Post on 07-Jul-2018
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
1/29
BAB II
LANDASAN TEORETIS
A. Landasan Teoretis
1. Hakekat Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Proses belajar memegang peranan yang penting. Guru harus
benar-benar memahami tentang proses belajar peserta didik agar ia
dapat memberikan bimbingan dengan tepat kepada peserta didik,
sehingga nantinya terbentuk perubahan pada diri peserta didik sesuai
dengan yang diharapkan.
Menurut Slameto (20102! " #elajar ialah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru se$ara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya%.
Menurut &ogers (dalam 'imyati Mudjiono 200)1)!, bah*a
"#elajar yang optimal akan terjadi, bila peserta didik berpartisipasi
se$ara bertanggung ja*ab dalam proses belajar%. +ompleksitas dalam
belajar dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari peserta didik dan
guru. 'ari segi peserta didik, belajar dialami sebagai suatu proses dan
peserta didik mengalami proses mental dalam menghadapi bahan
belajar.
amalik, emar (20112! berpendapat bah*a
#elajar adalah modi/ikasi atau memperteguh kelakuan
melalui pengalaman. Menurut pengertian ini belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu
tujuan. #elajar bukan hanya mengingat, akan tetapi
mengalami. #elajar bukan merupakan suatu penguasaan hasillatihan melainkan kelakuan.
10
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
2/29
11
Menurut Gagne dalam 'imyati dan Mudjiono (201010!
"#elajar adalah seperangkat proses kogniti/ yang mengubah si/at
stimulasi lingkungan, mele*ati pengolahan in/ormasi, menjadi
kapabilitas baru%.
Menurut athurrohman, Pupuh dan M.Sobry Sutikono
(2010! dalam bukunya menuju pendidikan bermutu (200!,
mengartikan belajar adalah
Suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. +aki seseorang patah karena terkena benda
yang berat yang terjatuh dari atas loteng, ini tidak bisa
disebut perubahan hasil belajar. 3adi perubahan yang
bagaimana yang dapat disebut belajar4 Perubahan yang
dimaksud di sini adalah perubahan yang terjadi se$ara sadar
(disengaja! dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih
baik dari sebelumnya.
#erdasarkan beberapa de/inisi yang telah diuraikan di atas
maka dapat disimpulkan bah*a belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku yang baru se$ara keseluruhan melalui
interaksi dengan lingkungannya sehingga diperoleh kapabilitas baru.
b. Pengertian Mengajar
Mengajar adalah akti5itas mengorganisasi atau mengatur
lingkungan sebaik-baiknya sehingga men$iptakan kesempatan bagi
anak untuk melakukan proses belajar se$ara e/ekti/. 6saha
men$iptakan lingkungan belajar tersebut menjadi tanggung ja*ab
guru. Pendapat lain menyatakan bah*a proses belajar itu harus
tumbuh dan berkembang dari diri anak sendiri. 'engan kata lain,
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
3/29
12
anak-anak yang harus akti/ belajar, sedangkan guru bertindak
sebagai pembimbing.amalik, emar (2011! menyatakan bah*a mengajar
memiliki pengertian sebagai berikut
1! mengajar adalah menyampaikan pengetahuan kepada
anak didik atau murid7
2! mengajar adalah me*ariskan kebudayaan kepada
generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah7
8! mengajar adalah usaha mengorganisasi lingkungan
sehingga men$iptakan kondisi belajar bagi sis*a7
! mengajar atau mendidik itu adalah memberikan bimbingan kepada murid7
! mengajar adalah kegiatan mempersiapkan sis*a untuk
menjadi *arga 9egara yang baik sesuai dengan tuntutan
masyarakat7 dan
)! mengajar adalah suatu proses membantu sis*a
menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.
3ohn &. Pan$ella (dalam Slameto. 201088! menyatakan
bah*a "Mengajar dapat dilukiskan sebagai membuat keputusan
(decision making ! dalam interaksi, dan hasil dari keputusan guru
adalah ja*aban sis*a atau sekelompok sis*a, kepada siapa guru
berinteraksi%.
Menurut :l5in ;. o*ard (dalam Slameto. 201082!
"Mengajar adalah suatu akti5itas untuk men$oba menolong,
membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah, atau
mengembangkan skill , attitude ideals ($ita-$ita!, appreciations
(penghargaan! dan knowledge”.
