Post on 03-Jan-2016
BAB X
UJI LANJUTAN
10.1 Teori dan Analisis Secara Manual
Analisis data yang telah dilakukan akan menghasilkan kesimpulan apakah Ho atau H1 yang diterima setelah dilakukan uji F, untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perlakuan yang dicobakan.
H0 : µ1 = µ2 = µ3 = µ4 …….= µn
H1 : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 ≠ µ4 ……. ≠ µn
Atau sekurang-kurangnya ada sepasang yang tidak sama
Jika Ho diterima berarti semua perlakuan yang dicobakan memberikan pengaruh yang sama, tetapi jika H1 yang diterima berarti paling sedikit terdapat sepasang nilai tengah perlakuan yang berbeda. Untuk mengetahui pasangan perlakuan mana yang mempunyai nilai tengah yang berbeda tersebut, maka perlu dilakukan pengujian lanjutan untuk mengetahui perbedaan diantara nilai tengah perlakuan tersebut. Pengujian tersebut diistilahkan dengan uji lanjutan atau biasa juga disebut uji pembanding berganda atau
Untuk melakukan uji lanjutan, digunakan beberapa jenis uji lanjutan. Setiap jenis uji lanjutan memerlukan kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi sehingga pengunaannya tidak boleh sembarang. Beberapa jenis uji lanjutan yang dapat digunakan antara lain: uji Beda Nyata Terkecil (BNT), uji Beda Nyata Jujur (BNJ), uji Student
173
Neuman’s Keuls (SNK), uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT), uji Dunnet’s, uji Scheffe, dan lain-lain.
Penggunaan uji lanjutan digunakan untuk mengetahui pasangan perlakuan mana yang mempunyai nilai tengah yang berbeda. Untuk menentukan jenis uji lanjutan yang sesuai maka harus diperhatikan apakah uji yang akan digunakan adalah untuk perbandingan yang bersifat terencana atau tidak. Perbandingan terencana adalah perbandingan yang memang direncanakan sebelum data suatu percobaan diperoleh atau sebelum percobaan dilakukan, sedangkan perbandingan tidak terencana adalah perbandingan yang dilakukan setelah data diperoleh.
Beberapa uji lanjutan yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
1. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)Salah satu prosedur uji yang paling sederhana
untuk menjawab pertanyaan tentang nilai tengah perlakuan mana yang berbeda apabila H1 diterima adalah uji beda nyata terkecil (Least Significant Different = LSD).
Uji ini sangat cocok digunakan apabila pengujian nilai tengah perlakuan yang akan dibandingkan sebelumnya telah direncanakan. Tingkat ketepatan uji BNT akan berkurang jika digunakan untuk menguji semua kemungkinan pasangan nilai tengah perlakuan (melakukan pembanding yang tidak terencana). Beberapa aturan dasar yang perlu diperhatikan agar uji
174
ini dapat digunakan secara efektif antara lain: gunakan uji BNT hanya apabila F. Hitung > F. Tabel, tidak menggunakan uji BNT untuk membandingkan semua kombinasi pasangan nilai tengah perlakuan karena hanya cocok untuk membandingkan dengan kontrol atau tidak lebih dari lima perlakuan. Apabila setiap perlakuan mempunyai ulangan yang sama yaitu r, maka formula untuk perhitungan nilai pembanding (NP) BNT pada taraf nyata α adalah:
NP BNTα = tα . √ (2KT Galat )r
❑
Nilai tα dilihat pada tabel t dengan menggunakan derajat bebas galat dan αyang digunakan.
Untuk menilai apakah dua nilai tengah perlakuan berbeda secara statistika, maka bandingkan dengan selisih (beda) dua nilai tengah perlakuan tersebut dengan nilai BNT. Jika beda dua nilai tengah > nilai BNT , maka dua nilai tengah dikatakan berbeda secara nyata pada taraf α, sebaliknya jika beda dua nilai tengah ≤ nilai NP BNT, maka dua nilai tengah dikatakan tidak berbeda nyata.
2. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) Uji beda nyata jujur (BNJ) sering juga disebut uji
Turkey (Honestly Significant Difference = HSD). Tidak seperti penggunaan uji BNT, uji BNJ dapat digunakan untuk membandingkan semua pasangan perlakuan yang ada.
175
Penggunaan uji ini sangat sederhana karena hanya menggunakan satu nilai untuk menguji semua kombinasi perlakuan yang akan dibandingkan seperti halnya pada uji BNT. Kriterium uji BNJ sama dengan uji BNT. Apabila setiap perlakuan mempunyai ulangan yang sama yaitu r, maka formula untuk perhitungan nilai BNJ pada taraf nyata α adalah:
NP BNJα = qα (p, fe). √ (KT Galat )r
❑
Nilai qα dilihat pada tabel BNJ dimana p adalah jumlah perlakuan dan fe adalah derajat bebas galat.
3. Uji Student Neuman’s Keuls (SNK),Uji Student Neuman’s Keuls , sering juga disebut
uji SNK. Tidak seperti penggunaan uji BNT, SNK hampir sama dengan uji BNJ, dapat digunakan untuk membandingkan semua pasangan perlakuan yang ada.
Penggunaan uji ini sangat sederhana karena hanya menggunakan satu nilai untuk menguji semua kombinasi perlakuan yang akan dibandingkan seperti halnya pada uji BNT dan uji BNJ. Kriterium uji SNK sama dengan uji BNT dan uji BNJ. Apabila setiap perlakuan mempunyai ulangan yang sama yaitu r, maka formula untuk perhitungan nilai SNK pada taraf nyata α adalah:
NP SNKα = qα (p, fe). √ (KT Galat )r
❑
176
Nilai qα dilihat pada tabel q dimana p adalah jumlah perlakuan dan fe adalah derajat bebas galat.
