Post on 22-Nov-2020
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
2.1.1. Definisi Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu
yang menekankan pada prosedurnya danyang menekankan pada komponen atau
elemennya pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut:
Menurut Gordon B. Davis dalam Sutabri (2012:6) menyatakan bahwa:
“Sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem yang abstrak adalah sistem
susunan gagasan-gagasan atau konsepsi yang teratur dan saling
bergantung”.
Sedangkan Menurut Jerry Fitz Gerald dalam Jogiyanto, (2016:1).
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda
adalah cara pendekatannya mempelajari suatu sistem akan lebih mengena bila
mengetahui terlebih dahulu apakah suatu sistem itu. lebih lanjut pengertian
tentang sistem pertama kali dapat di peroleh dari definisinya. Dengan demikian
definisi ini akan mempunyai peranan yang penting didalam pendekatan untuk
mempelajari suatu sistem.
7
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu
mempunyai komponen-komponen (components),batas sistem (boundary),
lingkunagn luar sistem (environments), penghubung (interface),masukan
(input),keluaran(output),pengolah (proses) dan sasaran (objectives),atau tujuan
(goal)mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun
karakteristik yang di maksud adalah sebagai berikut:
1. komponen Sistem (Components)
Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. komponen-komponen sistem
tersebut dapat berupa suatu bentuk sub sistem. setiap sub sistem memiliki sifat
dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih
besar atau sering disebut “ supra sistem”.
2. Batasan sistem (boundary) ;
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environment) ;
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan system yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga
bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut
8
harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus
dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup.
4. Penghubung sistem (interface) ;
Media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
penghubung ini menghubungkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu
subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari suatu sub sistem akan
menjadi masukan bagi suatu subsistem lain melalui penghubung tersebut.
Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu
kesatuan.
5. Masukan sistem (input) ;
energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat
berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh,
didalam suatu unit System Komputer, “program” adalah maintenance input
yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal
input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran sistem (Output) ;
Hasil dari energi yang diolah dan di klarifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti
sistem informasi, keluaran yan dihasilkan adalah informasi. informasi ini dapat
digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain
yang menjadi input bagi subsistem lain.
7. Pengolah sistem (Process) ;
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akutansi. sistem ini akan mengolah
9
data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen.
8. Sasaran sistem (obkective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.
kalau suatu siatem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada
gunanya. suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan
yang telah direncanakan.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak(abstract system) dan sistem fisik
(physical system).Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-
ide yang tidak tampak secara fisik.misalnya sistem teologia,yaitu sistem yang
berupa pemikiran-pemikiran hubungan antar manusia dengan tuhan.sistem fisik
yang ada merupakan secara fisik. Misalnya Sistem komputer,sistem
akutansi,sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
buatan manusia(human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena pengaruh alam,tidak dibuat
manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. sistem buatan manusia adalah
sistem yang dirancang oleh manusia.Sistem buatan manusia yang melibatkan
interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system
karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu(probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan
10
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.Interaksi diantara bagian-bagiannya
dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat
diramalkan.Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah
lakunya berdasarkan dengan program-program yang dijalankan.Sistem tak
tentu adalah kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karna mengandung
unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem
terbuka (open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa adanya ikut campur tangan dari pihak diluarnya.
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya.Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran
untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya.
2.1.4. Definisi Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen di dalam pengambilan keputusan. pertanyaannya adalah darimana
informasi tersebut bisa didapatkan? informasi dapat diperoleh dari sistem
informasi (information system) atau bisa di sebut juga dengan processing system
atau information processing system atau information-generating system.
Definisi Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis, dalam Jogiyanto,
(2016:11).
“Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
11
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
2.1.5. Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri
dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah Blok bangunan
(Building Block), yaitu blok masukan (Input block),blok teknologi (Technology
Block), Blok Basis data (Database Block) dan Blok kendali (Control Block)
sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
1. Blok Masukan
Input mawakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan mamanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (Tool-box) dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
12
dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian
utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software)
dan perangkat keras (Hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang
mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi. Misalnya teknisi
adalah operator komputer,pemrogram, operator pengolah kata, spesialis
telekomunikasi, analisis sistem, penyimpan data dan lain sebagainya.
