Ppom AKPER PEMKAB MUNA

29
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS PPOM A. Konsep Penyakit 1. Defenisi Penyakit Paru Obstruksi Menahun Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai dengan peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi 2. Etiologi Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya PPOM adalah : a. Kebiasaan merokok b. Polusi udara c. Paparan debu, asap, dan gas-gas kimiawi akibat kerja d. Riwayat infeksi saluran nafas 1

Transcript of Ppom AKPER PEMKAB MUNA

Page 1: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS PPOM

A. Konsep Penyakit

1. Defenisi Penyakit Paru Obstruksi

Menahun

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan suatu istilah yang sering

digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan

ditandai dengan peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai

gambaran patofisiologi

2. Etiologi

Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya PPOM adalah :

a. Kebiasaan merokok

b. Polusi udara

c. Paparan debu, asap, dan gas-gas kimiawi akibat kerja

d. Riwayat infeksi saluran nafas

e. Bersifat genetik yaitu defisiensi -1 antitripsin.

3. Patofisiologi

Patofisiologi PPOM adalah sangat komplek dan komprehensif sehingga

mempengaruhi semua sistem tubuh yang artinya sama juga dengan

mempengaruhi gaya hidup manusia. Dalam prosesnya, penyakit ini bisa

menimbulkan kerusakan pada alveolar sehingga bisa mengubah fisiologi

1

Page 2: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

pernapasan, kemudian mempengaruhi oksigenasi tubuh secara keseluruhan.

Abnormal pertukaran udara pada paru-paru terutama berhubungan dengan

tiga mekanisme berikut ini :

a. Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi

Hal ini menjadi penyebab utama hipoksemia atau menurunnya

oksigenasi dalam darah. Keseimbangan normal antara ventilasi alveolar

dan perfusi aliran darah kapiler pulmo menjadi terganggu. Peningkatan

keduanya terjadi ketika penyakit yang semakin berat sehingga

menyebabkan kerusakan pada alveoli dan dan kehilangan bed kapiler.

Dalam kondisi seperti ini, perfusi menurun dan ventilasi sama. Ventilasi

dan perfusi yang menurun bias dilihat pada pasien PPOM, dimana

saluran pernafasan nya terhalang oleh mukus kental atau

bronchospasma. Di sini penurunan ventilasi akan terjadi, akan tetapi

perfusi akan sama, atau berkurang sedikit. Banyak di diantara pasien

PPOM yang baik empisema maupun bronckhitis kronis sehingga ini

menerangkan sebabnya mengapa mereka memiliki bagian-

bagian,dimana terjadi diantara keduanya yang meningkat dan ada yang

menurun.

b. Mengalirnya darah kapiler pulmo

Darah yang tidak mengandung oksigen dipompa dari ventrikel kanan ke

paru-paru, beberapa diantaranya melewati bed kapiler pulmo tanpa

2

Page 3: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

mengambil oksigen. Hal ini juga disebabkan oleh meningkatnya sekret

pulmo yang menghambat alveoli.

c. Difusi gas yang terhalang

Pertukaran gas yang terhalang biasanya terjadi sebagai akibat dari sati

atau da seba yaitu berkurangnya permukaan alveoli bagi pertukaran

udara sebagai akibat dari penyakit empisema atau meningkatnya sekresi,

sehingga menyebabkan difusi menjadi semakin sulit.

4. Manifestasi Klinis

Perkembangan gejala-gejala yang merupakan ciri-ciri dari PPOM adalah

malfungsi kronis pada sistem pernapasan yang manifestasi awalnya adalah

ditandai dengan batuk-batuk dan produksi dahak khususnya yang menjadi di

saat pagi hari. Napas pendek sedang yang berkembang mnejadi napas pendek

akut. Batuk dan produksi dahak (pada batuk yang dialami perokok)

