Post on 02-Jul-2015
PENGERTIAN
Gangren: proses atau keadaan yg ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi (Askandar, 2001)
GANGREN KAKI DIABETIK
Gangren kaki diabetik: luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai (Askandar, 2001).
Biasanya kuman yang menginfeksi pada gangren kaki diabetik adalah: Streptococcus (Soetmadji, 1999)
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
Faktor-faktor yg mempengaruhi terjadinya gangren kaki diabetik:
a. Faktor endogen:- genetik, metabolik
- angiopati diabetik
- Neuropati diabetik
TEORI TERJADINYA KOMPLIKASI KRONIK DM
1. TEORI SORBITOL:Hiperglikemi
Penumpukkan kadar glukosa pada sel dan jaringan tertentu dan dpt mentransport glukosa
tanpa insulin
Glukosa yg ber>> tidak akan termetabolisasi habis secara normal melalui glikolisis
LANJUTAN TEORI SORBITOL…
Sebagian glukosa yg tersisa dgn perantaraan enzim aldose reduktase akan diubah menjadi
sorbitol
Sorbitol akan tertumpuk dalam sel/jaringan tersebut dan menyebabkan kerusakan dan
perubahan fungsi
LANJUTAN TEORI…
2. TEORI GLIKOSILASIHiperglikemi
Glikosilasi pada semua protein, terutama yg mengandung senyawa lisin
Terjadinya proses glikosilasi pada protein membran basal komplikasi baik
makro/mikro vaskuler.
LANJUTAN…
Faktor utama yg menyebabkan gangren kaki diabetik adalah:- Angiopati- Neuropati Faktor terpenting
untuk terjadinya kaki diabetik- Infeksi
LANJUTAN NEUROPATI…
Adanya neuropati perifer terjadinya gangguan sensorik dan motorik.
GANGGUAN SENSORIK Hilang/menurunnya sensasi nyeri pada kaki, shg jika mengalami trauma tidak terasa nyeri, yg tiba-tiba menyebabkan ulkus pada kaki.
GANGGUAN MOTORIK atrofi otot kaki sehingga merubah titik tumpu kaki.
ANGIOPATI
Angiopati penurunan aliran darah ke tungkai akibat aterosklerosis dr pembuluh darah besar di tungkai terutama di betis.
Apabila sumbatan terjadi pada pembuluh darah yg lebih besar (K) akan menderita sakit pada tungkai setelah berjalan pd jarak tertentu.
MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi ggn pembuluh darah dapat berupa:- nyeri tungkai bawah saat istirahat- pada perabaan terasa dingin- kesemutan dan cepat lelah- pulsasi pembuluh darah kurang kuat- Kaki menjadi pucat bila ditinggikan.- Adanya ulkus/gangren
Adanya angiopati penurunan asupan nutrisi, oksigen serta antibiotika sehingga kaki sulit sembuh (Levin, 1993).
KLASIFIKASI GANGREN
Wagner (1983) membagi gangren kaki diabetik menjadi 6 tingkatan:Derajat 0: Tidak ada lesi, kulit masih utuh dgn kemungkinan disertai kelainan bentuk kakiDerajat I: Ulkus superficial terbatas pada kulitDerajat II: Ulkus dalam menembus tendon dan tulang
LANJUTAN DERAJAT GANGREN
Derajat III: Abses dalam, dengan atau tanpa osteomilitis
Derajat IV: gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau selulitis.
Derajat V: gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai
KLASIFIKASI GANGREN…
Brand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi 2 golongan:1). Kaki diabetik akibat iskemi: disebabkan
oleh penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati (arterosklerosis) dr pembuluh darah besar di tungkai terutama di betis.
LANJUTAN…
2. Kaki diabetik akibat neuropati Terjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tdk ada ggn dari sirkulasi.
Secara klinis: dijumpai kaki yg kering, hangat, kesemutan, mati rasa, edema kaki dengan pulsasi pembuluh darah kaki teraba
baik.
ASKEP GANGREN
1. PENGKAJIAN
- Keluhan utama:rasa kesemutan pd
kaki/tungkai bawah, rasa raba yg
menurun, luka yg tdk sembuh-sembuh
dan berbau, adanya nyeri pada luka.