5. Blok Basis data
Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di
basis data untuk keperluan penyedia informasi lebih lanjut. Data di dalam basis
data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan
berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi
kapasitas penyimpanan. Basis data di akses atau dimanipulasi dengan
menggunakan perangkat lunak yang disebut dengan DBMS (Database
Management System).
6. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana
alam, api , temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan
sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, tidak efisiensi, sabotase dan lain
sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan ditetapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun
bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
13
2.1.6. Basis Data
Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015:43) “Sistem basis data
adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara yang
sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan.Pada
intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan
mudah dan cepat”.
Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data apapun
bentuknya,entah berupa file teks ataupun Database Management System(DBMS).
Kebutuhan basis data dalam sistem informasi meliputi:
1. Memasukan, menyimpan, dan mengambil data.
2. Membuat laporan berdasarkan data yang telah tersimpan.
Tujuan dari dibuatnya tabel-tabel disini adalah untuk menyimpan data
kedalam tabel-tabel agar mudah diakses.Oleh karena itu, untuk merancang tabel-
tabel yang akan dibuat maka dibutuhkan pola pikir penyimpanan data nantinya
jika dalam bentuk baris-baris data (Record) dimana setiap baris terdiri dari
beberapa kolom.
2.1.7. Model Pengembang Perangkat Lunak
Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015:31), menyatakan bahwa:
“Model Waterfall adalah model SDLC yang paling sederhana. Model ini hanya
cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak
berubah-ubah”.
Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebur (sequential linier) atau alur
hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur
hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain,
14
pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). berikut adalah model air
terjun:
Gambar. II.1. Ilustrasi Model Waterfall
Sumber: Rosa A.S. dan M.Shalahuddin(2015:29)
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.Spesifikasi kebutuhan perangkat
lunak pada tahap ini perlu untuk di dokumentasikan.
2. Desain
desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini
mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke
representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap
selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu
didokumentasikan.
3. Pembuatan kode program
Sistem/Rekayasa
Informasi
Analisis Desain Pengodean Pengujian
15
desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini
adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap
desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (Support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirimkan ke user. perubahan bisa terjadi karena ada kesalahan
yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus
beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan
dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk
perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk perangkat lunak
baru.
Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang model air terjun dapat dilakukan
sesuai alurnya karna sebab berikut:
1. Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi ditengah alur pengembangan.
2. Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi di awal
alur pengembangan. Pelanggan sering kali butuh contoh (Prototype) untuk
menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.
3. Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang diperlukan
di akhir alur pengembangan.
16
Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model air terjun tapi model ini telah
menjadi dasar dari model-model yang lain dalam melakukan perbaikan model
pengembangan perangkat lunak.
Model air terjun ini sangat cocok digunakan kebutuhan pelanggan sudah sangat
dipahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan selama
pengembangan perangkat lunak kecil.Hal positif dari model air terjun adalah
struktur tahap pengembangan sistem jelas, dokumentasi dihasilkan disetiap
tahap pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya
selesai dijalankan(tidak ada tumpang tindih pelaksanaan tahap).
2.2. Teori Pendukung
Teori Pendukung untuk lebih memahami isi dari tulisan ini dibutuhkan
teori-teori sebagai berikut diantaranya. Data Flow Diagram (DFD), Entity
Relationship Diagram (ERD), Pengkodean, Hierarchy Input Proses Output
(HIPO). Berikut ini akan diuraikan satu persatu Teori pendukung tersebut .
2.2.1. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)
Menurut : Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015:70).
“Data Flow Diagram tidak sesuai untuk memodelkan sistem yang menggunakan
pemrograman Berbasis Objek”
Sedangkan Menurut Kendall dan Kendall (2013:263)
“ Diagram Alir Data menggambarkam pandangan sejauh mungkin mengenai
masukan, proses, dan keluaran sistem, serta merepresentasikan dan menganalisis
prosedur-prosedur mendetail dalam sistem yang lebih besar ”.
