175 - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/32133/3/BAB IV.pdf · peruntukan lahan, oleh...

Post on 04-May-2019

218 views 0 download

Transcript of 175 - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/32133/3/BAB IV.pdf · peruntukan lahan, oleh...

175

BAB IVANALISIS KETERKAITAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN

POLA PEMANFAATAN RUANG TERHADAP LAHAN KRITISDALAM RANGKA USULAN KONSERVASI LAHAN KRITIS

DI SUB DAS CISANGKUY

4.1 Analisis Perubahan Penggunaan Lahan dan Lahan Kritis terhadap

Penggunaan Lahan Sub DAS Cisangkuy

Penggunaan lahan yang ada di wilayah Sub DAS Cisangkuy dipengaruhi

oleh dua faktor yaitu faktor alami dan faktor non alami. Secara alami faktor yang

mempengaruhi penggunaan lahan antara lain kemiringan tanah, jenis tanah, curah

hujan, kandungan air tanah dan sebagainya, sedangkan faktor non alami yang

mempengaruhi penggunaan lahan yaitu aktivitas yang terjadi di masyarakat, mata

pencaharian, jumlah penduduk, sebaran penduduk.

Secara umum seluruh kegiatan di wilayah ini terkonsentrasi di sekitar

Kecamatan Banjaran dan Kecamatan Pangalengan. Sedangkan kegiatan pertanian

baik pertanian yang bersifat lindung dan non-lindung tersebar hampir di seluruh

kecamatan yang termasuk ke dalam wilayah Sub DAS Cisangkuy Citarum Hulu

dan mendekati kelompok permukiman penduduk. Selain itu perubahan

penggunaan lahan dari tahun 2000 terhadap penggunaan lahan pada tahun 2007

ini juga dipengaruhi semakin banyaknya perumahan yang menarik penduduk Kota

Bandung untuk beralih tempat tinggal di sekitar wilayah Bandung selatan

khususnya di daerah sekitar Kecamatan Banjaran dan Kecamatan Arjasari.

Kemudian perubahan penggunaan lahan juga terjadi pada lahan yang memiliki

konsentrasi terhadap hutan yang berubah menjadi penggunaan lahan yang lebih

bersifat perkebunan yang terjadi di daerah selatan Sub DAS Cisangkuy disebelah

selatan sekitar Kecamatan Pangalengan. Untuk lebih jelasnya mengenai

perubahan lahan ini pada tahun 2000 dan pada tahun 2007 dapat dilihat pada

Gambar 4.2 dan Tabel 4.1.

4.1.1 Penggunaan Lahan pada Tahun 2000

Luas lahan Sub DAS Cisangkuy pada tahun 2000 seluas 30.456 Ha

memiliki beberapa penggunaan lahan, diantaranya hutan, perkebunan,

176

permukiman, rumput/tanah kosong, sawah irigasi, sawah tadah hujan, semak

belukar, dan tegalan/ladang. Luasan tersebut paling besar dimiliki oleh

penggunaan lahan Hutan seluas 9.475 Ha dengan persentase sebesar 31%, dan

diikuti oleh penggunaan lahan tegalan/ladang seluas 5.518 Ha dengan persentase

sebesar 18% dari keseluruhan wilayah Sub DAS Cisangkuy Citarum Hulu,

kemudian penggunaan yang paling sedikit adalah rumput/tanah kosong dengan

luasan 97 Ha dengan persentase sebesar 0,32% dari keseluruhan wilayah Sub

DAS Cisangkuy.

4.1.2 Penggunaan Lahan pada Tahun 2007

Luas lahan Sub DAS Cisangkuy dengan luas 30.456, seperti halnya pada

tahun 2000 penggunaan lahan pada tahun 2007 masih didominasi oleh hutan

seluas 7.241 Ha dengan persentase sebesar 23%, dan penggunaan lahan sawah

irigasi dengan luas 4.672 Ha dengan persentase sebesar 15,34 % kemudian begitu

pula dengan penggunaan lahan berupa rumput/tanah kosong masih menjadi yang

terkecil dengan luas 63 Ha dengan persentase sebesar 0,21% dari luas lahan

keseluruhan Sub DAS Cisangkuy Citarum Hulu Kabupaten Bandung.

4.1.3 Perubahan Penggunaan Lahan

Perrubahan penggunaan lahan di Sub DAS Cisangkuy yang terjadi dari

tahun 2000 dan tahun 2007 ini lebih terlihat di penggunaan lahan berupa hutan

dimana terjadi pengurangan yang cukup besar yaitu sekitar 2.234 Ha atau 7% dari

perubahan penggunaan lahan tersebut. Kemudian untuk penggunaan lahan

permukiman menjadi bertambah seluas 5.473 Ha atau penambahannya sebesar 8%

dari perrubahan keseluruhan penggunaan lahan tersebut.

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan teknik planetris Auto Cad

peta guna lahan Sub DAS Cisangkuy Citarum Hulu pada tahun 2000 dan tahun

2007, maka dapat diperoleh hasil bahwa dari tahun 2000 sampai dengan tahun

2007 terdapat perubahan pada pola pemanfaatan lahan di Sub DAS Cisangkuy

Citarum Hulu, antara lain:

177

1. Hutan

Penggunaann lahan berupa hutan di Sub DAS Cisangkuy Citarum Hulu

ini memiliki perubahan yang menurun cukup besar, dimana pada tahun

2000 hutan memiliki lahan seluas 9.475 Ha dan berkurang pada tahun

2007 seluas 7.241 Ha dengan penurunan seluas 2.234 Ha atau

berkurang sebesar 7,23%.

2. Perkebunan

Berbeda dengan hutan, perkebunan di Sub DAS Cisangkuy justru

mengalami kenaikan walaupun hanya sedikit dimana pada tahun 2000

seluas 2.848 Ha menjadi 3.574 Ha di tahun 2007, maka dari itu

perubahan lahan ini seluas 726 Ha atau sebesar 2,38%.

3. Permukiman

Sama halnya seperti perkebunan, bahwa permukiman di wilayah Sub

DAS Cisangkuy juga mengalami peningkatan lahan seluas 2.473 Ha

atau sebesar 8,12% sehingga pada tahun 2007 menjadi 4.336 Ha atau

sebesar 14,24% dari tahun 2000 yang hanya memiliki luas 1.863 Ha.

4. Rumput/Tanah Kosong

Penggunaan lahan berupa rumput/tanah kosong ini adalah yang paling

kecil diantara penggunaan lahan yang lain yaitu pada tahun memiliki

lahan pada tahun 2000 hanya memiliki luas 97 Ha dan berkurang

sebanyak 34 Ha dan pada tahun 2007 menjadi seluas 63 Ha atau 0,21%

dari total luas keseluruhan.

5. Sawah Irigasi

Untuk sawah irigasi penggunaan yang meningkat dari tahun 2000 dan

tahun 2007 hanya sebesar 311 Ha, dimana pada tahun 2000 luasnya

sekitar 4.361 Ha dan pada tahun 2007 menjadi 4.672 Ha.

6. Sawah Tadah Hujan

Seperti halnya sawah irigasi, pada sawah tadah hujan pun demikian

dimana perubahan lahan yang meningkat ini tidak terlalu besar yaitu

hanya seluas 214 Ha.

178

7. Semak Belukar

Sedangkan untuk semak belukar mengalami penurunan penggunaan

lahan seluas 115 Ha, dimana pada tahun 2000 memiliki luas 2.725 ha

dan berkurang pada tahun 2007 menjadi 2.610 Ha.

