10 buku-rancob-uji lanjutan

32
173 BAB X UJI LANJUTAN 10.1 Teori dan Analisis Secara Manual Analisis data yang telah dilakukan akan menghasilkan kesimpulan apakah Ho atau H1 yang diterima setelah dilakukan uji F, untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perlakuan yang dicobakan. H 0 : μ 1 = μ 2 = μ 3 = μ 4 …….= µ n H 1 : μ 1 ≠ µ 2 ≠ µ 3 ≠ µ 4 ……. ≠ µ n Atau sekurang-kurangnya ada sepasang yang tidak sama Jika Ho diterima berarti semua perlakuan yang dicobakan memberikan pengaruh yang sama, tetapi jika H1 yang diterima berarti paling sedikit terdapat sepasang nilai tengah perlakuan yang berbeda. Untuk mengetahui pasangan perlakuan mana yang mempunyai nilai tengah yang berbeda tersebut, maka perlu dilakukan pengujian lanjutan untuk mengetahui perbedaan diantara nilai tengah perlakuan tersebut. Pengujian tersebut diistilahkan dengan uji lanjutan atau biasa juga disebut uji pembanding berganda atau Untuk melakukan uji lanjutan, digunakan beberapa jenis uji lanjutan. Setiap jenis uji lanjutan memerlukan kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi sehingga pengunaannya tidak boleh sembarang. Beberapa jenis uji lanjutan yang dapat digunakan antara lain: uji Beda Nyata Terkecil (BNT), uji Beda Nyata Jujur (BNJ), uji Student

description

uji lanjut

Transcript of 10 buku-rancob-uji lanjutan

Page 1: 10 buku-rancob-uji lanjutan

173

BAB X

UJI LANJUTAN

10.1 Teori dan Analisis Secara Manual

Analisis data yang telah dilakukan akan menghasilkan

kesimpulan apakah Ho atau H1 yang diterima setelah

dilakukan uji F, untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan perlakuan yang dicobakan.

H0 : µ1 = µ2 = µ3 = µ4 …….= µn

H1 : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 ≠ µ4 ……. ≠ µn

Atau sekurang-kurangnya ada sepasang

yang tidak sama

Jika Ho diterima berarti semua perlakuan yang

dicobakan memberikan pengaruh yang sama, tetapi jika

H1 yang diterima berarti paling sedikit terdapat sepasang

nilai tengah perlakuan yang berbeda. Untuk mengetahui

pasangan perlakuan mana yang mempunyai nilai tengah

yang berbeda tersebut, maka perlu dilakukan pengujian

lanjutan untuk mengetahui perbedaan diantara nilai tengah

perlakuan tersebut. Pengujian tersebut diistilahkan dengan

uji lanjutan atau biasa juga disebut uji pembanding

berganda atau

Untuk melakukan uji lanjutan, digunakan beberapa

jenis uji lanjutan. Setiap jenis uji lanjutan memerlukan

kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi sehingga

pengunaannya tidak boleh sembarang. Beberapa jenis uji

lanjutan yang dapat digunakan antara lain: uji Beda Nyata

Terkecil (BNT), uji Beda Nyata Jujur (BNJ), uji Student

Page 2: 10 buku-rancob-uji lanjutan

174

Neuman’s Keuls (SNK), uji Duncan’s Multiple Range Test

(DMRT), uji Dunnet’s, uji Scheffe, dan lain-lain.

Penggunaan uji lanjutan digunakan untuk mengetahui

pasangan perlakuan mana yang mempunyai nilai tengah

yang berbeda. Untuk menentukan jenis uji lanjutan yang

sesuai maka harus diperhatikan apakah uji yang akan

digunakan adalah untuk perbandingan yang bersifat

terencana atau tidak. Perbandingan terencana adalah

perbandingan yang memang direncanakan sebelum data

suatu percobaan diperoleh atau sebelum percobaan

dilakukan, sedangkan perbandingan tidak terencana

adalah perbandingan yang dilakukan setelah data

diperoleh.

