Post on 31-Jan-2021
2020-2024
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anan Usia Dini, Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Lampung
P uji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya Rencana Strategis (Renstra) Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) Lampung Tahun 2020-2024 dapat disusun
dengan baik.
Renstra LPMP Lampung tahun 2020-2024 ini memuat visi, misi, kebijakan, tujuan strategis, sasaran kegiatan, dan indikator kinerja kegiatan (IKK) pendidikan
dasar dan menengah di Provinsi Lampung, yang akan dijadikan salah satu pedoman pelaksanaan kinerja organisasi dan sekaligus sebagai acuan dalam
pelaksanaan evaluasi atas kinerja LPMP Lampung dalam kurun waktu 2020 – 2024.
Renstra LPMP Lampung ini telah ditinjau dan dilakukan perubahan untuk penyesuaian yang diperlukan dengan mempertimbangkan kebijakan internal, dampak pademi covid 19, serta perkembangan kebutuhan para pemangku kepentingan atas layanan penjaminan mutu pendidikan yang diberikan LPMP Lampung dalam mendukung capaian indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Renstra LPMP Lampung Tahun 2020 – 2024 ini diharapkan dapat mendukung pencapaian program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2024. Para
pemangku kepentingan dan seluruh warga LPMP Lampung diharapkan dapat memberikan sumbang saran dan masukan yang positif dalam berbagai upaya peningkatan kualitas layanan penjaminan mutu pendidikan yang diberikan oleh
LPMP Lampung.
Bandar Lampung, Januari 2020
Kepala LPMP Lampung,
Drs. H. Zukirman, M.M.
NIP 196312311990031014
i
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
KATA PENGANTAR .............................. i
DAFTAR ISI ............................................. ii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ........ iii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................ 1
1.1. Kondisi Umum ........................................ 1 A. Capaian Kinerja LPMP Lampung Tahun 2015-2019 ............................... 2
B. Isu Strategis yang Berkembang ................................................................. 9
1.2. Potensi dan Permasalahan ....................... ...................................................... 12
A. Potensi yang Dimiliki ........................... ………………………………. .. 13
B. Permasalahan yang Dihadapi ..................................................................... 15
C. Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman ................................................ 17
BAB 2 TUJUAN DAN SASARAN .......................................................................... 19
2.1. Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan ............................................................. 24
2.2. Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran........................................................... 25
BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI,
DAN KERANGKA KEBIJAKAN .............................................................. 28
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi ......................................................................... 28
3.2. Kerangka Regulasi ......................................................................................... 30
3.3. Kerangka Kelembagaan ................................................................................. 31
3.4. Reformasi Birokrasi Kelembagaan ................................................................ 32
BAB 4 TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ....................... 34
4.1. Target Kinerja ................................................................................................ 34
4.2. Kerangka Pendanaan ..................................................................................... 38
BAB 5 PENUTUP ..................................................................................................... 40
LAMPIRAN
ii
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Grafik 1.1 : Capaian SNP Provinsi Lampung ............................................................ 2
Grafik 1.2 : Tren Capaian Nilai SAKIP LPMP Lampung ...................................... 9
Tabel 1.1 : Matriks Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman .................... 17
Tabel 2.1 : Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan ............................. 26
Tabel 3.1 : Peran LPMP Lampung dalam mendukung agenda pembangunan
bidang pendidikan dan kebudayaan 29
Gambar 3.1 : Struktur Organisasi LPMP Lampung .................................................... 31
Tabel 4.1 : Sasaran Kegiatan , Indikator Kinerja, dan Target Kinerja LPMP
Lampung tahun 2020-2024 34
Tabel 4.2 : Indikator Kinerja pada 2 (dua) sasaran kegiatan dan 5 (lima)
sub kegiatan untuk tahun 2020 sampai dengan tahun 2024 di
LPMP Lampung 36
Tabel 4.3 : Kerangka Pendanaan Kegiatan LPMP Lampung ............................... 38
iii
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
1.1. KONDISI UMUM Kedudukan,
Tugas, dan Fungsi LPMP Dalam
Permendikbud No. 14 tahun 2015, yang
diubah dengan Permendikbud No. 06
tahun 2017 diatur bahwa Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
adalah unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah yang dalam Permendikbud No. 9 tahun
2020 berganti nama menjadi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Menengah.gas melaksanakan
LPMP mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan
pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan.
Adapun fungsi LPMP meliputi:
1. Pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah,
2. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan
pendidikan menengah,
3. Supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam pencapaian
standar nasional pendidikan,
4. Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan
pendidikan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan,
5. Pelaksanaan kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan,
6. Pelaksanaan urusan administrasi LPMP.
Berdasarkan kedudukan, tugas, dan fungsi tersebut, LPMP Lampung merumuskan
tujuan strategisnya dalam Renstra LPMP Lampung 2015-2019 yaitu untuk
1
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
mewujudkan peningkatan capaian SNP di satuan pendidikan dasar dan menengah
se-Provinsi Lampung.
Adapun sasaran strategis dari tujuan tersebut meliputi:
1. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruhjenjang pendidikan
2. Terwujudnya tata kelola LPMP yang baik.
A. Capaian Kinerja LPMP Lampung Tahun 2015-2019
1. Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Penjaminan Mutu Pendidikan
di Seluruh Jenjang Pendidikan.
Selama kurun waktu dari tahun 2016 -2019, penjaminan mutu pendidikan
dikdasmen di Provinsi Lampung telah mengalami peningkatan. Peningkatan
tersebut terlihat dari meningkatnya rata-rata capaian SNP pada masing-masing
jenjang pendidikan sebagaimana tergambar pada grafik berikut:
Grafik 1.1. Capaian SNP Provinsi Lampung
Rerata Capaian SNP Provinsi Lampung
Pada grafik di atas dapat dilihat pergerakan rerata capaian SNP di provinsi
Lampung dari tahun 2016 hingga 2019 yang cenderung mengalami
peningkatan, dimana pada tahun 2016 untuk jenjang SD berada pada angka
3,20, jenjang SMP 2,98, jenjang SMA 3,10, dan jenjang SMK 2,80. Kemudian
pada thaun 2017 jenjang SD meningkat signifikan menjadi 5,07, jenjang SMP
meningkat menjadi 5,08, jenjang SMA menjadi 5,18, dan jenjang SMK 5,13.
Selanjutnya pada tahun 2018 rerata capaian SNP jenjang SD meningkat
2
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
menjadi 5,18, jenjang SMP sedikit mengalami penurunan menjadi 5,05,
jenjang SMA meningkat menjadi 5,19, dan jenjang SMK turun menjadi 4,94.
Data terakhir pada tahun 2019 jenjang SD meningkat menjadi 5,37, jenjang
SMP meningkat menjadi 5,22, jenjang SMA meningkat menjadi 5,32, dan
jenjang SMK meningkat dari tahun sebekumnya menjadi 5,02.
Proses pemetaan tahun 2019, jumlah sekolah yang mengisi data melalui
aplikasi PMP mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2018, 2017, dan
tahun 2016. Sekolah yang tidak melakukan pengisian data melalui aplikasi
PMP mengalami penurunan dikarenakan perbaikan sistem yang dilakukan
melalui pemberdayaan pengawas, operator kecamatan, dan operator sekolah
dalam proses tersebut, sehingga kontrol LPMP atas proses pengisian data oleh
satuan pendidikan semakin efektif di tahun 2019. Hal inilah yang
meningkatkan capaian indikator kinerja terkait pemetaan mutu pendidikan
tersebut.
Sasaran strategis meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh
jenjang pendidikan dijabarkan pada 12 Indikator Kinerja Kunci (IKK). Berikut
deskripsi ketercapaian dua belas indikator kinerja LPMP pendukung sasaran
strategis 1 (meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang
pendidikan) selama tahun 2019.
1) Capaian pada IKK 1.1 Sekolah Dasar yang Terpetakan Mutunya
Indikator kinerja SD yang telah dipetakan mutunya mengalami kenaikan
capaian dari tahun 2016, 2017, 2018 sampai tahun 2019. Pada tahun 2019
Capaian 100% target Renstra SD dipetakan mutu pendidikannya dapat
tercapai.
2) IKK 1.2. Persentase SD yang Meningkat Indeks Efektivitasnya
Berdasarkan data sekolah jenjang SD di Provinsi Lampung,
menggambarkan capaian peningkatan indeks efektivitas. Hasil pengukuran
kinerja untuk IKK 1.2 (Persentase SD yang meningkat indeks
efektivitasnya) dibandingkan dengan target dalam perjanjian kinerja LPMP
Lampung tahun 2019 dan target capaian Renstra LPMP Lampung tahun
2015-2019.