8. Tegalan/Ladang

Sama halnya seperti semak belukar, tegalan/ladang pun mengalami

penurunan yang cukup besar yaitu sekitar 1.342 Ha atau sekitar 4,41%,

pada tahun 2000 seluas 5.518 Ha dan berkurang pada tahun 2007

menjadi 4.176 Ha.

Tabel 4.1Perubahan Penggunaan Lahan Sub DAS Cisangkuy

Tahun 2000-2007

No. Penggunaan LahanTahun 2000 Tahun 2007

PerubahanPenggunaan

LahanHa % Ha % Ha %

1 Hutan 9.475 31,11 7.241 23,78 -2.234 -7,332 Perkebunan 2.848 9,35 3.574 11,73 726 2,383 Permukiman 1.863 6,12 4.336 14,24 2.473 8,124 Rumput/Tanah Kosong 97 0,32 63 0,21 -34 -0,115 Sawah Irigasi 4.361 14,32 4.672 15,34 311 1,026 Sawah Tadah Hujan 3.570 11,72 3.784 12,42 214 0,707 Semak Belukar 2.725 8,95 2.610 8,57 -115 -0,388 Tegalan/Ladang 5.518 18,12 4.176 13,71 -1.342 -4,41

Jumlah 30.456 100 30.456 100 - -Sumber: Bappeda Kab.Bandung dan Hasil Analisis dengan teknik Planetris AutoCAD, 2010

Perubahan lahan yang terjadi diakibatkan kelalaian pemerintah dalam

menjaga kawasan yang seharusnya tidak boleh dirubah sama sekali. Perubahan

lahan ini umumnya terjadi pada penggunaan lahan yang mempunyai fungsi

kawasan lindung yaitu jenis penggunaan lahan hutan, semak belukar dan

penggunaan lahan yang mempunyai fungsi kawasan budidaya yaitu penggunaan

lahan tegalan/ladang. Untuk jenis penggunaan lahan hutan yang berubah fungsi

menjadi tegalan berada di sekitar Kecamatan Arjasari, kemudian perubahan lahan

dari hutan menjadi perkebunan dan hutan menjadi permukiman umumnya berada

di sekitar Kecamatan Pangalengan. Sedangkan untuk penggunaan lahan semak

179

belukar menjadi penggunaan lahan perkebunan umumnya berada di sekitar

Kecamatan Cangkuang, dan untuk perubahan penggunaan lahan semak belukar

menajdi penggunaan lahan permukiman, sawah irigasi dan hutan berada di sekitar

Kecamatan Cimaung dan Kecamatan Pangalengan. Dan untuk fungsi kawasan

budidaya penggunaan lahan tegalan menjadi permukiman berada di sekitar

wilayah Kecamatan Pangalengan.

Gambar 4.1Penggunaan Lahan Tahun 2000 dan Tahun 2007

(Sumber : Bappeda Kabupaten Bandung, 2010)

Perubahan lahan tersebut kemungkinan besar dapat mengakibatkan

bertambahnya luas dan penyebaran lahan kritis karena adanya ketidakseimbangan

peruntukan lahan, oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi mengenai lahan

kritis yang berada di fungsi kawasan dan penggunaan lahan yang selanjutnya

dapat dijadikan usulan konservasi lahan dalam menekan lahan kritis tersebut di

Sub DAS Cisangkuy.

Tahun 2000 Tahun 2007

180

181

4.1.4 Analisis Lahan Kritis terhadap Penggunaan Lahan Tahun 2007

Sebaran lahan kritis dilihat berdasarkan penggunaan lahan yaitu bahwa

lahan kritis tersebut berpengaruh terhadap penggunaan lahan eksisting dimana

dapat dilihat kecenderungan penyebab lahan kritis yang termasuk ke dalam

kategori klasifikasi potensial kritis, kritis, dan sangat kritis disebabkan oleh

penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah tersebut.

Lahan kritis didalam penggunaan lahan hutan dan semak belukar umumnya

adalah lahan kritis yang bersifat tidak kritis yang berada pada bagian tengah dan

selatan Sub DAS Cisangkuy Citarum Hulu, selain itu terdapat pula yang bersifat

kritis yang berada pada penggunaan lahan dengan jenis semak belukar yang

sebagian besar berada di Desa Ancolmekar, Pinggisari, Mekarjaya, Mangunjaya,

Margamukti, Tribaktimulya, dan Desa Margamulya. Sedangkan untuk

penggunaan lahan yang diantaranya adalah perkebunan, permukiman,

rumput/tanah kosong, sawah irigasi, sawah tadah hujan, dan tegalan/ladang

merupakan beberapa kelompok yang termasuk kedalam kawasan budidaya

dimana sifatnya adalah untuk menunjang fungsi kawasan lindung dan dapat

meningkatkan kegiatan ekonomi serta pengembangan komoditas.

Penggunaan lahan yang hampir tidak terdapat lahan kritis umumnya

berada pada jenis penggunaan lahan perkebunan sedangkan penggunaan lahan

yang bersifat agak kritis umumnya berada pada penggunaan lahan dengan jenis

tegalan/ladang yang berada di bagian tengah atas di Sub DAS Cisangkuy Citarum

Hulu, dan untuk penggunaan lahan yang terdapat lahan sangat kritis berada di

Desa Margaluyu dan Desa Sukaluyu dengan luas 25 Ha dan persentasesebesar

0,10% dari total luasan Sub DAS Cisangkuy Citarum Hulu. Dan kemungkinan

besar jika dilakukannya suatu konservasi yang tepat lahan sangat kritis tersebut

dapat ditekan setidaknya menjadi kritis atau agak kritis. Untuk lebih jelasnya

mengenai lahan kritis dengan menggunakan analisis tumpang tindih

(superimpose) pada penggunaan penggunaan lahan eksisting dapat dilihat dalam

Tabel 4.2 dan Gambar 4.4.

182

Tabel 4.2Tingkat Lahan Kritis terhadap Penggunaan Lahan

No. TingkatKekritisan Penggunaan Lahan Wilayah Kritis Luas

(Ha) Persentase (%)

1 Tidak Kritis

Hutan, Kebun/Perkebunan,Sawah Irigasi, SawahTadah Hujan, danPermukiman

Kelurahan Andir, Desa Bojongmalaka,Malakasari, Rancamulya, Sukasari,Rancatungku, Bojongkunci, Cangkuang,Tanjungsari, Kiangroke, Ciluncat,Kamasan, Wargaluyu, Lebakwangi,Baros, Mangunjaya, Banjaran Kulon,Banjaran Wetan, Kamasan, Kamasan,Neglasari, Margahurip, Sindangpanon,Jagabaya, Neglasari, Nagrak, Bandasari,Cimaung, Pasirhuni, Ciapus, Patrolsari,Rancakole, Ancolmekar, Cipinang,Campakamulya, Malasari, Sukamaju,Lamajang, Cikalong, Mekarsari,Tribaktimulya, Margamulya,Pangalengan, Margamukti, Sukamanah,Marcamekar, Margaluyu, Banjarsari,Wanasuka, Pulosari, Warnasari,Mekarjaya, Campakamulya, Pasirmulya,Margamukti, Banjarsari, dan DesaSukaluyu.