'ari beberapa de/inisi di atas dapat disimpulkan bah*a
mengajar adalah suatu akti5itas membimbing, mengarahkan dan
mengembangkan skill peserta didik dengan $ara mengorganisasi
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
4/29
13
lingkungan sehingga ter$ipta kondisi belajar yang nyaman bagi
peserta didik, dan nantinya peserta didik tersebut menjadi *arga
negara yang baik sesuai dengan tuntunan masyarakat.
. Pengertian Hasil Belajar
Gagne (dalam Suprijono, :gus. 2011-)! menyatakan hasil
belajar berupa
1! in/ormasi 5erbal yaitu kapabilitas mengungkapkan
pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun
tertulis. +emampuan merespons se$ara spesi/ik terhadap
rangsangan spesi/ik. +emampuan tersebut tidak
memerlukan manipulasi simbol, peme$ahan masalahmaupun penerapan aturan7
2! keterampilan intelektual yaitu kemampuan
mempersentasikan konsep dan lambang. +eterampilan
intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,
kemampuan analitis-sintesis /akta-konsep dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. +eterampilan
intelektual merupakan kemampuan melakukan akti5itas
kogniti/ bersi/at khas7
8! strategi kogniti/ yaitu ke$akapan menyalurkan dan
mengarahkan akti5itas kogniti/nya sendiri. +emampuan
ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam
meme$ahkan masalah7
! keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan
serangkain gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi,
sehingga ter*ujud otomatisme gerak jasmani7 dan
! sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap
merupakan kemampuan menginternalisasi dan
eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan
menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Menurut 'imyati dan Mudjiono (20108! "asil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar%.
Sedangkan menurut amalik, emar (201180! "asil
belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
5/29
14
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti%.
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
6/29
15
merakit, mengumpulkan, mengubah, membangun,
merumuskan, menyusun, menyiapkan, mengusulkan,
dan sebagainya.2! ka*asan a/ekti/ merupakan tujuan yang berhubungan
dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati
(attitude! yang menunjukan penerimaan atau penolakan
terhadap sesuatu. ranah a/akti/ meliputi
a! tingkat menerima (receiving !
proses pembentukan sikap dan prilaku dengan $ara
membangkitkan kesadaran tentang adanya
(stimulus! tertentu yang mengandung estetika7
b! tingkat menanggapi (responding !
memberikan reaksi terhadap /enomena yang ada di
lingkungan belajarnya7$! tingkat menghargai (valuating !
pengakuan se$ara objekti/ (jujur! bah*a sis*a itu
objek, sistem atau benda tertentu yang mempunyai
kadar man/aat7
d! tingkat mengorganisasikan (organization!
kemungkinan untuk mengorganisasikan nilai-nilai
menentukan hubungan antar nilai dan menerima
bah*a suatu nilai itu lebih dominan dibanding nilai
yang lain apabila kepadanya diberikan berbagai
nilai7 dan
e! tingkat menghayati (characterization!
sikap dan perbuatan yang se$ara konsisten dilakukan
oleh seseorang selaras dengan nilai-nilai yang
terdapat diterimanya, sehingga sikap dan perbuatan
itu seolah-olah telah menjadi $iri-$iri prilakunya.
8! ka*asan psikomotor adalah ka*asan yang berorientasi
kepada keterampilan motorik yang berhubungan dengan
anggota tubuh (action! yang memerlukan koordinasi
antara sara/ dan otot. +a*asan psikomotor yaitu
a! gerakan seluruh badan ( gross body movement !
prilaku seseorang dalam suatu kegiatan yangmemerlukan gerakan /isik se$ara menyeluruh7
b! gerakan yang terkoordinasi (coordination
movements!
gerakan yang dihasilkan dari perpaduan antara
/ungsi salah satu atau lebih indera manusia dengan
salah satu angota badan7
$! komunikasi non5erbal (nonverbal communication!
hal-hal yang berkenaan dengan komunikasi yang
menggunakan simbol-simbol atau isyarat, misalnya
dengan tangan, anggukan kepala7 dan
d) kebolehan dalam berbi$ara ( speech behaviors!
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
7/29
16
berhubungan dengan koordinasi gerakan tangan atau
anggota badan lainnya dengan ekspresi muka dan
kemampuan berbi$ara.