3
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
3) IKK 1.3. SMP yang Telah Dipetakan Mutu Pendidikannya
Jumlah sekolah jenjang SMP yang telah dipetakan mutu pendidikannya
mengalami peningkatan pada 2017 dan tahun 2019, akan tetapi terjadi
penurunan pada tahun 2018. Kemudian hasil pengukuran kinerja untuk IKK
1.3 dibandingkan dengan target dalam perjanjian kinerja LPMP Lampung
tahun 2019 dan target capaian Renstra 2015 – 2019 LPMP Lampung.
4) IKK 1.4. Persentase SMP yang Meningkat Indeks Efektivitasnya
Berdasarkan data sekolah jenjang SMP di Provinsi Lampung mengalami
kenaikan rerata capaian SNP terjadi di tahun 2017, sedangkan tahun 2018
mengalami penurunan. Kemudian tahun 2019 mengalami kenaikan dan hal
ini menggambarkan capaian peningkatan indeks efektivitas tahun 2019.
Hasil pengukuran kinerja untuk IKK 1.4 (Persentase SMP yang meningkat
indeks efektivitasnya) dibandingkan dengan target dalam perjanjian kinerja
LPMP Lampung tahun 2019 dan target capaian Renstra 2015 – 2019 LPMP
Lampung.
5) IKK 1.5. SMA yang Terpetakan Mutunya
Jumlah sekolah jenjang SMA yang telah dipetakan mutu pendidikannya
mengalami penurunan tahun 2018 dan mengalami peningkatan pada tahun
2017 dan 2019. Kemudian hasil pengukuran kinerja untuk IKK 1.5
dibandingkan dengan target dalam perjanjian kinerja LPMP Lampung tahun
2019 dan target capaian Renstra 2015 – 2019 LPMP Lampung.
6) IKK 1.6. Persentase SMA yang Meningkat Indeks Efektivitasnya
Berdasarkan data sekolah jenjang SMA di Provinsi Lampung mengalami
penurunan pada tahun 2018 dan mengalami kenaikan rerata capaian SNP
pada tahun 2017 dan 2019. Hal ini menggambarkan capaian peningkatan
indeks efektivitas. Hasil pengukuran kinerja untuk IKK 1.6 (Persentase
SMA yang meningkat indeks efektivitasnya) dibandingkan dengan target
dalam perjanjian kinerja LPMP Lampung tahun 2019 dan target capaian
Renstra 2015 – 2019 LPMP Lampung.
4
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
7) IKK 1.7. SMK yang Terpetakan Mutunya
Jumlah sekolah jenjang SMK yang telah dipetakan mutu pendidikannya
mengalami penurunan sejumlah 7 sekolah sehingga belum mencapai target
yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja LPMP Lampung tahun 2018
dengan selisih 8,9%, Hasil pengukuran kinerja untuk IKK 1.7 dibandingkan
dengan target dalam perjanjian kinerja LPMP Lampung tahun 2018 dan
target capaian Renstra 2015 – 2019 LPMP Lampung.
8) IKK 1.8. Persentase SMK yang Meningkat Indeks Efektivitasnya
Berdasarkan data sekolah jenjang SMK di Provinsi Lampung mengalami
kenaikan rerata capaian SNP dibandingkan tahun 2018. Hal ini
menggambarkan capaian peningkatan indeks efektivitas. Hasil pengukuran
kinerja untuk IKK 1.8 (Persentase SMK yang meningkat indeks efektivitasnya)
dibandingkan dengan target dalam perjanjian kinerja LPMP Lampung tahun
2019 dan target capaian Renstra 2015 – 2019 LPMP Lampung.
9) IKK 9. Persentase SD yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi dalam
Pencapaian SNP
Tren capaian Persentase SD yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi dalam
Pencapaian SNP mengalami fluktuasi pada tahun 2016 sebesar 82, 36%,
meningkat pada tahun 2017 sebesar 267,38%, kemudian tahun 2018 sebesar
208,22%, dan tahun 2019 sebesar 153,99%. Capaian Kinerja ini diperoleh
dengan membandingkan jumlah sekolah yang disupervisi dan difasilitasi
jenjang SD dengan target sekolah yang disupervisi dan difasilitasi jenjang
SMP pada Perjanjian Kinerja tahun berjalan.
10) IKK 10. Persentase SMP yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi dalam
Pencapaian SNP
Tren capaian Persentase SMP yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi dalam
Pencapaian SNP mengalami fluktuasi pada tahun 2016 sebesar 61,36%,
meningkat pada tahun 2017 sebesar 312,38%, kemudian tahun 2018 sebesar
206,18%, dan tahun 2019 sebesar 165,48%. Capaian Kinerja ini diperoleh
dengan membandingkan jumlah sekolah yang disupervisi dan difasilitasi
5
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
jenjang SMP dengan target sekolah yang disupervisi dan difasilitasi jenjang
SMP pada Perjanjian Kinerja tahun berjalan.
11) IKK 11. Persentase SMA yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi dalam
Pencapaian SNP
Tren capaian Persentase SMA yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi
dalam Pencapaian SNP mengalami fluktuasi pada tahun 2016 sebesar
83,48%, meningkat pada tahun 2017 sebesar 383,15%, kemudian tahun
2018 sebesar 196,72%, dan tahun 2019 sebesar 160,04%. Capaian Kinerja
ini diperoleh dengan membandingkan jumlah sekolah yang disupervisi dan
difasilitasi jenjang SMA dengan target sekolah yang disupervisi dan
difasilitasi jenjang SMA pada Perjanjian Kinerja tahun berjalan.
12) IKK 12. Persentase SMK yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi dalam
Pencapaian SNP
Persentase SMK yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi dalam Pencapaian
SNP Tren capaian Persentase SMK yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi
dalam Pencapaian SNP mengalami fluktuasi pada tahun 2016 sebesar
41,36%, meningkat pada tahun 2017 sebesar 424,18%, kemudian tahun
2018 sebesar 238,22%, dan tahun 2019 sebesar 172,24%. Capaian Kinerja
ini diperoleh dengan membandingkan jumlah sekolah yang disupervisi dan
difasilitasi jenjang SMK dengan target sekolah yang disupervisi dan
difasilitasi jenjang SMK pada Perjanjian Kinerja tahun berjalan.
Intervensi yang dilakukan oleh LPMP Lampung untuk mendukung pencapaian
IKK 1.1 – IKK 1.8 dilakukan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:
a. Satuan Pendidikan yang Terverifikasi Mutu Pendidikannya
1. Bimtek Fasilitator Daerah Pengumpulan Data PMP
2. Bimtek Pengawas Pengumpulan Data PMP
3. Pelaksanaan Pengumpulan Data PMP
4. Verifikasi dan Validasi Data PMP
Output: Terkumpulnya data mutu pendidikan melalui aplikasi PMP untuk
semua jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA, dan SMK).
6
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Outcome: Adanya rapor mutu capaian SNP satuan pendidikan semua jenjang
sebagai dasar untuk menyusun RKS/RKAS.
b. Satuan Pendidikan yang Telah Terpetakan Mutu Pendidikannya
1. Penyusunan Peta Mutu dan Pengolahan Data Mutu Pendidikan
2. Analisis Data Mutu Pendidikan
3. Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Mutu
4. Diseminasi Penta Mutu Pendidikan
5. Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan.
Output: Laporan hasil review Ananlisis dan Penyusunan Peta Mutu Pendidikan
Provinsi dan kabupaten/Kota yang telah disampaikan kepada
stakeholder pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-
provinsi Lampung.
Outcome : Tersedianya rekomendasi pemenuihan mutu satuan pendidikan
untuk semua jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA, dan SMK) yang
dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan
capaian SNP.
Intervensi yang dilakukan oleh LPMP Lampung untuk mendukung pencapaian
IKK 1.9 – IKK .12 dilakukan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:
a. Satuan Pendidikan yang Disupervisi dalam Pencapaian 8 SNP
1. Penyusunan Bahan Supervisi Penjaminan Mutu Pendidikan
2. Bimbingan Teknis Supervisi
3. Supervisi Satuan Pendidikan
4. Analisis Supervisi Mutu Pendidikan
5. Diseminasi dan Rekomendasi Hasil Supervisi.
Output : Satuan pendidikan yang telah disupervisi sejumlah 6972 sekolah.
Outcome : meningkatnya rerata capaian SNP dari tahun 2016 – 2019 (SD
meningkat 2.18, SMP meningkat 2.24, SMA meningkat 2.23,
dan SMK meningkat 2.22).
b. Satuan Pendidikan yang Telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP
1. Sosialisasi SPMI
2. Bimbingan Teknis SPMI
7
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
3. Pendampingan Sekolah yang Difasilitasi oleh LPMP
4. Pendampingan Sekolah yang Difasilitasi oleh Direktorat
5. Monitoring dan Evaluasi
6. Bimbingan Teknis SPME
7. Diseminasi Hasil
Output: Satuan pendidikan yang telah difasilitasi dalam pencapaian SNP
berjumlah 1.890 sekolah.
