Adam Presentasi

Post on 24-Jul-2015

57 views 9 download

Transcript of Adam Presentasi

PENGARUH DAYA HAMBAT TIGA JENIS SABUN TERHADAP BAKTERI

Staphylococcus aureus

 Oleh :

ADAM IMSANESIA HIDAYATULLAHNim : 09.521

BAB IPENDAHULUAN

 Latar Belakang Masalah

• Penggunaan kosmetika sudah dipergunakan manusia sejak jaman dahulu dan bahkan semakin pesat penggunaanya. Kebutuhan akan kosmetik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi hampir seluruh manusia, baik wanita, laki-laki, dan anak-anak. Bila dilihat dari penggunaanya di badan, wajah, rambut, tangan, kaki dan lain sebagainya. Bahkan sekarang sudah banyak jenis produk kosmetik yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia.

• Menurut PERMENKES RI No. 445/MENKES/PER/X/98, kosmetika adalah sediaan atau paduan bahan yang siap digunakan untuk bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin luar), gigi dan rongga mulut, untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan atau tetap tidak dimaksudkan untuk mengobati dan menyembuhkan penyakit.

• Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No. HK.00.05.42.1018 tanggal 25 Februari 2008 tentang Bahan Kosmetika, kosmetika adalah setiap bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada seluruh bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar), atau gigi dan membran mukosa di sekitar mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan atau memperbaiki bau badan dan melindungi atau memlihara tubuh pada kondisi baik.

Kosmetik paling tua yang dikenal dan sering digunakan manusia adalah sabun. Sabun pertama kali ditemukan oleh orang Mesir kuno beberapa ribu tahun yang lalu. Sabun yang digunakan untuk membersihkan kulit dikenal dengan nama sabun mandi. Selain digunakan untuk membersihkan kulit, pengarum kulit, mencegah infeksi ringan dan mengontrol bau badan, di zaman modern sabun juga berfungsi melindungi kulit dari sinar ultra violet. Sehingga dalam sabun mandi terdapat pula beberapa jenis komposisi bahan untuk menambah fungsi dan nilai sabun mandi itu sendiri. Selain itu fungsi sabun yang lain adalah agar dapat menghambat pertumbuhan bakteri, terutama bakteri Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif yang menghasilkan  pigmen  kuning,  bersifat  aerob  fakultatif, tidak  menghasilkan  spora  dan  tidak  motil,  umumnya tumbuh  berpasangan  maupun  berkelompok,  dengan diameter  sekitar  0,8-1,0µm.  Staphylococcus aureus tumbuh  dengan  optimum  pada  suhu  37°C  dengan waktu  pembelahan  0,47  jam.  Bentuknya  yang  coccus bergerombol  menyerupai  setangkai  buah  anggur, Staphylococcus aureus juga  dapat  menyebabkan bermacam-macarn  infeksi  seperti  jerawat,  bisul, meningitis, osteomielitis, pneumonia dan mastitis.

Dari latar belakang tersebut peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh daya hambat terhadap bakteri staphylococcus aureus pada tiga jenis sabun .

B. Rumusan Masalah

    Dari latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah, yaitu :

• Berapakah luas daya hambat sabun merk X1, X2, X3 terhadap bakteri Staphylcoccus aureus?

• Apakah ada perbedaan luas daya hambat tiga jenis sabun tersebut terhadap bakteri Staphylococcus aureus?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui berapa luas daya hambat tiga jenis sabun tersebut.

Untuk mengetahui perbedaan luas daya hambat tiga jenis sabun tersebut terhadap bakteri Staphylococcus aureus.

D. Kegunaan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada :

1. Peneliti, tentang pengaruh daya hambat tiga jenis sabun dengan merk berbeda tersebut terhadap bakteri Staphylococcus aureus.

2. Konsumen, agar dapat mengetahui sabun manakah yang paling efektif untuk di gunakan karena bisa membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri.

3. Mahasiswa dan Mahasiswi Akafarma Sunan Giri Ponorogo untuk menambah wawasan dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan sediaan sabun mandi.

E. Ruang Lingkup Penelitian

• Ruang lingkup penelitian ini pada pemeriksaan dari perbedaan uji daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada ke tiga merk sabun yang berbeda yang diambil secara acak dari salah satu toko di Kecamatan Ponorogo sebanyak 3 buah sampel, dan selanjutnya di analisa dengan metode difusi agar. Penelitian dilakukan di laboratorium Akafarma Sunan Giri Ponorogo.