Beberapa uji lanjutan yang sering digunakan adalah

sebagai berikut:

1. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

Salah satu prosedur uji yang paling sederhana

untuk menjawab pertanyaan tentang nilai tengah

perlakuan mana yang berbeda apabila H1 diterima

adalah uji beda nyata terkecil (Least Significant

Different = LSD).

Uji ini sangat cocok digunakan apabila pengujian

nilai tengah perlakuan yang akan dibandingkan

sebelumnya telah direncanakan. Tingkat ketepatan uji

BNT akan berkurang jika digunakan untuk menguji

semua kemungkinan pasangan nilai tengah perlakuan

(melakukan pembanding yang tidak terencana).

Beberapa aturan dasar yang perlu diperhatikan agar uji

Page 3: 10 buku-rancob-uji lanjutan

175

ini dapat digunakan secara efektif antara lain: gunakan

uji BNT hanya apabila F. Hitung > F. Tabel, tidak

menggunakan uji BNT untuk membandingkan semua

kombinasi pasangan nilai tengah perlakuan karena

hanya cocok untuk membandingkan dengan kontrol

atau tidak lebih dari lima perlakuan. Apabila setiap

perlakuan mempunyai ulangan yang sama yaitu r,

maka formula untuk perhitungan nilai pembanding (NP)

BNT pada taraf nyata α adalah:

NP BNTα = tα . √( 𝟐 𝑲𝑻 𝑮𝒂𝒍𝒂𝒕)

𝐫

Nilai tα dilihat pada tabel t dengan menggunakan

derajat bebas galat dan α yang digunakan.

Untuk menilai apakah dua nilai tengah perlakuan

berbeda secara statistika, maka bandingkan dengan

selisih (beda) dua nilai tengah perlakuan tersebut

dengan nilai BNT. Jika beda dua nilai tengah > nilai

BNT , maka dua nilai tengah dikatakan berbeda secara

nyata pada taraf α, sebaliknya jika beda dua nilai

tengah ≤ nilai NP BNT, maka dua nilai tengah

dikatakan tidak berbeda nyata.

2. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ)

Uji beda nyata jujur (BNJ) sering juga disebut uji

Turkey (Honestly Significant Difference = HSD). Tidak

seperti penggunaan uji BNT, uji BNJ dapat digunakan

untuk membandingkan semua pasangan perlakuan

yang ada.

Page 4: 10 buku-rancob-uji lanjutan

176

Penggunaan uji ini sangat sederhana karena

hanya menggunakan satu nilai untuk menguji semua

kombinasi perlakuan yang akan dibandingkan seperti

halnya pada uji BNT. Kriterium uji BNJ sama dengan uji

BNT. Apabila setiap perlakuan mempunyai ulangan

yang sama yaitu r, maka formula untuk perhitungan nilai

BNJ pada taraf nyata α adalah:

NP BNJα = qα (p, fe). √( 𝑲𝑻 𝑮𝒂𝒍𝒂𝒕)

𝐫

Nilai qα dilihat pada tabel BNJ dimana p adalah jumlah

perlakuan dan fe adalah derajat bebas galat.

3. Uji Student Neuman’s Keuls (SNK),

Uji Student Neuman’s Keuls , sering juga disebut

uji SNK. Tidak seperti penggunaan uji BNT, SNK

hampir sama dengan uji BNJ, dapat digunakan untuk

membandingkan semua pasangan perlakuan yang ada.

Penggunaan uji ini sangat sederhana karena

hanya menggunakan satu nilai untuk menguji semua

kombinasi perlakuan yang akan dibandingkan seperti

halnya pada uji BNT dan uji BNJ. Kriterium uji SNK

sama dengan uji BNT dan uji BNJ. Apabila setiap

perlakuan mempunyai ulangan yang sama yaitu r, maka

formula untuk perhitungan nilai SNK pada taraf nyata α

adalah:

NP SNKα = qα (p, fe). √( 𝑲𝑻 𝑮𝒂𝒍𝒂𝒕)

𝐫

Page 5: 10 buku-rancob-uji lanjutan

177

Nilai qα dilihat pada tabel q dimana p adalah jumlah

perlakuan dan fe adalah derajat bebas galat.

