian itu kemudian melibatkan mereka dalam

    misteri mumi yang bisa berbisik. Lalu BillyShakespeare, burung nuri Mr. Malcolm Fentriss

    yang juga hilang, ternyata membawa mereka ke

    tengah Misteri Nuri Gagap.

    "Seaside hm, itu kan di selatan, dan tidak

    begitu jauh dari sini," kata Jupiter lagi. "Ketenaran

    kita selaku penyelidik rupanya tidak sehebat

    perkiraan kita. Kita harus berbuat sesuatu

    mengenainya."

    14

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    12/233

    Bob menuding tumpukan kartu yang sudah

    ditaruhnya dalam mesin cetak.

    "Itulah yang sedang kukerjakan, Jupe," katanya."Aku hendak mencetak kartu nama baru Trio

    Detektif."

    "Itu ide yang bagus, Bob," kata Jupiter. "Tapi

    maksudku bukan itu. Kita harus lebih terkenal lagi,

    agar jika ada kejadian aneh, orang akan langsung

    ingat pada Trio Detektif dari Rocky Beach,

    California."

    Bob menggerakkan tangannya'dengan sikap

    putus asa.

    "Aduh, Jupe bagaimana hal itu akan bisa kita

    capai menurutmu? Kita kan tidak mampu membeli

    waktu dalam siaran iklan di TV, atau menyewa ;

    pesawat terbang yang biasa membuat tulisan iklandengan asap di udara!"

    "Ya, aku juga tahu," kata Jupiter. "Begini sajalah!

    Sekarang ini juga kita mengadakan rapat di

    markas, untuk merundingkan berbagai jalan yang

    bisa ditempuh, agar Trio Detektif menjadi lebih

    terkenal lagi."

    Jupiter langsung berdiri, tanpa menunggu jawaban lagi. Bob dan Pete saling be pandang-

    pandangan.' Keduanya sama-sama mtngangkat

    bahu, lalu menyusul.

    "Caramu bertindak yang sangat demokratislah

    yang kusenangi dari dirimu, Jupe," kata Pete

    menyindir sambil tersenyum. "Maksudku, kitaselalu mengadakan pemungutan suara dulu,

    sebelum diambil keputusan."

    15

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    13/233

    Mereka menggeser sepotong kisi-kisi besi yang

    sudah karatan, yang tersandar di belakang mesin

    cetak mereka. Kisi-kisi itu ternyata menutupi ujungsebuah pipa seng yang panjang dan berukuran

    besar. Ketiga remaja itu merangkak ke dalamnya.

    Setelah mengembalikan kisi-kisi penutup ke

    tempatnya semula, kemudian mereka merangkak

    sejauh kira-kira sepuluh meter. Sebagian dari pipa

    itu terbenam ke dalarh tanah, lalu menyusur di

    antara batang-batang besi yang bermacam-ma-

    cam bentuknya. Akhirnya mereka sampai di ujung

    pipa, yang letaknya tepat di bawah karavan yang

    telah diubah menjadi Markas Besar Trio Detektif.

    Paman Titus mengizinkan Jupiter serta kedua

    temannya memakai kendaraan bekas itu, setelah

    selama beberapa waktu tak pemah berhasilmenjualnya.

    Tingkap pada lantai karavan didorong ke atas,

    dan ketiga remaja itu menyusup masuk ke dalam

    kantor mereka. Kantor itu tidak besar, dan

    dilengkapi dengan sebuah meja, beberapa kursi,

    sebuah mesin tik, lemari arsip, dan pesawat

    telepon. Jupiter menghubungkan sebuah mikro-

    fon dan sebuah pengeras suara ke pesawat telepon

    itu, sehingga semua bisa ikut berbicara dan

    mendengar jika ada percakapan lewat telepon.

    Selain itu karavan tersebut terdiri dari sebuah

    kamar gelap yang sempit, laboratorium kecil, serta

    kamar mandi.Ruangan dalam karavan itu gelap, karena

    kendaraan bekas itu dikelilingi barang-barang

    16

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    14/233

    rongsokan yang menumpuk tinggi di luar. Pete

    menyalakan lampu yang tergantung di atas meja.

    Saat itu terdengar deringan pesawat telepon.Ketiga remaja itu , berpandang-pandangan.

    Soalnya, boleh dibilang tidak pernah ada orang

    menelepon mereka.

    Sekali lagi telepon berdering. Jupiter meraih

    gagangnya, sambil menyambung pesawat itu

    dengan alat pengeras suara.

    Ternyata yang menelepon seorang wanita, kalauditilik dari suarahya.

    "Di situ Jupiter Jones? Mr. Alfred Hitchcock

    ingin bicara."

    "Wow!" kata Bob bersemangat. "Mungkin ia

    punya kasus baru untuk kita."

    Sejak mengenal Trio Detektif beberapa waktuyang lalu, sutradara Hollywood yang kenamaan itu

    sudah beberapa kali menugaskan mereka untuk

    melakukan berbagai pengusutan.

    "Halo, Jupiter!" Kini Mr. Hitchcock sendiri yang

    berbicara. "Kau beserta kedua temanmu sedang

    sibuk mengusut suatu kasus saat ini?"

    "Tidak, Sir," kata Jupiter. "Tapi berdasarkan

    teori probabilitas, kemungkinannya tidak lama lagi

    kami akan menjumpai kasus yang cukup, me-

    narik."

    Mr. Hitchcock terkekeh.

    "Jadi keyakinanmu itu berdasarkan teori menge-nai kemungkinan, ya?" kata sutradara ternama itu.

    "Kalau kalian tidak sedang sibuk, aku punya kasus

    17

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    15/233

    untuk kalian. Seorang sutradara teman lamaku

    memerlukan bantuan mengenai suatu masalah."

    "Dengan senang hati kami bersedia membantu,Mr. Hitchcock," kata Jupiter. "Apakah masalah

    teman Anda itu?"

    Mr. Hitchcock diam sejenak, seakan-akan

    sedang mencoba merumuskan situasi sulit

    dengan beberapa patah kata saja.

    "Masalah itu kelihatannya menyangkut anjing,"

    katanya kemudian. "Maksudku, waktu menelepon

    aku tadi, ia mengatakan bahwa anjingnya hilang."

    Mata Jupiter langsung bersinar-sinar.

    "Teman Anda itu barangkali kebetulan tinggal di

    kota Seaside, Mr. Hitchcock?" tanyanya.

    Sunyi lagi sesaat. Dan ketika Mr. Hitchcock

    menjawab, suaranya jelas bernada heran.

    "Ya, temanku itu memang tinggal di Seaside,

    Jupiter. Tapi dari mana kau bisa menarik

    kesimpulan itu?"

    "Saya hanya menggabung-gaburigkan bebe

    rapa peristiwa ganjil," kata Jupiter.

    "Luar biasa," kata Mr. Hitchcock. "Benar-benarluar biasa. Aku senang mengetahui bahwa kau

    masih tetap siaga, dan tidak membiarkan diri kalian

    menjadi lamban karena kejenuhan serta bersikap

    besar kepala."

    Jupiter meringis.

    "Itu takkan mungkin terjadi, Sir. Tapi kata Andatadi, teman Anda itu kelihatannya menghadapi

    masalah yang menyangkut anjing. Dan Anda

    18

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    16/233

    memberi tekanan nada pada kata "kelihatannya",

    Sir. Apakah itu Anda lakukan dengan sengaja?"

    "Kau berhasil dengan tepat menafsirkan apayang hendak kusampaikan padamu," kata Mr.

    Hitchcock. "Menurutku, ini bukan kasus yang

    biasa-biasa saja karena jika dipikir-pikir, kasus

    yang melibatkan seekor naga, mana mungkin bisa

    disebut biasa. Ya, 'kan?"

    Jupiter merasa lehemya seperti tersumbat.

    "Naga, Sir?" katanya.

    "Ya, betul. Naga! Rumah temanku itu berada di

    atas tebing, dan menghadap ke laut. Di kaki tebing

    di bawah rumahnya ada liang-liang gua. Temanku

    itu dengan yakin mengatakan bahwa saat malam

    anjingnya hilang, ia melihat seekor naga besar

    muncul dari dalam laut, lalu masuk ke dalam salahsatu gua di bawah rumahnya."

    Ketiga remaja yang berada dalam kantor Trio

    Detektif diam saja. Mereka tidak bisa mengatakan

    apa-apa, karena terlalu kaget.

    "Nah bagaimana? Kalian mau mencoba

    mengusut misteri ini?"

    "A-a-anda b-b-berikan saja nama dan alamatteman Anda itu, Sir," kata Jupiter tergagap-gagap,

    karena sangat bergairah. "Kelihatannya, ini akan

    menjadi kasus yang paling menarik yang pernah

    kami tangani!"

    Ditulisnya nama dan alamat yang disebutkan Mr.

    Hitchcock, la juga berjanji akan melaporkan hasilpengusutan mereka. Selesai menelepon, dipan-

    dangnya Bob dan Pete dengan sikap menang.

    19

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    17/233

    "Hal mana pun juga, yang menyangkut seekor

    naga yang hidup zaman sekarang ini, perlu kita

    selidiki. Kalian sependapat, 'kan?"Bob mengangguk. Sedang Pete hanya meng-

    angkat bahu.

    "Kau nampaknya kurang setuju, Pete," kata

    Jupiter.

    "Ada satu kekurangan dalam keteranganmu

    tadi," kata Pete. "Kau mengatakan pada Mr.

    Hitchcock, ini mungkin merupakan kasus kita yangpaling menarik."

    "Ya, memanci begitu kukatakan tadi," kata

    Jupiter. "Kau tidak sependapat?"

    "Tidak sepenuhnya," kata Pete.

    "Kalau begitu, apa yang akan kaukatakan pada

    Mr. Hitchcock?""Karena ada naga terlibat di dalamnya," kata

    Pete, "kalau aku yang ditanya, aku akan

    mengatakan ini akan merupakan kasus kita

    yang penghabisan!"

    20

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    18/233

    Bab 2

    HOROR DARI DALAM LAUT

    KOTA Seaside, di mana sutradara film teman Mr.

    Hitchcock tinggal, letaknya sekitar dua puluh mil

    dari Rocky Beach, lewat jalan raya bebas hambatan

    yang bernama Pacific Coast Highway. Hans, satu

    dari kedua pemuda bersaudara asal Jerman yang

    bekerja di Jones Salvage Yard, kebetulan setelah

    makan siang harus segera ke daerah sekitar situ,

    untuk menjemput dan mengantar barang. Jupiter

    diizinkan Bibi Mathilda membonceng truk kecil ituke sana, bersama teman-temannya.