Outcome: Meningkatnya kriteria capaian SNP dari tahun 2016 – 2019
(SD,SMP, SMA meningkat dari menuju SNP 2 ke menuju SNP
4 dan SMK meningkat dari menuju SNP 2 ke menuju SNP 3)
2. Capaian Sasaran Strategis Terwujudnya Tatakelola LPMP Lampung
yang Baik
Tatakelola LPMP Lampung menunjukkan peningkatan perbaikan. Peningkatan
tersebut ditunjukkan dengan;
1. Ditetapkannya LPMP Lampung menjadi Satker ZI/WBK oleh Kemenpan
pada tahun 2019.
2. Penghargaan kepada Satuan Pengawasan Intern (SPI) LPMP Lampung
atas Capaian Kinerja Dalam Menjalankan Tugas dan Fungsi Pengawasan
Intern di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Peringkat 5 (lima), tahun 2019.
3. Penghargaan LPMP Lampung sebagai Satuan Kerja Terbaik dalam
Ketertiban Pemanfaatan BMN, tahun 2018.
IKK 2.13 Nilai Minimal SAKIP
Upaya yang telah dilakukan LPMP Lampung untuk pemenuhan target capaian
IKK 2.13 :
1. Peningkatan kapasitas SDM pengelola SAKIP secara berkelanjutan.
2. Pembentukan Tim SAKIP mempertimbangkan keterwakilan seluruh unit
kerja.
3. Pemantauan capaian kinerja secara berkala melalui rapat bulanan tim
8
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Sehingga dalam kurun waktu 3 tahun terakhir diperoleh peningkatan capaian
nilai SAKIP sebagaimana terlihat pada grafik berikut:
Grafik 1.2. Tren Capaian Nilai SAKIP LPMP Lampung
B. Isu Strategis yang Berkembang
1. Paradigma Pembelajaran Abad 21
Terkait dengan Perubahan Paradigma
Pembelajaran, BNSP merumuskan 16
prinsip pembelajaran yang harus
dipenuhi dalam proses pendidikan abad
ke-21, yaitu: (1) dari berpusat pada guru menuju berpusat pada peserta didik,
24 Op-cit, hal. 6. (2) dari satu arah menuju interaktif, (3) dari isolasi menuju
lingkungan jejaring, (4) dari pasif menuju aktif-menyelidiki, (5) dari
maya/abstrak menuju konteks dunia nyata, (6) dari pribadi menuju
pembelajaran berbasis tim, (7) dari luas menuju perilaku khas
memberdayakan kaidah keterikatan, (8) dari stimulasi rasa tunggal menuju
stimulasi ke sehala penjuru, (9) dari alat tunggal menuju alat multimedia, (10)
dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif, (11) dari produksi massa
menuju kebutuhan pelanggan, (12) dari usaha sadar tunggal menuju jamak,
(13) dari satu ilmu dan teknologi bergeser menuju pengetahuan disiplin
jamak, (14) dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan, (15) dari
pemikiran faktual menuju kritis, dan (16) dari penyampaian pengetahuan
menuju pertukaran pengetahuan.
9
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
2. Penguatan Pendidikan Karakter
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan kebijakan pendidikan yang
tujuan utamanya adalah untuk mengimplementasikan Nawacita Presiden Joko
Widodo – Jusuf Kalla dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan PPK ini
terintegrasi dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu
perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak menjadi lebih baik. Nilai-
nilai utama PPK adalah religius, nasionalis, mandiri, gotong royong,
integritas. Nilai-nilai ini ingin ditanamkan dan dipraktikkan melalui sistem
pendidikan nasional agar diketahui, dipahami, dan diterapkan di seluruh sendi
kehidupan di sekolah dan di masyarakat. PPK lahir karena kesadaran akan
tantangan ke depan yang semakin kompleks dan tidak pasti, namun sekaligus
melihat ada banyak harapan bagi masa depan bangsa. Hal ini menuntut
lembaga pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan
kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral,
spiritual dan keilmuan. Memahami latar belakang, urgensi, dan konsep dasar
PPK menjadi sangat penting bagi kepala sekolah agar dapat menerapkannya
sesuai dengan konteks pendidikan di daerah masing-masing.
3. Pengintegrasian Literasi dalam Pembelajaran
Literasi merupakan bagian tidak terpisahkan dari dunia pendidikan. Literasi
menjadi sarana siswa dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu
yang didapatkannya di bangku sekolah. Literasi juga terkait dengan
kehidupan siswa, baik di rumah maupun di lingkungan sekitarnya untuk
menumbuhkan budi pekerti mulia. Literasi pada awalnya dimaknai
'keberaksaraan' dan selanjutnya dimaknai 'melek' atau 'keterpahaman'. Pada
langkah awal, “melek baca dan tulis" ditekankan karena kedua keterampilan
berbahasa ini merupakan dasar bagi pengembangan melek dalam berbagai
hal. Pemahaman literasi pada akhirnya tidak hanya merambah pada masalah
baca tulis saja. Menurut Word Economic Forum (2016), peserta didik
memerlukan 16 keterampilan agar mampu bertahan di abad XXI, yakni
literasi dasar (bagaimana peserta didik menerapkan keterampilan berliterasi
untuk kehidupan sehari-hari), kompetensi (bagaimana peserta didikmenyikapi
tantangan yang kompleks), dan karakter (bagaimana peserta didikmenyikapi
10
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
perubahan lingkungan mereka). Berikut adalah penggambaran hal itu (Word
Economic Forum, 2016).
Menurut Cope dan Kalantzis (2000), pedagogi multiliterasi yang
dikembangkan oleh New London Group merupakan pandangan yang melihat
semakin berkembangnya dimensi literasi yang multibahasa dan multimodal.
Dengan demikian, sekolah dan masyarakat perlu mengembangkan praktik
dan keterampilan menggunakanberagam cara untuk menyatakan dan
memahami ide-ide dan informasi dengan menggunakan bentuk-bentuk teks
konvensional maupun bentuk-bentuk teks inovatif, simbol, dan multimedia
(Abidin, 2015). Beragam teks yang digunakan dalam satu konteks ini disebut
teks multimodal (multimodaltext). Adapun pembelajaran yang bersifat
multiliterasi-- menggunakan strategi literasi dalam pembelajaran dengan
memadukan keterampilan abad ke-21 (keterampilan berpikir tingkat tinggi)--
diharapkan dapat menjadi bekal kecakapan hidup sepanjang hayat.
4. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Perkembangan dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah
memberikan dampak yang sangat signifikan ke semua aspek kehidupan
manusia. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan
tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus
batas, jarak, tempat, ruang dan waktu. Pengaruhnya pun meluas keberbagai
kehidupan, termasuk bidang pendidikan.
Boleh dikatakan bahwa pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) saat ini merupakan faktor penentu kecepatan dan keberhasilan
penguasaan ilmu dan teknologi oleh umat manusia. Dunia pendidikan dewasa
ini hidup dalam dunia media, di mana kegiatan pembelajaran telah bergerak
menuju dikuranginya sistem penyampaian bahan pembelajaran secara
konvensional yang lebih mengedepankan metode ceramah, dan diganti
dengan sistem penyampaian bahan pembelajaran modern yang lebih
mengedepankan peran pembelajar dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
11
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Dalam hal ini dunia pendidikan termasuk yang paling diuntungkan dengan
kemajuan Teknologi, Informasi dan Teknologi (TIK) ini, karena memperoleh
manfaat yang luar biasa. Mulai dari eksplorasi materi-materi pelajaran yang
berkualitas seperti literatur, jurnal dan buku, membangun forum-forum diskusi
ilmiah, sampai konsultasi/ diskusi dengan para pakar di dunia, semua ini dapat
dimudahkan dan dilakukan tanpa mengalami batas karena manusia dapat
melakukannya sendiri. Sistem pembelajaran berbasis TIK ini merupakan
revolusi kelima dalam sistem pembelajaran.
Dalam hal ini, peran LPMP Lampung dalam proses transformasi menuju
perubahan paradigm pembelajaran Abad 21 yang mencakup Penguatan
Pendidikan Karakter, pengintegrasian literasi dalam pembelajaran, dan
pengembangan pembelajaran berbasis TIK terintegrasi dengan tugas dan fungsi
LPMP Lampung dalam memberikan layanan penjaminan mutu pendidikan.
