A Organ Target Ubi Tpt 3

Post on 24-Jul-2015

147 views 2 download

Transcript of A Organ Target Ubi Tpt 3

Rekayasa Organ Target Ubi (kentang)

Produksi kentang ditentukan oleh pembentukan ubinya, produksi yang tinggi jika tanaman dapat menghasilkan ubi yang banyak dan besar-besar, serta kualitas baik

Proses pembentukan ubi kentang dipengaruhi oleh lingkungan antara lain suhu dan lama penyinaran

Ubi merupakan pembesaran cabang samping (modifikasi batang) yang disebut ubi batang (Suharyono, 1975). Petunjuk awal dimulainya pengubian adalah pembentukan stolon dan pembengkakan pada ujung stolon

Menurut CIP (2008), pertumbuhan tanaman kentang dibagi dalam empat stadia yaitu : stadia vegetatif, stadia pembentukan ubi, stadia pertumbuhan ubi, dan stadia pemasakan ubi.

Penanaman Tanaman Kentang

Pola Pertumbuhan Tanaman Kentang

Fase Tumbuh Kentang

Lamanya stadia pertumbuhan vegetatif dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu : suhu, panjang hari, intensitas cahaya, pemupukan nitrogen, kelembaban tanah, dan faktor keseimbangan hormon tumbuh endogen maupun eksogen, serta faktor genetik atau varietas tanaman (Cutter, 1987).

STADIA PEMBENTUKAN UBI

Stadia pembentukan umbi, Selama pertumbuhan tanaman kentang terbentuk beberapa tunas lateral yang muncul di bagian bawah tanah, berkembang dalam tanah, pertumbuhannya secara horizontal dan tumbuh di awal pertumbuhan tanaman, yaitu 7 – 10 hari setelah tanaman muncul di atas permukaan tanah. Bagian ini disebut stolon dan panjang stolon bervariasi dari 25 – 45 cm, bergantung varietasnya (Smith, (1987) .

Umbi kentang berbentuk pada ujung stolon, diawali dengan penebalan ruas pertama di belakang kuncup apikal stolon. Pembesaran ukuran umbi merupakan hasil pembelahan dan pembesaran sel, meskipun pembelahan sel lebih berperan dalam peningkatan ukuran umbi dari pada pembesaran sel (Smith, (1987)

STADIA PERTUMBUHAN UBI

Stadia pertumbuhan ubi, Proses pertumbuhan umbi merupakan kelanjutan dari stadia pembentukan umbi. Proses tersebut berhubungan dengan aktifitas pertumbuhan tanaman di atas permukaan tanah, tanaman mulai aktif berfotosintesis dan asimilat mulai ditransfer ke bagian bawah tanaman sebagai bahan cadangan, dalam hal ini keseimbangan antara sumber (source) dan lumbung (sink) sangat menentukan banyaknya umbi yang terbentuk atau pertumbuhan umbi. Menurut Fitter dan Hay (1992) selama proses ini, tanaman aktif berfotosintesis mengahasilkan glukosa, kemudian secara enzimatik dirombak menjadi pati dalam umbi. Pertumbuhan umbi sangat cepat terjadi antara minggu ke-4 sampai ke-8 setelah tanam. Pada minggu ke-11 pertumbuhan umbi mulai lambat dan akhirnya tidak berkembang lagi

STADIA PEMASAKAN UBI

Stadia Pemasakan Umbi, Proses perkembangan umbi yang terakhir yaitu saat umbi telah mencapai maksimum. Secara morfologi ditandai dengan seluruh daun telah menguning, umbi terputus dari stolon pada saat mengering disertai dengan matinya tanaman. Menurut Hartman dan kester (1983), secara fisiologi pemasakan umbi ditandaidengan ukuran umbi dan kandungan pati telah

mencapai 97%. Pembentukan bagian atas tanaman dan proses fotosintesis telah mulai dan/atau terhenti. pemasakan umbi ditandai dengan turunnya kandungan gula pereduksi dan pada akhir pembungaan. Hal ini berlanjut sehingga tanaman layu, kandungan gula pereduksi minimum, sementara kandungan pati berada dalam keadaan maksimum. Pada saat pematangan umbi, 75 – 85% produksi bahan kering tanaman terakumulasi pada umbi (Roberts and Cartwright , 2008).

Kentang dapat tumbuh baik di daerah dengan suhu udara yang rendah.antara 10 0 C – 200 C. Hasil kentang tertinggi di dapat pada suhu tanah 210 C pada malam hari 240 C pada siang hari.

lama penyinaran untuk kegiatan fotosintesis adalah sekitar 9 – 10 jam/hari. Lama penyinaran berpengaruh terhadap waktu dan masa perkembangan ubi

Kentang tergolong tanaman C3, yaitu tanaman yang membutuhkan intensitas radiasi yang moderat, maka perlu diatur persentase naungan paranet yang akan digunakan .

Pada suhu tinggi terutama pada malam hari pertumbuhan lebih banyak terjadi pada bagian tanaman diatas tanah daripada bagian di bawah tanah. Tanaman lebih banyak menghasilkan daun baru, cabang, dan bunga. Stolon juga muncul dipermukaan tanah, membentuk batang dan daun sehingga tanaman menghasilkan ubi dengan jumlah sedikit..