17
1. Simbol-simbol yang digunakan
Empat simbol dasar yang digunakan untuk memetakan gerakan diagram aliran
data adalah; kotak rangkap dua, tanda panah, bujur sangkar dengan sudut
membuka, dan bujur sangkar dengan ujung terbuka (tertutup pada sisi sebelah
kiri dan terbuka pada sisi sebelah kanan).
2. Aturan Main
a. Di dalam data flow diagram tidak boleh menghubungkan antara satu external
entity dengan external entity lainnya secara langsung.
b. Di dalam data flow diagram tidak boleh menghubungkan data store yang
satu dengan data store yang lainnya secara langsung.
c. Di dalam data flow diagram tidak boleh menghubungkan data store dengan
external entity secara langsung.
d. Setiap proses harus ada memiliki data flow yang masuk dan ada juga data
flow yang keluar.
e. Aliran data tidak boleh terbelah menjadi dua atau lebih aliran data yang
berbeda.
3. Langkah-langkah mengembangkan DAD
a. Membuat sebuah daftar tentang kegiatan-kegiatan bisnis dan digunakan
untuk menentukan berbagai macam:
1) Entitas eksternal
2) Aliran data
3) Proses-proses
4) Penyimpanan data
18
b. Menciptakan sebuah diagram yang menunjukkan entitas-entitas eksternal
dan aliran data menuju dan dari sistem. Tidak menunjukkan setiap proses
atau penyimpanan data yang mendetail.
c. Menggambar diagram nol, level berikutnya. Menunjukkan proses-proses,
namun menjaganya tetap umum. Menunjukkan penyimpanan data-
penyimpanan data pada level ini.
d. Menciptakan sebuah diagram anak untuk setiap proses dalam diagram nol.
e. Mengecek kesalahan dan memastikan label-label yang ditetapkan untuk
setiap proses dan aliran data yang mengandung arti.
f. Mengembangkan suatu diagram aliran data fisik dari diagram aliran data
logika. Membedakan antara proses manual dengan proses otomatis,
menggambarkan file-file aktual dan dilaporkan menurut nama, dan
menambahkan kontrol-kontrol untuk menunjukkan kapan proses-proses
tersebut selesai atau kapan muncul kesalahan.
g. Membagi diagram aliran data fisik dengan memisahkan atau
mengelompokkan bagian-bagian dari diagram agar bisa memfasilitasi
pemrograman dan implementasi.
4. Tahapan Proses Pembuatan
a. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan
hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses
tersebut diberi nomor nol. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada
diagram konteks berikut aliran data-aliran data utama menuju dan dari
sistem. Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan tampak
19
sederhana untuk diciptakan, begitu entitas-entitas eksternal serta aliran data-
aliran data menuju dan dari sistem diketahui menganalisis dari wawancara
dengan pengguna dan sebagai hasil analisis dokumen.
b. Diagram Nol
Diagram ini lebih mendetail dibanding diagram konteks yang
diperbolehkan, bisa dicapai dengan “mengembangkan diagram”. Masukkan
dan keluaran yang ditetapkan dalam diagram yang pertama dan tetap
konstan dalam semua diagram sub urutannya. Sisa diagram asli
dikembangkan ke dalam gambaran terperinci yang melibatkan tiga sampai
Sembilan proses dan menunjukkan penyimpanan data-penyimpanan data
dan aliran data-aliran data baru pada level yang lebih rendah.
c. Diagram Detail (Rinci)
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail
lagi dari tahapan proses yang ada didalam diagram nol.
2.2.2 Kamus Data ( Data Dictionary)
Menurut Jogiyanto (2014:725) “Kamus Data (KD) atau Data Dictionary
(DD) atau disebut juga dengan istilah System data dictionary adalah katalog fakta
tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”.
Dengan menggunakan Kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang
mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem
dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.
