12- distribusi pendapatan dan gizi -...

Post on 13-Jun-2019

239 views 0 download

Transcript of 12- distribusi pendapatan dan gizi -...

DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN GIZI

By : Suyatno, Ir. MKes

Office : Dept. of Public Health Nutrition, Faculty of Public Health

Diponegoro University, Semarang

Contact : 081-22815730 / 024-70251915

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 2

Keterkaitan Pendapatan & Gizi

�Pendapatan mempengaruhi konsumsi danGizi

�Besar pendapatan akan menentukan:

� akses pangan secara ekonomi

� data beli pangan

� jumlah dan kualitas pangan

�Distribusi pendapatan yang baik akan mengurangi kesenjangan ekonomi antarkeluarga sehingga akan mengurangikesenjangan gizi.

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 3

Pengertian Pendapatan

• Pendapatan pribadi: sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh seseorang.

• Pendapatan rumahtangga: sebagai semua jenis pendapatan yang diterima oleh seluruhanggota rumahtangga.

• Pendapatan Disposebel: apabila pendapatan pribadi dikurangi dengan pajak yang harus dibayarkan oleh para penerima pendapatan.– Atau pendapatan yang dapat digunakan oleh para penerima pendapatan untuk membelibarang atau jasa yang diinginkan.

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 4

• Di negara-negara yang perekonomiannyasudah sangat maju (Belanda, Inggris, Jermandan USA), perhitungan pendapatan (nasional) berdasarkan: pengeluaran.

• Dalam penelitian:– Jika seseorang memiliki income tetap maka

pertanyaan tentang besarnya pendapatan dapat terjawab dengan baik

– untuk mereka yang memiliki pendapatan tidak tetap bisa didekati dengan besarnya pengeluaran

– untuk mereka yang berwirausaha harus dibedakanpendapatan bersih dengan pendapatan kotor(omset)

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 5

Apa itu Pengeluaran?

Dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

� Pengeluaran konsumsi : – nilai pembelanjaan yang dilakukan oleh

rumahtangga untuk membeli berbagai jenis kebutuhan (membeli barang dan jasa untuk memuaskan keinginan dan menggunakan barangtersebut) dalam satu tahun tertentu,

– misal: untuk membeli makanan, pakaian, membayarsewa rumah dan membeli kendaraan, dll.

� Pengeluaran investasi dan tabungan: – pembelanjaan untuk sesuatu yang dapat memberi

nilai tambah atau keuntungan,

– misal: untuk membeli rumah, tanah dll.

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 6

Pemanfaatan Pendapatan olehRumahtangga

�Dalam ekonomi pangan, yang terpenting:

� berapa jumlah/persentase untuk konsumsi/belanja pangan.

� bagaimana distribusi pendapatan dan pangan.

�Hukum Engel : “the proportion of a family’s

budget devoted to food declines as the familiy’sincome increase”

Persentase pengeluaran rumahtangga yang dibelanjakan untuk pangan akan semakin berkurang dengan meningkatnya pendapatan.

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 7

• Hukum Engel:

– elastisitas permintaan pangan relatif besarpada kelompok rumahtanggaberpendapatan rendah, kemudianelastisitas permintaan menurun sampaitingkat yang rendah pada kelompokberpendapatan tinggi

(“the income elasticity of demand for food is less than one”).

– Penyebab berlakunya hukum Engel adalah:“the limited capacity of human stamach”

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 8

�Hukum Bennett :

� the ‘starchy staple ratio’ declines as houshold income increase as the consumer diversifies the food consumption bundle to include higher-priced calories.

� Persentase bahan pangan pokok berpatidalam konsumsi pangan rumahtanggasemakin berkurang dengan meningkatnyapendapatan rumahtangga dan cenderungberalih pada pangan yang berenergimahal.

