Post on 06-Mar-2019
A to Z
PENYAKIT
REMATIK
AUTOIMUN
Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana pen-jara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, di-pidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00
A to Z
PENYAKIT
REMATIK
AUTOIMUN
dr. Sandra Sinthya Langow, Sp.PD-KR & Anang YB
Penerbit PT Elex Media Komputindo
A to Z PENYAKIT REMATIK AUTOIMUN
Ditulis oleh dr. Sandra Sinthya Langow, Sp.PD-KR & Anang YB
©2018 dr. Sandra Sinthya Langow, Sp.PD-KR & Anang YB
Editor: Yulian Masda (ima@elexmedia.id)
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Diterbitkan pertama kali oleh
Penerbit PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia - Jakarta
Anggota IKAPI, Jakarta
718061062
ISBN: 978-602-04-7714-5
Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta
Isi di luar tanggung jawab percetakan
Daftar Isi
Prakata ............................................................................................................ xii
Oh, My God! Saya Kena Rematik Autoimun ......................................... xiii
Bagian Satu TAHU REMATIK AUTOIMUN? .............................. 1
Bab 1 Apa Itu Autoimun? ........................................................................... 2
80% Disandang Perempuan ................................................................... 3
Sekilas Jenis-jenis Penyakit Autoimun .............................................. 3
Apakah Saya Bisa Sembuh? .................................................................. 7
Pencegahan Penyakit Autoimun ......................................................... 9
Bab 2 Mengenal Rheumatologist............................................................... 12
Layanan Seorang Dokter Konsultan Reumatologi .......................... 13
Bab 3 Deteksi Dini Sakit Sendi .................................................................. 16
Saya Sakit Apa? ....................................................................................... 17
Bab 4 Rematik yang Paling Sering Ditemukan ...................................... 20
Rematik Luar Sendi ................................................................................ 20
Rematik yang Berkaitan dengan Otot ................................................ 23
Bagian Dua PENYAKIT REMATIK AUTOIMUN ....................... 25
Bab 5 Mari Kenali Lupus ............................................................................. 26
Fakta-fakta Seputar Lupus .................................................................... 27
Bagaimana Diagnosis Lupus Ditegakkan? ........................................ 31
Bagaimana Konsultan Reumatologi Menegakkan Diagnosis
Lupus? ........................................................................................................ 35
Kenali Sinyal Tubuh ............................................................................... 37
Istilah-istilah dalam Penyakit Lupus .................................................. 38
Bab 6 Rheumatoid Arthritis ....................................................................... 41
Bagaimana Rheumatoid Arthritis Terjadi? ....................................... 42
Kenali Gejala Rheumatoid Arthritis ................................................... 45
Bagian Satu
TAHU REMATIK AUTOIMUN?
Bab 1
Apa Itu Autoimun?
Anda belum familier dengan istilah autoimun? Tenang, Anda tidak
sendiri. Lagi pula, istilah ini memang belum punya padanan yang
pas dalam Bahasa Indonesia. Oh ya, autoimun juga bukan nama
penyakit, apalagi penyakit “populer” di tanah air.
Jadi, apa dong autoimun itu dan mengapa muncul di awal banget buku
ini? Kita bedah informasinya lebih dalam, ya.
Imun sendiri berarti kekebalan tubuh. Tuhan sudah menciptakan tubuh
kita dengan sistem imun yang bertugas melawan infeksi dan penyakit.
Sekarang, bayangkan ketika sistem imun itu mengalami “error” . terjadi-
lah kegagalan sistem dalam menjalankan fungsi normalnya.
Alih-alih melindungi tubuh, sistem imun yang mengalami “error” malah
menyerang tubuh manusia yang normal dan menimbulkan penyakit.
Kok bisa “error”, sih?
