3 ilmu reproduksi kelahiran

Post on 29-Jul-2015

396 views 4 download

Transcript of 3 ilmu reproduksi kelahiran

KELAHIRAN

• Adalah proses fisiologis dimana uterus bunting mengeluarkan anak dan plasenta melalui saluran kelahiran

• Ditunjang oleh perejanan yang kuat dari urat daging– Uterus– Perut– Diafragma

Tanda-tanda kelahiran• Gelisah, suka mengasingkan diri dari kawanannya!

Tersedia kdg beranak• Udema pada vulva (2-4 kali dari biasanya)• Lendir sumbat servik mencair• Kolostrum telah menjadi cair• Membuat sarang bagi politocous• Urat daging pangkal ekor mengendor• Kelenjar susu membengkak– Nulipara : mulai 4-5 bulan kebuntingan– Pluripara : mulai 1-2 minggu sebelum kelahiran

LETAK FETUS SAAT LAHIR

• Letak etokia (mudah dilahirkan)– Letak muka (anterior)

• Muka anak menghadap ke vulva induk• Kedua kaki depan dan kepala anak masuk ke ruang pelvis• Punggung anak menghadap ke arah punggung induk

– Letak sungsang (posterior)• Kedua kaki belakang dan ekor anak masuk dalam ruang pelvis• Punggung anak menghadap ke arah punggung induk

• Letak distokia (sulit dilahirkan)

2 tahap kelahiran

• Tahap permulaan atau tahap persiapan• Tahap perejanan

Inisiasi kelahiran“teori tahap permulaan kelahiran”

• I. Faktor mekanik • II.Faktor hormonal• III.Faktor internal fetus• IV.Faktor gabungan

Faktor mekanik

• Kelahiran diinisiasi oleh adanya desakan ke luar dari penambahan volume fetus terhadap dinding uterus

• Teori Pendukung : pada monotocous, anak kembar lebih cepat dilahirkan dari pada anak tunggal

• Teori Pembantah :– pada politocous, anak tunggal tidak dilahirkan lebih

lama– Kejadian hydrop tidak mempercepat kelahiran

Faktor hormonal

• Yang merangsang kontraksi uterus adalah oxytosin (hipofisa anterior)– Dibantah : hipofisektomi tidak mengganggu

kelahiran normal– Disimpulkan, tahap persiapan bukan oleh

rangsangan oxytosin saja

Mengapa saat kebuntingan muda oxytosin tidak menimbulkan kontraksi uterus?

• Saat kebuntingan muda ada enzim oxytosinase yang meniadakan peran fungsi oxytosin

• Pada umumnya progesteron menghambat daya kerja oxytosin

• Estrogen menyebabkan uterus sensitif terhadap rangsangan oxytosin

• Menjelang kelahiran, produksi progesteron plasenta menurun sedang estrogen plasenta meningkat

Faktor internal fetus• Saat fetus mencapai umur tertentu, pusat otak timbul rangsangan ke

hipotalamus• Hypotalamus memproduksi RH untuk ACTH (ACTHRH) • Hipofisa fetus menghasilkan ACTH• ACTH mempengaruhi kelenjar adrenal untuk mensekresi cortisol • Cortisol merangsang plasenta untuk mensekresi Prostaglandin• Prostaglandin meregresi corpus luteum, menurunkan progesteron• Penurunan progesteron meningkatkan estrogen• Peningkatan estrogen meningkatkan sensitifitas miometrium terhadap

oxytosinkontraksi uterus

Faktor gabungan• Mula-mula muncul progesteron kontraksi myometrium

terhambat pada awal kebuntingan• Volume fetus bertambahdinding uterus teregang• Beberapa hari sebelum dilahirkan, terdapat rangsangan dari

pusat otak fetushipotala mushipofisaadrenal cortisolmem pengaruhi plasenta karuncula prostaglandin muncul sehingga CL regresi, progesteron turunmeningkatkan estrogen sensitifitas myometrium bertambah terhadap rangsangan oxytosinmyometrium kontraksi semakin tinggi oxytosin kontraksi semakin kuatkelahiran

3 Stadium tahap perejanan

• Stadium persiapan perejanan• Stadium perejanan kuat untuk mengeluarkan

fetus• Stadium perejanan kuat untuk mengeluarkan

plasenta.

