ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

52
ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI DI INDONESIA PERIODE 2007-2012 Oleh : GALAXI CHRISAMBA NIM : 222011003 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMI PROGRAM STUDI : ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Transcript of ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

Page 1: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI

PENDAPATAN 33 PROVINSI DI INDONESIA

PERIODE 2007-2012

Oleh :

GALAXI CHRISAMBA

NIM : 222011003

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMI

PROGRAM STUDI : ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …
Page 3: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …
Page 4: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

ii

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Jalan Diponegoro 52-60

Salatiga 50711 – Indonesia

Telp. (0298) 321212, 311881

Fax. (0298) 321433, 311881

Email : [email protected]

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA

Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a : Galaxi Chrisamba

N I M : 222011003

Program Studi : Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kertas kerja:

Judul : Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan 33

Provinsi di Indonesia Periode 2007-2012

Pembimbing : Birgitta Dian Saraswati, SE, MSi

Tanggal di uji : 22 Mei 2015

adalah benar-benar hasil karya saya.

Di dalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan

atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam

bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan

saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan

menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,

saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk

pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Salatiga, 11 Maret 2015

Yang memberi pernyataan

Galaxi Chrisamba

Page 5: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

iii

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI

PENDAPATAN 33 PROVINSI DI INDONESIA

PERIODE 2007-2012

Oleh :

GALAXI CHRISAMBA

NIM : 222011003

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMI

PROGRAM STUDI : ILMU EKONOMI

Disetujui oleh :

Birgitta Dian Saraswati, SE,MSi

Pembimbing

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 6: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Tuhanmu tak akan memberi ular beracun pada mereka yang minta roti.

2. Janganlah berdoa agar tidak mempunyai masalah, tapi berdoalah agar

menjadi pribadi yang kuat karena tidak akan ada orang yang hidup tanpa masalah.

3. Hal yang terpenting bukanlah seberapa cepat kita lulus, tetapi seberapa

cepat kita bisa berguna bagi banyak orang setelah kita lulus.

Page 7: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus yang telah mengajari saya bahwa mustahil dapat mencapai

semua mimpi dengan mengandalkan kerja keras diri sendiri tanpa berserah

kepadaNya.

2. Kedua orang tuaku, Bapak Sukadarisno dan Ibu Tandangsih Pancaningrum

yang telah melupakan kelelahannya bekerja hanya agar anaknya ini lulus

tepat waktu.

3. Kakakku Brama Sabatha dan Adikku Giga Lazuardi yang tetap bisa bercanda

ria denganku dengan kondisi hidup sesulit apapun.

4. Ibu Birgitta Dian Saraswati yang telah menjadi ibu kedua bagi saya selama

berada di Salatiga ini.

5. Sahabat saya Rendika Dirgananda yang selalu membanggakan saya ketika

banyak seseorang bertanya kelebihan apa yang saya punya.

6. Semua teman angkatan 2011 yang luar biasa.

7. Semua teman Kos Gang Salak 50 E yang selalu bertanya “ kapan ujian?”

sehingga saya selalu bersemangat.

8. Rekening Sahabat IE, yang selalu membantu saya dalam hal finansial.

Page 8: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

vi

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI

PENDAPATAN 33 PROVINSI DI INDONESIA

PERIODE 2007-2012

Abstract

This study aims to determine the factors that influence the unequality distribution

of income in Indonesia. This study uses panel data with the time of year during the

period 2007-2012 and cross section 33 provinces in Indonesia. Through the fixed

effect estimation model result that inflation is negative and significant effect on

the unequality distribution of income and education while government spending

and a significant positive effect on the unequality distribution of income.

Keywords : Inflation, education, goverment spending, fixed effect

Page 9: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

vii

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI

PENDAPATAN 33 PROVINSI DI INDONESIA

PERIODE 2007-2012

Saripati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan

metode data panel dengan perode waktu tahun 2007-2012 dan cross section 33

provinsi di Indonesia. Melalui model estimasi fixed effect diperoleh hasil bahwa

inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ketimpangan distribusi

pendapatan sedangkan pendidikan dan pengeluaran pemerintah berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan.

Kata kunci : Inflasi, Pendidikan, pengeluaran pemerintah, fixed effect

Page 10: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Ketimpangan

Distribusi Pendapatan di Indonesia 33 Provinsi di Indonesia Periode 2007-2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana

di Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomika dan

Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan,

bimbingan, masukan, kritikan, saran dari banyak pihak yang sangat berarti bagi

penulis. Maka pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Tuhan Yesus yang telah memberkati dan menguatkan saya untuk

menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Birgitta Dian Saraswati selaku dosen pembimbing yang telah

dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan

pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran

yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.

3. Bapak Gatot Sasongko selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi

yang telah memberikan dorongan dan semangat untuk segera

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Seluruh Staf Pengajar dan Staf

Tata Usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis, terima kasih atas

bantuan yang telah diberikan selama ini.

Page 11: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

ix

4. Kedua orang tua selaku motivator dan penyemangat, terima kasih

untuk doa, dukungan dan kasih sayang sehingga skripsi ini dapat

selesai sesuai yang diharapkan oleh bapak dan ibu.

Penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati

pihak-pihak yang telah membantu penulis tersebut. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan bahan dan sumber.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena

itu saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini akan

penulis terima dengan hati terbuka. Tuhan Yesus meberkati kita semua.

Salatiga, 27 April 2015

Penulis

Galaxi Chrisamba

Page 12: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................... i

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi .......................................................................... ii

Lembar Pengesahan ........................................................................................................... iii

Halaman Persembahan ...................................................................................................... iv

Abstrack ............................................................................................................................. vi

Saripati .............................................................................................................................. vii

Kata Pengantar ..................................................................................................... viii

Daftar Isi ................................................................................................................ x

Daftar Gambar ........................................................................................................ xi

Daftar Tabel .......................................................................................................... xii

Daftar Lampiran ................................................................................................... xiii

Daftar Rumus ....................................................................................................... xiv

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 7

Ketimpangan Distribusi Pendapatan ....................................................................... 7

Penelitian-Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 10

METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 14

Spesifikasi Model .................................................................................................. 14

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 17

KESIMPULAN ..................................................................................................... 23

IMPLIKASI KEBIJAKAN ................................................................................... 23

KETERBATASAN PENELITIAN ....................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 25

DAFTAR RIIWAYAT HIDUP ............................................................................ 26

Page 13: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

xi

DAFTAR GAMBAR

Grafik 1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2004-2012 4

Grafik 2. Index Gini Indonesia 2004-2012 4

Gambar 3. Kurva Lorenz 9

Page 14: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan Index Gini Negara Maju dan Berkembang ....................... 2

Tabel 2. Hasil Estimasi Fixed Effect .................................................................... 17

Page 15: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Panel ........................................................................................ 28

Lampiran 2. Uji Hausman Test ............................................................................ 34

Lampiran 3. Fixed Effect ..................................................................................... 35

Page 16: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

xiv

DAFTAR RUMUS

Rumus Model Regresi Data Panel ..................................................................... 15

Page 17: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

1

Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan 33 Provinsi

Di Indonesia Periode 2007-2012

PENDAHULUAN

“Pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu membanggakan, tetapi pemerataan

pendapatanlah yang membuat sebuah negara itu mencapai kebahagiaan”. Hanya

saja terkadang sebuah negara melupakan salah satunya yaitu pemerataan distribusi

pendapatan. Pada dasarnya semua kebijakan yang mereka lakukan baik itu fiskal

maupun moneter hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi (Seftarita,

2005). Memang pada akhirnya target pertumbuhan ekonomi tercapai, tetapi

dampak negatifnya adalah melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan (Simon

Kuznet dalam Khan, 2011). Akibatnya sering sekali dijumpai fenomena dimana

suatu negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi tetapi masih banyak

penduduknya yang masuk dalam kategori berpendapatan rendah atau menengah

ke bawah, terutama pada negara sedang berkembang. (Arifianto, 2013).