Penerapan sistem penjaminan mutu pendidikan diharapkan dapat menjamin
implementasi pendidikan karakter, literasi, dan TIK memberikan dampak
signifikan dalam pemenuhan standar nasional pendidikan khususnya standar
kompetensi lulusan, agar kompetensi yang dihasilkan dari proses pembelajaran
membentuk insan cerdas yang kompetitif dan komprehensif dalam aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai keterbatasan masih
menjadi kendala dalam implementasi paradigm pembelajaran Abad 21, baik
yang terkait dengan aspek-aspek akademik maupun manajemen pendidikan.
Untuk itu percepatan peningkatan capaian 8 SNP di semua jenjang pendidikan
harus menjadi prioritas pembangunan pendidikan di propinsi Lampung.
1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN
Propinsi Lampung memiliki luas 35.376,50 km² dan terletak di antara 105°45'-
103°48' BT dan 3°45'-6°45' LS. Daerah ini di sebelahbaratberbatasandengan
Samudra Hindia,di sebelah timur dengan LautJawa, di sebelah utara berbatasan
dengan provinsi Sumatera Selatan, dan di sebelah selatan berbatasan dengan
SelatSunda. Posisi strategis Provinsi Lampung sebagai pintugerbang pulau
12
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
http://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Jawa
Sumatra memiliki potensi, yang seyogyanya dimanfaatkan secara maksimal untuk
mencapai tujuan nasional dan tujuan pendidikan.
Rencana Strategis LPMP Lampung Tahun 2020-2024 tidak terlepas pada
perjalanan pelaksanaan rencana strategis LPMP lampung tahun 2015-2019. Hasil
pelaksanaan dan analisis pelaksanaan digunakan sebagai acuan dalam
merumuskan arah dan kebijakan dari kementerian sehingga menghasilkan
kebijakan antara pusat dan daerah.
A. Potensi yang dimiliki
Mengacu kepada Rencana Strategis
Kemdikbud tahun 2015-2019, beberapa
potensi yang bisa menjadi perhatian, adalah :
a. Sumber Daya Manusia yang memadai
LPMP Lampung merupakan lembaga
yang memilik itugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan
pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan. Proses penjaminan, peningkatan dan
pengendalian mutu pendidikan akan berhasil bila ditunjang dengan
ketersediaan sumberdaya manusia yang profesional dan memadai. LPMP
Lampung memiliki ketersediaan sumberdaya manusia sejumlah 100 orang
PNS dan 45 orang tenaga honorer. Dari 100 orang PNS memiliki
kualifikasi pendidikan S-3 sejumlah 2 orang, S-2 sejumlah 64 orang, D3
sejumlah 1 orang S-1 sejumlah 20 orang dan SMA/sederajat sejumlah 13
orang. Kompetensi yang beragam telah dimiliki oleh seluruh sumberdaya
LPMP Lampung sesuai dengan peta jabatan dalam Permendikbud Nomor
12 Tahun 2019 yang ada untuk menunjang pelaksanaan tugas penjaminan
mutu pendidikan di Provinsi Lampung.
b. Sarana dan Prasarana yang menunjang
Upaya pelayanan prima terus ditingkatkan melalui pengembangan gedung
perkantoran, perpustakaan, ruang ICT, ruang aula, ruang kelas, asrama,
13
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
dan sarana prasarana pendukung lainnya. Selain itu, internet sebagai salah
satu bentuk teknologi informasi telah dimanfaatkan sejak tahun 2006
hingga sekarang semakin memperkuat LPMP Lampung dalam
memberikan layanan bagi pelanggan. Penggunaan system teknologi
informasi juga digunakan dalam Unit Layanan Terpadu (ULT) dengan
berbagai layanan informasi dan konsultasi serta layanan pengaduan.
Layanan informasi dan konsultasi yang dapat dilaksanakan antara lain
NUPTK, Sertifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Penilaian Angka
Kredit, Data Pokok Pendidikan (Dapodik), PemetaanMutu Pendidikan,
Program Diklat, Publikasi ilmiah, dan Teknologi Pembelajaran.
c. Capaian Program tahun 2016 – 2019
Sasaranstrategis LPMP Lampung berupa meningkatnya penjaminan mutu
pendidikan di seluruh jenjang pendidikan ini secara umum tercapai selaras
dengan target Renstra LPMP Lampung 2015-2019. Capaian sasaran
strategis ini dilihat dari rerata kenaikan skor SNP secara agregat di tingkat
provinsi yang berakibat pada kenaikan level di semua jenjang jika dihitung
sejak tahun 2016 sampai dengan 2019.
Deskripsi capaian sasaran strategis per jenjang adalah sebagai berikut :
a) Capaian sasaran strategi suntuk jenjang SD di provinsi lampung tahun
2016-2019 mengalami peningkatan yang terlihat dari naiknya kategori
SNP jenjang SD. Kategori SNP SD pada level menuju SNP 2 dengan
skor 4,18 meningkat ke level menuju SNP 4 dengan skor 5,41.
b) Capaian sasaran strategis untuk jenjang SMP di provinsi lampung
tahun 2019 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016.
Peningkatan tersebut terlihat dari naiknya kategori SNP jenjang SMP.
Jika tahun 2016 Kategori SNP SMP pada level menuju SNP 2 dengan
skor 4,07 meningkat ke level menuju SNP 4 dengan skor 5,38.
c) Capaian sasaran strategi untuk jenjang SMA di provinsi lampung
tahun 2019 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016.
14
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Peningkatan tersebut terlihat dari naiknya kategori SNP jenjang SMA.
Jika tahun 2016 Kategori SNP SMA pada level menuju SNP 2 dengan
skor 4,10 meningkat ke level menuju SNP 4 dengan skor 5,50.
d) Capaian sasaran strategis untuk jenjang SMK di provinsi lampung
tahun 2019 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016.
Peningkatan tersebut terlihat dari naiknya kategori SNP jenjang SMK.
Jika tahun 2016 Kategori SNP SMK pada level menuju SNP 2 dengan
skor 4,02 meningkat ke level menuju SNP 4 dengan skor 5,26.
d. Kepercayaan Para Pemangku Kepentingan
Keberadaan LPMP Lampung dalamm emberikan layanan penjaminan
mutu pendidikan mendapatkan apresiasi yang baik dari para pemangku
kepentingan terkait. Penerapan system manajemen mutu ISO 9001:2008 di
LPMP Lampung sejak tahun 2006 memberikan dampak orientasi
kepuasan pelanggan internal dan eksternal dari seluruh warga LPMP
Lampung dalam aktifitas keseharian. Kepercayaan para pemangku
kepentingan ini ditunjukkan dalam bentukkerjasama dan kemitraan yang
dilakukan LPMP Lampung dengan kabupaten/kota dalam optimalisas
iberbagai program dan kegiatan bagi perbaikan dan peningkatan mutu
pendidikan di wilayah Provinsi Lampung.
B. Permasalahan yang dihadapi
Renstra LPMP Lampung disusun salah satunya
diharapkan dapa tmenjadi bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan terkait pemenuhan
standar nasional pendidikan yang terkait dengan
tugas dan fungsi LPMP Lampung dalam
memberikan arahan, saran, bimbingan dan
bantuan teknis dalam
pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan yang disebabkan beberapa
permasalahan pendidikan di Provinsi Lampung di antaranya :
15
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
a. Kualifikasi pendidikan guru yang belums eluruhnya memenuhi
standar
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
menyebutkan kualifikasi minimal guru adalah D4/S1. Masih terdapat
22,3% guru SD, 17.4% guru SMP, 4.8% guru SMA dan 11.1% guru SMK
yang memiliki kualifikasi pendidikan di bawah D4/S1. Potensi
permasalahan yang timbul adalah rendahnya capaian standard pendidik
dan tenaga kependidikan ditinjau dari aspek kualifikasi pendidikan.
b. Komitmen pemerintah daerah dalam membentuk Tim Penjaminan
Mutu Pendidikan Daerah (TPMPD) belum optimal.
Dari hasil laporan Monitoring dan Evaluasi TPMPD Tahun 2019 terdapat
37% TPMPD yang sudah pernah melakukan sosialisasi tentang
keberadaan, peran dan fungsi TPMPD kepada pihak terkait (Sekolah,
DUDI, Pers, dan lainnya). TPMPD yang belum pernah melakukan
sosialisasi tentang keberadaan, peran dan fungsi TPMPD
kepadapihakterkait (Sekolah, DUDI, Pers, dan lainnya) memiliki berbagai
alasan diantaranya: belum terbentuknya TPMPD, terbentur Anggaran.
Selain hal tersebut masih terdapat 25% TPMPD yang menyatakan bahwa
terdapat factor penghambat internal (dinaspendidikan dan sekolah) saat
melaksanakan pengembangan sekolah SPMI dan pemenuhan SNP.