10.2 Analisis Dengan menggunakan Program SPSS

a. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

Data Yang akan dianalisis Uji Lanjutan LSD

KELOMPOK PERLAKUAN I II III JUMLAH

P0 7.83 7.63 8.28 23.74

P1 8.95 9.38 10.55 28.88

P2 11.1 13.45 10.83 35.38

P3 9.23 8.18 9.55 26.96

JUMLAH 37.11 38.64 39.21 114.96

1. Buka Program SPSS, akan muncul tampilan berikut

ini

Page 6: 10 buku-rancob-uji lanjutan

178

2. Input data, sehingga muncul tampilan sebagai

berikut : (cara menginput data selengkapnya dapat

dilihat pada Bab IV)

3. Klik Analyze, sehingga akan Nampak tampilan

berikut :

Page 7: 10 buku-rancob-uji lanjutan

179

4. Klik General Linear Model, sehingga akan muncul

tampilan berikut ini

5. Klik Multivariate, sehingga akan muncul tampilan

berikut ini

Page 8: 10 buku-rancob-uji lanjutan

180

6. Masukkan data dengan mengklik tanda panah,

HASIL ke kotak Dependent Variable dan

KELOMPOK dan PERLAKUAN ke kotak Fixed

Factor(s), sehingga akan muncul tampilan berikut

ini

7. Klik kotak Model, sehingga akan muncul tampilan

sebagai berikut :

Page 9: 10 buku-rancob-uji lanjutan

181

8. Klik Custom, sehingga akan muncul tampilan

sebagai berikut :

9. Masukkan KELOMPOK dan PERLAKUAN dengan

mengklik tanda panah ko kotak Model, sehingga

akan muncul tampilan berikut ini

Page 10: 10 buku-rancob-uji lanjutan

182

10. Klik Continue, sehingga akan muncul tampilan

berikut ini :

11. Klik kotak Post Hoc, sehingga muncul tampilan

berikut ini

Page 11: 10 buku-rancob-uji lanjutan

183

12. Masukkan PERLAKUAN dengan mengklik tanda

panah ke kotak Post Hoc Test For

13. Klik kotak LSD, lalu klik Continue, sehingga akan

muncul tampilan sebagai berikut

Page 12: 10 buku-rancob-uji lanjutan

184

14. Klik Continue, akan muncul tampilan sebagai

berikut :

15. Klik OK, akan muncul Output, yang merupakan

hasil analisis sebagai berikut :

Page 13: 10 buku-rancob-uji lanjutan

185

Page 14: 10 buku-rancob-uji lanjutan

186

b. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ)

Data Yang akan dianalisis dengan Uji Lanjutan Tukey

KELOMPOK

PERLAKUAN I II III JUMLAH

P0 7.83 7.63 8.28 23.74

P1 8.95 9.38 10.55 28.88

P2 11.1 13.45 10.83 35.38

P3 9.23 8.18 9.55 26.96

JUMLAH 37.11 38.64 39.21 114.96

1. Buka Program SPSS, akan muncul tampilan berikut

ini

Page 15: 10 buku-rancob-uji lanjutan

187

2. Input data, sehingga muncul tampilan sebagai

berikut ( langkah-langkah menginput data yang lebih

lengkap, dapat dilihat pada Bab IV):

3. Klik Analyze, sehingga akan Nampak tampilan

berikut :