11.998 49,19

2 PotensialKritis

Hutan, Semak Belukar,Kebun/Perkebunan,Permukiman, SawahTadah Hujan, danTegalan/Ladang

Desa Pananjung, Bandasari, Jatisari,Neglasari, Ciapus, Banjaran Wetan,Mangunjaya, Mekarjaya, Baros, Arjasari,Patrolsari, Rancakole, Pinggisari,Ancolmekar, Pasirmulya, Campakamulya,Sukamaju, Mekarsari, Cimaung,Cikalong, Mekarsari, Lamajang,Tribaktimulya, Margamulya,Pangalengan, Margamukti, Sukamanah,Marcamekar, Margaluyu, Banrjasari,Wanasuka, Warnasari, Pulosari,Mekarjaya, dan Desa Sukaluyu

6.397 26,23

3 Agak KritisHutan, Semak Belukar,Kebun/Perkebunan danTegalan/Ladang

Kelurahan Andir, Desa Bojongmalaka,Tanjungsari, Wargaluyu, Lebakwangi,Baros, Arjasari, Patrolsari, Pinggisari,Mekarjaya, Ancolmekar, Mekarsari,Cimaung, Ciapus, Campakamulya,Mekarsari, Cikalong, Bandasari, Malasari,Sukamaju, Lamajang, Margamulya,Margamukti, Wanasuka, Banjasari,Margaluyu, Pulosari, Warnasari,Mangunjaya, Pulosari, Banjaran Wetan,Mekarjaya, Pasirmulya, dan DesaSukaluyu

4.140 16,97

183

No. TingkatKekritisan Penggunaan Lahan Wilayah Kritis Luas

(Ha) Persentase (%)

4 Kritis

Hutan, Semak Belukar,Kebun/Perkebunan,Permukiman, SawahTadah Hujan, danTegalan/Ladang

Desa Arjasari, Ancolmekar, Pinggisari,Mekarjaya, Mangunjaya, Banjaran Wetan,Mekarsari, Pasirmulya, Mekarsari,Cikalong, Tribaktimulya, Margamulya,Margamukti, Lamajang, Pulosari,Warnasari, Sukaluyu, Margaluyu,Wanasuka, Cimaung, Pangalengan,Banjarsari, dan Desa Banjarsari

1829 7,50

5 Sangat Kritis Kebun/Perkebunan Desa Margaluyu dan Desa Sukaluyu 25 0,10Jumlah 24.389 100

Sumber: Hasil Analisis dengan teknik Planetris AutoCAD, 2010

Gambar 4.3Visualisasi Kondisi Penggunaan Lahan di Kecamatan Cimaung

(Sumber : Hasil Observasi Lapangan, 2010)

Seperti yang ada didalam Gambar 4.3 bahwa di wilayah kajian Sub DAS

Cisangkuy ini terdapat berbagai jenis penggunaan lahan, akan tetapi yang paling

domiann adalah hamparan sawah dan hutan yang luas dan terdapat beberapa

permukiman yang berada di wilayah kaki pegunungan di bagian Kabupaten

Bandung Selatan. Didalam penggunaan lahan yang beraneka ragam ini terdapat

beberapa jenis penggunaan lahan yang memiliki lahan kritis yang bervariatif. Oleh

karena itu sangat diharapkan agar lahan kritis tersebut dapat ditekan melalui

usulan-usulan konservasi lahan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.

184

185

4.2 Analisis Lahan Kritis terhadap Rencana Pola Pemanfaatan Ruang

RTRW Kabupaten Bandung 2007-2027

4.2.1 Lahan Kritis di Kawasan Lindung

Kawasan lindung di Sub DAS Cisangkuy menurut data yang diperoleh

dari Dinas Pertanian Kabupaten Bandung memiliki beberapa titik kritis

diantaranya yang berada disekitar kawasan lindung dengan luas lahan kritis seluas

10.264 Ha dari total luas keseluruhan di Sub DAS Cisangkuy Citarum Hulu ini.

Terdapat beberapa lahan yang terdapat lahan kritis diantaranya yaitu di

sekitar Kecamatan Cimaung yaitu di Desa Cikalong, Mekarsari, dan Desa

Campakamulya, sedangkan di Kecamatan Pangalengan terdapat di Desa

Wanasuka, Banjarsari, Margaluyu, Warnasari, Margamukti, Pangalengan,

Margamulya, dan Tribaktimulya. Kemudian di Kecamatan Arjasari umumnya

terdapat di Desa Mekarjaya, Pinggisari Desa dan Ancolmekar, dan terakhir berada

di Kecamatan Banjaran yang terdapat di Desa Banjaran Wetan dan Desa

Sindangpanon. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Tabel 4.3 dan Gambar

4.5 dibawah ini:

Tabel 4.3Tingkat Lahan Kritis di Kawasan Lindung

No. TingkatKekritisan Wilayah Kritis Pemanfaatan

RuangLuas(Ha)

Persentase(%)

1 Tidak Kritis

Desa Bandasari, Malasari, Sukamaju, Lamajang,Pulosari, Warnasari, Sukaluyu, Marcamekar,Mekarjaya, Campakamulya, Pasirmulya, Mekarsari,Cikalong, Margamukti, Wanasuka, Banjarsari,Margaluyu, dan Desa Warnasari

Hutan Lindung 6.976 67,97

2 Potensial Kritis Desa Warnasari, Pulosari, Mekarjaya, Wanasuka,dan Desa Margaluyu

Hutan Lindung, danHutan Konservasi 733 7,14

3 Agak Kritis

Desa Mangunjaya, Mekarjaya, Pinggisari,Ancolmekar, Pulosari, Banjaran Wetan, Mekarjaya,Pasirmulya, Campakamulya, Mekarsari, Cikalong,Tribaktimulya, Margamulya, Pangalengan,Margamukti, Wanasuka, Banjasari, dan DesaWarnasari.

Hutan Lindung 961 9,37

4 Kritis

Desa Mangunjaya, Mekarjaya, Pinggisari,Ancolmekar, Pasirmulya, Mekarsari, Cikalong,Cimaung, Tribaktimulya, Lamajang, Pulosari,Warnasari, Pangalengan, Margamukti, Wanasuka,Banjarsari, Margaluyu, Desa Sukaluyu.

Hutan Lindung 1.593 15,52

5 Sangat Kritis - - - -Jumlah 10.264 100

Sumber: Dinas Kehutanan, 2007 dan Hasil Analisis dengan teknik Planetris AutoCAD, 2010

186

187

4.2.2 Lahan Kritis di Kawasan Budidaya

Di kawasan budidaya ini wilayah lahan kritis berada di hampir tiap desa di

seluruh kecamatan dalam wilayah Sub DAS Cisangkuy Citarum Hulu Kabupaten

Bandung, dengan total luas lahan kritis yaitu sekitar 14.125 Ha dar total

keseluruhan lahan Sub DAS Cisangkuy Citarum Hulu.

Tingkat kekritisan paling besar yaitu dengan tingkat tidak kritis dengan

luasan sebesar 5.022 Ha dan persentase 35,56% dari total luas lahan kritis di

kawasan budidaya ini, wilayah tingkat lahan tidak kritis ini hampir berada di

seluruh desa yang berada di kecamatan Sub DAS Cisangkuy terkecuali di Desa

Pinggisari, Mekarsari dan Desa Pasirmulya. Sedangkan tingkat lahan kritis yang

paling kecil adalah tingkat kekritisan berupa sangat kritis yang berada di Desa

Margaluyu dan Desa Sukaluyu dengan luasan sebesar 25 Ha atau 0,17% dari total

luas keseluruhan lahan kritis di kawasan ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

dalam Tabel 4.4 dan Gambar 4.6 dibawah ini:

Tabel 4.4Tingkat Lahan Kritis di Kawasan Budidaya

No. TingkatKekritisan Wilayah Kritis Pemanfaatan Ruang Luas

(Ha)Persentase

(%)

