Dian AKPER PEMKAB MUNA

27
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadiran Allah SWT, karena atas berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “ HIPOTIROID “ Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun isinya,oleh karena itu penulis mengharapkan adanya masukan,baik kritik maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis,dan pembaca pada umumnya,kiranya Allah SWT meridhoi segala aktifitas kita untuk keselamatan di dunia maupun di akhirat. Raha, September - 2012 penulis 1

Transcript of Dian AKPER PEMKAB MUNA

Page 1: Dian AKPER PEMKAB MUNA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT, karena atas berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “ HIPOTIROID “

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari

segi penulisan maupun isinya,oleh karena itu penulis mengharapkan adanya masukan,baik kritik

maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis,dan

pembaca pada umumnya,kiranya Allah SWT meridhoi segala aktifitas kita untuk keselamatan di dunia

maupun di akhirat.

Raha, September - 2012

penulis

1

Page 2: Dian AKPER PEMKAB MUNA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR…………………………………............................................................

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….......................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………..........

B. Tujuan ………………………………………………………………......................

C. Rumusan Masalah.....................................................................................................

D. Manfaat Penulisan.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Defenisi.............. …………………………………………………............................

B. Etiologi..................…………………………………………….......…………..........

C. Manifestasi Klinis........……………………………………………………................

D. Patofisiologi..........................................................…………………………...............

E. Pemeriksaan Diagnosik...............................................................................................

F. Komplikasi...................................................................................................................

G. Penatalaksanaan Medik................................................................................................

H. Pemeriksaan Penunjang.................................................................................................

BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………...…………………................................

B. Saran……………………………………………………..........................................

DAFTAR PUSTAKA

2

Page 3: Dian AKPER PEMKAB MUNA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tubuh kita terdiri dari sistem-sistem yang memiliki peran penting bagi tubuh. Salah satunya

system endokrin. System ini meliputi system dalam tubuh manusia yang terdiri dari beberapa kelenjar

penghasil hormone, disebut dengan system atau kelenjar endokrin.Kelenjar tiroid termasuk dalam

system endokrin selain kelenjar hipofise, kelenjar paratiroid, kelenjar suprarenal, pulau langerhans, dan

kelenjar kelamin. Kelenjar ini berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak di pangkal leher tepat di bawah

jakun.Kelenjar tiroid merupakan pengendali utama metabolisme tubuh. Kelenjar ini bertugas

menghasilkan, menyimpan, dan melepaskan hormone tiroid ke dalam peredaran darah.

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai

jarinan agar optimal sehingga mereka berfungsi normal. Hormon tiroid merangsang konsumsi oksigen

pada sebagian besar sel di tubuh , membantu mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, dan

penting untuk pertumbuhan dan pematangan normal.

Kelenjar tiroid tidak esensial bagi kehidupan, tetapi ketiadaannya menyebabkan perlambatan

perkembangan mental dan fisik, berkurangnya daya tahan terhadap dingin, serta pada anak–anak timbul

retardasi mental dan kecebolan. Sebaliknya, sekresi tiroid yang berlebihan menyebabkan badan

menjadi kurus, gelisah, takikardia, tremor, dan kelebihan pembentukan panas.

Fungsi tiroid diatur oleh hormone perangsang tiroid dari hipofisis anterior. Sebaliknya , sekresi

hormone ini sebagian diatur oleh umpan balik inhibitorik langsung kadar hormontiroid yang tinggi

pada hipofisis serta hipotalamus dan sebagian lagi melalui hipotalamus. Dengan cara ini, perubahan–

perubahan pada hipofisis serta hipotalamus dan sebagian lagi melalui hipotalamus. Dalam hal ini

perawat dituntut untuk dapat profesional dalam menangani hal-hal yang terkait dengan hipotirod

misalnya saja dalam memberikan asuhan keperawatan harus tepat dan cermat agar dapat

meminimalkan komplikasi yang terjadi akibat hipotiroid.

B. Tujuan

1. Mengidentifikasi definisi dari hipotiroid.

2. Mengidentifikasi etilogi hipotiroid.

3. Mengidentifikasi manifestasi klinis hipotiroid.

4. Menguraikan patofisiologi hipotiroid.

5. Mengidentifikasi penatalaksaan serta pencegahan pada hipotiroid.

6. Mengidentifikasi pengkajian pada klien dengan hipotiroid.

7. Mengidentifikasi diagnosa pada klien dengan hipotiroid.

3

Page 4: Dian AKPER PEMKAB MUNA

8. Mengidentifikasi intervensi pada klien dengan hipotiroid.

3. Rumusan Masalah

1) Apakah definisi dari hipotiroid?

