Post on 25-Jan-2016
description
KECELAKAAN DAN
KESELAMATAN
LALU LINTAS
Kecelakaan Transportasi sering terjadi disekitar kita
Gambaran angka kecelakaan
Penelitian yang dilakukan oleh TRRL (1990)
menunjukkan bahwa di negara-negara berkembang
kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan lalulintas
menduduki peringkat tinggi seperti halnya penyakit.
Sebagai gambaran, di Indonesia kematian akibat
kecelakaan lalulintas menduduki peringkat ke-2
3
Negara berkembang mempunyai kecenderungan jumlah
korban kecelakaan yang lebih tinggi.
Secara sosiologis, di negara-negara maju proses
perkembangan dan pertumbuhan kendaraan memakan
waktu yang cukup lama sejak adanya kendaraan pertama
kali sampai kendaraan yang mutakhir, sehingga kesiapan
penguasaan kendaraan dapat dikatakan sudah baik. di
negara-negara berkembang pada umumnya, proses
perkembangan dan pertumbuhan kendaraan relatif lebih
cepat, banyaknya generasi pertama yang mempunyai
kendaraan bermotor pertama kali, menyebabkan kesiapan
orangnya terhadap kemampuan pengemudian dianggap
kurang (Schreuder, 1987).
Dinegara maju disiplin lalu cenderung lebih baik dan tinggi,
karena sanksi yang berat terhadap pelanggaran lalin.
4
-
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
40,000
45,000
50,000
Jml. Kec. 25,741 22,587 19,920 17,323 17,469 16,510 15,291 17,115 15,097 12,769 12,649 12,791 12,267 13,339
Meninggal 10,036 10,621 9,819 10,038 11,004 10,990 10,869 12,227 11,778 9,954 9,536 9,522 8,762 9,856
Lk. Berat 16,036 13,749 13,363 11,453 11,055 9,952 8,968 9,373 9,022 7,398 7,100 6,659 6,012 6,142
Lk. Ringan 19,220 17,526 14,846 13,037 12,348 11,837 11,379 12,719 10,857 9,502 9,518 9,181 8,929 8,694
Jml. Korban 45,292 41,896 38,028 34,528 34,407 32,779 31,216 34,319 31,657 26,854 26,154 25,362 23,703 24,692
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
Sumber Ditlantas POLRI
Analisis Pendekatan
Penyebab Kecelakaan
Beberapa pendekatan : Pendekatan Monokausal
– Sampai dengan dekade 60 an berkembang
suatu pengertian bahwa kecelakaan lalulintas
bersifat monokausal, yang mengandung
pengertian bahwa kecelakaan lalulintas hanya
disebabkan oleh satu faktor penyebab.
• bahwa setiap kecelakaan lalulintas mempunyai satu
penyebab yang berbeda.
• Adanya “accident prone driver”,
• Anggapan ini mengandung kelemahan karena hanya
mempertimbangkan manusia sebagai penyebab
kecelakaan6
Pendekatan Multikausal
– Berbeda dengan pendekatan monokausal,
pendekatan ini berusaha mengungkap sebab
terjadinya kecelakaan dari berbagai faktor yang
saling berinteraksi.
– Beberapa teori mengatakan bahwa penyebab
kecelakaan lalulintas terdiri dari tiga faktor yaitu,
manusia, kendaraan dan jalan raya.
– Sehingga pendekatan ini lebih realistik jika
dibandingkan dengan pendekatan pertama.
– Masalah yang masih sering timbul adalah
menentukan interaksi dari ketiga faktor tersebut.
7
Penyebab Kecelakaan Transportasi
The S . H . E . L.
Frank H
Ref : System Safety Pacific Region’1994 > 75% dari kecelakaan disebabkan oleh kesalahan manusia
Software
Live ware
75%
Environment
Hardware
Faktor Penyebab Kecelakaan
Transportasi
THE S.H.E.L.L
H
S L
Law Enforcement
E
ANALISIS KECELAKAAN LALIN
Analisis individual
– Rekonstruksi
• Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana laka terjadi
• Pelaksanaan: Penggambaran pelaksanaan terjadinya laka
• Simulasi : menirukan kondisi yang sesungguhnya
– Analisis sebab (terjadinya kecepatan)
• Usaha menentukan (dari informasi), mengapa laka terjadi.
• Analisis meliputi kombinasi berbagai faktor yang
menyebabkan terganggunya fungsinya sistem transportasi
sehingga suatu kecelakaan terjadi.