1 Tidak Kritis

Kelurahan Andir, DesaBojongmalaka, Malakasari,Rancamulya, Sukasari,Rancatungku, Bojongkunci,Cangkuang, Tanjungsari,Kiangroke, Ciluncat, Kamasan,Wargaluyu, Lebakwangi, Baros,Mangunjaya, Banjaran Kulon,Banjaran Wetan, Kamasan,Kamasan, Neglasari, Margahurip,Sindangpanon, Jagabaya,Neglasari, Nagrak, Bandasari,Cimaung, Pasirhuni, Ciapus,Patrolsari, Rancakole, Ancolmekar,Cipinang, Campakamulya,Malasari, Sukamaju, Lamajang,Cikalong, Mekarsari,Tribaktimulya, Margamulya,Pangalengan, Margamukti,Sukamanah, Marcamekar,Margaluyu, Banjarsari, Wanasuka,dan Desa Sukaluyu

Kawasan TanamanPertahun/Perkebunan,Kawasan LahanBasah, KawasanLahan Kering, danKawasanPermukiman

5.022 35,56

2 PotensialKritis

Desa Pananjung, Bandasari,Jatisari, Neglasari, Ciapus,banjaran Wetan, Mangunjaya,Mekarjaya, Baros, Arjasari,

Kawasan TanamanPertahun/Perkebunan,Kawasan LahanBasah, Kawasan

5.663 40,09

188

No. TingkatKekritisan Wilayah Kritis Pemanfaatan Ruang Luas

(Ha)Persentase

(%)Patrolsari, Rancakole, Pinggisari,Ancolmekar, Pasirmulya,Campakamulya, Sukamaju,Mekarsari, Cimaung, Cikalong,Mekarsari, Lamajang,Tribaktimulya, Margamulya,Pangalengan, Margamukti,Sukamanah, Marcamekar,Margaluyu, Banrjasari, Wanasuka,dan Desa Sukaluyu

Lahan Kering, danKawasanPermukiman

3 Agak Kritis

Kelurahan Andir, DesaBojongmalaka, Desa Tanjungsari,Wargaluyu, Lebakwangi, Baros,Arjasari, Patrolsari, Pinggisari,Mekarjaya, Ancolmekar,Mekarsari, Cimaung, Ciapus,Campakamulya, Mekarsari,Cikalong, Bandasari, Malasari,Sukamaju, Lamajang,Margamulya, Margamukti,Wanasuka, Banjasari, Margaluyu,Pulosari, Warnasari, dan DesaSukaluyu

Kawasan HutanRakyat Produksi danHutan RakyatKawasan TanamanPertahun/Perkebunan,Kawasan LahanKering.

3.179 22,51

4 Kritis

Desa Arjasari, Ancolmekar,Pinggisari, Mekarjaya,Mangunjaya, Banjaran Wetan,Mekarsari, Pasirmulya, Mekarsari,Cikalong, Tribaktimulya,Margamulya, Margamukti,Lamajang, Pulosari, Warnasari,Sukaluyu, Margaluyu, Wanasuka,dan Desa Banjarsari

Kawasan TanamanPertahun/Perkebunan,dan Kawasan LahanKering, KawasanPermukiman

236 1,67

5 Sangat Kritis Desa Margaluyu dan DesaSukaluyu

Kawasan HutanRakyat Produksi danHutan RakyatKawasan TanamanPertahun/Perkebunan,dan KawasanPermukiman

25 0,17

Jumlah 14.125 100Sumber: Dinas Kehutanan, 2007 dan Hasil Analisis dengan teknik Planetris AutoCAD, 2010

189

190

4.3 Analisis Kecenderungan Penggunaan Lahan terhadap Rencana Pola

Pemanfaatan Berdasarkan RTRW Kabupaten Bandung 2007-2027

Beberapa penggunaan lahan di Sub DAS Cisangkuy jika dikaitkan atau

dihubungkan dengan Rencana Pola Pemanfaatan Lahan yang mengacu kepada

Kebijakan RTRW Kabupaten Bandung, terdapat beberapa wilayah yang tidak

sesuai untuk penggunaan lahan tersebut, selain itu pola pemanfaatan lahan ini

merupakan kebijakan yang belum lama dikeluarkan oleh pemerintahan

Kabupaten Bandung dalam menciptakan suatu tata ruang yang baik untuk

beberapa tahun ke depan. Sedangkan penggunaan lahan tersebut kemungkinan

besar masih mengacu kepada kebijakan yang sebelumnya.

Oleh karena itu dapat diharapkan untuk beberapa tahun ke depan wilayah

Kabupaten Bandung terutama di sekitar wilayah Sub DAS Cisangkuy ini menjadi

wilayah yang mengikuti aturan dan norma pola pemanfaatan lahan dalam

mengurangi resiko bencana yang kerap kali terjadi umumnya di sekitar wilayah

Kabupaten Bandung Selatan.

Berikut ini adalah beberapa kecamatan dan kelurahan/desa berdasarkan

kecenderungan penggunaan lahan terhadap rencana pola pemanfaatan lahan

berdasarkan kebijakan RTRW Kabupaten Bandung 2007-2027 sehingga terjadi

penyimpangan yang diharapkan dalam jangka beberapat tahun ke depan dapat

diarahkan menjadi suatu kawasan yang sesuai dengan arahan tata ruang

Kabupaten Bandung tersebut.

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui beberapa kecamatan dan

kelurahan/desa yang mengalami penyimpangan penggunaan lahan terhadap

rencana pola pemanfaatan tata ruang, terdapat 5 Kecamatan dan 8 Kelurahan/

Desa di wilayah yang termasuk ke dalam Sub DAS Cisangkuy antara lain

Kecamatan Pangalengan dimana di Desa Wanasuka yang penggunaan lahan

eksisting yaitu berupa hutan, semak belukar, kebun/perkebunan, permukiman dan

tegalan/ladang akan tetapi menurut rencana pola pemanfaatan di Desa Wanasuka

tersebut seharusnya merupakan Kawasan Hutan Lindung, Kawasan Lahan

Kering, dan Kawasan Tanaman Tahunan Perkebunan. Akan tetapi di Desa

Wanasuka ini terdapat permukiman warga yang seharusnya tidak dianjurkan

191

untuk adanya Kawasan Permukiman di sekitar wilayah Desa Wanasuka ini,

sehingga dapat diwaspadai kerentanan terhadap tingkat kondisi lahan kritis yang

dapat meningkat karena penyalahgunaan lahan tersebut.

Selain di Desa Wanasuka Kecamatan Pangalengan tersebut, terdapat pula

beberapa kecamatan dan kelurahan/desa yang mengalami hal serupa, oleh karena

itu perlu adanya suatu tindakan konservasi lahan dimana konservasi lahan ini

bertujuan untuk menekan tingkat atau laju lahan kritis yang sangat

membahayakan untuk lingkungan di sekitar wilayah Sub DAS Cisangkuy dan

dapat berdampak pula pada bagian hilir sub DAS tersebut.

