Case Kista Ovarium ADAM

download Case Kista Ovarium ADAM

of 28

Transcript of Case Kista Ovarium ADAM

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    1/28

    Presentasi kasus kista ovarium 1

    PRESENTASI KASUS

    Kista Ovarium

    Oleh :

    ADAM ARIWIBAWANIM : 1102006001

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

    JAKARTA

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    2/28

    Presentasi kasus kista ovarium 2

    PRESENTASI KASUS

    Tanggal masuk RSUD : 18 Juni 2011

    Jam : 22.05 WIB

    I. Identitas Pasien

    -Nama : Ny.W

    - Usia : 48 tahun

    - Pendidikan : SMP

    - Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

    - Agama : Islam

    - Alamat : Jl. Lingk. Mekar Sari RT 07/02

    - No. CM : 656820

    - Tanggal Berobat : 18-01-12

    - Ruangan : UGD RSUD Cilegon

    - Ruang Rawat : Ruang Anggrek ( 18 Januari 201226 Januari 2012 )

    II. Anamnesa

    Dilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 18 januari 2012

    Keluhan Utama:

    Perut semakin membesar dalam 2 bulan terakhir

    Keluhan Tambahan:

    Sesak nafas dan mual

    Riwayat Kehamilan Sekarang:

    Pasien datang ke UGD RSUD Cilegon dengan keluhan perut semakin membesar sejak 3

    bulan terakhir ini. Pasien mengeluhkan hal seperti ini sejak tahun 2010. Namun perut

    semakin membesar 3 bulan sebelum masuk ke rumah sakit. Pasien jg mengeluh sesak nafas,

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    3/28

    Presentasi kasus kista ovarium 3

    batuk-batuk sejak 3 hari yang lalu, muntah-muntah, sulit bak, bab sedikit dan kedua kaki

    bengkak sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit

    Riwayat Haid:

    - Menarche : 13 tahun

    - Siklus Haid : 30 hari, teratur

    - Lama Haid : 7hari

    - Dismenorea : +

    Riwayat Penyakit Dahulu:

    Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya. Pasien memiliki

    riwayat darah tinggi, riwayat penyakit jantung, riwayat sakit ginjal dan riwayat diabetes

    melitus

    Riwayat Penyakit Keluarga:

    Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit seperti pasien,

    III. Pemeriksaan Fisik

    Dilakukan pada tanggal 18 januari 2012

    o Vital Signs:- kesadaran : Compos mentis

    - keadaan umum : Sakit sedang

    - tekanan darah : 170/100 mmHg

    - nadi : 60 kali/menit

    - respirasi : 30 kali/menit

    - suhu : 37,8 0C

    Status Generalis:

    - Kepala : Normocephal

    - Mata : konjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat dan isokor,

    pergerakan bola mata baik.

    - THT : mukosa tidak hiperemis, sekret (-)

    - Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening, tidak terdapat

    pembesaran tiroid, trakea tidak deviasi

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    4/28

    Presentasi kasus kista ovarium 4

    Thorax simetris kiri dan kanan

    -Cor : BJ I-II normal regular, murmur (-), gallop (-)

    -Pulmo : suara napas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-)

    -Abdomen : Inspeksi : - Dinding perut membuncit

    Palpasi : - Teraba massa kistik, berbatas tegas, permukaan tidak rata, tidak

    mobile,ukuran 10 x 15cm,konsistensi kenyal

    Auskultasi : Bising usus (+)

    Perkusi : Nyeri ketok (+)

    Redup (+) pada massa

    Shifting dullness (+)

    -Extremitas : akral hangat, edema tungkai +/+

    IV. Pemeriksaan Penunjang

    - Pemeriksaan Laboratorium:

    Hematologi: - Hemoglobin : 9,8 g/dl ( N: 12-16 g/dl )

    - Leukosit : 11.420 /l ( N: 5000-10.000 /l )

    - Hematokrit : 28,9 % ( N: 3743 %)

    - Trombosit : 180.000 /l ( N: 150.000-450.000/l)

    - Golongan darah : B / rh (+)

    Kimia Darah: - GDS : -279 mg/dl

    Fungsi Liver: - Protein Total : - 7,2 g/dl ( N: 6-8 g/dl )

    - Albumin : - 3,5 g/dl ( N: 3-6 g/dl )

    - Globulin : - 3,7 g/dl ( N: 1,5-3,5 g/dl )

    - SGOT/SGPT : 21/l / 9 /l ( N: < 31 /l )

    Fungsi Ginjal: - Ureum : - 11mg/dl ( N: 17-43 mg/dl )

    - Kreatinin : - 0,9mg/dl ( N: 0,6-0,9 mg/dl )

    Imunoserologi: - HbSAg : Non Reaktif

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    5/28

    Presentasi kasus kista ovarium 5

    USG, tanggal 20 januari 2012

    - Tampak kista ovarium

    - kesan : Kistoma ovarii permagna papilaferum susp keganasan dengan gagal

    ginjal akut

    V. Diagnosis

    Kistoma ovarium susp keganasan dengan gagal ginjal akut

    VI. Diagnosis Banding

    Mioma uteri Kehamilan Kehamilan Ektopik

    VII. PENATALAKSANAN

    Perbaiki KU + vital sign IVFD RL 20 tpm Canul 02 3-4 lpm Ceftriaxon Inj 2x1 Amlodpin 1x10mg Spinronolakton 1x100mg Gastridin inj 2x1 Rencana operasi bila keadaan umumnya baik