• Metode Pendekatan :
– Rekonstruksi
– Kondisi lapangan dimana kecelakaan terjadi
– Kualitas/atribut dari kendaraan dan pengendara
12
Group Analysis
– Group analysis dilakukan untuk melihat/mengkaji
kecelakaan dari historical data. Misal :
• Kecelakaan yang terjadi pada suatu lokasi tertentu
• Kecelakaan dari golongan orang-orang tertentu
– Dalam analisis ini umumnya digunakan cara statistika
– Keluaran/analisis umumnya untuk melihat:
• Perubahan jumlah kecelakaan dari tahun ke tahun
• Perbedaan jumlah kecelakaan untuk berbagai lokasi
• Tingkat keparahan kecelakaan untuk berbagai lokasi
• Tipe dari kecelakaan
• Tipe dari kendaraan dan orang yang terlibat
• Manuver yang terjadi
13
Macro Study
– Untuk memperoleh gambaran umum tentang
kondisi lalu lintas, lokasi, kendaraan dan orang
yang terlibat. Contoh Macro study :
• Analisis berbagai umur pengemudi yang terlibat dalam
kecelakaan
• Accident prone users
• Devective vehicles involved
• Analisis lokasi =
– black spot
– black site
– black area14
Micro Study
– Analisis detil terhadap faktor-faktor penyebab
kecelakaan setelah situasi/kategori tertentu dari
suatu kecelakaan dapat teridentifikasi, sehingga
‘possible remedial measures’ dapat
diformulasikan.
– Yang umum dilakukan pada study micro adalah :
Analisis dengan ‘Collision diagram’
15
16
ANGKA KECELAKAAN DAN
PENGGUNAANNYA
Dasar-dasar Angka Kecelakaan
– Biasanya angka kecelakaan menempati salah
satu diantara dua kategori besar yaitu :
• population-base rates (angka berdasar populasi) dan
• exposure-base rates (angka berdasar perolehan).
17
Dasar-dasar secara umum dari population-base rates:
• Jumlah penduduk. Contoh: Angka Kematian atau Angka
Kecelakaan tiap 100.000 jumlah penduduk
• Jumlah kendaraan yang terdaftar. Contoh: Angka
Kematian atau Angka Kecelakaan tiap 10.000
kend.terdaftar
• Jumlah Surat Izin Mengemudi. Contoh: Angka Kematian
atau Angka Kecelakaan tiap 10.000 SIM
• Jarak mil jalan (Highway mileage). Contoh: Angka
Kematian atau Angka Kecelakaan tiap 1.000 mil dari
jalan
Semua nilai ini statis dan tidak tergantung pemakaian
kendaraan atau jumlah total dari perjalanan kendaraan
yang terpakai. 18
Exposure-base rates dimaksudkan untuk menghitung
jumlah perjalanan, sebagai suatu bentuk pengganti
untuk perolehan individu pada situasi kecelakaan yang
potensial.
Dua dasar umum dipakai untuk exposure-base rates:
• Perjalanan kendaraan – mil (kendaraan – km). Contoh:
Angka Kematian atau Angka Kecelakaan tiap
100.000.000 kendaraan-mil
• Perjalanan kendaraan – jam. Contoh: Angka Kematian
atau Angka Kecelakaan tiap 10.000.000 kendaraan-jam
Variasi dari dua dasar tersebut dikembangkan
terhadap kecepatan perjalanan, serta perbandingan
dasar terhadap jarak-mil yang dapat menghasilkan
perbedaan hasil dasar jam yang diperoleh.19
Angka Kecelakaan
Tiga tipe angka kecelakaan :
– Angka kecelakaan secara umum yang
menggambarkan kecelakaan total yang terjadi
– Angka kematian yang menggambarkan
kecelakaan yang parah
– Angka keterlibatan yang menggambarkan tipe
kendaraan dan pengemudi yang telibat dalam
kecelakaan
20
Accident rate per mile (Angka Kecelakaan per mil)
Accident Involvement Rates ((Angka Keterlibatan
Kecelakaan)
21
Death Rate Based on Population (Angka Kematian
Berdasar Populasi)
Death Rate Base on Registration (Angka Kematian
Berdasar Registrasi)
22
Accident Base Rate on Vehicle-mile of Travel
(Angka Kecelakaan Berdasar Perjalanan
Kendaraan-mile)
Angka kecelakaan untuk spot di jalan raya
23
24
25
Severity Index (Indeks Kekerasan)
26
FAKTOR MANUSIA DALAM
KESELAMATAN LALULINTAS
Vienna Convention, 1960
“Every driver shall possess the necessary physical and
mentalability and the fit physically and mentally in order to
drive…”
Beberapa faktor yang berpengaruh
• Kondisi fisik dan motorik
• Umur/usia
• Penglihatan
• IQ
• Psychological State
• Accident Proneness
• Anxiety – Aggression (Anxiety = abnormal fear self
doubt ; Aggression = injurious, destructire)
27
28
29
Analisis dengan Collision Diagram
30
Analisis dengan Collision Diagram
31