Untuk lebih jelasnya mengenai penyimpangan penggunaan lahan terhadap

rencana pola pemanfaatan lahan dapat dilihat dalam Tabel 4.5 dibawah ini:

Tabel 4.5Analisis Kecenderungan Penggunaan Lahan terhadap

Rencana Pola Pemanfaatan RTRW Kabupaten Bandung

No. Kecamatan Desa/Kelurahan PenggunaanLahan

Pola Pemanfaatan LahanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun2007-2027

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pangalengan

Wanasuka

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Tanaman TahunanPerkebunan

Margamekar

HutanKebun/PerkebunanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman TahunanPerkebunanKawasan PermukimanKawasan Pariwisata

2 Arjasari

BatukarutSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan PermukimanKawasan Industri

Mangunjaya

Semak BelukarKebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman TahunanPerkebunanKawasan Permukiman

192

No. Kecamatan Desa/Kelurahan PenggunaanLahan

Pola Pemanfaatan LahanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun2007-2027

(1) (2) (3) (4) (5)

3 Banjaran Neglasari

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiSawah TadahHujanPermukimanTegalan/LadangRumput/TanahKosong

Kawasan Lahan BasahKawasan Tanaman TahunanPerkebunanKawasan Permukiman

4 Cangkuang Nagrak

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Tanaman TahunanPerkebunanKawasan Permukiman

5 Pameungpeuk

Bojongmanggu

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Tanaman TahunanPerkebunanKawasan Industri

Sukasari

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Tanaman TahunanPerkebunanKawasan PermukimanKawasan Industri

Sumber: Hasil Analisis, 2010

193

4.4 Analisis Lahan Kritis terhadap Penggunaan Lahan dan Rencana Pola Pemanfaatan Lahan Berdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung

Tabel 4.6Analisis Lahan Kritis dan Penggunaan Lahan terhadap Rencana Pola Pemanfaatan Ruang

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Cimaung

Cikalong

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Mekarsari

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

194

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Cipinang Tidak KritisAgak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Cimaung Tidak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiSawah TadahHujanPermukiman

Kawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

CampakamulyaTidak KritisPotensial KritisAgak Kritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Pasirhuni Tidak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah TadahHujanPermukiman

Kawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

195

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Jagabaya Tidak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Malasari

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

HutanKebun/PerkebunanSawah IrigasiSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

SukamajuTidak KritisPotensial KritisAgak Kritis

HutanKebun/PerkebunanSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

196

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

2 Pangalengan

Wanasuka

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Tanaman Tahunan Perkebunan

TidakSesuai

Banjarsari

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanPermukiman

Kawasan Hutan LindungKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Margaluyu

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritisSangat Kritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan PermukimanKawasan Pariwisata

Sesuai

197

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Sukaluyu

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritisSangat Kritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Hutan KonservasiKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Warnasari

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan PermukimanKawasan Pariwisata

Sesuai

Pulosari

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Hutan KonservasiKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan PermukimanKawasan Pariwisata

Sesuai

198

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

MargamekarTidak KritisPotensial KritisAgak Kritis

HutanKebun/PerkebunanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan PermukimanKawasan Pariwisata

TidakSesuai

SukamanahTidak KritisPotensial KritisAgak Kritis

Sawah IrigasiKebun/PerkebunanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Margamukti

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

199

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pangalengan

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan PermukimanKawasan Perdagangan dan JasaKawasan Pertahanan dan Keamanan

Sesuai

Margamulya

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

200

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tribaktimulya

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Lamajang

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanSawah IrigasiSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Hutan KonservasiKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

3 Baleendah Andir Tidak KritisAgak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

201

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Malakasari Tidak KritisSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Permukiman

Sesuai

Bojongmalaka Tidak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Rancamanyar Tidak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

4 Arjasari

Batukarut Tidak KritisSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan PermukimanKawasan Industri

TidakSesuai

Mangunjaya

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

Semak BelukarKebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

TidakSesuai

202

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Mekarjaya

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

BarosTidak KritisPotensial KritisAgak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Lebakwangi Tidak KritisAgak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan PermukimanKawasan Industri

Sesuai

203

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Wargaluyu Tidak KritisAgak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan PermukimanKawasan Industri

Sesuai

ArjasariPotensial KritisAgak KritisKritis

HutanKebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Pinggirsari

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

PatrolsariTidak KritisPotensial KritisAgak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

204

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Rancakole Tidak KritisPotensial Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Ancolmekar

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

5 Banjaran MekarjayaTidak KritisAgak KritisKritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

205

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Banjaran Wetan Tidak KritisPotensial Kritis

HutanSemak BelukarKebun/PerkebunanSawah IrigasiSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Ciapus

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Sindangpanon Tidak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

206

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Neglasari Tidak KritisPotensial Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiSawah TadahHujanPermukimanTegalan/LadangRumput/TanahKosong

Kawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

TidakSesuai

Margahurip Tidak KritisKebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukiman

Kawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Kiangroke Tidak KritisAgak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah TadahHujanPermukiman

Kawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Kamasan Tidak Kritis

Sawah IrigasiSawah TadahHujanPermukiman

Kawasan Lahan BasahKawasan Permukiman Sesuai

207

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Banjaran Tidak KritisSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan BasahKawaasn Perdagangan dan JasaKawasan Permukiman

Sesuai

Tarajusari Tidak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan PermukimanKawasan Industri

Sesuai

Pasirmulya

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisKritis

HutanSemak BelukarSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

6 Cangkuang JatisariTidak KritisPotensial KritisAgak Kritis

HutanKebun/PerkebunanSawah IrigasiSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan LindungKawasan Lahan BasahKawasan Lahan KeringKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

208

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Nagrak Tidak KritisPotensial Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

TidakSesuai

Bandasari

Tidak KritisPotensial KritisAgak KritisSangat Kritis

HutanKebun/PerkebunanSawah IrigasiSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan BasahKawasan Lahan KeringKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Pananjung Potensial KritisAgak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiSawah TadahHujanPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan BasahKawasan Lahan KeringKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Ciluncat Tidak KritisKebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukiman

Kawasan Lahan BasahKawasan Permukiman Sesuai

209

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Cangkuang Tidak Kritis Sawah IrigasiPermukiman

Kawasan Lahan BasahKawasan Permukiman Sesuai

Tanjungsari Tidak KritisAgak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukiman

Kawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

7 Pameungpeuk

Bojongmanggu Tidak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Industri

TidakSesuai

Sukasari Tidak Kritis

Kebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Lahan KeringKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan PermukimanKawasan Industri

TidakSesuai

Rancamulya Tidak Kritis Sawah IrigasiPermukiman

Kawasan Lahan BasahKawasan Permukiman Sesuai

Rancatungku Tidak KritisKebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukiman

Kawasan Lahan BasahKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

210

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Tingkat Lahan Kritis PenggunaanLahan

Rencana Pola PemanfaatanBerdasarkan RTRW

Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Bojongkunci Tidak Kritis

HutanKebun/PerkebunanSawah IrigasiPermukimanTegalan/Ladang

Kawasan Hutan ProduksiKawasan Lahan KeringKawasan Tanaman Tahunan PerkebunanKawasan Permukiman

Sesuai

Sumber: Hasil Analisis, 2010

211

Setelah melakukan analisis gabungan antara lain diantaranya mengenai

analisis berdasarkan data lahan kritis, analisis penggunaan lahan eksisting, dan

analisis kesesuaian lahan atau pola pemanfaatan ruang yang mengacu pada

RTRW Kabupaten Bandung 2007-2027. Maka dihasilkan keluaran yaitu

kesusaian analisis berupa tabel terhadap keseluruhan analisis mengenai lahan

kritis di Sub DAS Cisangkuy Citarum Hulu ini dimana tidak keseluruhan lahan

kritis tersebut disebabkan oleh adanya perubahan pengunaan lahan namun adanya

ketidaksesuaiaan antara rencana pola pemanfaatan ruang yang telah dilakukan.

Terdapat beberapa kecamatan dan kelurahan yang tidak sesuai antara lain

adalah Kecamatan Pangalengan yaitu terdapat di Kelurahan Wanasuka dan

Kelurahan Margamekar, Kecamatan Arjasari yaitu yang terdapat di Kelurahan

Batukarut dankelurahan Mangunjaya, Kecamatan Banjaran yaitu terdapat di

Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cangkuang yang terdapat di Kelurahan Nagrak,

dan Kecamatan Pameungpeuk yang terdapat di Kelurahan Bojongmanggu dan

Kelurahan Sukasari.