Pada tahap analisis, Kamus data dapat diguakan sebagai alat komunikasi antara
analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu
tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh
20
pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, Kamus data digunakan untuk
merancang input, merancang laporan-laporan dan database . Kamus data dibuat
berdasarkan arus data yang ada di Diagram alir data (DAD). arus data di DAD
sifatnya adalah global, hanya ditunjukan nama arus datanya saja.
Isi kamus data sebagai berikut:
1. Nama arus data.
karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD, maka
nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data, sehingga mereka yang
membaca DAD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data
tertentu di DAD dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus data.
2. Alias.
Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias
perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk
orang atau departemen satu dengan yang lainnya. Misalnya bagian pembuat
faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur, sedang bagian
sedang bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan.
Baik faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur yang
berbeda.
3. Bentuk data
Bentuk data ini perlu dicatat di kamus data, karena dapat digunakan untuk
mengelompokkan kamus data ke dalam kegunaannya sesudah perencanaan
sistem. Telah diketahui bahwa dalam bentuk data, arus data mengalir :
a. Dari kesatuan luar ke suatu proses, data yang mengalir ini biasanya tercatat
disuatu dokumen atau formulir.
21
b. Hasil dari suatu proses kesatuan luar, data yang mengalir ini biasanya
terdapat di media laporan atau query tampilan layar atau dokumen hasil
cetakan komputer.
c. Hasil dari proses lain, data yang mengalir ini biasanya dalam bentuk variabel
atau parameter yang dibutuhkan oleh proses penerimaannya.
d. Hasil dari suatu proses yang direkam ke simpanan data, data yang mengalir
ini biasanya berbentuk suatu variabel.
e. Dari simpanan data dibaca oleh suatu proses, data yang mengalir ini
biasanya berupa suatu field.
Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa:
dokumen atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan cetakan,
tampilan di layar monitor, variabel, parameter, field.
4. Arus data
Arus Data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan
menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data supaya
memudahkan mencari arus data ini di DAD.
5. Penjelasan
Untuk lebih menjelaskan lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di
kamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan
tentang arus data tersebut. Sebagai misalnya nama dari arus data adalah
TEMBUSAN PERMINTAAN PERSEDIAAN, maka dapat lebih dijelaskan
sebagai tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang dari gudang.
6. Periode
22
Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di
kamus data, karena dapat digunakan untuk mengindentifikasikan kapan input
data harus di masukkan ke sistem, kapan proses program harus dilakukan dan
kapan laporan-laporan harus dihasilkan.
7. Volume
Volume yang perlu dicatat di kamus data adalah tentang volume rata-rata dan
volume puncak dari arus data. volume rata-rata menunjukan banyaknya rata-
rata arus data yang mengalir dalam suatu periode tertentu dan volume puncak
menunjukan volume yang terbanyak. Volume ini digunakan untuk
mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan , kapasitas
dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.
8. Struktur data
Struktur data menujukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari
itemitem data apa saja.
Kamus data memiliki Notasi-notasi informasi tambahan sebagai berikut:
1. Notasi Tipe Data
Notasi dalam kamus data ada dua macam, yaitu:
a. Notasi Tipe
Data notasi tipe ini digunakan untuk membuat spesifikasi
Tabel II.1. Notasi Tipe Data
Notasi Keterangan
X Setiap karakter
9 Angka numeric
A Karakter alphabet
23
Z Angka nol yang ditampilkan dalam spasi kosong
. Titik, sebagai pemisah ribuan
, Koma, sebagai pemisah pecahan
- Hypen, sebagai tanda penghubung
/ Slash,sebagai tanda pembagi
Sumber : Kendall dan Kendall (2013:344)
2. Notasi Struktur Data
Notasi struktur data digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data.
