Alfred Adler n Horney

39
ALFRED ADLER (Psikologi Individual) I. PENGERTIAN TEORI KEPRIBADIAN MENURUT ALFRED ADLER a. Biografi singkat Alfred Adler Alfred Adler lahir di Wina pada tahun 1870 dari keluarga kelas menengah dan meninggal di Aberden, Skotlandia pada tahun 1937 pada saat itu ia mengadakan perjalanan keliling untuk melakukan ceramah. Ia meraih gelar dokter pada tahun 1895 dari Universitas Wina. Awalnya ia mengambil spesialisasi di bidang ophthalmologi, kemudian setelah menjalani praktik dokter umum ia menjadi seorang psikiater. Ia menjadi anggota kemudian ketua masyarakat psikoanalisis Wina. Akan tetapi, Adler segera mengembangkan ide yang menyimpang dari ide Freud dan anggota lain di masyarakat Wina itu, dan ketika perbedaan menjadi tajam, ia diminta untuk menyajikan pandangannya di hadapan masyarakat itu. Ini terjadi pada tahun 1911 dan sebagai akibat dari kritik dan celaan terhadap pendirian Adler oleh anggota lain dari masyarakat itu, Adler mengundurkan diri dari jabatan ketua dan memutuskan hubungan dengan psikoanalisis Freudian. 1

Transcript of Alfred Adler n Horney

Page 1: Alfred Adler n Horney

ALFRED ADLER

(Psikologi Individual)

I. PENGERTIAN TEORI KEPRIBADIAN MENURUT ALFRED ADLER

a. Biografi singkat Alfred Adler

Alfred Adler lahir di Wina pada tahun 1870 dari keluarga

kelas menengah dan meninggal di Aberden, Skotlandia pada

tahun 1937 pada saat itu ia mengadakan perjalanan keliling untuk

melakukan ceramah. Ia meraih gelar dokter pada tahun 1895 dari

Universitas Wina. Awalnya ia mengambil spesialisasi di bidang

ophthalmologi, kemudian setelah menjalani praktik dokter umum

ia menjadi seorang psikiater. Ia menjadi anggota kemudian ketua

masyarakat psikoanalisis Wina. Akan tetapi, Adler segera

mengembangkan ide yang menyimpang dari ide Freud dan

anggota lain di masyarakat Wina itu, dan ketika perbedaan

menjadi tajam, ia diminta untuk menyajikan pandangannya di

hadapan masyarakat itu. Ini terjadi pada tahun 1911 dan sebagai

akibat dari kritik dan celaan terhadap pendirian Adler oleh anggota

lain dari masyarakat itu, Adler mengundurkan diri dari jabatan

ketua dan memutuskan hubungan dengan psikoanalisis Freudian.

Ia lalu membentuk kelompoknya sendiri, yang lalu dikenal

sebagai psikologi individual, yang menarik pengikut dari seluruh

dunia. Selama perang dunia 1, ia bekerja sebagai dokter pada

lascar tentara Austria dan setelah perang ia tertarik pada

bimbingan anak dan memberikan klinik bimbingan pertama yang

berhubungan dengan system aliran Wina. Ia juga mendorong

munculnya aliran eksperimental di Wina yang menerapkan teori di

bidang pendidikan (Furtmuller dalam Calvin dan Gardner, 1993).

1

Page 2: Alfred Adler n Horney

b. Teori kepribadian menurut Alfred Adler

Berbeda dengan pandangan pokok Freud bahwa tingkah

laku manusia didorong oleh insting yang dibawa sejak lahir

sedangkan dengan aksioma pokok Jung yang mengatakan bahwa

tingkah laku manusia dikuasai archetype yang dibawa sejak lahir.

Adler berpendapat bahwa manusia awalnya dimotivasikan oleh

dorongan sosial mereka menghubungkan dirinya dengan orang

lain, ikut dalam kegiatan kerja sama sosial, menempatkan

kesejahteraan sosial diatas kepentingan diri sendiri, dan

mengembangkan gaya hidup yang mengembangkan orientasi

sosial. Adler tidak berkata bahwa manusia disosialisasikan hanya

dengan melibatkan diri pada proses sosial. Dorongan sosial

adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir, meskipun tipe khusus

hubungan dengan orang dan pranata sosial yang berkembang

ditentukan oleh corak masyarakat tempat orang itu dilahirkan.

Ketiganya berpendapat bahwa seseorang mempunyai kodrat

inherent yang membentuk kepribadiannya. Frued menekankan

seks, Jung menekankan pola pemikirian primordial, dan Adler

menekankan minat sosial. Faktor-faktor sosial tingkah laku

merupakan sumbangan paling besar Adler bagi teori psikologi.

Adler memilih menggunakan istilah Individual Psychology

bagi teori yang ia kembangkan. Adler tidak bermaksud

menyiratkan bahwa manusia merupakan makhluk egois yang

hanya termotivasi untuk memuaskan dorongan biologisnya

semata. Namun, dalam hal ini Adler lebih menekankan bahwa

walaupun manusia merupakan kumpulan individu yang unik,

mereka tetap dibentuk oleh harmoni dan dorongan untuk bekerja

sama dengan manusia lainnya. Bagi Adler, manusia itu lahir

dalam keadaan tubuh yang lemah dan tak berdaya. Kondisi

tersebut kemudian menimbulkan perasaa inferioritas dan

ketergantungan pada orang lain. Individual Psychology

memandang individu sebagai makhluk yang saling tergantung

secara sosial.

2

Page 3: Alfred Adler n Horney

Teori Adler juga sangat terkait dengan humanisme karena

memusatkan perhatian pada hubungan positif antarmanusia dan

makna keberadaan manusia. Adler percaya bahwa keberadaan

manusia terkait dengan orientasi masa depan, kebebasan

menentukan nasib sendiri, dan pencarian mengenai makna

kehidupan. Pada akhirnya, Adler menyatakan bahwa manusia

pada dasarnya termotivasi untuk mengatasi perasaaan inferiornya

dengan berusaha menjadi sosok yang superior. Adler

berpendapat bahwa superioritas adalah bagian dari hidup yang

membawa individu ke tahap-tahap perkembangan yang

berkelanjutan.

c. Perbedaan pandangan Adler dan Freud

Freud mementingkan seks sedangkan Adler

mementingkan minat sosial.

