2020-2024 - LPMP Lampunglpmplampung.kemdikbud.go.id/po-content/uploads/Renstra_LPMP_Lam… · tahun...

46

Transcript of 2020-2024 - LPMP Lampunglpmplampung.kemdikbud.go.id/po-content/uploads/Renstra_LPMP_Lam… · tahun...

  • 2020-2024

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    Direktorat Jenderal Pendidikan Anan Usia Dini, Pendidikan Dasar,

    dan Pendidikan Menengah

    Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Lampung

  • P uji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

    atas berkat dan rahmat-Nya Rencana Strategis (Renstra) Lembaga Penjaminan Mutu

    Pendidikan (LPMP) Lampung Tahun 2020-2024 dapat disusun

    dengan baik.

    Renstra LPMP Lampung tahun 2020-2024 ini memuat visi, misi, kebijakan, tujuan strategis, sasaran kegiatan, dan indikator kinerja kegiatan (IKK) pendidikan

    dasar dan menengah di Provinsi Lampung, yang akan dijadikan salah satu pedoman pelaksanaan kinerja organisasi dan sekaligus sebagai acuan dalam

    pelaksanaan evaluasi atas kinerja LPMP Lampung dalam kurun waktu 2020 – 2024.

    Renstra LPMP Lampung ini telah ditinjau dan dilakukan perubahan untuk penyesuaian yang diperlukan dengan mempertimbangkan kebijakan internal, dampak pademi covid 19, serta perkembangan kebutuhan para pemangku kepentingan atas layanan penjaminan mutu pendidikan yang diberikan LPMP Lampung dalam mendukung capaian indikator kinerja yang telah ditetapkan.

    Renstra LPMP Lampung Tahun 2020 – 2024 ini diharapkan dapat mendukung pencapaian program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2024. Para

    pemangku kepentingan dan seluruh warga LPMP Lampung diharapkan dapat memberikan sumbang saran dan masukan yang positif dalam berbagai upaya peningkatan kualitas layanan penjaminan mutu pendidikan yang diberikan oleh

    LPMP Lampung.

    Bandar Lampung, Januari 2020

    Kepala LPMP Lampung,

    Drs. H. Zukirman, M.M.

    NIP 196312311990031014

    i

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • KATA PENGANTAR .............................. i

    DAFTAR ISI ............................................. ii

    DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ........ iii

    BAB 1 PENDAHULUAN ........................ 1

    1.1. Kondisi Umum ........................................ 1 A. Capaian Kinerja LPMP Lampung Tahun 2015-2019 ............................... 2

    B. Isu Strategis yang Berkembang ................................................................. 9

    1.2. Potensi dan Permasalahan ....................... ...................................................... 12

    A. Potensi yang Dimiliki ........................... ………………………………. .. 13

    B. Permasalahan yang Dihadapi ..................................................................... 15

    C. Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman ................................................ 17

    BAB 2 TUJUAN DAN SASARAN .......................................................................... 19

    2.1. Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan ............................................................. 24

    2.2. Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran........................................................... 25

    BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI,

    DAN KERANGKA KEBIJAKAN .............................................................. 28

    3.1. Arah Kebijakan dan Strategi ......................................................................... 28

    3.2. Kerangka Regulasi ......................................................................................... 30

    3.3. Kerangka Kelembagaan ................................................................................. 31

    3.4. Reformasi Birokrasi Kelembagaan ................................................................ 32

    BAB 4 TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ....................... 34

    4.1. Target Kinerja ................................................................................................ 34

    4.2. Kerangka Pendanaan ..................................................................................... 38

    BAB 5 PENUTUP ..................................................................................................... 40

    LAMPIRAN

    ii

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • Grafik 1.1 : Capaian SNP Provinsi Lampung ............................................................ 2

    Grafik 1.2 : Tren Capaian Nilai SAKIP LPMP Lampung ...................................... 9

    Tabel 1.1 : Matriks Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman .................... 17

    Tabel 2.1 : Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan ............................. 26

    Tabel 3.1 : Peran LPMP Lampung dalam mendukung agenda pembangunan

    bidang pendidikan dan kebudayaan 29

    Gambar 3.1 : Struktur Organisasi LPMP Lampung .................................................... 31

    Tabel 4.1 : Sasaran Kegiatan , Indikator Kinerja, dan Target Kinerja LPMP

    Lampung tahun 2020-2024 34

    Tabel 4.2 : Indikator Kinerja pada 2 (dua) sasaran kegiatan dan 5 (lima)

    sub kegiatan untuk tahun 2020 sampai dengan tahun 2024 di

    LPMP Lampung 36

    Tabel 4.3 : Kerangka Pendanaan Kegiatan LPMP Lampung ............................... 38

    iii

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan,

    Tugas, dan Fungsi LPMP Dalam

    Permendikbud No. 14 tahun 2015, yang

    diubah dengan Permendikbud No. 06

    tahun 2017 diatur bahwa Lembaga

    Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)

    adalah unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur

    Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah yang dalam Permendikbud No. 9 tahun

    2020 berganti nama menjadi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,

    Pendidikan Dasar dan Menengah.gas melaksanakan

    LPMP mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan

    pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan

    dan Kebudayaan.

    Adapun fungsi LPMP meliputi:

    1. Pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah,

    2. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan

    pendidikan menengah,

    3. Supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam pencapaian

    standar nasional pendidikan,

    4. Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan

    pendidikan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan,

    5. Pelaksanaan kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan,

    6. Pelaksanaan urusan administrasi LPMP.

    Berdasarkan kedudukan, tugas, dan fungsi tersebut, LPMP Lampung merumuskan

    tujuan strategisnya dalam Renstra LPMP Lampung 2015-2019 yaitu untuk

    1

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • mewujudkan peningkatan capaian SNP di satuan pendidikan dasar dan menengah

    se-Provinsi Lampung.

    Adapun sasaran strategis dari tujuan tersebut meliputi:

    1. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruhjenjang pendidikan

    2. Terwujudnya tata kelola LPMP yang baik.

    A. Capaian Kinerja LPMP Lampung Tahun 2015-2019

    1. Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Penjaminan Mutu Pendidikan

    di Seluruh Jenjang Pendidikan.

    Selama kurun waktu dari tahun 2016 -2019, penjaminan mutu pendidikan

    dikdasmen di Provinsi Lampung telah mengalami peningkatan. Peningkatan

    tersebut terlihat dari meningkatnya rata-rata capaian SNP pada masing-masing

    jenjang pendidikan sebagaimana tergambar pada grafik berikut:

    Grafik 1.1. Capaian SNP Provinsi Lampung

    Rerata Capaian SNP Provinsi Lampung

    Pada grafik di atas dapat dilihat pergerakan rerata capaian SNP di provinsi

    Lampung dari tahun 2016 hingga 2019 yang cenderung mengalami

    peningkatan, dimana pada tahun 2016 untuk jenjang SD berada pada angka

    3,20, jenjang SMP 2,98, jenjang SMA 3,10, dan jenjang SMK 2,80. Kemudian

    pada thaun 2017 jenjang SD meningkat signifikan menjadi 5,07, jenjang SMP

    meningkat menjadi 5,08, jenjang SMA menjadi 5,18, dan jenjang SMK 5,13.

    Selanjutnya pada tahun 2018 rerata capaian SNP jenjang SD meningkat

    2

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • menjadi 5,18, jenjang SMP sedikit mengalami penurunan menjadi 5,05,

    jenjang SMA meningkat menjadi 5,19, dan jenjang SMK turun menjadi 4,94.

    Data terakhir pada tahun 2019 jenjang SD meningkat menjadi 5,37, jenjang

    SMP meningkat menjadi 5,22, jenjang SMA meningkat menjadi 5,32, dan

    jenjang SMK meningkat dari tahun sebekumnya menjadi 5,02.

    Proses pemetaan tahun 2019, jumlah sekolah yang mengisi data melalui

    aplikasi PMP mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2018, 2017, dan

    tahun 2016. Sekolah yang tidak melakukan pengisian data melalui aplikasi

    PMP mengalami penurunan dikarenakan perbaikan sistem yang dilakukan

    melalui pemberdayaan pengawas, operator kecamatan, dan operator sekolah

    dalam proses tersebut, sehingga kontrol LPMP atas proses pengisian data oleh

    satuan pendidikan semakin efektif di tahun 2019. Hal inilah yang

    meningkatkan capaian indikator kinerja terkait pemetaan mutu pendidikan

    tersebut.

    Sasaran strategis meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh

    jenjang pendidikan dijabarkan pada 12 Indikator Kinerja Kunci (IKK). Berikut

    deskripsi ketercapaian dua belas indikator kinerja LPMP pendukung sasaran

    strategis 1 (meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang

    pendidikan) selama tahun 2019.

    1) Capaian pada IKK 1.1 Sekolah Dasar yang Terpetakan Mutunya

    Indikator kinerja SD yang telah dipetakan mutunya mengalami kenaikan

    capaian dari tahun 2016, 2017, 2018 sampai tahun 2019. Pada tahun 2019

    Capaian 100% target Renstra SD dipetakan mutu pendidikannya dapat

    tercapai.