2) Bagaimana etilogi dari hipotiroid?

3) Tanda dan Gejala dari hipotiroid?

4) Bagaimana Manifestasi Klinis pada hipotiroid?

5) Bagaimana patofisiologi pada hipotiroid?

6) Bagaimana penatalaksaan hipotiroid ?

7) Bagaimana pengkajian pada klien dengan hipotiroid diagnosa pada klien dengan hipotiroid?

8) Bagaimana intervensi pada klien dengan hipotiroid?

4. Manfaat Penulisan

1) Mahasiswa mampu untuk memahami dan menjelaskan pengertian, etiologi, klasifikasi,,

patofisiologi, pemeriksaan diagnostik , penatalaksanaan.

2) Mahasiswa mampu membuat dan memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan

Hipotiroid.

3) Mahasiswa mengetahui tentang penanganan Hipotiroid .

4

Page 5: Dian AKPER PEMKAB MUNA

BAB II

TINJAUAN TEORITIS HIPOTIROID

A. DefenisiHipotiroid merujuk pada kondisi yang dikarakteristikakan oleh

tak disekresikannya hormon-hormon tiroid. Ini dimanifestasikan

dengan pelambatan semua fungsi tubuh dan mental secara umum

(Barbara:568).

Hipotiroid merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya

hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala

kegagalan tiroid. Keadaan ini terjdai akibat kadar hormon tiroid

dibawah nilai optimal (Brunner&Suddarth:1299).

Hipotiroid adalah penurunan sekresi hormon kelenjar tiroid

sebagai akibat kegagalan mekanisme kompensasi kelenjar tiroid

dalam memenuhi kebutuhan jaringan tubuh akan hormon-hormon

tiroid . (Hotma Rumahorbo S.kep,1999)

Hipertiroidisme adalah suatu sindrome klinis akibat dari defisiensi hormon tiroid yang mengakibatkan

fungsi metabolik. (Greenspan, 2000)

Jadi secara umum hipotiroid adalah Merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi

tiroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid. Keadaan ini terjadi akibat

kadar hormone tiroid berada dibawah nilai optimal.

Tipe Ada beberapa tipe hipotiroidime :

a) Hipotiroid primer (tiroidal) ini mengacu kepada difungsi kelenjer tiroid itu sendiri. Lebih dari

95% penderita hipotiroidime mengalami hipotiroidime tipe ini.

b) Hipotiroid sentral (hipotiroidime sekunder/pituitaria) Adalah disfungsi tiroide yang disebabkan

oleh kelenjer hipofisis, hipolatamus, atau keduanya.

c) Hipotiroid tertier (hipotalamus)

Ditimbulkan oleh kelainan hipotalamus yang mengakibatkan sekresi TSH tidak adikuat aktibat

penurunan stimulasi TRH.

d) Kretinisme

Adalah difisiensi tiroid yang diderita saat lahir. Pada keadaan ini, ibu mungkin juga menderita

difisiensi tiroid.

e) Miksedema

Adalah penumpukan mukopolisakarida dalam jaringan supkutan dan intersisial lainnya.

Meskipun meksedema terjadi pada hipotiroidime yang sudah berlangsung lama dan bera, istilah

tersebut hanya dapat digunakan untuk menyatakan gejala ekstrim pada hipotiroidime yang berat

(Brunner&Suddarth:1300).

5

Page 6: Dian AKPER PEMKAB MUNA

B. Etiologi.

Penyebab hipotiroid yang paling sering ditemukan pada orang dewasa adalah tiroidsotoimun

(tiroiditis hashimoto), dimana sistem imun menyerang kelenjer tiroid. Gejala hipertiroidime dan

kemudian dapat diikuti oleh gejala hipotiroidime dan miksedema.

Hipotiroidime juga sering terjadi pada pasien dengan riwayat hipertiroidime yang mengalami

terapi radioiodium, pembedahan, atau preparat antitiroid. Kejadian ini paling sering ditemukan pada

wanita lanjut usia. Terapi radiasi untuk penanganan kanker kepala dan leher kini semakin sering

menjadi penyebab hipotiroid pada lansia laki-laki. Karena itu, pemeriksaan fungsi tiroid diajurkan bagi

semua pasien yang menjalani terapi tersebut (Brunner&Suddarth:1300).