#erdasarkan pendapat beberapa ahli mengenai hasil belajar,
maka dapat disimpulkan hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
seseorang yang merupakan hasil dari proses belajar mengajar dengan
ditandai bertambahnya keterampilan intelektual dan motorik
sehingga dapat terlihat atau mun$ul dari sikapnya dalam menanggapi
dan menghadapi suatu permasalahan.
d. !aktor"#aktor $ang %e%&engar'(i (asil belajar
Menurut Slameto (2010! /aktor-/aktor yang
mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan
menjadi dua golongan saja.
1! aktor intern
aktor intern adalah /aktor yang ada dalam diri indi5idu
yang sedang belajar. aktor intern yang berpengaruh
terhadap belajar terdapat beberapa /aktor
a! aktor jasmaniah
+eadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama
kondisi /isik yang normal atau tidak memiliki $a$at
sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir.
+ondisi /isik normal ini terutama harus meliputi
keadaan otak, pan$a indera, anggota tubuh. +edua,
kondisi kesehatan /isik. +ondisi /isik yang sehat dansegar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. 'i
dalam menjaga kesehatan /isik, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan antara lain makan dan
minum yang teratur, olahraga serta $ukup tidur.
b! aktor psikologis
aktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan
belajar ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan
kondisi mental seseorang. +ondisi mental yang
dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi
mental yang mantap dan stabil. aktor psikologis ini
meliputi hal-hal berikut. Pertama, intelegensi.
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
8/29
17
Intelegensi atau tingkat ke$erdasan dasar seseorang
memang berpengaruh besar terhadap keberhasilan
belajar seseorang. +edua, perhatian. Perhatianadalah keakti/an ji*a yang dipertinggi, ji*a itu pun
semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda>hal!
atau sekumpulan objek. +etiga, minat. Minat adalah
ke$enderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kejadian. +eempat, bakat.
#akat ini bukan menentukan mampu atau tidaknya
seseorang dalam suatu bidang, melainkan lebih
banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan
seseorang dalam suatu bidang. +elima, moti/. Moti/
ini menentukan besar ke$ilnya kemauan atau
dorongan untuk belajar karena ada yang harusdi$apainya atau tujuan. +eenam, kematangan.
+ematangan adalah suatu tingkat atau /ase dalam
pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya
sudah siap untuk melaksanakan ke$akapan baru.
+etujuh, kesiapan. +esiapan adalah ketersediaan
untuk memberi respons atau bereaksi. +esiapan
berhubungan dengan kematangan, karena
kematangan berarti kesiapan untuk melaksanan
proses pembelajaran.
$! aktor kelelahan
+elelahan pada seseorang *alaupun sulit untuk
dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua
ma$am, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan
rohani (bersi/at psikis!. +elelahan jasmani terlihat
dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul
ke$enderungan untuk membaringkan tubuh.
+elelahan jasmani terjadi karena terjadinya
keka$auan substansi sisa pembakaran di dalam
tubuh, sehingga darah tidak>kurang lan$ar pada
bagian-bagian tertentu.
+elelahan rohani dapat dilihat dengan adanyakelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan
dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
+elelahan rohani dapat terjadi terus menerus
memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa
istirahat, menghadapi hal-hal yang selalu
sama>konstan tanpa ada 5ariasi, dan mengerjakan
sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan
bakat, minat, dan perhatian. 'ari uraian tersebut
dapatlah dimengerti bah*a kelelahan itu
mempengaruhi belajar.
2! aktor ekstern
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
9/29
18
aktor ekstern adalah /aktor yang ada di luar indi5idu.
aktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapat
dikelompokan menjadi tiga /aktor.a! aktor keluarga
aktor lingkungan rumah atau keluarga ini
merupakan lingkungan pertama dan utama pula
dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang.
?ara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, serta pengertian orang tua berpengaruh
terhadap perkembangan proses belajar dan
pendidikan anak-anaknya maka akan mempengaruhi
keberhasilan belajarnya.
b! aktor sekolah@ingkungan sekolah sangat diperlukan untuk
menentukan keberhasilan belajar sis*a. al yang
paling mempengaruhi keberhasilan belajar para
sis*a di sekolah men$akup metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan sis*a, relasi sis*a
dengan sis*a, disiplin sekolah, alat pelajaran, *aktu
sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan
gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
$! aktor masyarakat
Seorang sis*a hendaknya dapat memilih lingkungan
masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan
belajar. Masyarakat merupakan /aktor ekstern yang
juga berpengaruh terhadap belajar sis*a karena
keberadannya dalam masyarakat. @ingkungan yang
dapat menunjang keberhasilan belajar di antaranya
adalah kegiatan sis*a dalam masyarakat mass
media, teman bergaul, bentuk kehidupan
masyarakat, dan lain-lain.