    2) IKK 1.2. Persentase SD yang Meningkat Indeks Efektivitasnya

    Berdasarkan data sekolah jenjang SD di Provinsi Lampung,

    menggambarkan capaian peningkatan indeks efektivitas. Hasil pengukuran

    kinerja untuk IKK 1.2 (Persentase SD yang meningkat indeks

    efektivitasnya) dibandingkan dengan target dalam perjanjian kinerja LPMP

    Lampung tahun 2019 dan target capaian Renstra LPMP Lampung tahun

    2015-2019.

    3

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • 3) IKK 1.3. SMP yang Telah Dipetakan Mutu Pendidikannya

    Jumlah sekolah jenjang SMP yang telah dipetakan mutu pendidikannya

    mengalami peningkatan pada 2017 dan tahun 2019, akan tetapi terjadi

    penurunan pada tahun 2018. Kemudian hasil pengukuran kinerja untuk IKK

    1.3 dibandingkan dengan target dalam perjanjian kinerja LPMP Lampung

    tahun 2019 dan target capaian Renstra 2015 – 2019 LPMP Lampung.

    4) IKK 1.4. Persentase SMP yang Meningkat Indeks Efektivitasnya

    Berdasarkan data sekolah jenjang SMP di Provinsi Lampung mengalami

    kenaikan rerata capaian SNP terjadi di tahun 2017, sedangkan tahun 2018

    mengalami penurunan. Kemudian tahun 2019 mengalami kenaikan dan hal

    ini menggambarkan capaian peningkatan indeks efektivitas tahun 2019.

    Hasil pengukuran kinerja untuk IKK 1.4 (Persentase SMP yang meningkat

    indeks efektivitasnya) dibandingkan dengan target dalam perjanjian kinerja

    LPMP Lampung tahun 2019 dan target capaian Renstra 2015 – 2019 LPMP

    Lampung.

    5) IKK 1.5. SMA yang Terpetakan Mutunya

    Jumlah sekolah jenjang SMA yang telah dipetakan mutu pendidikannya

    mengalami penurunan tahun 2018 dan mengalami peningkatan pada tahun

    2017 dan 2019. Kemudian hasil pengukuran kinerja untuk IKK 1.5

    dibandingkan dengan target dalam perjanjian kinerja LPMP Lampung tahun

    2019 dan target capaian Renstra 2015 – 2019 LPMP Lampung.

    6) IKK 1.6. Persentase SMA yang Meningkat Indeks Efektivitasnya

    Berdasarkan data sekolah jenjang SMA di Provinsi Lampung mengalami

    penurunan pada tahun 2018 dan mengalami kenaikan rerata capaian SNP

    pada tahun 2017 dan 2019. Hal ini menggambarkan capaian peningkatan

    indeks efektivitas. Hasil pengukuran kinerja untuk IKK 1.6 (Persentase

    SMA yang meningkat indeks efektivitasnya) dibandingkan dengan target

    dalam perjanjian kinerja LPMP Lampung tahun 2019 dan target capaian

    Renstra 2015 – 2019 LPMP Lampung.

    4

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • 7) IKK 1.7. SMK yang Terpetakan Mutunya

    Jumlah sekolah jenjang SMK yang telah dipetakan mutu pendidikannya

    mengalami penurunan sejumlah 7 sekolah sehingga belum mencapai target

    yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja LPMP Lampung tahun 2018

    dengan selisih 8,9%, Hasil pengukuran kinerja untuk IKK 1.7 dibandingkan

    dengan target dalam perjanjian kinerja LPMP Lampung tahun 2018 dan

    target capaian Renstra 2015 – 2019 LPMP Lampung.

    8) IKK 1.8. Persentase SMK yang Meningkat Indeks Efektivitasnya

    Berdasarkan data sekolah jenjang SMK di Provinsi Lampung mengalami

    kenaikan rerata capaian SNP dibandingkan tahun 2018. Hal ini

    menggambarkan capaian peningkatan indeks efektivitas. Hasil pengukuran

    kinerja untuk IKK 1.8 (Persentase SMK yang meningkat indeks efektivitasnya)

    dibandingkan dengan target dalam perjanjian kinerja LPMP Lampung tahun

    2019 dan target capaian Renstra 2015 – 2019 LPMP Lampung.

    9) IKK 9. Persentase SD yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi dalam

    Pencapaian SNP

    Tren capaian Persentase SD yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi dalam

    Pencapaian SNP mengalami fluktuasi pada tahun 2016 sebesar 82, 36%,

    meningkat pada tahun 2017 sebesar 267,38%, kemudian tahun 2018 sebesar

    208,22%, dan tahun 2019 sebesar 153,99%. Capaian Kinerja ini diperoleh

    dengan membandingkan jumlah sekolah yang disupervisi dan difasilitasi

    jenjang SD dengan target sekolah yang disupervisi dan difasilitasi jenjang

    SMP pada Perjanjian Kinerja tahun berjalan.

    10) IKK 10. Persentase SMP yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi dalam

    Pencapaian SNP

    Tren capaian Persentase SMP yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi dalam

    Pencapaian SNP mengalami fluktuasi pada tahun 2016 sebesar 61,36%,

    meningkat pada tahun 2017 sebesar 312,38%, kemudian tahun 2018 sebesar

    206,18%, dan tahun 2019 sebesar 165,48%. Capaian Kinerja ini diperoleh

    dengan membandingkan jumlah sekolah yang disupervisi dan difasilitasi

    5

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • jenjang SMP dengan target sekolah yang disupervisi dan difasilitasi jenjang

    SMP pada Perjanjian Kinerja tahun berjalan.

    11) IKK 11. Persentase SMA yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi dalam

    Pencapaian SNP

    Tren capaian Persentase SMA yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi

    dalam Pencapaian SNP mengalami fluktuasi pada tahun 2016 sebesar

    83,48%, meningkat pada tahun 2017 sebesar 383,15%, kemudian tahun

    2018 sebesar 196,72%, dan tahun 2019 sebesar 160,04%. Capaian Kinerja

    ini diperoleh dengan membandingkan jumlah sekolah yang disupervisi dan

    difasilitasi jenjang SMA dengan target sekolah yang disupervisi dan

    difasilitasi jenjang SMA pada Perjanjian Kinerja tahun berjalan.

    12) IKK 12. Persentase SMK yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi dalam

    Pencapaian SNP

    Persentase SMK yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi dalam Pencapaian

    SNP Tren capaian Persentase SMK yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi

    dalam Pencapaian SNP mengalami fluktuasi pada tahun 2016 sebesar

    41,36%, meningkat pada tahun 2017 sebesar 424,18%, kemudian tahun

    2018 sebesar 238,22%, dan tahun 2019 sebesar 172,24%. Capaian Kinerja

    ini diperoleh dengan membandingkan jumlah sekolah yang disupervisi dan

    difasilitasi jenjang SMK dengan target sekolah yang disupervisi dan

    difasilitasi jenjang SMK pada Perjanjian Kinerja tahun berjalan.

    Intervensi yang dilakukan oleh LPMP Lampung untuk mendukung pencapaian

    IKK 1.1 – IKK 1.8 dilakukan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

    a. Satuan Pendidikan yang Terverifikasi Mutu Pendidikannya

    1. Bimtek Fasilitator Daerah Pengumpulan Data PMP

    2. Bimtek Pengawas Pengumpulan Data PMP

    3. Pelaksanaan Pengumpulan Data PMP

    4. Verifikasi dan Validasi Data PMP

    Output: Terkumpulnya data mutu pendidikan melalui aplikasi PMP untuk

    semua jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA, dan SMK).

    6

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • Outcome: Adanya rapor mutu capaian SNP satuan pendidikan semua jenjang

    sebagai dasar untuk menyusun RKS/RKAS.

    b. Satuan Pendidikan yang Telah Terpetakan Mutu Pendidikannya

    1. Penyusunan Peta Mutu dan Pengolahan Data Mutu Pendidikan

    2. Analisis Data Mutu Pendidikan

    3. Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Mutu

    4. Diseminasi Penta Mutu Pendidikan

    5. Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan.

    Output: Laporan hasil review Ananlisis dan Penyusunan Peta Mutu Pendidikan

    Provinsi dan kabupaten/Kota yang telah disampaikan kepada

    stakeholder pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-

    provinsi Lampung.

    Outcome : Tersedianya rekomendasi pemenuihan mutu satuan pendidikan

    untuk semua jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA, dan SMK) yang

    dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan

    capaian SNP.

    Intervensi yang dilakukan oleh LPMP Lampung untuk mendukung pencapaian

    IKK 1.9 – IKK .12 dilakukan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

    a. Satuan Pendidikan yang Disupervisi dalam Pencapaian 8 SNP

    1. Penyusunan Bahan Supervisi Penjaminan Mutu Pendidikan

    2. Bimbingan Teknis Supervisi

    3. Supervisi Satuan Pendidikan

    4. Analisis Supervisi Mutu Pendidikan

    5. Diseminasi dan Rekomendasi Hasil Supervisi.

    Output : Satuan pendidikan yang telah disupervisi sejumlah 6972 sekolah.