Oleh karena itu perlu dilakukan usulan-usulan konservasi terhadap lahan

kritis yang tidak biasa atau lebih mengarah kepada beberapa kecamatan dan

kelurahan yang memang terjadi penyalahgunaan terhadap rencana tata ruang yang

dapat memicu terjadi dan bertambah parahnya kondisi lahan kritis yang terdapat

di lokasi-lokasi tersebut. Tentunya dalam melakukan konservasi lahan kritis dan

menekan tingkat lahan kritis ini terhadap lokasi-lokasi yang dapat menganggu

sistem tata lahan dan air yang berpengaruh pada kondisi lingkungan di Sub DAS

Cisangkuy Citarum Hulu ini sangat perlu bantuan dari berbagai pihak atau

stakeholder yang terkait agar konservasi lahan kritis tersebut dapat berjalan

maksimal dan berpengaruh besar walaupun membutuhkan waktu yang panjang.

212

4.5 Usulan Konservasi Lahan Kritis di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy

Tabel 4.7Usulan Konservasi Lahan dan Strategi RTRW Kabupaten Bandung dalam Menekan Lahan Kritis

No. Fungsi Kawasan PenggunaanLahan

Lahan Kritis Usulan Konservasi LahanKritis

Strategi Pemanfaatan Lahandalam RTRW Kabupaten

Bandung 2007-2027TingkatKritis

Luas(Ha)

Persentase(%)

1 Kawasan Lindung Hutan

Tidak Kritis 6.976 67,97

Mempertahankan keseluruhanklasifiksi tidak kritis dengan luas6.976 Ha tersebut yangmerupakan kawasan hutan, jikaterdapat hutan rakyat makadilakukan pembatasan terhadappenebangan untuk pohon-pohontertentu.

Mempertahankan status, fungsidan kualitas kawasan lindung(dalam dan luar hutan) yang adamelalui upaya rehabilitasi,konservasi, dan pengelolaankawasan lindung dalam rangkamempertahankan fungsi lindung.

Mengarahkan secara bertahapkawasan-kawasan yangsesungguhnya sesuai untukkawasan lindung dan secarakriteria lokasi dan standar teknismemenuhi untuk ditetapkansebagai kawasan lindung padakawasan hutan di lokasi wilayahstudi.

Pelarangan kegiatan budidayapada kawasan lindungmencakup kawasan hutanlindung, hutan konservasi,kawasan rawan bencana gunungberapi dan kawasan rawangerakan tanah kecuali tidak

PotensialKritis 733 7,14

Mempertahankan/memantapkanfungsi lindung dari kawasanhutan lindung, pelaranganpenebangan pohon.

Agak Kritis 538 5,24

Mempertahankan kawasan hutandan menanam kembali beberapapohon agar tingkat kritis denganluas 538 Ha dapat berkurangtingkat kekritisannya dan menjadisatu tingkat lebih baik.

Kritis 3 0,03

Alternatif kegiatan yangdilakukan dengan cara vegetatifantara lain adalah penanamankembali (reboisasi) hutan sertapenegasan terhadap penebanganpohon oleh para petani atau jika

213

No. Fungsi Kawasan PenggunaanLahan

Lahan Kritis Usulan Konservasi LahanKritis

Strategi Pemanfaatan Lahandalam RTRW Kabupaten

Bandung 2007-2027TingkatKritis

Luas(Ha)

Persentase(%)

terdapat penggarap lahan hutanmilik negara agar lahan kritistersebut tidak bertambah luas danmenjadi lebih buruk, sehinggalahan yang berada di DesaMekarsari ini tidak berubahfungsi menjadi kawasanbudidaya.

mengganggu fungsi lindungkawasan tersebut.

Pengendalian kegiatan yangmempengaruhi fungsi DAS didaerah DAS Citarum Hulu.

Pengembangan danpemeliharaan taman hutan rayamelalui perlindungan fauna,satwa, dan ekosistem khasmelalui sistem zonasi untuktujuan ilmu pengetahuan,pendidikan, pariwisata, danrekreasi.

Kegiatan budidaya yangmengganggu dan atau terpaksamengkonversi kawasanberfungsi lindung, sesuai denganketentuan-ketentuan peraturanperundangan yang berlaku harusdikembalikan kepada fungsisemula.

Sangat Kritis - - -Semak Belukar Tidak Kritis - - -

PotensialKritis - - -

Agak Kritis 423 4,12

Mempertahankan kawasan hutanyang sebagian besar berada diKecamatan Arjasari, Banjaran,dan Cimaung ini dengan luas 423Ha, dan pelarangan terhadappenebangan hutan secaraberlebihan dengan aturan-aturantertentu sehingga lahan kritistersebut tidak menjadi luas.

Kritis 1.590 15,49

Alternatif kegiatan yangdilakukan dengan cara vegetatifantara lain adalah penanamankembali (reboisasi) hutan yangberada di sekitar wilayahKecamatan Arjasari, Banjaran,

214

No. Fungsi Kawasan PenggunaanLahan

Lahan Kritis Usulan Konservasi LahanKritis

Strategi Pemanfaatan Lahandalam RTRW Kabupaten

Bandung 2007-2027TingkatKritis

Luas(Ha)

Persentase(%)

Cimaung, dan Pangalenganseluas 200 Ha tiap tahun denganpenanaman populasi bibit pohonsebanyak + 50-60 bibit perhektar yang diupayakan dapatmeningkatnya tutupan vegetasipada lahan-lahan kritis sehinggalahan kritis di Sub DASCisangkuy untuk jangka waktubeberapa tahun ke depan dapatberkurang.

Sangat Kritis - - -Jumlah 10.264 100

2 KawasanBudidaya

Kebun/Perkebunan

Tidak Kritis 1.537 10,88

Adanya koordinasi masyarakatdiantaranya petani denganinstansi terkait, antara lain BalaiPengelolaan DAS, Dinas PU,Dinas Kehutanan, Balai BesarSumber Daya Air, Bappeda baikdari Provinsi maupun Kabupaten,khususnya Kabupaten Bandungdengan melakukan sosialisasidalam menjaga lahan pertanianbudidaya agar tidak lahan kritistersebut tidak meluas.

Pengembangan budidaya hutanproduksi dan pengembanganhutan tumpang sari untukpengembangan ekonomimasyarakat.

Intensifikasi pertanian,perbaikan saluran irigasi danbangunan irigasi lainnya,pengembangan pertanianorganik dan teknologi budidayayang berwawasan l ingkungan,dan pengendalian konversi lahantersebar hampir di seluruh

215

No. Fungsi Kawasan PenggunaanLahan

Lahan Kritis Usulan Konservasi LahanKritis

Strategi Pemanfaatan Lahandalam RTRW Kabupaten

Bandung 2007-2027TingkatKritis

Luas(Ha)

Persentase(%)

PotensialKritis 2.681 18,98

Pengembangan pertanian (farmdevelopment) di suatu wilayahpertanian atau perkebunan di SubDAS Cisangkuy yang memilikiklasifikasi tingkat kritis potensialkrits agar luas lahan kritistersebut tidak meluas denganmelakukan beberapa pelatihankepada kelompok tani yangdilakukan oleh pihak-pihak/instansi terkait diantaranyamelakukan pelestarian sumberdaya lahan dan air, usaha tanikonservasi, pengomposantanaman, teknik perbanyakantanaman, dan pembuatan bibitbersama.

Kecamatan yang memiliki lahanpertanian.