Pemerataan distribusi pendapatan merupakan hal yang penting di dalam sebuah

negara. Kegagalan pemerataan distribusi pendapatan tidak hanya berpengaruh

buruk terhadap bidang perekonomian saja, tetapi juga sosial, politik dan

keamanan ( Sofyan dkk 2010). Ketimpangan pendapatan akan menyebabkan

tumbuhnya kecemburuan sosial dan kemiskinan yang nantinya dapat berujung

pada resiko terbesar seperti kerusuhan dan gerakan separatis. Negara-negara maju

sangat menyadari hal tersebut sehingga mereka tidak hanya sekedar berfokus

untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi saja tetapi juga bagaimana

Page 18: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

2

mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan. Pemikiran inilah yang mungkin

menyebabkan di negara maju indeks gini mereka lebih rendah daripada negara

berkembang, seperti tertera pada tabel 1.

Tabel 1. Perbandingan Indeks Gini Negara Maju dan Berkembang

kelompok

negara no negara

awal tahun

2000

pertengahan

tahun 2000

akhir tahun

2000

negara maju

1

Amerika

Serikat 0.357 0.38 0.378

2 Jepang 0.337 0.321 0.329

3 Australia 0.317 0.315 0.336

negara

berkembang

4 Chile - 0.503 0.494

5 Meksiko 0.507 0.474 0.476

6 Turki - 0.43 0.409

Sumber : OECD Stats

Page 19: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

3

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di kawasan benua Asia.

Angka Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dibilang cukup tinggi setelah tahun

2004, dimana rata-rata angka pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai lebih

dari 5 persen per tahun . Produk Nasional Bruto per kapita Indonesia juga cukup

tinggi jika melihat data dari BPS di tahun 2013 yaitu sebesar Rp 36.508.486,00

per tahun. Berdasarkan rumus ekonomi dalam hal menghitung pendapatan

masyarakat, nilai tersebut memang benar adanya, tetapi pada faktanya tidaklah

demikian. Angka tersebut merupakan bias dalam perekonomian, karena ternyata

yang menyumbang PDB dalam jumlah besar hanyalah masyarakat Indonesia yang

berpendapatan tinggi. Harian Kompas (22/11/2013) menyebutkan bahwa jika

dikalkulasikan kekayaan 50 orang terkaya di Indonesia mencapai Rp.1.111,5

triliun. Nilai ini setara dengan setengah dari PDB Indonesia pada kuartal ke-3

2013 yaitu sebesar Rp.2.484 triliun. Jumlahnya yang hanya mencapai 0,01 persen

dari penduduk Indonesia namun menyumbang hampir 50 persen PDB

membuktikan bahwa ketimpangan di Indonesia tinggi walupun pertumbuhan

ekonominya juga tinggi. Di bawah ini dapat dilihat perbandingan angka

pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan Index gini antara tahun 2004-2012 .

Page 20: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

4

Grafik 1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2004-2012

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia

Grafik 2. Indeks Gini Indonesia 2004-2012

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia

Dilema pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan merupakan hal yang

selalu dihadapi pemerintahan dalam hal meningkatkan perekonomian negaranya.

Keadaan ketimpangan distribusi pendapatan maupun pertumbuhan ekonomi yang

tinggi memang sangat tergantung oleh sudut pandang pemerintah itu sendiri. Di

banyak negara Asia pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan selalu dikejar karena

0

2

4

6

8

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

4.66.2 6.5 6.3 5.8 5 5.7 5.5 6.3 6

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA(dalam persen)

0.32 0.34 0.36 0.38 0.37 0.37 0.37 0.38 0.41 0.41

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Indeks Gini Indonesia

Page 21: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

5

bagi mereka jika pertumbuhan ekonomi diprioritaskan maka nantinya pemerataan

pendapatan akan berhasil (Almas Heshmati, 2014). Sudut pandang seperti inilah

yang nantinya juga akan menentukan seberapa besar pengeluaran yang

dialokasikan untuk pemerataan pendapatan.

Ada beberapa program pengeluaran pemerintah untuk mengurangi ketimpangan

distribusi pendapatan . Program –program seperti bantuan pendidikan dan bantuan

sosial semuanya berasal dari anggaran belanja pemerintah dimana sumber

pengeluaran tersebut berasal dari pajak (Rodrigo Cubero, 2012). Di dalam buku

The Role Fiskal Policy to Income Distribution (2012) lebih lanjut dijelaskan

bahwa semua hal tesebut pada akhirnya tidak hanya sekedar untuk mengurangi

ketimpangan distribusi pendapatan tetapi juga ikut meningkatkan kinerja

perekonomian. Ini menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah mempunyai

effect multiplier yang besar terhadap ketimpangan distribusi pendapatan.

Selain pengeluaran pemerintah, pendidikan juga terbukti menjadi salah satu faktor

yang dapat mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan. Penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Yasir Khan and Meenal Javed di tahun 2011

menyebutkan bahwa di China, peningkatan jumlah masyarakat yang mengenyam

pendidikan menengah akan mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan

walupun di Jepang hal itu tidak secara signifikan meningkatkan pemerataan

pendapatan. Di dalam literasi milik Eliana Cardozo (1993) juga dijelaskan bahwa

jika perbedaan gaji yang didasarkan pada tingkat pendidikan dihilangkan, maka

ketidak merataan penghasilan pekerja yang ada di Brazil dapat berkurang 50%. Ini

membuktikan bahwa tingkat pendidikan sangat menentukan pemerataan

Page 22: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

6

pendapatan. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa inflasi akan mempengaruhi

pemerataan distribusi pendapatan . Inflasi yang tinggi akan menyebabkan

ketimpangan semakin tinggi dan sebaliknya. Pernyataan ini didukung hasil

penelitian Radi negara (2012), namun dengan suatu syarat bahwa inflasi yang

tinggi akan menyebabkan ketimpangan pendapatan semakin tinggi jika kondisi

awal inflasi negara tersebut tinggi, sedangkan jika kondisi awal inflasi tersebut

rendah maka inflasi yang meningkat justru akan mengurangi ketimpangan

pendapatan.

Berdasarkan fakta dan penelitian-penelitian yang sudah ada , terlihat bahwa

pengeluaran pemerintah, pendidikan, dan inflasi merupakan faktor-faktor penting

yang mempengaruhi ketimpangan distribusi pendapatan. Namun demikian

pengaruh tersebut berbeda pada setiap negara sehingga masalah dalam penelitian

ini adalah Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah, pendidikan, dan inflasi

terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia Setelah mengetahui

pengaruhnya, diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan pada pemerintah

untuk merumuskan kebijakan yang tepat dalam hal mengurangi ketimpangan

distribusi pendapatan.

Page 23: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

7

TINJAUAN PUSTAKA

Ketimpangan Distribusi Pendapatan

Definisi dari ketimpangan distribusi pendapatan adalah keadaan dimana hasil dari

pembangunan suatu negara belum dapat di nikmati oleh rakyatnya secara merata

(Setiawan Ahmad, 2011),sedangkan menurut Todaro (2000) ketimpangan

distribusi pendapatan adalah belum meratanya pendapatan di seluruh kalangan

masyarakat baik itu dalam bentuk kepemilikan individu maupun dalam bentuk

kepemilikan faktor-faktor produksi.