Tabel II.2. Notasi Struktur Data
Notasi Keterangan
= Terdiri dari
+ And (dan)
() Pilihan (Ya atau Tidak)
{} Iterasi/Pengulangan Proses
[] Pilih salah satu pilihan
| Pemisah
* Keterangan atau cacatan
@ Petunjuk
Sumber : Kendall dan Kendall (2013:338
2.2.3 Enterprise Relationship Diagram(ERD)
Menurut: Rosa A.S. dan M. Salahuddin (2015:53)
“ERD adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data
relasional. jika menggunakan OODBMS maka perancangan ERD tidak perlu
dilakukan”.
24
ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD
digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan
basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu
menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi chen
(dikembangkan oleh peter chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker,Ian
Palmer, Harry ellis), notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang
banyak yang digunakan adalah notasi dari chen. Berikut adalah simbol-simbol
yang digunakan pada ERD dengan notasi chen:
Tabel II. 3. Simbol ERD
Simbol Deskripsi
Entitas / Entity Entitas merupakan data inti yang akan
disimpan; bakal tabel pada basis data;
benda yang memiliki data dan harus
disimpan datanya agar dapat diakses oleh
aplikasi komputer; penamaan entitas
biasanya lebih ke kata benda dan belum
merupakan nama tabel
Atribut Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas
Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas dan
digunakan sebagai kunci akses record
yang diinginkan; biasanya berupa id;
kunci primer dapat lebih dari satu kolom,
nama_entitas
nama_atribu
nama_ kunci
25
asalkan kombinasi dari beberapa kolom
tersebut dapat bersifat unik (berbeda
tanpa ada yang sama)
Atribut multinilai / multivalue Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas yang dapat
memiliki nilai lebih dari satu
Relasi
Relasi yang menghubungkan antar
entitas; biasanya diawali dengan kata
kerja
Asosiasi / association
N
Penghubung antara relasi dan entitas
dimana kedua ujungnya memiliki
multiplicity kemungkinan jumlah
pemakaian Kemungkinan jumlah
maksimum keterhubungan antara entitas
satu dengan entitas yang lain disebut
dengan kardinalitas 1 ke N atau sering
disebut dengan one to many
menghubungkan entitas (A) dan entitas
(B).
Sumber: Rosa A.S. dan M.shalahuddin (2015:50)
ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua buah
entitas). beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan relasi ternary
(satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary (satu relasi
nama_atribut
nama_relas
i
26
menghubungkan banyak entitas), tapi banyak metode perancangan ERD yang
tidak mengizinkan hubungan ternary atau N-ary.
2.2.4. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa LRS adalah
“sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan
mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitanya dengan konvensi
ke LRS”. Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai berikut
(Hasugian dan Shidiq, 2012:608) :
1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.
2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika
hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan
cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality
yang paling membutuhkan referensi).
Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika
tingkat hubunganya M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai
primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling
berhubungan
2.2.5. Pengkodean
Menurut Jogiyanto (2016:384); Pengkodean digunakan untuk tujuan
mengklasifikasikan data, memasukan data ke dalam komputer dan untuk
mengambil bermacam-macam informasi yang yang berhubungan dengannya.
Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter khusus
(misalya %, /, -, $, #, &, :, dan lain sebagainya). Angka merupakan simbol yang
27
banyak digunakan pada sistem kode. Akan tetapi kode yang berbentuk angka
lebih dari 6 digit akan sangat sulit untuk diingat. Kode numerik (numeric code)
menggunakan 10 macam kombinasi angka didalam kode. kode –kode alphabetik
(alphabetic code) menggunakan 26 kombinasi huruf untuk kodenya. Kode
alphanumeric (alphanumeric code) merupakan kode yang menggunakan
gabungan angka, huruf dan karakter-karakter khusus meskipun kode numerik,
alpahabetik dan alpahanumerik merupakan kode yang paling banyak digunakan
didalam sistem informasi, tetapi kode yang lain juga mulai banyak
digunakan,seperti misalnya kode batang (bar code).
A. Petunjuk Pembuatan Kode
Beberapa kemungkinan susunan digit (angka), huruf dan karakter –
karakter khusus dapat dirancang ke dalam bentuk kode.Didalam merancang suatu
kode harus diperhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini.
