Post on 04-Jan-2016
LAPORAN INDIVIDU
FIELD LAB
BLOK GERIATRI
PENYULUHAN LANSIA : POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT SERTA PENYAKIT DEGENERATIF UNTUK LANSIA DI
POSYANDU MELATI 4, PUSKESMAS JENAR
Oleh:
Nama : Fitra Purnama
NIM : G0008097
Kelompok : VIII
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan individu Field Lab PMS dengan judul ” Penyuluhan Lansia : Pola
Hidup Bersih dan Sehat Serta Penyakit Degeneratif Untuk Lansia Di Posyandu
Melati 4, Puskesmas Jenar” yang disusun oleh :
Nama : Fitra Purnama
NIM : G0008097
Kelompok : VIII
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing/instruktur lapangan,
Pada Hari/tanggal : Rabu, 6 April 2011
Mengetahui,
Instruktur,
Alif Arafah S.
NIP. 19870622 201001 2 012
Kepala Puskesmas Jenar,
dr. Susana Novi
NIP. 19731121 200312 2 001
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan Pembangunan Nasional memberikan dampak
meningkatnya Umur Harapan Hidup waktu lahir (UHH) yaitu dari 68,6 tahun
2004 menjadi 70,6 pada tahun 2009. Meningkatnya UHH menyebabkan
peningkatan jumlah lanjut usia, dimana pada tahun 2020 diperkirakan
mencapai 28,8 juta jiwa. Undang-undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009
menyebutkan bahwa upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan
masyarakat termasuk lanjut usia dilaksanakan berdasarkan prinsip non
diskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan. Setiap upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat merupakan investasi bagi
pembangunan negara. Prinsip non diskriminatif mengandung makna bahwa
semua masyarakat harus mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk lanjut
usia (Lansia) (Komnas Lansia, 2011).
Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada kelompok
usia lanjut ini, pemerintah telah mencanangkan pelayanan pada lansia melalui
beberapa jenjang. Pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah
Posyandu lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas,
dan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit.
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia
lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh
masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu
lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui
pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program
Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.
Program posyandu lansia ini diharapkan dapat terbentuk pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia dan mendekatkan pelayanan
serta meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan
kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia
lanjut. Peran serta dokter sebagai petugas kesehatan sangat diperlukan guna
tercapainya tujuan Posyandu Lansia. Oleh karena itu, kegiatan KIE
Pembinaan Posyandu Lansia Guna Pelayanan Kesehatan Lansia penting
untuk dikuasai seorang dokter.
1.2 Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran dari kegiatan field lab ini adalah
mahasiswa mampu:
a. Melakukan penyuluhan kesehatan komunitas tentang manfaat Posyandu
lansia dalam meningkatkan kesehatan lansia.
b. Melakukan pendataan tentang keberhasilan program pencegahan dan
pengobatan penyakit degeneratif yang umum diderita oleh lansia.
c. Memahami tata laksana diet lansia dan pola hidup sehat lansia.
d. Melakukan pengamatan dan rujukan kasus spesifik penyakit post-power
syndrome pada lansia.
e. Mengidentifikasi model pemberdayaan lansia guna tetap mampu hidup
sehat dan potensial (Tim Field Lab, 2011).
BAB II
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
Kegiatan Field Lab topik Komunikasi, Infromasi, Edukasi (KIE) :
Pembinaan Posyandu Lansia Guna Pelayanan Kesehatan Lansia kelompok
kami dilaksanakan di Puskesmas Jenar, Sragen. Kegiatan ini dilaksanakan
selama dua hari, yaitu Rabu, 23 Maret 2011 dan Rabu, 30 Maret 2011.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada hari pertama yaitu hari Rabu, 23
Maret 2011, yaitu:
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data berupa Laporan Kegiatan Program Usia Lanjut
Puskesmas Jenar dan Jumlah Sasaran Lansia data triwulan 4 tahun 2010 di
Puskesmas Jenar.
2. Bimbingan Penyuluhan
Bimbingan penyuluhan berupa kegiatan apa saja yang akan dilakukan saat
melakukan penyuluhan disertai sesi tanya jawab untuk mengetahui
informasi apa yang belum diketahui.
Kegiatan Field Lab hari kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Maret
2011. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
1. Briefing Penyuluhan
Briefing penyuluhan dilakukan di Puskesmas Jenar mulai dari jam 08.00
WIB hingga jam 10.00 WIB. Briefing dilakukan untuk melakukan
persiapan sebelum penyuluhan di Posyandu Melati 4. Panitia menyiapkan
materi-materi yang akan disampaikan pada saat penyuluhan.