Pada dasarnnya ada dua garis besar permalasahan dalam ketimpangan distribusi

pendapatan . Masalah yang pertama adalah apa saja cara yang harus ditempuh

pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat yang hidup di bawah garis

kemiskinan. Sedangkan masalah yang kedua adalah bagaimana mempersempit

jurang pendapatan antara rumah tangga miskin dengan rumah tangga kaya (

Prapati Lulus, 2006). Jika pemerintah dapat menemukan caranya yang terdapat

untuk mengatasi kedua masalah tersebut maka ketimpangan distirbusi pendapatan

akan berkurang.

Pemerataan pendapatan memiliki 3 masalah pokok yaitu

a. ketimpangan relatif

b. pemerataan antara rumah tangga kota dengan desa

c. Pembagian pendapatan antar daerah

Dalam hal pemerataan pendapatan, World Bank mempunyai 2 cara

menghitung ketimpangan distribusi pendapatan

Page 24: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

8

1. Terlebih dahulu menggolongkan penduduk menjadi 3 kategori yaitu

a. 40 persen penduduk berpendapatan rendah

b. 40 persen penduduk berpendapatan sedang

c. 20 persen penduduk berpendapatan tinggi

Jika 40 persen penduduk berpendapatan rendah menerima kurang

12 persen dari total pendapatan pendunduk, itu artinya ketimpangan

pendapatan tinggi

Jika 40 persen penduduk berpendapatan sedang menerima 12

sampai 17 persen dari total pendapatan penduduk , itu artinya ketimpangan

pendapatan sedang

Jika 20 persen penduduk berpendapatan tinggi menerima kurang

dari 17 persen dari total pendapatan penduduk, itu artinya ketimpangan

rendah

2. Menggunakan index gini atau gini ratio. Besarnya Index Gini adalah dari

0 sampai 1. Jika Index menunjukan angka 0 itu artinya tidak ada

ketimpangan. sedangkan Jika Index gini menunjukkan angka 1 itu artinya

seluruh pendapatan timpang ( World Bank). Berdasarkan nilai index gini

diperoleh 3 kriteria sebagai berikut

0,50-0,70 menunjukkan bahwa ketimpangan tinggi

0,36-0,49 menunjukkan bahwa ketimpangan sedang

0,20-0,35 menunjukkan bahwa ketimpangan rendah

Page 25: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

9

Selain kedua cara diatas, ada perhitungan ketimpangan distribusi pendapatan yang

dikenal banyak dilingkungan akademisi, dimana perhitungan ini menggunakan

sebuah kurva yang disebut denga kurva lorenz. Kurva Lorenz yang dibuat oleh

Conrad Lorenz pada tahun 1905 didasarkan pada hubungan antar kelompok

masyarakat dengan pangsa pendapatan yang mereka miliki (Lulus Prapti, 2006)

Gambar 3. Kurva Lorenz

Sumber : Lulus Prapti (2006)

Page 26: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

10

Secara matematis rumus koefisien Gini adalah sebagai berikut:

n

KG = 1 - Σ f (Y + Y )

1 i i+1 i

Keterangan :

KG = Angka Koefisien Gini

Xi = Proporsi jumlah rumah tangga kumulatif dalam kelas i

Fi = Proporsi jumlah rumah tangga dalam kelas i

Yi = Proporsi jumlah pendapatan rumah tangga kumulatif dalam kelas i

Penelitian- Penelitian Sebelumnya

Trade off antara pertumbuhan ekonomi dengan ketimpangan distribusi pendapatan

dijelaskan oleh Almas Heshmati dan Jungsuk Kim (2014) di mana ada 3 peran

kebijakan fiskal yaitu pemerataan pendapatan, pengurangan kemiskinan dan juga

pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa di negara

maju untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kebijakan fiskal yang baik adalah

dengan cara melakukan pemerataan pendapatan. Sedangkan untuk di Asia

pertumbuhan inklusif lebih dikejar karena mereka beranggapan jika kebijakan

mengarah pada pemerataan pendapatan maka pertumbuhan ekonomi akan

terganggu. Mereka percaya bahwa pemerataan pendapatan akan sukses jika

pertumbuhan ekonomi didahulukan terlebih dahulu.

Penelitian mengenai pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap ketimpangan

distribusi pendapatan dilakukan oleh Rodrigo Cubero dan Ivanna Vladkova

Page 27: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

11

Hollar (2010). Mereka meneliti pengaruh distribusi pendapatan melalui pajak dan

pengeluaran sosial ada di negara-negara kawasan Amerika Tengah. Hasil

penelitian mereka menunjukkan bahwa ternyata pajak langsung hanya beperan

kecil terhadap pemerataan distribusi pendapatan, sedangkan pengeluaran

pemerintah dalam hal belanja sosial mempunyai peran besar dalam pemerataan

distribusi pendapatan. Hasil yang sama juga ditemukan oleh Iris Claus, (2012)

dalam penelitiannya tentang pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap

ketimpangan distribusi pendapatan di Asia, dimana peran belanja sosial lebih

efektif daripada sistem pajak progresif. Hanya saja perbedaanya adalah jika di

Amerika Tengah belanja sosial mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan,

tetapi di Asia justru sebaliknya yaitu jika pemerintah melakukan belanja sosial,

justru kesenjangan pendapatan akan semakin tinggi. Sean Higgins dan Claudiney

Pereira (2013) yang melakukan penelitian di Brazil juga menemukan bahwa pajak

langsung yang ditujukan masyarakat beserta transfer yang diberikan kepada

masyarakat miskin telah mengurangi angka koefisien gini sebesar 6 persen. Dari

ketiga penelitian tersebut terlihat bahwa belanja pemerintah dan transfer

berpengaruh terhadap ketimpangan distribusi pendapatan

The Role Fiskal Policy to Income Distribution (2012) membahas tentang

bagaimana peran pendidikan terhadap program distribusi pendapatan. Belajar dari

pengalaman bahwa bantuan akses pendidikan dapat membantu program distribusi

pendapatan. Semua kebijakan fiskal tersebut pada akhirnya tidak hanya sekedar

memeratakan pendapatan saja, tetapi juga meningkatkan kinerja perekonomian.

Kinerja perekonomian tersebut terjadi karena pendapatan orang-orang miskin naik

Page 28: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

12

sehingga meningkatkan permintaan agregat. Pernyataan ini didukung oleh Yasir

Khan and Meenal Javed (2011) membahas tentang pengaruh pendidikan

terhadap ketidak merataan pendapatan di China dan Jepang. Hasil penelitian ini

mengungkapkan bahwa di China pendidikan menengah berpengaruh signifikan

terhadap distribusi pendapatan, walaupun di Jepang hal itu tidak signifikan.

Ketidak signifikanan ini diduga karena variabel tesebut sudah tidak relevan atau

ada faktor besar lain di luar model yang mempengaruhi ketimpangan distribusi

pendapatan. Barros (1992) memperkuat pernyataan tentang peran tingkat

pendidikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan. Dia mengatakan bahwa

jika perbedaan gaji berdasarkan tingkat pendidikan dihilangkan, maka

kesenjangan pendapatan pekerja akan berkurang 50 persen.