Freud memandang kepribadian sebagai proses biologik-

mekanistik sedangkan Adler termasuk pelopor ego kreatif.

Adler menekankan adanya keunikan pribadi.

Adler memandang kesadaran sebagai pusat kepribadian

bukan ketidaksadaran.

Adler keras berpendapat bahwa semua kehidupan selalu

bergerak. Dia memilih tidak berfikir dalam kerangka

struktur dan perkembangannya karena konsep semacam

itu dianggap cenderung membuat konkret sesuatu yang

abstrak.

d. Rincian pokok-pokok teori Adler

Satu-satunya kekuatan dinamik yang melatarbelakangi

aktifitas manusia adalah perjuangan untuk sukses atau

menjadi superior (striving for superiority).

Persepsi subjektif (subjective perception) individu

membentuk tingkah laku dan kepribadian.

3

Page 4: Alfred Adler n Horney

Semua fenomena psikologis disatukan (unity of

personality) di dalam diri individu dalam bentuk self.

Manfaat dari aktivitas manusia harus dilihat dari sudut

pandang interest sosial (social interest).

Semua potensi manusia dikembangkan sesuai dengan

gaya hidup (life of style) dari self.

Gaya hidup dikembangkan melalui kekuatan kreatif

(creative power) individu.

II. STRUKTUR, DINAMIKA DAN PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

MENURUT ALFRED ADLER

Teori-teori yang dikembangkan Adler disebut juga sebagai

struktur kepribadian (Agus Sujanto, dkk.). Adapun teori-teori tersebut

dijabarkan sebagai berikut.

a. Perjuangan menjadi sukses atau superiorita

Adler yakin bahwa individu memulai hidup dengan

kelemahan fisik yang mengaktifkan perasaan inferior, perasaan

yang menggerakkan orang untuk berjuang menjadi superiorita

atau untuk menjadi sukses. Perjuangan bisa jadi mempunyai

motivasi yang berbeda, tetapi semuanya diarahkan menuju

tujuan final (final goal).

Fictional Final Goals

Menurut Adler, untuk membimbing tingkah laku, setiap orang

menciptakan tujuan final yan semu (fictional final goals),

memakai bahan yang diperoleh dari keturunan dan

lingkungan. Tujuan ini semu karena mereka tidak harus

didasarkan pada kenyataan tetapi tujuan itu lebih

menggambarkan pikiran orang itu mengenai bagaimana

seharusnya kenyataan itu, didasarkan pada interpretasi

subjektifnya mengenai dunia. Tujuan final adalah hasil

kekuatan kreatif indvidu: kemampuan untuk membentuk

tingkah laku diri dan menciptakan kepribadian diri.

4

Page 5: Alfred Adler n Horney

Mengatasi inferioritas dan menjadi superiorita: dorongan

maju

Bagi Adler, kehidupan manusia dimotivasi oleh satu

dorongan utama yaitu dorongan mengatasi perasaan inferior

dan menjadi superior. Inferior bagi Adler berarti perasaan

lemah dan tidak terampil dalam menghadapi tugas yang

harus diselesaikan. Adapun superiorita bukan berarti lebih

baik dari orang lain atau mengalahkan orang lain, tetapi

berjuang menuju superiorita berarti terus menerus berusaha

menjadi lebih baik dan menjadi semakin dekat dengan

tujuan final. Adalah perasaan inferiorita yang melahirakan

perjuangan superiorita, dan bersama-sama keduanya

menjadi dorongan maju yang sangat besar yang mendorong

orang terus bergerak ke arah yang lebih baik. Menurut Adler

dorongan ini dibawa sejak lahir dan menjadi tenaga semua

dorongan lainnya.

b. Pengamatan subjektif (subjective perspective)

Tujuan final yang fiktif bersifat subjektif, artinya orang

menetapkan tujuan-tujuan untuk diperjuangkan berdasarkan

interpretasinya tentang fakta, bukan berdasarkan fakta itu

sendiri. Kepribadian manusia dibangun bukan oleh realita,

teteapi oleh keyakinan subjektif orang itu mengenai masa

depannya. Pandangan subjektif yang terpenting adalah tujuan

menjadi superiorita atau tujuan menjadi sukses, tujuan yang

diciptakan pada awal kehidupan, yang hanya terpahami secara

kabur. Tujuan final fiktif itu membimbing gaya hidup manusia.

c. Kesatuan (unity) kepribadian

5

Page 6: Alfred Adler n Horney

Adler memilih menggunakan istilah Psikologi Individu

(Individual Psychology) dengan harapan dapat menekankan

keyakinan bahwa setiap individu itu unik dan tidak dapat

dipecah-pecah. Psikologi Individu menekankan pentingnya unitas

kepribadian. Pikiran, perasaan, dan semua kegiatan diarahkan

ke satu tujuan tunggal dan mengejar satu tujuan.

Logat organ (organ dialect)

Kesatuan kepribadian bukan hanya kesatuan aspek-aspek

kejiwaan sepeti motivasi, perasaan, dan pikiran, tetapi juga

kesatuan meliputi seluruh organ tubuh. Gejala-gejala fisik

seperti kelemahan organ tertentu bukan suatu peristiwa

yang terpisah, tetapi mungkin kelemahan itu berbicara

tentang tujuan individu, yang oleh Adler dinamakan logat

organ (organ dialect) atau bahasa organ (organ jargon).

Kesadaran dan tak sadar

Unitas kepribadian juga terjadi antara kesadaran dan tak

sadar. Menurut Adler, tingkah laku tak sadar adalah bagian

dari tujuan final yang belum diformulasikan dan belum

dipahami secara jelas. Adler menolak dikotomi antara sadar

dan tak sadar yang dianggapnya sebagai bagian yang

bekerja sama dalam sistem yang unifi.

d. Minat sosial (social interest)

Minat sosial adalah sikap keterikatan diri dengan

kemanusiaan secara umum, serta empati kepada setiap anggota

orang perorang. Menurut Adler, minat sosial adalah bagian dari

hakekat manusia dan dalam besaran yang berbeda muncul pada

tingkah laku setiap orang. Minat sosiallah yang kemudian

membuat seseorang mampu berjuang mengejar superiorita

dengan cara yang sehat.