1. Harus mudah diingat
supaya kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara
menghubungkan kode tersebut dengan obyek yang diwakili dengan kodenya.
Misalnya QGX328 untuk matakuliah sistem informasi akan sangat sulit untuk
diingat. Kode yang terlalu panjang sebaiknya dipecah menjadi bagian-bagian
yang lebih pendek. Misalnya kode 033614625035 akan lebih mudah diingat
bila ditulis 033-614-625-035.
2. Harus unik.
Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti
tidak ada kode yang kembar.
3. Harus fleksibel.
28
Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau
penambahan item baru dapat tetap diwakili oleh kode.
4. Harus efisien.
Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien bila
direkam disimpanan luar komputer. Misalnya panjang dari kode cukup
sepanjang 4 digit saja dan tidak akan efisien bila dipergunakan kode yang lebih
dari 4 digit.
5. Harus konsisten
Bilamana mungkin, kode harus konsisten dengan kode yang telah
dipergunakan. Misalnya perusahaan hanya membeli barang dagangan dari
seorang pemasok (suplier) saja, maka dapat dipergunakan kode-kode barang
yang sudah dipergunakan oleh pemasok.
6. Harus distandarisasi.
Kode harus distandarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam
organisasi. Kode yang tidak standar akan mengakibatkan kebingungan salah
pengertian dan dapat cenderung terjadi kesalahan pemakaian bagi yang
menggunakan kode tersebut. Misalnya kode untuk jam harus standar dan sama,
yaitu menggunakan 2 digit 01 sampai dengan 24. Kalau ada bagian yang lain
menggunakan kode untuk jam dengan 2 digit dari 01 sampai dengan 12 akan
sangat membingungkan. Contoh lainnya adalah pemakaian kode tanggal. harus
standar, yaitu tanggal ,bulan dan tahun atau bulan, tanggal dan tahun. Misalnya
kode tanggal 05-07-87 akan sangat membingungkan bila tidak standar, apakah
tanggal 05 bulan 07 ataukah tanggal 07 bulan 05.
7. Spasi dihindari
29
Spasi didalam kode sebaiknya dihindari , karena dapat menyebabkan kesalahan
didalam menggunakannya. Misalnya kode 8598 FE dapat salah ditulis tanpa
spasi menjadi 8598FE yang dapat berarti lain.
8. Hindari karakter yang mirip
Karakter-karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya
sebaiknya tidak digunakan dalam kode. Misalnya huruf O,I,Z,S dan V dapat
membingungkan dengan angka 0,1,2,5 dan huruf U.
9. Panjang kode harus sama.
Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.
Misalnya panjang dari kode adalah 6 digit, maka kode 8210E sebaiknya ditulis
08210E.
B. Tipe dari Kode
Ada beberapa macam tipe dari kode yang dapat digunakan didalam sistem
informasi, diantaranya adalah kode mnemonik (mnemonic code) , kode urut
(sequential code), kode blok (block code), kode group (group code), dan kode
dsimal (decimal code). masing-masing tipe dari kode tersebut mempunyai
kebaikan dan kelemahannya tersendiri. Dalam praktek, tipe-tipe kode yang ada
dapat dikombinasikan.
1. Kode mnemonik
Kode mnemonik (mnemonic code) digunakan untuk tujuan supaya mudah
diingat. Kode mnemonik dibuat dengan dasar singkatan atau mengambil
sebagian karakter dari item yang akan diwakili dengan kode ini. Misalnya kode
‘’P’’ untuk mewakili Pria dan kode “W” untuk wanita akan mudah untuk
diingat. Umumnya kode mnemonik menggunakan huruf. Akan tetapi dapat
30
juga menggunakan gabungan huruf dan angka. Misalnya barang dagangan
komputer IBM PC dengan ukuran memori 640 Kb, color monitor, dapat
dikodekan menjadi K-IBM-PC-640-CO supaya lebih mudah diingat. kebaikan
dari kode ini adalah mudah diingat dan kelemahannya adalah kode dapat
menjadi terlalu panjang.