2. Penyuluhan Posyandu Lansia
Penyuluhuan dilakukan di Posyandu Melati 4 dari pukul 10.30 WIB
sampai 11.30 WIB. Materi penyuluhan posyandu lansia yang disampaikan
adalah Pola hidup bersih dan sehat untuk lansia (Fii), Hipertensi
(Abdurahman), Osteoporosis (Shinta), Osteoarthritis (Wieka), dan
Diabetes Melitus (Aulya). Kegiatan penyuluhan dilakukan disela-sela
kegiatan posyandu lansia.
3. Menyimak Kegiatan Posyandu Lansia
Setelah dilakukan penyuluhan lansia dilanjutkan dengan kegiatan
posyandu lansia lainnya. Adapun kegiatan yang dilakukan tersebut, antara
lain:
a. pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau
tinggi badan
b. pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT) pada
KMS lansia
c. konseling
d. pengukuran tensi
e. pengobatan lansia
4. Melaporkan kegiatan penyuluhan
Pelaporan kegiatan penyuluhan dilakukan di Puskesmas Jenar yaitu
berisikan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, materi-materi yang
disampaikan, serta kendala dan saran.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Puskesmas Jenar memiliki 7 desa, yaitu Ngeringan, Mlale, Dawung,
Kandang Sapi, Banyurip, Jenar, dan Japah. Penyuluhan dilakukan di Desa
Kandang Sapi, berhubung sedang diadakan kegiatan pengobatan posyandu
lansia di tempat tersebut. Berdasarkan data triwulan 4 tahun 2010, di Desa
Kandang Sapi terdapat 3 kelompok sasaran lansia, yaitu untuk usia 45-59
tahun berjumlah 210 pria dan 250 wanita, untuk usia 60-69 tahun berjumlah
74 pria dan 86 wanita, serta untuk usia >70 tahun berjumlah 53 pria dan 76
wanita. Desa kandang sapi memiliki 3 posyandu lansia, yaitu salah satunya
adalah Posyandu Melati 4.
Posyandu Lansia Melati 4 merupakan salah satu posyandu binaan
Puskesmas Jenar yang kami kunjungi. Posyandu ini melaksanakan kegiatan
pemeriksaan kesehatan rutin sebulan sekali dan penyuluhan kesehatan. Saat
pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia Melati 4, jumlah peserta lansia yang
hadir 32 orang dengan jumlah lansia pria 6 orang dan jumlah lansia wanita 26
orang. Namun data pasti jumlah sasaran lansia untuk Posyandu Lansia Melati
4 tidak diketahui, kurang lebih sekitar 35 lansia. Dari hal ini, kita dapat
menghitung target cakupan pelaksanaan posyandu lansia dengan rumus:
Target Cakupan = jumlah sasaran yang ikut posyandu x 100%
Jumlah sasaran lansia
Dari rumus tersebut, didapatkan target cakupan sebesar 91,43%. Hal ini
menunjukkan bahwa target cakupan Posyandu Lansia Melati 4 sudah sangat
baik. Target cakupan posyandu lansia sebesar 80-100% (Tim Field Lab,
2010).
Kegiatan Posyandu Lansia Melati 4 antara lain:
a. pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau
tinggi badan
b. pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT) pada
KMS lansia
c. pengukuran tensi
d. penyuluhan atau konseling;
e. pengobatan lansia.
Kegiatan Posyandu Lansia Melati 4 secara umum sudah berjalan
dengan baik. Hal ini terlihat dari kegiatan posyandu lansia yang dilaksanakan
secara konsisten. Selain itu, antusiasme lansia terlihat tinggi terhadap
kegiatan posyandu lansia. Walaupun, kadang terdapat beberapa kendala
lansia dalam pelaksanaan kegiatan posyandu lansia, diantaranya:
a. Pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu;
b. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau;
c. Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun
mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu;
d. Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu (Erfandi, 2008).