Perkembangan minat sosial

6

Page 7: Alfred Adler n Horney

Walaupun minat sosial itu dilahirkan, menurut Adler terlalu

lemah atau terlalu kecil untuk dapat berkembang sendiri.

Oleh karena itu, menjadi tugas ibu mengembangkan potensi

innate bayinya. Adapun ayah merupakan orang penting

kedua dalam lingkungan sosial anak. Menurut Adler, ayah

yang ideal bekerja sama dengan istrinya dalam mengasuh

anak. Dampak hubungan sosial awal merupakan hal sangat

penting, hubungan anak dengan ibu dan ayahnya akan

melemahkan peran hereditas. Dorongan adalah kunci

konsep untuk membantu orang tua dalam meningkatkan

hubungan keluarganya. Dorongan positif dari orang tua

dapat berpengaruh pada perkembangan tanggung jawab,

kemandirian anak, dan membentuk demokrasi keluarga.

Perlunya minat sosial

Kehidupan sosial dalam pandangan Adler merupakan

sesuatu yang alami bagi manusia, dan minat sosial adalah

perekat kehidupan sosial tersebut. Jadi, minat sosial itu

sangat diperlukan, sebab jika laki-laki dan perempuan tidak

bekerja sama dalam melindungi keturunannya, ras manusia

akan punah.

Kriteria nilai-nilai kemanusiaan

Minat sosial menjadi satu-satunya kriteria untuk mengukur

kesehatan jiwa. Tingkat seberapa tinggi minat sosial

seseorang menunjukkan kematangan psikologisnya. Minat

sosial merupakan satu-satunya sarana penilaian

keberhargaan, standar untuk menentukan kemanfaatan

hidup seseorang yang oleh Adler disebut barometer

normalitas.

e. Gaya hidup (style of life)

7

Page 8: Alfred Adler n Horney

Dengan konsep gaya hidup ini, Adler menjelaskan keunikan

manusia. Gaya hidup adalah cara yang unik yang dari setiap

orang dalam berjuang mencapai tujuan khusus yang telah

ditentukan orang itu dalam kehidupan tertentu diman orang

tersebut berada. Gaya hidup telah terbentuk pada usia 4-5 tahun.

Gaya hidup ini tidak hanya ditentukan oleh kemampuan intrinsik

(hereditas) dan lingkungan objektif, tetapi juga oleh anak melaui

pengamatan dan intrepertasinya terhadap keduanya. Gaya hidup

ini tidak mudah berubah.

f. Kekuatan kreatif self (creative power of the self)

Self kreatif merupakan puncak prestasi Adler sebagai teoritis

kepribadian. Self kreatif atau kekuatan kreatif adalah kekuatan

ketiga yang paling menentukan tingkah laku, penggerak utama,

sendi, dan obat mujarab kehidupan. Adler berpendapat bahwa

setiap orang memiliki kekuatan untuk bebas menciptakan gaya

hidupnya sendiri-sendiri. Kekuatan diri kreatif itu membuat setiap

manusia menjadi manusia bebas, bergerak menuju tujuan yang

terarah.

g. Perkembangan abnormal

Menurut Adler, minat sosial yang tidak berkembang menjadi

faktor yang melatarbelakangi semua jenis salah suai atau

ketidakmampuan beradaptasi (maladjustment).Disamping minat

sosial yang buruk, penderita neurotic cenderung membuat tujuan

yang terlalu tinggi, memakai gaya hidup yang dogmatik dan

kaku, dan gaya hidup dalam dunianya sendiri. Tiga cirri ini

mengiringi minat sosial yang buruk.

Faktor eksternal dalam salah suai

Ada tiga faktor yang membuat orang bisa menjadi salah

suai, tidak perlu ketiga faktor itu muncul secara bersamaan,

8

Page 9: Alfred Adler n Horney

satu faktor saja sudah cukup membuat orang menjadi

abnormal. Tiga faktor tersebut adalah:

1. Cacat fisik yang buruk

2. Gaya hidup manja (pampered)

3. Gaya hidup diabaikan

Kecenderungan pengamanan (safeguardian)

Semua penderita neurotik menciptakan pengamanan

terhadap harga dirinya. Gejala itu berperan sebagai

kecenderungan pengamanan, memproteksi inflasi image-diri

dan mempertahankan gaya hidup neurotik. Konsep

kecenderungan pertahanan ini mirip dengan konsep

mekanisme pertahanan dari Freud. Ada tiga kecenderungan

pertahanan yang umum dipakai yaitu:

1. Sesalan (excuses)

2. Agresi

3. Menarik diri (withdrawal)

III. APLIKASI TEORI ALFRED ADLER

a. Keadaan keluarga

Dalam teori Adler hampir selalu menanyai kliennya

mengenai keadaan keluarga yakni urutan kelahiran, jenis kelamin,

dan usia saudara-saudara sekandung. Adler mengembangkan

teori uruan lahir didasarkan pada keyakinannya bahwa keturunan,

lingkungan dan kreatifitas individual bergabung menentukan

kepribadian karena itu penting untuk melihat urutan kelahiran

(anak pertama, kedua dan seterusnya) dan perbedaan cara orang

menginterpretasi pengalamannya.

1) Anak pertama atau sulung

Kerap terbebani dengan harapan atau keinginan orangtua.

Anak pertama sangat penting bagi ego orangtua. Itu

9

Page 10: Alfred Adler n Horney

sebabnya, si sulung didorong untuk mencapai standar

sangat tinggi sebagai representasi orangtua.

Cenderung tertekan.

Senang menjadi pusat perhatian. Perkembangan

kepribadiannya lebih optimal saat ia memperoleh

perhatian.

Orangtua cenderung lebih memperhatikan dalam mendidik

anak pertama.

Anak pertama biasanya seorang high achiever (memiliki

keinginan berprestasi tinggi). Saat adik lahir, ia mempunyai

tempat kehormatan bagi adik. Meski begitu, saat pusat

perhatiannya terganggu oleh adik, ia bisa iri dan tidak

aman.

Cenderung diberi tanggung jawab oleh orangtua untuk

menjaga adiknya.

Belajar bertanggung jawab dan mandiri melalui kegiatan

sehari-hari.

Dapat diandalkan.