Pengaruh inflasi terhadap ketimpangan distribusi pendapatan dijelaskan oleh

Eliana Cardozo (1993) Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa di Brazil inflasi

dan pengangguran yang meningkat akan mengakibatkan ketimpangan semakin

tinggi. Penemuan yang berbeda terjadi di Indonesia dimana justru ketika inflasi

meningkat , ketimpangan distribusi pendapatan akan menurun (Radi Negara,

2011). Meskipun demikian sebenarnya pernyataan tersebut sangat bergantung

pada kondisi awal inflasi di negeri tersebut dimana jika kondisi awal inflasi

rendah , maka pengaruhnya terhadap ketimpangan distribusi pendapatan negatif

sedangkan jika kondisi awal inflasi tinggi maka pengaruhnya menjadi positif. Satu

lagi yang yang menjadi catatatan adalah bahwa agar pengaruhnya terhadap

ketimpangan distribusi pendapatan negatif, maka inflasi yang ada tidak boleh

melebihi angka 17,31 persen. Penjelasan dari pengaruh negatif ini adalah bahwa

Page 29: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

13

ketika inflasi naik, maka pengeluaran penduduk kota akan mengalami kenaikan

sedangkan di desa justru pendapatan naik sehingga terjadi penurunan koefisien

gini Rahma Yuyun (2011).

Berdasarkan studi literatur di atas maka hipotesis penelitian ini adalah

Hipotesis1 : Inflasi berpengaruh terhadap pemerataan distribusi pendapatan

Hipotesis 2 : Pendidikan berpengaruh terhadap pemerataan distribusi

pendapatan

Hipotesis 3 : Pengeluaran Pemerintah berpengaruh terhadap pemerataan

distribusi pendapatan

Page 30: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

14

METODOLOGI PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan

gabungan antara data time series dengan cross section. Data ini diambil dari 33

provinsidi Indoensia yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS)

dengan 1 variabel dependen dan 3 variabel idependen. Keempat data tersebut

yaitu :

1) Variabel dependen :

Ketimpangan distribusi pendapatan yang diukur dengan index gini periode

2007-2012.

2) Variabel independen :

1) Inflasi dalam penelitian ini merupakan inflasi ibu kota

provinsi periode 2007-2012

2) Pendidikan dengan proxy Angka Partisipasi Sekolah

Perguruan Tinggi periode 2007-2012

3) Pengeluaran Pemerintah dalam penelitian ini merupakan

Belanja Pemerintah Provinsi periode 2007-2012

Spesifikasi Model

Pada penelitian ini, model yang digunakan adalah regresi data panel. Data Panel

adalah gabungan antara data runtut waktu (time series) dan data silang (cross

section). Adapun rumus model regresi data panel adalah sebagai berikut :

Page 31: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

15

(i)Y = ß0it + ß1X1it + ß2X2it + ß3X3it + eit...........................(1)

(ii )Gn = ß0 + ß1Init + ß2APSit + ß3Belit + eit ..................... (2)

Dari model diatas maka rumus hipotesis Statistiknya adalah sebagai berikut :

a. H0in : ß1=0

H1in : ß1≠0

b. H0APS : ß2=0

H1APS : ß2≠0

c. H0Bel : ß3=0

H1Bel : ß3≠0

Gn = Indeks Gini Provinsi

In = Inflasi Provinsi

APS = Angka Partisipasi Sekolah Provinsi

Bel = Belanja Pemerintah rutin Provinsi

e = Error tahun tertentu

ß0 = Konstanta

ß1- ß3 = Koefisien masing-masing variabel independen

Ada 3 teknik dalam mengestimasi data panel , ketiga teknik tersebut adalah :

1. Common Effect (Ordinary Least Square) ; Teknik ini mengasumsikan

bahwa perilaku data antar individu sama dalam beberapa periode waktu.

Dengan perkataan lain, teknik ini tidak melihat perbedaan antar individu dan

waktu. Secara realistis asumsi dari teknik Common Effect sangat sulit

Page 32: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

16

dipenuhi sehingga teknik yang biasa digunakan adalah fixed effect dan

random Effect.

2. Fixed Effect ; Variabel-variabel lain yang tidak masuk di dalam persamaan

model membuat kemungkinan besar intercept antar individu menjadi tidak

konstan. Untuk itulah diciptakan teknik fixed effect dalam regresi data panel

agar di dalam membangun model, peneliti dapat mengetahui perbedaan

intercept setiap individu.

3. Random Effect ; Teknik Random effect menekankan perbedaan antara

individu dan waktu dengan menggunakan error. Dalam teknik ini,

diasumsikan bahwa kemungkinan error memiliki korelasi sepanjang cross

section dan time series.

Untuk menentukkan teknik estimasi regresi data panel yang akan dipakai , diperlukan

sebuah pengujian , yaitu uji Hausman Test atau Chow Test. Pada penelitian kali ini

pengujian yang akan dipakai adalah uji Hausman Test. Hausman Test merupakan

pendekatan yang membandikan model regresi data panel fixed effect dengan

random effect. Rumusan hipotesis pendekatan hausman test adalah sebagai berikut

:

H0 : Model menggunakan random effect

H1 : Model menggunaan fixed effect

(Hasil Estimasi Lihat Lampiran 2)

Hasil dari uji Hausman Test menunjukkan bahwa probabilitas kurang dari alfa ( p

< 0,05), maka Ho ditolak dan H1 diterima, yang artinya penelitian kali ini akan

menggunakan model fixed effect.

Page 33: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

17

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dengan menggunakan model fixed effect, diperoleh hasil estimasi model faktor-

faktor yang mempengaruhi ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia yaitu

sebagai berikut : :

Tabel 2. Hasil Estimasi Fixed Effect

Variabel Dependen : Indeks Gini

Variabel Koefisien Std. Error t-Statistik Prob

Konstata 0.236832 0.014997 15.79222 0.0000

Inflasi -0.002113 0.000517 -4.085906 0.0001

APS 0.007100 0.000910 7.799658 0.0000

Belanja 4.63 E-15 1.05 E-15 4.386193 0.0000

R-squared 0.756090

F-statistik 14.25938

Prob(F-statistik)0.00000

Sumber : Lampiran 3

Tabel 2 merupakan hasil dari estimasi faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi

pendapatan dengan mengunakan model fixed effect. Ketiga faktor tersebut adalah

inflasi, Angka Partisipasi Sekolah, dan belanja pemerintah. Berdasarkan tabel

tersebut dapat diketahui bahwa model ini mempunyai nilai R-squared 0,756 yang

Page 34: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

18

artinya bahwa model ini mampu menjelaskan variabel-variabel yang

mempengaruhi ketimpangan distribusi pendapatan sebesar 75,6 peren sedangkan

24,4 persen lainnya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Semua variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan

dengan tingkat signifikasi 1 persen. Inflasi berpengaruh negatif terhadap

ketimpangan distribusi pendapatan sedangkan Angka Partisipasi sekolah dan

belanja pemerintah berpengaruh positif terhadap ketimpangan distribusi

pendapatan.

Inflasi yang berpengaruh negatif terhadap ketimpangan distribusi

pendapatan sesuai dengan penelitian sebelumnya milik Rahma Yuyun (2011)

dimana ketika inflasi meningkat pengeluaran penduduk berpendapatan sedang di

kota akan meningkat sehingga ketimpangan distribusi pendapatan akan berkurang.

Berkurangnya ketimpangan ini diduga karena orang-orang desa merupakan

pemasok barang-barang kebutuhan di kota sehingga dengan adanya kenaikan

inflasi maka akan ada kenaikan pendapatan. Menurunya pendapatan orang kota

dan meningkatnya pendapatan orang desa karena inflasi diduga menjadi alasan

logis mengapa ketimpangan distribusi pendapatan menjadi berkurang. Sama

seperti halnya dalam penelitian kali ini dimana karena data inflasi yang diambil

adalah tingkat inflasi ibu kota provinsi, sehingga fenomena tesebut juga memiliki

kesamaan dengan penelitian kali ini. Ibu kota biasanya mendapat pasokan dari

daerah / kabupaten di sekitarnya, dimana ketika terjadi inflasi, tentu daerah

pemasok akan diuntungkan melalui kenaikan harga. Hubungan ibu kota dengan

peningkatan pendapatan daerah pemasok juga didukung oleh teori ekonomi

Page 35: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

19

regional multiplier ekspor milik richardson dimana ketika ada perubahan

konsumsi di daerah pusat (ibu kota) maka akan ada perubahan pendapatan dari

daerah pemasok ( daerah pengekspor).