Terdapat beberapa alasan diantaranya: 1. Frekuensi koordinasi yang
kurang, 2. Padatnya kegiatan di Dinas Pendidikan ; Manajemen waktu,
tugas pekerjaan yang banyak, pergantian pejabat, banyaknya program
yang saling tumpang tindih dalam waktu yang bersamaan. Masalah tendik
misalnya: Sekolah tidak bisa memutuskan untuk pengangkatan guru
honor, harus ada SK dari Gubernur atau Wali Kota; SDM di satuan
pendidikan masih cukup rendah intake nya.
c. Peran serta pemerintah daerah yang belum optimal
Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikans ebagai kewajiban yang
melekat pada satuan pendidikan sesuai amanat peraturan pemerintah
nomor 19 tahun 2005 seyogyanya mendapatkan dukungan yang memadai
dari pemerintah daerahs ebagai bagian dari system penjaminan mutu
16
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
pendidikan dasar dan menengah. Tindaklanjut hasil penerapan system
penjaminan mutu pendidikan internal belum dimanfaatkan secara optimal
oleh pemerintah daerah dalam menyusun program dan kebijakan
perbaikan dan peningkatan mutu yang dapat mendorong satuan
pendidikan memenuhi maupun melampaui standard nasional pendidikan.
C. Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman
Adanyapotensi dan permasalahan yang dihadapi
LPMP Lampung dalam pelaksanaan penjaminan
mutu pendidikan di Provinsi Lampung menjadi
dasar analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman sebagai berikut :
Tabel 1.1. Matriks Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
Tersedianya Kelengkapan yang Pentingnya Tidak optimalnya
personal yang masih belum peningkatan fasilitas idalam
memilikikualifikasi terpenuhi untuk kompetensi pendidik perbaikan dan
cukup memadai beberapa jabatan dan tenaga peningkatan
yang terdiri dari fungsional tertentu kependidikan dalam kualitas proses
jabatan fungsional yang dapat pemenuhan SNP pembelajaran dan
umum dan mendukung tugas pengelolaan
fungsional tertentu dan fungsi LPMP sumber daya
(widyaiswara dan Lampung yaitu pendidikan
pengembang Perawat
teknologi pelaksana,
pembelajaran) Pustakawan
Pertama, Arsiparis
Pelaksana
Lanjutan/Mahir,
Arsiparis Penyelia.
Tersedianya sarana Keterbatasan Pemanfaatan sarana Tidak terpenuhinya
prasarana anggaran dan prasarana oleh target waktu
sepertilahan, gedung pemeliharaan dan pihak ketiga untuk pelaksanaan
perkantoran, aula, perawatan untuk menggali sumber kegiatan internal
asrama, seluruh sarana pendanaan bagi LPMP dan
laboratorium, ruang dan prasarana pemeliharaan dan kecukupan sarana
fasilitas belajar dan yang menjadi aset perawatans arana prasarana.
fasilitas kerja yang LPMP Lampung dan prasarana LPMP
memadai. Lampung
17
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Adanya Belum Tersedia berbagai Tidak optimalnya
pengorganisasian, optimalnya sumber belajar fasilitasi yang
administrasi, ketersediaan dana berbasis dalam diberikan kepada
penyelenggaraan beasiswa untuk jaringan yang pemerintahdaerah
diklat dan pelaporan meningkatkan diselenggarakan oleh dan satuan
akuntabilitas yang kompetensi berbagai pihak yang pendidikan bagi
didukung pegawaiASN dan relevan dengan upaya penjaminan
lingkungan dan PPNPN melalui kebutuhan mutu pendidikan.
SDM yang mampu pendidikan kompetensi bagi
bekerja secara maupun pelatihan SDM LPMP
kondusif kejenjang yang Lampung
lebih tinggi,
diklat, magang,
dan studi banding
Adanya peta mutu Ketergantungan Kapasitas SDM Hasil pemetaan
pendidikan yang pada system yang dimiliki dapat mutu pendidikan
dihasilkan LPMP pengumpulan data dioptimalkan bagi tidak optimal
Lampung sebagai mutu yang pengembangan dimanfaatkan oleh
dasar dikembangkan system pemangku
pemberianlayanan oleh unit utama pengumpulan data kepentingan dalam
fasilitasi dan dan belum mutu pendidikan memberikan
supervisi. tersedianya intervensi yang
alokasi anggaran diperlukan bagi
bagi perbaikan dan
pengembangan peningkatan mutu
system pendidikan.
pengumpulan data
bagi keperluan
analisis data
mutu pendidikan.
18
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di
daerah, LPMP Lampung mengemban amanat mengendalikan pembangunan SDM
melalui ikhtiar bersama semua anak bangsa untuk meningkatkan mutu
pendidikan. LPMP Lampung dalam mengemban amanat tersebut mendukung visi
dan misi kementerian yang disusun berdasarkan pada capaian kinerja, potensi dan
permasalahan, visi Presiden pada RPJMN Tahun 2020-2024, serta visi Indonesia
2045. Adapun visi Kemendikbud 2020-2024 adalah:
“Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden
untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri,
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global”
Visi tersebut di atas menggambarkan komitmen Kemendikbud mendukung
terwujudnya visi dan misi Presiden melalui pelaksanaan tugas dan kewenangan
yang dimiliki secara konsisten, bertanggung jawab, dapat dipercaya, dengan
mengedepankan profesionalitas dan integritas. Oleh karena itu, perumusan
kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan
akan mengedepankan inovasi guna mencapai kemajuan dan kemandirian
Indonesia. Sesuai dengan kepribadian bangsa yang berlandaskan gotong royong,
Kemendikbud dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan,
bekerja bersama untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan visi
dan misi presiden tersebut.
Untuk mendukung pencapaian visi presiden, Kemendikbud sesuai tugas dan
kewenangannya, melaksanakan misi presiden yang dikenal sebagai Nawacita
kedua, yaitu menjabarkan misi nomor (1) Peningkatan kualitas manusia
Indonesia; nomor (5) Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa;
dan nomor (8) Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya.
19
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Untuk itu, misi Kemendikbud dalam melaksanakan Nawacita kedua tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan
berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan teknologi.
2. Mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta pengembangan
bahasa dan sastra.
3. Mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan untuk
mendukung transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan dan
kebudayaan.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Kementerian dan disesuaikan dengan tugas
pokok dan fungsi maka LPMP Lampung mengemban amanat mendukung misi
Kemedikbud yang pertama dan ketiga dari ketiga misi kementerian diatas.
Pelaksanaan misi dan pencapaian visi memerlukan penerapan tata nilai yang
sesuai dan mendukung. Tata nilai merupakan dasar sekaligus arah bagi sikap dan
perilaku seluruh pegawai Kemendikbud dalam menjalankan tugas membangun
pendidikan dan kebudayaan. Tata nilai yang diutamakan pada Renstra LPMP
Lampung 2020-2024 ini adalah sebagai berikut:
1. Integritas
Pada nilai integritas terkandung makna keselarasan antara pikiran, perkataan,
dan perbuatan. Sesuai dengan nilai integritas, pegawai Kemendikbud
diharapkan konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan, terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam tindakan dan
mengemban kepercayaan. Adapun indikator yang mencerminkan nilai
integritas adalah:
a. Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dalam
tindakan;
b. Jujur dalam segala tindakan;
c. Menghindari benturan kepentingan;
d. Berpikiran positif, arif, dan bijaksana dalam melaksanakan tugas dan fungsi;
e. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku;
f. Tidak melakukan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme;
20
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
g. Tidak melanggar sumpah dan janji pegawai/jabatan;
h. Tidak melakukan perbuatan rekayasa atau manipulasi; dan
i. Tidak menerima pemberian (gratifikasi) dalam bentuk apapun di luar
ketentuan.
2. Kreatif dan Inovatif
Nilai kreatif dan inovatif bermakna memiliki daya cipta, kemampuan untuk
menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah
dikenal sebelumnya. Hal baru tersebut dapat berupa gagasan, metode, atau alat.