STADIUM PERSIAPAN PEREJANAN PADA SAPI

• Ditandai oleh intensitas kontraksi urat daging uterus– Mula-mula lambat

• 1x per 15 menit selama 15-20 detik– Makin cepat

• 1x per 3 menit selama 20-40 detik

• Kontraksi dari ujung kranial– Isi kandungan mengarah ke serviks– Kantong amnion dan allantois beserta cairan menyusup ke

lumen serviks cerviks membuka

Akhir stadium persiapanServiks terbuka luas, seluas vaginaTerdapat penyembulan membran alantois (kadang-

kadang pecah)Membran amnion telah masuk ke dalam pelvis dan

menyembul dari celah vulvaKontraksi uterus terus berlangsungKepala dan kedua kaki depan masuk ruang pelvis

(meregang)Peregangan pelvis merangsang SSP reflek ke u.d.

perut dan diafragma stadium persiapan kelahiran selesai

• Stadium persiapan pada sapi ½-24 jam (p.u. 2-6 jam), pada sapi tidak menunjukkan kesakitan

• Pada kuda 1-4 jam, nampak kesakitan• Babi, anjing, dan kucing 2-12 jam

Stadium Pengeluaran Fetus

• Pada umumnya berlangsung sangat cepat• Kantong amnion (abu-abu mengkilat) nampak

menyembul• Fetus di ruang pelvisjalan kelahiran dan

ruang pelvis meregang reflek merejan lebih kuat dari u.d. perut, uterus dan diafragma

• Frekwensi merejan semakin meningkat dengan interval semakin lama

• Kantong amnion pecah jalan kelahiran licin- akhirnya fetus meluncur

Stadium pengeluaran plasenta

• Fetus lahir, tali pusar putus• Volume darah dalam vili menurun• Vili kempes dan mengkerut• Uterus terus kontraksi• Plasenta mengarah ke serviks• Dengan perejanan plasenta keluar• Hormon yang berperan adalah oxitosin dan

estrogen

Pengeluaran plasenta• Secara mekanik– Ditarik oleh induk– Tertarik oleh beban berat dari sisa cairan amnion yang

tertampung menggantung di vulva• Lama waktu dipengaruhi oleh exercise– Sapi potong ½-1 jam setelah fetus lahir– Sapi perah dikandangkan dan tidak menyusui 1-8 jam– Domba kambing ½-3 jam

• Plasenta keluarlendir serviks mengandung leukosit

Distokia faktor induk

Induk tidak kuat merejanLebar panggul tidak memadai

Distokia faktor anak

• Defisiensi hormon cortisol • Ukuran fetus terlalu besar– Ukuran jantan besar, induk kecil– Induk makan terlalu banyak, penumpukan lemak

di panggul menurunkan efektivitas perejanan

• Kelainan posisi fetus dalam saluran kelahiran

Distokia umumnya terjadi pada

• Induk baru I beranak• Induk dng waktu kebuntingan melebihi

normal• Induk terlalu cepat dikawinkan (belum dewasa

tubuh)• Induk kurang gerak• Kelahiran kembar• Penyakit pada organ reproduksi

Penanganan distokia

• Mutasi, mengembalikan presentasi,posisi dan postur fetus agar normal dgn cara didorong, diputar dan ditarik,

• Penarikan paksa , bila servik lemah dan fetus tidak ikut reaksi thd perejanan

• Fetotomi, bila tidak bisa melalui jalan mutasi dan mempertimbangkan keselamatan induk

• operasi sesar

3 tahap kelahiran

• Pelebaran servik 2-6 jam• Pengeluaran fetus 0,5-1 jam• Pengeluaran plasenta 4-5 jam• Bila proses kelahiran lebih 8 jam sejak

perejanan maka tergolong distokia

Pertolongan saat melahirkan perlukah??

• Tidak, bila nampak sehat-sehat saja, karena:– Sentuhan vulva, vagina, cervix mengganggu irama

kontraksi/perejanan– Penarikan kaki, pemecahan kantong amnion/alantois bisa

menimbulkan luka/lecet saluran kelahiran• Sarang mikroorganisme• Cervix tertutup permanen

• Perlu, bila induk lemah