Post on 16-Apr-2015
Kehamilan Ektopik
Telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri
Lokasi
• Ampula 95%
• Isthmus 8%
• Cornu <2%
• Ovarium <2%
• Abdomen <2%
• Serviks <2%
Gambaran Umum
• Insiden meningkat (1 : 66 kehamilan)
• Mortalitas menurun dengan deteksi yang
lebih baik
• Terapi operasi dan obat-obatan
memungkinkan
• Angka rekuren mencapai 15%
• Etiologi– Lumen tuba sempit– Dinding tuba: endometriosis– Diluar tuba: perlekatan
Faktor Risiko
• Kehamilan ektopik sebelumnya
• Radang panggul
• Operasi tuba
• Infertilitas
• IUD ? (kecil kemungkinan)
• Fertilisasi invitro
• Nasib kehamilan tuba– Mati diresobsi– Abortus tuba:perdarahan sedikit-sedikit di CD
hematokel– Ruptur tuba perdarahan kerongga
abdomen
Gejala
• Amenore
• Nyeri abdomen
• Perdarahan pervaginam
• Syncope
• Massa di pelvis
Evaluasi dan Diagnosis
• Anamnesis dan pemeriksaan fisik
• hCG kuantitatif serial
• USG
• Kadar progesteron
• Kuldosentesis
• Laparoskopi
B HCG
• Kadar hCG meningkat 2 kali lipat dalam
48 jam
• Peningkatan < 66%/48 jam
• Pemeriksaan tunggal tidak membantu
• Lebih baik jika dilakukan pada
laboratorium yang sama
Kuldosentesis
• Spesifisitas tinggi jika diinterpretasi dengan tepat : adanya free flowing, non clotting blood
• Dapat dibantu dengan USG
• Sangat membantu dalam situasi emergency untuk mendukung diagnosis tapi masih kontroversial
Kadar Progesteron
• <15 ng/mL ektopik
• Membutuhkan beberapa hari untuk
mendapatkan hasil
• Penggunaan klinik belum luas
Terapi
• Observasi
• Laparoskopi
• Laparotomi
• MTX
Laparoskopi
• Sebagai diagnosis dan terapi
• Salfingostomi
• Salfingektomi (total/parsial)
• Reseksi kornu
• Invasif minimal, tidak seperti laparotomi
• Beberapa kontra indikasi : pada pasien yang tidak stabil (mungkin)
MTX
• Toksik terhadap sel trofoblas
• Efek samping minimal
• Membutuhkan ketaatan dari pasien, waktu
• Nyeri yang tidak khas