Indikator dari nilai kreatif dan inovatif adalah:
a. Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap
setiap permasalahan, serta mampu menghasilkan karya baru:
b. Selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkala dan berkelanjutan:
c. Bersikap terbuka dalam menerima ide-ide baru yang konstruktif;
d. Berani mengambil terobosan dan solusi dalam memecahkan masalah;
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bekerja secara
efektif dan efisien;
f. Tidak merasa cepat puas dengan hasil yang dicapai;
g. Tidak bersikap tertutup terhadap ide-ide pengembangan; dan
h. Tidak monoton;
3. Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang
dituntut dari pekerjaan. Pegawai Kemendikbud sewajarnya melakukan sesuatu
tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan hasil pekerjaan, dan menciptakan peluang baru atau
menghindari timbulnya masalah. Indikator dari nilai inisiatif adalah:
a. Responsif melayani kebutuhan pemangku kepentingan;
b. Bersikap proaktif terhadap kebutuhan organisasi;
c. Memiliki dorongan untuk mengidentifikasi masalah atau peluang dan
mampu mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah;
d. Tidak hanya mengerjakan tugas yang diminta oleh atasan; dan
e. Tidak sekedar mencari suara terbanyak, berlindung dari kegagalan,
21
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
berargumentasi bahwa apa yang Anda lakukan telah disetujui oleh semua
anggota tim.
4. Pembelajar
Pada nilai pembelajar terkandung ikhtiar untuk selalu berusaha
mengembangkan kompetensi dan profesionalisme. Pegawai Kemendikbud
harus berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas
wawasan, pengetahuan, dan pengalaman, serta mampu mengambil hikmah dan
pelajaran atas setiap kejadian. Indikator yang menunjukkan nilai pembelajar
adalah:
a. Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas
wawasan, pengetahuan, dan pengalaman;
b. Mengambil hikmah dari setiap kesalahan dan menjadikannya pelajaran;
c. Berbagi pengetahuan/pengalaman dengan rekan kerja;
d. Memanfaatkan waktu dengan baik;
e. Suka mempelajari hal yang baru; dan
f. Rajin belajar/bertanya/berdiskusi.
5. Menjunjung Meritokrasi
Nilai menjunjung meritokrasi berarti menjunjung tinggi keadilan dalam
pemberian penghargaan bagi karyawan yang kompeten. pegawai Kemendikbud
perlu memiliki pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk maju
berdasarkan kelayakan dan kecakapannya. Indikator yang mencerminkan nilai
ini adalah:
a. Berkompetisi secara profesional;
b. Memberikan kesempatan yang setara dalam mengembangkan kompetensi
pegawai;
c. Memberikan penghargaan dan hukuman secara proporsional sesuai kinerja;
d. Tidak sewenang-wenang;
e. Tidak mementingkan diri sendiri;
f. Menduduki jabatan sesuai dengan kompetensinya; dan
g. Mendapatkan promosi bukan karena kedekatan/primordialisme.
22
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
6. Terlibat Aktif
Nilai terlibat aktif bermakna senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
Pegawai Kemendikbud semestinya suka berusaha mencapai tujuan bersama
serta memberikan dorongan, agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan
karya terbaiknya. Nilai terlibat aktif terlihat dari indikator:
a. Terlibat langsung dalam setiap kegiatan untuk mendukung visi dan
misi kementerian;
b. Memberikan dukungan kepada rekan kerja;
c. Peduli dengan aktivitas lingkungan sekitar (tidak apatis); dan
d. Tidak bersifat pasif, sekedar menunggu perintah.
7. Tanpa Pamrih
Nilai tanpa pamrih memiliki arti bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh
dedikasi. Pegawai Kemendikbud, yang memiliki nilai tanpa pamrih, tidak
memiliki maksud yang tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan
memperoleh keuntungan pribadi. Sebaliknya pegawai Kemendikbud
memberikan inspirasi, dorongan, dan semangat bagi pihak lain untuk suka
berusaha menghasilkan karya terbaiknya sesuai dengan tujuan bersama.
Indikator nilai tanpa pamrih adalah:
a. Penuh komitmen dalam melaksanakan pekerjaan;
b. Rela membantu pekerjaan rekan kerja lainnya;
c. Menunjukkan perilaku 4S (senyum, sapa, sopan, dan santun);
d. Tidak melakukan pekerjaan dengan terpaksa; dan
e. Tidak berburuk sangka kepada rekan kerja.
Peningkatan internalisasi ketujuh nilai di atas diantara pegawai Kemendikbud
semakin dirasakan urgensinya untuk memastikan pembangunan pendidikan dan
kebudayaan sesuai dengan visi Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024
didukung oleh kinerja Kemendikbud yang prima.
23
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
2.1 TUJUAN DAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN
Perumusan tujuan Kemendikbud ditujukan untuk menggambarkan ukuran-
ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi. Kemendikbud menetapkan lima
tujuan sebagaimana berikut:
1. Perluasan akses pendidikan bermutu bagi
peserta didik yang berkeadilan dan inklusif
2. Penguatan mutu dan relevansi pendidikan yang
berpusat pada perkembangan peserta didik
3. Pengembangan potensi peserta didik yang
berkarakter
4. Pelestarian dan pemajuan budaya, bahasa dan sastra
serta pengarus-utamaannya dalam pendidikan
5. Penguatan sistem tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang partisipatif,
transparan, dan akuntabel.
Perumusan tujuan dari Kemdikbud diatas menjadi dasar perumusan tujuan dari
unit eselon satu Direktorat Jenderal Paud, Dikdas dan Dikmen yaitu:
1. Perluasan akses pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar dan
menengah bagi peserta didik yang berkeadilan dan inklusif
2. Peningkatan Mutu Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar dan Menengah yang berkualitas dan merata
3. Penguatan mutu dan relevansi pendidikan dasar dan menengah yang
berpusat pada daya saing dan berkarakter
4. Penguatan sistem tata kelola pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
dasar dan menengah yang partisipatif, transparan, dan akuntabel.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi LPMP Lampung dan selaras dengan
sasaran program dari Direktorat Jenderal Paud, Dikdas dan Dikmen maka LPMP
Lampung merumuskan tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatnya Mutu satuan pendidikan jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah
2. Terwujudnya tata kelola Kemendikbud yang berkualitas
24
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Untuk mengukur tercapainya tujuan, LPMP Lampung merumuskan indikator
kinerja tujuan yang memuat target tujuan pada akhir periode renstra. Indikator
kinerja tujuan yang dirumuskan LPMP Lampung berasal dari indikator kinerja
program yang disesuaikan dengan tupoksi.lembaga.
Indikator Kinerja Tujuan LPMP Lampung adalah sebagai berikut:
1. Persentase Satuan Pendidikan jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB di Provinsi
Lampung dengan nilai scorecard minimum 75 (kategori tinggi) sebesar 20%
2. Predikat Akuntabilitas Kinerja Lembaga A
3. Kategori capaian kinerja anggaran atas pelaksanaan RKAKL Sangat Baik
2.2 SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA SASARAN
Dalam rangka mengukur tingkat ketercapaian tujuan pembangunan pendidikan
dan kebudayaan, diperlukan sejumlah sasaran strategis (SS) yang akan dicapai
pada tahun 2024 oleh Kemdikbud yaitu:
1. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan
tujuan pertama — Perluasan akses pendidikan
bermutu bagi peserta didik yang berkeadilan dan
inklusif adalah meningkatnya pemerataan layanan
pendidikan bermutu di seluruh jenjang.
2. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan
kedua — Penguatan mutu dan relevansi pendidikan yang berpusat pada
perkembangan peserta didik adalah meningkatnya kualitas pembelajaran dan
relevansi pendidikan di seluruh jenjang.
3. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan ketiga — Pengembangan
potensi peserta didik yang berkarakter adalah menguatnya karakter peserta didik.
4. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan keempat — Peningkatan
peran budaya, bahasa, dan sastra dalam kehidupan berbangsa, adalah
Meningkatnya pemajuan dan pelestarian bahasa dan kebudayaan.
5. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan kelima — Penguatan
sistem tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang partisipatif, transparan, dan
akuntabel adalah meningkatnya tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang
partisipatif, transparan, dan akuntabel.
25
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Dari lima sasasaran strategis tersebut diatas ada 4 sasaran strategis yang
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Paud, Dikdas dan Dikmen yaitu:
1. Meningkatnya pemerataan layanan pendidikan bermutu di seluruh jenjang
2. Meningkatnya kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan di seluruh
jenjang
3. Menguatnya karakter peserta didik
4. Meningkatnya tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang partisipatif,
transparan, dan akuntabel.