Peningkatan intensifikasipertanian, pengembangankomoditas bernilai ekonomis,penganekaragaman budidayatanaman tahunan, peningkatanproduktivitas lahan dengan multikultur, pengembangan budidayapertanian yang berfungsikonservasi pada kawasan lahankritis hampir di seluruhkecamatan.

Mengantisipasi perkembangankegiatan di masa mendatangyang juga dipengaruhi olehfaktor-faktor eksternal.

Di dalam kawasan lindungdilarang melakukan kegiatanbudidaya apapun, kecualipembangunan prasarana vitaldengan luas areal maksimum 2%dari luas kawasan lindung.

Di dalam kawasan non-hutanyang berfungsi lindungdiperbolehkan kegiatan budidaya

Agak Kritis 591 4,18

Menanam selasar atau tanamanyang memiliki sifat daya resaptinggi dan akar yang kuat dalammengurangi run-off dan dampakerosi tanah. Serta melakukanpenyuluhan atau sosialisai kepadapetani perkebunan yangumumnya di sub DAS Cisangkuyadalah perkebunan teh denganpihak/instansi terkait dalam

216

No. Fungsi Kawasan PenggunaanLahan

Lahan Kritis Usulan Konservasi LahanKritis

Strategi Pemanfaatan Lahandalam RTRW Kabupaten

Bandung 2007-2027TingkatKritis

Luas(Ha)

Persentase(%)

mengkonservasi sumber dayalahan yang umumnya berada disekitar wilayah KecamatanBanjaran dan KecamatanPangalengan.

secara terbatas dengan tetapmemelihara fungsi lindungkawasan dan wajibmelaksanakan upayaperlindungan terhadaplingkungan hidup.

Tidak diperkenankan adanyabangunan kecuali bangunanpenunjang unit produksiperkebunan seperti pabrik,gudang, pembibitan, perumahankaryawan dan AkomodasiWisata

Luas bangunan penunjangdibatasi sesuai hasil kajian detildengan mempertimbangkan dayadukung lingkungan.

Pemanfaatan air tanah dalam/sumur bor harus dikendalikansecara ketat sesuai peraturanyang berlaku.

Sistem Prasarana Drainase:- Koefisien pengaliran

permukaan (run off) melaluipembuatan sumur resapankolam retensi serta Ruang

Kritis 67 0,47

Membangun saluran pembuanganair di kawasan perkebunan yangberada di Desa Warnasari,Sukaluyu, dan Banjarsari. Danmenanam beberapa selasar gunamenahan dan menyerap air yangdatang secara berlebihan darihulu. Kemudian pihak/instansiyang bersangkutan memberikanpenyuluhan dan sosialisasikepada petani perkebunan dalammenjaga perkebunan yangumumnya merupakan perkebunanteh sehingga dapat meningkatkanproduktivitas lahan danmengurangi laju penambahanlahan kritis.

Sangat Kritis 23 0,16

Lahan kritis yang berlokasi diDesa Sukaluyu dengan luasan 23Ha perlu adanya peningkatansistem konservasi lahan dengancara menyempurnakan sistem

217

No. Fungsi Kawasan PenggunaanLahan

Lahan Kritis Usulan Konservasi LahanKritis

Strategi Pemanfaatan Lahandalam RTRW Kabupaten

Bandung 2007-2027TingkatKritis

Luas(Ha)

Persentase(%)

konservasi terasering sehinggalahan kritis tersebut dapatberkurang dan juga membangunrorak atau bangunan berupa gotsejajar dengan garis kontur yangberfungsi untuk menangkapaliran permukaan dan tanah yangtererosi.

Terbuka Hijau (RTH)- Harus mempertimbangkan

badan sungai yang adasebagai saluran penerima

- Perhitungan drainaseberdasarkan banjir 10tahunan

Untuk Air Bersih:- Pengambilan air baku

diutamakan dari airpermukaan

- Untuk meningkatkanrecharge air tanah dianjurkanmembuat sumur

- resapan terutama pada tanahyang stabil dan mempunyaidaya serap tinggi

- Perhitungan kebutuhan airbersih rata-rata 120 liter/orang/hari

Permukiman

Tidak Kritis 224 1,59

Dibangunnya fasilitas sarana danprasarana yang dapat menunjangfungsi perdesaan dalammempertahankan lahan kritistersebut.

PotensialKritis 183 1,30

Membatasi perkembangankawasan perkotaan di sub DASCisangkuy yaitu permukimanuntuk tidak meluas secaraekspansif dan tidak beraturan.

Agak Kritis 152 1,08

Menanam beberapa bibit tanamanatau pohon sebanyak 30 bibitpohon per hektar selama satutahun pada kawasan agak kritisyang berada di sekitarpermukiman sehingga didalamsuatu kawasan permukimantersebut terdapat RTH yangcukup dan dapat menurunkan

218

No. Fungsi Kawasan PenggunaanLahan

Lahan Kritis Usulan Konservasi LahanKritis

Strategi Pemanfaatan Lahandalam RTRW Kabupaten

Bandung 2007-2027TingkatKritis

Luas(Ha)

Persentase(%)

dampak yang diakibatkan olehadanya erosi tanah yangmenyebabkan lahan kritis.

Kritis 135 0,96

Relokasi/pemindahan pendudukterhadap beberapa pendudukyang berada di sekitar DesaBanjarsari, Margaluyu dan DesaSukaluyu ke wilayah yang layakdan lebih aman untuk dijadikantempat tinggal di sekitar wilayahpermukiman petani yang terdapatdi beberapa desa di KecamatanPangalengan. Hal ini dilakukansebagai upaya dalam menekanresiko bencana yang berada dikawasan permukiman yangumumnya diakibatkan olehadanya longsor atau gerakantanah.

Sangat Kritis 2 0,01

Sama halnya dengan tingkatankekritisan diatas, lahan yangmempunyai 2 Ha dan digunakansebagai permukiman yangumumnya dijadikan tempattinggal oleh petani perkebunanyang berada di Desa Sukaluyu,harus dilakukan relokasi

219

No. Fungsi Kawasan PenggunaanLahan

Lahan Kritis Usulan Konservasi LahanKritis

Strategi Pemanfaatan Lahandalam RTRW Kabupaten

Bandung 2007-2027TingkatKritis

Luas(Ha)

Persentase(%)

penduduk ke wilayah yang lebihaman di sekitar KecamatanPangalengan dan menghindariresioko bencana longsor.

Rumput/TanahKosong

Tidak Kritis - - -PotensialKritis - - -

Agak Kritis - - -Kritis - - -Sangat Kritis - - -

Sawah Irigasi

Tidak Kritis 1.543 10,93

Intensifikasi pertanian Penurunan ketergantungan

pada pupuk buatan Pencegahan konversi lahan

PotensialKritis 75 0,53 Intensifikasi pertanian

Pencegahan konversi lahan

Agak Kritis 21 0,15

Perbaikan saluran irigasi danbangunan irigasi lainnya

Penurunan ketergantunganpada pupuk buatan

Pencegahan konversi lahanKritis - - -Sangat Kritis - - -

Sawah TadahHujan Tidak Kritis 1.423 10,07

Intensifikasi pertanian Pencegahan konversi lahan Pengembangan budidaya di

220

No. Fungsi Kawasan PenggunaanLahan

Lahan Kritis Usulan Konservasi LahanKritis

Strategi Pemanfaatan Lahandalam RTRW Kabupaten

Bandung 2007-2027TingkatKritis

Luas(Ha)

Persentase(%)

kawasan lahan kritis

PotensialKritis 782 5,54

Intensifikasi pertanian Pencegahan konversi lahan Pengembangan budidaya di

kawasan lahan kritis

Agak Kritis 48 0,34

Membangun saluranpembuangan air dimanasaluran memiliki ukurantertentu yang dibuat tegaklurus kontur serta dilengkapidengan bangunan terjunanyang berfungsi menampungdan menyalurkan aliranpermukaan.