    Setelah menikmati hidangan bibi Jupiter, ketiga

    remaja itu bergegas ke luar. Mereka beramai-ramai

    di kabin depan, di samping Hans. Jupiter

    menyebutkan alamat yang dituju, dan dengan

    segera truk kecil yang mereka tumpangi sudah

    meluncur di atas jalan raya pesisir yang mulus,menuju ke selatan.

    "Kau kan punya waktu untuk melakukan

    penelitian sekedarnya, Bob," kata Jupiter. "Apa

    yang bisa kauceritakan tentang makhluk naga?"

    "Naga itu makhluk dongeng," kata Bob.

    "Biasanya dilukiskan berupa binatang melataberukuran raksasa, bersayap dan bercakar run-

    cing, serta bisa menyemburkan api dan asap."

    21

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    19/233

    "Aku sama sekali tidak melakukan penelitian,"

    kata Pete memotong, "tapi kurasa ada satu hal

    penting yang dilupakan oleh Bob. Naga bukanmakhluk yang ramah."

    "Itu memang juga bisa kukatakan tadi," kata

    Bob. "Tapi Jupiter kan cuma berminat pada

    fakta-fakta saja! Naga merupakan makhluk

    dongeng jadi dengan lain perkataan, sebenar-

    nya tidak ada. Jadi sebenarnya, kita tidak perlu

    repot-repot memikirkan apakah naga itu ramahatau tidak."

    "Tepat," kata Jupiter. "Naga merupakan ma

    khluk legenda masa silam. Katakanlah mereka

    pernah ada rasanya sekarang sudah punah

    semuanya, sebagai akibat perkembangan evolusi."

    "Bagiku, itu malah lebih baik," kata Pete. "Tapi jika mereka kini sudah punah, lalu kenapa kita kini

    berangkat untuk menyelidiki seekor naga?"

    "Kita mendengar berita yang mengatakan ada

    lima ekor anjing yang lenyap selama seminggu

    belakangan ini, di kota Seaside yang biasanya

    tentram," kata Jupiter. "Lalu Mr. Hitchcock

    mengatakan pada kita bahwa seorang temannyakehilangan seekor anjing, serta melihat seekor

    naga di dekat rumahnya. Kau tidak merasa bahwa

    itu ada apa-apanya bagi kita?"

    "O ya tentu saja ada," kata Pete. "Kabar-kabar

    itu menimbulkan perasaan dalam diriku, bahwa

    aku seharusnya tinggal saja di Rocky Beach danmain selancar, dan bukan ikut denganmu untuk

    menangkap naga."

    22

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    20/233

    "Jika Henry Allen, sutradara teman lama Mr.

    Hitchcock itu memerlukan jasa kita, maka itu akan

    merupakan petualangan yang menghasilkankeuntungan bagi Trio Detektif," kata Jupiter.

    "Kenapa tidak kaucoba melihatnya dari segi itu?"

    "Sudah, sudah kucoba," kata Pete.

    "Terlepas dari ada tidaknya naga," sambung

    Jupiter, "yang jelas, ada sesuatu yang misterius di

    sini. Sebentar lagi kita akan memperoleh fakta-

    fakta, dan kita bisa memulai pengusutan. Semen-

    tara itu, kasus ini harus kita pandang dengan sikap

    terbuka."

    Sementara itu truk kecil yang mereka tumpangi

    sudah sampai di pinggiran kota Seaside. Hans

    memperlambat jalan kendaraan itu, sambil men-

    cari-cari nomor rumah yang disebutkan olehJupiter padanya. Truk itu masih berjalan satu mil

    lagi, lalu berhenti.

    "Kurasa ini tempatnya, Jupe," kata Hans.

    Yang nampak hanya pagar tanaman yang tinggi,

    serta pohon-pohon palem. Rumah yang mestinya

    ada di situ, seakan-akan bersembunyi. Yang jelas,

    bangunan itu tidak kelihatan dari jalan.

    Pete melihat tulisan nama berukuran kecil, pada

    sebuah kotak surat yang dicat putih.

    "H. H. Allen," katanya membaca tulisan itu.

    "Mestinya memang inilah tempatnya."

    Anak-anak turun dari truk.

    "Penyelidikan pendahuluan ini kurasa akanmemakan waktu sekitar dua jam, Hans," kata

    Jupiter. "Bisakah kau menjemput kami lagi di sini

    23

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    21/233

    saat itu, setelah kau selesai dengan tugasmu

    mengantar dan menjemput barang?"

    "Tentu saja, Jupe," kata pemuda Jermanbertubuh kekar itu. la melambai, lalu menggerak-

    kan kendaraannya ke suatu jalan terjal yang

    menuju ke tengah kota.

    "Sebelumnya, lebih baik kita melihat-lihat di

    sekeliling sini dulu sebentar," kata Jupiter.

    "Mungkin ada gunanya jika kita sudah tahu

    keadaan sedikit-sedikit, jika nanti berbicara denganMr. Allen."

    Daerah itu memberikan kesan le'ngang dan sepi.

    Rumah-rumah terpencar letaknya di atas tebing

    tinggi yang berbatasan dengan Samudra Pasifik.

    Anak-anak menuju ke tanah kosong yang

    berbatasan letaknya dengan pekarangan rumahsutradara yang akan mereka datangi, lalu meman-

    dang ke bawah.

    "Kelihatannya tenang dan tentram," kata Bob. la

    memandang ke bawah, memperhatikan pantai

    yang terbentang serta permukaan laut yang

    kemilau.

    "Ombaknya lumayan," gumam Pete. Ia memperhatikan ombak yang bergulung-gulung menuju

    pantai. "Tidak tinggi, tapi kalau semeter, pasti ada.

    Kurasa saat malam merupakan waktu yang paling

    baik untuk naga itu, saat pasang naik dan ombak

    yang bergulung-gulung memecah di pantai.

    Dengan begitu ia lebih terlindung.""Kau benar, Pete," kata Jupiter sependapat, "itu

    jika memang benar-benar ada naga." la menjulur-

    24

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    22/233

    kan kepala, memandang ke bawah. "Menurut Mr.

    Hitchcock, di bawah sana ada iiang-liang gua. Tapi

    dari atas sini tidak kelihatan. Nanti kita ke bawahuntuk meneliti ke sana, sehabis mewawancarai Mr.

    Allen."

    Bob memperhatikan hamparan pantai lengang

    yang terbentang jauh di bawah.

    "Bagaimana cara kita turun nanti?" tanyanya.

    Pete menunjuk ke arah sejumlah papan bercat

    putih yang kelihatannya tidak kokoh dan sudah

    dimakan cuaca.

    "Itu ada jenjang yang menuju ke bawah, Bob,"

    katanya. "Mendingan lewat situ, daripada harus

    payah-payah merangkak naik-turun dinding te-

    bing."

    Jupiter menggerakkan tangannya, menunjuk-nunjuk gigir tebing.

    "Di sana, dan di sana, juga ada beberapa tangga

    lagi. Tapi kelihatannya tidak begitu banyak. Yah,

    kurasa kita kini sudah agak mengenal situasi

    daerah ini. Sekarang kita dengar saja apa yang

    akan diceritakan Mr. Allen pada kita."

    la mendului berjalan kembali, menuju sebuahpintu pada pagar semak. Pintu itu dibuka olehnya,

    lalu ia masuk bersama kedua rekannya. Di depan

    mereka ada jalan setapak yang berliku-liku. Di

    ujung jalan itu nampak sebuah rumah berdinding

    bata berwama kuning pudar. Di sekeliling rumah

    itu tumbuh pohon-pohon palem, tanaman perdu,serta semak liar yang berbunga. Kebun di

    sekitarnya menunjukkan kesan tak terawat, sama

    25

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    23/233

    halnya dengan bangunan itu sendiri, yang

    bertengger nyaris di tubir tebing yang selalu disapu

    angin.Jupiter mengangkat gagang pengetuk yang

    terpasang di daun pintu, lalu melepaskannya lagi.

    Pintu rumah terbuka. Seorang laki-laki bertubuh

    pendek gemuk berdiri di ambangnya. Matanya

    besar berwarna coklat, memandang dengan

    sorotan sayu. Alisnya tebal, sedang rambutnya

    yang putih tinggal sedikit, melingkari ubun-ubun

    yang botak. Mukanya coklat terbakar sinar

    matahari dan penuh kerut.

    "Silakan masuk, Anak-anak," katanya sambil

    mengajak bersalaman. "Kalian tentunya anak-

    anak muda yang menurut sahabatku Alfred

    Hitchcock mungkin bisa membantu aku. Kalian inipenyelidik, 'kan?"

    "Betul, Sir," kata Jupiter. Dengan cepat

    disodorkannya sepucuk kartu bisnis Trio Detektif.

    "Selama ini kami sudah beberapa kali berhasil

    mengusut berbagai kasus sampai tuntas."

    Laki-laki tua itu membaca tulisan yang tertera

    pada kartu yang sedang dipegang.

    TRIO DETEKTIF

    "Kami Menyelidiki Apa Saja"

    ? ? ?

    Penyelidik Satu Jupiter JonesPenyelidik Dua Peter Crenshaw

    Catatan dan Riset Bob Andrews

    26

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    24/233

    "Ketiga tanda tanya itu lambang kami," kata

    Jupiter menjelaskan. "Tanda pengenal kami.

    Artinya, pertanyaan yang tak terjawab, teka-tekiyang tak terpecahkan, misteri yang tidak bisa

    dijelaskan. Tujuan kami mengusut hal-hal begitu."

    Laki-laki tua itu mengangguk, seperti merasa

    puas. Kartu bisnis Trio Detektif dimasukkannya ke

    dalam kantung.

    "Kita bicara di dalam kamar kerjaku saja,"katanya mengajak.

    la mendului masuk ke sebuah kamar yang

    lapang dan terang. Anak-anak memandang

    berkeliling ruangan dengan sikap kagum. Dinding

    kamar itu penuh dengan gambar yang bersesak-

    sesak, dari langit-langit sampai nyaris menyentuh

    lantai. Di samping sejumlah besar lukisan, banyak

    pula foto para bintang film kenamaan serta

    tokoh-tokoh termashur lainnya, semua dengan

    tanda tangan orang-orang yang bersangkutan.

    Meja kerja berukuran besar yang ada di situ

    penuh dengan kertas-kertas serta patung-patung

    kecil dari kayu. Rak-rak buku juga nampak penuh,dengan berbagai benda kerajinan yang nampak

    asing, patung-patung kecil buatan suku-suku

    bangsa penghuni Benua Amerika dari masa

    pra-Kolumbus, begitu pula patung-patung kecil

    dari Afrika. Beberapa di antara patung-patung itu

    memancarkan kesan bengis dan menakutkan.Laki-laki tua itu menyilakan Jupiter beserta

    kedua temannya duduk di tiga kursi yang ada di

    27

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    25/233

    situ. Sedang ia sendiri mengambil tempat di kursi

    besar berukir-ukir, di belakang meja kerja.