Cenderung terikat pada aturan-aturan.

Dominan, konservatif, dan otoriter.

Mempunyai pemikiran yang tajam.

Lebih sensitif.

Bertanggungjawab, melindungi dan memperhatikan orang

lain.

Organisator yang baik.

2) Anak kedua atau tengah

Cenderung lebih mandiri sehingga dapat membentuk

karakternya sendiri. Misalnya, sang ibu menggendong adik

dan bapak memegang kakak, ia tidak tahu harus

bergantung pada siapa. Akhirnya ia menjadi anak yang

lebih mandiri.

10

Page 11: Alfred Adler n Horney

Karena terabaikan, anak kedua atau tengah cenderung

mempunyai motivasi tinggi, bisa dalam hal prestasi

maupun sosialisasi.

Cenderung lebih bebas dari harapan orangtua dan

independen.

Pandai melihat situasi.

Aturan yang diterapkan lebih longgar. Anak kedua

umurnnya diperbolehkan melakukan hal-hal tertentu

dengan sedikit batasan.

Berjiwa petualang. Suka berteman dan hidup berkelompok.

Bebas mengekspresikan kepribadiannya yang unik.

Cenderung lebih ekspresif. Berambisi untuk melampaui

kakaknya, terlebih bila jarak usianya berdekatan.

Walau cenderung suka melawan, anak kedua biasanya

lebih mudah beradaptasi.

Fleksibel dan cinta damai.

Memiliki bakat seni.

Motivasinya tinggi.

Memiliki interes sosial.

Lebih mudah menyesuaikan diri dibandingkan kakaknya.

Cenderung sangat membutuhkan kasih sayang.

Kerap kesulitan menggambarkan kepribadiannya.

Cenderung merasa tidak disayang orangtua dan merasa

tidak bisa lebih baik daripada kakaknya.

3) Anak terakhir atau bungsu

Tergolong anak yang sulit karena mempunyai kakak yang

dijadikan model.

Kerap merasa inferior (rendah diri), tidak sehebat kakak-

kakaknya.

Dalam pengasuhan kerap dibantu orang sekitar, sehingga

tidak terlalu sadar dengan potensi dirinya.

Cenderung dimanjakan dan kasih sayang banyak tercurah

padanya. Lebih merasa aman.

11

Page 12: Alfred Adler n Horney

Cenderung tidak dewasa dan kurang bertanggung jawab.

Biasanya paham bahwa mereka termasuk spesial.

Dianggap sebagal “anak kecil” terus menerus.

Aturan yang diberlakukan padanya lebih longgar.

Hanya diberi sedikit tanggung jawab dalam keluarga.

Umumnya tidak diberi banyak tugas, dan tak perlu

mengasuh adik.

Sedikitnya pengalaman dalam belajar bertanggung jawab

membuat si bungsu menghindari tanggung jawab dan

komitmen, terutama bila orangtua senang

memperlakukannya sebagai “bayi”.

Lebih spontan dan mempunyai jiwa yang lebih bebas.

Banyak komedian dan pembawa acara merupakan anak

tengah atau anak bungsu karena bebas mengembangkan

kepribadian mereka yang unik.

b. Psikoterapi

Menurut Adler psikopatologi merupakan akibat dari

kurangnya keberanian, perasaan inferior yang berlebihan, dan

minat sosial yang kurang kurang berkembang. Tujuan

psikoterapinya adalah meningkatkan keberanian, mengurangi

perasaan inferior, dan mendorong berkembangnya minat sosial.

Walaupun Adler cukup aktif dalam menentukan tujuan dan arah

psikoterapi, dia tetap bersikap bersahabat dan longgar kepada

kliennya. Hubungan teraputik membangunkan minat sosialnya

seperti anak-anak yang memperoleh minat sosial dari orang

tuanya. Seperti Freud dan Jung, Adler juga menggali masa lalu

(early recollections) dan mimpi klien untuk memperoleh

pemahaman kepribadian klien itu. Terapi yang dikembangkan

Adler adalah sebuah pendekatan hubungan yang membangun

dan secara konsekuen menyajikan jembatan penghubung antara

kognisi dan terapi sosial.

12

Page 13: Alfred Adler n Horney

1) Menggali masa lalu ( early recollections)

Menurut Adler ingatan masa lalu seseorang selalu

konsisten dengan gaya hidup orang itu sekarang, dan

pandangan subyektf orang itu terhadap pengalaman masa

lalunya menjadi petunjuk untuk memahami tujuan fan gaya

hidupnya. Adler memberi contoh bagaimana seorang laki-

laki yang sukses sangat mencurigai wanita. Orang itu

melaporkan ingatan masa kecilnya “saya pegi ke pasar

bersama ibu dan adik laki-laki saya. Tiba-tiba turun hujan

dan ibu menggendong saya kemudian dia ingat saya yang

lebih besar dia menurunkan saya dan menggendong adik

saya”. Adler mengamati ingatan ini berhubungan langsung

dengan kecurigaan laki-laki itu kepada wanita. Mula-mula

dia menerima posisi disenangi ibunya, namun dia

kehilangan posisi itu direbut adiknya. Walaupun banyak

orang yang mungkin mengatakan mencintainya mereka

cepat menarik cinta itu. Perhatikan, Adler tidak

menganggap pengalaman anak-anak menjadi sebab laki-

laki itu sekarang menjadi mudah curiga kepada

perempuan, tetapi justru sebaliknya, gaya hidup mencurigai

perempuan sekarang itulah yang membentuk dan

mewarnai ingatan masa lalu.

Pada kasus itu, pengalaman masa lalu tidak

menetukan gaya hidup sekarang tetapi gaya hidup

sekaranglah yang membentuk ingatan masa lalu. Jadi,

kalau gaya hidup sekarang dapat diubah, model peristiwa

masa lalu bisa dilupa.