Menanam selasar atautanaman yang memiliki sifatdaya resap tinggi dan akaryang kuat dalam mengurangidampak erosi tanah.

Kritis - - -Sangat Kritis - - -

Tegalan/Ladang

Tidak Kritis 295 2,09

Diperkenakan adanya kegiatanbudidaya yang berada di wilayahtidak kritis yang umumnya beradadi sekitar KecamatanPangalengan Kabupaten Bandungdalam meningkatkan dan

221

No. Fungsi Kawasan PenggunaanLahan

Lahan Kritis Usulan Konservasi LahanKritis

Strategi Pemanfaatan Lahandalam RTRW Kabupaten

Bandung 2007-2027TingkatKritis

Luas(Ha)

Persentase(%)

mempertahankan kelestariankonservasi air dan tanah. Sertaperlu adanya dukungan dariinstansi yang bersangkutan dalammendukung usulan programkonservasi ini.

PotensialKritis 1.942 13,75

Pengembangan budidayatanaman keras dan buah-buahan,dan pengembangan unit usahapengolahan hasil pertanian padahutan rakyat tersebar hampir diseluruh kecamatan di Sub DASCisangkuy Citarum Hulu.

Agak Kritis 2.367 16,76

Luasan lahan krits yang beradapada penggunaan lahan tegalanini termasuk kedalam nilai atauluas yang terbilang besar yaitumempunyai luasan 2.367 Ha.Oleh karena itu perlu dilakukanpenanaman selasar atau tanamanyang memiliki sifat daya resaptinggi dan akar yang kuat dalammengurangi run-off dan dampakerosi tanah, yang merupakanpenyebab utama lahan kritis.Serta melakukan penyuluhan atausosialisai kepada masyarakat

222

No. Fungsi Kawasan PenggunaanLahan

Lahan Kritis Usulan Konservasi LahanKritis

Strategi Pemanfaatan Lahandalam RTRW Kabupaten

Bandung 2007-2027TingkatKritis

Luas(Ha)

Persentase(%)

yang berada di sub DASCisangkuy dengan pihak/instansiterkait dalam mengkonservasisumber daya lahan selain itupartisipasi/ keikutsertaan anggotamasyarakat lainnya dalammenekan dan mengurangi luaslahan kritis ini perludilibatkannya generasi muda dananak-anak sekolah dengan caramelakukan penanaman pohon disekitar wilayah KecamatanCangkuang, Arjasari, danKecamatan Pangalengan.

Kritis 34 0,24

Membangun suatu rorak/saluranbuntu yaitu bangunan berupagot/saluran buntu dengan ukurantertentu yang dibuat pada bidangolah teras dan sejajar garis konturyang berfungsi untukmenjebak/menangkap aliranpermukaan dan juga tanah yangtererosi.

Sangat Kritis - - -Jumlah 14.125 100

Sumber: Hasil Analisis, 2010

223

Beberapa penggunaan lahan antara lain hutan, semak belukar,

kebun/perkebunan, permukiman, dan tegalan ladang adalah penggunaan lahan

yang jumlah lahan kritis di tiap desa memiliki nilai lahan kritis termasuk ke dalam

tingkat kekritisannya sampai kritis bahkan sangat kritis. Di dalam penggunaan

lahan yang bersifat fungsi kawasan lindung antara lain hutan dan semak belukar

memiliki perbedaan masing-masing dalam luas dan tingkat kekrtitisannya, dalam

penggunaan lahan hutan tingkat kekeritisan yang paling terlihat adalah agak kritis

dengan luas 538 Ha dan persentase sebesar 5,24% maka perlu usulan konservasi

yaitu dengan cara mempertahankan kawasan hutan konservasi dengan menjaga

dan melestarikan ekosistem sekitar. Sedangkan untuk jenis penggunaan lahan

semak belukar memiliki tingkat kekritisan yang cukup tinggi yaitu termasuk

kedalam klasifikasi kritis dengan luas 1.590 Ha dan persentase sebesar 15,49%

dari total luas wilayah maka dari itu perlu usulan konservasi lahan yaitu adanya

kegiatan yang dilakukan dengan cara vegetatif antara lain adalah penanaman

kembali (reboisasi) hutan. Dengan beberapa usulan konservasi lahan di kawasan

lindung ini diharapkan kawasan lindung dengan jenis penggunaan lahan hutan dan

semak belukar dapat menekan tingkat kekritisan lahan yang ada dan menjadi lebih

baik kedepannya walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sedangakan untuk jenis penggunaan lahan berdasarkan fungsi kawasan

budidaya yang paling terlihat tingkat kekeritisannya ada pada penggunaan lahan

perkebunan dan tegalan/ladang. Jika pada penggunaan lahan perkebunan tingkat

kekritisan diantara tiga klasifikasi tingkat kritis antara lain agak kritis, kritis dan

sangat kritis tersebut yang paling besar adalah klasifikasi agak kritis dengan luas

591 Ha dan persentase sebesar 4,18% dan usulan konservasinya yaitu menanam

selasar atau tanaman yang memiliki sifat daya resap tinggi dan akar yang kuat

dalam mengurangi dampak erosi tanah. Kemudian untuk jenis penggunaan lahan

tegalan/ladang pada fungsi kawasan budidaya , tingkat kekrtisan yang cukup besar

yaitu klasifikasi agak kritis dengan luas 2.367 Ha dan persentase sebesar 16,76%

dari total luas lahan keseluruhan, dengan nilai kritis yang cukup besar ini maka

dari itu diperlukan usulan konservasi yaitu dengan cara membangun saluran

pembuangan air dimana saluran memiliki ukuran tertentu yang dibuat tegak lurus

224

kontur serta dilengkapi dengan bangunan terjunan yang berfungsi menampung

dan menyalurkan aliran permukaan, sehingga diharapkan tingkat kekritisan pada

penggunaan lahan tegalan/ladang ini dapat berkurang menjadi lebih baik atau

menjadi tingkat kekritisan dengan klasifikasi potensial kritis.

Usulan-usulan tersebut yang merupakan konservasi lahan dalam menekan

suatu tingkat kekritisan agar tingkat kekritisan tersebut dapat berkurang atau

setidaknya menjadi satu tingkat lebih baik, jika disuatu lahan terdapat kondisi

dengan klasifikasi sangat kritis diharapkan menjadi klasifikasi kritis atau menjadi

kondisi agak kritis, serta dengan adanya Kebijakan RTRW Kabupaten Bandung

terhadap wilayah-wilayah yang ada di Sub DAS Cisangkuy Citarum Hulu dapat

menjadi penunjang dalam membantu usulan konservasi lahan.

Dalam pengembangan wilayah tentunya sangat disarankan agar lahan-

lahan yang kritis tapi dapat dioptimalkan dengan adanya konservasi tanah atau

lahan dimana konservasi yang dilakukan adalah bentuk atau upaya agar beberapa

kawasan dapat berpengaruh terhadap keseimbangan lingkungan tata ruang yang

ada di Sub DAS Cisangkuy Citarum Hulu dalam mendukung suatu pembangunan

yang berkelanjutan. Selain itu perlu juga bantuan dari stakeholder terkait antara

lain penduduk/petani, pihak swasta dan pemerintah dalam menjalankan usulan

konservasi lahan tersebut.