Page 16: 10 buku-rancob-uji lanjutan

188

4. Klik General Linear Model, sehingga akan muncul

tampilan berikut ini

5. Klik Multivariate, sehingga akan muncul tampilan

berikut ini

Page 17: 10 buku-rancob-uji lanjutan

189

6. Masukkan data dengan mengklik tanda panah,

HASIL ke kotak Dependent Variable dan

KELOMPOK dan PERLAKUAN ke kotak Fixed

Factor(s), sehingga akan muncul tampilan berikut

ini

7. Klik kotak Model, sehingga akan muncul tampilan

sebagai berikut :

Page 18: 10 buku-rancob-uji lanjutan

190

8. Klik Custom, sehingga akan muncul tampilan

sebagai berikut :

9. Masukkan KELOMPOK dan PERLAKUAN dengan

mengklik tanda panah ko kotak Model, sehingga

akan muncul tampilan berikut ini

Page 19: 10 buku-rancob-uji lanjutan

191

10. Klik Continue, sehingga akan muncul tampilan

berikut ini :

11. Klik kotak Post Hoc, sehingga muncul tampilan

berikut ini

Page 20: 10 buku-rancob-uji lanjutan

192

12. Masukkan PERLAKUAN dengan mengklik tanda

panah ke kotak Post Hoc Test For

13. Klik kotak Tukey, sehingga akan muncul tampilan

sebagai berikut

Page 21: 10 buku-rancob-uji lanjutan

193

14. Klik Continue, akan muncul tampilan sebagai

berikut :

15. Klik OK, akan muncul Output, yang merupakan

hasil analisis

Page 22: 10 buku-rancob-uji lanjutan

194

Page 23: 10 buku-rancob-uji lanjutan

195

c. Uji Student Neuman’s Keuls (SNK),

Data Yang akan dianalisis dengan Uji Lanjutan SNK

KELOMPOK

PERLAKUAN I II III JUMLAH

P0 7.83 7.63 8.28 23.74

P1 8.95 9.38 10.55 28.88

P2 11.1 13.45 10.83 35.38

P3 9.23 8.18 9.55 26.96

JUMLAH 37.11 38.64 39.21 114.96

1. Buka Program SPSS, akan muncul tampilan berikut

ini

Page 24: 10 buku-rancob-uji lanjutan

196

2. Input data, sehingga muncul tampilan sebagai

berikut (input data yang lengkap dapat dilihat pada

Bab IV):

3. Klik Analyze, sehingga akan Nampak tampilan

berikut :

Page 25: 10 buku-rancob-uji lanjutan

197

4. Klik General Linear Model, sehingga akan muncul

tampilan berikut ini

5. Klik Multivariate, sehingga akan muncul tampilan

berikut ini

Page 26: 10 buku-rancob-uji lanjutan

198

6. Masukkan data dengan mengklik tanda panah,

HASIL ke kotak Dependent Variable dan

KELOMPOK dan PERLAKUAN ke kotak Fixed

Factor(s), sehingga akan muncul tampilan berikut

ini

7. Klik kotak Model, sehingga akan muncul tampilan

sebagai berikut :

Page 27: 10 buku-rancob-uji lanjutan

199

8. Klik Custom, sehingga akan muncul tampilan

sebagai berikut :

9. Masukkan KELOMPOK dan PERLAKUAN dengan

mengklik tanda panah ko kotak Model, sehingga

akan muncul tampilan berikut ini

Page 28: 10 buku-rancob-uji lanjutan

200

10. Klik Continue, sehingga akan muncul tampilan

berikut ini :

11. Klik kotak Post Hoc, sehingga muncul tampilan

berikut ini

Page 29: 10 buku-rancob-uji lanjutan

201

12. Masukkan PERLAKUAN dengan mengklik tanda

panah ke kotak Post Hoc Test For

13. Klik kotak SNK, sehingga akan muncul tampilan

sebagai berikut

Page 30: 10 buku-rancob-uji lanjutan

202

14. Klik Continue, akan muncul tampilan sebagai

berikut

15. Klik OK, akan muncul Output, yang merupakan

hasil analisis

Page 31: 10 buku-rancob-uji lanjutan

203

Page 32: 10 buku-rancob-uji lanjutan

204