2) Mimpi

Adler menolak pandangan Freud bahwa impi adalah

ekspresi keinginan masa kecil. Menurut Adler mimpi bukan

pemuas keingina yang tidak diterima ego. Terapi mimpi

adalah bagian dari usaha si pemimpi untuk memecahkan

masaalah yang tidak disenanginya atau masaalah yang

13

Page 14: Alfred Adler n Horney

tidak dapat dikuasainya. Mimpi bisa membuka selubung

gaya hidup terapi membodohi sipemimpi dengan

memproduksi sesuatu yang tidak realistic, kekuatan dan

encapaian yang berlebihan. Jadi bagi Adler mimpi adalah

usaha dari ketidaksadaran untuk menciptakan suasana hati

atau keadaan yang emosional sesudah bangun nanti, yang

bisa memaksa si pemimpi melakukan kegiatan yang

semula tidak dikerjakan. Kalau Freud memandang mimpi

itu sendiri sebagai memberi kepuasaan, Adler memandang

mimpi sekedar alat untuk mencapai tujuan, suatu

pertahanan yang emosional yang membuat orang

menghidupkan apa yang ada dalam pikirannya.

IV. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI ALFRED ADLER

a. Kelebihan

Adler berjuang untuk mengembangkan teorinya sendiri

yang unik. Sumbangan utama Adler adalah konsep yang memberi

kerangka kepribadian yang utuh, unifi, dan holistik. Penekanannya

pada kreatifitas manusia cocok dengan teori yang berkembang

kemudian, misalnya teori dari George Kelly, R.D. Liang, Carl

Rogers, dan Abraham Maslow. Teori Adler menekankan pada

integrasi kesadaran pikiran, motivasi sosial, tujuan masa depan,

dan kebebasan individu. Adler dengan jelas menunjukkan bahwa

dunia tempat seseorang tinggal merupakan dunia yang diciptakan

sendiri oleh orang tersebut.

b. Kekurangan

Seperti Freud dan Jung, teori Adler secara empiris tidak

memiliki dukungan yang berarti. Konsep-konsep dasar teorinya

seperti perjuangan menjadi superiorita, kompleks inferior, dan

kecenderungan pengamanan tidak disertai dengan bukti

metodolgis sehingga orang lain yang mencoba mengulang apa

14

Page 15: Alfred Adler n Horney

yang dilakukan Adler akan sampai pada kesimpulan yang

berbeda. Pendirian Adler yang menyatakan bahwa “setiap hal juga

dapat menjadi sesuatu yang berbeda” membuat teori yang ia

kemukakan menjadi sulit untuk diuji. Secara klinik, teori Adler

banyak memberi manfaat, namun proporsi-proporsinya belum

diformulasikan secara rinci agar bisa diuji secara ilmiah.

KAREN HORNEY

(Psikoanalisis Sosial)

15

Page 16: Alfred Adler n Horney

I. PENGERTIAN TEORI KEPRIBADIAN MENURUT KAREN HORNEY

a. Biografi singkat Karen Horney

Karen Horney lahir di Hamburg, Jerman pada tanggal 16

September, 1885 dan meninggal di New York City pada tanggal

14 Desember, 1952. Ia mendapat pendidikan kedokteran di

Universitas Berlin, dan bekerja di Institut Psikoanalisis Berlin dari

tahun 1918 sampai yahun 1932. Pada tahun 1932, ia pindah ke

New York dimana ia melakukan praktik psikoanalisis dan

mengajar pada Institut Psikoanalisis New York. Karena tidak puas

dengan psikoanalisis ortodoks, ia bersama sejumlah tokoh lain

yang miliki keyakinan sama, mendirikan Association for the

Advancement of Psychoanalysis dan American Institute of

Psychoanalysis. Ia menjadi Dekan dari institut ini sampai

meninggal. Penilaian cukup baru terntang karya Horney dapat

ditemukan dalam Martin (1975).

b. Teori kepribadian menurut Karen Horney

Horney pada mulanya pengikut Freud yang kemudian

terpengaruh oleh Jung dan Adler. Akhirnya dia mengembangkan

pendekatan kepribadian yang holistik. Menjadi seorang

interpersonal, teori Horney menghindari objektifikasi orang ketiga

yang membuat jarak palsu, dimana yang demikian berhubungan

dengan (inter) subjektif. Horney merupakan pioner feminis dan

teori self-help. Kesulitan dalam membaca teori Horney bukan

karena kedalamannya tapi karena teorinya menolak masalah

teknis.

Horney memandang ide-idenya termasuk dalam kerangka

psikologi Freud, bukan merupakan suatu pendekatan yang sama

sekali baru terhadap pemahaman kepribadian. Ia yakin bahwa

kesalahan-kesalahan dalam pemikiran Freud berakar dalam

16

Page 17: Alfred Adler n Horney

orientasinya yang mekanistik dan biologis agar psikoanalisis dapat

mewujudkan potensial-potensialnya secara penuh sebagai suatu

ilmu pengetahuan tentang manusia. Horney berpendapat bahwa

psikologi wanita didasarkan kepada kekurang percayaan diri serta

penekanan yang terlalu berlebihan pada hubungan cinta, dan

tidak ada sangkut pautnya dengan anatomi organ-organ seksual.

Mengenai kompleks Oedipus, Horney berpendapat bahwa

itu bukanlah suatu konflik seksual dan agresif yang terjadi antara

anak dan orangtuanya, melainkan kecemasan yang timbul dari

gangguan-gangguan dasar, misalnya penolakan, perlindungan

yang berlebihan, dan hukuman dalam hubungan anak dengan ibu

dan ayahnya. Agresi tidaklah bersifat bawaan, sebagaimana

dinyatakan Freud melainkan merupakan cara dengan mana

manusia berusaha melindungi keamanannya. Narsisisme pada

dasarnya bukanlah cinta diri, melainkan pendewaan diri dan

penilaian diri yang berlebihan akibat perasaan-perasaan tidak

aman. Horney juga mempersoalkan konsep-konsep Freud yang

berikut : kompulsi repetisi, id, ego dan super ego, kecemasan, dan

masokhisme. Pada segi positif Horney menyatakan bahwa

sumbangan-sumbangan teoristis fundamental Freud adalah

doktrin-doktrinnya tentang determinisme psikis motifasi tak sadar

serta motif-motif emosional dan tidak rasional. Menurut Horney,

doktrin Freud yang terpenting adalah :

Semua proses dan event psikis bersifat ditentukan (semua

terjadi karena alasan tertentu, dan bukan terjadi secara

random).

Semua tingkahlaku mungkin ditentukan oleh motivasi tak

sadar.