    Outcome : meningkatnya rerata capaian SNP dari tahun 2016 – 2019 (SD

    meningkat 2.18, SMP meningkat 2.24, SMA meningkat 2.23,

    dan SMK meningkat 2.22).

    b. Satuan Pendidikan yang Telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP

    1. Sosialisasi SPMI

    2. Bimbingan Teknis SPMI

    7

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • 3. Pendampingan Sekolah yang Difasilitasi oleh LPMP

    4. Pendampingan Sekolah yang Difasilitasi oleh Direktorat

    5. Monitoring dan Evaluasi

    6. Bimbingan Teknis SPME

    7. Diseminasi Hasil

    Output: Satuan pendidikan yang telah difasilitasi dalam pencapaian SNP

    berjumlah 1.890 sekolah.

    Outcome: Meningkatnya kriteria capaian SNP dari tahun 2016 – 2019

    (SD,SMP, SMA meningkat dari menuju SNP 2 ke menuju SNP

    4 dan SMK meningkat dari menuju SNP 2 ke menuju SNP 3)

    2. Capaian Sasaran Strategis Terwujudnya Tatakelola LPMP Lampung

    yang Baik

    Tatakelola LPMP Lampung menunjukkan peningkatan perbaikan. Peningkatan

    tersebut ditunjukkan dengan;

    1. Ditetapkannya LPMP Lampung menjadi Satker ZI/WBK oleh Kemenpan

    pada tahun 2019.

    2. Penghargaan kepada Satuan Pengawasan Intern (SPI) LPMP Lampung

    atas Capaian Kinerja Dalam Menjalankan Tugas dan Fungsi Pengawasan

    Intern di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

    Peringkat 5 (lima), tahun 2019.

    3. Penghargaan LPMP Lampung sebagai Satuan Kerja Terbaik dalam

    Ketertiban Pemanfaatan BMN, tahun 2018.

    IKK 2.13 Nilai Minimal SAKIP

    Upaya yang telah dilakukan LPMP Lampung untuk pemenuhan target capaian

    IKK 2.13 :

    1. Peningkatan kapasitas SDM pengelola SAKIP secara berkelanjutan.

    2. Pembentukan Tim SAKIP mempertimbangkan keterwakilan seluruh unit

    kerja.

    3. Pemantauan capaian kinerja secara berkala melalui rapat bulanan tim

    8

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • Sehingga dalam kurun waktu 3 tahun terakhir diperoleh peningkatan capaian

    nilai SAKIP sebagaimana terlihat pada grafik berikut:

    Grafik 1.2. Tren Capaian Nilai SAKIP LPMP Lampung

    B. Isu Strategis yang Berkembang

    1. Paradigma Pembelajaran Abad 21

    Terkait dengan Perubahan Paradigma

    Pembelajaran, BNSP merumuskan 16

    prinsip pembelajaran yang harus

    dipenuhi dalam proses pendidikan abad

    ke-21, yaitu: (1) dari berpusat pada guru menuju berpusat pada peserta didik,

    24 Op-cit, hal. 6. (2) dari satu arah menuju interaktif, (3) dari isolasi menuju

    lingkungan jejaring, (4) dari pasif menuju aktif-menyelidiki, (5) dari

    maya/abstrak menuju konteks dunia nyata, (6) dari pribadi menuju

    pembelajaran berbasis tim, (7) dari luas menuju perilaku khas

    memberdayakan kaidah keterikatan, (8) dari stimulasi rasa tunggal menuju

    stimulasi ke sehala penjuru, (9) dari alat tunggal menuju alat multimedia, (10)

    dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif, (11) dari produksi massa

    menuju kebutuhan pelanggan, (12) dari usaha sadar tunggal menuju jamak,

    (13) dari satu ilmu dan teknologi bergeser menuju pengetahuan disiplin

    jamak, (14) dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan, (15) dari

    pemikiran faktual menuju kritis, dan (16) dari penyampaian pengetahuan

    menuju pertukaran pengetahuan.

    9

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • 2. Penguatan Pendidikan Karakter

    Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan kebijakan pendidikan yang

    tujuan utamanya adalah untuk mengimplementasikan Nawacita Presiden Joko

    Widodo – Jusuf Kalla dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan PPK ini

    terintegrasi dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu

    perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak menjadi lebih baik. Nilai-

    nilai utama PPK adalah religius, nasionalis, mandiri, gotong royong,

    integritas. Nilai-nilai ini ingin ditanamkan dan dipraktikkan melalui sistem

    pendidikan nasional agar diketahui, dipahami, dan diterapkan di seluruh sendi

    kehidupan di sekolah dan di masyarakat. PPK lahir karena kesadaran akan

    tantangan ke depan yang semakin kompleks dan tidak pasti, namun sekaligus

    melihat ada banyak harapan bagi masa depan bangsa. Hal ini menuntut

    lembaga pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan

    kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral,

    spiritual dan keilmuan. Memahami latar belakang, urgensi, dan konsep dasar

    PPK menjadi sangat penting bagi kepala sekolah agar dapat menerapkannya

    sesuai dengan konteks pendidikan di daerah masing-masing.

    3. Pengintegrasian Literasi dalam Pembelajaran

    Literasi merupakan bagian tidak terpisahkan dari dunia pendidikan. Literasi

    menjadi sarana siswa dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu

    yang didapatkannya di bangku sekolah. Literasi juga terkait dengan

    kehidupan siswa, baik di rumah maupun di lingkungan sekitarnya untuk

    menumbuhkan budi pekerti mulia. Literasi pada awalnya dimaknai

    'keberaksaraan' dan selanjutnya dimaknai 'melek' atau 'keterpahaman'. Pada

    langkah awal, “melek baca dan tulis" ditekankan karena kedua keterampilan

    berbahasa ini merupakan dasar bagi pengembangan melek dalam berbagai

    hal. Pemahaman literasi pada akhirnya tidak hanya merambah pada masalah

    baca tulis saja. Menurut Word Economic Forum (2016), peserta didik

    memerlukan 16 keterampilan agar mampu bertahan di abad XXI, yakni

    literasi dasar (bagaimana peserta didik menerapkan keterampilan berliterasi

    untuk kehidupan sehari-hari), kompetensi (bagaimana peserta didikmenyikapi

    tantangan yang kompleks), dan karakter (bagaimana peserta didikmenyikapi

    10

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • perubahan lingkungan mereka). Berikut adalah penggambaran hal itu (Word

    Economic Forum, 2016).

    Menurut Cope dan Kalantzis (2000), pedagogi multiliterasi yang

    dikembangkan oleh New London Group merupakan pandangan yang melihat

    semakin berkembangnya dimensi literasi yang multibahasa dan multimodal.

    Dengan demikian, sekolah dan masyarakat perlu mengembangkan praktik

    dan keterampilan menggunakanberagam cara untuk menyatakan dan

    memahami ide-ide dan informasi dengan menggunakan bentuk-bentuk teks

    konvensional maupun bentuk-bentuk teks inovatif, simbol, dan multimedia

    (Abidin, 2015). Beragam teks yang digunakan dalam satu konteks ini disebut

    teks multimodal (multimodaltext). Adapun pembelajaran yang bersifat

    multiliterasi-- menggunakan strategi literasi dalam pembelajaran dengan

    memadukan keterampilan abad ke-21 (keterampilan berpikir tingkat tinggi)--

    diharapkan dapat menjadi bekal kecakapan hidup sepanjang hayat.

    4. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

    Perkembangan dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah

    memberikan dampak yang sangat signifikan ke semua aspek kehidupan

    manusia. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan

    tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus

    batas, jarak, tempat, ruang dan waktu. Pengaruhnya pun meluas keberbagai

    kehidupan, termasuk bidang pendidikan.

    Boleh dikatakan bahwa pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

    (TIK) saat ini merupakan faktor penentu kecepatan dan keberhasilan

    penguasaan ilmu dan teknologi oleh umat manusia. Dunia pendidikan dewasa

    ini hidup dalam dunia media, di mana kegiatan pembelajaran telah bergerak

    menuju dikuranginya sistem penyampaian bahan pembelajaran secara

    konvensional yang lebih mengedepankan metode ceramah, dan diganti

    dengan sistem penyampaian bahan pembelajaran modern yang lebih

    mengedepankan peran pembelajar dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan

    Komunikasi.

    11

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • Dalam hal ini dunia pendidikan termasuk yang paling diuntungkan dengan

    kemajuan Teknologi, Informasi dan Teknologi (TIK) ini, karena memperoleh

    manfaat yang luar biasa. Mulai dari eksplorasi materi-materi pelajaran yang

    berkualitas seperti literatur, jurnal dan buku, membangun forum-forum diskusi

    ilmiah, sampai konsultasi/ diskusi dengan para pakar di dunia, semua ini dapat

    dimudahkan dan dilakukan tanpa mengalami batas karena manusia dapat

    melakukannya sendiri. Sistem pembelajaran berbasis TIK ini merupakan

    revolusi kelima dalam sistem pembelajaran.

    Dalam hal ini, peran LPMP Lampung dalam proses transformasi menuju

    perubahan paradigm pembelajaran Abad 21 yang mencakup Penguatan

    Pendidikan Karakter, pengintegrasian literasi dalam pembelajaran, dan

    pengembangan pembelajaran berbasis TIK terintegrasi dengan tugas dan fungsi

    LPMP Lampung dalam memberikan layanan penjaminan mutu pendidikan.