Penyebab hipotiroidime yang lain :

a) Tiroidtis limfositik kronik (tiroiditis hashimoto)

b) Atrofi kelenjer tiroid yang menyertai proses penuaan

c) Terapi untuk hipertiroidime:

Lodium redioaktif

Tiroidektomi

d) Obat-obatan:

Litium

Senyawa iodium

e) Radiasi pada kepala dan leher untuk penanganan kenker kepala dan leher, limfoma

f) Penyakit infiltratif pada tiroid (amiloidosis,skleroderma)

g) Defisiensi dan kelebihan iodium (Brunner&Suddarth:1300)

C. Manifestasi Klinis

Kardiovaskuler :

a) Penurunan HR + penurunan SV = penurunan CO

b) Kebutuhan oksigen miokardium menurun

c) Peningkatan tahanan vaskuler perifer

d) Hiperlipidemia

e) Hiperkolestrolemia

Hematologi :

a) Anemia

Pernapasan :

a) Penurunan transportasi oksigen

b) Hiperkapnea

c) Kelemahan otot pernapasan

d) Dyspnea

6

Page 7: Dian AKPER PEMKAB MUNA

Ginjal :

a) Retensi cairan

b) Penurunan output urine

c) Hiponatremi dilusi

d) Penurunan produksi eritropoetin

Gasterointestinal :

a) Penurunan peristaltik

b) Anoreksia

c) Peningkatan BB

d) Konstipasi

e) Penurunan metabolisme protein

f) Peningkatan lipid serum

g) Uptake glukosa lambat

h) absorbsi glukosa lambat

Muskuloskeletal :

a) Nyeri yang berpindah-pindah

b) Kejang otot

c) Pergerakan lambat

d) Peningkatan densitas tulang

e) Penurunan pembentukan tulang

Integumen :

a) Kulit kering dan bersisik

b) Rambut mudah dicabut

c) Kuku kaku

d) Edema periorbital

e) Tidak tahan terhadap dingin

Endokrine :

a) Thyroid membesar atau normal

Neurologi :

a) Penurunan refleks tendon

b) Fatigue

c) Somnolen

d) Bicara lambat

e) Apati, depresi, paranoia

f) Gangguan memori jangka pendek

g) Letargi

7

Page 8: Dian AKPER PEMKAB MUNA

Reproduksi :

a) Wanita : menorragia, anovulasi, mensturasi tidak teratur, penurunan libido

b) Pria : penurunan libido, impoten.

Lain-lain : 

a) mixedema. (Penurunan kecepatan metabolisme drastis, hipoventilasi yang menyebabkan asidosis

respiratori, hipotermi, dan hipotensi)

D. PatofisiologiIodium merupakan semua bahan utama yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan hormon

tyroid. Bahan yang mengandung iodium diserap usus, masuk ke dalam sirkulasi darah dan ditangkap

paling banyak oleh kelenjar tyroid. Dalam kelenjar, iodium dioksida menjadi bentuk yang aktif yang

distimuler oleh Tiroid Stimulating Hormon kemudian disatukan menjadi molekul tiroksin yang terjadi

pada fase sel koloid. Senyawa yang terbentuk dalam molekul diyodotironin membentuk tiroksin (T4)

dan molekul yoditironin (T3). Tiroksin (T4) menunjukkan pengaturan umpan balik negatif dari sekresi

Tiroid Stimulating Hormon dan bekerja langsung pada tirotropihypofisis, sedang tyrodotironin (T3)

merupakan hormon metabolik tidak aktif. Beberapa obat dan keadaan dapat mempengaruhi sintesis,

pelepasan dan metabolisme tyroid sekaligus menghambat sintesis tiroksin (T4) dan melalui rangsangan

umpan balik negatif meningkatkan pelepasan TSH oleh kelenjar hypofisis. Keadaan ini menyebabkan

pembesaran kelenjar tyroid.( Hotma Rumahorbo,1999)

Patofisiologi hipotiroidisme brdasarkan atas masing-masing penyebab yang dapat

menyebabkan hipotiroidisme, yaitu :

a). Hipotiroidisme sentral (HS)

Apabila gangguan faal tiroid terjadi karena adanya kegagalan hipofisis, maka disebut

hipotiroidisme sekunder, sedangkan apabila kegagalan terletak di hipothalamus disebut

hipotiroidisme tertier. 50% HS terjadi karena tumor hipofisis. Keluhan klinis tidak hanya karena

desakan tumor, gangguan visus, sakit kepala, tetapi juga karena produksi hormon yang berlebih

(ACTH penyakit Cushing, hormon pertumbuhan akromegali, prolaktin galaktorea pada wanita dan

impotensi pada pria). Urutan kegagalan hormon akibat desakan tumor hipofisis lobus anterior

adalah gonadotropin, ACTH, hormon hipofisis lain, dan TSH.

b). Hipotiroidisme Primer (HP)

Hipogenesis atau agenesis kelenjar tiroid. Hormon berkurang akibat anatomi kelenjar. Jarang

ditemukan, tetapi merupakan etiologi terbanyak dari hipotiroidisme kongenital di negara barat.