    "Silakan duduk, Anak-anak. Akan kuceritakandulu apa sebabnya aku menghubungi sahabat

    lamaku, Alfred Hitchcock. Barangkali ia sudah

    mengatakan pada kalian, bahwa aku ini sutradara

    film."

    "Ya, itu sudah dikatakan olehnya, Sir," kata

    Jupiter.

    Laki-laki tua itu tersenyum.

    "Sebenarnya lebih tepat jika dikatakan dulu aku

    ini sutradara. Sudah sejak bertahun-tahun aku

    tidak pernah dikontrak lagi untuk membuat film.

    Jauh sebelum masa Alfred, aku ini sudah

    sutradara. Dan dalam golongan film seperti yang

    kubuat, namaku waktu itu cukup termashur. Alfredkini kan tersohor karena film-filmnya yang dtbuat

    dengan gayanya yang khas. Aku juga begitu! Gaya

    kami hampir sama, tapi ada sedikit perbedaan.

    Alfred mengkhususkan diri dengan misteri-misteri

    dunia yang seakan-akan tidak bisa dipecahkan.

    Sedang minatku terarah lebih jauh lagi dari itu."

    "Apa maksud Anda, Sir?" tanya Jupiter.

    "Kalian nanti akan mengerti sendiri, apa

    sebabnya masalah yang sedang kuhadapi tidak

    bisa kulaporkan pada polisi, atau pihak-pihak

    berwenang lainnya. Soalnya begini! Film-film

    buatanku waktu itu selalu aneh-aneh. Ceritanya

    bukan tentang dunia ini, melainkan tentang duniayang lain tentang impian yang seram serta

    kengerian. Film-filmku penuh dengan makhluk-

    28

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    26/233

    makhluk seram, jadi-jadian, makhluk-makhluk

    aneh dan jelek, serta emosi yang bergejolak.

    Singkatnya, kekhususanku membuat film horor!"Jupiter mengangguk.

    "Ya sekarang nama Anda saya ingat lagi, Sir.

    Saya sering melihatnya, di festival-festival film

    bermutu di museum-museum."

    "Baiklah," kata laki-laki tua itu. "Jadi jika seka

    rang kuceritakan apa yang kulihat muncul dari

    dalam laut saat malam anjingku hilang, kalian tentu

    akan bisa mengerti apa sebabnya aku merasa ragu

    untuk berbicara mengenainya. Mengingat reputasi-

    ku di masa lampau, ditambah kenyataan bahwa

    aku sudah bertahun-tahun tidak pernah lagi men-

    dapat kontrak untuk membuat film baru, kurasa

    lumrah jika orang-orang akan menyangka bahwaaku cuma ingin menarik perhatian saja, untuk

    menjadi populer lagi.

    Riwayatku selaku sutradara sudah tamat. Itu

    karena pengaruh kekuasaan yang ada waktu itu.

    Tapi hartaku memadai bagiku, untuk bisa hidup

    dengan tenang dan tentram. Tidak ada yang

    merongrong ketenanganku kecuali "

    "Kecuali naga yang kini hidup di dalam gua di

    kaki tebing sini, Sir?" kata Jupiter menebak.

    Mr. Allen mengernyitkan mukanya.

    "Betul!" Ditatapnya anak-anak dengan pan-

    dangan menyelidik. "Aku bercerita pada Alfred,

    bahwa aku melihat makhluk itu muncul dari tengahlaut. Tapi satu hal tak kukatakan padanya. Aku

    juga mendengar suaranya!"

    2 9

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    27/233

    Kamar kerja itu langsung senyap."Jadi Anda mendengar suara naga itu, Sir," kata

    Jupiter dengan tenang. "Apa tepatnya yang Andadengar? Dan saat itu Anda sedang di mana?"

    Mr. Allen mengeluarkan selembar sapu tangan

    berwarna dan berukuran lebar, lalu mengusap

    keningnya.

    "Ketika itu aku sedang berdiri di atas tebing di

    luar rumah, sambil memandang ke arah laut," kata

    laki-laki tua itu. "Bisa juga yang kulihat itu hanyailusi belaka. Jadi sebenarnya tidak ada apa-apa."

    "Itu bisa juga," kata Jupiter. "Tapi sekarang

    harap Anda katakan, apa tepatnya yang Anda

    dengar waktu itu. Mungkin ini merupakan petunjuk

    penting bagi pengusutan kami."

    "Yah bagaimana ya," kata Mr. Allen."Sepanjang yang kuketahui, naga katanya tidak

    ada. Sudah sejak jutaan tahun tidak ada lagi! Tentu

    saja aku sendiri membuat beberapa film tentang

    makhluk-makhluk itu, dengan mempergunakan

    naga tiruan yang digerakkan mesin. Untuk suara

    naga, kami mempergunakan bunyi deaiman

    mesin yang diredamkan, dan yang dikombinasikandengan lengkingan bunyi peluit. Keduanya dibaur-

    kan dengan teknik tertentu, sehingga kesan yang

    ingin kami ciptakan didapatkan yaitu membuat

    penonton merasa ngeri.

    Tapi yang kudengar malam itu sama sekali tidak

    seperti bunyi ciptaan kami. Bunyinya tinggi serak seperti bunyi napas yang sesak atau suara

    batuk."

    30

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    28/233

    "Lalu bagaimana dengan Hang gua yang

    terdapat di bawah rumah Anda ini?" tanya Jupiter.

    "Cukup lapangkah untuk dimasuki seekor naga,atau makhluk lain yang cukup besar sehingga

    dikira naga?"

    "Ya," kata laki-laki tua itu. "Di bawah gigir tebing

    sini ada sejumlah gua. Letaknya ke arah utara serta

    selatan, dan begitu juga ke pedalaman. Zaman

    dulu liang-liang gua itu dipakai oleh para

    penembus blokade, sehubungan dengan peratur-an yang melarang beredarnya minuman keras di

    Amerika. Dan sebelum itu, dipakai oleh para

    penyelundup serta bajak laut. Beberapa tahun yang

    lalu pernah terjadi tanah runtuh, akibat erosi.

    Sebagian besar dari tempat yang dulu dikenal

    dengan nama Haggity's Point tertimbun karena-nya. Tapi di bawah sini masih banyak terdapat

    liang-liang gua."

    "Hmm," gumam Jupiter. " tapi baru sekali ini

    Anda melihat dan mendengar naga, walau Anda

    sudah bertahun-tahun tinggal di sini. Betulkah

    demikian?"

    Laki-laki tua itu mengangguk sambil tersenyum.

    "Ya dan satu kali saja sudah cukup. Dan yang

    ini pun barangkali takkan terlihat olehku, jika aku

    saat itu tidak sedang mencari-cari Red Rover

    anjingku."

    Ketiga remaja itu berpandang-pandangan sam

    bil tersenyum. Soalnya, salah satu jalan rahasiauntuk masuk ke markas, mereka beri nama Red

    Gate Rover. Kelana Gerbang Merah!

    3 1

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    29/233

    "Saya rasa kini sudah waktunya kita berbicara

    tentang anjing Anda yang hilang itu, Sir serta

    keadaan waktu itu. Tolong kaucatat, Bob,'' kataJupiter.

    Bob, yang mengelola bidang catatan dan

    kegiatan riset, menyiapkan pensil dan buku

    catatannya.

    Mr. Allen terkejut. Kemudian ia tersenyum,

    menyaksikan pameran kesigapan cara kerja Trio

    Detektif.

    "Selama dua bulan yang lewat, aku bepergian ke

    luar negeri," kata laki-laki tua itu. "Walau aku tidak

    aktif lagi dalam bidang perfilman, tapi aku masih

    tetap sangat berminat terhadap film serta perkem-

    bangannya. Aku biasanya setiap tahun berkeliling

    di Eropa, menghadiri festival-festival film yangtermasuk penting, yang diselenggarakan di

    berbagai kota. Tahun ini juga begitu. Aku

    menghadiri festival di Roma, Venesia, Paris,

    London, Berlin, serta Budapest. Di samping itu aku

    juga mendatangi kawan-kawan lama di sana.

    Seperti biasanya jika aku ke luar negeri, anjingku

    kuserahkan pada tempat penitipan anjing di sini.Aku kembali seminggu yang lalu. Red Rover

    langsung kujemput. Anjingku itu jenis setter

    Irlandia. Bulunya sangat indah. Dan ia sangat

    ramah.

    Red Rover suka berkeliaran sambil berlari-lari.

    Aku kini tidak mampu lagi menemaninya. Karenaitu kalau malam ia kulepaskan, biar bisa berlari-lari

    sebentar. Tapi dua malam yang lalu, ia tidak

    32

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    30/233

    kembali lagi. la sudah tiga tahun kupelihara.

    Kusangka ia mengubah kebiasaan karena agak

    lama kutinggal, bukan kembali kemari, tapi ketempat penitipan di mana ia tinggal selama ini.

    Karenanya aku lantas menelepon ke sana. Tapi

    Red Rover tidak muncul di sana. Aku menunggu-

    nunggu tapi ia tetap saja tidak kembali.

    Lalu ketika aku keluar untuk mencarinya saat

    itulah aku melihat makhluk itu!""Tapi Anda tidak turun ke pantai?" tanya Jupiter.

    Laki-laki tua itu menggeleng.

    "Tidak! Seram sekali rasanya saat itu. Aku, yang

    hampir seumur hidupku membuat film untuk

    mengejutkan dan menakut-nakuti orang

    tahu-tahu aku sendiri mengalami kejadian begitu.

    Tidak bisa kulukiskan dengan kata-kata, petesaan-

    ku saat itu. Mula-mula panik, karena membayang-

    kan kemungkinan bahwa anjingku diserang dan

    dimakan makhluk yang menakutkan itu. Lalu

    menyusul rasa ngeri, jangan-jangan aku ini sudah

    gila. Tidak mudah rasanya, mengakui telah melihat

    naga! Sungguh percayalah!""Jadi Anda tidak mengambil langkah-langkah

    lain," desak Jupiter, "kecuali menghubungi kawan

    lama Anda, Alfred Hitchcock."

    Sekali lagi laki-laki tua itu menyeka keningnya.

    "Alfred teman lamaku yang sangat akrab, dan

    banyak pengalamannya tentang soal-soal yangmisterius. Aku tahu, hanya dia saja yang mungkin

    bisa menolong. Tapi sekarang terserah pada

    33

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    31/233

    kalian, Anak-anak. Urusan ini kuserahkan pada

    kalian!"

