Post on 02-Jan-2016
BAB VII
SUPPLY CHAIN AND MARKETING
7.1 Distribusi
Pada bisnis makanan dan minuman, terutama pada bisnis nata de pina dari
kulit nanas, distribusi memegang peranan yang sangat penting. Memiliki jaringan
distribusi yang luas dan channel member yang tepat adalah salah satu hal penting
yang menentukan kesuksesan sebuah produk. Hal ini dikarenakan peranannya
yang sangat besar yaitu menghubungkan produsen dengan konsumen. Melalui
distribusi, produk secara fisik dapat di-display di outlet, dilihat, dinikmati dan
akhirnya dibeli oleh konsumen. Hal ini merupakan salah satu saat yang penting
sehingga distributor harus memastikan brand tersedia di outlet potensial.
diperlukan strategi distribusi meningat pemasaran minuman nata de pina dari kulit
nanas cukup luas penyebarannya.
Parameter penting yang ditetapkan perusahaan dalam distribusi nata de
pina dari kulit nanas adalah ketersediaan produk di outlet yang sesuai dengan
karakter target pasar. Ketersediaan tersebut meliputi aspek akses terhadap retailer
modern, kecepatan distribusi, luasan jaringan distribusi, dan kemudahan
mendapatkan informasi dari distributor. Kecepatan distribusi dan luasnya jaringan
distribusi merupakan syarat jaringan distribusi komersial. Secara umum di
Indonesia, saluran distribusi terbagi dalam 2 tipe yaitu modern trade dan general
trade. Modern trade terdiri dari hypermarket, supermarket, mini market dan
convenience store, sedangkan general trade terdiri dari pasar tradisional, toko
kelontong, warung dan grosir. Dalam hal ini, luasnya jaringan distribusi sudah
dikompensasi oleh akses terhadap modern outlet.
7.1.1 Lokasi Pabrik
Lokasi yang ditetapkan yaitu terletak di daerah Kampar, Riau. Adapun
dasar pemilihan pemilihan lokasi pabrik berada di wilayah tersebut berdasarkan
beberapa faktor berikut :
59
1. Posisi pabrik yang sangat geografis, berada pada salah satu daerah sentra
produsen nanas di Riau dan merupakan daerah pemasaran yang cukup
bagus
2. Pengembangan lahan produksi nanas yang akan direalisasikan
3. Terdapat lahan yang cukup untuk pembangunan pabrik
4. Kemudahan pemasaran
5. Ketersediaan utilitas dan fasilitas seperti listrik, komunikasi, dan air
6. Terpenuhinya fasilitas umum yang dapat menunjang operasi pabrik
7. Akses kemudahan transportasi.
7.1.2 Distribusi Bahan Baku
Distribusi bahan baku merupakan bagaimana waktu dan cara pengiriman
bahan baku produksi nata de pina dari kulit nanas bisa dilakukan dengan efektif
dan efisien. Pada distribusi bahan baku perlu diperhatikan lokasi suplier terhadap
lokasi pabrik serta waktu distribusi dari bahan-bahan tersebut agar produksi
berjalan lancar.
a. Lokasi Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan nata de pina dari kulit nanas
ini adalah buangan produksi nanas yang bbisa ditemukan dari petani nanas
maupun produsen produk olahan dari buah nanas dan itu semua dapat ditemukan
di daerah sekitar pabrik yang akan didirikan. Bahan baku pembantu yang
dibutuhkan untuk memproduksi nata de pina ini adalah air, stater dan lain – lain.
Air yang digunakan oleh Perusahaan berasal dari sumur bawah tanah. Sebelum
digunakan dalam proses pengolahan, air ini telah mengalami softening untuk
menghilangkan kesadahannya, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan
baik.
