Post on 28-Nov-2015
PENDAHULUAN
Dunia kedokteran semakin hari semakin berkembang. Kedokteran modern kini tidak hanya mampu menyembuhkan pasien tapi juga mampu mengantisipasi suatu penyakit. Kedokteran modern semakin hari semakin berkembang seiring ditemukannya penemuan-penemuan baru, juga karena adanya pengalaman-pengalaman dari masa lalu. Munculnya berbagai penyakit baru membuat kedokteran berupaya keras untuk mengobati penyakit-penyakit yang bermunculan.
Sebagai contoh adalah dr. A. K. Gani pahlawan nasional Indonesia yang juga seorang dokter dan dr. Robert Koch dari Jerman. Mereka adalah dokter-dokter yang sangat berjasa dalam dunia kesehatan. Mereka sangat menginspirasi kami sebagai dokter muda untuk berkarya agar kedokteran bisa lebih baik di kemudian harinya.
RIWAYAT HIDUP DR. A. K. GANI
Adenan Kapau Gani yang Bernama Lengkap Dr. Adenan Kapau Gani
(lahir di Palembayan, Agam, Sumatera Barat, 16 September 1905 –
meninggal di Palembang, Sumatera Selatan, 23 Desember 1968 pada
umur 63 tahun). Dr AK Gani adalah seorang dokter yang pernah
melakukan kegiatan medis dalam profesinya. Setelah Lulus dari STOVIA
aktif didunia politik (anggota PNI) bahkan pernah main film. Setelah
Indonesia merdeka ditunjuk untuk membentuk kesatuan militer di
Sumatera, kemudian menjadi Gubernur Militer Sumatera Selatan pada
periode revolusi fisik saat Agresi Militer Belanda I dan juga pernah
menjadi anggota delegasi Perundingan Linggarjati pada tahun 1946. Di
Pemerintahan Republik Indonesia, beberapa kali Gani menduduki kursi
menteri. Debut Gani bermula di Masa Kabinet Sjahrir III sebagai Menteri
Kemakmuran. Pada masa pemerintahan Amir Sjarifuddin (3 Juli 1947 - 29
Januari 1948), ia menjabat sebagai wakil Perdana Menteri merangkap
sebagai Menteri Kemakmuran. Setelah tahun 50-an sekali lagi AK Gani
diangkat sebagai Menteri yaitu Menteri Perhubungan. Dia pun pernah
menjadi anggota parlemen dan pernah pula menjabat sebagai anggota
Konstituante Indonesia ketika lembaga ini pertama kali didirikan. Pada
tanggal 9 November 2007, almarhum Mayjen TNI Gani dianugerahi gelar
pahlawan nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebagaimana foto diatas, sebagai mahasiswa AK Gani pernah naksir
Maria Ulfah. Rupanya mereka sempat pacaran tapi jodoh rupanya tidak
pernah berlanjut. Selanjutnya sebagai dua sahabat berlangsung terus
sampai akhir hayat. Ayah Maria Ulfah (Mochamad Achmad) adalah
Bupati Kuningan saat itu. Bukan hal aneh kalau atas pengalaman Maria
dan Gani, usul untuk perundingan Indonesia-Belanda dilakukan di
Linggarjati sebuah tempat wisata di Kuningan Jawa Barat. Sebagai orang
yang serba bisa, dan pandai ber bisnis, AK Gani pernah mendirikan
Perusahaan Penerbangan Pioneer dengan logo Banteng bersayap.
Rupanya Gani tetap setia pada partainya, Partai Nasionalis Indonesia.