memburuk menjadi batuk persisten yang disertai dengan produksi dahak yang

semakin banyak. Biasanya, pasien akan sering mengalami infeksi pernafasan

dan kehilangan berat badan yang cukup drastis, sehingga pada akhirnya pasien

tersebut tidak akan mampu secara maksimal melaksanakan tugas-tugas rumah

tangga atau yang menyangkut tanggung jawab pekerjaannya. Pasien mudah

sekali merasa lelah dan secara fisik banyak yang tidak mampu melakukan

kegiatan sehari-hari. Selain itu, pasien PPOM banyak yang mengalami

penurunan berat badan yang cukup drastis sebagai akibat dari hilangnya nafsu

3

Page 4: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

makan karena produksi dahak yang makin melimpah, penurunan daya

kekuatan tubuh, kehilangan selera makan,penurunan kemampuan pencernaan

sekunder karena tidak cukup oksigenasi sel dalam system gastrointestinal.

Pasien PPOM, lebih membutuhkan banyak kalori karena lebih banyak

mengeluarkan tenaga dalam melakukan pernafasan.

5. Manajemen Medik

a. Pencegahan : mencegah kebiasaan merokok, infeksi, dan polusi udara

b. Terapi eksaserbasi akut dilakukan dengan :

1) Antibiotik, karena eksaserbasi akut biasanya disertai infeksi.

a) Infeksi ini umumnya disebabkan oleh H. Influenza dan S.

Pneumonia, maka digunakan ampisilin 4 x 0,25 – 0,5 g/hari atau

eritromisin 4 x 0,5 g/hari.

b) Augmentin (amoksisilin dan asam klavulanat) dapat diberikan jika

kuman penyebab infeksinya adalah H. Influenzae dan B.

Catarhalis yang memproduksi -laktamase.

Pemberian antibiotik seperti kotrimoksasol, amoksisilin, atau

doksisiklin pada pasien yang mengalami eksaserbasi akut terbukti

mempercepat penyembuhan dan membantu mempercepat kenaikan

flow rate. Namun hanya dalam 7 – 10 hari selama periode

eksaserbasi. Bila terdapat infeksi sekunder atau tanda-tanda

pneumonia, maka dianjurkan antobiotik yang lebih kuat.

4

Page 5: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

2) Terapi oksigen diberikan jika terdapat kegagalan pernapasan karena

hiperkapnia dan berkurangnya sensivitas terhadap CO2.

3) Fisioterapi dada membantu pasien untuk mengeluarkan sputum

dengan baik.

4) Bronkodilator, untuk mengatasi obstruksi jalan nafas, termasuk

didalamnya golongan adrenergik dan antikolinergik. Pada pasien

dapat diberikan salbutamol 5 mg dan atau ipratropium bromida

250 g diberikan tiap 6 jam dengan nebulizer atau aminofilin 0.25 –

0,5 g iv secara perlahan.

c. Terapi jangka panjang dilakukan dengan :

1) Antibiotik untuk kemoterapi preventif jangka panjang, ampisilin 4 x

0,25 – 0,5 / hari dapat menurunkan kejadian eksaserbasi akut.

2) Bronkodilator, tergantung tingkat reversibilitas onstruksi saluran nafas

tiap pasien,

3) Fisioterapi dada

4) Latihan fisik untuk meningkatkan toleransi aktivitas fisik

5) Mukolitik dan ekspektoran

6) Terapi oksigen jangka panjang bagi pasien yang mengalami gagal

nafas

7) Rehabilitasi untuk pasien PPOM adalah :

a) Fisioterapi

a) Rehabilitasi psikis

5

Page 6: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

b) Rehabilitasi pekerjaan

6. Komplikasi

Infeksi yang berulang, pneumotoraks spontan, eritositosis karena keadaan

hipoksia kronik, gagal nafas dan kor pulmonal.

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

a. Pengumpulan data

Aktivitas / Istahat

Tanda : Keletihan, kelelahan, gelisah, insomnia, malaise,

penurunan kemampuan

Gejala : Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas

sehari-hari.

Sirkulasi

Tanda : Peningkatan TD, takikardia berat, disritmia, bunyi jantung

redup, sianosis perifer, pucat menunjukkan anemia.