Tabel 7.1 Bahan baku pembuatan mie jagung Daebak
Bahan utama Jumlah (kg/hari) SupplierKulit nanas Petani nanas, dan produsen produk
olahan nanas
60
Kampar, RiauGaram, alkali PT.Garam, Jl. Krakatau, Medan,
Sumatera UtaraStater
Tabel 7.2 Bahan baku pengemasan Nata de Pina
Bahan utama Jumlah SupplierPlastik Gajahmada Plastik, Jl. Andalas,
Medan, Sumatera UtaraKarton/dus PT. Fajar Dwiwarna, Medan,
Sumatera Utara
Berdasarkan bahan baku yang digunakan, direncanakan akan dibuat tiga
buah gudang. Gudang bahan baku meliputi tempat penyimpanan bahan baku
berupa kulit nanas, gudang penyimpanan kemasan dan gudang untuk menyimpan
stok produk. Setiap storage memiliki sistem untuk menjaga ketahanan bahan-
bahan yang tersimpan didalamnya sesuai dengan storage life-nya.
b. Rantai Distribusi Bahan Baku
Bahan baku produksi nata de pina dikirim supplier ke pabrik yang berada
di daerah Kampar dengan menggunakan jalur darat. Biaya pengiriman sampai ke
gudang pabrik menjadi tanggung jawab supplier dan sudah termasuk dalam
kontrak yang dibuat. Sebelum dikirim, ditentukan jumlah bahan baku yang
dipesan, waktu pemesanan, dan kapan penerimaan bahan baku di pabrik. Perlu
juga diperhitungkan storage life dari bahan baku agar bahan baku yang dipesan
tidak melebihi kapsitas storage ataupun menumpuk sehingga ada yang rusak.
Tabel 7.3 Kapasitas Pemesanan Bahan Baku
Bahan Baku
Kebutuhan (kg/bulan)
Waktu penerimaan
Kapasitas darurat
(%)
Kapasitas pemesanan
Kapasitas pemesanan berikutnya
Kulit nanas 3x sebulan 25 80 ton 75 tonGaram, alkali
1x sebulan 10 2500 kg 2000 kg
Kemasan, plastik
100.000 buah
1x sebulan 25 120.000 buah
100.000 buah
61
Dus karton 1x sebulan 25
Kapasitas pemesanan didasarkan pada berapa lama suatu supplier dapat
memenuhi pemesanan terhadap bahan baku. Jumlah pemesanan pertama tidak
sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan, melainkan dilebihkan untuk
mengantisipasi jika ada permasalahan dalam pengiriman atau ada yang rusak.
Pemesanan berikutnya disesuaikan dengan kapasitas yang dibutuhkan agar jumlah
barang yang disimpan tidak melebihi kapasitas.
Kapasitas darurat didasarkan pada karakteristik bahan, untuk kulit nanas
kapasitas daruratnya 25% karena kulit nanas sebagai bahan baku utama.
Pemesanan kulit nanas dilakukan per minggu karena storage life 3 - 4 hari
sehingga tidak boleh disimpan terlalu lama. Sedangkan bahan baku lainnya
memiliki % kapasitas darurat yang lebih karena storage life yang lebih lama,
sehingga pemesanan bisa dalam jumlah besar dalam satu kali pemesanan.
Tabel 7.4 Jadwal Pemesanan dan Pengiriman Bahan Baku
Bahan Baku
Supplier Lokasi Supplier
Waktu pemesanan
Waktu penerimaan
Lama pengiriman
Storage life
Model transportasi
Kulit nanas
Petani nanas
Kampar, Riau
3x seminggu
1x sehari 1 jam 3 hari Truk
Garam PT.Garam Medan, Sumatera Utara
1x sebulan 1x sebulan 1 hari 1 tahun Truk
Plastik Gajahmada Plastik
Medan, Sumatera Utara
1x sebulan 1x sebulan 1 hari 1 tahun Truk
Karton PT. Fajar Dwiwarna
Medan, Sumatera Utara
1x sebulan 1x sebulan 1 hari 6 bulan Truk
Waktu pemesanan merupakan jadwal dilakukannya pemesanan ke supplier
sedangkan waktu penerimaan merupakan jadwal penerimaan barang yang telah
dipesan. Barang dipesan sesuai kapasitas pemesanan yang telah ditentukan.
Pemesanan kulit nanas dilakukan 2 hari sebelum pengiriman, untuk
mengantisipasi kualitas kulit nanas yang akan digunakan. Bahan-bahan
62
pengemasan dipesan satu kali dalam sebulan dalam jumlah yang besar. Hal ini
dilakukan untuk mengantisipasi hasil produksi di setiap bulannya selain itu juga
mempertimbangkan jarak suppliernya. Pemesanan sekali sebulan juga dapat
menghemat biaya pemesanan yang dipengaruhi oleh harga pengiriman ke pabrik.