Dunia medis sudah berusaha mencari jawaban atas pertanyaan besar
itu. Dan, kita harus bersabar menanti penelitian kedokteran yang terus
berlangsung. Sejauh ini penyebab terjadinya autoimun memang belum
dapat ditentukan dengan pasti. Namun, faktor yang berperan dalam
terjadinya autoimun adalah unsur genetik. Teori medis lain mengatakan
bahwa biang penyebab autoimun adalah infeksi bakteri dan virus yang
memicu autoimunitas. Atau, bisa juga paparan terhadap bahan kimiawi
tertentu.
A to Z Penyakit Rematik Autoimun 3
80% Disandang Perempuan
Berita sedihnya, autoimun dapat menyerang siapa saja. Tidak enaknya
lagi, kasus yang dilaporkan dari seluruh dunia menyebutkan bahwa 80%
di antara penyandang penyakit autoimun adalah perempuan. Perjalanan
penyakit ini memang sangat pelan. Jika terserang hari ini, esok hari belum
tentu terdiagnosis. Bahkan, gejalanya pun tidak langsung diketahui
pada tahap-tahap awal. Padahal semua penyakit harus dideteksi sejak
dini, karena keterlambatan diagnosis dapat menyebabkan kerusakan
pada organ, yang pada akhirnya dapat mendatangkan kematian bagi
penyandangnya.
Penyakit autoimun merupakan penyakit kronis yang masuk ke dalam
tubuh dan mengganggu kesehatan tahap demi tahap. Perjalanannya
sangat pelan sehingga tidak langsung bisa didiagnosis. Berhubung butuh
waktu lama, kadang dibutuhkan biaya besar untuk mengetahuinya.
Tentu Anda penasaran dan ingin tahu gejala-gejala awalnya. Autoimun
menunjukkan gejala yang sangat variatif bergantung pada faktor
penyebabnya. Anda bisa terkecoh dengan gejalanya yang menyerupai
penyakit lain, misalnya demam berulang, nyeri sendi kronik, kelainan
kulit yang tidak kunjung sembuh, penurunan berat badan, anemia,
sariawan, rambut rontok, dan lainnya.
Sekilas Jenis-jenis Penyakit Autoimun
Meskipun istilah kedokteran autoimun terasa asing di telinga, ada lebih
dari 80 penyakit dalam kelompok besar autoimun dengan gejala yang
berbeda-beda. Untuk mempermudah pembahasan, penyakit golongan
autoimun ini dikelompokkan dalam dua kategori besar.
Pertama, penyakit autoimun organ spesiik. Penyakit ini hanya mengenai satu organ tubuh, misalnya graves disease yang mengenai tiroid saja, atau
vitiligo yang mengenai kulit.
Autoimun
1. Apakah penyebab penyakit autoimun?
ʍ Unsur genetik
ʍ Infeksi bakteri dan virus
ʍ Paparan bahan kimiawi tertentu
2. Siapa yang dapat terserang penyakit autoimun?
ʍ Semua orang, kebanyakan usia produktif
ʍ 80% wanita
3. Bagaimana gejala awalnya?
ʍ Gejala awal penyakit di atas berbeda-beda bergantung
pada jenis penyakitnya
ʍ Antara lain: nyeri sendi kronis, sering sariawan, rambut
rontok, kelainan kulit yang sulit sembuh, demam lama
dan pucat
4. Apakah pasien autoimun dapat hamil?
ʍ Dengan pendampingan rheumatologist, wanita de-
ngan penyakit autoimun dapat mempersiapkan ke-
hamilan yang aman
5. Apakah penyakit autoimun dapat diobati?
ʍ Belum ada obat yang dapat menyembuhkan
ʍ Hanya dapat dikendalikan dengan obat-obatan untuk
mencapai status remisi
A to Z Penyakit Rematik Autoimun 5
Kedua, penyakit autoimun sistemik yang dapat mengenai seluruh organ
tubuh. Pernah mendengar penyakit lupus? Nah, itu salah satu contohnya.
Jenis penyakit lainnya adalah Rheumatoid Arthritis (RA) dan Ankylosing
Spondylitis.