Hubungan negatif inflasi terhadap ketimpangan distribusi pendapatan ini

juga didukung oleh Radi Negara (2011) dimana hubungan antara inflasi dan

ketimpangan distribusi pendapatan sangat tergantung dengan kondisi awal inflasi.

Kondisi awal inflasi yang rendah akan berpengaruh negatif dengan distribusi

pendapatan dengan syarat inflasi tidak melebihi 17,31 persen. Jika dilihat dari

tingkat inflasi provinsi antara tahun 2007 sampai 2012, terlihat bahwa tidak ada

satu daerahpun yang inflasinya melebihi 17,31 persen. Artinya bahwa pengaruh

negatif inflasi terhadap ketimpangan distribusi pendapatan merupakan hal yang

wajar di Indonesia.

.Hubungan positif Angka Parisipasi Sekolah dengan ketimpangan distribusi

pendapatan tidak sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Pada penelitian

sebelumnya di Brazil dan China , pendidikan berpengaruh positif terhadap

ketimpangan distribusi pendapatan yaitu dengan tingkat pendidikan yang semakin

tinggi akan mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan. Fenomena ini

mungkin terjadi karena data Angka Partisipasi Sekolah yang digunakan dalam

penelitian kali ini adalah tingkat partisipasi penduduk yang bersekolah di

perguruan tinggi, yang artinya banyaknya penduduk yang belajar di perguruan

tinggi di Indonesia, akan menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan

semakin tinggi. Ada beberapa dugaan yang dapat menjawab hubungan positif

tersebut.

Page 36: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

20

Dugaan yang pertama adalah dapat dijelaskan oleh penelitian Barros (1992) di

Brazil dimana dia mengatakan bahwa jika perbedaan gaji berdasarkan tingkat

pendidikan dihilangkan, maka kesenjangan pendapatan pekerja akan berkurang 50

persen. Artinya, meskipun pendidikan bisa menjadi sarana untuk mengurangi

ketimpangan distribusi pendapatan tapi hal tersebut bisa menjadi berkebalikan

ketika presentasi orang yang berpendidikan tinggi semakin bertambah banyak

tetapi masih lebih sedikit jika dibandingkan dengan orang-orang yang mempunyai

level pendidikan di bawahnya, yang artinya kesenjangan pendapatan penduduk

berpendidikan sarjana dengan yang ada level di bawahnya semakin tinggi.

Keadaan inilah yang terjadi di Indonesia dimana semakin banyak lulusan

perguruan tinggi, tetapi mereka tidak mempunyai kemauan untuk membuka

lapangan kerja tetapi hanya mau menjadi pegawai saja. Di sisi lain, jumlah

penduduk lulusan bependidikan di bawah perguruan tinggi masih jauh lebih

banyak jika dibandingkan dengan lulusan perguruan tinggi. BPS menyebutkan

bahwa sampai periode Febuari 2014 lulusan di bawah perguruan tinggi masih

mendominasi angkatan kerja di Indonesia yaitu 16 persen lulusan SMA, 17,82

persen lulusan SMP, dan 46,80 persen lulusan SD

(http://ekbis.sindonews.com/read/860461/34/hampir-50-pekerja-di-indonesia-

lulusan-sd-1399277153). Kondisi inilah yang menyebabkan ketimpangan

distribusi pendapatan tidak bisa berkurang dan tidak ada effect multiplier terhadap

mereka karena jarangnya lulusan perguruan tinggi yang membuka lapangan

kerja.Inilah yang menjadi dugaan logis mengapa ketika tingkat Angka Partisipasi

Sekolah di perguruan tinggi meningkat, ketimpangan justru semakin tinggi.

Page 37: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

21

Dugaan ini juga didukung oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim

Alamsyah dalam detikfinance 03/09/2012

(.http://finance.detik.com/read/2012/09/03/134017/2006234/4/sarjana-di-ri-lebih-

pilih-jadi-pns-ketimbang-jadi-pengusaha). Dia menjelaskan bahwa sebagian besar

lulusan sarjana lebih memilih mengantre untuk mendaftar menjadi Pegawai

Negeri Sipil daripada menjadi pengusaha. Menurutnya, fenomena ini disebabkan

karena model kurikulum yang ada di perguruan tinggi membentuk mahasiswa

untuk menjadi pekerja atau karyawan dan bukan menjadi pengusaha sehingga

minat mahasiswa untuk berwirausaha menjadi minim.

Dugaan yang kedua adalah karena kebanyakan penduduk yang menjadi sarjana

bekerja di luar daerah asalnya. Seperti yang kita tahu , kebanyakan lulusan sarjana

memilih bekerja di kota, baik itu penduduk asli maupun perantauan. Bagi daerah

lulusan perantauan, tentu keputusan ini menyebabkan daerah mereka tidak bisa

maju, karena lulusan terbaik justru bekerja di luar daerahnya hanya untuk

mendapatkan gaji yang dianggap tinggi dan layak. Tidak adanya sarjana yang

membangun daerahnya sendiri menyebabkan ketimpangan antara mereka dan

penduduk lokal akan semakin tinggi karena tidak adanya perubahan ekonomi di

daerahnya.

Hubungan positif belanja pemerintah dengan ketimpangan distribusi pendapatan

tidak sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yang artinya bahwa belanja

pemerintah di Indonesia justru menambah ketimpangan distribusi pendapatan.

Meski demikian, ada beberapa literatur yang mampu menjelaskan mengapa

fenomena tersebut bisa terjadi. Penelitian Hartono (2008) menyebutkan bahwa

Page 38: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

22

antara tahun 1981 sampai 2005 terjadi ketimpangan pembangunan ekonomi di

Jawa Tengah yang disebabkan karena meningkatnya Dana Alokasi Pembangunan

per kabupaten/kota. Dana yang bersumber dari Belanja Pemerintah Provinsi ini

ternyata tidak didistribusikan secara merata dimana ada daerah yang terlalu besar

mendapat bantuan dan ada daerah yang terlalu kecil mendapat bantuan. Selain itu

konsentrasi dana tersebut hanya diperuntukkan untuk daerah yang sudah maju

ketimbang daerah yang masih tertinggal sehingga pada akhirnya ketimpangan

antar daerah akan semakin tinggi. Hasil yang sama juga ditemukan dalam

penelitian I Gusti Ayu, dkk (2014) dimana pengeluaran pemerintah yang ada di

Provinsi Bali justru meningkatkan kesenjangan pendapatan kabupaten/kota .

Belanja Publik yang diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pendapatan di

masyarakat justru berdampak sebaliknya. Hal ini disebabkan karena ternyata

bantuan yang ada belum terjangkau dan dinikmati masyarakat secara langsung.

Page 39: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

23

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil estimasi diatas dapat disimpulkan bahwa inflasi, pendidikan,

dan pengeluaran pemerintah secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap ketimpangan distribusi pendapatan. Variabel inflasi terbukti berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap indeks gini yang artinya jika inflasi maka

ketimpangan distribusi pendapatan akan berkurang. Variabel Angka Partisipasi

Sekolah dan belanja rutin terbukti berpengaruh positif .dan signifikan terhadap

indeks gini yang artinya jika Angka Partisipasi Sekolah meningkat dan belanja

rutin meningkat maka ketimpangan distribusi pendapatan akan meningkat.