    "Terima kasih, Mr. Allen, atas kepercayaan Andapada kami," kata Jupiter. "Kecuali anjing Anda,

    masih ada beberapa ekor lagi yang dilaporkan

    hilang di kota ini. Menurut laporan terakhir, ada

    lima ekor belum termasuk anjing Anda."

    Mr. Allen mengangguk.

    "Aku juga mendengar kabar itu lewat siaran

    warta berita, setelah anjingku hilang. Coba itu

    sudah lebih dulu kuketahui, takkan kubiarkan Red

    Rover berkeliaran sendiri malam itu."

    "Anda sudah berhubungan dengan para pemilik

    anjing-anjing lain yang juga hilang itu?" tanya

    Jupiter.

    Laki-laki tua itu menggeleng."Tidak. Belum. Aku tidak ingin menyebut-

    nyebut apa yang kulihat malam itu."

    "Orang-orang yang bertempat tinggal di sekitar

    sini, apakah semuanya juga memelihara anjing?"

    "Tidak semuanya," jawab Mr. Allen sambil

    tersenyum. "Misalnya saja Mr. Carter, tetanggaku di

    seberang jalan, ia tidak punya anjing. Begitu pula

    tetanggaku di sebelah kanan, Arthur Shelby. Aku

    tidak begitu tahu-menahu tentang para tetangga

    ku. Aku lebih suka hidup sendiri dengan tenang,

    ditemani buku-buku serta koleksi lukisanku. Dan

    anjingku."

    Jupiter berdiri."Kalau begitu kami pergi saja sekarang, Mr.

    Allen. Kami berjanji akan menyampaikan laporan

    34

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    32/233

    selengkapnya, kalau ada kemajuan dalam peng-

    usutan kami."

    Setelah bersalaman, Mr. Allen mengantarkanketiga remaja itu ke luar sambil mengucapkan

    terima kasih sekali lagi. Anak-anak keluar lewat

    pintu pagar semak, yang kemudian ditutup lagi

    oleh Jupiter.

    Pete tersenyum melihat Jupiter memasang kait

    pengunci pintu.

    "Biar naga tidak bisa masuk, Jupe?" katanyamengganggu.

    "Kurasa naga takkan merasa terhalang oleh

    pintu pagar atau bahkan pintu rumah yang

    terkunci, Pete," kata Jupiter.

    Pete terteguk. Nampak jelas bahwa ia terkejut.

    "Tidak enak rasanya mendengar caramumengatakan hal itu, Jupe," katanya. la meman-

    dang ke arah jalan, lalu melirik arlojinya. "Mana

    Hans? Kenapa belum kelihatan?"

    "Memang belum waktunya," kata Jupiter.

    "Waktu kita masih banyak tersisa."

    Setelah itu ia menyeberang, dipandang oleh

    Bob dan Pete."Waktu untuk apa?" tanya Bob.

    "Untuk mendatangi Mr. Carter," jawab Jupiter.

    "Dan setelah itu, Arthur Shelby. Kalian tidak ingin

    tahu lebih banyak tentang orang-orang yang

    tinggal di lingkungan sesepi ini, tapi tidak merasa

    perlu memelihara anjing untuk dijadikan penjaga?""Tidak, aku sama sekali tidak ingin tahu," kata

    Pete. "Aku malah heran sekarang, kenapa aku

    35

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    33/233

    belum membeli anjing untuk kujadikan penjagaku!

    Seekor anjing besar, yang tidak takut pada naga!"

    Jupiter tersenyum. Kedua temannya ikutmenyeberangi jalan sempit itu. Pekarangan Mr.

    Carter nampak terawat, sedang dinding rumahnya

    kelihatan baru saja dicat.

    "Perhatikanlah," kata Jupiter pada kedua

    temannya, sementara mereka menuju pintu depan

    rumah lewat jalan masuk, "semak pagar di sini

    dipangkas rata, dan rumput di halaman dipotongrapi. Pohon-pohon dipangkas ranting-rantingnya,

    sedang petak-petak bunga juga kelihatan terurus.

    Mr. Carter pasti menyukai kerapian."

    Jupiter menekan bel. Hampir seketika itu juga

    pintu depan dibuka dengan cepat. Seorang

    laki-laki bertubuh gempal menatap merekadengan kening berkerut.

    "Ya? Kalian mau apa?" tanya orang itu dengan

    suara keras.

    "Maaf, Sir," kata Jupiter dengan sopan, "kami

    baru saja dari tetangga Anda di seberang, Mr. Allen.

    Mungkin Anda juga sudah tahu, anjingnya yangbernama Red Rover hilang. Kami ingin bertanya,

    mungkin Anda tahu apa-apa tentang kejadian itu."

    Mata laki-laki itu menyempit. Alisnya yang tebal

    terangkat, lalu dikerutkan kembali. Mulutnya

    dicibirkan.

    "Jadi Allen kehilangan anjingnya, ya? Sepertiorang-orang lainnya di blok ini? Syukur! Aku

    senang segala binatang itu hilang, dan mudah-

    3 6

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    34/233

    mudahan hilang untuk selama-lamanya. Aku benci

    pada anjing!"

    la memandang anak-anak dengan mata melo-tot, dengan sinar yang bisa dibilang tidak waras. la

    mengepalkan tangannya. Sesaat anak-anak me-

    nyangka ia akan menyerang mereka.

    Tapi Jupiter bisa menjaga ketenangannya. Air

    mukanya tetap polos.

    "Anda tentu punya alasan kuat untuk tidakmenyukai anjing, Sir," katanya. "Barangkali jika

    Anda mau mengatakan apa salah mereka "

    "Apa salah mereka?" ulang laki-laki itu dengan

    nada pedas. "Mereka melakukan apa yang sudah

    selalu dilakukan. Malam-malam menggonggong

    dan melolong-lolong tak menentu. Menginjak-

    injak tanaman bungaku. Rumputku rusak kena

    kaki mereka. Tempat sampahku terguling, sehing-

    ga trotoar kelihatan jorok! Bagaimana itu sudah

    cukup atau belum?"

    "Maaf," kata Jupiter penuh pengertian. "Kami

    bukan orang sini. Kami ini ditugaskan mencari

    anjing Mr. Allen. Jika anjing itu merusak milik Anda,saya yakin Mr. Allen pasti mau membayar ganti

    rugi. Ia sangat kehilangan anjingnya, dan saya rasa

    ia pasti mau berbuat apa saja untuk "

    "Ia mau berbuat apa saja, ya?" tukas laki-laki itu.

    "Nah aku juga begitu. Tunggu di sini!"

    Orang itu masuk sebentar. Sementara ketigaremaja itu berpandang-pandangan dengan sikap

    bingung, pintu rumah sudah dibuka kembali.

    37

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    35/233

    38

    Mr. Carter berdiri di ambangnya. la menggeng-

    gam senapan berburu.

    "lnilah yang akan kulakukan," katanya dengansengit. "Kujejal dia dengan mimis! Isi senapan ini

    mimis ukuran terbesar untuk senapan jenis ini. Jika

    aku sampai melihat anjing peliharaan Allen itu, atau

    anjing sialan lainnya masuk lagi ke tanah milikku,

    inilah yang akan kuhadiahkan pada mereka!"

    Mr. Carter mengangkat laras senapannya

    dengan sikap mengancam.

    eBook oleh Nurul Huda Kariem MR.

    [email protected]

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    36/233

    Bab 3

    UJIAN MENTAL

    JARI Mr. Carter yang memegang picu nampak

    menegang.

    "Aku ini penembak jitu! Tembakanku belumpernah meleset. Ada pertanyaan lagi?"

    Jupiter menggeleng. Dipaksanya dirinya agar

    tidak nampak gentar menghadapi moncong

    senapan yang terarah ke mukanya.

    "Tidak, Sir," katanya. "Maaf, jika kami meng-

    ganggu Anda. Permisi, Sir."

    Bibir laki-laki itu menipis.

    "Aku baru benar-benar senang, apabila anjing-

    anjing sialan itu tak pernah kulihat berkeliaran di

    sini lagi. Sekarang pergi!"

    Kata-kata itu diiringi moncong senapan yang

    disodokkan ke depan. Jupiter dan kedua temannyamundur pelan-pelan.

    "Ayo, putar tubuh!" bentak Mr. Carter. "Aku tidak

    ingin kalian menginjak-injak rumputku!"

    Jupiter memandang kedua temannya, lalu

    mengangkat bahu. Ketiga remaja itu berpaling

    dengan perasaan kecut, membelakangi laki-lakipemarah yang mengacung-acungkan senapan

    berburu. Mereka berjalan dengan langkah pelan.

    3 9

    eBook oleh Nurul Huda Kariem MR.

    [email protected]

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    37/233

    "Pelan, jangan lari," bisik Jupiter pada kedua

    temannya.

    Jantung ketiga remaja itu seperti terlompat,ketika tiba-tiba terdengar bunyi nyaring di belakang

    mereka!

    "Tenang, Teman-teman," kata Jupiter, "itu

    cuma Mr. Carter yang membanting pintu."

    Ketiga remaja itu menoleh ke belakang.

    Ternyata Jupiter benar! Tanpa menunggu lagi,ketiga-tiganya langsung lari.

    Mereka baru berhenti ketika separuh jalan sudah

    dilewati. Mereka menoleh lagi. Mereka tidak dikejar.

    Pintu depan rumah Mr. Carter tetap tertutup.

    "Uhh," desah Bob, "nyaris saja!"

    "Pakai senapan buru dengan mimis segede

    gajah lagi," kata Pete. Ia memeriksa apakah

    keningnya berkeringat atau tidak. "Sedetik lagi,

    habislah tubuh kita dirobek-robek mimis!"

    "Kemungkinan itu kecil," kata Jupiter. "Geren-

    del pengokang tidak ditarik, jadi senapan itu belum

    siap untuk ditembakkan."

    Bob dan Pete memandangnya dengan matamelotot.

    "Dan itu sejak semula sudah kauketahui," kata

    Pete dengan nada menuduh. "Pantas kau

    tenang-tenang saja."

    "Kurasa Mr. Carter memang sama sekali tidak

    berniat menembak kita," kata Jupiter. "la cumaingin melampiaskan kemarahannya saja. Dan

    kemarahannya itu tercetus, karena aku kebetulan

    40

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    38/233

    I

    menyinggung satu hal yang tidak disukainya. Aku

    bertanya tentang anjing!"

    "Dan kini ada satu tambahan lagi yang bisamemancing kemarahannya," kata Pete. "Ma-

    nusia!"

    Jupiter memonyongkan bibirnya sambil mere-

    nung.

    "Lain kali kita perlu lebih berhati-hati, jika menda-

    tangi Mr. Carter," katanya.