Umumnya ditemukan pada program skrining massal. Kerusakan tiroid dapat terjadi karena, :

Operasi,

Radiasi,

Tiroiditis autoimun,

Karsinoma,

Tiroiditis subakut,

Dishormogenesis, dan

Atrofi

8

Page 9: Dian AKPER PEMKAB MUNA

Pasca operasi. Strumektomi dapat parsial (hemistrumektomi atau lebih kecil), subtotal atau

total. Tanpa kelainan lain, strumektomi parsial jarang menyebabkan hipotiroidisme. Strumektomi

subtotal M. Graves sering menjadi hipotiroidisme dan 40% mengalaminya dalam 10 tahun, baik karena

jumlah jaringan dibuang tetapi juga akibat proses autoimun yang mendasarinya.

Pasca radiasi. Pemberian RAI (Radioactive iodine) pada hipertiroidisme menyebabkan lebih

dari 40-50% pasien menjadi hipotiroidisme dalam 10 tahun. Tetapi pemberian RAI pada nodus toksik

hanya menyebabkan hipotiroidisme sebesar <5%. Juga dapat terjadi pada radiasi eksternal di usia <20

tahun : 52% 20 tahun dan 67% 26 tahun pascaradiasi, namun tergantung juga dari dosis radiasi.

Tiroiditis autoimun. Disini terjadi inflamasi akibat proses autoimun, di mana berperan antibodi

antitiroid, yaitu antibodi terhadap fraksi tiroglobulin (antibodi-antitiroglobulin, Atg-Ab). Kerusakan

yang luas dapat menyebabkan hipotiroidisme. Faktor predisposisi meliputi toksin, yodium, hormon

(estrogen meningkatkan respon imun, androgen dan supresi kortikosteroid), stres mengubah interaksi

sistem imun dengan neuroendokrin. Pada kasus tiroiditis-atrofis gejala klinisnya mencolok.

Hipotiroidisme yang terjadi akibat tiroiditis Hashimoto tidak permanen.

Tiroiditis Subakut. (De Quervain) Nyeri di kelenjar/sekitar, demam, menggigil. Etiologi yaitu

virus. Akibat nekrosis jaringan, hormon merembes masuk sirkulasi dan terjadi tirotoksikosis (bukan

hipertiroidisme). Penyembuhan didahului dengan hipotiroidisme sepintas.

Dishormogenesis. Ada defek pada enzim yang berperan pada langkah-langkah proses

hormogenesis. Keadaan ini diturunkan, bersifat resesif. Apabila defek berat maka kasus sudah dapat

ditemukan pada skrining hipotiroidisme neonatal, namun pada defek ringan, baru pada usia lanjut.

Karsinoma. Kerusakan tiroid karena karsinoma primer atau sekunder, amat jarang.

Hipotiroidisme sepintas. Hipotiroidisme sepintas (transient) adalah keadaan hipotiroidisme yang cepat

menghilang. Kasus ini sering dijumpai. Misalnya pasca pengobatan RAI, pasca tiroidektomi subtotalis.

Pada tahun pertama pasca operasi morbus Graves, 40% kasus mengalami hipotiroidisme ringan dengan

TSH naik sedikit. Sesudah setahun banyak kasus pulih kembali, sehingga jangan tergesa-gesa memberi

substitusi. Pada neonatus di daerah dengan defisiensi yodium keadaan ini banyak ditemukan, dan

mereka beresiko mengalami gangguan perkembangan saraf.

E. Pemeriksaan Diagnosik

1) Pemeriksaan T3 dan T4 serum

Jika kadar TSH meningkat, maka T4 menurun sehingga terjadi hipotiroid.

T3 serum(0,6 – 1,85 mg/dl)

T4 serum (4,8 – 12,0 mg/dl)

TSH (0,4 – 6,0 mg/dl

2) Pemeriksaan TSH

Diproduksi kelenjar hipofise merangsang kelenjar tiroid untuk membuat dan mengeluarkan

hormon tiroid. Saat kadar hormon tiroid menurun, maka TSH akan menurun.

9

Page 10: Dian AKPER PEMKAB MUNA

Pemeriksaan TSH menggunakan uji sensitif merupakan scirining awal yang direkomendasikan

saat dicurigai penyakit tiroid. Dengan mengetahui kadar TSH, maka dapat dibedakan anatara

pasien hipotiroid,hipertiroid dan orang normal.

Pada dasar nya TSH nrmal dapat menyingkirkan penyakit tiroid primer.