- Riwayat penyakit sekarang: kapa
terjadinya luka, penyebab, upaya yang
telah dialkukan untuk mengatasinya.
LANJUTAN PENGKAJIAN
- Riwayat kesehatan dahulu: riwayat DM atau penyakit-penyakit lain yg ada kaitan dengan defisiensi insulin, mis: penyakit pankreas. Adanya riwayat penyakit jantung, aterosklerosis.
- Riwayat kesehatan keluarga: menderita DM, atau penyakit keturunan yg dapat menyebabkan defisiensi insulin.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1). Gangguan perfusi jaringan b/d menurunnya
aliran darah ke daerah gangren akibat
adanya obstruksi pembuluh darah
2). Kerusakan integritas kulit b/d adanya
gangren pada ekstremitas
3). Gangguan rasa nyaman nyeri b/d iskemik
jaringan
4). Potensial terjadinya penyebaran infeksi
(sepsis) b/d meningkatnya kadar gula darah
LANJUTAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
5). Kurang pengetahuan tentang penyakit,
prognosis dan pengobatan b/d kurang
informasi
6). Gangguan gambaran diri b/d peubahan
salah satu anggota tubuh.
PERAWATAN LUKA GANGREN
Gangren adalah luka yang terinfeksi disertai dengan adanya jaringan yang
mati berwarna kehitaman dan membau akibat pembusukan o/ bakteri.
Oleh karena itu perlu diganti balutan secara khusus
LANJUTAN….
Perawatan luka gangren: melakukan perawatan luka akibat dari komplikasi penyakit diabetes melitus (Perry & Potter, 2006).
TUJUAN PERAWATAN GANGREN
Tujuan perawatan gangren:- Mencegah meluasnya infeksi- Memberi rasa nyaman pada klien- Mengurangi nyeri- Meningkatkan proses penyembuhan
luka
INDIKASI PERAWATAN
Perawatan luka gangren dapat dilakukan pada luka gangren diabetik yang kotor dan bersih.
PRINSIP PERAWATAN
Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah
Perhatikan teknik aseptik dan antiseptik Ganti sarung tangan diantara tindakan “bersih”
dan “kotor” Pisahkan peralatan bersih dan steril Balutan diberikan sesuai kondisi luka: basah,
kering, steril dan luka terkontaminasi.
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN
Melihat kondisi luka pasien: luka kotor/tidak, ada pus atau jar.nekrotik?
Setelah dikaji baru dilakukan perawatan luka.
Untuk perawatan luka biasanya menggunakan antiseptik ( NaCl) dan kassa steril.
PERSIAPAN ALAT U/ PERAWATAN
Alat Steril ( baki instrument berisi ) : 1 Pinset anatomi 2 pinset chirurgis 1 klem arteri 1 gunting jaringan Kassa dan deppers steril secukupnya Kom kecil untuk larutan 2 buah Sarung tangan steril Kapas lidi
LANJUTAN PERSIAPAN ALAT…
Alat Tidak Steril: Larutan NaCl 0,9 % Handscone bersih Pinset anatomi bersih Verban/plester hipoalergik Verban elastic, gunting verban Spuit 50 cc dan 10 cc Pengalas/perlak Tempat sampah atau kantong plastik, bengkok Antiseptik: Iodine (jika perlu), alkohol. Sampiran Masker, dan scort jika perlu
PERSIAPAN PASIEN
- Mengucapkan salam teraupetik dan memperkenalkan diri- Melakukan evaluasi/validasi- Melakukan kontrak (waktu, tempat dan topik)- Menjelaskan tujuan dilakukan prosedur- Menjelaskan langkah prosedur- meminta persetujuan pasien- menyiapkan pasien sesuai keb.
TEKNIK PERAWATAN GANGREN
Prosedur pelaksanaan:
1). Tutup pintu atau psang sampiran di sekitar klien
2). Atur posisi yang nyaman bagi klien untuk memudahkan daerah luka dapat dijangkau dengan mudah
3). Sediakan perlatan yang diperlukan dalam troley di samping pasien.
4). Cuci tangan, gunakan sarung tangan bersih
LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN…
5). Pasang pengalas
6). Letakkan bengkok atau kantong plastik di dekat klien
7). Buka balutan luka dengan menggunakan gunting verban. Bila balutan lengket pada luka, basahi balutan yang menempel pada luka dengan NaCl 0,9% dan angkat balutan dengan pinset secara hati-hati.
LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN…
8). Kaji kondisi luka serta kulit sekitar luka:
Lokasi luka dan jaringan tubuh yang rusak, ukuran luka meliputi luas dan kedalaman luka (arteri, vena, otot, tendon dan tulang)
Kondisi luka kotor atau tidak, ada tidaknya pus, jaringan nekrotik, bau pada luka, ada tidaknya jaringan granulasi (luka berwarna merah muda dan mudah berdarah).
LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN…
Kaji kulit sekitar luka terhdap adanya maserasi, inflamasi, edema dan adanya gas gangren yang ditandai dengan adanya krepitasi saat melakukan paplpasi di sekitar luka.
Kaji adanya nyeri pada luka
9). Cuci perlahan-lahan kulit di sekitar ulkus
dengan kasa dan air hangat, kemudian keringkan perlahan-lahan dengan cara
mengusap secara hati-hati dgn kasa kering
LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN…
10). Cuci tangan dengan alkohol atau air bersih11). Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril12). Bersihkan luka: Bila luka bersih dan berwarna kemerahan
gunakan cairan NaCl 0,9% Bila luka infeksi, gunakan cairan NaCl 0,9% dan
antiseptik iodne 10% Bila warna luka kehitaman : ada jar. Nekrotik,
gunakan NaCl 0,9%. Jar.nekrotik dibuang dengan cara digunting sedikit demi sedikit sampai terlihat jar.granulasi.
LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN…
Bila luka sudah berwarna merah, hindari jangan sampai berdarah
Bila da gas gangren, lakukan masase ke arah luka
13). Bila terdapat sinus lubang, lakukan irigasi dengan menggunakan NaCl 0,9% dengan sudut kemiringan 45 derajat sampai
bersih. Irigasi sampai kedalaman luka karena pd sinus terdapat banyak kuman
LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN…
14). Lakukan penutupan luka:
a. Cara Konvensional: - Bila luka bersih, tutup luka dengan 2 lapis kain kasa yang telah dibasahi dengan NaCl 0,9% dan diperas sehingga kasa menjadi lembab. Pasang kasa lembab sesuai kedalaman luka (hindari mengenai jaringan sehat di pinggir luka), lalu tutup dengan kain kasa kering dan jangan terlalu ketat.
LANJUTAN TEKNIK PERAWATAN…
- Bila luka infeksi, tutup luka dengan 2 lapis kasa lembab dengan NaCl 0,9% dan betadin 10%, lalu tutup dengan kasa kering.
15). Bila pembuluh darah vena mengalami kerusakan , lakukan kompresi dengan menggunakan verban elastis.
LANJUTAN TEKNIK…..
16). Mengatur pasien ke posisi yang nyaman dan memungkinkan aliran darah ke perifer dan ke daerah luka tetap lancar, misalnya dengan cara elevasi tungkai bila luka berlokasi di tumit atau telapak kaki.17). Merapikan alat-alat18). Membuka sarung tangan dan Mencuci tangan19). Mengevaluasi respon pasien baik verbal
maupun non verbal
LANJUTAN TEKNIK….
20). Menyusun rencana tindak lanjut: jadwal penggantian balutan yang akan datang dan rencana edukasi kepada klien dan keluarga. 21). Dokumentasikan tindakan dan hasil evaluasi perkembangan keadaan luka:- Ukuran luka: luas dan kedalaman luka- Kondisi luka- Kondisi kulit sekitar luka- Apakah ada nyeri pada luka
LANJUTAN TEKNIK….
- Jenis balutan yang digunakan- Hasil kultur luka (jika ada)
22). Berikan pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan luka:- Anjurkan klien untuk tidak menekuk atau
melipat kaki yang luka - Anjurkan klien untuk imobilisasi kaki yg luka
dan hindari menggunakan kaki yg luka sebagai tumpuan atau penyangga tubuh.
EVALUASI
Mencatat hasil tindakan perawatan luka pada dokumen/catatan keperawatan
Perhatikan teknik asepthik dan antiseptik Jaga privasi klien Perhatikan jika ada pus / jaringan nekrotik Catat karakteristik luka