    Pete menggeleng."Kau keliru! Lain kali kau saja yang berhati-hati,

    jika datang lagi ke tempat Mr. Carter. Aku tidak

    perlu kaupikirkan, karena aku takkan ikut. Aku lupa

    bilang, kulitku ini sangat peka! Tidak tahan kena

    mimis apalagi yang ditembakkan dari senapan

    berburu!""Aku juga begitu," kata Bob. "Jika harus ditem-

    bak, aku memilih ditembak dengan pistol air,

    dengan jarak sepuluh langkah."

    "Tapi mungkin juga Mr. Carter tadi sangat

    pandai bersandiwarajauh lebih pandai dari yang

    kuanggap mungkin," kata Jupiter. "Mungkin saja ia

    terlibat dalam kasus lenyapnya anjing-anjing itu.""Masuk akal juga," kata Bob.

    "Sekarang merupakan soal mudah bagi kita,

    untuk membandingkan tanggapan Mr. Carter yang

    sengit, dengan sikap orang yang kini akan kita

    datangi."

    "Apa lagi yang dibicarakannya sekarang?" tanyaPete pada Bob.

    Jupiter menuding ke seberang jalan.

    41

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    39/233

    "Ada dua tetangga, yang menurut Mr. Allen tadi

    tidak memelihara anjing. Tetangga yang satu, Mr.

    Carter, sudah kita datangi. Kini kita akanmengajukan beberapa-pertanyaan pada tetangga

    yang satu lagi, Arthur Shelby."

    Jalan masuk dirintangi oleh pintu pagar setinggi

    dada, yang terbuat dari logam. Anak-anak

    memandang lewat pintu itu, ke arah rumah besar

    yang letaknya agak ke belakang dalam tanah milik

    Mr. Arthur Shelby.

    "Nampaknya aman," kata Bob. "Aku tidak

    melihat kubu meriam di sini."

    Pete maju sedikit, untuk memperhatikan jende-

    la-jendela di tingkat bawah dan atas.

    "Kelihatannya tidak ada yang memperhatikan

    kita," katanya setelah beberapa saat. "Jangan- jangan Mr. Shelby sedang keluar."

    "Itu bisa kita ketahui dengan mudah," kata

    Jupiter sambil melangkah maju. "Kita tinggal

    melewati gerbang ini, lalu "

    la tertegun, sementara mulutnya ternganga.

    Teman-temannya ikut melongo. Soalnya, pintu

    gerbang dari logam itu terbuka dengan sendiri,

    sebelum Jupiter sempat menyentuhnya.

    "Bagaimana caramu melakukannya, Jupe?"

    tanya Pete. "Kau belajar sihir, ya?"

    "Mungkin karena tertiup angin," kata Bob

    menebak.

    Jupiter menggeleng. Ditahannya kedua teman-nya yang sudah hendak maju, sedang ia sendiri

    mundur selangkah. Pintu gerbang dari logam

    42

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    40/233

    menutup kembali.

    Kini Jupiter maju lagi selangkah. Pintu gerbang

    terbuka."Keterangannya mudah saja," katanya. "Pintu

    pagar ini bekerja dengan sistem penginderaan

    elektronik. Kalian pasti sudah pernah mengenal-

    nya. Di pelabuhan udara, toko-toko serba ada, dan

    bangunan-bangunan modern lainnya."

    Pete menatap pintu gerbang itu dengan sikap

    ragu.

    Ya, tentu saja," katanya. "Tapi baru sekali ini

    kulihat di rumah pribadi seseorang."

    "Setiap tanda kemajuan dan kemodernan

    merupakan hal yang baik bagi kita," kata Jupiter

    dengan riang. "Kenyataan bahwa Mr. Shelby

    memakai alat modem begini sebagai perlengkap-an pintu gerbangnya, bagi kita berarti bahwa orang

    itu tidak percaya pada takhyul, atau terikat pada

    hal-hal yang lazim. Orang seperti dialah yang perlu

    kita datangi, teristimewa jika urusannya me-

    nyangkut hal-hal yang sulit diterima akal sehat,

    seperti ada-tidaknya naga di sekitar sini, misalnya."

    la melangkah masuk, diikuti kedua temannya.Pada satu sisi jalan yang menuju ke rumah,

    nampak perangkat jam matahari yang besar dan

    penuh hiasan. Letaknya di tengah-tengah halaman

    berumput. Sedang di depan anak-anak ada

    semacam terali tergantung, tempat sangkutan

    tanaman bunga. Mereka berjalan di bawah terali itu.Tahu-tahu terali itu jatuh.

    Langkah ketiga remaja itu terhenti dengan

    43

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    41/233

    tiba-tiba, sehingga mereka saling berbenturan.

    Bagian depan dari terali tergantung itu meluncur

    dan jatuh di depan mereka. Sedang bagianbelakangnya meluncur dengan bunyi dentangan

    lembut di belakang mereka, sehingga mereka tidak

    bisa kembali.

    Mereka terjebak dalam semacam kandang

    besar, yang dihiasi bunga-bungaan.

    "Mudah-mudahan ini cuma lelucon saja," kata

    Jupiter. la membasahi bibirnya, pertanda bahwa ia

    merasa gugup. "Ini seakan-akan gapura luncur

    saja."

    "Gapura luncur? Apa itu?" tanya Pete ketakutan.

    "Itu biasanya berupa pagar besi berukuran besar

    dan berat, yang tergantung di atas gerbang puri

    atau kota berbenteng, dan diturunkan denganbantuan rantai untuk mencegah kemungkinan

    orang masuk," kata Jupiter menjelaskan.

    "Aku pernah melihat gambar-gambarnya dalam

    buku-buku kuno di perpustakaan," kata Bob.

    "Biasanya itu merupakan sistem pertahanan

    terakhir, apabila parit yang mengelilingi puri sudah

    dilewati."

    "Tapi seingatku, kita sama sekali tidak melewati

    parit," kata Pete mengomel.

    Saat itu terdengar bunyi desisan lembut.

    Tahu-tahu terali yang merintangi jalan terangkat

    lagi, kembali ke posisi semula di atas kepala

    mereka.Ketiga remaja itu berpandang-pandangan.

    "Kelihatannya Mr. Arthur Shelby ini suka

    44

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    42/233

    berkelakar," kata Jupiter dengarl nada lega. "Yuk

    kita terus."

    la melangkah maju. Tapi Pete cepat-cepatmenyambar lengannya.

    "Arahmu keliru, Jupe," katanya. "Mungkin

    orang di puri ini tidak menyukai kedatangan kita."

    Jupiter menggeleng, sambil tersenyum.

    "Mula-mula pintu gerbang yang terbuka dan

    tertutup secara otomatik. Lalu terali tempat bunga

    yang dikendalikan secara elektronik. Mr. Shelby ini

    kelihatannya menggemari peralatan yang berbau

    ilmiah. Sayang rasanya, jika orang seperti itu tidak

    kita jumpai."

    Teman-temannya mengikuti dengan langkah

    segan, sementara Jupiter menghampiri pintu

    depan rumah. Sambil tertawa nyengir ditekannyatombol bel.

    "Uuhh!" teriaknya sambil meloncat mundur.

    Tangannya dikibas-kibaskan. "Tombol bel itu dialiri

    arus listrik. Aku tersengat!"

    "Nah sekarang aku sudah benar-benar bosan

    mengalami segala macam lelucon Mr. Shelby ini,"

    kata Pete tandas. "Kuusulkan agar pembicaraan

    kita dengan badut itu kita batalkan saja."

    "Aku sependapat dengan Pete," kata Bob. "Aku

    berperasaan bahwa Mr. Shelby secara tidak

    langsung hendak mengatakan bahwa ia tidak

    menginginkan kedatangan kita kemari."

    "Kurasa bukan begitu," kata Jupiter. "Menurut-ku, kita ini diuji olehnya. Kita dibuatnya melewati

    tahap-tahap ujian, yang diperkirakan akan me-

    45

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    43/233

    nyebabkan kita gentar, lalu cepat-cepat pergi dari

    sini."

    Saat itu terdengar bunyi berdetik pelan. Pintudepan terbuka sendiri, seakan-akan sebagai

    jawaban atas penalaran Jupiter.

    "Hebat," kata Bob dengan kagum. "Seluruh

    tempat ini rupanya dipasangi alat-alat elektronik

    olehnya."

    Dengan hati-hati ketiga remaja itu melangkahi

    ambang pintu. Ruangan sebelah dalam gelap dan

    sunyi.

    Jupiter mendeham-deham sebentar, seperti

    hendak mengatur suara.

    "Selamat siang, Mr. Shelby. Kami ini Trio

    Detektif, dan kami datang atas saran tetangga

    Anda di sebelah, Mr. Allen; Bolehkah kami masuk,Sir?"

    Tidak ada yang menjawab pertanyaan itu.

    Kemudian terdengar kepakan pelan, tapi makin

    lama makin jelas. Dan semakin mendekat

    Kedengarannya seperti datang dari tempat tinggi,

    dalam ruangan remang-remang itu. Tiba-tiba

    ketiga remaja itu terkesiap. Suatu wujud gelap danbesar meluncur laju ke arah mereka, diiringi bunyi

    mendesing.

    Seekor burung besar dan hitam, yang nampak-

    nya seperti elang, menyambar ke arah mereka

    sambil memekik marah. Paruhnya yang runcing

    dingangakan, siap untuk mematuk. Cakarnya yangmengerikan terjulur ke depan, sementara matanya

    memancarkan sinar marah!

    46

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    44/233

    47

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    45/233

    Bab 4ULURAN TANGAN

    YANG MENGAGETKAN

    "TIARAP!" teriak Pete.

    Ketiga remaja itu menjatuhkan diri ke lantai.

    Sambil memperdengarkan pekikan meleng-

    king, burung itu menghunjam ke arah mereka,

    dengan cakar siap mencengkeram.

    Tapi geraknya semakin melambat, dan akhirnya

    mengambang tak sampai setengah meter di ataskepala anak-anak.

    Anehnya, burung itu tetap berada di satu tempat

    saja.

    Pekikannya yang melengking tidak terdengar

    lagi.

    Jupiter yang selama itu menutupi muka dengan

    tangan guna melindungi matanya, kini mengintip

    dengan hati-hati dari balik celah di antara

    jari-jarinya. Setelah itu ia cepat-cepat duduk. Air

    mukanya berubah, dari takut menjadi kesal

    bercampur malu.

    "Kita tidak perlu takut," katanya, "ternyata cuma

    burung palsu."

    "Apa?" seru Pete. Ia mendongak, dengan sikaptak percaya. Bob melakukan hal serupa.

    Burung hitam itu tergelantung tanpa bergerak

    48

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    46/233

    pada seutas kawat halus dari tembaga. Matanya

    yang kuning menatap pudar ke arah mereka.