http://sejarahkita.blogspot.com/2010/12/dr-ak-gani.html
Adenan Kapau GaniDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Adenan Kapau Gani
Gani, 1946
Wakil Perdana Menteri Indonesia ke-1
Masa jabatan
3 Juli 1947 – 29 Januari 1948
Presiden Soekarno
Didahului oleh Tidak ada
Digantikan oleh Syafruddin Prawiranegara
Menteri Perdagangan Republik Indonesiake-3
Masa jabatan
2 Oktober 1946 – 29 Januari 1948
Presiden Soekarno
Didahului oleh Darmawan Mangunkusumo
Digantikan oleh Sjafruddin Prawiranegara
Menteri Pertanian Republik Indonesia ke-4
Masa jabatan
2 Oktober 1946 – 29 Januari 1948
Presiden Soekarno
Didahului oleh Darmawan Mangunkusumo
Digantikan oleh Sjafruddin Prawiranegara
Informasi pribadi
Lahir 16 September 1905
Palembayan, Sumatera Barat, Hindia Belanda
Meninggal 23 Desember 1968 (umur 63)
Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Agama Islam
Adnan Kapau Gani atau biasa disingkat A.K. Gani (lahir di Palembayan, Agam,Sumatera
Barat, Hindia Belanda, 16 September 1905 – meninggal di Palembang,Sumatera
Selatan, Indonesia, 23 Desember 1968 pada umur 63 tahun) adalah seorang dokter dan
politisi Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri padaKabinet Amir
Sjarifuddin I dan Kabinet Amir Sjarifuddin II.[1]
Latar belakang[sunting]
A.K. Gani lahir di Palembayan, Sumatera Barat, pada tanggal 16 September 1905. Ayahnya
adalah seorang guru. Ia menyelesaikan pendidikan awalnya di Bukittinggi pada tahun 1923.
Kemudian ia pergi ke Batavia untuk menempuh pendidikan menengah dan mengambil
sekolah kedokteran. Dia lulus dari sekolah dokter STOVIA pada tahun 1926.
Kehidupan[sunting]
Sejak remaja Gani aktif dalam kegiatan politik dan organisasi sosial. Pada era 1920-an, ia
giat di berbagai organisasi kedaerahan seperti Jong Sumatranen Bond dan Jong Java. Pada
tahun 1928 ia terlibat dalam Kongres Pemuda II di Jakarta. Di tahun 1931 ia bergabung
dengan Partindo, yang telah memisahkan diri dari Partai Nasional Indonesia tak lama
setelah penangkapan Soekarno oleh pemerintah kolonial.
Pada tahun 1941, Gani membintangi sebuah film yang berjudul Asmara Moerni dan
berpasangan dengan Djoewariah. Film ini disutradarai Rd. Arifin dan diproduksi oleh The
Union Film Company.[2] Meskipun sebagian kalangan menganggap keterlibatan Gani dalam
film telah menodai gerakan kemerdekaan, namun ia menganggap perlu untuk meningkatkan
kualitas film lokal. Meski mendapat kritikan, film satu-satunya itu sukses secara komersial.
Setelah pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1942, Gani menolak untuk
berkolaborasi. Oleh karena itu ia ditangkap pada bulan September 1943 hingga bulan
Oktober tahun berikutnya.
Pemerintahan[sunting]
Setelah proklamasi dan selama masa revolusi fisik, Gani memperoleh kekuasaan politik
dengan bertugas di kemiliteran. Pada tahun 1945, ia menjadi komisaris PNI dan
ResidenSumatera Selatan.[3] Dia juga mengkoordinasikan usaha militer di provinsi itu. Gani
menilai Palembang sebuah lokomotif ekonomi yang layak untuk bangsa yang baru merdeka.
Dengan alasan, bahwa dengan minyak Indonesia bisa mengumpulkan dukungan
internasional. Ia merundingkan penjualan aset-aset pihak asing, termasuk perusahaan milik
Belanda Shell. Gani juga terlibat dalam penyelundupan senjata dan perlengkapan militer.
Beberapa koneksinya di Singapura, banyak membantu dalam tugas ini.
Gani pada 3 Oktober 1946(umur 41)
Sejak 2 Oktober 1946 hingga 27 Juni 1947, Gani menjabat sebagai Menteri Kemakmuran
padaKabinet Sjahrir III. Ketika menjabat sebagai Menteri Kemakmuran, ia bersama
dengan Sutan Sjahrirdan Mohammad Roem menjabat sebagai delegasi Indonesia ke sidang
pleno ketiga Perjanjian Linggarjati. Dia juga bekerja untuk membangun jaringan nasional
perbankan serta beberapa organisasi perdagangan.
Setelah jatuhnya Kabinet Sjahrir, ia bersama Amir Sjarifuddin dan Setyadjit
Soegondo menerima mandat untuk membentuk formatur kabinet baru. Dalam kabinet
tersebut, ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Kemakmuran. Gani
adalah anggota kabinet pertama yang ditangkap pada masa Agresi Militer Belanda I, namun
kemudian ia dibebaskan. Dalam Kabinet Amir Sjarifuddin II, ia juga duduk pada posisi yang
sama hingga kejatuhan kabinet ini pada tanggal 29 Januari 1948.