Kadar TSH meningkat sehingga terjadi hipotiroid

3) Pemeriksaan USG dan scan tiroid

Memberikan informasi yang tepat tentang ukuran serta bentuk kelenjar tiroid dan nodul.(Hotma

Rumahorbo, 1999)

F. Komplikasi

Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik (thyroid

storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama

pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Akibatnya

adalah pelepasan HT dalam jumlah yang sangat besar yang menyebabkan takikardia, agitasi, tremor,

hipertermia dan, apabila tidak diobati dapat menyebabkan kematian, penyakit jantung Hipertiroid,

oftalmopati Graves, dermopati Graves, infeksi karena agranulositosis pada pengobatan dengan obat

antitiroid.

G. Penatalaksanaan Medik

Tujuan primer penatalaksaan hipotioidisme adalah memulihkan metabolisme pasien kembali

kepada keadaan metabolik normal dengan cara mengganti hormon yang hilang. Levotiroksin sintetik

(Synthroid atau Levothroid) merupakan preparat terpilih untuk pengobatan hipotiroidisme dan supresi

penyakit goiter nontoksik.

Yang perlu diperhatikan adalah

1. Dosis awal

2. Cara menaikan dosis tiroksin

Tujuan pengobatannya :

1. Meringankan keluhan dan gejala

2. Menormalkan metabolism

3. Menormalkan TSH

4. Membuat T3 dan T4 normal

5. Menghindari komplikasi dan resiko

Beberapa prinsip dapat digunakan dalam melaksakanan subsitusi:

1. Makin berat hipotiroidisme, makin rendah dosisi awal dan makin landai meningkatan dosis.

2. Geriatri dengan angina pektoris, CHF, gangguan irama, dosis harus hati-hati.

Tiroksin dianjurkan minum pagi hari dalam keadaan peru kosong dan tidak bersama bahan lain

yang menggangu serapan usus. Contohnya pada penyakit sindrom malabsorsi, short bowel

sindrome, sirosis, obat (sukralfat, alluminium hidroksida, kolestiramin, formula kedele, sulfat,

ferosus, kalsium kalbronat dll) ( Aru W. sudoyo:1939).

10

Page 11: Dian AKPER PEMKAB MUNA

Penatalaksanaan medis umum lainnya :

Farmakologi:

Penggantian hormon tiroid seperti natrium levotiroksin(synthoroid), natrium liotironin

(cytomel).

Diet rendah kalori (Barbara Endang:569)

Koma miksedema adalah situasi yang mengancam nyawa yang ditandai oleh eksaserbasi

(perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermi tanpa menggigil, hipotensi,

hipoglikemia, hipoventilasi, dan penurunan kesadaran hingga koma. Kematian dapat terjadi apabila

tidak diberikan HT dan stabilisasi semua gejala. Dalam keadaan darurat (misalnya koma miksedema),

hormon tiroid bisa diberikan secara intravena.

Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid, yaitu dengan

memberikan sediaan per-oral (lewat mulut). Yang banyak disukai adalah hormon tiroid buatan T4.

Bentuk yanglain adalah tiroid yang dikeringkan (diperoleh dari kelenjar tiroid hewan).

Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah, karena dosis yang

terlalu tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius. Dosisnya diturunkan secara bertahap sampai

kadar TSH kembali normal. Obat ini biasanya terus diminum sepanjang hidup penderita.

Pengobatan selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti hormon tiroid.

Apabila penyebab hipotiroidism berkaitan dengan tumor susunan saraf pusat, maka dapat diberikan

kemoterapi, radiasi, atau pembedahan.

Contoh Kasus : Seorang wanita, usia 28 tahun, BB 40 kg, TB 160 cm, Riwayat penyakit: dua tahun

yang lalu pasien pernah melakukan pengobatan di Puskesmas dengan keluhan ada

benjolan di leher depan dan nyeri tekan, pasien juga merasakan dada sering

berdebar-debar dan badannya tetap kurus.

Hasil pemeriksaan fisik jantungnyaa membesar, nadi <60 kali/menit, matanya exofthalmus, benjolan

di leher, dan rasa nyeri. Pemeriksaan laboratorium TSH <0,004µIU/ml, FT4 20µg/dl, FT3 15pg/dl .

Kemudian oleh dokter disarankan untuk melakukan pemeriksaan iodium radioaktif dan fineddle

aspiration biopsy (FNAB).

H. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Fisik

Pada umumnya pemeriksaan hipotiroid, umumnya didapatkan benjolan (goiter).