2. Model Pe%belajaran )oo&erati# (Cooperative Learning)
Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam meren$anakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut
:rends, model pembelajaran menga$u pada pendekatan yang akan
digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-
tahap dalam kegiatan pembelajan, lingkungan pembelajaran, dan
pengelolaan kelas.
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
10/29
19
Menurut Mills, (dalam Suprijono, :gus. 2011! "Model adalah
bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan
seseorang atau sekelompok orang men$oba bertindak berdasarkan model
itu%.
Menurut Suprijono, :gus (2011! "Pembelajaran kooperati/
adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok
termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan
oleh guru%.
Menurut Sunal dan ans (dalam Asjoni, 201112! "Cooperative
learning merupakan suatu $ara pendekatan atau serangkaian strategi yang
khusus diran$ang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar
bekerja sama selama proses pembelajaran%.
Sedangkan menurut Asjoni (2011 1)!
Coopertive learning adalah suatu model pembelajaran yang saat
ini banyak digunakan untuk me*ujudkan kegiatan belajar
mengajar yang berpusat pada sis*a ( student oriented !, terutama
untuk mengatasai permasalahan yang ditemukan guru dalam
mengakti/kan sis*a, yang tidak dapat bekerjasama dengan orang
lain, sis*a yang agresi/ dan tidak peduli pada yang lain.
Pembelajaran kooperati/ tidak sama dengan sekadar belajar dalam
kelompok. :da unsur-unsur dasar pembelajaran kooperati/ yang
membedakan dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan.
Pelaksaan prosedur model pembelajaran kooperati/ dengan benar akan
memungkinkan guru mengelola kelas lebih e/ekti/.
Menurut &oger dan 'a5id 3ohnson (dalam @ie, :nita, 200=81!
Bidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran
kooperati/. 6ntuk men$apai hasil yang maksimal, lima unsur
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
11/29
20
dalam model pembelajaran kooperati/ harus diterapkan. @ima
unsur tersebut adalah
a. saling ketergantungan positi/7 b. tanggung ja*ab perseorangan7
$. tatap muka7
d. komunikasi antaranggota7 dan
e. e5aluasi proses kelompok.
3adi model pembelajaran koperati/ adalah suatu model
pembelajaran yang di ran$ang untuk mengelompokkan peserta didik
se$ara heterogen dalam proses pembelajarannya, sehingga terjalin
kerjasama dan kekompakkan antar peserta didik yang berada dalam satu
kelompok.
a. Pengertian Model Pe%belajaran )oo&erati# Ti&e
Example Non Example
Example non example adalah model pembelajaran yang
menggunakan $ontoh-$ontoh. ?ontoh-$ontoh dapat dari kasus>
gambar yang rele5an dengan kompetensi dasar.
Model example non example adalah model yang
menggunakan media gambar dalam penyampaian materi
pembelajaran yang bertujuan mendorong sis*a untuk belajar
berpikir kritis dengan jalan meme$ahkan permasalahan-
permasalahan yang terkandung dalam $ontoh-$ontoh gambar yang
disajikan.
Model example non example juga merupakan model yang
mengajarkan pada sis*a untuk belajar mengerti dan menganalisis
sebuah konsep. +onsep pada umumnya dipelajari melalui dua $ara.
http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.html
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
12/29
21
Paling banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui
pengamatan dan juga dipelajari melalui de/inisi konsep itu sendiri.
Example and Non example adalah model yang dapat digunakan
untuk mengajarkan de/inisi konsep.
Model ini bertujuan untuk mempersiapkan sis*a se$ara $epat
dengan menggunakan dua hal yang terdiri dari example dan non
example dari suatu de/inisi konsep yang ada, dan meminta sis*a
untuk mengklasi/ikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada.
Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi $ontoh
akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan nonexample
memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah $ontoh dari
suatu materi yang sedang dibahas.