BAB IIKERANGKA TEORITIS DAN PENGUJIAN

HIPOTESIS Tinjauan Pustaka Kosmetika

Definisi Kosmetika

Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti "berhias". Menurut Peraturan Kepala  Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan  RI  No.  HK.  00.05.42.1018  tanggal  25 Februari 2008 yang menyatakan bahwa:

Kosmetika adalah setiap bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada seluruh bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa di sekitar mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan atau memperbaiki bau badan dan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.

Kosmetika  merupakan  bukan  suatu  obat  yang  dipakai  untuk  diagnosis,  pengobatan maupun pencegahan penyakit.

Penggolongan Kosmetika

Menurut Jellinek (1959.) dalam Formulation and Function of Cosmetics membuat penggolongan kosmetika menjadi 8 yaitu:

1. Preparat pembersih2. Preparat deodorant dan anti perspirasi3. Preparat protektif4. Emolien5. Preparat dengan efek dalam6. Preparat dekoratif/superficial7. Preparat dekoratif/dalam8. Preparat buat kesenangan

Menurut Direktorat Jenderal POM Departemen Kesehatan RI membagi kosmetika, yaitu:

1. Preparat untuk bayi2. Preparat untuk mandi3. Preparat untuk mata4. Preparat wangi-wangian5. Preparat untuk rambut6. Preparat untuk kebersihan mulut7. Preparat untuk kebersihan badan8. Preparat untuk rias (make up)9. Preparat untuk kuku10. Preparat untuk cukur11. Preparat untuk perawatan kulit12. Preparat untuk perawatan kulit

 Sub Bagian Kosmetika Medik Bagian/SMF ilmu Penyakit Kulit dan 

Kelamin FKUI / RSUDN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, membagi kosmetika atas:

Kosmetika pemeliharaan dan peralatan, meliputi: Kosmetika pembersih (cleansing) Kosmetika pelembab (moisturizing) Kosmetika pelindung (protecting) Kosmetika penipis (thinning)

Kosmetika rias / dekoratif, meliputi: Kosmetika rias kulit terutama wajah Kosmetika rias rambut Kosmetika rias kuku Kosmetika rias bibir Kosmetika rias mata

Kosmetika pewangi / parfum, meliputi Deodorant dan anti perspirant After shave lotion Parfum dan eau de toilette

 Bahan Baku KosmetikaDalam suatu kosmetika terdapat beberapa macam bahan baku, tetapi ada 5 macam bahan baku yang penting terdapat pada kosmetik, yaitu:

1) Waxes dan Oils2) Pengawet dan Antiseptik3) Antioksidan4) Pewarna5) Parfum

1. Waxes dan Oils

• Wax (malam) adalah bahan mirip material plastis yang dibuat dari sarang lebah

2. Pengawet dan Antiseptik

• Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan ke dalam sediaan kosmetik dengan tujuan utama untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme

3. Antioksidan

• Antioksidan bertujuan untuk mencegah suatu sediaan kosmetika terjadi pemecahan bahan yang terkandung di dalamnya yang akan mengubah warna dan bentuk kosmetika yang teroksidasi oleh udara

4. Pewarna

Pewarna yang digunakan dalam kosmetika umumnya terdiri atas 2 jenis yaitu :

• Pewarna yang dapat larut dalam cairan, air, alkohol. Minyak

• Pewarna yang tidak dapat larut dalam cairan

5. Parfum

• Parfum termasuk jenis kosmetika paling tua yang dikenal manusia. Sejarah penggunaannya parfum telah. dimulai sejak jaman Mesir Kuno dalam bentuk sari bunga sebagai pewangi tubuh atau ruangan.

 Efek Samping Kosmetika

Efek Samping pada Kulit

• Dermatitis kontak alergik atau iritan dengan bahan kosmetika yang bersifat alergik atau iritan

• Akne kosmetika, akibat kontak kulit dengan bahan kosmetika yang bersifat alergik atau iritan

• Fotosensitivitas, akibat adanya zat yang bersifat fototosik atau foto alergik

• Pigmented cosmetic dermatitis, kadang-kadang terasa gatal, timbal akibat pewarna kosmetik

• Bentuk reaksi kulit lain dapat terjadi meskipun sangat jarang atau bahkan baru diperkirakan akan terjadi 

Efek Samping Pada Rambut Dan    Kuku :

Efek sampingnya berupa kerontokan rambut. kerusakan kuku, dan rambut, dan perubahan warna kuku atau rambut