Hal–hal  yang dinilai adalah:

a.    Jumlah nodul : soliter atau multipel

b.   Konsistensi : lunak, kistik, keras, sangat keras

c.    Nyeri pada penekanan : ada/tidak

d.   Pembesaran kelenjar getah bening di sekitar tiroid ada/tidak.

Diagnosa pasti didapatkan melalui pemeriksaan laboratorium TSHs & T4. Bila memungkinkan

dapat pula dengan T3.Didapatkan refleks tendon yang menurun.

11

Page 12: Dian AKPER PEMKAB MUNA

Pada pemeriksaan fisik kulit terasa kasar, kering, dan dingin. Suara agak serak, lidah tebal, tekanan

darah agak tinggi, kadang-kadang terdengar ronkhi. Refleks fisiologis, daya pikir dan bicara agak

lambat. Sering dijumpai retensi cairan pada jaringan longgar. Pada kondisi yang berat dapat timbul

hipotermi, hipoventilasi, bradikardi, amenorea dan depresi.

Laboratorium

Karakteristik pemeriksaan laboratorium pada hipotiroid adalah :

a) Hipotiroidisme klinis ditandai dengan kadar TSH tinggi dan kadar T4 rendah.

b) Hipotiroidisme subklinis ditandai dengan kadar TSH dan T4 bebas yang tinggi,T3 dalam batas

normal.

12

Page 13: Dian AKPER PEMKAB MUNA

BAB III

KONSEP ASKEP PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN

“ HIPOTIROID”

1. PENGKAJIAN

Dampak penurunan hormone sangat bervariasi ,oleh karena itu lakukanlah pengkajian terhadap hal –

hal yang dapat menggali sebanyak mungkn informasi antara lain :

a. Identitas pasien :

nama,

umur,

jenis kelamin,

pekerjaan,

alamat, dll.

b. Keluhan utama :

sesak nafas,

sulit menelan,

pembengkakan pada leher,

pasien nampak gelisah,

tidak mau makan

c. Riwayat kesehatan sekarang :

rasa capek

intoleransi terhadap dingin

kulit terasa kering

bicara lamban

dimensia

dispnea

suara serak

sulit menelan

gangguan haid : menorrhagia dan amenore

rambut rontok dan menipis

kulit tebal karena penumpukan mukopolisakarida dalam jaringan sub cutan

pasien sering mengeluh dingin walaupun dalam keadaan hangat

d. riwayat kesehatan dahulu :

riwayat hipertiroidime yang mengalami terapi radioiodium

riwayat pembedahan atau preparat antitiroid

riwayat Penyakit infiltratif pada tiroid

riwayat kekurangan iodium

e. riwayat kesehatan keluarga :

tidak ada anggota keluarga yang sakit.

13

Page 14: Dian AKPER PEMKAB MUNA

f. Kebiasaan hidup sehari – hari seperti

Pola makan

Pola tidur klien

Pola atifitas

g. Tempat tinggal klien sekarang dan pada waktu balita

h. Keluhan utama mencakup gangguan pada berbagai system tubuh:

Sistem Pulmonari

Sistem pencernaan

Sistem kardovaskular

Sistem muskoloskeletal

Sistem neurologik

Sistem reproduksi

Metabolik

Emosi / psikologis

i. Pemeriksaan fisik:

1. Sistem integumen seperti kulit dingin, pucat , kering, bersisik dan menebal,pertumbuhan

kuku buruk, kuku menebal, rambut kering, kasar, rambut rontok dan pertumbuhannya rontok.

2. Sistem pulmonari seperti hipoventilasi, pleural efusi, dispnea

3. Sistem kardiovaskular seperti bradikardi, disritmia, pembesaran jantung, toleransi terhadap

aktifitas menurun, hipotensi.

4. Metabolik seperti penurunan metabolisme basal, penurunan suhu tubuh, intoleransi terhadap

dingin.

5. Sistem muskuloskeletal seperti nyeri otot, kontraksi dan reaksasi otot yang melambat.

6. Sistem neurologi seperti fungsi intelektual yang lambat, berbicara lambat dan terbata-bata,

gangguan memori, perhatian kurang, letargi atau somnolen, bingung, hilang pendengaran,

parastesia, penurunan refleks tendon.

7. Gastrointestinal seperti aanoreksia, peningkatan berat badan, obstipasi, distensi abdomen.

8. Sistem reproduksi, pada wanita: perubahan menstruasi seperti amenore atau masa menstruasi

yang memanjang, infertilitas, onovulasi dan penurunan libido. Pada pria: penurunan libidi dan

impotensia.