Lama pengiriman waktu yang diperlukan untuk barang sampai di pabrik dengan
menggunakan transportasi milik supplier. Seluruh modal transportasi pengiriman
menggunakan jalan darat karena masih berada dalam satu pulau.
7.1.3 Distribusi Produk
Setelah melalui proses pengemasan denagan ukuran yang ditentukan, nata
de pina dari kulit nanas dikemas dalam kemasan yang telah disediakan kemudian
produk siap untuk didistribusikan. Sebagaimana strategi yang dipilih yaitu
perpaduan modern dan tradisional trade maka perlu diperhatikan lokasi
toko/gerai yang menjual produk terhadap lokasi pabrik, transportasinya, serta
waktu distribusi dari produk agar distribusi berjalan lancar.
a. Lokasi Penyebaran Produk
Produk minuman nata de pina dari kulit nanas merupakan minuman sehat
yang bisa dikonsumsi disemua kalangan dan baik untuk pemenuhan kebutuhan
serat tubuh. Di Indonesia sendiri nata merupakan salah satu nimuman serat yang
dibutuhkan selain puding. Target konsumen yang cukup besar akan produk nata
de pina dari kulit nanas diharapkan bisa menyebar dari kalangan ekonomi bawah
hingga atas dan menyebar ke seluruh pelosok negeri dan merambah ke pasar
internasional. Penyebaran produk nata de pina dari kulit nanas difokuskan pada
daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, mengingat produk ini adalah
produk yang umum dikonsumsi di setiap kalangan masyarakat. Diharapkan dari
daerah tersebut penjualan dapat dimanfaaatkan secara maksimal dengan biaya
distribusi yang tidak begitu besar. Daerah yang menjadi target penjualan di pulau
Jawa, Sumatera, Bali, dan Madura.
Pemasaran produk nata de pina dari kulit nanas di pulau Jawa, Sumatera,
Madura, dan Bali dilakukan dengan bekerjasama dengan bebrapa toko :
63
Toko makanan dan minuman
Toko makanan dan minuman atau yang menjual makanan dengan produk
tertentu terutama produk makanan khas daerah.
Pasar
Pasar merupakan sarana tempat penjualan yang dapat dijangkau oleh
semua masyarakat. Pasar merupakan pusat penjualan bagi masyarakat
yang ingin mengonsumsi nata de pina dari kulit nanas atau dijual lagi di
warung - warung kecil.
Supermarket
Supermarket merupakan toko eceran yang menjual berbagai macam
produk makanan dan minuman atau nonmakanan. Hypermart, Giant, dan
lain – lain merupakan supermarket yang dipilih untuk memasarkan produk
nata de pina dari kulit nanas.
b. Rantai Distribusi Produk
Produk yang telah diproduksi disimpan dalam storage untuk selanjutnya
didistribusikan ke konsumen. Produk nata de pina dari kulit nanas didistribusikan
dalam kotak kardus. Produk jadi tersebut didistribusikan ke toko yang telah dipilih
dengan menggunakan beberapa cara yaitu :
Jawa Barat, dan sekitarnya
Distribusi di pulau Jawa digunakan jasa perusahaan ekspedisi. Produk nata
de pina dari kulit nanas dalam kardus dimuat dalam truk boks lalau dikirim
ke gudang milik perusahaan ekspedisi untuk selanjutnya didistribusikan
melalui darat oleh perusahaan ekspedisi ke gudang-gudang supermarket,
toko-toko rekanan, dan chain outlet. Dipilih perusahaan ekspedisi untuk
membantu distribusi nata de pina dari kulit nanas yaitu Arthaperkasa.
Sumatera Utara, Aceh
Distribusi di daerah Medan menggunakan truks box atau
mendistribusikannya sendiri. Pendistribusian dilakukan dengan
mengirimkan barang dari storage barang jadi produk ke gudang-gudang
supermarket, toko-toko penyalur di daerah Medan. Dari gudang milik toko
64
tersebut, akan didistribusikan ke setiap jaringan di daerah Medan sesuai
jadwal pengiriman. Selain itu, untuk toko-toko tertentu pendistribusian
dilakukan dengan langsung mengirimkan barang di storage di pabrik nata
de pina dari kulit nanas dari daerah Kampar.