    Penerapan sistem penjaminan mutu pendidikan diharapkan dapat menjamin

    implementasi pendidikan karakter, literasi, dan TIK memberikan dampak

    signifikan dalam pemenuhan standar nasional pendidikan khususnya standar

    kompetensi lulusan, agar kompetensi yang dihasilkan dari proses pembelajaran

    membentuk insan cerdas yang kompetitif dan komprehensif dalam aspek sikap,

    pengetahuan dan keterampilan.

    Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai keterbatasan masih

    menjadi kendala dalam implementasi paradigm pembelajaran Abad 21, baik

    yang terkait dengan aspek-aspek akademik maupun manajemen pendidikan.

    Untuk itu percepatan peningkatan capaian 8 SNP di semua jenjang pendidikan

    harus menjadi prioritas pembangunan pendidikan di propinsi Lampung.

    1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN

    Propinsi Lampung memiliki luas 35.376,50 km² dan terletak di antara 105°45'-

    103°48' BT dan 3°45'-6°45' LS. Daerah ini di sebelahbaratberbatasandengan

    Samudra Hindia,di sebelah timur dengan LautJawa, di sebelah utara berbatasan

    dengan provinsi Sumatera Selatan, dan di sebelah selatan berbatasan dengan

    SelatSunda. Posisi strategis Provinsi Lampung sebagai pintugerbang pulau

    12

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

    http://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Jawa

  • Sumatra memiliki potensi, yang seyogyanya dimanfaatkan secara maksimal untuk

    mencapai tujuan nasional dan tujuan pendidikan.

    Rencana Strategis LPMP Lampung Tahun 2020-2024 tidak terlepas pada

    perjalanan pelaksanaan rencana strategis LPMP lampung tahun 2015-2019. Hasil

    pelaksanaan dan analisis pelaksanaan digunakan sebagai acuan dalam

    merumuskan arah dan kebijakan dari kementerian sehingga menghasilkan

    kebijakan antara pusat dan daerah.

    A. Potensi yang dimiliki

    Mengacu kepada Rencana Strategis

    Kemdikbud tahun 2015-2019, beberapa

    potensi yang bisa menjadi perhatian, adalah :

    a. Sumber Daya Manusia yang memadai

    LPMP Lampung merupakan lembaga

    yang memilik itugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan

    pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri

    Pendidikan dan Kebudayaan. Proses penjaminan, peningkatan dan

    pengendalian mutu pendidikan akan berhasil bila ditunjang dengan

    ketersediaan sumberdaya manusia yang profesional dan memadai. LPMP

    Lampung memiliki ketersediaan sumberdaya manusia sejumlah 100 orang

    PNS dan 45 orang tenaga honorer. Dari 100 orang PNS memiliki

    kualifikasi pendidikan S-3 sejumlah 2 orang, S-2 sejumlah 64 orang, D3

    sejumlah 1 orang S-1 sejumlah 20 orang dan SMA/sederajat sejumlah 13

    orang. Kompetensi yang beragam telah dimiliki oleh seluruh sumberdaya

    LPMP Lampung sesuai dengan peta jabatan dalam Permendikbud Nomor

    12 Tahun 2019 yang ada untuk menunjang pelaksanaan tugas penjaminan

    mutu pendidikan di Provinsi Lampung.

    b. Sarana dan Prasarana yang menunjang

    Upaya pelayanan prima terus ditingkatkan melalui pengembangan gedung

    perkantoran, perpustakaan, ruang ICT, ruang aula, ruang kelas, asrama,

    13

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • dan sarana prasarana pendukung lainnya. Selain itu, internet sebagai salah

    satu bentuk teknologi informasi telah dimanfaatkan sejak tahun 2006

    hingga sekarang semakin memperkuat LPMP Lampung dalam

    memberikan layanan bagi pelanggan. Penggunaan system teknologi

    informasi juga digunakan dalam Unit Layanan Terpadu (ULT) dengan

    berbagai layanan informasi dan konsultasi serta layanan pengaduan.

    Layanan informasi dan konsultasi yang dapat dilaksanakan antara lain

    NUPTK, Sertifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Penilaian Angka

    Kredit, Data Pokok Pendidikan (Dapodik), PemetaanMutu Pendidikan,

    Program Diklat, Publikasi ilmiah, dan Teknologi Pembelajaran.

    c. Capaian Program tahun 2016 – 2019

    Sasaranstrategis LPMP Lampung berupa meningkatnya penjaminan mutu

    pendidikan di seluruh jenjang pendidikan ini secara umum tercapai selaras

    dengan target Renstra LPMP Lampung 2015-2019. Capaian sasaran

    strategis ini dilihat dari rerata kenaikan skor SNP secara agregat di tingkat

    provinsi yang berakibat pada kenaikan level di semua jenjang jika dihitung

    sejak tahun 2016 sampai dengan 2019.

    Deskripsi capaian sasaran strategis per jenjang adalah sebagai berikut :

    a) Capaian sasaran strategi suntuk jenjang SD di provinsi lampung tahun

    2016-2019 mengalami peningkatan yang terlihat dari naiknya kategori

    SNP jenjang SD. Kategori SNP SD pada level menuju SNP 2 dengan

    skor 4,18 meningkat ke level menuju SNP 4 dengan skor 5,41.

    b) Capaian sasaran strategis untuk jenjang SMP di provinsi lampung

    tahun 2019 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016.

    Peningkatan tersebut terlihat dari naiknya kategori SNP jenjang SMP.

    Jika tahun 2016 Kategori SNP SMP pada level menuju SNP 2 dengan

    skor 4,07 meningkat ke level menuju SNP 4 dengan skor 5,38.

    c) Capaian sasaran strategi untuk jenjang SMA di provinsi lampung

    tahun 2019 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016.

    14

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • Peningkatan tersebut terlihat dari naiknya kategori SNP jenjang SMA.

    Jika tahun 2016 Kategori SNP SMA pada level menuju SNP 2 dengan

    skor 4,10 meningkat ke level menuju SNP 4 dengan skor 5,50.

    d) Capaian sasaran strategis untuk jenjang SMK di provinsi lampung

    tahun 2019 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016.

    Peningkatan tersebut terlihat dari naiknya kategori SNP jenjang SMK.

    Jika tahun 2016 Kategori SNP SMK pada level menuju SNP 2 dengan

    skor 4,02 meningkat ke level menuju SNP 4 dengan skor 5,26.

    d. Kepercayaan Para Pemangku Kepentingan

    Keberadaan LPMP Lampung dalamm emberikan layanan penjaminan

    mutu pendidikan mendapatkan apresiasi yang baik dari para pemangku

    kepentingan terkait. Penerapan system manajemen mutu ISO 9001:2008 di

    LPMP Lampung sejak tahun 2006 memberikan dampak orientasi

    kepuasan pelanggan internal dan eksternal dari seluruh warga LPMP

    Lampung dalam aktifitas keseharian. Kepercayaan para pemangku

    kepentingan ini ditunjukkan dalam bentukkerjasama dan kemitraan yang

    dilakukan LPMP Lampung dengan kabupaten/kota dalam optimalisas

    iberbagai program dan kegiatan bagi perbaikan dan peningkatan mutu

    pendidikan di wilayah Provinsi Lampung.

    B. Permasalahan yang dihadapi

    Renstra LPMP Lampung disusun salah satunya

    diharapkan dapa tmenjadi bagian dari solusi

    atas berbagai permasalahan terkait pemenuhan

    standar nasional pendidikan yang terkait dengan

    tugas dan fungsi LPMP Lampung dalam

    memberikan arahan, saran, bimbingan dan

    bantuan teknis dalam

    pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan yang disebabkan beberapa

    permasalahan pendidikan di Provinsi Lampung di antaranya :

    15

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • a. Kualifikasi pendidikan guru yang belums eluruhnya memenuhi

    standar

    Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007

    menyebutkan kualifikasi minimal guru adalah D4/S1. Masih terdapat

    22,3% guru SD, 17.4% guru SMP, 4.8% guru SMA dan 11.1% guru SMK

    yang memiliki kualifikasi pendidikan di bawah D4/S1. Potensi

    permasalahan yang timbul adalah rendahnya capaian standard pendidik

    dan tenaga kependidikan ditinjau dari aspek kualifikasi pendidikan.

    b. Komitmen pemerintah daerah dalam membentuk Tim Penjaminan

    Mutu Pendidikan Daerah (TPMPD) belum optimal.

    Dari hasil laporan Monitoring dan Evaluasi TPMPD Tahun 2019 terdapat

    37% TPMPD yang sudah pernah melakukan sosialisasi tentang

    keberadaan, peran dan fungsi TPMPD kepada pihak terkait (Sekolah,

    DUDI, Pers, dan lainnya). TPMPD yang belum pernah melakukan

    sosialisasi tentang keberadaan, peran dan fungsi TPMPD

    kepadapihakterkait (Sekolah, DUDI, Pers, dan lainnya) memiliki berbagai

    alasan diantaranya: belum terbentuknya TPMPD, terbentur Anggaran.

    Selain hal tersebut masih terdapat 25% TPMPD yang menyatakan bahwa

    terdapat factor penghambat internal (dinaspendidikan dan sekolah) saat

    melaksanakan pengembangan sekolah SPMI dan pemenuhan SNP.

