12 langkah & 12 tradisi NA

Post on 08-Jul-2015

2.030 views 1 download

Transcript of 12 langkah & 12 tradisi NA

NA (Narcotics Anonymous)&

12 STEPSby :

Musa Ferry Hutauruk

DEFINISI……

NA adalah suatu perkumpulan persaudaraan (pria/wanita) yang didasari kebersamaan dalam berbagi pengalaman, kekuatan dan harapan untuk mencari penyelesaian mengenai permasalahan mereka akan ketergantungannya terhadap drugs

SEJARAH….

• Sebelum NA, pertama kali didirikan AA (Alcoholic Anonymous) pada tahun 1935 di Akron, Ohio (USA).

• Pendiri AA : Dr. Bill dan Bob (keduanya adalah alcoholic).

• NA pertama kali didirikan tahun 1947 di Los Angeles, California (USA).

PROGRAM YANG DITERAPKAN

• 12 Langkah : suatu metode dipakai untuk membantu para pecandu dalam proses pemulihan berisikan langkah-langkah dalam menggambarkan sikap dan aktifitas mereka untuk mencapai kewarasan.

• 12 Tradisi : suatu tradisi yang dipakai dalam proses bertahan dan berkembangnya kelompok untuk mencapai kekuatan dan kebersamaan.

…LANJUTAN PROGRAM…

• 24 Hours Program : suatu metode yang digunakan untuk membantu para pecandu agar tidak menggunakan atau tidak melakukan pemakaiannya lagi dalam beraktivitas dan bersikap dalam satu hari.

SYARAT UTAMA KEANGGOTAAN

….keinginan yang kuat untuk berhenti menggunakan

drugs/alkohol….

12 STEPS NA (NARCOTICS ANONYMOUS)

1. Kita mengakui bahwa kita tidak berdaya terhadap adiksi kita sehingga hidup kita menjadi tidak terkendali.

Prinsip: Ketidak-jujuran Kejujuran

Nilai Spiritual : Honesty, Open Minded, Willingness, Humility, Acceptance, Surrender

1. Kita tiba pada keyakinan bahwa ada kekuatan yang lebih besar dari diri kita sendiri yang mampu mengembalikan kita pada kewarasan.

Prinsip: Keputusasaan HarapanNilai Spiritual : Hope, Keyakinan, Kekuatan Yang Lebih Besar, Open Minded, Kesediaan, Kepercayaan, Humility

1. Kita membuat keputusan untuk mengalihkan niat dan kehidupan kita kepada kasih Tuhan sebagaimana kita memahami Tuhan.

Prinsip: Ketakutan Keyakinan

NIlai Spiritual : Penyerahan / Turning it Over, Kesediaan, Keyakinan, Komitmen, Making Decision, Self-Will

1. Kita membuat inventaris moral diri kita sendiri secara penuh, seluruh dan tanpa rasa gentar.

Prinsip: Kepengecutan Keberanian

Nilai Spiritual : Keberanian, Kejujuran, Keterbukaan

1. Kita mengakui kepada Tuhan, kepada diri kita sendiri, serta kepada seorang manusia lainnya, setepat mungkin sifat dari kesalahan-kesalahan kita.

Prinsip: Menghindar Integritas Diri

Nilai Spiritual : Kepercayaan, Keberanian, Kejujuran Diri / Pengakuan, Komitmen

1. Kita menjadi siap secara penuh agar Tuhan menyingkirkan semua kecacatan karakter kita.

Prinsip: Hasrat Pribadi Keterbukaan & Ketersediaan

Nilai Spiritual : Komitmen, Ketekunan, Ketersedian, Keyakinan, Kepercayaan , Penerimaan Diri

1. Kita dengan rendah hati memintaNya untuk menyingkirkan kelemahan-kelemahan kita.

Prinsip: Keangkuhan Kerendahhatian

Nilai Spiritual : Penyerahan, Kepercayaan, Keyakinan, Kesabaran, Kerendahan hati

1. Kita membuat daftar orang-orang yang telah kita sakiti dan menyiapkan diri untuk menebusnya kepada mereka semua.

Prinsip: Kebencian Memaafkan

Nilai Spiritual : Kejujuran, Keberanian, Ketersedian, Kasih yang sabar

1. Kita menebus kesalahan kita secara langsung kepada orang-orang tersebut bilamana memungkinkan, kecuali bila melakukannya akan justru melukai mereka atau orang lain.