Kita akan bahas lebih detail penyakit-penyakit itu di bagian lain buku ini.
Saya sebagai seorang Rheumatologist—jangan berkerut membaca
istilah ini; Rheumatologist adalah dokter rematik—dokter yang banyak
berhadapan dengan pasien penyakit rematik autoimun. Penyakit rematik
autoimun yang paling sering saya temui adalah RA, Lupus, Ankylosing
Spondylitis, Vasculitis, Sindroma Sjogren, Polimiositis, dan Skleroderma.
Pasien dengan gejala awal lupus biasanya mengeluhkan rasa nyeri sendi
kronis, sering sariawan, rambut rontok, kelainan kulit yang sulit sembuh,
demam lama, dan muka pucat. Apabila tidak ditangani dengan cepat,
penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan organ vital, seperti otak,
ginjal, paru, dan jantung.
Sementara itu, penyakit RA adalah penyakit autoimun yang mengenai
persendian di seluruh tubuh. Keluhan pasien biasanya berupa rasa nyeri
dan kaku pada jari-jari tangan yang timbul terutama di pagi hari, dan
akan membaik setelah melakukan aktivitas isik. Apabila tidak segera diobati, RA dapat merusak persendian yang ada di seluruh tubuh. Tulang
akan mengalami erosi dan kerusakan permanen sehingga menimbulkan
bengkok dan cacat pada persendian.
Oh ya, kerusakan permanen bisa menyebabkan perubahan bentuk atau
deformitas, dan gangguan fungsi organ tubuh yang tentunya akan
mengganggu aktivitas sehari-hari.
Beda lagi dengan penyakit ankylosing spondylitis. Ankylosing spondylitis
adalah penyakit autoimun yang banyak menimpa laki-laki. Gejala awal
penyakit ini adalah nyeri pinggang, terutama pada pagi hari, dan akan
A to Z Penyakit Rematik Autoimun6
membaik setelah melakukan aktivitas isik. Apabila tidak diobati, ruas-ruas tulang belakang perlahan-lahan akan menyatu seperti bambu
(bamboo spine). Pada kondisi ini tulang pasien menjadi kaku sehingga
tubuhnya terlihat bungkuk, tidak bisa tegak, bahkan sulit bergerak leksi ke depan.
Nah, sekarang penyakit skleroderma. Skleroderma adalah penyakit auto-
imun yang cukup unik, yang ditandai dengan pengerasan dan penebalan
pada kulit. Kulit pasien menjadi kencang dan mengilap. Apabila ber-
lanjut, penyakit ini akan membentuk jaringan parut atau ibrosis pada organ-organ tubuh seperti paru dan ginjal, yang pada akhirnya akan
mengakibatkan kegagalan fungsi organ-organ tubuh tersebut.
Sekali lagi, jenis penyakit autoimun ada lebih dari 80. Beberapa yang
tersebut tadi adalah yang paling banyak dijumpai saat saya sebagai
seorang Rheumatologist.
GEJALA AWAL BEBERAPA PENYAKIT AUTOIMUN
Penyakit Gejala awal Dampak jika idak segera ditangani
Lupus • Rasa nyeri sendi kronis
• Sering sariawan
• Rambut rontok
• Kelainan kulit yang sulit
sembuh
• Demam lama
• Muka pucat
Kerusakan organ
vital, seperi otak, ginjal, paru, dan
jantung
Rheumatoid Arthriis
• Keluhan pada tangan
• Rasa nyeri dan kaku
pada jari tangan
• Biasanya terjadi pada
pagi hari
Erosi sendi,
deformitas sendi,
dan gangguan fungsi
serta cacat sendi
A to Z Penyakit Rematik Autoimun 7
Ankylosing
spondyliis• Banyak menyerang laki-
laki muda
• Nyeri pinggang pada
pagi hari dan membaik
setelah berakivitas
Perlahan-lahan ruas-
ruas tulang belakang
akan menyatu
seperi bambu (bamboo spine),
tulang menjadi kaku
sehingga idak bisa membungkuk
Skleroderma • Ditandai dengan
pengerasan dan
penebalan pada kulit
sehingga kulit menjadi
kencang dan berkilap
• Perubahan warna kulit
pada saat cuaca dingin
(Fenomena Raynaud)
Terjadi pembentukan
jaringan parut
atau ibrosis pada organ-organ tubuh
seperi paru dan ginjal yang dapat
mengakibatkan
kegagalan fungsi
organ-organ tubuh
Syndroma Sjogren
• Badan lemah
• Nyeri sendi
• Mata dan mulut kering
Kerusakan pada
mata dan gigi, serta
gangguan pada
organ lain, seperi ginjal dan paru
Apakah Saya Bisa Sembuh?