 

 Efek Samping pada Mata :

Efek sampingnya berupa rasa tersengat dan rasa terbakar, alergik, dan infeksi mata ringan sampai berat

 Kelainan pada Saluran Nafas

Keluhan pada saluran nafas dapat terjadi pada pemakaian kosmetika terutama dalam bentuk aerosol

Efek Toksik Jangka Panjang

Penggunaan kosmetika mungkin menimbulkan efek jangka panjang pada berbagai organ tubuh, misal: hati. ginjal, limfa, paru-paru, embiro, alat endoktrin, dan kelenjar limfe. Kelainan ini dapat terjadi pada pemakaian kosmetik dalam jangka waktu lama dan pemakaian yang luas.

Tingkat Efek Samping

• Ringan, bila keluhan yang terjadi tidak menganggu kegiatan sehari-hari dengan gejala iritasi nomor sehingga tidak memerlukan terapi khusus

• Sedang, bila keluhan yang terjadi sudah mengganggu penderita. Penderita sudah memerlukan bantuan pengobatan dari dokter

• Berat, bila keluhan yang terjadi sangat menganggu kegiatannya. Gejala klinis berupa nyeri, gatal, demam, pusing dan sesak nafas. 

Sediaan Kosmetik Sabun

• Sejarah Sabun    Sabun pertama kali ditemukan oleh Orang Mesir Kuno beberapa ribu tahun yang lalu. Pembuatan sabun oleh suku bangsa Jerman dilaporkan oleh Julius Caesar. Teknik pembuatan sabun dilupakan orang dalam zaman kegelapan (Dark Ages), namun ditemukan kembali selama Renaissance. Penggunaan sabun mulai meluas pada abad ke- 18.

• sabun dibuat praktis sama dengan teknik yang digunakan pada zaman lampau. Lelehan lemak sapi atau lemak lain dipanaskan dengan lindi (NaOH) dan karenanya terhidrolisis menjadi gliserol dan garam natrium dari asam lemak. Dulu digunakan abu kayu (mengandung basa Kalium Karbonat) sebagai ganti lindi (lye = larutan alkali).

Definisi Sabun

• Sabun adalah hasil reaksi antara basa natrium atau basa kaum dengan asam lemak atau lemak yang digunakan sebagai bahan pencuci. 

• Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan. Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah reaksi tristearin dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserol.

    Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud. sabun cair dan sabun padat. 

        Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali 

yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium hidroksida atau soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan KOH.

        Minyak kelapa akan menghasilkan sabun yang lebih keras 

dari pada minyak kedelai, minyak kacang dan minyak biji zaitun. Sehingga pada sabun padat menggunakan bahan dari minyak kelapa, sedangkan sabun cair menggunakan bahan dari minyak biji - bijian. 

Macam-Macam Sabun

Sabun kesehatan Sabun transparan Sabun deodoran Sabun kosmetikSabun alamAcne soapSuperfiined soap

Komposisi Sabun

SurfaktanPelumasAntioksidan dan Sequestering AgentsDeodorantWarnaParfumPengontrol pH

 Tinjauan Tentang Kulit

• Definisi Kulit

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa sekitar 1,5 m dengan berat kira-kira 15% berat badan. Kulit merupakan organ esensil dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. 

Ciri-ciri kulit:

• Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh lingkungan

• Alat tubuh yang terberat yaitu 15% dari berat badan

• Luas 1,50-1,75 m• Tebal rata-rata 1,22 cm• Daerah yang paling tebal (66 mm), pada telapak tangan dan telapak kaki dan paling tipis (0,5 mm) pada daerah penis.

Anatomi Kulit

• Lapisan Epidermis• Lapisan Dermis• Lapisan subkutis

FUNGSI KULIT

• Fungsi proteksi • Fungsi Absorpsi• Fungsi Ekskresi• Fungsi Pengindra• Fungsi Pengaturan Suhu tubuh• Fungsi Pembentukan Pigmen (Melanogenesis)• Fungsi Keratinisasi• Fungsi Produksi Vitamin D• Fungsi Ekspresi Emosi

Tinjauan Tentang Bakteri

• Klasifikasi bakteri• Klasifikasi Staphylococcus aureus menurut Bergey dalam Capuccino (1998):

• Kingdom :  Monera• Divisio : Firmicutes• Class : Bacilli• Ordo : Bacillales• Family : Staphylococcaceae• Genus : Staphylococcus• Species : Staphylococcus aureus