    VIII. Prognosis

    Ad vitam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam

    - IX. Follow up perawatan18 januari

    2012

    S : batuk, sesak, oedem pada kaki

    O :TD : 130/90 mmHg R: 26x/mnt

    N : 120x/mnt S: 38,50C

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    6/28

    Presentasi kasus kista ovarium 6

    LAB : - GDS : 279 mg/dl

    - SGOT: 21u/l- SGPT: 9u/l- Ureum: 140mg/dl- Kreatinin5,7- Hb : 9,8d/l- Lekosit : 11.420d/l- Ht : 28,9%- Trombosit: 180.000 u/l- Protein total: 7,2 g/dl- Albumin : 3,5 g/dl- Globulin : 3,7 g/dl- Natrium : 137,9 mmol/l- Kalium : 4,98 mmol/l- Clorida : 109,4 mmol/l

    A: asites massive

    P : ceftriaxone

    ranitidine

    lasix

    obs ku dan ttv

    19 januari

    2012

    S : sesak, batuk

    O :TD : 110/80 mmHg R: 24x/mnt

    N : 84x/mnt S: 36,20C

    Lab: - Gds 186 mg/dl

    - Ureum: 154 mg/dl- Kreatinin : 5,1

    A: ckd riwayat Dm tipe II

    P :ceftriaxone

    ranitidine

    lasix

    Bsk pagi Co Spog

    Cek gds jam

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    7/28

    Presentasi kasus kista ovarium 7

    20 januari

    2012

    S : perut membesar, sesak, kaki bengkak

    O :TD : 130/80 mmHg R: 25x/mnt

    N : 88x/mnt S: 360C

    Lab: -Gds : 175 mg/dl

    - Kolesterol total : 115mg/dl- Kolesterol HDL :17 mg/dl- Kolesterol LDL : 85 mg/dl- Trigliserida : 127mg/dl- Asam urat : 10,5- Hb : 8,4g/dl- Lekosit :8250/ul- Ht : 24,9 %- Trombosit 194.000/ul- Natrium : 137,6-

    Kalium : 4,98- Clorida : 111,4

    A: ckd riwayat dm tipe II kistoma ovarii permagna

    P : ceftriaxone

    ranitidine

    lasix

    Cek elektrolit

    Cek Gds

    Iso balance

    21-januari-

    2012

    S : perut masih membesar,sesak,kaki oedem

    O: TD : 140/90 mmHg R: 24x/mnt

    N : 84x/mnt S: 36,20C

    Lab: Hb 9,8

    Lekosit 5510/ul

    Ureum 95

    Kreatinin 3,4

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    8/28

    Presentasi kasus kista ovarium 8

    Natrium : 142,7

    Kalium : 3,18

    Clorida : 109,8

    Gds 198

    A: ckd,riwayat dm II, Kiatoma ovarii permagna

    P : ceftriaxone

    ranitidine

    lasix

    nebu B3N3/8jam

    cek gds 1/2jam

    22-januari-

    2012

    S : : perut membesar sesak kaki odem

    O : TD : 130/80 mmHg R : 24 x/mnt

    N : 84 x/mnt S : 36,5 C

    LAB : - GDS : 160 mg/dl

    - SGOT: 21u/l- SGPT: 9u/l- Ureum: 11mg/dl- Kreatinin: 0,9

    A ckd,riwayat dm II, Kiatoma ovarii permagna

    P : ceftriaxone

    ranitidine

    lasix

    nebu B3N3/8jam

    cek gds 1/2jam

    23 januari

    2012

    S : perut membesar sesak kaki odem

    O : TD : 130/90 R: 26x/menit

    N : 84x/menit S : 36C

    Lab gds 211

    A : ckd,riwayat dm II, Kiatoma ovarii permagna

    P : ceftriaxone

    ranitidine

    lasix

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    9/28

    Presentasi kasus kista ovarium 9

    nebu B3N3/8jam

    cek gds 1/2jam

    24 januari

    2012

    S : perut membesar sesak kaki odem

    O : TD : 140/100 R : 24 x/menit

    N : 120x/menit S : 36,5C

    LAB : - GDS : 154 mg/dl

    - SGOT: 21u/l- SGPT: 9u/l- Ureum: 87mg/dl- Kreatinin43- Hb : 11,1g/dl- Lekosit : 6620/ul- Ht : 33,3%- Trombosit: 221000 u/l- Natrium : 140,6 mmol/l- Kalium : 3,40 mmol/l- Clorida : 105,6 mmol/l

    A : ckd,riwayat dm II, Kiatoma ovarii permagna

    P : ceftriaxone

    ranitidine

    lasixnebu B3N3/8jam

    cek gds 1/2jam

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    10/28

    Presentasi kasus kista ovarium 10

    25 januari

    2012

    S : perut membesar sesak kaki odem

    O : TD : 160/100 R : 22x/menit

    N : 92x/menit S : 36,8C

    Gds 127

    A : ckd,riwayat dm II, Kiatoma ovarii permagna

    P : ceftriaxone

    ranitidine

    lasix

    nebu B3N3/8jam

    cek gds 1/2jam

    26 januari

    2012

    S : : perut membesar sesak kaki odem

    O : TD : 150/100 R : 24x/menit

    N : 100x/menit S : 36,6C

    Gds 85

    A : ckd,riwayat dm II, Kiatoma ovarii permagna

    P : ceftriaxone

    Ranitidine

    Lasix

    nebu B3N3/8jam

    cek gds 1/2jam

    Ket: tgl 26-januari pasien pulang paksa

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    11/28

    Presentasi kasus kista ovarium 11

    Pembahasan Kasus

    Identifikasi

    Pasien datang ke UGD RSUD Cilegon dengan keluhan perut semakin membesarsejak 3 bulan terakhir ini. Pasien mengeluhkan hal seperti ini sejak tahun 2010. Namun

    perut semakin membesar 3 bulan sebelum masuk ke rumah sakit. Pasien jg mengeluh sesak

    nafas, batuk-batuk sejak 3 hari yang lalu, muntah-muntah, sulit bak, bab sedikit dan kedua

    kaki bengkak sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit. Setelah dilakukan anamnesa dan

    pemeriksaan fisik, dilakukan pemeriksaan penunjang terhadap pasien. Dilakukan USG

    abdomen terhadap pasien, dan terlihat adanya kista ovarium. Pasien di diagnosa dengan

    Kistoma ovarium susp keganasan dengan gagal ginjal akut

    1.Apakah penegaakkan diagnosis ini sudah tepat?