Ini pertanyaan mendasar, apakah seseorang yang menyandang autoimun
bisa sembuh? Pada prinsipnya, belum ada obat yang bisa menyembuhkan
penyakit autoimun. Penyakit ini baru hanya bisa dikendalikan dengan
obat-obatan, yang bertujuan untuk mencapai status remisi alias kondisi
tenang pasien karena pengobatan yang diberikan.
A to Z Penyakit Rematik Autoimun8
Ya, obat akhirnya menjadi andalan bagi penyandang autoimun untuk bisa
meneruskan aktivitasnya sehari-hari. Pengobatan penyakit autoimun
dibedakan atas dua macam, yaitu:
1. obat untuk menghilangkan gejala, misalnya obat penghilang sakit
atau steroid dosis kecil
2. obat yang dapat memengaruhi (atau memperlambat perjalanan
penyakit), misalnya metotrexat, azatioprin, dan mikofenolat mofetil
Dalam banyak kasus yang saya temui, rata-rata pasien autoimun terlambat
mendapatkan obat jenis kedua karena mereka hanya mendapatkan obat
penghilang sakit.
Seperti disebutkan di awal, penyakit autoimun paling banyak menyerang
wanita—sekitar 80% di antaranya. Lantas, apakah pasien autoimun bisa
hamil? Jangan khawatir, pada prinsipnya kehamilan bukan kontraindika-
si mutlak penyakit autoimun. Saran terbaik saya, persiapkan kehamilan
dengan baik karena kehamilan pada pasien autoimun termasuk berisiko.
Namun, untuk pasien autoimun dengan keadaan tertentu, misalnya men-
derita penyakit autoimun yang menyerang organ vital, seperti paru, jan-
tung, ginjal, dan otak, saya dan rheumatologist lain akan meminta Anda
menunda kehamilan.
“Apakah badan cepat lelah perlu kita waspadai sebagai gejala autoimun?”
Ya. Kasus ini terjadi pada salah satu pasien saya. Ia datang dengan keluhan
cepat lelah. Menurutnya, jari tangannya akan berubah pucat dalam cuaca
dingin, yang kemudian membiru dan kemerahan. Kondisi ini tidak hanya
terjadi sesekali, tetapi seperti berpola. Bahkan, terkadang disertai nyeri
pada sendi.
Beruntung pasien ini sigap. Ia mendatangi Rheumatologist dan ber-
konsultasi. Saya pun memeriksanya dengan saksama. Saya menemu-
kan beberapa bagian kulit pasien itu mengeras dan kencang. Saya
menyarankan agar dia melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap,
A to Z Penyakit Rematik Autoimun 9
serta pemeriksaan paru dan jantung. Inilah gambaran klinis pasien
skleroderma.
Pencegahan Penyakit Autoimun
Setelah mendapat gambaran sekilas mengenai penyakit autoimun,
terbetik satu pertanyaan susulan, bagaimana cara kita menjaga diri agar
tidak terkena penyakit autoimun?
Dunia medis amat dinamis, namun tantangan di bidang kesehatan seakan
tak pernah habis. Salah satu tantangan di dunia medis dan kesehatan
adalah mencegah suatu penyakit.