Untuk kegiatan penyuluhan lansia di Posyandu Melati 4 berjalan
dengan cukup lancar. Namun terdapat berbagai kendala yang dihadapi ketika
memberikan penyuluhan seperti:
a. Jumlah peserta yang datang tidak semuanya namun sudah sangat baik
sudah mencapai target cakupan yaitu 91,43%.
b. Banyak lansia yang buta huruf sehingga hanya mengerti slide yang
berisi gambar.
c. Keterbatasan bahasa penyuluh sehingga lansia kurang paham maksud
dari penyuluh.
d. Kebanyakan lansia wanita dibanding dengan pria
e. Materinya terlalu banyak karena hanya dilakukan penyuluhan sekali
saja .
Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia
Berbeda dengan posyandu balita yang terdapat sistem 5 meja,
pelayanan yang diselenggarakan dalam posyandu lansia tergantung pada
mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten
maupun kota penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia
sistem 5 meja seperti posyandu balita, ada juga hanya menggunakan sistem
pelayanan 3 meja, dengan kegiatan sebagai berikut :
o Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat, tinggi
badan serta pengukuran tensi, dan melakukan pencatatan.
o Meja II : Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan
kasus juga dilakukan di meja II ini.
o Meja III : melakukan kegiatan injeksi vitamin bagi lansia yang ingin
diinjeksi vitamin.
Bentuk Pelayanan Posyandu Lansia
Pelayanan Kesehatan di posyandu lansia meliputi pemeriksaan
kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu
Menuju Sehat (KMS) Lanjut Usia untuk mengetahui lebih awal penyakit
yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi.
Jenis Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di Posyandu
Lansia Kabupaten Sragen seperti yang tercantum dalam KMS Lanjut Usia
adalah:
a. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam
kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik
turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
b. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental
emosional.
c. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh
(IMT).
d. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta
penghitungan denyut nadi selama satu menit.
e. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat.
f. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
penyakit gula (diabetes mellitus) melalui pemeriksaan reduksi urine.
g. Pemeriksaan adanya protein dalam air seni (proteinuria) sebagai deteksi
awal adanya penyakit ginjal.
h. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau
ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir a hingga g, dan
i. Penyuluhan Kesehatan.
(Dinkes Kabupaten Sragen, 2009)
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Simpulan
Dari kegiatan penyuluhan di Posyandu Melati 4, Puskesmas
Jenar, Sragen dapat disimpulkan:
1. Kegiatan Posyandu Lansia Melati 4, Puskesmas Jenar, Sragen
sudah sangat baik ditandai dengan pelaksanaannya yang rutin satu
bulan sekali dan banyaknya lansia yang datang ke posyandu lansia.
2. Kegiatan penyuluhan lansia berjalan dengan cukup lancar dengan
beberapa kendala seperti komunikasi, dan jumlah materi yang
terlalu banyak.
3. Namun ada beberapa kekurangan saat pelaksanaan posyandu lansia
seperti para lansia tidak ada yang mengantar sehingga kesulitan
untuk mengedukasi dan tidak adanya kegiatan senam lansia.
IV.2 Saran
Saran dari kelompok kami untuk kegiatan posyandu lansia dan
kegiatan penyuluhan di Posyandu Melati 4, Puskesmas Jenar, Sragen
adalah:
1. Sebaiknya penyuluhan dilakukan rutin agar yang berkhalangan
hadir bisa menerima penyuluhan juga dan materi yang diberikan
bisa di bagi-bagi sehingga materi dapat diserap dengan baik.
2. Sebaiknya lansia disosialisasikan lebih untuk kedatangannya ke
posyandu lansia mengingat pentingnya posyandu lansia untuk
menjaga kesehatan.
3. Apabila melakukan penyuluhan sebaiknya isinya dibanyakan
gambar-gambar dan ada yang menjelaskannya dengan mudah
dipahami
4. Sebaiknya kegiatan posyandu lansia ditambah lagi seperti senam
lansia dan sebaiknya ada yang mengantar para lansia.
Daftar Pustaka
Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen. 2009. Kartu Menuju Sehat (KMS) Lanjut
Usia. Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen.
Erfandi, 2008. Pengelolaan Posyandu Lansia. Diunduh dari: http://puskesmas-
oke.blogspot.com/2009/04/pengelolaan-posyandu-lansia.html (20 April
2010).
Komnas Lansia, 2010. Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia.
//www.komnaslansia.or.id/d0wnloads/PedomanPPLU.pdf. (28 Maret 2011)
Tim Field Lab. 2011. Manual Field Lab: KIE Pembinaan Posyandu Lansia Guna
Pelayanan Kesehatan Lansia. Surakarta: Bagian Field Lab Fakultas
Kedokteran UNS.