9. Psikologis dan emosional ; apatis, igitasi, depresi, paranoid, menarik diri, perilaku

maniak(Hetma:52).

j. Pemeriksaan Penunjang :

T3 dan T4 serum

Jika kadar TSH meningkat, maka T3 dan T4 menurun sehingga terjadi hipotiroid

Pemeriksaan TSH

Saat kadar hormon tiroid menurun, maka TSH akan menurun. Pemeriksaan TSH

menggunakan uji sensitif merupakan scirining awal yang direkomendasikan saat

dicurigai penyakit tiroid. Dengan mengetahui kadar TSH, maka dapat dibedakan anatara

pasien hipotiroid,hipertiroid dan orang normal. Pada dasar nya TSH nrmal dapat

menyingkirkan penyakit tiroid.Kadar TSH meningkat sehingga terjadi hipotiroid.

14

Page 15: Dian AKPER PEMKAB MUNA

Pemeriksaan USG

Memberikan informasi yang tepat tentang ukuran serta bentuk kelenjar tiroid dan nodul.

k. Analisa data:

1. Gangguan persepsi sensori (penglihatan) b.d gangguan transmisi impus sensorik sebagai

akibat oftalmopati

Data yang didapat : fungsi intelektual yang lambat, berbicara lambat dan terbata-bata,

gangguan memori, perhatian kurang, letargi atau somnolen, bingung, hilang pendengaran,

parastesia, penurunan refleks tendom.

2. Penurunan curah jantung b.d penurunan volume sekuncup sebagai akibat bradikardi,

hipotensi. Data yang didapat :

Bradikardi

Disritmia

Pembesaran jantung

Hipotensi

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan kebutuhan metabolisme, napsu

makan menurun.

Data yang didapat :

Anoreksia

Obtipasi

Distensi

Abdomen

Hemoglobin menurun

Dingin,pucat,kering,bersisik dan menebal

Pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal

4. Pola nafas tidak efektif b.d penurunan tenaga/ kelelahan, ekspansi paru yang menurun,

dispnea.

Data yang didapat :

Hipoventilasi

Dispnea

Efusi pleural

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan penurunan volume sekuncup sebagai

akibat dari brakikardi : arterioklerosis arteri korornaria

b. Pola nafas yang tidak efekti yang berhubungan dengna penurunan tenaga / kelelahan:

ekspansi paru yang menurun ,obesitas dan inaktifitas

c. Gangguan proses pikir yang berhubungan dengan edema jaringan serebral dan retensi air

Diagnosa keperawatan tambahan antara lain :

Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan penurunan

kebutuhan metabolism : napsu makan yang menurun

15

Page 16: Dian AKPER PEMKAB MUNA

Hipotermi yang berhubungan dengan laju metabolisme yang menurun

Konstipasi yang berhubungan degan penurunan motilitas usus

Gangguan intregitas kulit yang berhubungan dengan nutrisi yang buruk dan hipotermia

Disfungsi seksual yang berhubungan dengan depresi

Gangguan pola seksual yang berhubungan degan efek penyakit , kelelahan dan obesitas

Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kelelahan ,penurunan kekuatan

motorik , depresi ,obesitas dan nyeri otot

Perubahan citra diri yang berhubungan dengan perubahan penampilan fisik

3. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan

Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan penurunan volume sekuncup sebagai akibat

dari brakikardi : arterioklerosis arteri korornaria

Tujuan

Fungsi kardiovaskuler tetap optimal yang ditandai dengan tekanan darah , irama jantung dalam

batasnormal

Intervensi Keperawatan

Pantau tekanan darah , denyut dan irama jantung setiap 2 jam untuk mengidentifikasi

kemungkinan teradinya gangguan hemodinamik jantung seperti hipotensi, penurunan

haluaran urine dan perubahan status mental

Anjurkan klien memberitahu perawat segera bila klien mengalami nyeri dada , karena

pada klien degan hipotiroid kronik dapat berkembang arterioklorosi dan arteri koronaria

Kolaborasi pemberian obat – obatan untuk mengurangi gejala – gejala .

