Post on 16-Feb-2015
description
Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum
Ali Masduqi
Penyediaan Air Minum Aspek Teknis Unit Air Baku
Unit Produksi
Unit Distribusi
Unit Pelayanan
Unit Pengelolaan
Aspek Keuangan
Aspek Sosial Tanggap Kebutuhan
Partisipasi Masyarakat
Sosial Budaya
Aspek Institusi 7 November 2011 2
Basis Pembangunan
• Lembaga PDAM
• Masyarakat Swakelola oleh masyarakat
7 November 2011 3
sistem penyediaan air minum
• sistem penyediaan air minum merupakan kesatuan fisik (teknis) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum.
• Aspek teknis mencakup unit air baku, unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan, dan unit pengelolaan.
• Aspek non-teknis mencakup pembiayaan/keuangan, sosial, dan institusi
Unit Air Baku
Sumber air untuk penyediaan air minum:
• Air tanah (groundwater):
– akifer tertekan (confined aquifer)
– akifer bebas (unconfined aquifer)
• Air permukaan (danau, waduk, sungai, rawa)
• Air hujan
Air tanah
Air permukaan
Ketersediaan air permukaan bergantung pada:
• curah hujan,
• kondisi tutupan lahan sepanjang DAS,
• keberadaan bendungan
Intake Air permukaan
Air hujan
Komponen rainwater harvesting:
• Permukaan tangkapan (misal atap rumah);
• Gutter (talang): saluran air dari atap ke tangki;
• Penangkap daun, pencuci atap, dan pengalih aliran (bila air kotor, terutama pada hujan pertama);
• Tangki penyimpanan atau cistern;
• Jalur pengiriman dari tangki ke pengguna (dengan pompa atau gravitasi);
• Sistem pengolahan, bila digunakan sebagai air minum.
Air hujan
Unit Produksi
• Sumur bor
• Mata air
• Instalasi pengolahan
pengolahan air
konfigurasi pengolahan air:
–Centralized treatment – air diolah pada satu lokasi (terpusat) sebelum ke sistem distribusi;
–Point of entry – air diolah di tempat masuknya air ke rumah atau gedung;
–Point of use – air diolah hanya di kran tertentu untuk dikonsumsi.
Unit Distribusi
• merupakan unit yang mendistribusikan air dari unit produksi ke unit pelayanan di pelanggan
• terdiri atas tangki penyimpanan, pompa, jaringan pipa, dan perlengkapannya
Unit Pelayanan • merupakan ujung terakhir dari sistem yang
langsung bersentuhan dengan pelanggan.
• sambungan rumah dan hidran umum.
• Keandalan sistem penyediaan air bersih dapat dilihat dari indikator terpenuhinya kebutuhan air di unit pelayanan yang ditinjau dari aspek kualitas, kuantitas, dan kontinyuitas.
• Kualitas air yang baik di unit pelayanan menunjukkan bahwa kualitas air di unit air baku, unit produksi, dan unit distribusi juga baik.
Pengembangan Sistem
Alur Pengembangan
Perkiraan kehilangan air
Kapasitas Sumber Air
Kapasitas produksi/pengolahan
Kapasitas distribusi
Jumlah pelanggan (sambungan)
Target pelayanan
Lingkup Pengembangan
• Ujung tombak pengembangan Unit Pelayanan
• Pengembangan dapat berarti:
–Penambahan coverage area
–Penambahan jumlah pelanggan tanpa menambah coverage area
–Rehabilitasi/revitalisasi jaringan perpipaan
–Uprating unit produksi
RPJMN 2009-2014 SEKTOR AIR MINUM PROGRAM/KEGI
ATAN
PRIORITAS
SASARAN (Hasil
outcomes/Output yang
diharapkan)
INDIKATOR
TARGET
2010 2014
Pengaturan,
Pembinaan,
Pengawasan,
Pengembangan
Sumber Pembiayaan
dan Pola Investasi,
serta Pengembangan
Sistem Penyediaan
Air Minum
peningkatan pelayanan air minum di