    Cara diagnosis pada kasus ini sudah adekuat karena sudah dilakukan pemeriksaan fisik

    perut membuncit,teraba massa kistik, berbatas tegas, permukaan tidak rata, tidak mobile

    dan pemeriksaan penunjang USG sehingga didapatkan gambaran kista ovarium.

    2. Mengapa tindakan operasi pada kasus ini dilaksanakan bila keadaan umumnya baik?

    Karena pada saat datang ke rumah sakit keadaan umun pasien tersebut lemah dan pada

    pemeriksaan lab didapatkan Hemoglobin 9,8 g/dl, GDS 279 mg/dl, Ureum 11mg/dl,

    kreatinin 0,9mg/dl.

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    12/28

    Presentasi kasus kista ovarium 12

    Tinjauan Pustaka

    I. Definisi

    Kista adalah kantung yang berisi cairan. Kista Ovarium (atau kista indung telur)

    berisi cairan, normalnya berukuran kecil, yang terletak di indung telur (Ovarium). Kista

    indung telur dapat terbentuk kapan saja, pada masa pubertas sampai menopause atau

    juga selama masa kehamilan.

    ( Gambar: Kista pada ovarium )

    II. Etiologi

    Sampai sekarang ini penyebab dari Kista Ovarium belum sepenuhnya dimengerti,

    tetapi beberapa teori menyebutkan adanya gangguan dalam pembentukan estrogen dan

    dalam mekanisme umpan balik ovarium-hipotalamus.

    Beberapa dari literatur menyebutkan bahwa penyebab terbentuknya kista pada

    ovarium adalah gagalnya sel telur (folikel) untuk berovulasi.

    Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormon dan kegagalanpembentukan salah satu hormon tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium

    tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormon

    hipofisa dalam jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan

    penimbunan folikel yang berbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel

    tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, karena itu

    terbentuk kista di dalam ovarium.

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    13/28

    Presentasi kasus kista ovarium 13

    III. Anatomi dan Histologi Ovarium

    Anatomi

    Ovarium pada seorang wanita dewasa sebesar ibu jari tangan dan terletak di kiri

    dan di kanan, dekat pada dinding pelvis di fossa ovarika. Ovarium berhubungan dengan

    uterus dengan ligamentum ovarii proprium. Pembuluh darah kedua ovarium melalui

    ligamentum suspensorium ovarii. Ovarium terletak pada lapisan belakang ligamentum

    latum. Sebagian besar ovarium berada intraperitoneal dan tidak dilapisi oleh peritoneum.

    Bagian ovarian kecil berada dalam ligamentum latum (hilus ovarii). Disitu masuk

    pembuluh-pembuluh darah dan saraf yang ke ovarium. Lipatan yang menghubungkan

    lapisan belakang ligamentum latum dan ovarium dinamakan mesovarium.

    (Gambar: Organ reproduksi Wanita)

    Histologi

    Bagian ovarium yang berada di dalam cavum peritonei dilapisi oleh epitel kubik-

    silindrik, disebut epithelium germinativun. Dibawah epitel ini terdapat tunika albuginea

    dan di bawahnya lagi baru ditemukan lapisan tempat folikel folikel primordial. Pada

    wanita diperkirakan terdapat banyak folikel. Tiap bulan satu folikel, kadang-kadang dua

    folikel, berkembang menjadi folikel de graaf. Folikel-folikel ini merupakan bagian

    ovarium yang terpenting, dan dapat ditemukan di korteks ovarii dalam letak yang

    beraneka ragam, dan pula dalam tingkattingkat perkembangan dari satu sel telur yang

    dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai folikel de graaf yang matang. Folikel

    yang matang ini terisi dengan likuour folikuli yang mengandung estrogen, dan siap

    untuk berovulasi.

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    14/28

    Presentasi kasus kista ovarium 14

    ( Gambar: Histologi folikel De Graaf )

    IV. Patofisiologi

    Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang

    disebutFolikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih

    dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus

    luteum, yang padasaat matang memiliki struktur 1,5 2 cm dengan kista ditengah-

    tengah. Bila tidak terjadifertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis

    dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula

    akan membesar kemudiansecara gradual akan mengecil selama kehamilan.

    Fungsi Ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormon, dan kegagalan

    pembentukan salah satu hormon tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium

    tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormon

    hipofisa dalam jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan

    penimbunan folikel yang terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel

    tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara

    tidak sempurna di dalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium dan

    menyebabkan kemandulan pada wanita

    Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan

    selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista

    theca-lutein.Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG.

    Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas

    terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik gestasional

    (hydatidiform mole danchoriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple

    dengan diabetes, HCGmenyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien

    dalam terapi infertilitas,induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan

    LH) atau terkadangclomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari,

    terutama bila disertai dengan pemberian HCG. Kista neoplasia dapat tumbuh dari

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    15/28

    Presentasi kasus kista ovarium 15

    proliferasi sel yang berlebih dantidak terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat

    ganas atau jinak.

    Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh

    ini, keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian

    besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah

    kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area

    kistik, termasuk jenis ini adalah tumor selgranulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor

    dari germ sel primordial. Teratoma berasaldari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3

    lapisan germinal embrional; ektodermal,endodermal, dan mesodermal.15 Endometrioma

    adalah kista berisi darah dari endometriumektopik. Pada sindroma ovari pilokistik,

    ovarium biasanya terdiri folikel-folikel denganmultipel kistik berdiameter 2-5 mm,

    seperti terlihat dalam sonogram

    .