Obat yang sering digunakan adalah Levotroxine sodium .Observasi dengan ketat adanya

nyeri dada dan dispnoe.pada dosis awal pemberian obat biasanya dokter memberikan

dosis minimal yang ditingkatkan secara bertahap setiap 2-3 minggu sampai dosis yang

tepat untuk pemeliharaan

Ajarkan kepada klien dan keluarga cara pengguaa obat serta tanda yang harus

diwaspadai bila terjadi hipertiroid akibat penggunaan obat yang berlebihan

Diagnosa Keperawatan

Pola nafas yang tidak efekti yang berhubungan dengna penurunan tenaga / kelelahan: ekspansi

paru yang menurun ,obesitas dan inaktifitas

Tujuan

Klien dapat mempertahankan pola nafas yang efektif

Intervensi Keperawatan

Amati dan catat irama jantung serta kedalaman pernafasan

Auskultasi bunyi pernafasan dan catat dengan seksama

Bila klien mengalami kesulitan pernafasan yang berat, kolaborasikan dengan dokter

kemungkinan penggunaan alat bantu untuk bernafas seperti ventilator

menggunakan obat transqualizer dosis biasanya diturunkan karena klien sangat peka

Bantu klien beraktivitas

16

Page 17: Dian AKPER PEMKAB MUNA

Penuhi kebutuhan sehari – hari klien sesuai kebutuhan

Diagnosa Keperawatan

Gangguan proses pikir yang berhubungan dengan edema jaringan serebral dan retensi air

Tujuan

Proses berpikir klien kembali ketingkat yang optimal

Intervensi Keperawatan

1. Observasi dancatat tanda gangguan proses berpikir yang berat seperti :

Latergi

Gangguan memori

Tidak ada perhatian

Kesulitan berkomunikasi

Mengantuk

2. Orientasikan klien kembali dengan lingkungan baik terhadap orang tempat dan waktu .biasanya

gejala – gejala berkurang dalam waktu 2 – 3 minggu pengobatan sehingga mengorientasikan

kembali klien terhadap lingkungan nyata sangat diperlukan

3. Beri dorongan pada keluarga aga dapat menerima perubahan perilaku klien dan

mengadaptasinya.jelaskan pula bahwa dengan pengobatan yang teratur gejala – gejala akan

berkuran

Penyuluhan kesehatan :

Penyulhan kesehatan sangat penting bagi klien dan keluarga. Berikanlah kepada mereka hal – hal yang

harus diperhatikan dalam penggunaan obat dirumah dan perawatannya berikan penjelasan tentang :

Cara penggunaan obat , dosis dan waktunya. Tidak meminum obat bersama dengan obat

lain

Tanda dan gejala bila kelebihan obat atau sebaliknya

Menggunakan selimut tambahan pada waktu tidur , penggunaan baju hangat untuk pasien

yang tebal bila suhu dingin

Meningkatkan pemasukan makanan yang bergizi , cairan yang cukup dan makanan yang

tinggi serat

Memeriksakan diri secara teratur ketempat pelayanan kesehatan terdekat

4. EVALUASI

Tingkat keberhasilan dari asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan.

Dari rumusan seluruh rencana keperawatan serta impelementasinya, maka pada tahap evaluasi ini

akan difokuskan pada :

Apakah jalan nafas pasien efektif?

Apakah pasien telah mengerti tentang proses penyakitnya serta tindakan perawatan dan

pengobatannya?

Apakah kebutuhan nutrisi pasien telah terpenuhi?

apakah tekanan darah, detak dan irama jantung pasien normal?

apakah integritas kulit pasien baik?

17

Page 18: Dian AKPER PEMKAB MUNA

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah kami menyusun Makalah serta Askep yang berjudul Hipotiroid,kami dapat menyimpulkan

definisi dari Hipotiroid merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang

berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid. Keadaan ini terjadi akibat kadar

hormone tiroid berada dibawah nilai optimal

Dimana Penyebab hipotiroidime yang paling sering ditemukan pada orang dewasa adalah tiroids

otoimun (tiroiditis hashimoto), dimana sistem imun menyerang kelenjer tiroid. Gejala hipertiroidime

dan kemudian dapat diikuti oleh gejala hipotiroidime dan miksedema.Hipotiroidime juga sering terjadi

pada pasien dengan riwayat hipertiroidime yang mengalami terapi radioiodium, pembedahan, atau

preparat antitiroid.

18

Page 19: Dian AKPER PEMKAB MUNA

B. Saran

Dalam menerapkan Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hipotiroid diperlukan

pengkajian, konsep dan teori oleh seorang perawat.

Informasi atau pendidkan kesehatan berguna untuk klien Hipotiroid.

Dukungan psikologik sangat berguna untuk klien.

DAFTAR PUSTAKA

Flynn RW, McDonald TM, Jung RT, et al. Mortality and vascular outcomes in patients treated for

hipotiroid dysfunction, http://www.aafp.org/afp/20071001/bmj.html last log in : December 1,2007

Diposkan oleh Isthy Qama Dewy di 01:42 Di Akses tanggal 29 September 2012

http://silviahidayantiaskep.blogspot.com/2012/01/askep-hipotiroid.html Diposkan oleh Silvia Hidayanti

di 12:23 DI akses tanggal 29 September 2012

19