2014.s1.II.rll-15 Road Safety

31
KECELAKAAN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS

description

Road Safety

Transcript of 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Page 1: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

KECELAKAAN DAN

KESELAMATAN

LALU LINTAS

Page 2: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Kecelakaan Transportasi sering terjadi disekitar kita

Page 3: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Gambaran angka kecelakaan

Penelitian yang dilakukan oleh TRRL (1990)

menunjukkan bahwa di negara-negara berkembang

kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan lalulintas

menduduki peringkat tinggi seperti halnya penyakit.

Sebagai gambaran, di Indonesia kematian akibat

kecelakaan lalulintas menduduki peringkat ke-2

3

Page 4: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Negara berkembang mempunyai kecenderungan jumlah

korban kecelakaan yang lebih tinggi.

Secara sosiologis, di negara-negara maju proses

perkembangan dan pertumbuhan kendaraan memakan

waktu yang cukup lama sejak adanya kendaraan pertama

kali sampai kendaraan yang mutakhir, sehingga kesiapan

penguasaan kendaraan dapat dikatakan sudah baik. di

negara-negara berkembang pada umumnya, proses

perkembangan dan pertumbuhan kendaraan relatif lebih

cepat, banyaknya generasi pertama yang mempunyai

kendaraan bermotor pertama kali, menyebabkan kesiapan

orangnya terhadap kemampuan pengemudian dianggap

kurang (Schreuder, 1987).

Dinegara maju disiplin lalu cenderung lebih baik dan tinggi,

karena sanksi yang berat terhadap pelanggaran lalin.

4

Page 5: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

45,000

50,000

Jml. Kec. 25,741 22,587 19,920 17,323 17,469 16,510 15,291 17,115 15,097 12,769 12,649 12,791 12,267 13,339

Meninggal 10,036 10,621 9,819 10,038 11,004 10,990 10,869 12,227 11,778 9,954 9,536 9,522 8,762 9,856

Lk. Berat 16,036 13,749 13,363 11,453 11,055 9,952 8,968 9,373 9,022 7,398 7,100 6,659 6,012 6,142

Lk. Ringan 19,220 17,526 14,846 13,037 12,348 11,837 11,379 12,719 10,857 9,502 9,518 9,181 8,929 8,694

Jml. Korban 45,292 41,896 38,028 34,528 34,407 32,779 31,216 34,319 31,657 26,854 26,154 25,362 23,703 24,692

1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003

Sumber Ditlantas POLRI

Page 6: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Analisis Pendekatan

Penyebab Kecelakaan

Beberapa pendekatan : Pendekatan Monokausal

– Sampai dengan dekade 60 an berkembang

suatu pengertian bahwa kecelakaan lalulintas

bersifat monokausal, yang mengandung

pengertian bahwa kecelakaan lalulintas hanya

disebabkan oleh satu faktor penyebab.

• bahwa setiap kecelakaan lalulintas mempunyai satu

penyebab yang berbeda.

• Adanya “accident prone driver”,

• Anggapan ini mengandung kelemahan karena hanya

mempertimbangkan manusia sebagai penyebab

kecelakaan6

Page 7: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Pendekatan Multikausal

– Berbeda dengan pendekatan monokausal,

pendekatan ini berusaha mengungkap sebab

terjadinya kecelakaan dari berbagai faktor yang

saling berinteraksi.

– Beberapa teori mengatakan bahwa penyebab

kecelakaan lalulintas terdiri dari tiga faktor yaitu,

manusia, kendaraan dan jalan raya.

– Sehingga pendekatan ini lebih realistik jika

dibandingkan dengan pendekatan pertama.

– Masalah yang masih sering timbul adalah

menentukan interaksi dari ketiga faktor tersebut.

7

Page 8: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Penyebab Kecelakaan Transportasi

The S . H . E . L.

Frank H

Ref : System Safety Pacific Region’1994 > 75% dari kecelakaan disebabkan oleh kesalahan manusia

Software

Live ware

75%

Environment

Hardware

Page 9: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Faktor Penyebab Kecelakaan

Transportasi

THE S.H.E.L.L

H

S L

Law Enforcement

E

Page 10: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety
Page 11: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety
Page 12: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

ANALISIS KECELAKAAN LALIN

Analisis individual

– Rekonstruksi

• Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana laka terjadi

• Pelaksanaan: Penggambaran pelaksanaan terjadinya laka

• Simulasi : menirukan kondisi yang sesungguhnya

– Analisis sebab (terjadinya kecepatan)

• Usaha menentukan (dari informasi), mengapa laka terjadi.

• Analisis meliputi kombinasi berbagai faktor yang

menyebabkan terganggunya fungsinya sistem transportasi

sehingga suatu kecelakaan terjadi.