Prinsip: Tidak Bertanggungjawab Bertanggungjawab

Nilai Spiritual : Kerendahan hati, Kasih sayang, Pengampunan, Responsibility

1. Kita secara terus menerus melakukan inventaris pribadi kita dan bilamana kita bersalah, segera mengakui kesalahan kita.

Prinsip: Kemalasan Disiplin

Nilai Spiritual : Disiplin diri, Kejujuran, Integritas

1. Kita melakukan pencarian doa dan meditasi untuk memperbaiki kontak sadar kita dengan Tuhan sebagaimana kita memahami Tuhan, berdoa hanya untuk mengetahui niatan Tuhan atas diri kita dan kekuatan untuk melaksanakannya.

Prinsip: Ketidaksabaran Kesabaran

Nilai Spiritual : Komitmen, Kerendahan hati, Keberanian, Keyakinan

• Setelah memperoleh pencerahan pribadi sebagai akibat dari langkah-langkah ini, kita mencoba untuk membawa pesan ini kepada para pecandu, dan untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam semua urusan keseharian kita.

Prinsip: Keegoisan dan Mementingkan Diri Sendiri Cinta Kasih

Nilai Spiritual : Cinta tanpa syarat, Ketidak-egoisan, Ketangguhan.

12 TRADISINA (NARCOTIC ANONYMOUS)

1. Kesejahteraan kita bersama harus dinomor-satukan diatas yang lainnya ; kemajuan pribadi tergantung pada kesatuan kita.

1. Demi kepentingan kelompok, hanya ada satu otoritas utama yakni Tuhan yang Maha Pengasih sebagaimana Tuhan mengekspresikan diriNya melalui hati nurani kelompok. Pemimpin kita adalah pelayan terpercaya Tuhan. Mereka tidak memerintah.

1. Satu-satunya prasyarat keanggotaan adalah keinginan sungguh-sungguh untuk berhenti menggunakan zat adiktif.

Setiap kelompok harus memiliki otonomi, kecuali dalam hal yang dapat mempengaruhi kelompok lain atau NA sebagai keseluruhan.

1. Setiap kelompok hanya mempunyai satu tujuan utama – membawa pesan penyembuhan bagi pecandu yang masih menderita.

1. Kelompok kami tidak selayaknya memberikan dukungan keuangan, meminjamkan nama kelompok kepada usaha bisnis guna menghindari masalah dengan uang, kepemilikan, properti dan prestise yang dapat mengalihkan fokus utama kita dari tujuan spiritual kita bersama.

1. Setiap kelompok harus mendukung dirinya sendiri secara finansial, menolak dana dari luar.

1. Pekerjaan step ke-12 harus selalu dan selamanya bersifat nonprofesional, namun pusat pelayanan kita dapat mempekerjakan staff khusus.

1. Kelompok kita tidak selayaknya diorganisir sedemikian rupa, namun kita boleh membentuk dewan pelayanan atau panitia yang langsung bertanggung jawab kepada kelompok yang mereka layani.

1. Kelompok tidak mempunyai pendapat berkaitan dengan masalah diluar, sehingga nama kita sebagai kelompok tidak akan ditarik kedalam kontroversi publik.

Hubungan masyarakat kita dilandaskan pada ketertarikan dan bukan promosi. Kita perlu mempertahankan Anonimitas pribadi pada taraf massa media radio, televisi dan film. Kita perlu melindungi kebutuhan Anonimitas semua anggota keluarga kita.

Anonimitas adalah landasan spiritual semua tradisi keluarga dan persaudaraan kita, selalu mengingatkan kita untuk meletakkan prinsip diatas pribadi-pribadi.