    ( Gambar: Fisiologi menstruasi )

    V.Klasifikasi kista ovarium

    Klasifikasi tumor ovarii sampai sekarang belum ada yang benar-benar memuaskan, baik

    pembagian secara klinis maupun secara patologis anatomis. Tumor kistik merupakan

    jenisyang paling sering terjadi terutama yang bersifat non-neoplastik, seperti kista retensi

    yang berasal dari corpus luteum. Tetapi di samping itu ditemukan pula jenis yang betul

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    16/28

    Presentasi kasus kista ovarium 16

    merupakanneoplasma. Oleh karena itu tumor kistik dari ovarium yang jinak dibagi dalam

    golongan non-neoplastik (fungsionil) dan golongan neoplastic

    V.1. Tumor Non-neoplastik Jinak Ovarium.

    V.1.1.Kista Fungsional

    Ini merupakan jenis kista Ovarium yang paling banyak ditemukan. Kista ini berasal dari sel

    telur dan korpus luteum, terjadi bersamaan dengan siklus menstruasi yang normal.

    Kista fungsional akan tumbuh setiap bulan dan akan pecah pada masa subur, untuk

    melepaskan sel telur yang pada waktunya siap dibuahi oleh sperma. Setelah pecah, kista

    fungsional akan menjadi kista folikuler dan akan hilang saat menstruasi.

    Kista Fungsional terdiri dari : kista folikel dan kista korpus luteum. Keduanya tidak

    mengganggu. Tidak menimbulkan gejala dan dapat menghilang sendiri dalam waktu 6-8

    minggu.

    a. Kista Folikuler

    Kista ini berasal dari follikel yang menjadi besar semasa proses atresia folliculi. Setiap

    bulan sejumlah besar follikel menjadi mati, disertai kematian ovum, disusul

    dengandegenerasi dari epitel follikel. Pada masa ini tampaknya sebagai kista-kista kecil.

    Tidak jarang ruangan follikel diisi dengan cairan yang banyak, sehingga terbentuklah kista

    yang besar, yang dapat ditemukan pada pemeriksaan klinis. Biasanya besarnya tidak

    melebihisebuah jeruk. Sering terjadi pada pubertas, climacterium, dan sesudah

    salpingektomi.

    Folikel sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel telur pada saat ovulasi bilamana

    ada rangsangan LH (luteinizing Hormon). Pengeluaran hormon diatur oleh kelenjar

    hipofisis di otak. Bilamana semuanya berjalan lancar sel telur akan dilepaskan dan mulai

    perjalanannya ke saluran telur untuk dibuahi. Kista folikuler terbentuk jika lonjakan LH

    tidak terjadi dan reaksi rantai ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau

    melepaskan sel telur dan bahkan folikel tumbuh terus hingga menjadi sebuah kista. Kista

    folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan

    sendirinya antara 2-3 siklus menstruasi.

    Gejala-gejala

    Kista jenis ini tidak memberikan gejala yang karakteristik, bahkan kadang-kadangtidak

    menunjukkan gejala-gejala apapun. Kurve suhu basal bersifat monofasis. Bila

    mencapaiukuran yang cukup besar, kista tersebut dapat memberikan rasa penuh dan tidak

    enak padadaerah yang dikenai. Seperti pada semua tumor ovarii dapat menyebabkan torsi.

    Kadang-kadang walaupun jarang, dapat terjadi rupture spontan, dengan disertai tanda-tanda

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    17/28

    Presentasi kasus kista ovarium 17

    perdarahan intra abdominal sehingga gambaran klinisnya dapat menyerupai suatu

    kehamilanektopik yang terganggu. Yang paling sering terjadi ialah cairan kista tersebut

    mengalamiresorpsi secara spontan setelah satu atau dua siklus.

    Diagnosa

    Diagnosa hanya dapat ditentukan dengan palpasi dari tumor tersebut. Tetapi kita tidak akan

    dapat menentukan dengan sekali pemeriksaan, apakah kista ini neoplastik atau

    nonneoplastik, kecuali bila ukurannya sangat besar.Terapi

    Biasanya tak memerlukan terapi karena mengalami resorpsi spontan. Bila harusdiadakan

    operasi oleh karena adanya salah satu gangguan klinis atau oleh karena indikasilain,

    sebaiknya tindakannya disesuaikan dengan keadaan. Bila kista kecil dapat dilakukan punksi

    atau eksisi saja. Bila besar sebaiknya di enucleasi dengan meninggalkan jaringanovarium

    yang normal

    b. Kista Korpus luteum Kista ini dapat terjadi pada kehamilan, lebih jarang di luar

    kehamilan. Kista lutein yangsesungguhnya, umumnya berasal dari corpus luteum

    haematoma. Perdarahan ke dalam ruangcorpus selalu terjadi pada masa vaskularisasi. Bila

    perdarahan ini sangat banyak jumlahnya,terjadilah corpus luteum haematoma, yang

    berdinding tipis dan berwarna kekuning-kuningan.Secara perlahan-lahan terjadi resorpsi

    dari unsur-unsur darah, sehingga akhirnya tinggallahcairan yang jernih, atau sedikit

    bercampur darah. Pada saat yang sama dibentuklah jaringanfibroblast pada bagian dalam

    lapisan lutein sehingga pada kista corpus lutein yang tua, sel-sellutein terbenam dalam

    jaringan-jaringan perut.

    Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telur dilepaskan, rantai peristiwa lain dimulai. Folikel

    kemudian beraksi terhadap LH dengan menghasilkan hormon Estrogen dan progesteron

    dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk pembuahan. Perubahan dalam folikel ini

    disebut sebagai korpus luteum. Tetapi kadang-kadang setelah sel telur dilepaskan, lubang

    keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus

    luteum membesar dan menjadi kista. Meski kista ini biasanya hilang dengan sendirinya

    dalam beberapa minggu, tetapi kista ini dapat tumbuh hingga 4-9 inci (10 cm) diameternya

    dan berpotensi untuk berdarah dengan sendirinya atau mendesak ovarium yang

    menyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista ini berisi darah, kista ini dapat pecah dan

    menyebabkan perdarahan intestinal dan nyeri tajam yang tiba-tiba.

    Gejala-gejala

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    18/28

    Presentasi kasus kista ovarium 18

    Pada beberapa kasus sering mnyerupai kehamilan ektopik. Haid kadang-kadangterlambat,

    diikuti dengan perdarahan sedikit yang terus menerus, disertai rasa sakit pada bagian perut

    bawah. Pada pemeriksaan klinis ditemukan benjolan yang sakit. Ada yangmenganggap

    kista ini sebagai korpus luteum persistens, dimana oleh sesuatu sebab tidak terjadi regresi.

    Suatu jenis yang jarang dari kista lutein ialah yang ditemukan pada molahydatidosa atau

    chorio epithelioma. Dalam beberapa kasus dari jenis ini, dindingnya dibentuk oleh sel

    granulose yang mengalami luteinisasi, tetapi pada umumnya kista dibntuk oleh seltheca

    lutein dan jaringan ikat.

    c. Stein Levental ovary

    Biasanya kedua ovarium membesar dan bersifat polykistik, permukaan rata,

    berwarnakeabu-abuan dan berdinding tebal. Pada pemeriksaan mikroskopis akan tampak

    tunica yangtebal dan fibrotik. Dibawahnya tampak follikel dalam bermacam-macam

    stadium, tetapi tidak ditemukan corpus luteum. Secara klinis memberikan gejala yang

    disebut Stein-LeventhalSyndrom, yaitu yang terdiri dari hirsutisme, sterilitas, obesitas dan

    oligomenorrhoe.Kecenderungan virilisasi mungkin disebabkan hyperplasi dari tunica

    interna yangmenghasilkan zat androgenic. Kelainan ini merupakan penyakit herediter yang

    autosomaldominant.

    d. Germinal inclusion cyst

    Terjadi oleh karena invaginasi dari epitel germinal dari ovarium. Biasanya terjadi pada

    wanita tua. Tidak pernah memberi gejala-gejala yang berarti.

    e. Kista endometrial

    Kista ini endometriosis yang berlokasi di ovarium.

    ( Gambar: Siklus sel telur dalam ovarium )

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    19/28

    Presentasi kasus kista ovarium 19

    V.2.1. Kista ovarium yang neoplastik atau proliferative

    V.2.1 Kistoma ovarii simpleks

    Kista ini memiliki permukaan yang rata dan halus, biasanya bertangkai, seringkali

    bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan didalam kista jernih,

    serus, dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak lapisan epitel lapis kubik.

    Berhubung dengan adanya tangkai, dapat terjadi torsi disertai gejala-gejala yang

    mendadak. Diduga kista ini merupakan suatu jenis kistadenoma serosum, yang

    kehilangan epitel kelenjarnya berhubung dengan tekanan cairan dalam kista. Terapi

    terdiri atas pengangkatan kista, akan tetapi jaringan yang dikeluarkan harus segera

    diperiksa secara histologik untuk mengetahui apakah ada keganasan.

    V.2.2 Kistadenoma ovarii musinosum

    Asal tumor ini masih belum diketahui dengan pasti. Menurut meyer, tumor ini

    mungkin berasal dari suatu teratoma dimana dalam pertumbuhannya satu elemen

    mengalahkan elemen-elemen lain. Ada juga pendapat yang mengatakan tumor ini

    berasal dari epitel germinativum . Dan ada juga pendapat lain yang menduga tumor ini

    memiliki asal yang sama dengan tumor Brenner.

    Angka kejadian

    Tumor ovarium ini terbanyak ditemukan bersama-sama dengan kistadenoma ovarii

    serosum. Kedua tumor ini merupakan kira-kira 60% dari seluruh tumor ovarium,

    sedangkan kistadenoma ovarii musinosum merupakan 40% dari seluruh kelompok

    neoplasma ovarium. Tumor ini paling sering ditemukan pada wanita yang berusia

    antara 20-50 tahun, dan jarang sekali pada masa prapubertas.

    Gambaran klinik

    Tumor ini lazimnya berbentuk multilokuler; oleh karena itu permukaan terlihat

    seperti berlobus-lobus. Kira-kira 10% dapat mencapai ukuran yang amat besar. Tumor

    biasanya unilateral, tetapi terkadang dapat juga dijumpai yang bilateral. Kista

    menerima darahnya melalui suatu tangkai; kadang-kadang dapat juga terjadi torsi yang

    dapat mengganggu sirkulasi. Gangguan ini dapat menyebabkan perdarahan dalam kista

    dan perubahan degeneratif, yang memudahkan timbulnya perlekatan kista dengan

    omentum, usus-usus, dan peritoneum parietale.