LPMP Lampung yang berdasarkan Tupoksinya memiliki sasaran kegiatan dan
indikator kinerja kegiatan yang merupakan turunan dari sasaran program dan
indikator kinerja program dari Ditjen Paud, Dikdas dan Dikmen. Berikut kami
sampaikan sasaran program/kegiatan dan indikator kinerja program/kegiatan:
Tabel 2.1. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan
Ditjen Paud, Dikdas, dan Dikmen* LPMP Lampung
No Sasaran Indikator Kinerja No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Program Program (IKP) Kegiatan (IKK)
1.1 Terwujudnya IKP 1.1.1 Predikat 6 Menguatnya tata IKK 6.3 Rata-rata tata kelola Akuntabilitas kelola dan sistem Predikat Sakip Satker Kemendikbud Kinerja pengendalian minimal Predikat A
yang Kemendikbud manajemen di IKK 6.5 Rata-rata
berkualitas
lingkungan Ditjen
IKP 1.1.3 Kategori nilai Kinerja PAUD, Dikdas,
capaian kinerja Anggaran atas dan Dikmen
anggaran atas Pelaksanaan RKAKL pelaksanaan RKA masing-masing
Kemendikbud Satker minimal 85
3.2 Meningkatnya IKP 3.2.1 8 Meningkatnya IKK 8.1 Persentase Mutu satuan Persentase Satuan penjaminan mutu Satuan Pendidikan
pendidikan Pendidikan jenjang pendidikan di (jenjang SD, SMP,
jenjang PAUD, PAUD, SD, SMP, seluruh jenjang SMA, dan SLB)
Pendidikan SMA, dan SLB pendidikan yang memiliki indeks
Dasar dan dengan nilai capaian Siswa
Menengah scorecard minimal 75 30,1%
minimum 75 IKK 8.2 Persentase
(kategori tinggi)
kesenjangan hasil AKM dan Survey
Karakter antara
sekolah dengan kinerja terbaik dan
kinerja terburuk 5%
26
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Ditjen Paud, Dikdas, dan Dikmen* LPMP Lampung
No Sasaran Indikator Kinerja No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Program Program (IKP) Kegiatan (IKK)
IKK 8.3 Persentase
kab/kota yang data
pokok pendidikan
dasar dan menengah
akurat, terbarukan
dan berkelanjutan
95,8%
Catatan*: Jumlah seluruh Sasaran Program (SP) Ditjen Paud, Dikdas dan Dikmen
adalah 6 SP, dengan 20 Indikator Kinerja Program (IKP) sedangkan jumlah
seluruh Sasaran kegiatan (SK) adalah 8 SK dengan 53 Indikator Kinerja Kegiatan
(IKK).
27
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Visi periode kedua Presiden Joko Widodo untuk tahun 2020-2024 adalah
“Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian,
berlandaskan gotong-royong”
Untuk mendukung ketercapaian visi tersebut
maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
terkait dengan tugas dan fungsi akan menjalankan
salah satu misi nawacita kedua yaitu
pembangunan Sumber Daya Manusia dengan dua
agenda:
(1) meningkatkan SDM yang berkualitas dan
berdaya saing,
(2) revolusi mental dan pembangunan
kebudayaan.
3.1..1. Arah Kebijakan
LPMP Lampung sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah sesuai tugas dan fungsinya
mendukung ketercapaian sasaran strategis meningkatnya mutu satuan pendidikan
dasar dan menengah di Provinsi Lampung. Arah kebijakan dan strategi yang akan
dilaksanakan LPMP Lampung dalam periode 2020-2024 untuk mencapai sasaran
strategis tersebut mengacu pada arah kebijakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan adalah:
28
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Tabel 3.1. : Peran LPMP Lampung dalam mendukung agenda pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan
Agenda
Arah Kebijakan
Strategi
Pembangunan
Meningkatkan SDM Meningkatkan pemerataan Penguatan penjaminan mutu
yang Layanan pendidikan pendidikan untuk
Berkualitas dan berdaya berkualitas meningkatkan
saing pemerataan kualitas layanan
antar satuan pendidikan dan
antar wilayah di Provinsi
Lampung
Revolusi mental dan Revolusi mental dan Revolusi mental dalam tata
pembangunan pembinaan ideologi Pancasila kelola pemerintahan untuk
kebudayaan untuk memperkukuh ketahanan penguatan
budaya bangsa dan membentuk budaya birokrasi yang bersih,
mentalitas bangsa yang melayani, dan responsif
maju,modern, dan
berkarakter
Tabel 3.1 menjadi pertimbangan dalam menentukan arahan kebijakan dan strategi
LPMP Lampung yang akan dilaksanakan melalui sinergi antara LPMP Lampung
sebagai unit pelaksana teknis dengan instansi lain terkait beserta dengan
pemerintah daerah dan masyarakat di Provinsi Lampung. Prinsip mendasar yang
menjadi pedoman arah kebijakan LPMP Lampung adalah mendukung arah
kebijakan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan tugas dan
fungsi serta kewenangannya.
3.1.2. Strategi LPMP Lampung dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Sesuai tugas dan fungsi LPMP Lampung maka strategi yang dilakukan dalam
rangka penguatan penjaminan mutu Pendidikan adalah:
1. menitik beratkan upaya pencapaian dan peningkatan mutu berdasarkan
standar nasional Pendidikan yang bermuara pada peningkatan kualitas
proses pembelajaran di kelas.
2. Memberikan bantuan, bimbingan dan saran kepada para pemangku
kepentingan di Provinsi Lampung untuk mengidentifikasi langkah-langkah
29
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
peningkatan mutu pembelajaran dari hasil praktik-praktik baik sesuai
dengan kebutuhan sekolah.
3. memperkuat peran LPMP Lampung dalam berbagai aktifitas peningkatan
proses pembelajaran di kelas.
4. mengurangi kesenjangan kinerja antar sekolah dan antar wilayah dalam
pencapaian standar nasional pendidikan dengan basis data yang terverifikasi
dan terbarukan.
3.2 KERANGKA REGULASI
LPMP Lampung dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya untuk mendukung pencapaian sasaran
strategis kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan berpijak pada kerangka regulasi
yang relevan dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya sebagai berikut:
1. Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan.
30
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
3.3 KERANGKA KELEMBAGAAN
3.3.1. Struktur Organisasi
LPMP Lampung sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 06 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1. Sruktur Organisasi LPMP Lampung
3.3.2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Kebijakan pengelolaan Aparatur
Sipil Negara (ASN) dilakukan secara
menyeluruh untuk memastikan
ketersediaan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berintegritas,
profesional, dan kompeten sesuai
bidang tugasnya sehingga mampu
mendukung pencapaian tujuan LPMP Lampung. Berbagai upaya yang dilakukan
LPMP Lampung dalam pengelolaan ASN diprioritaskan bagi pengembangan dan
peningkatan kompetensi ASN agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab
31
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
yang sesuai dengan jabatan yang ada agar dapat memberikan layanan penjaminan
mutu pendidikan yang berkualitas bagi seluruh pengguna dan penerima layanan
LPMP Lampung.
Fokus pengembangan kompetensi ASN LPMP Lampung pada periode Renstra
2020-2024 bertujuan untuk mewujudkan ASN yang memiliki kompetensi
integritas, nasionalisme, berwawasan global, TIK dan bahasa asing, hospitality,
networking, dan entrepreneurship sesuai dengan roadmap SDM secara nasional.
3.4 REFORMASI BIROKRASI KELEMBAGAAN
Reformasi birokrasi internal LPMP Lampung merupakan upaya sistematis,
terpadu, dan komprehensif untuk mewujudkan
pemerintahan yang baik (good governance)
yang meliputi aspek kelembagaan, sumber daya
manusia aparatur, ketatalaksanaan,
akuntabilitas, pengawasan, dan pelayanan
publik di lingkungan LPMP Lampung. Tujuan
pelaksanaan reformasi birokrasi dititik beratkan
pada berbagai upaya untuk mewujudkan
peningkatan kualitas pelayanan publik,
peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi, peningkatan
profesionalisme sumber daya aparatur pemerintah, serta penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN di lingkungan LPMP Lampung.
LPMP Lampung pada tahun 2019 telah ditetapkan sebagai satuan kerja dengan
predikat Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi ( ZI-WBK).
Predikat
satuan kerja ZI- WBK menunjukkan
komitmen pimpinan dan jajaran
LPMP Lampung untuk mewujudkan
WBK dan WBBM melalui upaya
pencegahan korupsi, reformasi
birokrasi dan peningkatan kualitas
32
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
layanan publik. LPMP Lampung pada periode 2020-2024 memiliki komitmen
untuk terus melanjutkan berbagai upaya pelaksanaan reformasi birokrasi yang
sudah berjalan baik meliputi delapan area perubahan agar layanan berkualitas dan
berintegritas dapat tumbuh dan berkembang menjadi budaya dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi seluruh warga LPMP Lampung.
33
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
4.1 TARGET KINERJA
Dalam rangka mewujudkan visi
dan misi Presiden RI yang
diamanahkan ke Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan serta
mendukung tercapainya kebijakan
pada level nasional, LPMP
Lampung menetapkan dua sasaran
kegiatan yang merupakan kondisi yang ingin dicapai secara nyata yang
mencerminkan keberhasilan (outcome) dari satu atau beberapa program. Untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian dimaksud setiap sasaran kegiatan
diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan dan Indikator
Kinerja Kegiatan.