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 9

Argumentasi Bennett:

• Karena pangan pokok berpati jumlah substitusinya sedikit dan jumlah konsumsinya terbatas disebabkan oleh kemampuan manusia terbatas secarafisiologis

• Karena adanya keinginan manusia yang universal untuk memperoleh bahanmakanan yang bervariasi dan berproteintinggi, serta permintaan gula

Hukum Houthakker : “the average quality of food calories (measured by prices) rises with incomes”

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 10

The figure is drawn in logarithms to illustrate elasticities.(log) Food Quality = (log) food expenditure – (log) food

quantity

Food ConsumptionFood expenditure

(Engel’s low)

Food quantity(calories)(Bennet’s low)

Food Quality

Starchy staples

(calories)

Household income

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 11

HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN DENGAN KONSUMSI KALORI

Note: Solid lines indicate consumption patterns before a subsidy on dried cassava; dotted lines indicate consumption patterns after a subsidy on dried cassava. The shaded areas indicate increases incalorie intake after the subsidy.

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 12

Distribusi Konsumsi dan Ketersediaan pangan

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

Ener

gy In

take

(kc

al/c

ap/d

ay)

<150000 15000-19999

20000-29999

30000-39999

40000-59999

60000-79999

80000-99999

100000-149999

150000-199999

200000-299999

> 300000 Average

Expenditure Group (Rp/cap/month)

Urban Rural Urban + Rural

Gambar. Rataan Konsumsi Energi menurut Pendapatan da n Wilayah(SUSENAS 1999)

Angka Kecukupan Energy (2200 Kcal/kap/hr)

• Kecukupan energi kelompok menengah ke bawah belum tercu kupi• Proporsi rumah tangga defisit energi tingkat berat (<70% AKG) cukup tinggi,

bervariasi antar propinsi

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 13

Distribusi pendapatan dan gizi

Distribusi bedakan menjadi dua:

• Distribusi Personal (distribusi ukuran): digunakan untuk melihat pembagian pendapatan per kapita dari total pendapatan, biasanyadikelompokkan menurut kelas pendapatan, menurutwilayah, profesi, pendidikan dan waktu.

• Distribusi fungsional :

digunakan sebagai alat analisis untuk melihatpembagian pendapatan suatu wilayah berdasarkansumber-sumber pendapatan atau faktor produksi, misal: berapa persen andil sektor perdagangan dalamGNP nasional dll

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 14

�Distribusi pendapatan pada rumahtangga yang tidak merata menimbulkankesenjangan dalam pendapatan dan konsumsi pangan/gizi:

�Kesenjangan pendapatan yang tinggi menunjukkan ada masyarakat yang berpendapatan tinggi dan ada masyarakat yang berpendapatan rendah, sehingga dapat meningkatkan kesenjangan sosialdan konsumsi.

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 15

Hubungankesenjangan pendapatan-konsumsi-sosial

KESENJANGANPENDAPATAN

KESENJANGANKONSUMSI

KESENJANGANSOSIAL

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 16

Berdasarkan distribusi pendapatan personal :

�Pareto : semakin tinggi pendapatan semakin kecil peluang kelompok masyarakat untuk mencapainya.

�Corrado Gini : semakin rendah pendapatan, semakin banyak jumlah penerima pendapatan

�Conrad Lorenz: menggambarkan distribusisecara grafis, pada sumbu horisontaldigambarkan persentase komulatif penerimapendapatan dan pada sumbu vertikaldigambarkan persentase komulatif pendapatan yang diterima. Dapat membandingkanberbagai wilayah dan waktu, serta pengaruh berbagai variabel terhadap distribusi.

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 17

Penyebab kesenjanganPendapatan dan gizi

Menurut Procovicth disebabkan:

�pertumbuhan ekonomi

�pertumbuhan penduduk

�perkembangan kota dan desa

Sebab utama kesenjangan distribusi:

�Konsentrasi kekayaan pada kelompok atas

�Kurang efektifnya pajak progresif dan subsidi

�Terjadinya akumulasi kepemilikan modal

�Aspek kualitas sumberdaya manusia

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 18

Mengukur besarnya kesenjangan

Ukuran kesenjangan pendapatan dan konsumsi dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

�Metode statistik murni: simpang baku, koefisien variasi, ukuran selang (desil, kuantil, kuartil, persentil dll)

�Metode Grafik: kurva Lorenz

�Metode Gabungan: bilangan Gini dan Kuznetsindeks

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 19

Mengukur Kesenjangan:Metode Statistik Murni

A. Simpang Baku (Sx)

Simpang baku adalah akar pangkat 2 darivarian

Sx = Sx/√n

Dimana: Sx : simpang baku

Sx : simpang baku rata-rata

n : jumlah sampel

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 20

Untuk mengetahui ada tidaknya kesenjangandigunakan t-test:

Dimana : th = t hitung

Ii = pendapatan atau intake individu

I = Rata-rata pendapatan atau rata-

rata intake

= simpang baku rata-rata

Jika: t-hitung < t-tabel maka tidak terjadi

kesenjangan

Sxth = Ii – I

Sx

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 21

Contoh:

Hasil survei konsumsi di sebuah keluargadengan 4 anggota keluarga diperoleh hasilseperti di tabel berikut. Pertanyaannya: apakahterdapat kesenjangan konsumsi energi di antaraanggota keluarga ?

No Konsumsi Kebutuhan TKE(kkal) (kkal) (%)

1. 2119 2228 95,1

2. 1479 2038 72,9

3. 847 879 96,4

4. 712 990 71,9

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 22

Penyelesaian:

Dari tabel dapat dihitung Rata-rata tingkatkonsumsi: 84,1 %, Sx = 13,5 dan Sx = 6,75, dan t-tabel = 3,182 (lihat di tabel t untuk n-1)

No TKE (%) T-hitung Kesimpulan

1. 95,1 1,65 t-hit < t-tabel2. 72,9 1,65 t-hit < t-tabel3. 96,4 1,81 t-hit < t-tabel4. 71,9 1,82 t-hit < t-tabel

Dengan demikian dalam keluarga tersebut tidakdijumpai adanya kesenjangan konsumsi energidi antara anggota keluarga

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 23

B. Koefisien Variasi (KV)

yaitu dengan menggunakan rasio simpang bakurata-rata pendapatan atau intake gizi padakelompok yang diteliti terhadap rata-rata pendapatan atau rata-rata intake gizi.

Dimana:

= simpang baku rata-rata

= pendapatan/intake rata-rata

Distribusi tidak senjang jika: KV < 10 %

Mengukur Kesenjangan:Metode Statistik Murni

SxI

ISxKV = x 100 %

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 24

Contoh: Tingkat konsumsi energi 4 anggota dalamsebuah keluarga adalah sebagai berikut:

No TKE (%)

1. 95,1

2. 72,93. 96,44. 71,9

Dari tabel dapat dihitung:− Rata-rata tingkat konsumsi: 84,1 % − Sx = 13,5 − Sx rata-rata = 6,75− KV = 6,75/84,1 x 100% = 8,03 %

Kesimpulan : tidak senjang, krn KV < 10 %

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 25

C. Ukuran Selang, Desil dll– Ukuran selang : contoh spt di SUSENAS

– Ukuran kuantil : dibagi lima kelompoksetelah data diurutkan/sort

– Ukuran kuartil : dibagi empat kelompoksetelah data diurutkan/sort

– Ukuran desil : dibagi sepuluh kelompoksetelah data diurutkan/sort

– Ukuran persentil : dibagi 100 kelompoksetelah data diurutkan/sort

Mengukur Kesenjangan:Metode Statistik Murni

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 26

Contoh:

Menurut Kuznets:− kesenjangan tinggi jika 10 % kelompok teratas

menerima lebih dari 40 % pendapatan total.

Ahluwalia/Bank Dunia:− Kesenjangan tinggi jika 40 % kelompok

terbawah menerima <12 % total pendapatan− Kesenjangan sedang jika 40 % kelompok

terbawah menerima 12-17 % total pendapatan− Kesenjangan rendah jika 40 % kelompok

terbawah menerima lebih dari 17 % total pendapatan

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 27

10010.000.000Jumlah10010015.01.500.00010020

13.51.350.0001971.512.01.200.0009018

10.41.040.0001749.149.17.0700.0008016

5.9590.0001536.25.0500.0007014

4.2420.0001327.027.03.7370.0006012

3.3330.0001120.03.0300.0005010

2.8280.000914.214.22.7270.000408

2.5250.00079.02.3230.000306

2.1210.00054.64.61.8180.000204

1.3130.00031.50.990.000102

0.660.0001DesilKuantil(%)(Rp)

Persentase KomulatifPendapatan diterima

Pendapatan diterima (I)PenerimaPendapatan(% komulatif)