IMPLIKASI KEBIJAKAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka kebijakan yang bisa diterapkan adalah :

Kenaikan inflasi yang ada perlu dipantau oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah

(TPID) sehingga meskipun inflasi terbukti mengurangi ketimpangan distribusi

pendapatan namun kenaikan itu diharapakan tidak terlalu merugikan pihak yang

dirugikan ketika inflasi naik. Memaksimalkan atau mempertahankan kinerja yang

sudah ada wajib dilakukan oleh TPID agar kenaikan inflasi menjadi hal yang

positif dalam perekonomian. Solusi untuk belanja rutin pemerintah yang

terbukti menambah ketimpangan distribusi pendapatan adalah bahwa pemerintah

diharapkan tidak hanya fokus pada pembangunannya tetapi pada

pendistribusiaanya sehingga tidak ada perbedaan terlalu jauh antara kabupaten

Page 40: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

24

maju dengan kabupaten belum maju lainnya . Daerah yang belum maju sebaiknya

menjadi prioritas utama yang mendapat alokasi pembangunan sehingga mereka

dapat berkembang seperti daerah maju lainnya. Peran Bappeda juga perlu

dimaksimalkan dengan cara membuat strategi anggaran yang tepat sesuai dengan

karakteristik daerahnya. Terakhir, Solusi Angka Partisipasi sekolah perguruan

tinggi yang menambah ketimpangan distribusi pendapatan adalah sebaiknya

pemerintah daerah meningkatkan angka partisipasi sekolah yang masuk ke

perguruan tinggi sampai porsinya melebihi total angka partisipasi sekolah SD,

SMP, dan SMA. Selain program Bidik Misi, bantuan pendidikan untuk orang

yang kurang mampu menjadi hal perlu dilakukan yaitu seperti halnya

menambah bantuan melalui program “kontrak putra daerah” yang dilakukan oleh

pemerintah ataupun BOS untuk perguruan tinggi seperti yang telah dilakukan di

SD, SMP dan SMA.

KETERBASAN PENELITIAN

1. Penelitian kali ini menggunakan total belanja rutin daerah sehingga

berhubungan positif dengan ketimpangan distribusi pendapatan. Untuk itu

diharapkan di penelitian selanjutnya Belanja rutin daerah dibobot dengan

Jumlah penduduk agar memeperoleh hasil yang lebih baik.

2. Penelitian kali ini menggunakan Angka Partisipasi Sekolah Perguruan

tinggi sehingga hasilnya berhubungan positif dengan ketimpangan

distribusi pendapatan. Untuk itu diharapkan di penelitian selanjutnya

Angka Partisipasi Sekolah diganti dengan Angka Buta Huruf agar

memperoleh hasil yang lebih baik.

Page 41: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

25

DAFTAR PUSTAKA

Arifianto Wildan, 2013, Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap

Distribusi Pendapatan di Indonesia, Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 1, No 3,

Universitas Negeri Surabaya.

Barros (1992), Welfare, Inequality, poverty, and social conditions in Brazil in

The Last Three Decades, Paper Presented at the Brokkings Institution

Conference, July 15-17 1992. Washington D.C.

Cardoso Eliana (1993), Inflation and unployment as Determinans of Inequality

in Brazil, National Bureau of Economic Research.

Claus Iris, dkk (2012), Government Fiscal Policies and Redistribution in Asian

Countries, ADB Economics Working Paper Series No. 310.

Cubero, Rodrigo dan Hollar, Ivanna Vladkova, 2010, Equity and Fiscal Policy

:The Income Distribution Effects of Taxation and Social Spending in Central

America, IMF Working Paper.

Hartono, Budiantoro, 2008, Analisis Ketimpangan Pembangunan Ekonomi di

Provinsi Jawa Tengah. Tesis Program Studi Magister Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan Universitas Diponegoro

Heshmati, Almas dan Jungsuk, Kim (2014), A Survey of the Role of Fiscal Policy

in Addressing Income Inequality,Poverty Reduction and Inclusive Growth,

Discusion Paper No. 8119.

Higgins, Sean and Claudiney, Pereir, 2013, Analyzing the effects of fiscal policy

on income inequality and poverty in Brazil. Tulane University.

Khan, Yasir dan Meenal, Javed 2011, An investigation into the determinants of

inequalit and the validity of the Kuznets hypothesis. Thesis Mälardalen

University Västerås,School of Sustainable Development of Society and

Technology .

Page 42: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

26

Linggar, Dewata Putra, 2011, Analisis Pengaruh Ketimpangan Distribusi

Pendapatan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Jawa Tengah

Periode 2000-2007. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Prapti, Lulus, 2006, Keterkaitan Antara Pertumbuhan Ekonomi dan

Distribusi Pendapatan (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota Jawa Tengah 2000-

2004). Tesis Program Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Universitas Diponegoro.

Radi, Negara, 2012, Analisis Pengaruh Kondisi Inflasi Terhadap

Ketimpangan Distribusi Pendapatan di Negara Berkembang. Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran.

Seftarita, Cheny, 2005, Kebijakan Fiskal, Kebijakan Moneter, dan

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia, Simposium Riset Ekonomi II,

Surabaya.

Sofyan, M, 2010, Masalah Distribusi Pendapatan di Indonesia, Tesis Program

Magister Studi Pembangunan Universitas Gajah Mada

UNCTAD (TDR 2012). Trade and Development Report, 2012. The Role Fiskal

Policy to Income Distribution . United Nations publication, New York and

Geneva.

Wahyuni, I Gusti Ayu Putri,2014, Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan

Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Kesenjangan Pendapatan

Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Udayana.

Yuyun, Rahma, 2011, Dampak Inflasi Terhadap Ketimpangan Pendapatan

dan Kemiskinan di Indonesia, 1976-2008. Tesis S2 Magister Ekonomi

Pembangunan Universitas Gajah Mada.