    "Mainan," kata Jupiter. la menjulurkan tangan,menyentuh burung itu. "Kelihatannya terbuat dari

    plastik dan kawat kasa."

    "Uhh!" dengus Pete sebal.

    Dalam ruangan yang gelap itu terdengar suara

    tertawa pelan. Bunyinya serak. Tiba-tiba ruangan

    menjadi terang, karena nyala lampu-lampu di atas

    kepala yang saat itu dihidupkan.

    Seorang laki-laki bertubuh kurus jangkung

    berdiri sambil memandang ketiga remaja itu. la

    memakai baju montir berwarna gelap. Rambutnya

    yang coklat kemerahan dipotong pendek.

    "Selamat datang di Puri Misteri," kata orang itu

    dengan suara berat dan dalam.Setelah itu ia tertawa, sampai terbungkuk-

    bungkuk. Gelaknya diselingi batuk-batuk.

    "Perasaan humornya benar-benar hebat," kata

    Pete menggumam.

    Laki-laki jangkung berambut jagung itu mene-

    gakkan tubuhnya lambat-lambat. Matanya yangbiru nampak cerah dan lembab.

    "Aku Arthur Shelby. Lebih baik kuambil saja

    burungku, sebelum kalian dipatuk olehnya."

    Anak-anak bergegas bangun. Laki-laki itu

    mendekat. la membungkuk, lalu melepaskan

    kawat-kawat pada mana burung mainan itutergantung. Jupiter mendongak, menatap ke arah

    langit-langit ruangan. Ia tersenyum.

    4 9

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    47/233

    "Burung itu diluncurkan pada rel yang terpa

    sang di atas," katanya. "Persis seperti kereta

    mainan listrik."Bob dan Pete ikut memandang ke atas,

    memperhatikan alur rel yang melintasi langit-

    langit.

    "Aku lebih suka kereta-keretaan listrik," kata

    Pete, "karena tidak menyebabkan aku ketakutan."

    Mr. Shelby tersenyum lebar."Kalian tertipu, ya? Maaf tapi ini memang

    kegemaranku, iseng-iseng membuat alat-alat

    aneh." la melambaikan tangannya ke arah ruangan

    yang ada di belakangnya. Anak-anak melihat

    ruangan bengkel yang besar, penuh dengan

    perkakas serta potongan-potongan kayu dan

    kawat.

    Mr. Shelby meletakkan burung mainannya di

    atas bangku kerja. Suaranya sekarang sudah biasa.

    Tidak lagi berat dan dalam. Tapi tetap serak.

    "Ada keperluan apa kalian kemari?" tanyanya.

    Jupiter menyodorkan sepucuk kartu nama Trio

    Detektif padanya."Ini mungkin bisa menjelaskannya, Sir," kata

    Jupiter. "Kegemaran kami mengusut misteri."

    Laki-laki berambut merah itu meneliti kartu

    nama yang disodorkan. la tidak mengatakan

    apa-apa, tentang ketiga tanda tanya yang tertera di

    situ. Sambil tersenyum dikembalikannya kartu itu."Kurasa misteri yang ada di sekitar sini pasti

    anjing-anjing yang hilang itu, ya?"

    50

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    48/233

    "Jika kami sudah berhasil mengumpulkan

    segala fakta mengenai kejadian-kejadian itu,

    mungkin semua itu saling bertalian," kata Jupiterdengan lambat "Kami dimintai bantuan oleh Mr.

    Allen, untuk menemukan anjingnya yang hilang.

    Tapi saya mempunyai firasat, kejadian itu ada

    sangkut pautnya dengan hilangnya anjing-anjing

    lain di Seaside sini."

    "Itu mungkin saja," kata Mr. Shelby. "Aku boleh

    dibilang tak pernah berurusan dengan para

    tetangga tapi aku mendengar tentang kejadian

    itu lewat warta berita. Allen bepergian selama

    beberapa waktu, dan aku sama sekali tidak tahu

    bahwa ia sudah kembali, sampai kudengar bahwa

    Red Rover juga lenyap. Mudah-mudahan kalian

    berhasil menemukannya kembali.""Itu memang tugas kami," kata Jupiter. "Tapi

    untuk itu kami memerlukan informasi. Menurut

    saya ada gunanya bercakap-cakap dengan bebe

    rapa tetangga Mr. Allen. Kami baru saja ke rumah

    seberang, mendatangi Mr. Carter. Anda kenal

    orang itu?"Shelby tertawa.

    "Siapa yang tidak kenal, di sekitar sini? Biasanya

    kan dikatakan, orang berambut merah lekas naik

    darah. Aku berambut merah, tapi yang cepat

    marah malah Carter. Tentunya ia memamerkan

    senapan burunya pada kalian tadi, ya?"

    Jupiter mengangkat bahu, dengan sikap tak

    peduli.

    51

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    49/233

    52

    "la mencoba menakut-nakuti kami. Untungnya

    saat ia mengancam, gerendel senapannya tidak

    terkokang. Katanya tadi, anjing-anjing dari daerahsekitar sini dengan seenaknya saja memasuki

    pekarangannya. Ia mengatakan dengan tandas,

    bahwa ia benci pada anjing."

    Arthur Shelby tertawa nyengir.

    "Apa sih yang tidak dibenci olehnya?"

    katanya."Anda menakut-nakuti orang dengan cara lain,"

    sela Pete dengan tiba-tiba. "Gntuk apa segala

    keisengan yang Anda pasang di sekeliling rumah

    Anda ini?"

    Arthur Shelby melirik Pete dengan pandangan

    geli.

    "Aku sudah menunggu-nunggu pertanyaan itu.

    Aku tidak membenci orang. Aku benci jika

    diganggu. Karenanya aku mereka-reka beberapa

    cara guna menjauhkan penjual berkeliling serta

    pengganggu-pengganggu lainnya, yang suka

    muncul setiap hari. Kau tadi ketakutan, ya?"

    "Bukan takut lagi namanya," gumam Pete.Sekali lagi Shelby tertawa.

    "Aku berpendidikan di bidang permesinan. Aku

    ini pencipta amatiran. Aku paling suka membuat

    alat-alat seperti itu. Tapi tidak ada ciptaanku yang

    bisa menyebabkan orang cedera."

    la memandang arlojinya sebentar."Nah apa yang bisa kulakukan untuk

    membantu kalian?"

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    50/233

    "Tentang anjing-anjing yang lenyap itu," kata

    Jupiter, "barangkali Anda tahu sesuatu, yang

    mungkin ada gunanya bagi kami?"Penghuni rumah itu menggeleng.

    "Wah, kalau tentang itu, aku cuma tahu bahwa

    mereka dilaporkan hilang. Lebih baik kalian

    berbicara saja dengan para pemilik anjing-anjing

    itu."

    "Satu-satunya dengan siapa kami sudah berbi

    cara, hanya Mr. Allen di sebelah ini saja," kata

    Jupiter. "Ada petunjuk yang diberikannya tapi

    sulit bisa diterima."

    "O ya?" Alis orang berambut merah itu naik

    sesenti. "Apa petunjuknya itu?"

    Jupiter memonyongkan bibir, sementara ke-

    ningnya berkerut."Sulitnya, saya tidak tahu apakah saya boleh

    menceritakannya pada Anda."

    "Kenapa tidak boleh?" kata Shelby mendesak.

    "Karena saya rasa Mr. Allen mungkin akan

    merasa tidak enak, apabila hal itu tersebar luas,"

    kata Jupiter. "Maaf, Mr. Shelby."

    Laki-laki jangkung itu menunjukkan sikap tak

    peduli. la mengangkat bahu.

    "Kurasa dalam urusan ini, kau harus bertindak

    seperti pengacara hukum. Kau harus melindungi

    kepercayaan klien yang telah dilimpahkan pada-

    mu. Begitu, ya?"

    Jupiter mengangguk."Betul! Tapi walau begitu, aneh Anda tinggal

    bertetangga dengan Mr. Allen. Rasanya tidak

    53

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    51/233

    mungkin ia melihat sesuatu yang, misterius di

    sekitar sini, tapi Anda tidak melihatnya."

    Mr. Shelby tertawa nyengir."Kau ini nampaknya pandai berbicara," katanya

    pada Jupiter. "Kurasa, jika kau mau, kau

    sebenarnya bisa mengatakan maksudmu dengan

    lebih jelas."

    "Ah, sudahlah!" kata Pete, yang sudah tidak

    sabar lagi. "Yang tidak ingin dikatakan oleh Jupe ini

    ialah bahwa Mr. Allen waktu itu melihat seekor nagamuncul dari dalam laut."

    "Itu sebetulnya tidak boleh kauceritakan, Pete,"

    kecam Jupiter. "Kita tidak boleh membeberkan

    apa yang dipercayakan klien pada kita."

    "Sorry," kata Pete menggumam. "Habis

    mengingatnya saja, aku sudah langsung guguplagi."

    "Naga?" kata Mr. Shelby. "Jadi itu yang menurut

    Allen dilihat olehnya?"

    Jupiter kelihatan ragu sejenak. Kemudian ia

    mengangkat bahu.

    "Yah, apa boleh buat karena sudah terlanjur

    disebut! Saya rasa ia khawatir orang-orang akanmenyangka pikirannya sudah tidak waras lagi, jika

    ia mengatakan melihat naga. Tapi menurut

    katanya, itulah yang dilihatnya waktu itu."

    "Mustahil!" kata Mr. Shelby sambil menggeleng-

    geleng.

    "Katanya, ia juga mendengar suaranya," selaBob. "Sewaktu makhluk itu masuk ke dalam gua

    yang ada di bawah rumahnya."

    54

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    52/233

    Jupiter menggembungkan pipinya.

    "Ternyata kami ini tidak bisa menyimpan

    rahasia, Mr. Shelby. Tapi jika ternyata bahwa adanaga atau makhluk berbahaya lain seperti itu di

    bawah sana, saya rasa Anda juga perlu mengeta-

    huinya. Maksud saya, jika Anda punya kebiasaan,

    sekali-sekali turun ke sana."

    "Terima kasih atas peringatan kalian," kata Mr.

    Shelby. "Tapi aku jarang sekali turun ke pantai. Aku

    tidak begitu gemar berenang di laut Sedang

    mengenai liang-liang gua yang ada di bawah,

    sudah sejak lama aku tahu bahwa tempat-tempat

    itu lebih baik jangan dimasuki. Berbahaya!"

    "Kenapa Anda katakan berbahaya?" tanya Bob.

    Mr. Shelby tersenyum.

    "Liang-liang itu sudah berbahaya, jauh sebelumada desas-desus bahwa di dalamnya ada naga. Di

    sepanjang pesisir sini sering terjadi tanah longsor.