Setelah revolusi berakhir pada tahun 1949, Gani menjadi Gubernur Militer Sumatera
Selatan. Pada tahun 1954, ia diangkat menjadi rektor Universitas Sriwijaya di Palembang. Ia
tetap aktif dan tinggal di Sumatera Selatan hingga wafat pada tanggal 23 Desember 1968.
Dia dimakamkan di Taman Pemakaman Pahlawan Siguntang di Palembang. Gani
meninggalkan seorang istri Masturah, dan tidak mempunyai anak hingga akhir hayatnya.
Penghormatan[sunting]
Untuk mengenang jasa-jasanya, pada tanggal 9 November 2007 Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono memberikan gelar Pahlawan Nasional Indonesia kepada A.K. Gani. Gelar ini
diterimanya bersama dengan Slamet Rijadi, Ida Anak Agung Gde Agung,
danMoestopo berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 66/2007 TK. Selain itu namanya
juga diabadikan sebagai nama rumah sakit di Palembang, Rumah Sakit AK Gani dan nama
ruas jalan beberapa kota di Indonesia.
Rujukan[sunting]
1. ̂ Ruben Nalenan, H. Iskandar Gani; Dr. A.K. Gani: Pejuang Berwawasan Sipil dan Militer;
1990
2. ̂ Rosihan Anwar, Sejarah Kecil : Petite Histoire Indonesia jilid 3, Kompas, 2009
3. ̂ suarasumsel.com AK Gani, Dokter yang Pemberani dan Jago Berdiplomasi
Artikel bertopik biografi tokoh Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia denganmengembangkannya.
WIKIPEDIA.COM
DR.AK.GANI. ADALAH DR.ADNAN KAPAU GANI, BELIAU DI LAHIRKAN DI SUMATERA BARAT,DARI KECIL BELIAU SUDAH BERADA DI SUMATERA SELATAN, BELIAU ADALAH DR MEDIS, SEPERTI HALNYA DR IBNU SUTOWO, NAMANYA DI ABADIKAN DI RUMAH SAKIT ANGKATAN DARAT BENTENG. PADA ZAMAN PERJUANGAN BELIAU BERSAMA SAMA PEDAGANG DAN INTLEKTUAL SUMATERA SELATAN,MENGKORDINIR PENJUALAN HASIL BUMI YANG BERASAL DARI SUMATERA SELATAN,SEPERTI KARET,KOPI,LADA, KE SINGAPORE, YANG MANA HASIL TERSEBUT DI SUMBANGKAN KE PEMERINTAH PUSAT UNTUK MODAL PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA YANG BARU BERDIRI, SUMBANGAN SUMATERA SELATAN KE PEMERINTAH PUSAT ADALAH SUMBANGAN YANG TERBESAR LEBIH BESAR DARI SUMBANGAN ACEH YANG SELAMA INI DI GEMBAR GEMBORKAN (DOKUMENT NYA ADA DI MUSEUM AK GANI). PADA WAKTU PASCA KEMERDEKAAN RAKYAT SUMATERA SELATAN KESULITAN UNTUK MENJUAL HASIL BUMINYA KARENA PUTUSNYA HUBUNGAN DENGAN NEGERI LUAR, BELIAU BERSAMA SAMA PENGUSAHA, TONG JU, MENEMBUS PASAR INTERNASIONAL DENGAN MELALUI SINGAPORE(TONG JU, PENGUSAHA ASAL PALEMBANG YANG BERMUKIM DI SINGAPORE SEKARANG) SEHINGGA HASIL BUMI YANG SELAMA INI MEMBUSUK, AHIRNYA DAPAT PASAR DI SINGAPORE. PADA PEMERINTAHAN SUKARNO, DR AK GANI, PERNAH MENJABAD MENTERI KEMAKMURAN,GUBERNUR MILITER. JEMBATAN MUSI ADALAH SALAH SATU KEBERHASILAN BELIAU DALAM ME LOBY BUNG KARNO,SEHINGGA DAPAT MEMBENTANG DI SUNGAI MUSI, DALAM RANGKA PENERIMAAN PAMPASAN PERANG OLEH JEPANG, JEPANG MEMBERIKAN HADIAH, HOTEL INDONESIA,WISMA NUSANTARA DAN JEMBATAN UNTUK DI DAERAH. TANAH GEDUNG PNI YANG DI JALAN SALEMBA RAYA,NO.73 JKT SELUAS 5HA,ADALAH SUMBANGAN BELIAU KEPADA PNI, TERAHIR DI JUAL OLEH ISNAENI KEPADA PENGUSAHA PROBO SUTEJO, SAYA TERMASUK YANG