Motivasi yang mendorong manusia adalah kekuatan yang

bersifat emosional dan non-rasional.

Konsep utama Horney dalah kecemasan dasar yang

dirumuskan sebagai berikut : “ perasaan yang terdapat pada anak

17

Page 18: Alfred Adler n Horney

karena terisolasi dan tidak berdaya dalam dunia yang secara

potensial bermusuhan. Sejumlah besar faktor yang merugikan

dalam lingkungan dapat menyebabkan anak merasa tidak

nyaman, yakni dominasi langsung atau tak langsung, sikap masa

bodoh, tingkah laku eratik, kurang mengharagai kebutuhan-

kebutuhan anak, kurang sungguh-sungguh dibimbing, sikap-sikap

yang meremehkan anak, terlalu membanggakan anak atau kurang

membanggakannya, kurang adanya kehangatan yang dapat

diandalkan harus berpihak dalam perselisishan orang tua,

tanggung jawab terlalu banyak atau terlalu sedikit, terlalu

terlindungi, terisolasi dari anak-anak lain, ketidak adilan,

deskriminasi, janji-janji yang tidak ditepati, suasana bermusuhan,

dan lainnya.

c. Pertentangan teori Freud dan Horney

Teori freud terlalu mekanistik dan biologik sehingga tidak bisa

menggambarkan keutuhan motivasi dan tingkalaku manusia.

Perhatian Freud terhadap inter-relasi manusia sanagat kecil,

sehingga berakibat penekanan yang salah pada motivasi seksual

dan konflik. Menurut Horney, bukan libido yang mendorong kita,

tetapi kekuatan membangun yang revolusioner dan seharusnya

keamanan dan ketidakpuasan (nonseksual) yang menjadi

pendorong berfungsinya kepribadian.

Tingkahlaku agresi dan destruksi bukan hereditas seperti yan

dikemukakan Freud, tetapi merupakan sarana bagaimana orang

berusaha melindungi keamanannya.

Freud berpendapat penis envy adalah gambaran wanita yang

inferior dn cemburu karena kelaminnya lebih rendah dari laki-laki,

sedangkan Horney (dan Adler) berpendapat bahwa penis envy

adalah simbolik wanita yang mengiginkan persamaan status dan

kekuasaan seperti pria.

18

Page 19: Alfred Adler n Horney

II. STRUKTUR, DINAMIKA, DAN PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

MENURUT KAREN HORNEY

a. Kecemasan dan konflik

Kecemasan dasar dan permusuhan dasar (Basic anxiety and

basic hostility)

Kecemasan dasar berasal dari takut. Kecemasan dasar selalu

dibarengi dengan permusuhan dasar, berasal dari perasaan

marah, suatu predisposisi untuk mengantisipasi bahaya dari

orang lain dan untuk mencurigai orang itu. Bersama-sama,

kecemasan dan permusuhan membuat orang yakin bahwa

dirinya harus dilindungi keamanannya.

Konflik interpersonal

Konflik adalah pertentangan antarkekuatan yang berhadapan

dalam fungsi manusia, yang tidak dapat dihindari. Konflik

dalam diri sendiri adalah bagian yang integral dar kehidupan

manusia, misalnya dihadapkan dengan 2 pilihan keinginan

yang arahnya, antara harapan dengan kewajiban, atau antara

perangkat nilai. Juga, nilai kultural sering mengalami dalam

maupun danengan nilai luarnya. Misalnya,

masyarakatmendorong anggotanya untuk berkompetisi

meraih prestasi, tetapi juga mewajibkan orang mempedulikan

orang lain dan mendahulukan minat dan kepentingan orang

lain daripada kepentingan pribadi. Teori Horney tentang

neurosis didasarkan pada konsep gangguan psikis yang

membuat orang terkuci dalam lingkaran yang membuat

tingkahlaku tertekan tidak produktif. Horney mengemukakan

10 kebutuhan neurotik :

1. Kebutuhan kasih sayang dan penerimaan keinginan

membabi-buta untuk menyenangkan orang lain dan

berbuat sesuai dengan harapan orang lain. Orang itu

mengharapkan dapat diterima baik orang lain, sehingga

berusaha bertingkahlaku sesuai dengan harapan orang

19

Page 20: Alfred Adler n Horney

lain, cenderung takut berkemauan, dan sangat terganggu

dangan permusuhan dan penolakanoleh orang lain.

2. Kebutuhan partner yang bersedia menambil alih

kehidupannya tidak memiliki kepercayaan diri,

berusaha mengikatkan diri dengan partner yang kuat.

Kebutuhan ini mencakup penghargaan yang erlebihan

terhadap cinta, dan ketakutan akan kesepian dan

diabaikan.

3. Kebutuhan membatasi kehidupan dalam ranah sempit

berusaha untuk tetap tidak menarik perhatian, menjadi

orang kedua, puas dengan serba sedikit. Mereka

merendahkan nilai kemampuan mereka sendiri, dan takut

menyuruh orang lain.

4. Kekuasaan kebutuhan kekuatan, keinginan berkuasa,

tidak menghormati orang lain, memuja kekuatan dan

melecehkan kelemahan.

5. Kebutuhan mengeksplorasi orang lain neurotik sering

mengevaluasi orang lain berdasarka bagaimana mereka

dapat dimanfaatkan dan dieksploitasi pada saat yang

sama ereka takut dieksploitasi orang lain.

6. Kebutuhan pengakuan sosial dan prestise kebutuhan

memperoleh penghargaan sebesar-besarnya dari

masyarakat.

7. Kebutuhan menjadi pribadi yang dikagumi.

8. Kebutuhan ambisi dan prestasi pribadi penderita

neurotik sering memiliki dorongan untuk menjadi yang

terbaik. Mereka ingin menjadi yang terbaikdan memaksa

diri untuk semakin berprestasi sebagai akibat dari

perasaan tidak aman, harus mengalahkan orang lain

untuk menyatakan superiorotasnya.

9. Kebutuhan mencukupi diri sendiri dan indenendensi

mereka memiliki keinginan yang kuat untuk jauh dari

orang lain, membuktikan bahwa mereka bisa hidup tanpa

orang lain.

20

Page 21: Alfred Adler n Horney

10. Kebutuhan kesempurnaan dan ketaktercelaan mereka

sangat takut membuat kesalahan dan mati-matian

berusaha menyembinyikan kelemahannya.