Pada suhu rendah pertumbuhan tanaman lebih banyak terjadi di bawah permukaan tanah dari pada di atas tanah. Tanaman membentuk sedikit daun, sedikit cabang, dan tidak berbunga dan tidak ada stolon yang muncul di permukaan tanah sehingga lebih banyak menghasilkan ubi

Suhu tanah berperan penting dalam penentuan keberhasilan produksi. Kentang merupakan salah satu tanaman yang sangat dibatasi oleh suhu tanah karena organ yang diproduksi berkembang didalam tanah. Suhu tanah yang tinggi akan menghambat inisiasi ubi dan hal ini akan mengakibatkan pengurangan hasil ubi. Adisarwanto ( 1990) menambahkan jika kentang ditanam pada tanah dengan suhu yang tinggi maka bobot ubi dan laju pengisian ubi kentang akan menurun.

f

• f

MASALAH PADA ORGAN TARGET UBI

1 . DEGENERASI2. UBI YANG TERBENTUK KECIL3. BENTUK UBI MENYIMPANG4. UBI BERWARNA HIJAU5 . UBI BUSUK

1. Degenerasi

Penurunan Hasil dari penanaman ke penanaman berikutnya bila bibit yang digunakan berasal dari hasil pertanaman sebelumnya

PENYEBABPENYEBAB REKAYASAREKAYASA

terakumulasi bibit penyakit pada ubi (virus, bakteri layu, nematoda)

Menggunakan bibit yang bebas penyakit (Bibit G3 (berasal dari generasi ke tiga)

Go –G1—G2---G3—G4

DEGENERASI

VIRUS PENYEBAB UTAMA DEGENERASI

PROD. BIBIT BEBAS PENYAKIT (AEROPONIK)

Stek asal kultur Jaringan (G1)

Rumah kaca sebagai tempat aklimatisasi stek mini kultur jaringan. Kapasitas 1500 botol atau 10.000 stek mini. Penyetekan dilakukan 2-3 kali sehingga diperoleh 30.000 tanaman dengan produksi ubi sekitar 100.000 ubi setiap musim tanam.

PRODUKSI BENIH POKOK (G3)

Benih Pokok (G3)

Bila tanaman kentang di tanam di daerah yang bersuhu tinggi (Dataran Medium dan Dataran Rendah)

Rekayasa lingkungan tumbuh untuk modifiksi Suhu tinggi, intensitas cahaya tinggi

2. Hasil Ubi kecil dan Sedikit

Dataran Tinggi Penebangan hutan Merusak lingkungan

Erosi

Penanamankentang

Dataran medium :Di indonesia cukup tersedia

Kendala : suhu tinggi

Terhambatnya pembentukanUmbi, akibat meningkatnya

Hormon GA3

Aplikasi ZPT RETARDANMenghambat GA3

Kultivar yang mampuberadaptasi

Rekayasa lingkungan: mulsa

naungan

GA menghambat enzimRUDP Carboxylase

RUDP menghambat sintesis pati

Dari sukrosa

Rekayasa

Penggunaan Mulsa unuk menurunkan suhu tanah pada malam hari

Penggunaan naungan untuk mengurangi intensitas cahaya matahari

Tanpa naungan (kiri), dengan naungan 45 % paranet (kanan)

3. Ubi berwarna hijau

Ubi banyak terbentuk di permukaan tanah, tidak tertimbun pada waktu pemeliharaan tanaman

Terjdinya perubahan butir pati menjadi klorofil

Sinar menginduksi pembentukan klorofil

Harus Dilakukan pembumbunan

Pembumbunan pd tanaman kentang

Pembumbunan tanaman kentang dilakukan secara bertahap untuk menutup ubi sehingga tidak terkena sinar matahari dan menjaga supaya tanaman tidak rebah

Secara umum kegiatan ini dilakukan bersamaan dgn penyiangan dan pemupukan susulan

4. Bentuk ubi menyimpang

Bentuk menyimpang yaitu terjadinya pertumbuhan sekunder

Kondisi cekaman air diikuti dengan cukup air, terlebih di daerah ber- suhu tinggi

Penyiraman

Pengairan teratur, tanah berada dalam kondisi stabil kapasitas lapang

5. Ubi Busuk

Kondisi tanah tergenang, drainasi jelek, kelembaban tanah terlalu Tinggi

Ubi Terkena Penyakit Yang Menyerang Ubi (Bakteri, nematoda)

Drainse tanah baik, saluran air, dan penanaman dalam bedengan atau guludan, akan tetapi tetap memperhatikan konservasi tanah

Ubi bibit yang sehat tidak megandung bibit penyakit virus dan bakteri layu

Penyakit Pada Tanaman Kentang

Layu Bakteri

Virus Phytoptora

Virus patogen

Cendawan patogen

Bakteri patogen

PENGGUNAAN TURUS DAN PENGIKATAN

Turus dan pengikatan berfungsi untuk menjaga tanaman dari roboh dan batang patah

Tanaman roboh , daun saling menutupi menyebabkan proses fotosintesis terganggu

Batang patah atau luka, menyebabkan tranlokasi fotosintat dari daun (source) ke ubi (sink) terganggu, sehingga proses pengisian ubi terhambat, ubi kecil-kecil, hasil sedikit dan kualitas rendah

Produksi ubi tergantung pada lama pengisian ubi dan kecepatan pengisian ubi

Tanaman roboh kena angin atau daun layu dan busuk terkena penyakit ( jamur atau virus) menyebabkan tanaman cepat mati, sehingga

lama pengisian ubi menjadi singkat , ubi yang terbentuk kecil

. Rekayasa teknologi budidaya diarahkan untuk mempertahankan umur tanaman dapat menyelesaikan siklus hidup secara normal sampai proses pemasakan ubi