    Orang yang terjebak, bisa terkubur hidup-hidup."

    "Saya dengar, gua-gua itu dulu dipakai oleh

    penyelundup," kata Jupiter.

    "Betul tapi itu dulu," kata Shelby sambil

    mengangguk. "Sedang mengenai tanah longsor,cobalah berjalan-jalan menyusur tubir tebing.

    Nanti akan nampak bagaimana tanah di daerah

    sini merosot ke bawah. Kadang-kadang ada rumah

    yang ikut terseret"

    Orang itu menatap anak-anak. Matanya ber-

    sinar-sinar."Aku tahu, bagaimana perasaan seorang

    remaja. Kalau aku ini seumur kalian, dan

    55

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    53/233

    mendengar desas-desus tentang adanya seekor

    naga, kurasa aku pun ingin turun ke bawah untuk

    melihat dengan mata sendiri. Tapi jika kalianmelakukannya, jangan lupa bahwa liang-Iiang gua

    itu merupakan tempat yang berbahaya."

    "Terima kasih, Mr. Shelby," kata Jupiter. "Jadi

    menurut pendapat Anda, cerita Mr. Allen tentang

    naga itu tidak benar?"

    Shelby tersenyum."Pendapat kalian sendiri bagaimana?"

    "Yah " Jupiter membentangkan kedua

    lengannya.

    Sekali lagi Shelby tertawa.

    "Yah," kata Jupiter, "terima kasih atas kesediaan

    Anda bercakap-cakap dengan kami. Mungkin

    kami nanti akan bisa mengetahui dengan tepat,

    apa sebetulnya yang dilihat oleh Mr. Allen."

    "Mudah-mudahan saja," kata Mr. Shelby. "Aku

    tahu, dulu ketika bintangnya masih cemerlang,

    Allen banyak membuat film dengan tema horor.

    Mungkin ada teman atau musuhnya, yang ingin

    berbuat iseng terhadapnya.""Kemungkinan itu ada saja," kata Jupiter

    mengakui.

    "Untuk berbuat iseng, orang kadang-kadang

    bisa melakukan hal-hal yang luar biasa. Sayang

    aku tidak bisa memberi keterangan yang berguna

    bagi kalian. Marilah kuantarkan kalian ke luar."

    Mr. Shelby berjalan mendului ke pintu, lalu

    membukakannya. Anak-anak melangkah, hendak

    56

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    54/233

    ke luar. Mr. Shelby menahan Jupiter, lalu

    mengajak bersalaman.

    "Semoga kalian berhasil, Nak," katanya."Terima kasih, Sir," balas Jupiter. Disambutnya

    tangan Mr. Shelby yang diulurkan ke arahnya.

    Pintu tertutup dengan pelan, meninggalkan

    Jupiter yang tertegun di luar. Mulutnya ternganga,

    sementara matanya terbelalak memandang ke

    bawah. la bergidik.

    Jupiter menggenggam lengan Mr. Shelby

    sedang orang itu sudah masuk ke dalam rumah.

    Dan pintu sudah tertutup!

    57

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    55/233

    "UHH!" Jupiter terkesiap, menatap tangan Mr.

    Shelby. Kelihatannya seperti tangan yang benar.

    Rasanya seperti benar-benar tangan manusia!

    Jupiter, yang biasanya selalu berkepala dingin,

    sekali ini tidak tahan lagi. Cepat-cepat dilepaskan-

    nya tangan itu, sehingga terjatuh.

    Kedua temannya berpaling dengan cepat,

    karena mendengar dengusan Jupiter.

    "Iiih! Apa itu?" seru Pete kaget."Astaga!" kata Bob sambil mendekat. "Itu kan

    tangan?!"

    Jupiter sudah agak pulih dari kekagetannya.

    "l-tu ta-tangan M-mr. Shelby. Tahu-tahu terlepas,

    ketika kami berjabatan tangan!"

    "Bagaimana?" tanya Pete seakan tidak me-

    ngerti.

    "Terlepas," ulang Jupiter, yang masih agak

    terpana. "Kalau soal bagaimana, entah!"

    Saat itu terdengar suara tertawa menggema di

    dalam rumah, disusul bunyi seperti tercekik,

    terbatuk-batuk.

    Wajah Jupiter memerah."Aku yang salah," katanya pada kedua rekannya.

    "Aku lupa, Mr. Shelby kan orang yang suka iseng."

    5 8

    Bab 5

    BAHAYA DI KAKI TEBING

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    56/233

    Tangan yang tergeletak dipungutnya dengan

    hati-hati, lalu diacungkannya kearah Bob dan Pete.

    Pete menggeleng. Akhirnya Bob yang menerima."Kelihatan seperti tangan yang sebenarnya,"

    kata Bob. "Barangkali Mr. Shelby memakai tangan

    palsu, dan tangan itu secara tak sengaja terlepas

    ketika kalian bersalaman tadi."

    Jupiter menggeleng.

    "Kau kan baru saja mendengarnya tertawa di

    dalam," katanya. "Tidak ini pasti keisengannya

    lagi. Aneh caranya menakut-nakuti orang."

    "Ya sangat kocak!" kata Pete sengit. "Kita

    cepat-cepat saja pergi dari sini, sebelum timbul lagi

    keisengannya yang berikut."

    Bob mencampakkan tangan palsu yang masih

    dipegangnya. Ketiga remaja itu berpaling, lalucepat-cepat lari ke arah jalan.

    "Awas jebakan terali!" seru Pete meng-

    ingatkan.

    Mereka lari dengan gerak mengular, untuk

    mengelakkan jebakan. Mereka baru melambatkan

    langkah, ketika sudah menghampiri pintu pagaryang tertutup.

    Pintu itu terbuka tanpa bunyi, seperti yang terjadi

    sewaktu mereka masuk. Trio Detektif bergegas

    melewatinya.

    "Setidak-tidaknya ia sportif," kata Bob, sambil

    berlari bersama teman-temannya menyusur jalan."Pintu pagarnya tidak disuruh menggigit kita

    sewaktu keluar."

    59

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    57/233

    "Jangan berhenti," gumam Pete. "Nanti saja aku

    berterima kasih padanya, jika sudah cukup jauh."

    Akhirnya mereka berhenti berlari, karenakehabisan napas.

    "Apa kerja kita sekarang?" tanya Bob. "Menung-

    gu Hans datang menjemput?"

    "Kalau aku boleh mengusulkan, kita lari saja

    terus sampai ke Rocky Beach," kata Pete. "Apalah

    arti jarak dua puluh mil, jika diingat betapa kita akan

    jauh lebih aman jika sudah ada di sana?"

    Jupiter menarik-narik bibir bawahnya. la melirik

    arlojinya.

    "Kita masih punya waktu sedikit. Bagaimana jika

    kita melihat-lihat sebentar ke liang gua yang ada di

    bawah, sebelum pulang?"

    Pete memandang ke arah tubir tebing."Maksudmu, yang dikatakan dimasuki naga itu?

    Kuberikan jawabanku dengan dua patah kata.

    Tidak mau!"

    Jupiter mengangguk.

    "Kalau kau, bagaimana, Bob?"

    "Sama seperti Pete," kata Bob. "Disamping itu,kau kan dengar sendiri tadi kata Mr. Shelby, bahwa

    liang-liang di bawah itu sangat berbahaya.

    Entahlah kalau naga, tapi aku sendiri pasti tidak

    senang kalau tertimbun tanah longsor."

    Sementara itu Jupiter sudah berjalan sampai ke

    tubir tebing. Dijamahnya pegangan tangga tuayang sudah dimakan cuaca. Tangga itu sangat

    terjal, menyusur dinding tebing.

    60

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    58/233

    "Kalau aku, aku menyarankan kita melihat

    sebentar ke bawah," katanya. "Jadi kalau pulang

    nanti, sudah ada gambaran yang lebih jelas tentangapa yang kita hadapi."

    Tanpa menunggu jawaban lagi, ia langsung

    menuruni tangga. Dengan segera ia sudah lenyap

    dari penglihatan kawan-kawannya.

    Pete menatap Bob dengan sikap putus asa.

    "Kenapa ia selalu saja bisa mengalahkan kita?

    Padahal kan satu lawan dua!"

    Bob mengangkat bahu.

    "la lebih keras kepala, sih! Mungkin, kita berdua

    ini lebih tahu diri."

    "Yah tapi itu tidak ada gunanya bagi kita,"

    kata Pete mengomel. "Yuk kita susul dia,

    sebelum Mr. Shelby meluncurkan benda terbanglagi untuk mengejar kita. Atau Mr. Carter yang

    diseberang jalan tiba-tiba merasa perlu melatih

    kejituannya menembak."

    Setelah itu Pete memegang kayu sandaran

    tangga, lalu mulai melangkah turun. Bob me-

    nyusulnya. Jenjang-jenjang yang dilewati sudah

    tua dan sempit. Dan sangat terjal! Pete dan Bob

    yang lari menuruninya, mula-mula masih berpe-

    gangan pada sandaran. Tapi lari mereka semakin

    cepat. Keberanian pun bertambah. Akhirnya

    sandaran hanya ditepuk-tepuk saja, sambil lewat.

    Jupiter menangkap bunyi langkah berlari-lari di

    belakangnya. Ia menoleh sebentar. la tertawanyengir, ketika melihat apa yang terjadi. Perlomba-

    an lari ke bawah sudah dimulai!

    61

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    59/233

    Jupiter tidak selincah kedua temannya. Tapi jika

    mau, ia bisa juga berlari. Langkahnya dipercepat,

    sementara ia melonjak dari jenjang ke jenjang.Jaraknya dari dasar tebing tinggal sekitar lima

    meter lagi tahu-tahu jenjang yang dipijaknya

    patah! Jupiter terdorong terus ke bawah, karena

    kecepatannya berlari. Jenjang berikut yang dipijak

    berderak, lalu patah pula. Jupiter berusaha

    menahan gerak tubuhnya. la menyambar kayu

    sandaran.

    Kayu sandaran itu ternyata sudah lapuk,

    karena langsung terlepas. Jupiter berteriak, seren-

    tak dengan gerak tubuhnya yang terpental ke

    samping.

    Bob dan Pete yang sudah berhasil menyusui

    sampai dekat sekali, mendengar teriakan teman

    mereka itu tapi sudah terlambat! Seluruh

    konstruksi tangga di sebelah bawah ambruk,

    bagaikan rumah-rumahan yang dibangun dari

    kartu-kartu. Bagian sandaran sebelah atas tempat

    yang disambar oleh Jupiter tadi merupakan

    satu-satunya kemungkinan bagi keduanya untukmenyelamatkan diri. Mereka menyambar tempat

    sandaran itu dengan perasaan panik.