    Terdapat beberapa alasan diantaranya: 1. Frekuensi koordinasi yang

    kurang, 2. Padatnya kegiatan di Dinas Pendidikan ; Manajemen waktu,

    tugas pekerjaan yang banyak, pergantian pejabat, banyaknya program

    yang saling tumpang tindih dalam waktu yang bersamaan. Masalah tendik

    misalnya: Sekolah tidak bisa memutuskan untuk pengangkatan guru

    honor, harus ada SK dari Gubernur atau Wali Kota; SDM di satuan

    pendidikan masih cukup rendah intake nya.

    c. Peran serta pemerintah daerah yang belum optimal

    Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikans ebagai kewajiban yang

    melekat pada satuan pendidikan sesuai amanat peraturan pemerintah

    nomor 19 tahun 2005 seyogyanya mendapatkan dukungan yang memadai

    dari pemerintah daerahs ebagai bagian dari system penjaminan mutu

    16

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • pendidikan dasar dan menengah. Tindaklanjut hasil penerapan system

    penjaminan mutu pendidikan internal belum dimanfaatkan secara optimal

    oleh pemerintah daerah dalam menyusun program dan kebijakan

    perbaikan dan peningkatan mutu yang dapat mendorong satuan

    pendidikan memenuhi maupun melampaui standard nasional pendidikan.

    C. Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman

    Adanyapotensi dan permasalahan yang dihadapi

    LPMP Lampung dalam pelaksanaan penjaminan

    mutu pendidikan di Provinsi Lampung menjadi

    dasar analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan

    ancaman sebagai berikut :

    Tabel 1.1. Matriks Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

    Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

    Tersedianya Kelengkapan yang Pentingnya Tidak optimalnya

    personal yang masih belum peningkatan fasilitas idalam

    memilikikualifikasi terpenuhi untuk kompetensi pendidik perbaikan dan

    cukup memadai beberapa jabatan dan tenaga peningkatan

    yang terdiri dari fungsional tertentu kependidikan dalam kualitas proses

    jabatan fungsional yang dapat pemenuhan SNP pembelajaran dan

    umum dan mendukung tugas pengelolaan

    fungsional tertentu dan fungsi LPMP sumber daya

    (widyaiswara dan Lampung yaitu pendidikan

    pengembang Perawat

    teknologi pelaksana,

    pembelajaran) Pustakawan

    Pertama, Arsiparis

    Pelaksana

    Lanjutan/Mahir,

    Arsiparis Penyelia.

    Tersedianya sarana Keterbatasan Pemanfaatan sarana Tidak terpenuhinya

    prasarana anggaran dan prasarana oleh target waktu

    sepertilahan, gedung pemeliharaan dan pihak ketiga untuk pelaksanaan

    perkantoran, aula, perawatan untuk menggali sumber kegiatan internal

    asrama, seluruh sarana pendanaan bagi LPMP dan

    laboratorium, ruang dan prasarana pemeliharaan dan kecukupan sarana

    fasilitas belajar dan yang menjadi aset perawatans arana prasarana.

    fasilitas kerja yang LPMP Lampung dan prasarana LPMP

    memadai. Lampung

    17

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • Adanya Belum Tersedia berbagai Tidak optimalnya

    pengorganisasian, optimalnya sumber belajar fasilitasi yang

    administrasi, ketersediaan dana berbasis dalam diberikan kepada

    penyelenggaraan beasiswa untuk jaringan yang pemerintahdaerah

    diklat dan pelaporan meningkatkan diselenggarakan oleh dan satuan

    akuntabilitas yang kompetensi berbagai pihak yang pendidikan bagi

    didukung pegawaiASN dan relevan dengan upaya penjaminan

    lingkungan dan PPNPN melalui kebutuhan mutu pendidikan.

    SDM yang mampu pendidikan kompetensi bagi

    bekerja secara maupun pelatihan SDM LPMP

    kondusif kejenjang yang Lampung

    lebih tinggi,

    diklat, magang,

    dan studi banding

    Adanya peta mutu Ketergantungan Kapasitas SDM Hasil pemetaan

    pendidikan yang pada system yang dimiliki dapat mutu pendidikan

    dihasilkan LPMP pengumpulan data dioptimalkan bagi tidak optimal

    Lampung sebagai mutu yang pengembangan dimanfaatkan oleh

    dasar dikembangkan system pemangku

    pemberianlayanan oleh unit utama pengumpulan data kepentingan dalam

    fasilitasi dan dan belum mutu pendidikan memberikan

    supervisi. tersedianya intervensi yang

    alokasi anggaran diperlukan bagi

    bagi perbaikan dan

    pengembangan peningkatan mutu

    system pendidikan.

    pengumpulan data

    bagi keperluan

    analisis data

    mutu pendidikan.

    18

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • Sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di

    daerah, LPMP Lampung mengemban amanat mengendalikan pembangunan SDM

    melalui ikhtiar bersama semua anak bangsa untuk meningkatkan mutu

    pendidikan. LPMP Lampung dalam mengemban amanat tersebut mendukung visi

    dan misi kementerian yang disusun berdasarkan pada capaian kinerja, potensi dan

    permasalahan, visi Presiden pada RPJMN Tahun 2020-2024, serta visi Indonesia

    2045. Adapun visi Kemendikbud 2020-2024 adalah:

    “Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden

    untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri,

    beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global”

    Visi tersebut di atas menggambarkan komitmen Kemendikbud mendukung

    terwujudnya visi dan misi Presiden melalui pelaksanaan tugas dan kewenangan

    yang dimiliki secara konsisten, bertanggung jawab, dapat dipercaya, dengan

    mengedepankan profesionalitas dan integritas. Oleh karena itu, perumusan

    kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan

    akan mengedepankan inovasi guna mencapai kemajuan dan kemandirian

    Indonesia. Sesuai dengan kepribadian bangsa yang berlandaskan gotong royong,

    Kemendikbud dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan,

    bekerja bersama untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan visi

    dan misi presiden tersebut.

    Untuk mendukung pencapaian visi presiden, Kemendikbud sesuai tugas dan

    kewenangannya, melaksanakan misi presiden yang dikenal sebagai Nawacita

    kedua, yaitu menjabarkan misi nomor (1) Peningkatan kualitas manusia

    Indonesia; nomor (5) Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa;

    dan nomor (8) Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya.

    19

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • Untuk itu, misi Kemendikbud dalam melaksanakan Nawacita kedua tersebut

    adalah sebagai berikut:

    1. Mewujudkan pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan

    berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan teknologi.

    2. Mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta pengembangan

    bahasa dan sastra.

    3. Mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan untuk

    mendukung transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan dan

    kebudayaan.

    Sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Kementerian dan disesuaikan dengan tugas

    pokok dan fungsi maka LPMP Lampung mengemban amanat mendukung misi

    Kemedikbud yang pertama dan ketiga dari ketiga misi kementerian diatas.

    Pelaksanaan misi dan pencapaian visi memerlukan penerapan tata nilai yang

    sesuai dan mendukung. Tata nilai merupakan dasar sekaligus arah bagi sikap dan

    perilaku seluruh pegawai Kemendikbud dalam menjalankan tugas membangun

    pendidikan dan kebudayaan. Tata nilai yang diutamakan pada Renstra LPMP

    Lampung 2020-2024 ini adalah sebagai berikut:

    1. Integritas

    Pada nilai integritas terkandung makna keselarasan antara pikiran, perkataan,

    dan perbuatan. Sesuai dengan nilai integritas, pegawai Kemendikbud

    diharapkan konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan

    keyakinan, terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam tindakan dan

    mengemban kepercayaan. Adapun indikator yang mencerminkan nilai

    integritas adalah:

    a. Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dalam

    tindakan;

    b. Jujur dalam segala tindakan;

    c. Menghindari benturan kepentingan;

    d. Berpikiran positif, arif, dan bijaksana dalam melaksanakan tugas dan fungsi;

    e. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku;

    f. Tidak melakukan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme;

    20

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • g. Tidak melanggar sumpah dan janji pegawai/jabatan;

    h. Tidak melakukan perbuatan rekayasa atau manipulasi; dan

    i. Tidak menerima pemberian (gratifikasi) dalam bentuk apapun di luar

    ketentuan.

    2. Kreatif dan Inovatif

    Nilai kreatif dan inovatif bermakna memiliki daya cipta, kemampuan untuk

    menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah

    dikenal sebelumnya. Hal baru tersebut dapat berupa gagasan, metode, atau alat.

    Indikator dari nilai kreatif dan inovatif adalah:

    a. Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap

    setiap permasalahan, serta mampu menghasilkan karya baru:

    b. Selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkala dan berkelanjutan:

    c. Bersikap terbuka dalam menerima ide-ide baru yang konstruktif;

    d. Berani mengambil terobosan dan solusi dalam memecahkan masalah;

    e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bekerja secara

    efektif dan efisien;

    f. Tidak merasa cepat puas dengan hasil yang dicapai;

    g. Tidak bersikap tertutup terhadap ide-ide pengembangan; dan

    h. Tidak monoton;

    3. Inisiatif

    Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang

    dituntut dari pekerjaan. Pegawai Kemendikbud sewajarnya melakukan sesuatu

    tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki atau

    meningkatkan hasil pekerjaan, dan menciptakan peluang baru atau

    menghindari timbulnya masalah. Indikator dari nilai inisiatif adalah:

    a. Responsif melayani kebutuhan pemangku kepentingan;

    b. Bersikap proaktif terhadap kebutuhan organisasi;

    c. Memiliki dorongan untuk mengidentifikasi masalah atau peluang dan

    mampu mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah;

    d. Tidak hanya mengerjakan tugas yang diminta oleh atasan; dan

    e. Tidak sekedar mencari suara terbanyak, berlindung dari kegagalan,

    21

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • berargumentasi bahwa apa yang Anda lakukan telah disetujui oleh semua

    anggota tim.