Seluruh jalur distribusi produk nata de pina dari kulit nanas dilakukan
dengan jalur darat yaitu mengirimkan menggunakan truk Big Up Box. Spesifikasi
truks box dibawah ini:
Merek : KIA Big Up (2009)
Mesin : Model J 2,4 Silinder Segaris, 2655 cc
Kapasitas BBM : 60 L
Kapasitas kabin : 3 orang
Berat total kendaraan : 2590 kg
Daya angkut barang : 1500 kg
P,L, T : 2810 mm, 1630 mm, 355 mm
Spesifikasi : lulus uji emisi standar Euro 2 (ramah lingkungan)
Harga : Rp. 160.000.000,-
Pengiriman barang dengan truks box dilakukan setiap 1 kali seminggu
untuk setiap wilayah Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung menggunakan truks
box atau mendistribusikannya sendiri. Pendistribusian dilakukan dengan
mengirimkan barang dari storage barang jadi produk ke gudang-gudang
supermarket, toko-toko penyalur di daerah Jambi, Sumatera Selatan, dan
Lampung. Dari gudang milik toko tersebut, akan didistribusikan ke setiap jaringan
di daerah Medan sesuai jadwal pengiriman. Selain itu, untuk toko-toko tertentu
pendistribusian dilakukan dengan langsung mengirimkan barang di storage di
pabrik nata de pina dari kulit nanas yang berasal dari daerah Kampar.
Selain distribusi melalui darat, perusahaan ekspedisi juga memeberikan
pelayanan lain berupa distribusi melalui laut, pengiriman barang antar pulau dan
pengiriman langsung dari pintu ke pintu tujuan. Semua biaya pengiriman ketika
menggunakan jasa perubahan ekspedisi disesuaikan tarif hasil negosiasi dengan
perusahaan ekspedisi termasuk biaya perijinan pendistribusian barang. Pengiriman
65
barang ke perusahaan ekspedisi dilakukan sebanyak 1 kali seminggu dengan
jadwal yang dijelaskan pada tabel berikut.
Tabel 7.5 Jadwal Pendistribusian Produk Nata de Pina dari kulit nanas
Truks boks
Jadwal Pengiriman dalam 1 mingguSenin Selasa Rabu Kamis Jumat
I Bakauheni-ekspedisi untuk daerah Jawa
Daerah di Jawa Barat
Tanjung Perak- ekspedisi untuk daerah Bali dan Madura
Tanjung Perak- ekspedisi untuk daerah Bali dan Madura
II Daerah Sumatera Utara, Aceh
Daerah Medan Daerah Aceh
III Daerah Sumatera Barat
Daerah Jambi Daerah Sumatera Selatan
Daerah Lampung
7.2 Pemasaran (Marketing)
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Pada tahap ini
akan dianalisis tiga faktor utama yang menentukan seberapa menarik pasar yang
akan dilayani, adalah sebagai berikut :
Keadaan pasar yang dilayani meliputi besar pasar, pertumbuhan pasar dan
besarnya potensi yang ada didalam pasar tersebut.
Intensitas persaingan dalam pasar tersebut, meliputi banyaknya pesaing,
tingkat kesulitan untuk memasuki pasar, dan produk substitusi.
Akses ke pasar yang akan dilayani, meliputi tingkat keakraban konsumen
terhadap produk nata de pina dari kulit nanas, akses pada saluran
distribusi, dan yang terakhir adalah kecocokan perusahaan dengan pasar
yang akan dilayani.
Tingkat perkembangan sektor industri di Indonesia masih relatif rendah,
namun disadari bahwa pengembangan industri kecil bukan saja penting tetapi
66
sebagai suatu unsur pokok dari seluruh struktur industri di Indonesia. Pemasaran
melibatkan lembaga-lembaga tataniaga seperti agen, pedagang dan pengumpul,
pedagang besar, pengecer, serta industri pengolahan dan lainnya. Sistem tataniaga
yang efisien dapat dicapai dengan memperbaiki struktur pasar yaitu struktur pasar
yang menuju persaingan pasar sempurna dengan jumlah pembeli dan penjual
cukup banyak sehingga pembeli dan penjual tidak mempunyai kekuatan untuk
mempengaruhi pasar.