2. Kode urut
Kode urut (sequential code) disebut juga dengan kode seri (serial code)
merupakan kode yang nilainya urut antara satu kode dengan kode berikutnya.
Kebaikannya :
a. Sangat sederhana.
b. Mudah diterapkan.
c. Kode dapat pendek tetapi unik.
d. Mudah dicari bila kodenya sudah diketahui.
e. Cocok untuk rekaman file yang menggunakan nomor record relatif,
sehingga nomor record dapat sama dengan kodenya, denga demikian file
tidak perlu diindeks.
f. Baik untuk pengendalian, karena kode yang hilang dapat mudah diketahui.
Kelemahannya :
a. Penambahan kode hanya dapat ditambahkan pada akhir urutandan tidak
dapat disisipkan.
b. Tidak mempunyai dasar logika tentang informasi item yang mewakilinya,
kecuali hanya berdasarkan urutannya saja.
c. Tidak fleksibel bila terjadi perubahan kode.
3. Kode Blok
31
Kode blok (blok code) mengklasifikasikan item kedalam kelompok blok
tertentu yang mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian
maksimum yang diharapkan.
Kebaikannya:
a. Nilai dari kode mempunyai arti, yaitu masuk dalam blok yang sudah
tertentu.
b. Mudah diperluas.
c. Kode dpat ditambah atau dibuang sebagian.
d. Proses pembuatan laporan keuangan dapat dilakukan dengan lebih mudah,
karena tiap-tiap kelompok rekening dapat diketahui dari blok kedenya.
Kelemahannya:
a. Panjang kode tergantung dari jumlah bloknya, akibat kode menjasi cukup
panjang.
b. Kurang mudah diingat.
4. Kode group
Kode group (group code) merupakan kode yang berdasarkan field-field dan
tiap-tiap field kode mempunyai arti. Kalau anda mengamati buku-buku teks,
maka akan terlihat suatu kode yang disebut ISBN (International Standard Book
Number) yang terdiri dari 10 digit terbagi dalam 4 field. ISBN merupakan kode
group yang masing-msing field mempunyai arti tertentu.
Kebaikannya:
a. Nilai dari kode mempunyai arti.
b. Mudah diperluas.
c. Dapat ditambah atau dibuang sebagaian.
32
d. Dapat menunjukkan jenjang dari data.
5. Kode desimal
Kode desimal (decimal code) mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka
99 tergantung dari banyaknya kelompok.
2.2.6. HIPO (Hirarchy plus Input Proses Output)
Menurut Jogiyanto (2016:787) “Hipo merupakan metodologi yang
dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO sebenarnya adalah alat
dokumentasi program. Akan tetapi sekarang HIPO juga banyak digunakan sebagai
alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembang sistem. HIPO
berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh
fungsi utamanya”.
A. Sasaran Hipo
HIPO dapat digunakan sebagai alat pengembangan sistem dan teknik
dokumentasi program dan penggunaan HIPO ini mempunyai sasaran utama
sebagai berikut ini:
1. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari sistem.
2. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh
program,bukannya menunjukkan statemen-statemen program yang digunakan
untuk melaksanakan fungsi tersebut.
3. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan dan
output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap
tingkatan dari diagram-diagram HIPO.
4. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan
pemakai.
33
B. Diagram dalam paket HIPO
Fungsi-fungsi dari sistem digambarkan oleh HIPO dalam tiga tingkatan. Untuk
masing-masing tingkatan digambarkan dalam bentuk diagram tersendiri.
Dengan demikian HIPO menggunakan tiga macam diagram untuk masing-
masing tingkatannya, yaitu sebagai berikut ini.
1. Visual Table Of Contens
Diagram ini menggambarkan dari fungsi-fungsi di sistem secara berjenjang.
Gambar II.2 Visual Table Of Contens
0.0
2.01.0 3.0
2.2
2.2.1
2.1
2.2.2
Sumber: Jogiyanto (2014:788)
Gambar I.1 menunjukkan terdapat tujuh buah fungsi di dalam sistem.