    4. Pembelajar

    Pada nilai pembelajar terkandung ikhtiar untuk selalu berusaha

    mengembangkan kompetensi dan profesionalisme. Pegawai Kemendikbud

    harus berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas

    wawasan, pengetahuan, dan pengalaman, serta mampu mengambil hikmah dan

    pelajaran atas setiap kejadian. Indikator yang menunjukkan nilai pembelajar

    adalah:

    a. Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas

    wawasan, pengetahuan, dan pengalaman;

    b. Mengambil hikmah dari setiap kesalahan dan menjadikannya pelajaran;

    c. Berbagi pengetahuan/pengalaman dengan rekan kerja;

    d. Memanfaatkan waktu dengan baik;

    e. Suka mempelajari hal yang baru; dan

    f. Rajin belajar/bertanya/berdiskusi.

    5. Menjunjung Meritokrasi

    Nilai menjunjung meritokrasi berarti menjunjung tinggi keadilan dalam

    pemberian penghargaan bagi karyawan yang kompeten. pegawai Kemendikbud

    perlu memiliki pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk maju

    berdasarkan kelayakan dan kecakapannya. Indikator yang mencerminkan nilai

    ini adalah:

    a. Berkompetisi secara profesional;

    b. Memberikan kesempatan yang setara dalam mengembangkan kompetensi

    pegawai;

    c. Memberikan penghargaan dan hukuman secara proporsional sesuai kinerja;

    d. Tidak sewenang-wenang;

    e. Tidak mementingkan diri sendiri;

    f. Menduduki jabatan sesuai dengan kompetensinya; dan

    g. Mendapatkan promosi bukan karena kedekatan/primordialisme.

    22

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • 6. Terlibat Aktif

    Nilai terlibat aktif bermakna senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan.

    Pegawai Kemendikbud semestinya suka berusaha mencapai tujuan bersama

    serta memberikan dorongan, agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan

    karya terbaiknya. Nilai terlibat aktif terlihat dari indikator:

    a. Terlibat langsung dalam setiap kegiatan untuk mendukung visi dan

    misi kementerian;

    b. Memberikan dukungan kepada rekan kerja;

    c. Peduli dengan aktivitas lingkungan sekitar (tidak apatis); dan

    d. Tidak bersifat pasif, sekedar menunggu perintah.

    7. Tanpa Pamrih

    Nilai tanpa pamrih memiliki arti bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh

    dedikasi. Pegawai Kemendikbud, yang memiliki nilai tanpa pamrih, tidak

    memiliki maksud yang tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan

    memperoleh keuntungan pribadi. Sebaliknya pegawai Kemendikbud

    memberikan inspirasi, dorongan, dan semangat bagi pihak lain untuk suka

    berusaha menghasilkan karya terbaiknya sesuai dengan tujuan bersama.

    Indikator nilai tanpa pamrih adalah:

    a. Penuh komitmen dalam melaksanakan pekerjaan;

    b. Rela membantu pekerjaan rekan kerja lainnya;

    c. Menunjukkan perilaku 4S (senyum, sapa, sopan, dan santun);

    d. Tidak melakukan pekerjaan dengan terpaksa; dan

    e. Tidak berburuk sangka kepada rekan kerja.

    Peningkatan internalisasi ketujuh nilai di atas diantara pegawai Kemendikbud

    semakin dirasakan urgensinya untuk memastikan pembangunan pendidikan dan

    kebudayaan sesuai dengan visi Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024

    didukung oleh kinerja Kemendikbud yang prima.

    23

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • 2.1 TUJUAN DAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN

    Perumusan tujuan Kemendikbud ditujukan untuk menggambarkan ukuran-

    ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi. Kemendikbud menetapkan lima

    tujuan sebagaimana berikut:

    1. Perluasan akses pendidikan bermutu bagi

    peserta didik yang berkeadilan dan inklusif

    2. Penguatan mutu dan relevansi pendidikan yang

    berpusat pada perkembangan peserta didik

    3. Pengembangan potensi peserta didik yang

    berkarakter

    4. Pelestarian dan pemajuan budaya, bahasa dan sastra

    serta pengarus-utamaannya dalam pendidikan

    5. Penguatan sistem tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang partisipatif,

    transparan, dan akuntabel.

    Perumusan tujuan dari Kemdikbud diatas menjadi dasar perumusan tujuan dari

    unit eselon satu Direktorat Jenderal Paud, Dikdas dan Dikmen yaitu:

    1. Perluasan akses pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar dan

    menengah bagi peserta didik yang berkeadilan dan inklusif

    2. Peningkatan Mutu Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan

    Dasar dan Menengah yang berkualitas dan merata

    3. Penguatan mutu dan relevansi pendidikan dasar dan menengah yang

    berpusat pada daya saing dan berkarakter

    4. Penguatan sistem tata kelola pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan

    dasar dan menengah yang partisipatif, transparan, dan akuntabel.

    Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi LPMP Lampung dan selaras dengan

    sasaran program dari Direktorat Jenderal Paud, Dikdas dan Dikmen maka LPMP

    Lampung merumuskan tujuan sebagai berikut :

    1. Meningkatnya Mutu satuan pendidikan jenjang Pendidikan Dasar dan

    Menengah

    2. Terwujudnya tata kelola Kemendikbud yang berkualitas

    24

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • Untuk mengukur tercapainya tujuan, LPMP Lampung merumuskan indikator

    kinerja tujuan yang memuat target tujuan pada akhir periode renstra. Indikator

    kinerja tujuan yang dirumuskan LPMP Lampung berasal dari indikator kinerja

    program yang disesuaikan dengan tupoksi.lembaga.

    Indikator Kinerja Tujuan LPMP Lampung adalah sebagai berikut:

    1. Persentase Satuan Pendidikan jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB di Provinsi

    Lampung dengan nilai scorecard minimum 75 (kategori tinggi) sebesar 20%

    2. Predikat Akuntabilitas Kinerja Lembaga A

    3. Kategori capaian kinerja anggaran atas pelaksanaan RKAKL Sangat Baik

    2.2 SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

    Dalam rangka mengukur tingkat ketercapaian tujuan pembangunan pendidikan

    dan kebudayaan, diperlukan sejumlah sasaran strategis (SS) yang akan dicapai

    pada tahun 2024 oleh Kemdikbud yaitu:

    1. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan

    tujuan pertama — Perluasan akses pendidikan

    bermutu bagi peserta didik yang berkeadilan dan

    inklusif adalah meningkatnya pemerataan layanan

    pendidikan bermutu di seluruh jenjang.

    2. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan

    kedua — Penguatan mutu dan relevansi pendidikan yang berpusat pada

    perkembangan peserta didik adalah meningkatnya kualitas pembelajaran dan

    relevansi pendidikan di seluruh jenjang.

    3. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan ketiga — Pengembangan

    potensi peserta didik yang berkarakter adalah menguatnya karakter peserta didik.

    4. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan keempat — Peningkatan

    peran budaya, bahasa, dan sastra dalam kehidupan berbangsa, adalah

    Meningkatnya pemajuan dan pelestarian bahasa dan kebudayaan.

    5. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan kelima — Penguatan

    sistem tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang partisipatif, transparan, dan

    akuntabel adalah meningkatnya tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang

    partisipatif, transparan, dan akuntabel.

    25

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • Dari lima sasasaran strategis tersebut diatas ada 4 sasaran strategis yang

    dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Paud, Dikdas dan Dikmen yaitu:

    1. Meningkatnya pemerataan layanan pendidikan bermutu di seluruh jenjang

    2. Meningkatnya kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan di seluruh

    jenjang

    3. Menguatnya karakter peserta didik

    4. Meningkatnya tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang partisipatif,

    transparan, dan akuntabel.