Penggunaan media gambar ini disusun dan diran$ang agar
anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk
diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar.
Penggunaan model pembelajaran example non example ini lebih
menekankan pada konteks analisis sis*a. #iasa yang lebih dominan
digunakan di kelas tinggi, namun dapat juga digunakan di kelas
rendah dengan menenkankan aspek psikoligis dan tingkat
perkembangan sis*a kelas rendah seperti
1! kemampuan berbahasa tulis dan lisan7
2! kemampuan analisis ringan7 dan
8! kemampuan berinteraksi dengan sis*a lainnya.
http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.html
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
13/29
22
Model example non e xample penting dilakukan karena suatu
de/inisi konsep adalah suatu konsep yang diketahui se$ara primer
hanya dari segi de/inisinya daripada dari si/at /isiknya. 'engan
memusatkan perhatian peserta didik terhadap example dan non
example diharapkan akan dapat mendorong peserta didik untuk
menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.
:dapun langkah-langkah example non e xample menurut Santoso,
Cko #udi (2011! adalah sebagai berikut
1! guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan
tujuan pembelajaran7
2! guru menempelkan gambar di papan atau
ditayangkan le*at po*er point7
8! guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
kepada sis*a untuk memperhatikan > menganalisa gambar7
! melalui diskusi kelompok 2-8 orang sis*a, hasil
diskusi dari analisa gambar tersebut di$atat pada kertas7
! tiap kelompok diberi kesempatan memba$akan hasil
diskusinya7
)! mulai dari komentar>hasil diskusi sis*a, guru mulai
menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin di$apai7 dan
! kesimpulan.
+elebihan model pembelajaran example non example
1! sis*a lebih kritis dalam menganalisa gambar7
2! sis*a mengetahui aplikasi dari materi berupa $ontoh
gambar7 dan
8! sis*a diberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya.+ekurangan
1! tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar7
dan
2! memakan *aktu yang lama.
Menurut #uehl (dalam Santoso, Cko #udi. 2011! keuntungan
dari model example non example antara lain
1! sis*a berangkat dari satu de/inisi yang selanjutnya
digunakan untuk memperluas pemahaman konsepnya
dengan lebih mendalam dan lebih komplek7
2! sis*a terlibat dalam satu proses dis$o5ery (penemuan!,
yang mendorong mereka untuk membangun konsep se$ara
http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.html
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
14/29
23
progresi/ melalui pengalaman dari eDample dan non
eDample7 dan
8! sis*a diberi sesuatu yang berla*anan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan
mempertimbangkan bagian non eDample yang
dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang
merupakan suatu karakter dari konsep.
*. Deskri&si Materi )onse& D'nia T'%b'(an +)ingdo% plantae,
a. Pengertian T'%b'(an
Bumbuhan merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang
banyak diman/aatkan manusia. e*an pun bergantung pada
tumbuhan sebagai sumber energi. 'unia tumbuhan atau kingdom
plantae merupakan organisme multiseluler dan eukariotik , sel-selnya
terlindung oleh dinding yang terbuat dari selulosa, mempunyai
kloro/il yang terkumpul dalam plastida. +loro/il adalah pigmen yang
mampu menyelenggarakan /otosintesis, sehingga tumbuhan bersi/at
autotro/. Bumbuhan berkembang biak se$ara seksual dan aseksual, sel-
sel tumbuhan multiseluler membentuk jaringan dan organ.
'unia tumbuhan digolongkan menjadi tumbuhan tak
berpembuluh terdiri dari tumbuhan lumut ( !ryophyta!, tumbuhan
berpembuluh terdiri dari tumbuhan paku ( "teridophyta! dan tumbuhan
biji (#permatophyta!.
1! !ryophyta (Bumbuhan @umut!
Bumbuhan lumut ber*arna hijau karena mempunyai sel-sel
dengan plastida yang menghasilkan kloro/il a dan b, lumut bersi/at
autotro/. @umut merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
15/29
24
lumut berkormus dan bertalus. @umut dapat beradaptasi untuk
tumbuh di tanah, belum mempunyai jaringan pengangkut, sudah
memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa.
a! ?iri-$iri !ryophyta
!ryophyta berasal dari bahasa
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
16/29
25
'i5isio tumbuhan lumut dibagi menjadi beberapa kelas,
yaitu&') (usci (lumut daun!
