8 PETA STATISTIK KUANTITATIF.pdf

Post on 21-Jan-2016

189 views 16 download

description

peta statistik kuantitatif

Transcript of 8 PETA STATISTIK KUANTITATIF.pdf

REPRESENTASI DATA DAN SEMIOLOGI GRAFIS

Oleh: Dra. Endang Saraswati, M.S.

PETA STATISTIK KUANTITATIF

DATA KUANTITATIF? Data yang diukur secara matematis untuk menunjukkan gambaran dari objek yang diteliti.

BAGAIMANA MEMETAKAN DATA KUANTITATIF?

VARIABEL VISUAL

Pemahaman kuantitas secara intuitif (ukuran)

Bandingkan banyaknya air di gelas A, B, dan C

A B C

KESIMPULAN Manusia memahami kuantitas dengan

melihat ukuran. Secara visual, ukuran mudah untuk

dibandingkan jika digambarkan secara satu dimensional.

Simbolisasi kartografis pada data kuantitatif akan secara efektif jika simbol bervariasi dalam ukuran namun dalam satu dimensi saja.

Pemahaman kuantitas secara intuitif (intensitas)

A B C

KESIMPULAN Manusia dapat dengan mudah

memahami intensitas atau konsentrasi sebagai intensitas/nilai warna.

Cara terbaik untuk mengomunikasikan instensitas adalah menggunakan simbol warna dengan gradasi intensitasnya. Data semakin besar maka nilai/intensitas warna semakin tinggi .

Walaupun gradasi warna pada saat ini juga dapat dilakukan menurut cara-cara lain.

GRADASI WARNA

PETA STATISTIK KUANTITATIF

Penyajian data statistik kuantitatif dapat dilakukan dalam bentuk peta, dengan tiga tipe. Pertama, distribusi kuantitas data dicerminkan dalam bentuk titik; Kedua, kuantitas data statistik dicerminkan dalam bentuk garis; dan Ketiga penyajian distribusi kuantitas data berkait erat dengan luasan (area).

DISTRIBUSI KUANTITAS DATA DICERMINKAN DALAM BENTUK TITIK

KUNCI Dimensi data yang direpresentasikan

adalah data titik yang memiliki data kuantitatif.

Simbol titik yang digambar dalam peta dapat memiliki berbagai macam variasi.

DATA KUANTITATIF DALAM SIMBOL TITIK

Pada prinsipnya, kuantitas data statistik pada tipe ini dicerminkan dengan bentuk simbol titik.

Terdapat empat bentuk penyajian pada tipe ini, masing-masing: (a) dicerminkan dengan simbol-simbol yang

berulang (repeated symbols); (b) dicerminkan dengan simbol-simbol yang

proporsional; (c) dicerminkan dengan simbol-simbol yang

bertingkat (range of graduated symbols); dan (d) dicerminkan dengan bentuk tiga dimensi yang

proporsional (proportional spheres and cubes)

SIMBOL-SIMBOL BERULANG (REPEATED SYMBOL) Pada peta ini simbol titik digunakan

untuk mewakili satuan tertentu dari data.

Data dibagi dengan satuan tersebut sehingga masing-masing unit pemetaan memiliki beberapa titik untuk direpresentasikan pada peta

CONTOH Industri Sepatu Kota 1 = 310 Kota 2 = 214 Kota 3 = 395 Industri Garmen Kota 4 = 389 Kota 5 = 298 Kota 6 = 287 Kota 7 = 221 Kota 8 = 407

1

3

5

4

6

7

8

2

1

3

5

4

6

7

8

2

berikut ini menyajikan contoh distribusi data tentang besarnya barang yang dibongkar pada tiap pelabuhan di Perancis pada tahun 1958.

Pada Gambar A kuantitas dapat diketahui dari banyaknya simbol titik (hasil pengulangan); demikian pula pada Gambar B.

Hanya saja simbol yang digunakan pada dua contoh tersebut berlainan, dimana pada Gambar A menggunakan simbol titik berupa bujursangkar, sedangkan pada Gambar B menggunakan simbol titik berupa diagram batang proporsional (proportional bars)

SIMBOL-SIMBOL YANG PROPORSIONAL (contoh:lingkaran)

Kuantitas data, dapat secara langsung dibaca berdasarkan jari-jari lingkaran. Karena jari-jari lingkaran dibuat secara proporsional, maka pembaca peta selalu berusaha untuk mengetahui kuantitas berdasarkan interpolasi terhadap angka-angka kunci yang terdapat pada legenda.