    LPMP Lampung yang berdasarkan Tupoksinya memiliki sasaran kegiatan dan

    indikator kinerja kegiatan yang merupakan turunan dari sasaran program dan

    indikator kinerja program dari Ditjen Paud, Dikdas dan Dikmen. Berikut kami

    sampaikan sasaran program/kegiatan dan indikator kinerja program/kegiatan:

    Tabel 2.1. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan

    Ditjen Paud, Dikdas, dan Dikmen* LPMP Lampung

    No Sasaran Indikator Kinerja No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

    Program Program (IKP) Kegiatan (IKK)

    1.1 Terwujudnya IKP 1.1.1 Predikat 6 Menguatnya tata IKK 6.3 Rata-rata tata kelola Akuntabilitas kelola dan sistem Predikat Sakip Satker Kemendikbud Kinerja pengendalian minimal Predikat A

    yang Kemendikbud manajemen di IKK 6.5 Rata-rata

    berkualitas

    lingkungan Ditjen

    IKP 1.1.3 Kategori nilai Kinerja PAUD, Dikdas,

    capaian kinerja Anggaran atas dan Dikmen

    anggaran atas Pelaksanaan RKAKL pelaksanaan RKA masing-masing

    Kemendikbud Satker minimal 85

    3.2 Meningkatnya IKP 3.2.1 8 Meningkatnya IKK 8.1 Persentase Mutu satuan Persentase Satuan penjaminan mutu Satuan Pendidikan

    pendidikan Pendidikan jenjang pendidikan di (jenjang SD, SMP,

    jenjang PAUD, PAUD, SD, SMP, seluruh jenjang SMA, dan SLB)

    Pendidikan SMA, dan SLB pendidikan yang memiliki indeks

    Dasar dan dengan nilai capaian Siswa

    Menengah scorecard minimal 75 30,1%

    minimum 75 IKK 8.2 Persentase

    (kategori tinggi)

    kesenjangan hasil AKM dan Survey

    Karakter antara

    sekolah dengan kinerja terbaik dan

    kinerja terburuk 5%

    26

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • Ditjen Paud, Dikdas, dan Dikmen* LPMP Lampung

    No Sasaran Indikator Kinerja No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

    Program Program (IKP) Kegiatan (IKK)

    IKK 8.3 Persentase

    kab/kota yang data

    pokok pendidikan

    dasar dan menengah

    akurat, terbarukan

    dan berkelanjutan

    95,8%

    Catatan*: Jumlah seluruh Sasaran Program (SP) Ditjen Paud, Dikdas dan Dikmen

    adalah 6 SP, dengan 20 Indikator Kinerja Program (IKP) sedangkan jumlah

    seluruh Sasaran kegiatan (SK) adalah 8 SK dengan 53 Indikator Kinerja Kegiatan

    (IKK).

    27

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • 3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

    Visi periode kedua Presiden Joko Widodo untuk tahun 2020-2024 adalah

    “Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian,

    berlandaskan gotong-royong”

    Untuk mendukung ketercapaian visi tersebut

    maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    terkait dengan tugas dan fungsi akan menjalankan

    salah satu misi nawacita kedua yaitu

    pembangunan Sumber Daya Manusia dengan dua

    agenda:

    (1) meningkatkan SDM yang berkualitas dan

    berdaya saing,

    (2) revolusi mental dan pembangunan

    kebudayaan.

    3.1..1. Arah Kebijakan

    LPMP Lampung sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,

    Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah sesuai tugas dan fungsinya

    mendukung ketercapaian sasaran strategis meningkatnya mutu satuan pendidikan

    dasar dan menengah di Provinsi Lampung. Arah kebijakan dan strategi yang akan

    dilaksanakan LPMP Lampung dalam periode 2020-2024 untuk mencapai sasaran

    strategis tersebut mengacu pada arah kebijakan Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan adalah:

    28

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • Tabel 3.1. : Peran LPMP Lampung dalam mendukung agenda pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan

    Agenda

    Arah Kebijakan

    Strategi

    Pembangunan

    Meningkatkan SDM Meningkatkan pemerataan Penguatan penjaminan mutu

    yang Layanan pendidikan pendidikan untuk

    Berkualitas dan berdaya berkualitas meningkatkan

    saing pemerataan kualitas layanan

    antar satuan pendidikan dan

    antar wilayah di Provinsi

    Lampung

    Revolusi mental dan Revolusi mental dan Revolusi mental dalam tata

    pembangunan pembinaan ideologi Pancasila kelola pemerintahan untuk

    kebudayaan untuk memperkukuh ketahanan penguatan

    budaya bangsa dan membentuk budaya birokrasi yang bersih,

    mentalitas bangsa yang melayani, dan responsif

    maju,modern, dan

    berkarakter

    Tabel 3.1 menjadi pertimbangan dalam menentukan arahan kebijakan dan strategi

    LPMP Lampung yang akan dilaksanakan melalui sinergi antara LPMP Lampung

    sebagai unit pelaksana teknis dengan instansi lain terkait beserta dengan

    pemerintah daerah dan masyarakat di Provinsi Lampung. Prinsip mendasar yang

    menjadi pedoman arah kebijakan LPMP Lampung adalah mendukung arah

    kebijakan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan tugas dan

    fungsi serta kewenangannya.

    3.1.2. Strategi LPMP Lampung dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

    Sesuai tugas dan fungsi LPMP Lampung maka strategi yang dilakukan dalam

    rangka penguatan penjaminan mutu Pendidikan adalah:

    1. menitik beratkan upaya pencapaian dan peningkatan mutu berdasarkan

    standar nasional Pendidikan yang bermuara pada peningkatan kualitas

    proses pembelajaran di kelas.

    2. Memberikan bantuan, bimbingan dan saran kepada para pemangku

    kepentingan di Provinsi Lampung untuk mengidentifikasi langkah-langkah

    29

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • peningkatan mutu pembelajaran dari hasil praktik-praktik baik sesuai

    dengan kebutuhan sekolah.

    3. memperkuat peran LPMP Lampung dalam berbagai aktifitas peningkatan

    proses pembelajaran di kelas.

    4. mengurangi kesenjangan kinerja antar sekolah dan antar wilayah dalam

    pencapaian standar nasional pendidikan dengan basis data yang terverifikasi

    dan terbarukan.

    3.2 KERANGKA REGULASI

    LPMP Lampung dalam pelaksanaan tugas dan

    fungsinya untuk mendukung pencapaian sasaran

    strategis kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan berpijak pada kerangka regulasi

    yang relevan dalam pelaksanaan tugas dan

    fungsinya sebagai berikut:

    1. Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

    2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

    Pendidikan.

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

    Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

    Pendidikan.

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas

    Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2015 tentang Standar Nasional

    Pendidikan.

    5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014

    tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

    6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2017 tentang

    Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14

    Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu

    Pendidikan.

    30

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • 3.3 KERANGKA KELEMBAGAAN

    3.3.1. Struktur Organisasi

    LPMP Lampung sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan

    Kebudayaan Nomor 06 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

    Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata

    Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan adalah sebagai berikut :

    Gambar 3.1. Sruktur Organisasi LPMP Lampung

    3.3.2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia

    Kebijakan pengelolaan Aparatur

    Sipil Negara (ASN) dilakukan secara

    menyeluruh untuk memastikan

    ketersediaan Sumber Daya Manusia

    (SDM) yang berintegritas,

    profesional, dan kompeten sesuai

    bidang tugasnya sehingga mampu

    mendukung pencapaian tujuan LPMP Lampung. Berbagai upaya yang dilakukan

    LPMP Lampung dalam pengelolaan ASN diprioritaskan bagi pengembangan dan

    peningkatan kompetensi ASN agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab

    31

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • yang sesuai dengan jabatan yang ada agar dapat memberikan layanan penjaminan

    mutu pendidikan yang berkualitas bagi seluruh pengguna dan penerima layanan

    LPMP Lampung.

    Fokus pengembangan kompetensi ASN LPMP Lampung pada periode Renstra

    2020-2024 bertujuan untuk mewujudkan ASN yang memiliki kompetensi

    integritas, nasionalisme, berwawasan global, TIK dan bahasa asing, hospitality,

    networking, dan entrepreneurship sesuai dengan roadmap SDM secara nasional.

    3.4 REFORMASI BIROKRASI KELEMBAGAAN

    Reformasi birokrasi internal LPMP Lampung merupakan upaya sistematis,

    terpadu, dan komprehensif untuk mewujudkan

    pemerintahan yang baik (good governance)

    yang meliputi aspek kelembagaan, sumber daya

    manusia aparatur, ketatalaksanaan,

    akuntabilitas, pengawasan, dan pelayanan

    publik di lingkungan LPMP Lampung. Tujuan

    pelaksanaan reformasi birokrasi dititik beratkan

    pada berbagai upaya untuk mewujudkan

    peningkatan kualitas pelayanan publik,

    peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi, peningkatan

    profesionalisme sumber daya aparatur pemerintah, serta penyelenggaraan

    pemerintahan yang bersih dan bebas KKN di lingkungan LPMP Lampung.

    LPMP Lampung pada tahun 2019 telah ditetapkan sebagai satuan kerja dengan

    predikat Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi ( ZI-WBK).

    Predikat

    satuan kerja ZI- WBK menunjukkan

    komitmen pimpinan dan jajaran

    LPMP Lampung untuk mewujudkan

    WBK dan WBBM melalui upaya

    pencegahan korupsi, reformasi

    birokrasi dan peningkatan kualitas

    32

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • layanan publik. LPMP Lampung pada periode 2020-2024 memiliki komitmen

    untuk terus melanjutkan berbagai upaya pelaksanaan reformasi birokrasi yang

    sudah berjalan baik meliputi delapan area perubahan agar layanan berkualitas dan

    berintegritas dapat tumbuh dan berkembang menjadi budaya dalam pelaksanaan

    tugas dan fungsi seluruh warga LPMP Lampung.

    33

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • 4.1 TARGET KINERJA

    Dalam rangka mewujudkan visi

    dan misi Presiden RI yang

    diamanahkan ke Kementerian

    Pendidikan dan Kebudayaan serta

    mendukung tercapainya kebijakan

    pada level nasional, LPMP

    Lampung menetapkan dua sasaran

    kegiatan yang merupakan kondisi yang ingin dicapai secara nyata yang

    mencerminkan keberhasilan (outcome) dari satu atau beberapa program. Untuk

    mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian dimaksud setiap sasaran kegiatan

    diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan dan Indikator

    Kinerja Kegiatan.