Fungsi dengan nomor 1.0, 2.0 dan 3.0 merupakan tingkatan yang tertinggi.
Fungsi 2.1 dan 2.2 merupakan fungsi di bawah fungsi 2.0 dan fungsi 2.2.1
dan 2.2.2 merupakan fungsi dibawah fungsi 2.2.
2. Overview Diagrams
Overview Diagrams menunjukkan secara garis besar hubungan dari input,
proses dan output. Bagian input menunjukkan item-item data yang akan
digunakan oleh bagian proses. Bagian proses berisi sejumlah langkah-
langkah yang menggambarkan kerja dari fungsi. Bagian output berisi
34
dengan item-item data yang dihasilkan atau dimodifikasikan oleh langkah-
langkah proses.
3. Detail Diagrams
Detail Diagrams merupakan diagram tingkatan yang paling rendah di
diagram HIPO. Diagram ini berisi dengan elemen-elemen dasar dari paket
yang menggambarkan secara rinci kerja dari fungsi.
C. Variasi dari diagram HIPO
Visual table of contens (VTOC) dari paket HIPO disebut juga dengan
hierarchy diagram atau hierarchy chart. Overview diagram dan detail diagram
dari paket HIPO sering disebut sebagai diagram IPO (input-process-output).
William S. Davis dalam Jogiyanto (2014:792) menggunakan dua macam
diagram ini, yaitu hierarchy chart sebagai pengganti VTOC untuk
menggambarkan fungsi-fungsi dari sistem secara berjenjang dan diagram IPO
untuk menggambarkan hubungan dari input, proses dan output dari masing-
masaing fungsi atau modul. Selain itu, dapat juga digunakan bagan terstruktur
(structure chart) sebagai pengganti hierarchy chart) untuk menggambarkan
fungsi-fungsi dari diagram berjenjang. Input dan output untuk diagram IPO ini
dapat dilihat dari bagan terstrukturnya dan proses di diagram IPO dapat
digambarkan dengan menggunakan structure English atau pseudocode.
2.2.7. Definisi Pendaftaran
Menurut (DEPDIKBUD01, 2012) pengertian pendaftaran adalah sebagai
berikut : “ Pendaftaran adalah proses, cara, perbuatan mendaftar yaitu pencatatan
nama, alamat dsb dalam daftar”. Jadi, pendaftaran adalah proses pencatatan
35
identitas pendaftar kedalam sebuah media penyimpanan yang digunakan dalam
proses pendaftaran “
2.2.8. Microsoft Visual Basic 6.0.
Menurut Larry (2012:11) “Microsoft Visual Basic adalah sebuah bahasa
pemrograman pembuat aplikasi visual berbasiskan sistem operasi Microsoft
Windows”.
Sedangkan Menurut Kurniadi (2011:3) “Microsoft Visual Basic (yang
sering juga disebut dengan VB) selain disebut sebagai sebuah bahasa
pemrograman, juga sering disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan
program-program aplikasi berbasiskan windows”.
2.2.9. Xampp
Menurut Macoms (2016:186) “Xampp adalah sebuah paket kumpulan
software yang terdiri dari Apache, MySQL, Php Myadmin, PHP, Perl, Filezilla
dan lain-lain. Xampp berfungsi untuk memudahkan instalasi lingkungan PHP,
dimana biasanya lingkungan pengembangan web memerlukan PHP, Apache ,
MySQL dan Php MyAdmin serta software-software yang terkait dengan
pengembangan web.
2.2.10 Php MyAdmin
Menurut Macoms (2016:186) “Php MyAdmin adalah sebuah aplikasi open
source yang berfungsi untuk memudahkan manajemen MySQL. Dengan
menggunakan PhpMyAdmin anda dapat membuat database, membuat tabel,
meng-insert, menghapus dan meng-update data dengan GUI dan terasa lebih
mudah, tanpa perlu mengetikkan perintah SQL secara manual.