Page 43: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Galaxi Chrisamba

Tanggal Lahir : Wonosobo, 2 Mei 1993

NIM : 222011003

Alamat : Sidomulyo RT 3/RW 2 Wonosobo

Judul Skripsi : Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan 33

Provinsi di Indonesia

Riwayat Pendidikan : SD Kristen 01 Wonosobo

SMPN 01 Wonosobo

SMAN 01 Wonosobo

Universitas Kristen Satya Wacana

Page 44: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

Lampiran 1. Data Panel

Provinsi tahun gini inflasi APS belanja

NAD 2007 0.2680 11.0 23.60 1966055645174

NAD 2008 0.2700 10.3 23.13 5715623665304

NAD 2009 0.2900 3.5 22.82 7642847005194

NAD 2010 0.3000 4.6 24.11 7638451000000

NAD 2011 0.3300 3.3 27.68 6933855000000

NAD 2012 0.3200 0.1 28.55 7800880000000

Sumut 2007 0.3070 6.4 14.42 1709977849655

Sumut 2008 0.3100 10.6 14.60 2967350794715

Sumut 2009 0.3200 1.6 14.68 2788510535294

Sumut 2010 0.3500 7.7 15.65 3832981000000

Sumut 2011 0.3500 3.5 16.94 3810442000000

Sumut 2012 0.3300 3.8 17.27 7082760000000

Sumbar 2007 0.3050 6.9 20.88 944915857455

Sumbar 2008 0.2900 12.7 21.22 1637700488594

Sumbar 2009 0.3000 2.1 20.58 1657403919451

Sumbar 2010 0.3300 7.8 21.26 2344232000000

Sumbar 2011 0.3500 5.4 23.95 1665195000000

Sumbar 2012 0.3600 4.2 27.55 2558200000000

Riau 2007 0.3230 7.5 13.44 3323716071315

Riau 2008 0.3100 9.0 13.77 3723720381680

Riau 2009 0.3300 1.9 13.14 3757480844229

Riau 2010 0.3300 7.0 14.02 4124904000000

Riau 2011 0.3600 5.1 15.34 3754114000000

Riau 2012 0.4000 3.4 15.81 5695770000000

Jambi 2007 0.3060 7.4 12.31 9801977322980

Jambi 2008 0.2800 11.6 12.77 1404982484106

Jambi 2009 0.2700 1.9 11.83 1357207456385

Jambi 2010 0.3000 10.5 12.81 1504935000000

Jambi 2011 0.3400 2.8 15.64 1458895000000

Jambi 2012 0.3400 4.2 15.22 2259160000000

Sumsel 2007 0.3160 8.2 12.04 1888300030332

Sumsel 2008 0.3000 11.2 12.30 2386788811614

Sumsel 2009 0.3100 2.9 11.61 1964259050666

Page 45: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

Sumsel 2010 0.3400 6.0 12.07 3225412000000

Sumsel 2011 0.3400 3.8 12.75 3432684000000

Sumsel 2012 0.4000 2.7 13.91 4560920000000

Bengkulu 2007 0.3380 5.0 16.46 607925269975

Bengkulu 2008 0.3300 13.4 16.07 1249666189691

Bengkulu 2009 0.3000 4.2 15.97 855891102536

Bengkulu 2010 0.3700 9.1 16.95 1143967000000

Bengkulu 2011 0.3600 4.0 17.02 1009215000000

Bengkulu 2012 0.3500 4.6 19.64 1364610000000

Lampung 2007 0.3900 6.6 8.71 1152311824047

Lampung 2008 0.3500 14.8 9.06 1711015163523

Lampung 2009 0.3500 2.2 8.97 1847107847257

Lampung 2010 0.3600 10.0 9.82 1839829000000

Lampung 2011 0.3700 4.2 10.39 2566078000000

Lampung 2012 0.3600 4.3 11.90 3363890000000

DKI 2007 0.3360 6.0 17.18 17284146864181

DKI 2008 0.3300 11.1 17.75 15956526086574

DKI 2009 0.3600 2.3 17.23 19511099430822

DKI 2010 0.3600 6.2 17.91 24285347000000

DKI 2011 0.4400 4.0 17.83 26423599000000

DKI 2012 0.4200 4.5 18.02 31558700000000

Jabar 2007 0.3440 5.3 10.20 2821501618638

Jabar 2008 0.3500 10.2 10.54 6110959797331

Jabar 2009 0.3600 2.1 10.01 8193613916013

Jabar 2010 0.3600 4.5 10.38 9560557000000

Jabar 2011 0.4100 2.8 11.15 10296990000000

Jabar 2012 0.4100 4.0 12.25 13761300000000

Jateng 2007 0.3260 6.8 10.28 3039934538924

Jateng 2008 0.3100 10.3 10.55 5162662476426

Jateng 2009 0.3200 5.8 10.20 3403964864043

Jateng 2010 0.3400 7.1 11.34 5665316000000

Jateng 2011 0.3800 2.9 11.51 6082234000000

Jateng 2012 0.3800 4.9 11.83 7285320000000

DIY 2007 0.3660 8.0 43.38 736190395690

Page 46: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

DIY 2008 0.3600 9.9 43.47 1454156325315

DIY 2009 0.3800 3.6 43.30 1327486926058

DIY 2010 0.4100 7.4 44.03 1394446000000

DIY 2011 0.4000 3.9 44.17 1294221000000

DIY 2012 0.4300 4.3 44.69 1739520000000

Jatim 2007 0.3370 6.3 11.50 3928944365405

Jatim 2008 0.3300 8.7 11.63 6639780929165

Jatim 2009 0.3300 3.4 11.51 4972599983087

Jatim 2010 0.3400 7.3 12.43 7826710000000

Jatim 2011 0.3700 4.7 12.69 7774106000000

Jatim 2012 0.3600 4.4 14.59 10982300000000

Kalbar 2007 0.3090 8.6 11.03 992180033942

Kalbar 2008 0.3100 11.2 10.62 1360959911473

Kalbar 2009 0.3200 4.9 10.17 1627012304265

Kalbar 2010 0.3700 8.5 11.43 1675911000000

Kalbar 2011 0.4000 4.9 11.94 1995251000000

Kalbar 2012 0.3800 6.6 14.17 3043956000000

Kalteng 2007 0.2970 8.0 11.06 855501507350

Kalteng 2008 0.2900 11.7 11.06 1276361391219

Kalteng 2009 0.2900 2.9 11.06 1471278248486

Kalteng 2010 0.3000 9.5 11.06 2028000000000

Kalteng 2011 0.3400 5.3 11.06 1275682000000

Kalteng 2012 0.3300 6.7 11.06 1978800000000

Kalsel 2007 0.3410 7.8 11.21 1024547510582

Kalsel 2008 0.3300 11.6 11.40 1545688699315

Kalsel 2009 0.3500 3.9 11.20 2105293055346

Kalsel 2010 0.3700 9.1 12.18 2176862000000

Kalsel 2011 0.3700 4.0 13.62 2465733000000

Kalsel 2012 0.3800 6.0 16.48 2639280000000

Kaltim 2007 0.3340 9.2 14.41 4689695908069

Kaltim 2008 0.3400 12.7 14.43 6356384491402

Kaltim 2009 0.3800 3.6 13.97 6309258865085

Kaltim 2010 0.3700 7.0 14.88 5979389000000

Page 47: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

Kaltim 2011 0.3800 6.2 16.92 6279376000000

Kaltim 2012 0.3600 4.8 20.33 9206930000000

Sulut 2007 0.3240 10.1 12.09 704082195687

Sulut 2008 0.2800 9.7 12.80 914131751420

Sulut 2009 0.3100 2.3 12.07 897739989364

Sulut 2010 0.3700 6.3 13.30 1093545000000

Sulut 2011 0.3900 0.7 15.16 1098324000000

Sulut 2012 0.4300 6.0 16.12 1572960000000

Sulteng 2007 0.3200 8.1 14.19 603849537579

Sulteng 2008 0.3300 10.4 14.75 954733635893

Sulteng 2009 0.3400 5.7 13.43 1059732420172

Sulteng 2010 0.3700 6.4 14.69 1105604000000

Sulteng 2011 0.3800 4.5 16.72 1426082000000

Sulteng 2012 0.4000 5.9 16.74 1791570000000

Sulsel 2007 0.3700 5.7 15.99 722313289606

Sulsel 2008 0.3600 11.8 16.08 2134520570349

Sulsel 2009 0.3900 3.2 15.79 1759451447858

Sulsel 2010 0.4000 6.8 18.64 2443037000000

Sulsel 2011 0.4100 2.9 21.46 2546690000000

Sulsel 2012 0.4100 4.6 23.17 3927010000000

Sultra 2007 0.3530 7.5 16.09 614204551885

Sultra 2008 0.3300 15.3 16.08 898878680930

Sultra 2009 0.3600 4.6 16.45 1125516015509

Sultra 2010 0.4200 3.9 18.28 1320577000000

Sultra 2011 0.4100 5.1 21.48 1254977000000

Sultra 2012 0.4000 5.3 23.62 1610640000000