No

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 28

Kurva Laurenz:

– Kurva yang menggambarkan persenkomulatif penerima pendapatan danpersen komulatif pendapatan yang diterima

– Kesenjangan diukur dari jarak kurvaLaurenz dengan garis kesamarataan

– Kesenjangan tinggi jika jarak antarakurva Laurenz dengan gariskesamarataan semakin jauh

Mengukur Kesenjangan:Metode Grafik

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 29

100 %

100 %

0 %Penerima

Pendapatan

Gariskesa

marataan

Kurva Lauren

zKesenjangan

A’

A

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 30

A. Bilangan Gini:

– Didasarkan pada kurva Laurenz

– Angka berkisar 0 - 1

– Kriteria kesenjangan:

• 0.50 – 0.70 = kesenjangan tinggi

• >0.35 – <0.5 = kesenjangan sedang

• 0.20 – 0.35 = kesenjangan rendah

– Perhitungan angka Gini ada 3 cara, yaitu: Gini ratio, Bilangan Gini dan PendekatanIntegral

Mengukur Kesenjangan:Metode Gabungan

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 31

1. Gini Ratio (G)

Rumus: G = A’/A Dimana : A’ adalah area antara kurva Laurenz dan

garis kesamarataan

100 %

100 %

0 % Penerima

Pendapatan

Gariskesa

marataan

Kurva Lauren

zA’

A

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 32

2. Bilangan Gini (G)

Rumus (I) :

G = ∑ Pi . Ii+1 - ∑ Pi+1 . Ii

Dimana :

Pi = persen komulatif penerimapendapatan ke-i

Ii = persen komulatif pendapatan yang diterima kelompok ke-I

k = kelompok penerima pendapatan

1 1

kk

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 33

Contoh: Perhitungan Bilangan Gini I

∑ PPPPi i i i . I. I. I. Ii+1 i+1 i+1 i+1 ∑ PPPPi+1i+1i+1i+1 . I. I. I. Iiiii

• k1 ….. 0.1 x 0.046 = 0.0046 …… 0.2 x 0.015 = 0.003

• k2 ….. 0.2 x 0.09 = 0.018 …… 0.3 x 0.046 = 0.0138

• k3 ….. 0.3 x 0.142 = 0.0426 …… 0.4 x 0.09 = 0.036

• k4 ….. 0.4 x 0.2 = 0.08 …… 0.5 x 0.142 = 0.071

• k5 ….. 0.5 x 0.27 = 0.135 …… 0.6 x 0.2 = 0.12

• k6 ….. 0.6 x 0.362 = 0.2172 …… 0.7 x 0.27 = 0.189

• k7 ….. 0.7 x 0.491 = 0.3437 …… 0.8 x 0.362 = 0.2896

• k8 ….. 0.8 x 0.715 = 0.572 …… 0.9 x 0.491 = 0.4419

• k9 ….. 0.9 x 1.0 = 0.9 …… 1.0 x 0.715 = 0.715

• K10.... 1.0 x 0.0 = 0 .

G = 2.3131 - 1.8793

= 0.4338

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 34

10010.000.000Jumlah10010015.01.500.00010020(k-

10)

13.51.350.0001971.512.01.200.0009018 (k-9)

10.41.040.0001749.149.17.0700.0008016 (k-8)

5.9590.0001536.25.0500.0007014(k-7)

4.2420.0001327.027.03.7370.0006012(k-6)

3.3330.0001120.03.0300.0005010 (k-5)

2.8280.000914.214.22.7270.000408 (k-4)

2.5250.00079.02.3230.000306 (k-3)

2.1210.00054.64.61.8180.000204 (k-2)

1.3130.00031.50.990.000102 (k-1)

0.660.0001DesilKuantil(%)(Rp)

Persentase KomulatifPendapatan diterima

Pendapatan diterima (I)PenerimaPendapatan(% komulatif)

No (k)

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 35

2. Bilangan Gini (G)

Rumus (II) :

G = 1 - ∑ Pi (Ii +Ii -1)

Dimana :

Pi = persen penerima pendapatankelompok ke-i

Ii = persen komulatif pendapatan yang diterima kelompok ke-I

k = kelompok penerima pendapatan

1

k

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 36

Contoh: Perhitungan Bilangan Gini II

G = 1 - ∑ Pi (Ii +Ii -1)