10.2 Analisis Dengan menggunakan Program SPSS
a. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)
Data Yang akan dianalisis Uji Lanjutan LSD
KELOMPOKPERLAKUAN I II III
JUMLAH
P0 7.83 7.63 8.28 23.74P1 8.95 9.38 10.55 28.88P2 11.1 13.45 10.83 35.38P3 9.23 8.18 9.55 26.96
JUMLAH 37.11 38.64 39.21 114.96
1. Buka Program SPSS, akan muncul tampilan berikut ini
177
2. Input data, sehingga muncul tampilan sebagai berikut : (cara menginput data selengkapnya dapat dilihat pada Bab IV)
3. Klik Analyze, sehingga akan Nampak tampilan berikut :
178
4. Klik General Linear Model, sehingga akan muncul tampilan berikut ini
5. Klik Multivariate, sehingga akan muncul tampilan berikut ini
179
6. Masukkan data dengan mengklik tanda panah, HASIL ke kotak Dependent Variable dan KELOMPOK dan PERLAKUAN ke kotak Fixed Factor(s), sehingga akan muncul tampilan berikut ini
7. Klik kotak Model, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :
180
8. Klik Custom, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :
9. Masukkan KELOMPOK dan PERLAKUAN dengan mengklik tanda panah ko kotak Model, sehingga akan muncul tampilan berikut ini
181
10. Klik Continue, sehingga akan muncul tampilan berikut ini :
11. Klik kotak Post Hoc, sehingga muncul tampilan berikut ini
182
12. Masukkan PERLAKUAN dengan mengklik tanda panah ke kotak Post Hoc Test For
13. Klik kotak LSD, lalu klik Continue, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut
183
14. Klik Continue, akan muncul tampilan sebagai berikut :
15. Klik OK, akan muncul Output, yang merupakan hasil analisis sebagai berikut :
184
185
b. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ)Data Yang akan dianalisis dengan Uji Lanjutan Tukey
KELOMPOKPERLAKUAN I II III
JUMLAH
P0 7.83 7.63 8.28 23.74P1 8.95 9.38 10.55 28.88P2 11.1 13.45 10.83 35.38P3 9.23 8.18 9.55 26.96
JUMLAH 37.11 38.64 39.21 114.96
186
1. Buka Program SPSS, akan muncul tampilan berikut ini
2. Input data, sehingga muncul tampilan sebagai berikut ( langkah-langkah menginput data yang lebih lengkap, dapat dilihat pada Bab IV):
187
3. Klik Analyze, sehingga akan Nampak tampilan berikut :
4. Klik General Linear Model, sehingga akan muncul tampilan berikut ini
188
5. Klik Multivariate, sehingga akan muncul tampilan berikut ini
6. Masukkan data dengan mengklik tanda panah, HASIL ke kotak Dependent Variable dan KELOMPOK dan PERLAKUAN ke kotak Fixed
189
Factor(s), sehingga akan muncul tampilan berikut ini
7. Klik kotak Model, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :
8. Klik Custom, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :
190
9. Masukkan KELOMPOK dan PERLAKUAN dengan mengklik tanda panah ko kotak Model, sehingga akan muncul tampilan berikut ini
10. Klik Continue, sehingga akan muncul tampilan berikut ini :
191
11. Klik kotak Post Hoc, sehingga muncul tampilan berikut ini
12. Masukkan PERLAKUAN dengan mengklik tanda panah ke kotak Post Hoc Test For
192
13. Klik kotak Tukey, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut
14. Klik Continue, akan muncul tampilan sebagai berikut :
193
15. Klik OK, akan muncul Output, yang merupakan hasil analisis
194
c. Uji Student Neuman’s Keuls (SNK),
Data Yang akan dianalisis dengan Uji Lanjutan SNK
KELOMPOK
PERLAKUAN I II III JUMLAH
195
P0 7.83 7.63 8.28 23.74
P1 8.95 9.38 10.55 28.88
P2 11.1 13.45 10.83 35.38
P3 9.23 8.18 9.55 26.96
JUMLAH 37.11 38.64 39.21 114.96
1. Buka Program SPSS, akan muncul tampilan berikut ini
2. Input data, sehingga muncul tampilan sebagai berikut (input data yang lengkap dapat dilihat pada Bab IV):
196
3. Klik Analyze, sehingga akan Nampak tampilan berikut :
4. Klik General Linear Model, sehingga akan muncul tampilan berikut ini
197
5. Klik Multivariate, sehingga akan muncul tampilan berikut ini
6. Masukkan data dengan mengklik tanda panah, HASIL ke kotak Dependent Variable dan KELOMPOK dan PERLAKUAN ke kotak Fixed
198
Factor(s), sehingga akan muncul tampilan berikut ini
7. Klik kotak Model, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :
8. Klik Custom, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :
199
9. Masukkan KELOMPOK dan PERLAKUAN dengan mengklik tanda panah ko kotak Model, sehingga akan muncul tampilan berikut ini
10. Klik Continue, sehingga akan muncul tampilan berikut ini :
200
11. Klik kotak Post Hoc, sehingga muncul tampilan berikut ini
12. Masukkan PERLAKUAN dengan mengklik tanda panah ke kotak Post Hoc Test For
201
13. Klik kotak SNK, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut
14. Klik Continue, akan muncul tampilan sebagai berikut
202
15. Klik OK, akan muncul Output, yang merupakan hasil analisis
203
204