    Tapi kayu pada bagian itu juga sudah lapuk,

    sehingga langsung terlepas.

    Kedua remaja itu tidak berdaya lagi. Mereka

    tersungkur ke bawah, disusul potongan-potonganpapan yang berjatuhan.

    Dalam keadaan jatuh, otak Jupiter masih

    62

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    60/233

    sempat bekerja. Ada dua pikiran yang merong-

    rongnya, sekejap sebelum ia terbanting di bawah.

    Apakah yang dialaminya itu kecelakaan biasa?Atau mungkinkah itu merupakan perbuatan

    yang disengaja, agar Trio Detektif tidak bisa

    melakukan pengusutan terhadap misteri naga di

    pantai?

    Waktu yang tersisa hanya cukup untuk memikir-

    kan kedua hal itu.

    la terbanting dengan keras, disusul tubuh dan

    papan yang berjatuhan dekat kepalanya.

    Setelah itu segala-galanya menjadi gelap!

    63

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    61/233

    Bab 6

    TERJEBAK !

    "JUPE! Jupe! Kau tidak apa-apa, Jupe?"

    Jupiter terkejap-kejap. Samar-samar dilihatnya

    muka kedua temannya, yang sedang memperhati-kan dirinya.

    Jupiter mendengus, lalu duduk. Dibersihkannya

    dulu mukanya yang penuh pasir, sebelum

    menjawab.

    "Tentu saja aku tidak apa-apa," katanya. "Tapi

    itu bukan berarti bahwa aku tertolong olehkenyataan bahwa kalian berdua jatuh menimpa

    aku. Di samping napasku terdesak ke luar, mukaku

    juga terbenam dalam pasir karenanya."

    "la tidak apa-apa," kata Pete sambil nyengir. "la

    masih bisa mengoceh."

    "Ya, aku mendengamya," kata Bob. "Dan

    seperti biasa, ia berbuat seolah-olah kejadian tadiitu karena kesalahan kita. Padahal tubuhnya yang

    berat itulah yang menyebabkan anak tangga dan

    sandaran patah. Lalu apa yang harus kita lakukan

    tadi? Melayang, supaya ia jangan sampai ter-

    tindih?"

    Jupiter bangkit dengan pelan. Ditendanginyapatahan-patahan papan yang berserakan di

    sekelilingnya. Salah-satu patahan itu dipungutnya,

    64

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    62/233

    lalu diteliti. la membungkuk dan memungut

    sepotong lagi, lalu membandingkannya dengan

    patahan yang pertama. la mengangguk, seakan-akan puas.

    "Pemyataanmu itu tepat, Bob," kata Jupiter.

    "Berat badankulah yang menyebabkan anak

    tangga patah. Tapi aku cenderung menduga,

    patahnya bukan karena itu saja. Jenjang-jenjang ini

    kelihatannya bekas diapa-apakan sebelumnya,sehingga langsung patah jika ditekan sedikit saja.

    Kedua patahan papan itu disodorkannya pada

    Bob dan Pete.

    "Coba kalian perhatikan baik-baik! Sisi atas

    papan-papan itu pecah. Kalian lihat bahwa

    pecahannya tidak teratur? Sedang sisi bawahnya

    nampak lebih rata pecahnya. Mampaknya seperti

    sudah digergaji sebagian, sebelum kita menuruni-

    nya tadi."

    Bob dan Pete memperhatikan kedua patahan itu

    dengan seksama.

    "Mungkin kau benar," kata Bob setelah

    beberapa saat. "Tapi siapa yang tahu bahwa kitaakan turun?"

    "Ya, betul," kata Pete. "Itu kan gagasanmu

    sendiri, Jupe. Jika kita tadi tidak menuruni tangga,

    kecelakaan itu bisa dialami siapa saja di daerah sini.

    Selama ini kita baru bertemu dengan Mr. Carter,

    Mr. Allen, dan Mr. Shelby. Tapi pasti masih banyaklagi yang biasa turun-naik lewat tangga tadi.'

    la menuding ke salah satu tempat di pantai.

    65

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    63/233

    66

    "Tangga yang berikut, lumayan juga jauhnya.

    Sedang tangga yang lain, masih lebih jauh lagi.

    Jadi pasti cukup banyak yang biasa melewatitangga yang ini."

    Jupiter mendesah. Patahan-patahan papan

    yang dipegangnya dicampakkan lagi ke pasir.

    "Kita juga tidak memiliki perlengkapan untuk

    memeriksa papan-papan ini, untuk memastikan

    apakah memang digergaji atau tidak. Mungkin

    juga aku keliru menarik kesimpulan."

    Pete dan Bob berpandang-pandangan. Jarang

    sekali Jupiter mau mengaku salah perkiraan,

    tentang apa saja.

    Jupiter merapatkan bibirnya.

    "Walau begitu kita tidak boleh membiarkan

    perhatian kita terpaling, karena kecelakaan ditangga tadi," katanya. "Tujuan kita turun tadi untuk

    memeriksa bidang pantai yang di sini serta liang

    gua, untuk mencari tanda-tanda tentang adanya

    naga. Kita selesaikan urusan itu sekarang."

    Setelah itu Jupiter berjalan menuju ke tepi air,

    tanpa menoleh lagi.

    "Pertama-tama kita mencari jejak dari tepi air,

    menuju ke liang gua. Makhluk yang menurut Mr.

    Allen dilihat olehnya, menuju ke arah sana."

    Bob dan Pete menggabungkan diri. Bertiga

    mereka melangkah dengan lambat, menelusuri

    tepi air. Pantai yang luas itu kelihatannya lengang

    saat itu. Yang ada hanya beberapa ekor burungcamar saja, yang terbang berkeliling di atas kepala,

    sambil memekik-mekik dengan suara parau.

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    64/233

    Pete menuding ke arah seekor camar yang baru

    saja turun ke pasir.

    "Mungkin lebih baik jika kita tanyakan padaseekor di antara mereka, apakah belakangan ini

    pernah melihat naga di sini. Dengan begitu kita

    tidak perlu repot-repot lagi."

    "Bagus juga gagasanmu itu," kata Bob. "Dan

    jika burung-burung itu tidak mau bicara, masih ada

    kapal tunda dengan perlengkapan pengangkat

    kapal yang ada di sana itu."

    la menuding ke tengah laut, ke arah sebuah

    kapal berpotongan buntek yang menggandeng

    perlengkapan pengangkat kapal. Posisinya sekitar

    satu mil di depan pantai.

    "Mereka kelihatannya tidak sedang berlayar.

    Mungkin mereka pun sedang berburu naga."Jupiter memandang ke arah kapal itu, lalu

    menggeleng.

    "Apa yang ada sejauh itu, tidak perlu kita

    pikirkan. Kita hanya perlu meneliti garis pantai di

    sekitar sini saja."

    Pandangannya bergerak, dari liang gua yang

    nampak di kejauhan, sampai ke tepi air."Di sekitar sinilah kita seharusnya menemukan

    jejak. Lebih baik jika melakukannya secara

    berpencar."

    Ketiga remaja itu memencar, lalu berjalan

    lambat-lambat menyusur pantai. Pasir yang

    terhampar diteliti dengan cermat."Aku cuma melihat rumput laut bertumpuk-

    tumpuk," kata Bob.

    67

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    65/233

    68

    "Aku juga," kata Pete, "ditambah dengan

    kerang, serta kayu hanyut."

    Akhirnya Bob menggeleng."Sama sekali tidak ada jejak di sini, Jupe,"

    katanya. "Jangan-jangan sudah terhapus air, saat

    laut pasang naik."

    Jupiter menarik-narik bibir bawahnya.

    "Kemungkinan itu bisa saja di sini, dekat air,"

    katanya kemudian. "Tapi lebih ke atas lagi masihada bidang pantai yang cukup lebar, sampai ke

    mulut gua. Yuk kita memeriksa ke sana."

    "Apakah itu harus kita lakukan?" tanya Pete.

    "Bagaimana jika naga itu ada di dalam gua? Kalau

    begitu, apa yang harus kita lakukan? Kita lawan dia,

    dengan kedua belah tangan kita saja?"

    "Kurasa kita takkan perlu berkelahi melawanapa pun juga, Pete," kata Jupiter. "Mulut gua akan

    kita dekati dengan sangat berhati-hati. Dan kita

    takkan masuk ke dalam, selama kita tidak bisa

    memastikan bahwa hal itu tidak berbahaya."

    Pete merengut. Kemudian ia membungkuk,

    untuk memungut sepotong kayu hanyut yanglumayan panjangnya.

    "Yah aku tidak tahu apakah ini akan ada

    gunanya untuk membela diri nanti," katanya. "Tapi

    aku merasa lebih aman, jika menggenggam

    tongkat sebagai senjata."

    Bob mengambil sepotong kayu lain, yangkelihatannya merupakan bekas dayung yang

    sudah patah.

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    66/233

    "Katamu itu memang tepat, Pete," katanya.

    "Aku ingat, pernah melihat gambar yang menam-

    pilkan adegan pertarungan antara St. Georgedengan naga. Jagoan hikayat kuno itu juga tidak

    mempergunakan kayu hanyut sebagai senjata. St.

    George itu orang pintar. la menggenggam pedang

    panjang."

    Bob mengayun-ayunkan gagang dayung yang

    sudah patah, lalu melirik ke arah Jupiter.

    "Kau tidak ingin membawa senjata pula, Jupe?

    Kalau mau, bisa kita ambil sepotong sandaran

    tangga yang patah tadi. Kulihat beberapa di

    antaranya masih ada paku-pakunya. Asyik, pan-

    jang-panjang."

    Jupiter mengangkat bahu sambil tersenyum.

    "Kurasa memang tidak ada salahnya memper-senjatai diri."

    la membungkuk, lalu memungut sepotong

    papan panjang dan lembab dari tengah sampah

    yang berserakan di sepanjang pantai. Di sandang-

    nya papan itu, sambil menoleh ke arah kedua

    temannya.

    Bob dan Pete tersenyum hambar. Dengan air

    muka teguh tapi berkeringat dingin, ketiga remaja

    itu melangkah maju dengan hati-hati, menghampiri

    mulut gua yang gelap di kaki tebing.

    Mereka melintasi beting pasir rendah yang

    terdapat di dekat batas air, sambil mengamat-

    amati setiap jengkai yang mereka lewati. Tiba-tibaJupiter berhenti berjalan. Matanya bersinar.

    "Ini ada sesuatu," katanya pelan.

    6 9

  • 8/9/2019 Alfred Hitchcock - Trio Detektif Dalam Misteri Naga Batuk

    67/233

    Pete dan Bob memandang ke bawah. Pada pasir

    yang lembab dan longgar nampak jelas semacam