MENENTANG DAN MENDEMO ISNAENI, KARENA SURAT PENYERAHAN INI SAYA PEGANG DAN SAMPAI BERPERKARA,SAMPAI SEKARANG TANAH TERSEBUT STATUS QUO. BANYAK DAERAH YANG MEMINTA JEMBATAN YANG MEGAH TERSEBUT,KALIMANTAN BARAT,KALIMANTAN TIMUR,JAMBI,YOGYAKARTA, TETAPI DENGAN KE GIGIHAN BELIAU AHIRNYA JEMBATAN TERSEBUT DI DAPATKAN OLEH SUMATERA SELATAN. BELIAU BER ISTERIKAN IBU MASTURA YANG TELAH MENINGGAL DAN DI KEBUMIKAN DI KENTEN,SEDANGKAN AK GANI DI KEBUMIKAN DI MAKAM PAHLAWAN. PADA ZAMAN ORDE BARU BELIAU DI PERLAKUKAN SEBAGAI ORANG KENA PENYAKIT KUSTA,TIDAK ADA YANG BERANI BERTEMU BELIAU APA LAGI PARA PEJABAD,MALAHAN BELIAU DI DEMO,KEBUN JERUK YANG BERADA DI PEKARANGAN RUMAHNYA DI BAKAR. SAMPAI AHIR HIDUPNYA BELIAU SECARA PRIBADI TIDAK MEMILIKI KEKAYAAN, HANYA ADA RUMAH TUA DI KENTEN DAN MOBIL JIP WILIS TH.52, YANG TERAHIR DI GUNAKAN SEBAGAI TRANSPORTASI IBUK MASTURA. http://groups.yahoo.com/neo/groups/IKA-UNSRI/conversations/topics/330
Penangkapan dr AK Gani
Tanggal 21 Juli 1947, Belanda mulai melancarkan
Agresi militernya. Saat itu Wakil Presiden Hatta sedang berada di
Sumatera. Mantan Perdana Menteri Sjahrir berhasil meloloskan diri
keluar negeri yang nantinya pada bulan Agustus 1947 berbicara dalam
sidang PBB untuk membeberkan keganasan Belanda tersebut. Tapi
sebelum itu setelah dari India, dia sempat menyusul H.Agus Salim di
Timur Tengah yang telah lebih dahulu tiba di Cairo. Memang salah satu
tugas H.Agus Salim bersama sejumlah anggota pemerintahan seperti AR
Baswedan adalah sedang membuat perjanjian dengan negara-negara
Arab dalam rangka mereka memberikan dukungan terhadap Revolusi
Indonesia. Saat itu Perdana Menteri RI sejak awal Juli 1947 adalah Mr
Amir Sjarifudin. dr AK Gani mantan menteri Kemakmuran diangkat
sebagai wakil Perdana Menteri. Seperti biasa dia berkantor dan tinggal
di Rumah Proklamasi jalan Pegangsaan Timur no.56 Jakarta. Pada
tanggal 24 Juli 1947, rumah milik Republik Indonesia ini diserbu tentara
Belanda dan seluruh penghuninya ditangkap. dr AK Gani adalah pejabat
paling tinggi yang berada disana. Bersamanya ditangkap sejumlah
pegawai Republik Indonesia termasuk para pengawal. Penggeledahan
juga dilakukan tentara Belanda yang menemukan sejumlah besar senjata
dan amunisi. Ada tulisan yang menceritakan kalau pimpinan
penangkapan adalah Westerling ? Dan terjadilah dialog antara
Westerling dengan dr Adnan Kapau Gani (lulus dokter dari GH pada
tahun 1937). Westerling : "Saya Westerling pimpinan Pasukan Khusus
(KST-DST) Kerajaan Belanda".dr AK Gani tidak mau kalah dan bilang :
"Saya AK Gani penyelundup terbesar dari Indonesia musuh Belanda" Apa
benar Westerling yang datang kesitu dan dialog ini benar ?