7.2.1 Strategi Pemasaran Nata de Pina dari Kulit Nanas
Strategi pemasaran produk Nata de Pina dari Kulit Nanas sangat
diperhatikan untuk memperoleh perhatian dari target konsumen produk. Strategi
pemasaran produk difokuskan pada distribusi produk dan promosi produk.
a. Distribusi Produk
Distribusi produk nata de pina dari kulit nanas dilakukan melalui
pengiriman pada chain outlet seperti hypermart, supermarket, dan toko
makanan.
b. Promosi Produk
Promosi diperlukan untuk memperkenalkan nata de pina dari kulit nanas
dimana merupakan inovasi terbaru dengan bahan baku yang alami, tanpa
pengawet dan kaya serat. Promosi dilakukan dengan penyebaran iklan dan
pembuatan website produk dan perusahaan. Promosi dapat dilakukan
kepada agen distributor produk serta retailer dan langsung kepada
konsumen dengan iklan media cetak, TV, radio, website, dan pengenalan
produk seperti lounching, sphonsorship, demo power. Lounching
merupakan kegiatan yang diadakan untuk memperkenalkan dan
mengumumkan bahwa produk akan diluncurkan ke pasar. Sphonsorship
merupakan upaya mensponsori acara-acara tertentu untuk meningkatkan
image dari nata de pina dari kulit nanas kepada konsumen, selain itu demo
power dilakukan untuk menghidupkan nata de pina dari kulit nanas dengan
bantuan SPG yang dapat berkomunikasi langsung dengan konsumen serta
pendirian outlet yang menarik di chain outlet.
67
Iklan
Iklan merupakan hasil kerjasama dengan media cetak, TV, dan radio
untuk mempromosikan produk yang dihasilkan. Media cetak yang
dipilih seperti majalah makanan dan minuman, majalah wanita, dan
majalah kuliner. Radio yang bekerja sama adalah radio lokal dan radio
nasional.
Website Produk
Website dibuat untuk menampilkan deskripsi produk, mulai dari
tampilan, khasiat dan harga, serta informasi lain yang penting bagi
konsumen.
Soft Launching Produk
Launching produk dilakukan untuk memperkenalkan produk baru
kepada konsumen. Launching akan dilaksanakan di kota-kota besar
pada rantai distribusi produk nata de pina dari kulit nanas yang
dihasilkan.
Sphonshorship dan Demo Power
Sphonsorship merupakan upaya mensponsosri acara-acara tertentu
untuk meningkatkan image dari nata de pina dari kulit nanas kepada
konsumen. Sedangkan demo power dilakukan untuk menghidupkan
nata de pina dari kulit nanas dengan bantuan SPG yang dapat
berkomunikasi langsung dengan konsumen serta pendirian outlet yang
menarik di chain outlet.
7.2.2 Distribusi Produk
Proses distribusi nata de pina dari kulit nanas sangat signifikan karena
merupakan strategi yang dilakukan dalam melakukan promosi maupun
pengenalan nata de pina dari kulit nanas. Gambar dibawah ini merupakan strategi
pemasaran yang terdiri dari distribusi produk dan promosi produk nata de pina
dari kulit nanas.
Strategi Pemasaran
Distribusi Produk Promosi Produk
SupermarketToko makanan dan minuman
KiosPabrik olahan nata de pina
IklanSupporting
mediaSoft Lounching
Sponshorship & Demo power
Radio
Media Cetak
TV
Website Produk
68
Gambar 7.1 Diagram strategi pemasaran produk nata de pina dari kulit nanas
69
7.3 Analisis SWOT
Gambar 7.2 Diagram SWOT Pemasaran
Tabel 7.6 Matriks Faktor Strategi Eksternal
Faktor-faktor Strategi Eksternal Rating Bobot Skor Pembobotan
PeluangKemungkinan menguasai pasar monopolistik
3 0,1875 0,5625
Kemungkinan dapat memasarkan ke seluruh Indonesia
3 0,1875 0,5625
Kemungkinan adanya investor 4 0,25 1Kemungkinan memiliki banyak cabang di Jawa
3 0,1875 0,5625
Kemungkinan memiliki banyak angkutan pribadi
3 0,1875 0,5625
Jumlah 16 1 3,25Ancaman
Kecendrungan masyarakat terhadap mie yang tersedia
4 0,44 1,76
Munculnya usaha sejenis 2 0,22 0,44Daya beli konsumen menurun 3 0,33 0,99Jumlah 9 1 3,19
70
Berikut adalah cara membuat matrix faktor strategi internal dan eksternal
yaitu :
a. Susunlah dalam kolom beberapa peluang dan ancaman
b.Beri rating masing-masing faktor dalam kolom 2 sesuai besar kecilnya
pengaruh yang ada pada faktor strategi eksternal dengan strategi
4 = sangat besar
3 = besar
2 = kecil
1 = sangat kecil
Terhadap peluang dan nilai rating terhadap ancaman kebalikannya
c. Hitunglah nilai bobot kolom 3, dengan cara nilai dari setiap rating dibagi
dengan masing-masing jumlah rating (dengan syarat jumlah bobot tidak
melebihi 1)
d.Pada kolom 4 perhitungan skor pembobotan yaitu rating dikali bobot,
kemudian masing-masing skor pembobotan dijumlahkan, sehingga
memperoleh kedua jumlah skor pembobotan. Kedua jumlah ini
menunjukkan bagaimana suatu usaha atau perusahaan beraksi antara faktor-
faktor strategi eksternalnya terhadap faktor internalnya.