Pencegahan primer menjadi fokus utama, yang akan menghasilkan man-
faat maksimal bagi masyarakat dengan meminimalkan biaya perawatan
kesehatan. Keberhasilan dunia medis tercatat dalam sejarah ketika mam-
pu memberantas penyakit-penyakit menular, seperti cacar, polio, viral
hepatitis, infeksi pernapasan, dan enterik. Langkah yang diambil untuk
mencegah penyakit-penyakit itu hampir seragam di seluruh dunia, yakni
meningkatkan kualitas sanitasi dan kondisi hidup melalui program-
program imunisasi.
Lantas, bagaimana dengan penyakit autoimun? Ketika pencegahan de-
mam rematik dilakukan, perkembangannya cukup berarti dan hasilnya
pun cukup baik. Penyakit ini pernah menjadi penyebab kematian dan
kecacatan serius di Amerika, namun kasusnya dapat ditekan melalui
program pengenalan dan pengobatan infeksi streptokokus.
Sayang, program itu belum bisa diterapkan dengan sama baiknya untuk
jenis autoimun lain. Kemajuan penelitian medis masih belum berarti.
Problemnya ada pada saat pengidentiikasian pemicu lingkungan dan kelompok yang rentan terhadap penyakit ini, yang tentunya dilakukan
sebelum penyakit autoimun ini muncul.
A to Z Penyakit Rematik Autoimun10
Ketika penyakit yang pasti belum diketahui, pencegahan dilakukan
dengan meraba-raba berdasarkan kasus yang ada. Kita menunggu per-
kembangan signiikan dari penelitian-penelitian medis untuk autoimun yang jenisnya berderet itu.
Saatnya nanti kita membahas lebih detail dan mendalam. Saya juga
akan bercerita tentang Rheumatologist, profesi yang amat erat kaitannya
dengan pengobatan autoimun.
Teruskan membaca, ya.
Proil Penulis
dr. Sandra Sinthya Langow, SpPD-KR
Dokter spesialis penyakit dalam konsul-
tan reumatologi di Siloam Hospital Lippo
Village sejak tahun 2008. Pendidikan
kedokteran umum diperolehnya di
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada dan Spesialis Penyakit Dalam di
Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi 2007. Tahun 2012 melanjutkan
Pendidikan Konsultan Ilmu Penyakit
dalam bidang Reumatologi di FKUI.
Menaruh minat besar untuk menjadi konsultan Reumatologi pada saat
praktik sebagai internis mengamati bahwa penyakit rematik autoimun
sering terlambat terdiagnosis. Tidak jarang pasien lupus yang masih
remaja datang ke rheumatologist setelah terjadi gangguan ginjal berat.
Pasien rheumatoid arthritis usia 40-an juga sering harus berhenti
bekerja karena mengalami sendi bengkok padahal ini bisa dihindari jika
penyakitnya terdiagnosis sejak dini.
Sandra Sinthya Langow mengikuti acara ilmiah di bidang reumatologi
baik di dalam maupun luar negeri. Tulisan-tulisan informatif mengenai
rematik autoimun dapat Anda baca di www.dokterrematikautoimun.com
dan fans page Facebook www.facebook.com/dokterrematikautoimun.
Penulis dapat dihubungi di alamat e-mail: rematikautoimun@gmail.com.
A to Z Penyakit Rematik Autoimun180
Anang YB
Penulis profesional yang sudah menulis 50
naskah buku aneka topik, misalnya di bidang
kesehatan mengenai diabetes dan beberapa
biograi penyandang ostegogenesi imper-fecta, muscular dystrophy, CdLS, dan orang
dengan HIV/AIDS.
Selama 10 tahun Anang YB sudah menjadi
ghostwriter dan co-author untuk membantu
publik igur, dokter, pejabat publik, trainer, motivator, pengusaha, dan sahabat difabel membuat buku dan artikel.
Proil lengkap dan tulisan-tulisan Anang YB dapat dibaca di www.
ghostwriterindonesia.com.