• Metode Pendekatan :

– Rekonstruksi

– Kondisi lapangan dimana kecelakaan terjadi

– Kualitas/atribut dari kendaraan dan pengendara

12

Page 13: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Group Analysis

– Group analysis dilakukan untuk melihat/mengkaji

kecelakaan dari historical data. Misal :

• Kecelakaan yang terjadi pada suatu lokasi tertentu

• Kecelakaan dari golongan orang-orang tertentu

– Dalam analisis ini umumnya digunakan cara statistika

– Keluaran/analisis umumnya untuk melihat:

• Perubahan jumlah kecelakaan dari tahun ke tahun

• Perbedaan jumlah kecelakaan untuk berbagai lokasi

• Tingkat keparahan kecelakaan untuk berbagai lokasi

• Tipe dari kecelakaan

• Tipe dari kendaraan dan orang yang terlibat

• Manuver yang terjadi

13

Page 14: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Macro Study

– Untuk memperoleh gambaran umum tentang

kondisi lalu lintas, lokasi, kendaraan dan orang

yang terlibat. Contoh Macro study :

• Analisis berbagai umur pengemudi yang terlibat dalam

kecelakaan

• Accident prone users

• Devective vehicles involved

• Analisis lokasi =

– black spot

– black site

– black area14

Page 15: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Micro Study

– Analisis detil terhadap faktor-faktor penyebab

kecelakaan setelah situasi/kategori tertentu dari

suatu kecelakaan dapat teridentifikasi, sehingga

‘possible remedial measures’ dapat

diformulasikan.

– Yang umum dilakukan pada study micro adalah :

Analisis dengan ‘Collision diagram’

15

Page 16: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

16

Page 17: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

ANGKA KECELAKAAN DAN

PENGGUNAANNYA

Dasar-dasar Angka Kecelakaan

– Biasanya angka kecelakaan menempati salah

satu diantara dua kategori besar yaitu :

• population-base rates (angka berdasar populasi) dan

• exposure-base rates (angka berdasar perolehan).

17

Page 18: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Dasar-dasar secara umum dari population-base rates:

• Jumlah penduduk. Contoh: Angka Kematian atau Angka

Kecelakaan tiap 100.000 jumlah penduduk

• Jumlah kendaraan yang terdaftar. Contoh: Angka

Kematian atau Angka Kecelakaan tiap 10.000

kend.terdaftar

• Jumlah Surat Izin Mengemudi. Contoh: Angka Kematian

atau Angka Kecelakaan tiap 10.000 SIM

• Jarak mil jalan (Highway mileage). Contoh: Angka

Kematian atau Angka Kecelakaan tiap 1.000 mil dari

jalan

Semua nilai ini statis dan tidak tergantung pemakaian

kendaraan atau jumlah total dari perjalanan kendaraan

yang terpakai. 18

Page 19: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Exposure-base rates dimaksudkan untuk menghitung

jumlah perjalanan, sebagai suatu bentuk pengganti

untuk perolehan individu pada situasi kecelakaan yang

potensial.

Dua dasar umum dipakai untuk exposure-base rates:

• Perjalanan kendaraan – mil (kendaraan – km). Contoh:

Angka Kematian atau Angka Kecelakaan tiap

100.000.000 kendaraan-mil

• Perjalanan kendaraan – jam. Contoh: Angka Kematian

atau Angka Kecelakaan tiap 10.000.000 kendaraan-jam

Variasi dari dua dasar tersebut dikembangkan

terhadap kecepatan perjalanan, serta perbandingan

dasar terhadap jarak-mil yang dapat menghasilkan

perbedaan hasil dasar jam yang diperoleh.19

Page 20: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Angka Kecelakaan

Tiga tipe angka kecelakaan :

– Angka kecelakaan secara umum yang

menggambarkan kecelakaan total yang terjadi

– Angka kematian yang menggambarkan

kecelakaan yang parah

– Angka keterlibatan yang menggambarkan tipe

kendaraan dan pengemudi yang telibat dalam

kecelakaan

20

Page 21: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Accident rate per mile (Angka Kecelakaan per mil)

Accident Involvement Rates ((Angka Keterlibatan

Kecelakaan)

21

Page 22: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Death Rate Based on Population (Angka Kematian

Berdasar Populasi)

Death Rate Base on Registration (Angka Kematian

Berdasar Registrasi)

22

Page 23: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Accident Base Rate on Vehicle-mile of Travel

(Angka Kecelakaan Berdasar Perjalanan

Kendaraan-mile)

Angka kecelakaan untuk spot di jalan raya

23

Page 24: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

24

Page 25: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

25

Page 26: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

Severity Index (Indeks Kekerasan)

26

Page 27: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

FAKTOR MANUSIA DALAM

KESELAMATAN LALULINTAS

Vienna Convention, 1960

“Every driver shall possess the necessary physical and

mentalability and the fit physically and mentally in order to

drive…”

Beberapa faktor yang berpengaruh

• Kondisi fisik dan motorik

• Umur/usia

• Penglihatan

• IQ

• Psychological State

• Accident Proneness

• Anxiety – Aggression (Anxiety = abnormal fear self

doubt ; Aggression = injurious, destructire)

27

Page 28: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

28

Page 29: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

29

Analisis dengan Collision Diagram

Page 30: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

30

Analisis dengan Collision Diagram

Page 31: 2014.s1.II.rll-15 Road Safety

31