Tabe 4.1 : Sasaran Kegiatan , Indikator Kinerja, dan Target Kinerja LPMP Lampung tahun 2020-2024
SASARAN SUB
TARGET KINERJA NO
KEGIATAN KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 2024
1 Meningkatnya 1.1. Persentase
Penjaminan Satuan Pendi-
Mutu dikan (jenjang
Pendidikan di SD, SMP,
seluruh SMA, dan 26,50% 27,4% 28,3% 29,2% 30,1%
Jenjang SLB) yang Pendidikan memiliki
kinerja sekolah
(indeks mutu)
minimal 75
34
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
SASARAN SUB
TARGET KINERJA NO
KEGIATAN KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 2024
1.2. Persentase
kesenjangan
hasil AKM dan
Survey
Karakter antara 5% 5% 5% 5% 5%
sekolah dengan
kinerja terbaik
dan kinerja
terburuk
1.3. Persentase
kab/kota yang
data pokok
pendidikan
dasar dan 95% 95,2% 95,4% 95,6% 95,8%
menengah
akurat,
terbarukan dan
berkelanjutan
2 Menguatnya 2.1 Predikat
tata kelola dan SAKIP LPMP BB BB A A A
sistem Lampung
pengendalian
2.2. Nilai
manajemen LPMP Kinerja
Lampung Anggaran atas 81 82 83 84 85 Pelaksanaan
RKAKL
Kinerja Sekolah (Indeks Mutu) yang dimaksud pada tabel di atas dihitung
berdasarkan nilai capaian rapor mutu sekolah yang dikonversikan ke skala 100.
Indeks mutu dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut :
35
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) adalah kompetensi yang sifatnya general
dan mendasar. Kemampuan berpikir tentang, dan dengan, bahasa serta matematika
diperlukan dalam berbagai konteks, baik personal, sosial, maupun profesional.
Asesmen akan dilakukan pada siswa yang duduk di kelas 4 untuk SD, kelas 8
untuk SMP, dan kelas 11 untuk SMA.
Dalam rangka mencapai sasaran-sasaran kegiatan tersebut, telah ditetapkan: 2
(dua) sasaran kegiatan dan 5 (lima) sub kegiatan di LPMP Lampung pada tahun
2020 sampai dengan tahun 2024.
Adapun Indikator Kinerja pada 2 (dua) sasaran kegiatan dan 5 (lima) sub kegiatan
untuk tahun 2020 sampai dengan tahun 2024 terlihat pada Tabel 4.2 sebagai
berikut:
Tabel 4.2 : Indikator Kinerja pada 2 (dua) sasaran kegiatan dan 5 (lima) sub kegiatan untuk tahun 2020 sampai dengan tahun 2024 di LPMP Lampung
Sasaran
Sub Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
1. Meningkatnya Penjaminan Mutu Pendidikan di seluruh Jenjang Pendidikan
1. Persentase Satuan Pendidikan Persentase Satuan Pendidikan
(jenjang SD, SMP, SMA, dan jenjang SD yang memiliki
SLB) yang memiliki kinerja kinerja sekolah (indeks mutu)
sekolah (indeks mutu) minimal 75 minimal 75
Persentase Satuan Pendidikan
jenjang SMP yang memiliki
kinerja sekolah (indeks mutu)
minimal 75
Persentase Satuan Pendidikan
jenjang SMA yang memiliki
kinerja sekolah (indeks mutu)
minimal 75
Persentase Satuan Pendidikan
jenjang SLB yang memiliki
kinerja sekolah (indeks mutu)
minimal 75
36
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Sasaran Sub Kegiatan
Indikator Kinerja
Kegiatan
2. Persentase kesenjangan hasil Persentase Kesenjangan hasil
AKM dan Survey Karakter AKM dan Survey Karakter
antara sekolah dengan kinerja antara sekolah dengan kinerja
terbaik dan kinerja terburuk terbaik dan kinerja terburuk pada
jenjang SD
Persentase Kesenjangan hasil
AKM dan Survey Karakter antara sekolah dengan kinerja
terbaik dan kinerja terburuk pada
jenjang SMP
Persentase Kesenjangan hasil
AKM dan Survey Karakter
antara sekolah dengan kinerja
terbaik dan kinerja terburuk pada
jenjang SMA
Persentase Kesenjangan hasil
AKM dan Survey Karakter
antara sekolah dengan kinerja
terbaik dan kinerja terburuk pada
jenjang SLB
3. Persentase kab/kota yang data Persentase Data pokok
pokok pendidikan dasar dan pendidikan jenjang SD telah
menengah akurat, terbarukan akurat, terbarukan dan
dan berkelanjutan berkelanjutan
Persentase Data pokok
pendidikan jenjang SMP telah
akurat, terbarukan dan
berkelanjutan
Persentase Data pokok
pendidikan jenjang SMA telah
akurat, terbarukan dan
berkelanjutan
Persentase Data pokok
pendidikan jenjang SLB telah
akurat, terbarukan dan
berkelanjutan
37
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Sasaran
Sub Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
2. Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen LPMP Lampung
4. Predikat SAKIP LPMP Predikat SAKIP LPMP Lampung
Lampung
5. Nilai Kinerja Anggaran atas Nilai Kinerja Anggaran atas
Pelaksanaan RKAKL Pelaksanaan RKAKL
4.2 KERANGKA PENDANAAN
Upaya untuk mencapai tujuan LPMP Lampung
dan sasaran-sasaran strategis yang telah
ditetapkan, diperlukan dukungan berbagai macam
sumber daya, dukungan dan prasarana yang
memadai, dukungan regulasi, dan tentunya
sumber pendanaan yang cukup.
Sehubungan dengan dukungan pendanaan, indikasi kebutuhan pendanaan untuk
mencapai tujuan dan kegiatan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 : Kerangka Pendanaan Kegiatan LPMP Lampung
Indikasi Kebutuhan Pendanaan
No Kegiatan (RP. Milyar)
2020 2021 2022 2023 2024
1 Persentase Satuan Pendidikan
(jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB)
yang memiliki kinerja sekolah (indeks
mutu) minimal 75
2 Persentase kesenjangan hasil AKM
dan Survey Karakter antara
sekolah dengan kinerja terbaik dan
kinerja terburuk
38
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
3 Persentase kab/kota yang data pokok
pendidikan dasar dan menengah
akurat, terbarukan dan berkelanjutan
4 Predikat SAKIP LPMP Lampung
5 Nilai Kinerja Anggaran atas
Pelaksanaan RKAKL
39
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Rencana Strategis LPMP Lampung tahun 2020-
2024 yang memuat visi, misi, kebijakan, tujuan
strategis, sasaran kegiatan dan indikator kinerja
kegiatan (IKK) penjaminan mutu pendidikan
dasar dan
menengah dijabarkan atau dilakukan pembabakan
ke dalam sasaran kegiatan tahunan
penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah yaitu, tahun 2020 sampai
2024.
Di dalam Rencana Strategis secara sistematis diuraikan mengenai tujuan
strategis, sasaran kegiatan, dan indikator kinerja kegiatan penjaminan mutu
pendidikan yang semuanya bermuara kepada pencapaian visi sebagai amanat
yang harus diemban oleh LPMP Lampung pada kurun waktu 2020-2024. Secara
operasional kegiatan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah dibagi
ke dalam kegiatan-kegiatan (1) Pemetaan mutu pendidikan; (2) Supervisi dalam
pencapaian standar nasional pendidikan; (3) Fasilitasi peningkatan mutu
pendidikan; yang terintegrasi dalam satu sistem informasi yang dikelola dan
dikembangan dalam pemberian layanan penjaminan mutu pendidikan.
Seluruh kegiatan LPMP Lampung harus tetap terarah dan terencana, baik dalam
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam indikator kinerja, serta
tetap efisien dalam pelaksanaannya baik dari aspek pengelolaan sumber
pembiayaan maupun aspek realisasi anggaran. Kualitas layanan penjaminan mutu
pendidikan harus ditingkatkan. Peningkatkan tata kelola serta peningkatan
efektivitas birokrasi dan pelibatan publik yang transparan dan akuntabel dalam
pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan perlu diupayakan dengan optimal.
Rencana strategis LPMP Lampung tahun 2020-2024 ini diharapkan dapat menjadi
acuan dan arah pelaksanaan pengelolaan kegiatan, dan untuk memastikan arah
kegiatan dan kebijakan pengelolaan LPMP Lampung selaras dengan arah
40
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4
kebijakan dan pengelolaan Direktorat Jenderal Paud, Dikdas, dan Dikmen
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
41
R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4