4.650 desa, 577 kawasan MBR
perkotaan, 820 IKK, 100 kawasan
khusus (pemekaran, pulau terluar,
perbatasan, terpencil, dan KAPET),
dan 53 kawasan pelabuhan
perikanan
Jumlah desa, kawasan MBR
perkotaan,IKK, dan kawasan khusus
(pemekaran, pulau terluar, perbatasan,
terpencil, dan KAPET) yang terfasilitasi
1.472 desa, 74 kawasan
MBR perkotaan, 144
IKK, 18 kawasan
khusus, dan 13 kawasan
pelabuhan perikanan
4.650 desa, 577 kawasan
MBR perkotaan, 820 IKK,
100 kawasan khusus
(pemekaran, pulau terluar,
perbatasan, terpencil, dan
KAPET), dan 53 kawasan
pelabuhan perikanan
pembinaan bagi 185 PDAM dan
225 non-PDAM
Jumlah PDAM dan non-PDAM yang
memperoleh pembinaan
pembinaan 35 PDAM
dan 30 non-PDAM
Pembinaan bagi 185 PDAM
dan 225 non-PDAM
Rencana Induk SPAM di 200
kab/kota
Jumlah Rencana Induk SPAM yang
telah ditetapkan
30 kab/kota 200 kab/kota
diklat bagi penyelenggara air
minum di 100 kab/kota dan monev
di 299 kab/kota
Jumlah penyelenggaraan pelatihan
(Diklat) teknis dan jumlah monev
pengembangan air minum
18 kab/kota, 50 kab/kota Diklat bagi penyelenggara air
minum di 100 kab/kota dan
monev di 299 kab/kota
22 NSPK air minum dan NSPK
dalam Perda di 100 kab/kota
Jumlah NSPK tersusun dan jumlah
kab/kota yang menyelenggarakan
pengembangan SPAM sesuai NSPK
4 NSPK 22 NSPK air minum dan
NSPK
dalam Perda di 100 kab/kota
fasilitasi pinjaman bank bagi 107
PDAM, prastudi KPS di 23 PDAM ,
dan 9 laporan studi alternatif
pembiayaan pengembangan SPAM
Jumlah laporan pra studi kelayakan KPS
dan studi alternatif pembiayaan
20 PDAM terfasilitasi
pinjaman bank, 3
PDAM prastudi KPS
107 PDAM terfasilitasi
pinjaman bank, prastudi KPS
di 23 PDAM , dan 9 laporan
studi alternatif pembiayaan
pengembangan SPAM
kampanye hemat air di 32 provinsi
dan percontohan reuse dan daur
ulang air limbah di 8 lokasi
Jumlah aktivitas reuse/daur ulang air,
jumlah provinsi yang melakukan
kampanye
32 provinsi 32 provinsi dan 8 lokasi
7 November 2011 18
Perencanaan
pengembangan
SPAM
Dasar Hukum
PP No. 16/2005: Pengembangan SPAM
Peraturan Menteri PU No. 18/PRT/M/2007:
Penyelenggaraan Pengembangan SPAM
Ruang Lingkup
Perencanaan pengembangan SPAM terdiri
dari:
Rencana Induk Pengembangan SPAM,
Studi Kelayakan Pengembangan SPAM,
Perencanaan Teknis Pengembangan
SPAM;
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN SPAM
Perencanaan pengembangan SPAM disusun mengacu pada Kebijakan dan Strategi Pengembangan SPAM.
Pemerintah Daerah wajib menyusun Kebijakan dan Strategi Pengembangan SPAM Daerah mengacu pada Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan SPAM
Kebijakan dan Strategi Pengembangan SPAM Daerah antara lain memuat rencana strategis dan program pengembangan SPAM
Rencana Induk Pengembangan SPAM
Pengertian
Rencana induk pengembangan SPAM
adalah suatu rencana jangka panjang (15-
20 tahun) yang merupakan bagian atau
tahap awal dari perencanaan air minum
jaringan perpipaan dan bukan jaringan
perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan
air minum
Penyusunan RIP SPAM
Rencana induk pengembangan SPAM
dapat berupa:
– Rencana induk pengembangan SPAM di
Dalam Satu Wilayah Administrasi Kabupaten
atau Kota;
– Rencana induk pengembangan SPAM Lintas
Kabupaten dan/atau Kota;
– Rencana induk pengembangan SPAM Lintas
Provinsi.