Bali 2007 0.3330 5.9 13.10 996477185892

Bali 2008 0.3000 9.3 13.53 1465983087307

Bali 2009 0.3100 4.4 13.84 1348905737948

Bali 2010 0.3700 8.1 15.31 2106051000000

Bali 2011 0.4100 3.8 18.93 1924450000000

Bali 2012 0.4300 4.7 18.99 2728950000000

NTB 2007 0.3280 8.8 14.84 739923708478

Page 48: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

NTB 2008 0.3300 13.0 14.60 1039946514619

NTB 2009 0.3500 3.1 14.41 1100537892873

NTB 2010 0.4000 11.1 15.39 1356772000000

NTB 2011 0.3600 6.4 16.99 1473934000000

NTB 2012 0.3500 4.1 17.82 1993680000000

NTT 2007 0.3530 8.4 14.42 788897650273

NTT 2008 0.3400 10.9 14.38 984233460799

NTT 2009 0.3600 6.5 12.56 1025445818359

NTT 2010 0.3800 10.0 14.44 117463000000

NTT 2011 0.3600 4.3 17.40 1143832000000

NTT 2012 0.3600 5.1 17.92 2027720000000

Maluku 2007 0.3280 5.9 17.70 601737731734

Maluku 2008 0.3100 9.3 18.13 780644636067

Maluku 2009 0.3100 6.5 19.24 1015807644282

Maluku 2010 0.3300 8.8 21.88 976322000000

Maluku 2011 0.4100 2.9 26.72 1050078000000

Maluku 2012 0.3800 6.7 28.98 1274560000000

Papua 2007 0.4120 10.4 15.88 3229143399388

Papua 2008 0.4000 12.6 15.68 5750667126461

Papua 2009 0.3800 1.9 12.45 5189879724117

Papua 2010 0.4100 4.5 13.18 5124526000000

Papua 2011 0.4200 3.4 12.82 6186706000000

Papua 2012 0.4400 4.5 13.86 7125270000000

Malukut 2007 0.3320 10.4 15.72 517715473820

Malukut 2008 0.3300 11.3 16.60 621659757625

Malukut 2009 0.3300 3.9 15.67 756551902861

Malukut 2010 0.3400 5.3 17.04 8324000000

Malukut 2011 0.3300 4.5 19.33 685732000000

Malukut 2012 0.3400 3.3 21.79 1215780000000

Banten 2007 0.3650 6.3 11.34 1185517072348

Banten 2008 0.3400 13.9 11.66 2253982711807

Banten 2009 0.3700 4.1 11.07 2420820941173

Banten 2010 0.4200 6.2 11.70 2511267000000

Page 49: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

Banten 2011 0.4000 2.8 13.56 959499000000

Banten 2012 0.3900 4.4 15.97 4140080000000

Babel 2007 0.2590 2.6 8.41 513425665638

Babel 2008 0.2600 18.4 8.75 776090983893

Babel 2009 0.2900 1.9 8.25 722976505551

Babel 2010 0.3000 9.4 8.90 1108197000000

Babel 2011 0.3000 5.0 8.63 673504000000

Babel 2012 0.2900 6.6 9.30 982227000000

Gorontalo 2007 0.3880 7.0 12.82 429661057992

Gorontalo 2008 0.3400 9.2 13.01 537723502671

Gorontalo 2009 0.3500 4.4 11.10 619327894227

Gorontalo 2010 0.4300 7.4 12.87 568218000000

Gorontalo 2011 0.4600 4.1 19.85 1692024000000

Gorontalo 2012 0.4400 5.3 20.46 3450880000

Kepri 2007 0.3020 7.58 1129758569926

Kepri 2008 0.3000 11.9 10.99 1148936845382

Kepri 2009 0.2900 1.4 7.07 1461228624584

Kepri 2010 0.2900 6.2 8.64 1830000000000

Kepri 2011 0.3200 3.3 9.67 3157087000000

Kepri 2012 0.3500 3.9 10.14 6741610000000

PaBar 2007 0.2990 8.0 13.13 678748217933

PaBar 2008 0.3100 20.5 14.70 1646990743246

PaBar 2009 0.3500 7.5 12.72 2694756573872

PaBar 2010 0.3800 4.7 14.66 2726150000000

PaBar 2011 0.4000 3.6 16.44 3157087000000

PaBar 2012 0.4300 4.9 20.03 8681330000000

Sulbar 2007 0.3100 7.0 10.07 348810792434

Sulbar 2008 0.3100 11.7 10.20 520189772173

Sulbar 2009 0.3000 1.8 9.10 590163811000

Sulbar 2010 0.3600 5.1 10.47 608616000000

Sulbar 2011 0.3400 4.9 13.03 731367000000

Sulbar 2012 0.3100 3.3 14.65 1993600000000

Page 50: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

Lampiran 2. Uji Hausman Test

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: DISTRIBUSI

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 31.592500 3 0.0000

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. INFLASI? -0.002113 -0.002586 0.000000 0.0000

APS? 0.007100 0.004082 0.000000 0.0000

BELANJA? 0.000000 0.000000 0.000000 0.2688

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: GINI?

Method: Panel Least Squares

Date: 04/23/15 Time: 08:53

Sample: 2007 2012

Included observations: 6

Cross-sections included: 33

Total pool (unbalanced) observations: 197 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.236832 0.014997 15.79222 0.0000

INFLASI? -0.002113 0.000517 -4.085906 0.0001

APS? 0.007100 0.000910 7.799658 0.0000

BELANJA? 4.63E-15 1.05E-15 4.386193 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.756090 Mean dependent var 0.349477

Adjusted R-squared 0.703066 S.D. dependent var 0.041215

S.E. of regression 0.022459 Akaike info criterion -4.590594

Sum squared resid 0.081207 Schwarz criterion -3.990618

Log likelihood 488.1735 Hannan-Quinn criter. -4.347719

F-statistic 14.25938 Durbin-Watson stat 1.646290

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 51: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

Lampiran 3. Fixed Effect

Dependent Variable: GINI?

Method: Pooled Least Squares

Date: 04/23/15 Time: 08:54

Sample: 2007 2012

Included observations: 6

Cross-sections included: 33

Total pool (unbalanced) observations: 197 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.236832 0.014997 15.79222 0.0000

INFLASI? -0.002113 0.000517 -4.085906 0.0001

APS? 0.007100 0.000910 7.799658 0.0000

BELANJA? 4.63E-15 1.05E-15 4.386193 0.0000

Fixed Effects (Cross)

_NAD--C -0.135401

_SUMUT--C -0.024982

_SUMBAR--C -0.069210

_RIAU--C -0.002720

_JAMBI--C -0.026407

_SUMSEL--C 0.007913

_BENGKULU--C -0.006957

_LAMPUNG--C 0.062047

_DKI--C -0.079920

_JABAR--C 0.030181

_JATENG--C 0.017747

_DIY--C -0.150196

_JATIM--C -0.000537

_KALBAR--C 0.036751

_KALTENG--C 0.001101

_KALSEL--C 0.035619

_KALTIM--C -0.003137

_SULUT--C 0.024878

_SULTENG--C 0.021802

_SULSEL--C 0.023548

_SULTRA--C 0.018847

_BALI--C 0.015674

_NTB--C 0.015293

_NTT--C 0.025410

_MALUKU--C -0.039433

_PAPUA--C 0.062213

_MALUKUT--C -0.018089

_BANTEN--C 0.057789

_BABEL--C -0.003729

_GORONTALO--C 0.068070

_KEPRI--C 0.005162

_PABAR--C 0.018408

_SULBAR--C 0.013127

Page 52: ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 33 PROVINSI …

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.756090 Mean dependent var 0.349477

Adjusted R-squared 0.703066 S.D. dependent var 0.041215

S.E. of regression 0.022459 Akaike info criterion -4.590594

Sum squared resid 0.081207 Schwarz criterion -3.990618

Log likelihood 488.1735 Hannan-Quinn criter. -4.347719

F-statistic 14.25938 Durbin-Watson stat 1.646290

Prob(F-statistic) 0.000000