• k1 ….. 0.1 (0.015 + 0 ) • k2 ….. 0.1 (0.046 + 0.015) • k3 ….. 0.1 (0.09 + 0.046) • k4 ….. 0.1 (0.142 + 0.09)• k5 ….. 0.1 (0.2 + 0.142) • k6 ….. 0.1 (0.27 + 0.2 )• k7 ….. 0.1 (0.362 + 0.27) • k8 ….. 0.1 (0.491 + 0.362) • k9 ….. 0.1 (0.715 + 0.491) • K10.... 0.1 (1.0 + 0.715)

G = 1 - 0.5662 = 0.4338

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 37

10010.000.000Jumlah10010015.01.500.0001020(k-

10)

13.51.350.0001971.512.01.200.0001018 (k-9)

10.41.040.0001749.149.17.0700.0001016 (k-8)

5.9590.0001536.25.0500.0001014 (k-7)

4.2420.0001327.027.03.7370.0001012 (k-6)

3.3330.0001120.03.0300.0001010 (k-5)

2.8280.000914.214.22.7270.000108 (k-4)

2.5250.00079.02.3230.000106 (k-3)

2.1210.00054.64.61.8180.000104 (k-2)

1.3130.00031.50.990.000102 (k-1)

0.660.0001DesilKuantil(%)(Rp)

Persentase KomulatifPendapatan diterima

Pendapatan diterima (I)PenerimaPendapatan

(%)No (k)

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 38

B. Kuznets Index:

– Rumus : KI = ∑ Pi - Ii – Dimana:

• k= jumlah kelompok penerima pendapatan

• Pi = persen penerima pendapatan kelp ke-i

• Ii = persen pendapatan yg diterima kelp ke-i

– Kriteria :

• Jika k=5 (kuartil) : nilai KI berkisar 0 – 1,6

• Jika k=10 (desil) : nilai KI berkisar 0 -1,8

Mengukur Kesenjangan:Metode Gabungan

1

k

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 39

Contoh: Perhitungan Kuznets Index berdasarkan data di hal 26 dengan

Rumus II

KI = ∑ Pi - Ii

• k1 ….. 0.1 – 0,015 = 0,085 • k2 ….. 0.1 – 0,031 = 0,069 • k3 ….. 0.1 – 0,044 = 0,056• k4 ….. 0.1 – 0,052 = 0,048• k5 ….. 0.1 – 0,058 = 0,042• k6 ….. 0.1 – 0,07 = 0,03• k7 ….. 0.1 – 0,092 = 0,008• k8 ….. 0.1 – 0,129 = 0,029• k9 ….. 0.1 – 0,224 = 0,124• K10.... 0.1 – 0,285 = 0,185

KI = 0,676

1

k

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 40

10010.000.000Jumlah

28.5(K-10)15.01.500.0001020(k-10)

13.51.350.00019

22.4(k-9)12.01.200.0001018 (k-9)

10.41.040.00017

12.9(k-8)7.0700.0001016 (k-8)

5.9590.00015

9.2(k-7)5.0500.0001014 (k-7)

4.2420.00013

7.0(k-6)3.7370.0001012 (k-6)

3.3330.00011

5.8(k-5)3.0300.0001010 (k-5)

2.8280.0009

5.2(k-4)2.7270.000108 (k-4)

2.5250.0007

4.4(k-3)2.3230.000106 (k-3)

2.1210.0005

3.1(k-2)1.8180.000104 (k-2)

1.3130.0003

1.5(k-1)0.990.000102 (k-1)

0.660.0001

Desil(k)(%)(Rp)

PersentasePendapatan diterima

Pendapatan diterima (I)PenerimaPendapatan

(%)No (k)

Suyatno - FKM UNDIP Semarang 41

C. Oshima Index:

– Rumus : OI = 1/1,8 ∑ Pi - Ii– Dimana:

• Pi = persen penerima pendapatan kelp ke-i

• Ii = persen pendapatan yg diterima kelp ke-i

• 10 = jumlah kelompok (desil)

• 1,8 = KI tertinggi untuk ukuran desil

Mengukur Kesenjangan:Metode Gabungan

1

10