    Dinding kista agak tebal dan berwarna putih keabu-abuan; yang terakhir ini bila

    terjadi perdarahan atau perubahan degeneratif didalam kista. Pada pembukaan kista

    terdapat cairan lendir yang khas, kental seperti gelatin, melekat, dan berwarna kuning

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    20/28

    Presentasi kasus kista ovarium 20

    sampai kecoklatan (hal ini tergantung percampurannya dengan darah). Jika terjadi

    robekan pada dinding kista, maka sel-sel epitel dapat tersebar pada permukaan

    peritoneum rongga perut, dan dengan sekresinya menyebabkan pseudomiksoma

    peritonei. Akibat dari pseudomiksoma peritonei adalah timbulnya penyakit menahun

    dengan musin terus bertambah dan menyebabkan banyak perlekatan. Pada kista

    kadang-kadang dapat ditemukan daerah padat, dan pertumbuhan papiler. Tempat-

    tempat tersebut perlu diteliti dengan seksama karena biasanya akan ditemukan tanda-

    tanda keganasan. Keganasan ini kira-kira 5-10% dari kistadenoma musinosum.

    ( Gambar: kistadenoma ovarii musinosum )

    Pada pemeriksaan mikroskopik tampak dinding kista yang dilapisi oleh epitel torak

    tinggi dengan inti pada dasar sel; terdapat diantaranya sel-sel yang membundir karena

    terisi lendir (goblet cells).

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    21/28

    Presentasi kasus kista ovarium 21

    ( Gambar: Patologi anatomi kistadenoma ovarii musinosum)

    Penanganan

    Penanganan terdiri atas pengangkatan tumor. Jika pada operasi tumor sudah cukup

    besar sehingga tidak tampak banyak sisa ovarium yang normal, biasanya dilakukan

    pengangkatan ovarium beserta tuba (salpingo-ooforektomi). Pada saat pengangkatan

    kista sedapat-dapatnya diusahakan mengangkatnya dengan in toto tanpa mengadakan

    pungsi terlebih dahulu. Jika tumor berukuran besar, maka perlu dilakukan pungsi untuk

    mengecilkan tumor, lubang pungsi harus ditutup dengan rapi sebelum mengeluarkan

    tumor dari rongga perut. Setelah kista diangkat, harus dilakukan pemeriksaan

    histologik ditempat-tempat yang dicurigai keganasan.

    V.2.3 Kistadenoma ovarii serosum

    Pada umumnya para penulis berpendapat bahwa kista ini berasal dari epitel

    permukaan ovarium (germinal epithelium).

    Angka Kejadian

    Kista ini ditemukan dalam frekuensi yang hampir sama dengan kistadenoma

    musinosum dan dijumpai pada golongan umur yang sama. Kista ini agak lebih sering

    ditemukan bilateral.

    Gambaran Klinik

    Bentuk kista ini umumnya unilokular, bila multilokular perlu dicurigai adanya

    keganasan. Kista ini dapat membesar, tetapi tidak akan sebesar kista musinosum.

    Warna kista ini putih keabu-abuan. Ciri khas kista ini adalah potensi pertumbuhan

    papiler kedalam rongga kista sebesar 50% dan keluar pada permukaan kista sebesar

    5%. Isi kista berupa cairan berwarna kuning, dan terkadang coklat karena campuran

    dengan darah. Tidak jarang kistanya sendiri berukuran kecil, tetapi permukaannya

    penuh dengan pertumbuhan papiler (solid papilloma). Pada umumnya sulit untuk

    membedakan kistadenoma papiliferum yang ganas dari yang jinak, bahkan

    pemeriksaan mikroskopik pun tidak memberikan kepastian.

    Perubahan Keganasan

    Apabila ditemukan pertumbuhan papilifer, proliferasi dan stratifikasi epitel, serta

    anaplasia dan mitosis pada sel-sel, kistadenoma serosum secara mikroskopik

    digolongkan kedalam kelompok tumor ganas. Akan tetapi, garis pemisah antara

    kistadenoma ovarii papiliferum yang jelas ganas kadang-kadang sukar ditentukan. Bila

    pada suatu kasus terdapat implantasi pada peritoneum disertai dengan asites, maka

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    22/28

    Presentasi kasus kista ovarium 22

    prognosis penyakit itu kurang baik, meskipun secara histopatologis pertumbuhan itu

    mungkin jinak. Klinis kasus tersebut harus dianggap sebagai neoplasma ovarium yang

    ganas (clinically malignant).

    Terapi

    Penatalaksanaan pada umumnya sama dengan kistadenoma ovarii musinosum.

    Hanya, berhubung dengan lebih besaarnya potensi keganasan, maka perlu dilakukan

    pemeriksaan yang teliti setelah tumor dikeluarkan.

    V.2.4 Kista endometrioid

    Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan yang licin; pada dinding dalam

    terdapat satu lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan epitel endometrium. Kista ini

    tidak ada hubngannya dengan endometriosis ovarii.

    V.2.5 Kista Dermoid

    Sebenarnya kista dermoid adalah salah satu teratoma kistik yang jinak dimana

    struktur-struktur ektodermal dengan diferensiasi sempurna, seperti epitel kulit, rambut,

    gigi, dan produk glandula sebacea berwarna putih kuning menyerupai lemak lebih

    menonjol daripada elemen-elemen entoderm dan mesoderm. Dinding kista keabu-

    abuan dan agak tipis, konsistensi sebagian kistik kenyal dan sebagian lagi padat. Dapat

    terjadi perubahan kearah keganasan, seperti karsinoma epidermoid.

    (Gambar: Kista dermoid)

    Tentang histogenesis kista dermoid, teori yang paling banyak dianut adalah bahwa

    tumor berasal dari sel telur melalui proses partenogenesis. Gambaran klinis dari tumor

    ini adalah nyeri mendadak yang dirasakan diperut bagian bawah karena torsi tangkai

    kista dermoid. Dinding kista dapat ruptur sehingga isi kista keluar di rongga

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    23/28

    Presentasi kasus kista ovarium 23

    peritoneum. Penatalaksanaannya dengan pengangkatan kista dermoid bersama seluruh

    ovarium.