SIMBOL-SIMBOL YANG BERTINGKAT (contoh: lingkaran)

Besarnya lingkaran yang digunakan untuk mewakili kuantitas data ditentukan terlebih dahulu dan dibuat secara bertingkat. Pada setiap tingkatan, mewakili julat (range) kuantitas data tertentu. Pembaca simbol peta statistik menggunakan simbol tersebut, diharapkan dapat mengelompokkan kuantitas data secara bertingkat.

CONTINUOUS SCALING

0

Kota A = 157 Kota B = 68 Kota C = 239 Kota D = 414 Kota E = 357

414 357 239 157 68

INTERVAL SCALING

Kelas I = 0-100 Kelas II = >100 - 200 Kelas III = >200 - 300 Kelas IV = >300 - 400 Kelas V = > 400

V IV III II I

SIMBOL PROPORSIONAL TIGA DIMENSI (contoh: bola) Seperti halnya pada simbol lingkaran yang proporsional, simbol bola yang proporsional ini juga berusaha menyajikan kuantitas data yang diwakili sebanding, dengan dasar jari-jari bolanya. Jika pada lingkaran bentuk penyajiannya adalah bentuk 2 dimensi, tetapi pada bentuk bola (sphere) merupakan 3 dimensi, sehingga cara penggambarannya pun berlainan. Bentuk 3 dimensi tersebut dapat juga disajikan dengan bentuk kubus, silinder, atau bangun-bangun yang lain.

KUANTITAS DATA STATISTIK DICERMINKAN DALAM BENTUK GARIS

DATA KUANTITATIF DALAM SIMBOL GARIS Dengan menggunakan simbol garis tersebut, perbandingan kuantitas unsur pada setiap lokasi dapat dibaca dengan cepat. Salah satu keuntungan inilah yang menjadikan peta dapat dikatakan lebih praktis sebagai alat penyaji dan analisis data statistik daripada menggunakan cara lain

KUNCI Garis adalah bidang dua dimensional,

dimana merupakan sekumpulan titik yang tidak tertutup.

Kuantitas yang direpresentasikan biasanya berupa pergerakan dari satu titik ke titik lainnya.

DATA KUANTITAS DALAM SIMBOL GARIS

Peta-peta statistik yang menggunakan simbol garis, biasanya digunakan untuk mencerminkan data yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Tebal dan tipisnya garis, sebanding dengan kuantitas (besar/jumlah/banyak) unsur yang diwakilinya.

Ukuran interval biasanya digunakan untuk menyajikan data, sehingga pada peta tersebut selalu diberi kunci pembacaan. Adakalanya, simbol-simbol garis yang proporsional tersebut diberi panah. Hal ini menandakan bahwa data statistik (kuantitas) yang dipetakan memiliki gerakan yang tegas dari satu tempat ke tempat yang lain. Apabila data yang disajikan hanya menekankan pada kuantitas saja, biasanya tidak perlu diberi simbol panah.

DISTRIBUSI KUANTITAS DATA BERKAIT ERAT DENGAN AREA/LUASAN

DATA KUANTITATIF DALAM SIMBOL AREA

Luas wilayah yang digunakan untuk menyajikan simbol (mapping unit), berkaitan erat dengan desain simbol yang digunakan. Contoh peta-peta statistik yang menggunakan tipe tersebut adalah: ◦ Peta-peta dengan menggunakan simbol dot (Dot

Maps); ◦ Peta-peta dengan menggunakan simbol shading

(Choropleth Maps); ◦ Peta-peta yang menggunakan simbol shading

proporsional (Proportional Shading Maps); ◦ Peta-peta isoline (Isoline Maps); ◦ Simbol-simbol kuantitatif yang berulang (Repeated

Quantitative Symbols); dan ◦ Diagram-diagram statistik yang berulang (Repeated

Statistical Diagrams)

PETA DOT Sistem dot merupakan salah satu cara yang

baik dalam menyajikan disribusi data. Namun demikian, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam mendesain peta dot, antara lain: ◦ Harga satuan dot ◦ Ukuran dot ◦ Lokasi untuk menempatkan dot

Penentuan ketiga pertimbangan di atas tidak bisa dilepaskan dari luasan/areal yang dipetakan. Nomograf dari Mackay, adalah salah satu cara untuk menentukan ukuran dan harga satuan dot dalam hubungannya dengan luasan pada unit pemetaan.