    Tabe 4.1 : Sasaran Kegiatan , Indikator Kinerja, dan Target Kinerja LPMP Lampung tahun 2020-2024

    SASARAN SUB

    TARGET KINERJA NO

    KEGIATAN KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 2024

    1 Meningkatnya 1.1. Persentase

    Penjaminan Satuan Pendi-

    Mutu dikan (jenjang

    Pendidikan di SD, SMP,

    seluruh SMA, dan 26,50% 27,4% 28,3% 29,2% 30,1%

    Jenjang SLB) yang Pendidikan memiliki

    kinerja sekolah

    (indeks mutu)

    minimal 75

    34

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • SASARAN SUB

    TARGET KINERJA NO

    KEGIATAN KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 2024

    1.2. Persentase

    kesenjangan

    hasil AKM dan

    Survey

    Karakter antara 5% 5% 5% 5% 5%

    sekolah dengan

    kinerja terbaik

    dan kinerja

    terburuk

    1.3. Persentase

    kab/kota yang

    data pokok

    pendidikan

    dasar dan 95% 95,2% 95,4% 95,6% 95,8%

    menengah

    akurat,

    terbarukan dan

    berkelanjutan

    2 Menguatnya 2.1 Predikat

    tata kelola dan SAKIP LPMP BB BB A A A

    sistem Lampung

    pengendalian

    2.2. Nilai

    manajemen LPMP Kinerja

    Lampung Anggaran atas 81 82 83 84 85 Pelaksanaan

    RKAKL

    Kinerja Sekolah (Indeks Mutu) yang dimaksud pada tabel di atas dihitung

    berdasarkan nilai capaian rapor mutu sekolah yang dikonversikan ke skala 100.

    Indeks mutu dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut :

    35

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) adalah kompetensi yang sifatnya general

    dan mendasar. Kemampuan berpikir tentang, dan dengan, bahasa serta matematika

    diperlukan dalam berbagai konteks, baik personal, sosial, maupun profesional.

    Asesmen akan dilakukan pada siswa yang duduk di kelas 4 untuk SD, kelas 8

    untuk SMP, dan kelas 11 untuk SMA.

    Dalam rangka mencapai sasaran-sasaran kegiatan tersebut, telah ditetapkan: 2

    (dua) sasaran kegiatan dan 5 (lima) sub kegiatan di LPMP Lampung pada tahun

    2020 sampai dengan tahun 2024.

    Adapun Indikator Kinerja pada 2 (dua) sasaran kegiatan dan 5 (lima) sub kegiatan

    untuk tahun 2020 sampai dengan tahun 2024 terlihat pada Tabel 4.2 sebagai

    berikut:

    Tabel 4.2 : Indikator Kinerja pada 2 (dua) sasaran kegiatan dan 5 (lima) sub kegiatan untuk tahun 2020 sampai dengan tahun 2024 di LPMP Lampung

    Sasaran

    Sub Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

    1. Meningkatnya Penjaminan Mutu Pendidikan di seluruh Jenjang Pendidikan

    1. Persentase Satuan Pendidikan Persentase Satuan Pendidikan

    (jenjang SD, SMP, SMA, dan jenjang SD yang memiliki

    SLB) yang memiliki kinerja kinerja sekolah (indeks mutu)

    sekolah (indeks mutu) minimal 75 minimal 75

    Persentase Satuan Pendidikan

    jenjang SMP yang memiliki

    kinerja sekolah (indeks mutu)

    minimal 75

    Persentase Satuan Pendidikan

    jenjang SMA yang memiliki

    kinerja sekolah (indeks mutu)

    minimal 75

    Persentase Satuan Pendidikan

    jenjang SLB yang memiliki

    kinerja sekolah (indeks mutu)

    minimal 75

    36

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • Sasaran Sub Kegiatan

    Indikator Kinerja

    Kegiatan

    2. Persentase kesenjangan hasil Persentase Kesenjangan hasil

    AKM dan Survey Karakter AKM dan Survey Karakter

    antara sekolah dengan kinerja antara sekolah dengan kinerja

    terbaik dan kinerja terburuk terbaik dan kinerja terburuk pada

    jenjang SD

    Persentase Kesenjangan hasil

    AKM dan Survey Karakter antara sekolah dengan kinerja

    terbaik dan kinerja terburuk pada

    jenjang SMP

    Persentase Kesenjangan hasil

    AKM dan Survey Karakter

    antara sekolah dengan kinerja

    terbaik dan kinerja terburuk pada

    jenjang SMA

    Persentase Kesenjangan hasil

    AKM dan Survey Karakter

    antara sekolah dengan kinerja

    terbaik dan kinerja terburuk pada

    jenjang SLB

    3. Persentase kab/kota yang data Persentase Data pokok

    pokok pendidikan dasar dan pendidikan jenjang SD telah

    menengah akurat, terbarukan akurat, terbarukan dan

    dan berkelanjutan berkelanjutan

    Persentase Data pokok

    pendidikan jenjang SMP telah

    akurat, terbarukan dan

    berkelanjutan

    Persentase Data pokok

    pendidikan jenjang SMA telah

    akurat, terbarukan dan

    berkelanjutan

    Persentase Data pokok

    pendidikan jenjang SLB telah

    akurat, terbarukan dan

    berkelanjutan

    37

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • Sasaran

    Sub Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

    2. Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen LPMP Lampung

    4. Predikat SAKIP LPMP Predikat SAKIP LPMP Lampung

    Lampung

    5. Nilai Kinerja Anggaran atas Nilai Kinerja Anggaran atas

    Pelaksanaan RKAKL Pelaksanaan RKAKL

    4.2 KERANGKA PENDANAAN

    Upaya untuk mencapai tujuan LPMP Lampung

    dan sasaran-sasaran strategis yang telah

    ditetapkan, diperlukan dukungan berbagai macam

    sumber daya, dukungan dan prasarana yang

    memadai, dukungan regulasi, dan tentunya

    sumber pendanaan yang cukup.

    Sehubungan dengan dukungan pendanaan, indikasi kebutuhan pendanaan untuk

    mencapai tujuan dan kegiatan adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.3 : Kerangka Pendanaan Kegiatan LPMP Lampung

    Indikasi Kebutuhan Pendanaan

    No Kegiatan (RP. Milyar)

    2020 2021 2022 2023 2024

    1 Persentase Satuan Pendidikan

    (jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB)

    yang memiliki kinerja sekolah (indeks

    mutu) minimal 75

    2 Persentase kesenjangan hasil AKM

    dan Survey Karakter antara

    sekolah dengan kinerja terbaik dan

    kinerja terburuk

    38

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • 3 Persentase kab/kota yang data pokok

    pendidikan dasar dan menengah

    akurat, terbarukan dan berkelanjutan

    4 Predikat SAKIP LPMP Lampung

    5 Nilai Kinerja Anggaran atas

    Pelaksanaan RKAKL

    39

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • Rencana Strategis LPMP Lampung tahun 2020-

    2024 yang memuat visi, misi, kebijakan, tujuan

    strategis, sasaran kegiatan dan indikator kinerja

    kegiatan (IKK) penjaminan mutu pendidikan

    dasar dan

    menengah dijabarkan atau dilakukan pembabakan

    ke dalam sasaran kegiatan tahunan

    penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah yaitu, tahun 2020 sampai

    2024.

    Di dalam Rencana Strategis secara sistematis diuraikan mengenai tujuan

    strategis, sasaran kegiatan, dan indikator kinerja kegiatan penjaminan mutu

    pendidikan yang semuanya bermuara kepada pencapaian visi sebagai amanat

    yang harus diemban oleh LPMP Lampung pada kurun waktu 2020-2024. Secara

    operasional kegiatan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah dibagi

    ke dalam kegiatan-kegiatan (1) Pemetaan mutu pendidikan; (2) Supervisi dalam

    pencapaian standar nasional pendidikan; (3) Fasilitasi peningkatan mutu

    pendidikan; yang terintegrasi dalam satu sistem informasi yang dikelola dan

    dikembangan dalam pemberian layanan penjaminan mutu pendidikan.

    Seluruh kegiatan LPMP Lampung harus tetap terarah dan terencana, baik dalam

    mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam indikator kinerja, serta

    tetap efisien dalam pelaksanaannya baik dari aspek pengelolaan sumber

    pembiayaan maupun aspek realisasi anggaran. Kualitas layanan penjaminan mutu

    pendidikan harus ditingkatkan. Peningkatkan tata kelola serta peningkatan

    efektivitas birokrasi dan pelibatan publik yang transparan dan akuntabel dalam

    pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan perlu diupayakan dengan optimal.

    Rencana strategis LPMP Lampung tahun 2020-2024 ini diharapkan dapat menjadi

    acuan dan arah pelaksanaan pengelolaan kegiatan, dan untuk memastikan arah

    kegiatan dan kebijakan pengelolaan LPMP Lampung selaras dengan arah

    40

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4

  • kebijakan dan pengelolaan Direktorat Jenderal Paud, Dikdas, dan Dikmen

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

    41

    R e n s t r a LP MP La mp un g 2 0 2 0 - 2 0 2 4