Makanan / Cairan

Tanda : Ketidakmampan untuk makan karena distress pernapasan,

penurunan berat badan, turgor kulit burut,

Gejala : Klien mengatakan nafsu makannya menurun.

6

Page 7: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

Pernapasan

Tanda : Frekuensi napas cepat, suara napas stridor, retraksi

dinding dada, penggunaan otot dinding dada saat

bernapas

Gejala : Klien mengatakan kesulitan untuk bernapas,

Integritas ego

Tanda : Gelisah, insomnia

Gejala : klien mengatakan takut terhadap penyakitnya.

Seksualitas

Tanda : Penurunan libido.

Gejala : Klien mengatakan tidak nafsu untuk melakukan hubungan

seks.

b. Pengelompokan Data

Data Subyektif

Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari.

Klien mengatakan nafsu makannya menurun.

Klien mengatakan nafsu berhubungan seks menurun

klien mengatakan takut terhadap penyakitnya.

7

Page 8: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

Klien mengatakan kesulitan untuk bernapas

Klien mengatakan tidak dapat beristrahat dengan cukup karena susah

untuk bernapas

Data Obyektif

Keletihan

Kelelahan

Gelisah

Insomnia

Malaise

Penurunan kemampuan

Peningkatan TD

Takikardia berat

Disritmia

Penurunan libido

Pucat bila anemia

Ketidakmampuan untuk makan

karena distress pernapasan

Penurunan berat badan

Tugor kulit buruk

Frekuensi napas cepat

Suara napas stridor

Retraksi dinding dada

Penggunaan otot dinding dada

saat bernapas

8

Page 9: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

c. Analisa Data

No Data Penyebab Masalah

1 2 3 41 Ds :

Klien mengatakan

kesulitan untuk

bernapas

Do :

Disritmia

Penggunaan otot

dinding dada saat

bernapas

Retraksi dinding dada

Suara napas stridor

Frekuensi napas

cepat

Payah jantung kongesti

Bendungan paru

Peningkatan tekanan vena

pulmonalis

Transudasi

Penumpukkan cairan dalam

rongga pleura

Daya kembang paru menurun

Pola nafas tidak efektif

O2 tidak dapat masuk

kedalam rongga paru

Gangguan suplay oksigen

kedalam rongga paru

Sesak nafas

Kerusakan

pertukaran gas

9

Page 10: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

Kerusakan pertukaran gas

2 Ds :

Klien mengatakan

tidak mampu

melakukan aktivitas

sehari-hari

Do :

Keletihan

Kelelahan

Malaise

Penurunan

kemampuan

Ketidakmampuan

untuk makan karena

distress pernapasan

Penurunan suplay O2 dalam

darah

Kompensasi tubuh untuk

mendapatkan suplai O2 yang

cukup kejaringan yaitu dengan

peningkatan usaha bernapas

Kontraksi otot pernapasan

Energi banyak digunakan

untuk bernapas

Kondisi tubuh klien jadi

lemah

Keterbatasan gerak

Intoleransi

aktivitas

3 Ds :

Klien mengatakan

tidak dapat

beristrahat dengan

cukup karena susah

untuk bernapas

Do :

Gelisah

Insomnia

Stimulasi sesak

Merangsang susunan saraf

pusat otonom mengaktivasi

noreefineprin

Merangsang saraf simpatis

untuk mengaktivasi RAS

Mengaktifkan kerja organ

gangguan

pemenuhan

istrahat dan

tidur.