Tabel 7.7 Contoh Matriks Faktor Strategi Eksternal
Faktor-faktor Strategi Internal Rating Bobot Skor Pembobotan
KekuatanLokasi yang cukup strategis 3 0,231 0,693Keunggulan produk 4 0,307 1,228Memiliki pelanggan tetap 3 0,231 0,693Memiliki berbagai cabang 3 0,231 0,693Jumlah 13 1 3,307
KelemahanJumlah kendaraan angkutan pribadi yang sedikit
3 0,25 0,75
Tidak ada hubungan kerjasama dengan investor
2 0,17 0,33
Produk baru memerlukan promosi yang besar 4 0,33 1,33Harga lebih mahal dibanding produk yang telah ada
3 0,25 0,75
Jumlah 12 1 2,42
71
Dapat disimpulkan bahwa :
1. Jumlah dari skor pembobotan pada peluang yaitu 3,25 masih dibawah nilai
dari kekuatan 3,307. Sehingga dapat diciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk memperoleh peluang.
2. Jumlah dari skor pembobotan pada kekuatan lebih besar 3,307
dibandingkan skor pembobotan pada ancaman 3,19. Hal ini disimpulkan
dengan kekuatan produk yang besar dapat mengatasi ancaman yang
mungkin dapat terjadi.
3. Jumlah dari skor pembobotan pada kelemahan 2,42 lebih rendah
dibandingkan skor pembobotan pada peluang yaitu 3,25. Disimpulkan
baha menciptakan strategi pada peluang dengan kelemahan nata de pina
dari kulit nanas harus menggunakan promosi yang besar dan
meminimalkan harga jual. Hal ini dapat diantisipasi dengan menutupi
biaya produksi di bulan yang menyebabkan hasil keuntungan menurun.
4. Jumlah dari skor pembobotan pada kelemahan lebih rendah 2,42
dibandingkan skor pembobotan pada ancaman yaitu 3,19. Sehingga
ancaman dapat dikurangi karena bobot kelemahan lebh rendah. Namun
kedua faktor tersebut harus dihindari dengan menggunakan strategi yang
bersifat defensive artinya suatau usaha harus dapat bertahan khususnya
keuangan, dengan mengurangi biaya produksi dan menjalin kerjasama
dengan investor.
Tahap terakhir adalah tahap pengambilan keputusan mengenai startegi
yang akan dijalankan, sehingga dengan bantuan SWOT di atas strategi yang
muncul dapat dijadikan sebagai acuan dalam memperbaiki pemasaran pada nata
de pina dari kulit nanas. Adapaun strategi yang dimaksud adalah :
1. Mengandalkan keunggulan produk seperti membuat inovasi terhadap
kualitas rasa dari nata de pina dari kulit nanas, bahan baku yang
digunakan, dan menjaga pelayanan sebaik mungkin kepada distributor dan
konsumen
2. Memperluas jaringan pasar keluar daerah, agar nata de pina dari kulit
nanas semakin dikenal dan semakin besar keuntungan yang diperoleh
72
3. Melakukan kerjasama terhadap supermarket dan toko besar lainnya
4. Menjalin kerjasama dengan investor
5. Mengurangi biaya produksi
6. Dengan harga yang bersaing namun tidak menghilangkan tujuan dari
pembuatan nata de pina dari kulit nanas sebagai makanan sehat dengan
tidak menggunakan pengawet
7. Melakukan promosi diawal peluncuran produk makanan sehat dengan
memberikan souvenir dalam setiap pembeliannya.