    VI.1. Gambaran Klinis Tumor jinak ovarium

    Banyak tumor jinak ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama tumor

    jinak ovarium yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda adalah akibat dari pertumbuhan,

    aktivitas endokrin, atau komplikasi dari tumor-tumor tersebut.

    VI.1 Akibat pertumbuhan

    Adanya tumor didalam perut bagian bawah akan menyebabkan pembenjolan

    pada perut dan tekanan pada alat-alat disekitarnya, yang hal tersebut dipengaruhi oleh

    besarnya tumor dan posisinya didalam perut. Bila tumor berposisi didepan uterus,

    tumor dapat menekan kandung kemih sehingga menimbulkan gangguan miksi. Selain

    gangguan miksi, tekanan tumor juga dapat mengakibatkan obstipasi, dan edema

    tungkai. Bila tumor berukuran besar dapat terjadi tidak nafsu makan, rasa sesak, dan

    lain-lain.

    VI.2 Akibat aktivitas hormonal

    Pada umumnya tumor jinak ovarium tidak mengubah pola haid, kecuali jika

    tumor itu sendiri mengeluarkan hormon.

    VI.3 Akibat komplikasi

    Perdarahan ke dalam kista, bila dalam jumlah sedikit hanya akan menimbulkan

    gejala klinis yang minimal. Tetapi bila terjadi dalam jumlah yang banyak, akan terjadi

    distensi yang cepat dari kista sehingga menimbulkan nyeri perut yang mendadak.

    Putaran tangkai (Torsi), dapat terjadi pada tumor yang bertangkai dengan

    diameter 5 cm atau lebih dan ukurannya belum terlalu besar karena kalau ukurannya

    terlalu besar justru akan terbatas gerakannya. Putaran tungkai menyebabkan gangguan

    sirkulasi meskipun gangguan ini jarang bersifat total. Adanya putaran tangkai akan

    menimbulkan tarikan pada ligamentum infundibulopelvik terhadap peritoneum

    parietale dan ini akan menimbulkan rasa sakit. Perlu hal ini diperhatikan pada

    pemeriksaan. Karena vena lebih mudah tertekan, terjadilah pembendungan darah dalam

    tumor dengan pembesaran tumor dan terjadinya perdarahan didalamnya. Jika putaran

    tungkai berjalan terus, akan terjadi nekrosis hemoragik dalam tumor, dan jika tidak

    diambil tindakan, dapat terjadi robekan dinding kista dengan perdarahan

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    24/28

    Presentasi kasus kista ovarium 24

    intraabdominal atau perdarahan sekunder. Bila putaran tungkai terjadi perlahanlahan,

    tumor dapat melekat pada omentum, yang membuat sirkulasi baru untuk tumor

    tersebut. Tumor mungkin melepaskan diri dari uterus dan menjadi tumor parasit atau

    tumor pengembara.

    Kondisi yang mempermudah terjadinya terjadinya torsi ialah kehamilan karena

    pada kehamilan uterus yang membesar dapat mengubah letak tumor, dan karena

    sesudah persalinan dapat terjadi perubahan mendadak dalam rongga perut.

    Infeksi pada tumor, terjadi jika tumor berada didekat sumber kuman patogen.

    Kista dermoid cenderung mengalami peradangan yang disusul dengan pernanahan.

    Robekan dinding kista, biasanya terjadi karena torsi tangkai, akan tetapi dapat

    pula terjadi karena trauma, dan persetubuhan. Kalau kista hanya mengandung cairan

    serosa, rasa nyeri akibat robekan dan iritasi peritoneum segera mengurang. Tetapi bila

    robekan disertai perdarahan yang timbul secara akut, maka akan menimbulkan rasa

    nyeri yang terus-menerus disertai tanda-tanda akut abdomen.

    Perubahan keganasan,biasanya terjadi pada beberapa kista jinak. Oleh sebab itu

    perlu dilakukan pemeriksaan patologi anatomi setelah tumor tersebut diangkat. Adanya

    asites perlu dicurigai adanya keganasan, sehingga akan memperkuat diagnosis

    keganasan.

    VII. Diagnosis Tumor Jinak Ovarium

    Apabila pada pemeriksaan ditemukan tumor dirongga perut bagian bawah dan atau

    dirongga panggul, maka setelah diteliti sifatnya (besarnya, lokalisasinya, permukaan,

    konsistensi, dan mobilisasinya), perlulah ditentukan jenis tumor tersebut. Pada tumor

    ovarium biasanya uterus dapat teraba tersendiri, terpisah dari tumor. Jika tumor ovarium

    terletak digaris tengah dalam rongga perut bagian bawah dan konsistensinya kistik, perlu

    dipikirkan adanya kehamilan ataupun kandung kemih yang penuh. Pada pengambilan

    anamnesis yang cermat dan disertai pemeriksaan tambahan, kemungkinan-kemungkinan

    tersebut dapat disingkirkan.

    Metode-metode seperti laparoskopi, ultrasonografi, foto roentgen, dan parasentesis

    dapat menolong dalam pembuatan diagnosis yang tepat.

    VIII. Pemeriksaan Penunjang Tumor Jinak Ovarium

    I. USG kista ovarium

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    25/28

    Presentasi kasus kista ovarium 25

    Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor

    berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan

    dapat pula dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.

    Kista Ovarium terlihat sebagai struktur kistik yang bulat (kadang-kadang oval) dan

    terlihat sangat echolucent dengan dinding dinding yang tipis/tegas/licin, dan di tepi

    belakang kista nampak bayangan echo yang lebih putih dari dinding depannya. Kista ini

    dapat bersifat unillokuler (tidak bersepta) atau multilokuler (bersepta-septa). Kadang-

    kadang terlihat bintik-bintik echo yang halus-halus (internal echoes) di dalam kista yang

    berasal dari elemen-elemen darah di dalam kista.