10

Page 11: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

tubuh

REM menurun

Klien terjaga

Pemenuhan istirahat tidur

klien terganggu

d. Prioritas Masalah

a. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplay

oksigen

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

c. Gangguan pemenuhan istrahat tidur berhubungan terakstivasinya RAS

2. Diagnosa Keperawatan

a. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai oksigen

ditandai dengan : :

Ds : Klien mengatakan kesulitan untuk bernapas

Do : Disritmia

Penggunaan otot dinding dada saat bernapas

11

Page 12: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

Retraksi dinding dada

Suara napas stridor

Frekuensi napas cepat

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kondisi tubuh klien lemah,

ditandai dengan :

Ds : Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-

hari

Do : Keletihan

Kelelahan

Malaise

Penurunan kemampuan

Ketidakmampuan untuk makan karena distress pernapasan

c. Gangguan pemenuhan istrahat tidur berhubungan terakstivasinya RAS,

ditandai dengan :

Ds : Klien mengatakan tidak dapat beristrahat dengan cukup

karena susah untuk bernapas

Do : Gelisah

Insomnia

12

Page 13: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

3. Perencanaan

No Diagnosa Keperawatan Rencana KeperawatanTujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 51 Kerusakan pertukaran gas

berhubungan dengan

gangguan suplay oksigen

ditandai dengan :

DS :

Klien mengatakan

kesulitan untuk

bernapas

DO :

Disritmia

Penggunaan otot

dinding dada saat

bernapas

Tupan :

Dalam waktu 5 hari

kerusakan pertukaran gas

teratasi

Tupen :

Setelah dilakukan intervensi

selama 3 X 24 jam, klien

akan memperlihatkan

perbaikan dalam pertukaran

gas dengan kriteria :

- Klien tidak mengeluh

sesak

- Frekuensi nafas normal

16 – 20 x/menit

- Pergerakan otot

1. Pertahankan

posisi tidur semi fowler

dengan miring kearah

yang terkena

2. Bimbing dan latih teknik

nafas dalam secara

teratur, monitor dan catat

TTV

3. Monitor fungsi

pernapasan : cepat,

dangkal, dyspneu dan

perkembangan dada

1. Meningkatkan inspirasi

maksimal, mengurangi

penekanan pada sisi

yang normal, serta

ekspansi paru dan

ventilasi pada sisi yang

tidak sakit.

2. Diharapkan sesak

napas klien berkurang

dan perubahan kondisi

klien dapat

terobservasi

3. Perubahan dan

peningkatan frekuensi

pernapasan dapat

terobservasi

13

Page 14: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

Retraksi dinding dada

Suara napas stridor

Frekuensi napas cepat

pernpasan normal

- Pergerakkan dada

simetris

- Tidak terdapat retraksi

interkostalis

4. Berikan O2 BC sesuai

program yaitu 3

liter/menit

4. Diharapkan sesak

berkurang dan

kebutuhan O2

terpenuhi

2 Intoleransi aktivitas

berhubungan dengan

kondisi tubuh klien lemah

ditandai dengan :

Ds :

Klien mengatakan tidak

mampu melakukan

aktivitas sehari-hari

Do :

Keletihan

Kelelahan

Malaise

Tupan :

Setelah di lakukan

perawatan selama 5 hari

pemenuhan kebutuhan gerak

klien terpenuhi

Tupen :

Setelah dilakukan perawatan

selama 3 X 24 jam, klien

dapat memenuhi

kebutuhannya dengan

kriteria :

- Klien tidak lemah

1. Kaji aktifitas yang

memerlukan bantuan

2. Bantu klien dalam

memenuhi kebutuhan

ADLnya

3. Jelaskan aktifitas yang

dapat dilakukan oleh

klien

4. LIbatkan keluarga dalam

1. Perawat dapat

mengetahui

sejauhmana klien dapat

memenuhi ADL secara

mandiri

2. Diharapkan kebutuhan

ADL klien dapat

terpenuhi

3. Klien dapat membatasi

aktifitasnya

4. Diharapkan klien dapat

14

Page 15: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

Penurunan kemampuan

Ketidakmampuan

untuk makan karena

distress pernapasan

- Personal hygiene dan

kebutuhan klien

terpenuhi baik dengan

bantuan maupun secara

mandiri

memnuhi kebutuhan

dasar klien dengan

mencoba makan sendiri

melakukannya sendiri

bila sudah cukup sehat

3 Gangguan pemenuhan

istirahat tidur b.d

teraktivasinya RAS

ditandai dengan :

Ds :