Konflik intrapsikis

Proses intrapsikis semula berasal dari pengalaman hubungan

antar pribadi, yang sudah menjadi bagian dari sistem

keyakinan, proses intrapsikis itu mengembangkan eksistensi

dirinya terpisah dari konflik interpersonal. Untuk dapat

memahami konflik intrapsikis yang sarat dengan dinamika diri,

perlu dipahami 4 gambaran diri dari Horney (yang terdiri dari 3

konsep subjektif dan 1 konsep yang objektif). Deskripsi 4

konsep diri itu sebagai berikut :

1. Diri rendah (Despised Real Self) konsep yang salah

tentang kemampuan diri, keberhargaan dan kemenarikan

diri, yang didasarkan pada evaluasi orang lain yang

dipercayainya, khususnya orang tuanya.

2. Diri nyata (Real Self) pandangan subjektif bagaimana

diri yang sebenarnya, mencakup potensi untuk

berkembang, kebahagiaan, kekuatan, kemauan,

kemampuan khusus, dan keinginan untuk “realisasi diri”,

keinginan untuk spontan menyatakan diri yang

sebenarnya. Diri nyata mengarah kepada penilaian

seluruh unsur kejiwaan.

3. Diri ideal (Ideal Self) bandangan subjektif mengenai diri

yang seharusnya, suatu usaha untuk menjadi sempurna

dalam bentuk hayalan, sebagai kompensasi perasaan

tidak mampu dan tidak dicintai.

4. Diri aktual (Actual Self) berbeda dengan real self yang

subjektif, diri aktual adalah kenyataan kenyataan obyektif

diri seseorang, fisik dan mental apa adanya tanpa

dipengaruhi oleh perspsi orang lain.

21

Page 22: Alfred Adler n Horney

Konflik intrapsikis yang terpenting adalah antara gambaran diri

ideal dengan diri yang dipandang rendah. Membangun diri-

ideal adalah usaha untuk memecahkan konflik dengan

membuat gambaran bagus mengenai diri sendiri. Menurut

Horney, self merupakan pusat kekuatan bagi manusia dan

setiap manusia memiliki hal unik di dalamnya.

Diri ideal

Horney yakin bahwa manusia kalau mendapat lingkungan yag

disiplin dan hangat, akan mengembangkan perasaan aman

dan percaya diri dari kecenderungan untuk bergerak menuju

realisasi diri. Pengaruh negatif pada awal perkembangan serig

merusak kecenderungan alami menuju realisasi diri, yang

membuat orang merasa terisolasi, inferior, dan asing dengan

dirinya sendiri. Setelah mengalami perasaan negatif itu, orang

sangat menginginkan memperoleh perasaan identitas yang

mantap. Itu dilakukan dengan menciptakan gambaran diri

ideal, suatu pandangan yang sangat positif yang hanya

muncul dalam pikiran/khayalan. Horney juga mengemukakan

ada 3 aspek diri ideal neurotik :

1. Pencarian keagungan neurotik, gambaran orang yang

menganggap diri ideal itu nyata, mereka memasukkannya

secara komprehensif kedalam semua aspek hiduonya,

menjadikannya sebagai acuan tujuan, konsep diri, dan

hubungannya dengan orang lain. Orang seperti itu

membutuhkan (a). Kebutuhan kesempurnaan, yang

merupakan dorongan untuk menggabungkan keseluruhan

kepribadian dalam diri ideal. Neurotik tidak puas dengan

sedikt perubahan, tidak menerima yang belum sempurna.

(b). Ambisi neurotik, pencarian keagungan diri melalui

dorongan menjadi superior yang komplusif. Mereka

secara teratur menyalurkan energinya ke aktivitas yang

paling berpeluang sukses. (c). Dorongan untuk balas

dendam, dorongan balas dendam tumbuh dari keinginan

22

Page 23: Alfred Adler n Horney

untuk membalas penghinaan yang nyata maupun yang

khayal dengan tujuan ingin membuat orang lain malu.

Dan dorongan ini munanjak setiap kali ada kemenangan.

2. Penuntut yang neurotik, meyakini bahwa ada yang salah

dengan dunia luar, mereka menganggap bahwa diri

mereka itu khusus sehingga berhak untuk diperlakukan

sesuai dengan gambaran diri ideal mereka sendiri.

3. Kebanggaan neurotik, adalah kebanggaan yang semu,

bukan didasarkan pada pandangan yang realistik, tapi

didasarkan pada gambaran palsu dari diri ideal.

Menghina diri (Dispise self)

Keagungan diri bukan hanya menjadi sesuatu yang terus

dikejar, tetapi juga menjadi alat ukur untuk menilai kenyataan

diri. Tentu diri aktual menjadi memalukan kalau dilihat dari

perspektif kesempurnaan fantastis tiu, sehingga mau tidak

mau orang lalu menghina diri sendiri. Orang neurotik yang

mencari keagungan tidak pernah puas dengan dirinya, karena

mereka akhirnya menyadari bahwa diri nyata tidak cocok

dengan diri idealnya. Mereka kemudian mulai membenci dan

memandang rendah dirinya. Horney mengemukakan 6 cara

orang mengekspresikan kebencian diri :

1. Menuntut kebutuhan pada diri tanpa ukuran,

memunculkan kebutuhan diri yang tidak pernah berhenti.

Bahkan ketika mereka mencapai keberhasilan, mereka

masih menuntut kesempunaan.

2. Menyalahkan diri tanpa ampun.

3. Menghina diri, diekspresikan dalam wujud memandang

kecil, meremehkan, meragukan, dan menertawakan diri

sendiri.

4. Frustasi diri, digunakan untuk aktualisasi diri yang rendah.

Orang neurotik sering membelenggu diri dengan tabu

untuk menentang kesenangan.

5. Menyiksa diri.

23

Page 24: Alfred Adler n Horney

6. Tingkah laku dan dorongan merusak diri, dalam bentuk

fisikal atau psikologikal, disadari atau tidak disadari,akut

atau kronik, benar-benar dilakukan atau hanya dalam

imajinasi.

b. Mengatasi konflik

Gaya hubungan interpersonal, ada 3 macam gaya hidup

interpersonal :

1. Bergerak mendekati orang lain membutuhkan partner

yang kuat yang dapat mengambil tanggungjawab

terhadap kehidupannya.