    2. Transabdominal Sonogram

    Transabdominal ultrasonography lebih baik dibandingkan endovaginal

    ultrasonography untuk mengevaluasi besarnya massa serta struktur intra abdominal

    lainnya, seperti ginjal, hati, dan asites. Syarat pemeriksaan transabdominal sonogram

    dilakukan dalam keadaan vesica urinaria terisi/penuh.

    3. Laparaskopi

    Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor berasal

    dari ovarium atau tidak, serta untuk menentukan sifat-sifat tumor itu. Dengan

    pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor berasal dari

    uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapat pula

    dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.

    4. Endovaginal Sonogram

    Pemeriksaan ini dapat menggambarkan/memperlihatkan secara detail struktur

    pelvis. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara endovaginal. Pemeriksaan dilakukan

    dalam keadaan vesica urinaria kosong.

    5. MRI

    MRI lebih jelas memperlihatkan jaringan halus dibandingkan dengan CT-scan,

    serta ketelitian dalam mengidentifikasi lemak dan produk darah. CT-Scan dapat

    pemberian petunjuk tentang organ asal dari massa yang ada. MRI tidak terlalu

    dibutuhkan dalam beberapa/banyak kasus. USG dan MRI jauh lebih baik dalam

    mengidentifikasi kista ovarium dan massa/tumor pelvis dibandingkan dengan CT-Scan.

    6.Parasintesis

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    26/28

    Presentasi kasus kista ovarium 26

    Pungsi ascites berguna untuk menentukan sebab ascites. Perlu diperhatikan bahwa

    tindakantersebut dapat mencemarkan kavum peritonei dengan isi kista bila dinding kista

    tertusuk

    IX. Diagnosis Banding Tumor Jinak Ovarium

    Diagnosis pasti tidak dapat dilihat dari gejala-gejala saja. Karena banyak penyakit

    dengan gejala yang sama pada kista ovarium, seperti:

    EndometriosisPada pemeriksaan endovaginal sonogram tampak karakteristik yang difus, echo

    yang rendah sehingga memberikan kesan yang padat.

    Kehamilan Ektopik

    Pada pemeriksaan endovaginal sonogram memperlihatkan ring sign pada tuba,

    dengan dinding yang tebal disertai cairan yang bebas disekitarnya. Tidak ada

    pembuahan intrauterine.

    Kanker ovariumPada pemeriksaan transvaginal ultrasound di dapatkan dinding tebal dan

    ireguler (gambar Ca.Ovarium stage II).

    KehamilanDapat dibedakan dengan reaksi biologis, rontgen dan auskultasi

    Appendisitis akutBila torsi terjadi pada ovarium kanan, gejala gejalanya dapat menyerupai

    appendisitis akut.

    Mioma uteriBila tumor masih kecil, kadangkadang sukar dibedakan antara keduanya.

    Perbedaannya ialah tumor ovarium dapat dirasakan bahwa tumor tersebut dapat

    dipisahkan dari uterus.

    X. Penatalaksanaan Tumor Jinak Ovarium

    Dapat dipakai prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan

    tumor non-neoplastik tidak. Pada tumor yang non-neoplastik biasanya akan mengalami

    pengecilan secara spontan dan menghilang, sehingga pada pemeriksaan ulangan setelah

    beberapa minggu dapat ditemukan ovarium yang besarnya normal. Oleh sebab itu, dalam

    hal ini hendaknya diambil sikap untuk menunggu selama 2 sampai 3 bulan, sementara

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    27/28

    Presentasi kasus kista ovarium 27

    mengadakan pemeriksaan ginekologis berulang. Jika selama waktu observasi dilihat

    peningkatan dalam pertumbuhan tumor tersebut, maka dapat disimpulkan kemungkinan

    besar tumor tersebut bersifat neoplastik, dan dapat dipertimbangkan suatu pengobatan

    operatif.

    Tindakan operatif pada tumor ovarium neoplastik jinak adalah pengangkatan tumor

    dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor. Akan tetapi

    bila tumornya besar atau ada komplikasi yang menyertai, perlu dilakukan pengangkatan

    ovarium, yang biasanya disertai dengan pengangkatan tuba (salpingo-ooforektomi). Paada

    saat operasi kedua ovarium harus diperiksa untuk mengetahui apakah tumor ditemukan

    pada satu atau pada kedua ovarium. Pada operasi tumor ovarium yang diangkat harus

    segera dibuka untuk mengetahui apakah ada keganasan atau tidak.

    Jika terdapat keganasan, operasi yang tepat adalah histerektomi dan salpingo-

    ooforektomi bilateral. Akan tetapi pada wanita muda yang masih ingin memiliki keturunan

    dan dengan tingkat keganasan tumor yang rendah, dapat dipertanggungjawabkan untuk

    mengambil resiko dengan melakukan operasi yang tidak seberapa radikal.

  • 7/29/2019 Case Kista Ovarium ADAM

    28/28

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Achadiat, Chrisdiono M. Prosedur Tetap Obstetri dan Ginekolog. Edisi 2, EGC,Jakarta,2006.

    2. De Jong, W., Tumor Ovarium dalam Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta:EGC. 2007:729-730.

    3. Kumar,Robins. Ovarium dalam Buku Ajar Patologi II. Edisi 4. Jakarta: EGC.2007: 390-393.

    4.

    Mansjoer, A. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1. MediaAesculapuis. Jakarta : 388-389.

    5. Prawirohardjo,Sarwono. Ilmu Kandungan. Edisi kedua. Jakarta. Penerbit BinaPustaka.2007: 346-361.

    6. Cunningham, Mac Donald, Gant, Levono, Gilstrap, Hanskin, Clark. 2005.Williams Obstretics 21th edition. Prentice-Hall International Inc.