Klien mengatakan tidak

dapat beristrahat

dengan cukup karena

susah untuk bernapas

Do :

Gelisah

Insomnia

Tupan:

Setelah dilakukan perawatan

selama 5 hari kebutuhan

Istirahat tidur klien

terpenuhi

Tupen:

Setelah dilakukan intervensi

selama 2 x 24 jam klien

dapat istirahat tidur dengan

kriteria evaluasi :

- Klien mengatakan

tidurnya nyenyak tanpa

sering terbangun

- Klien dapat tidur malam

1. Identifikasi penyebab

klien tidak bisa tidur

2. Anjurkan klien untuk

berelaksasi dengan

minum segelas susu

hangat sebelum tidur

3. Anjurkan klien untuk

tidur dengan posisi yang

nyaman

4. Anjurkan klien untuk

1. Dapat

mengidentifikasi

penyeban klien tidak

bisa tidur dan untuk

menentukan intervensi

selanjutnya

2. susu mengandung

triptopan yang

mempunyai efek

sedative

3. dapat

meningkatkan ekspansi

paru yang maksimal

15

Page 16: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

selama 8 jam

- Tidak tampak banyangan

hitam dikelopak mata

melakukan

kebiasaannya sebelum

tidur

5. Ciptakan lingkungan

yang nyaman

4. meningkatkan

relaksasi dan kesiapan

tidur

5. lingkungan yang

nyaman dapat

menstimulasi RAS

sehingga klien mudah

tidur

16

Page 17: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

4. Implementasi

NoHari /

tanggalDiagnosa

KeperawatanJam Impelementasi

1 2 3 4 51 Senin

1 – 6 - 09

Kerusakan

pertukaran gas

berhubungan

dengan gangguan

suplay oksigen

1. Mempertahankan

posisi tidur semi fowler dengan

miring kearah yang terkena

Hasil :

klien nyaman dengan posisi

semi fowler

2. Membimbing dan latih teknik

nafas dalam secara teratur,

monitor dan catat TTV

Hasil :

Klien kooperatif dan mau dilatih

teknik napas dalam dan klien

merasa lega

3. memantau fungsi pernapasan :

cepat, dangkal, dyspneu dan

perkembangan dada

4. Memberikan O2 BC sesuai

program yaitu 3 liter/menit

2 Senin

1 – 6 - 09

Intoleransi

aktivitas

berhubungan

dengan kondisi

tubuh klien lemah

1. Mengkaji aktifitas yang

memerlukan bantuan

2. Membantu klien dalam

memenuhi kebutuhan ADLnya

17

Page 18: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

Hasil :

Klien mau untuk dibantu dalam

memenuhi kebutuhannya

3. Menjelaskan aktifitas yang

dapat dilakukan oleh klien

Hasil :

Klien paham akan tindakan

yang dapat dilakukan

4. Melibatkan keluarga dalam

memnuhi kebutuhan dasar klien

dengan mencoba makan sendiri

Hasil :

Keluarga klien mau untuk

membantu klien dalam

memenuhi kebutuhan sehari-

hari klien

3 Senin

1 – 6 - 09

Gangguan

pemenuhan

istirahat tidur b.d

teraktivasinya

RAS

1. Mengide

ntifikasi penyebab klien tidak

bisa tidur

Hasil :

Klien tidak dapat beristrahat

karena sesak napas

2. Menganj

urkan klien untuk berelaksasi

dengan minum segelas susu

hangat sebelum tidur

18

Page 19: Ppom AKPER PEMKAB MUNA

Hasil :

Klien merasa nyaman setelah

relaksasi

3. Menganj

urkan klien untuk tidur dengan

posisi yang nyaman

Hasil :

Klien kooperatif dan mengikuti

anjuran perawat

4. Menganj

urkan klien untuk melakukan

kebiasaannya sebelum tidur

Hasil :

Klien mau untuk mengikuti

instruksi perawat

5. Mencipta

kan lingkungan yang nyaman

Hasil :

Keluarga klien mau membantu

perawat dalam menciptakan

lingkungan yang nyaman.

19