2. Bergerak melawan orang lain orang agresif

memandang orang lain sebagai musuh, dan memakai

strategi melawan orang lain untuk meredakan

kecemasannya. Atau mengeksploitasi orang lain, dan

memanfaatkan orang lain untuk kebutuhan pribadinya.

3. Bergerak menjauh dari orang lain orang seperti ini

tidak memiliki rasa kebersamaan dengan orang lain atau

keinginan untuk berjuang.

III. APLIKASI TEORI KAREN HORNEY

a. Psikologi wanita

Sebagai pengikut Freud, Horney perlahan menyadari

bahwa psikoanalitik tradisional tentang wanita itu tidak seimbang.

Kemudian, ia mengembangkan teori tentang psikologi wanita yang

menolak beberapa konsep dasar yang dikemukakan oleh Freud.

1. Perbedaan Pria-wanita

Menurut Horney, perbedaan pria-wanita bukan sekedar pada

perbedaan anatomi, tetapi lebih pada perbedaan harpan

sosial dan cultural. Menurut Horney , kecemasan yang

24

Page 25: Alfred Adler n Horney

menjadi akar keinginan laki-laki menaklukkan wanita dan

keinginan wanita menghinaa laki-laki.

2. Odipus Kompleks

Seperti halnya Freud, Horney juga mengakui adanya Odipus

Kompleks, hanya saja menurutnya hal itu berhubungan

dengan kondisi lingkungan, bukan karena perkembangan

biologis. Menurutnya, odipus hanya ditemukan pada beberapa

orang dan hal tersebut merupakan ekspresi neurotic

kebutuhan cinta, yang bersama-sama dengan 9 kebutuhan

lain yang muncul pada usia dini seseorang. Bahkan jika aspek

seksual dimasukkan dalam tingkah laku odipus, maka

tujuannya hanya untuk memperoleh rasa aman, bukan karena

hubungan seks.

3. Cemburu penis

Horney menolak adanya penis envy Freud, tapi ia justru

sependapat dengan Adler. Beberapa perempuan yang

memiliki Maskulin protest yaitu keyakinan patologik bahwa

laki-laki lebih superior dari perempuan, yang kemudian

menjadi keinginan perempuan tersebut untuk menjadi laki-laki.

Meurutnya, keinginan tersebut bukan karena cemburu penis,

melainkan kecemburuan terhadap penilaian laki-laki yang

diberikan hak oleh budaya.

b. Psikoterapi

Tujuan terapi Horney adalah untuk membantu klien secara

bertahap berkembang kearah realisasi-diri, berhenti dari berfantasi

diri-ideal, melepaskan pencarian kemayuran neurotic, dan

mengubah rasa benci-diri menjadi menerima diri. Horney juga

memakai mimpi dan asosiasi bebas untuk memahami kliennya.

Menurutnya, mimipi itu usaha mengatasi konflik, jika terapi dapat

menginterpretasi dengan tepat, maka dapat membantuu klien

memahami dirinya dengan baik. Sedangkan asosiasi bebas

25

Page 26: Alfred Adler n Horney

menurut Horney berhubungan dengan ungkapan gambaran diri

ideal, dan kegagalan usaha-usaha untuk mengatasi kecemasan.

IV. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI ALFRED ADLER

a. Kelebihan

Horney dinilai memiliki ide yang original dalam

memberikan penjabaran mengenai kepribadian walupun banyak

meminjam ide dari tokoh psikoanalisa lainnya. Kekuatan teori

Horney ini berada pada deskripsi mengenai deskripsi neurosis.

Deskripsi komperhensif mengenai kepribadian neurosis

memberikan kerangka yang bagus untuk memahami seseorang

yang memiliki jiwa yang tidak sehat.

b. Kekurangan

Teori Horney tidak cukup kuat untuk mengembangkan

penelitian untuk memenuhi kriteria falsifiability (kemungkinan logis

bahwa sebuah ide dapat dianggap salah atau benar berdasarkan

observasi atau penelitian). Spekulasi dari teori ini tidak dapat

dengan mudah menghasilkan hipotesis yang bisa diteliti dan oleh

karena itu, teori ini kurang dalam hal variability.

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2006. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

DeRobertis, Eugene M. 2006. Deriving a Humanistic Theory of Child

Development From the Works of Carl R. Rogers and Karen

Horney. Journal of the Humanistic Psychlogist, 34(2): 177-199.

26

Page 27: Alfred Adler n Horney

Feist, Jess., dan Gregory J. Feist. 2009. Teori Kepribadian. Jakarta:

Salemba Humanika.

Hergenhanh, B.R. 1994. An Introduction to Theories of Personality.

Virginia: Prentice Hall.

Jacobs, May. 1923. The Comparative Individual Psychology of Dr. Alfred

Adler. The Pedagogical Seminary, 30:1, 16-23.

L, Frederick, dkk. 2001. On the Relationship Between Karen Horney’s

Tripartite Neurotic Type Theory and Personality Disorder Features.

Journal of Personality and Individual Differences, (online), 30

(2001): 1387-1400, (http://elsevier.com/locate/paid), diakses 23

Februari 2013.

Meredith, Cameron dan Timothy D. Evans. 1989. Encouragement in the

Family. Journal of Individual Psychology, (online)

(http://evanstheraphy.com), diakses 22 Februari 2013.

Rendon, Mario. 2008. The Vicissitudes of Affect in Horney’s Theory.

International Forum of Psychoanalysis. 2008; 17: 158-168.

Supratiknya, A. 1993. Psikologi Kepribadian 1 Teori-Teori Psikodinamik

(Klinis). Terjemahan dari Calvin S. Hall dan Garner Linzey,

Theories of Personality. Jogjakarta: Kanisius.

Tanner, Amy E. 1915. Adler's Theory of Minderwertigkeit , The

Pedagogical Seminary, 22:2, 204-217.

Watts, Richard E. 2003. Adlerian Theraphy as a Relational Constructivist

Approach. The Family Journal: Counseling and Theraphy for

Couples and Families, Vol. 11 No. 2, April 2003: 139-147.

27

Page 28: Alfred Adler n Horney

28