'isebut lumut daun karena pada jenis lumut ini telah
ditemukan daun meskipun ukurannya masih ke$il. @umut
daun merupakan jenis lumut yang banyak dijumpai
sehingga paling banyak dikenal. ?ontoh-$ontoh spesiesnya
adalah "olytrichum uniperinum.
Gambar 2.1
Polytrichum juniperinum
Sumber #askau/. (2002!(2! *epaticae (lumut hati!
@umut hati atau *epaticae dapat bereproduksi
se$ara seksual dengan peleburan gamet jantan dan
betina, se$ara aseksual dengan pembentukan gemmae.
?ontohnya adalah (archantia polymorpha.
Gambar 2.2
Marchantia polymorpha
Sumber aryono. (200F!
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
17/29
26
(8! +nthocerotaceae (lumut tanduk!
'isebut sebagai lumut tanduk karena mor/ologi
sporo/itnya mirip seperti tanduk he*an. ?ontohnya
+nthoceros leavis.
Gambar 2.8
Anthoceros laevis
Sumber ariri. (2010!
$! Metagenesis atau Pergiliran +eturunan @umut
Gambar 2.
Pergiliran ket'r'nan l'%'t
Sumber ariri. (2010!
Pada tumbuhan lumut, proses reproduksi baik se$ara
seksual dan aseksual berlangsung melalui suatu proses yang
disebut sebagai metagenesis. 'alam metagenesis, terjadi
pergiliran keturunan antara generasi sporo/it (2n! dan generasi
gameto/it (n!. +etika ada spora yang jatuh pada tempat yang
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
18/29
27
sesuai, maka spora tadi akan tumbuh menjadi protonema.
Protonema tadi akan segera tumbuh menjadi tumbuhan lumut
de*asa yang akan menghasilkan gamet jantan, yaitu anteridium
yang akan menghasilkan spermatoEoid dan juga menghasilkan
gamet betina, yaitu arkegonium yang akan menghasilkan o5um.
:pabila terjadi /ertilisasi antara spermatoEoid dengan o5um
maka akan terbentuk Eigot, Eigot tadi akan segera berkembang
menjadi sporogonium yang akan menghasilkan spora. Spora
yang dihasilkan sporogonium akan membelah dan akan keluar
serta tumbuh lagi menjadi protonema. Siklus akan berjalan
seperti semula.
d! Peranan Bumbuhan @umut dalam +ehidupan
'alam kehidupan, tumbuhan lumut juga memiliki
man/aat, di antaranya adalah
(1! dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan
tumbuhan perintis karena dapat melapukkan batuan
sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan yang lain.
(2! lumut dapat menyerap air yang berlebih, sehingga dapat
men$egah terjadinya banjir.
(8! lumut jenis (archantia polymorpha dapat digunakan
sebagai obat hepatitis (radang hati!, dan #phagnum untuk
bahan pembalut.
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
19/29
28
2! "terydophyta (Bumbuhan Paku!
Sama dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku merupakan
tumbuhan yang sebagian besar hidup di tempat-tempat yang
lembap.
a, ?iri-$iri "terydophyta
Bumbuhan paku memiliki $iri-$iri sebagai berikut
+1, berbeda dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku sudah
memiliki akar, batang, dan daun sejati. leh karena itu,
tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora7
+-, baik pada akar, batang, dan daun, se$ara anatomi sudah
memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu Dilem yang
ber/ungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar
menuju daun untuk proses /otosintesis, dan /loem yang
ber/ungsi mengedarkan hasil /otosintesis ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan7
+*, habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula
yang di perairan serta ada yang hidupnya menempel7
+, pada *aktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku
menggulung dan bersisik7
+/, tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi se$ara
aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi
seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina7
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
20/29
29
+0, dalam siklus hidup (metagenesis! terdapat /ase sporo/it,
yaitu tumbuhan paku sendiri7
+, /ase sporo/it pada metagenesis tumbuhan paku memiliki
si/at lebih dominan daripada /ase gameto/itnya7 dan
+2, memiliki kloro/il sehingga $ara hidupnya hidupnya
/otoautotro/.
b, Ma$am-ma$am daun pada tumbuhan paku
1, #erdasarkan ukurannya daun pada tumbuhan paku adalah
+a, Mikro/il
#erasal dari kata mikro yang berarti ke$il dan
/olium yang berarti daun, jadi daun ini memiliki
ukuran yang ke$il dan jaringan-jaringan di dalamnya
belum terdi/erensiasi se$ara jelas.
+b, Makro/il
#erasal dari kata makro yang artinya besar dan
/olium yang berarti daun, jadi daun ini memiliki
ukuran yang besar dan sudah terdi/erensiasi. 'i sini
sudah bisa didapatkan jaringan epidermis serta daging
daun yang terdiri atas jaringan spons dan jaringan
bunga karang.
2! #erdasarkan /ungsinya daun pada tumbuhan paku adalah
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
21/29
30
(a! tropo/il
merupakan daun yang hanya berguna untuk
/otosintesis. Pada daun ini, tidak dihasilkan spora
yang merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan
paku7
(b! sporo/il
merupakan jenis daun pada tumbuhan paku
yang selain dapat digunakan untuk /otosintesis juga
dapat menghasilkan spora. Spora tumbuhan paku
terletak dalam sorus yang merupakan kumpulan dari
kotak spora (sporangium!.
8! #erdasarkan jenis-jenis spora yang dihasilkan, dikenal
tumbuhan paku homospora, paku peralihan, dan paku
heterospora.
(a! Paku homospora
Merupakan jenis paku yang hanya
menghasilkan spora jantan atau spora betina saja.
?ontohnya adalah ,ycopodium atau paku ka*at.
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
22/29
31
Gambar 2.
Lycopoium
Sumber #astiani. (2011!
(b! Paku peralihan
Merupakan jenis paku yang dapat
menghasilkan dua ma$am spora, yaitu spora jantan
dan spora betina. 9amun, spora-spora yang dihasilkan
tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang
sama. ?ontohnya adalah E-uisetum debile.
Gambar 2.)
E!uisetum e"ile
Sumber ariri (2010!
($! Paku eterospora
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
23/29
32
Merupakan jenis paku yang dapat
menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran yang
berbeda, yaitu spora jantan dan spora betina. Spora
jantan memiliki ukuran yang lebih ke$il, atau biasa
disebut sebagai mikrospora dan spora betina memiliki
ukuran yang lebih besar, atau biasa disebut sebagai
makrospora. ?ontohnya adalah (arsilea crenata
(semanggi! dan #elaginella widenowii.
Gambar 2.
Marsilea crenata
Sumber &usyana. (2010!
c) +lasi/ikasi "terydophyta
Bumbuhan paku dapat diklasi/ikasikan menjadi kelas,
yaitu
(1! psilophytinae
$ontohnya adalah "silotum nodum. :nggota kelas ini
banyak yang telah punah7
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
24/29
33
Gambar 2.=
Psilotum noum
Sumber ariri. (2010!
(2! e-uisetinae
$ontohnya adalah E-uisetum debile atau paku ekor kuda7
Gambar 2.F
E!uisetum e"ile
Sumber ariri. (2010!
(8! lycopodinae
$ontohnya adalah ,ycopodium atau paku ka*at dan
(arsilea crenata (semanggi!7
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
25/29
34
Gambar 2.10
Marsilea
Sumber &usyana. (2010!
(! %ilicinae
$ontohnya adalah paku pakis7
Gambar 2.11
Pak' &akis
Sumber ariri. (2010!
d! Metagenesis atau Pergiliran +eturunan Paku
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
26/29
35
Gambar 2.12
Pergiliran ket'r'nan &ak'
Sumber &ahma*ati. (2010!
Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku
homospora, paku heterospora, ataupun paku peralihan, pada
prinsipnya sama. +etika ada spora yang jatuh di tempat yang
$o$ok, spora tadi akan berkembang menjadi protalium yang
merupakan generasi penghasil gamet atau biasa disebut
sebagai generasi gameto/it, yang akan segera
membentuk anteredium yang akan menghasilkan spermatoEoid
dan arkegonium yang akan menghasilkan o5um. +etika
spermatoEoid dan o5um bertemu, akan terbentuk Eigot yang
diploid yang akan segera berkembang menjadi tumbuhan paku.
Bumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi
sporo/it karena mampu membentuk sporangium yang
akan menghasilkan spora untuk perkembangbiakan. ase
sporo/it pada metagenesis tumbuhan paku memiliki si/at
lebih dominan daripada /ase gameto/itnya. :pabila kita amati
daun tumbuhan paku penghasil spora (sporo/il!, di sana akan
kita jumpai organ-organ khusus pembentuk spora. Spora
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
27/29
36
dihasilkan dan dibentuk dalam suatu *adah yang disebut
sebagai sporangium. #iasanya sporangium pada tumbuhan
paku terkumpul pada permukaan ba*ah daun.
e! Man/aat Bumbuhan Paku
'alam kehidupan sehari-hari, tumbuhan paku juga
berperan dalam kehidupan, antara lain
(1! sebagai tanaman hias, misalnya +diantum cuneatum
(suplir!, +splenium nidus (paku sarang burung!,
,ycopodium (paku tanduk rusa!, dan "latycerium bi%orme
(paku simbar menjangan!7
(2! sebagai tanaman obat, misalnya rimpang dari +spidium
%ilixmas ('ryopteris! yang mampu mengobati $a$ingan7
(8! sebagai bingkai dalam karangan bunga7
(! sebagai pupuk hijau, yaitu +zolla pinnata yang hidup di
sa*ah-sa*ah7 dan
(! sebagai sayuran, $ontohnya adalah (arsilea crenata
(semanggi!.
B. Penelitian $ang Rele3an
Penelitian yang rele5an yang dapat dijadikan rujukan oleh penulis
untuk membuat skripsi ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ara*an,
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
28/29
37
eby (2011!. #erdasarkan hasil penelitiannya dapat diperoleh kesimpulan
bah*a terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan
model pembelajaran kooperati/ example non example dibantu media power
point pada konsep 'unia Bumbuhan.
?. )erangka Ber&ikir
Proses belajar mengajar tidak hanya sebatas pemindahan in/ormasi
berupa teori-teori dari guru ke peserta didik. 9amun peserta didik juga harus
dihadapkan pada objek yang sebenarnya agar materi yang dipelajari dapat
dipahami bukan sekedar hapalan semata. 9amun dalam menunjukan objek
asli pada peserta didik, guru dihadapkan pada kendala kekurangan sarana dan
prasarana. 6ntuk menyiasati kendala tersebut maka objek asli dapat diganti
dengan gambar. Peserta didik diberikan gambar-gambar yang sesuai dengan
materi pelajaran. Sehingga peserta didik tidak hanya sebatas membayangkan
objek yang sedang dipelajari.
Penggunaan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran
juga bertujuan mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dengan jalan
meme$ahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam $ontoh-
$ontoh gambar yang disajikan.:gar pemahaman peserta didik dapat maksimal
maka peserta didik harus dihadapkan pada banyak gambar baik yang
termasuk $ontoh maupun bukan $ontoh.
Model pembelajaran kooperati/ tipe example non example ditujukan
agar peserta didik dapat melihat gambar-gambar yang rele5an dan yang tidak
rele5an dengan materi yang disampaikan. Sehingga dari gambar yang rele5an
dengan materi peserta didik dapat mengaplikasikan materi tersebut dalam
8/18/2019 8. SKRIPSI BAB 2
29/29
38
kehidupan sehari-hari, karena otomatis dengan melihat gambar yang
ditampilkan peserta didik dapat menganalisis dan mengembangkan
pengetahuannya se$ara luas dan kompleks. 'an dengan melihat gambar yang
tidak rele5an dengan materi peserta didik dapat mengeksplorasi karakteristik
dari materi tersebut. Selain itu dengan penggunaan model pembelajaran
example non example ini peserta didik dapat terus mengingat materi yang
telah disampaikan, karena biasanya gambar-gambar dapat lebih berkesan dan
menarik.
#erdasarkan hal tersebut maka penulis menduga model pembelajaran
kooperati/ tipe CDample non CDample dapat diterapkan pada konsep 'unia
Bumbuhan.
'. Hi&otesis
o
a
Model pembelajaran kooperati/ tipe example non example kurang
$o$ok diterapkan pada proses pembelajaran konsep 'unia
Bumbuhan di kelas SM: 9egeri 1 Manonjaya.
Model pembelajaran kooperati/ tipe example non example $o$ok
diterapkan pada proses pembelajaran konsep 'unia Bumbuhan di
kelas SM: 9egeri 1 Manonjaya.