Rencana Umum
Pengumpulan data sekunder sebagai dasar perencanaan
Evaluasi sistem eksisting
Identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan
Perkiraan kebutuhan air
Identifikasi air baku
Alternatif pengembangan
Kelembagaan dan sumberdaya manusia
Pilihan alternatif sistem
Rencana pengembangan
Rencana Jaringan
Penentuan daerah pelayanan
Pengumpulan data pada daerah pelayanan
Gambar sistem jaringan distribusi utama
Penentuan kebutuhan air setiap titik simpul
Penentuan diameter pipa dan perhitungan
hidrolis
Program dan Kegiatan Pengembangan
Pengembangan cakupan SPAM jaringan
perpipaan
Pengembangan SPAM bukan jaringan
perpipaan terlindungi menjadi SPAM jaringan
perpipaan
Pengembangan SPAM bukan jaringan
perpipaan tidak terlindungi menjadi terlindungi
Kriteria dan Standar Pelayanan
Tersedianya air dalam jumlah cukup dan kualitas
memenuhi standar
Tersedianya air berkesinambungan dengan
harga terjangkau
Strategi:
Pemanfaatan idle capacity
Pengurangan air tak berekening
Pengembangan baru (peningkatan produksi atau
perluasan sistem)
Volume
Input
Sistem
Konsumsi
Resmi
Konsumsi
Resmi
Berekening
Konsumsi Bermeter
Berekening Air
Berekening
(AR) Konsumsi Tak Bermeter
Berekening
Konsumsi
Resmi
Tak
Berekening
Konsumsi Bermeter Tak
Berekening
Air Tak
Berekening
(ATR)
Konsumsi Tak Bermeter Tak
Berekening
Kehilangan
Air
Kehilangan
Non-Fisik /
Non-Teknis
Konsumsi Tak Resmi
Ketidakakuratan meter dan
kesalahan penanganan data
Kehilangan
Fisik /
Teknis
Kebocoran pada pipa
transmisi dan pipa induk
Kebocoran dan luapan pada
resrvoir
Kebocoran pada pipa dinas
hingga meter pelanggan
Rencana Sumber dan Alokasi Air Baku
Penentuan kebutuhan air:
– Proyeksi penduduk selama periode perencanaan (interval 5
tahun)
– Identifikasi jenis penggunaan non-domestik
– Pemakaian air untuk setiap jenis penggunaan
– Perhitungan kebutuhan air (domestik & non-domestik)
– Kehilangan air fisik (maks 15%)
Penentuan sumber air baku yang akan dipilih sesuai
hasil investigasi
– Rencana alokasi air baku sebesar 130% dari kebutuhan air
rata-rata
Rencana Keterpaduan dengan PS
Sanitasi
Air limbah berpotensi mencemari air baku
Sampah menghasilkan leachate yang berpotensi
mencemari air baku
Penurunan kualitas air baku meningkatkan biaya
pengolahan (Rp 970/m3 setiap peningkatan BOD
1 mg/L)
Rencana Pembiayaan dan Pola
Investasi
Sumber dana
Kemampuan dan kemauan masyarakat
Kemampuan keuangan daerah
Rencana Pengembangan Kelembagaan
Pengkajian perundang-undangan
Kajian batas administrasi, tugas dan kewenangan instansi tertentu, mekanisme pendanaan, kebiasaan atau adat istiadat masyarakat
Kajian struktur organisasi yang ada
Rencana pengembangan kelembagaan yang mampu mengelola SPAM yang direncanakan
Studi Kelayakan Pengembangan SPAM
Pengertian
Studi kelayakan pengembangan SPAM
adalah suatu studi untuk mengetahui
tingkat kelayakan usulan pembangunan
sistem penyediaan air minum di suatu
wilayah pelayanan ditinjau dari aspek
teknis teknologis, lingkungan, sosial,
budaya, ekonomi, kelembagaan, dan
finansial.
Penyusunan SKP SPAM
Studi kelayakan pengembangan SPAM disusun berdasarkan:
– Rencana induk pengembangan SPAM yang telah ditetapkan
– Hasil kajian kelayakan teknis teknologis, lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, kelembagaan, dan finansial
– Kajian sumber pembiayaan.
Studi kelayakan pengembangan SPAM dapat berupa:
– Studi Kelayakan Lengkap
– Studi Kelayakan Sederhana
– Justifikasi Teknis dan Biaya
Muatan Studi Kelayakan
Studi Kelayakan Lengkap: kajian kelayakan terhadap suatu
kegiatan pengembangan sebagian atau seluruh SPAM yang
mempunyai pengaruh atau dipengaruhi oleh perkembangan
finansial, ekonomi, teknis, dan lingkungan pada area kajian,
serta perkiraan besaran cakupan layanan lebih besar dari 10.000
jiwa.
Studi Kelayakan Sederhana: kajian kelayakan terhadap suatu
kegiatan pengembangan sebagian SPAM yang mempunyai
pengaruh atau dipengaruhi oleh perkembangan finansial,
ekonomi, teknis, dan lingkungan pada area kajian, serta
perkiraan besaran cakupan layanan sampai dengan 10.000 jiwa.
Justifikasi Teknis dan Biaya: kajian kelayakan teknis dan biaya
terhadap suatu kegiatan peningkatan sebagian SPAM.
Studi Kelayakan Lengkap
Perencanaan SPAM yang ada
Perkiraan kebutuhan air minum
Kondisi sosial, budaya, ekonomi
Kelembagaan
Data sumber air baku
Program pengembangan dan strategi pelaksanaan
Analisis dampak lingkungan
Rencanan operasi dan pemeliharaan
Perkiraan biaya proyek
Analisis keuangan dan ekonomi
Studi Kelayakan Sederhana
Perencanaan SPAM yang ada
Perkiraan kebutuhan air minum
Kondisi sosial, budaya, ekonomi
Data sumber air baku
Upaya Pengelolaan dan Pemantauan lingkungan (UKL/UPL)
Rencanan operasi dan pemeliharaan
Perkiraan biaya proyek
Analisis keuangan dan ekonomi
Kajian sumber pembiayaan
Justifikasi Teknis dan Biaya
Perencanaan SPAM yang ada
Rencanan operasi dan pemeliharaan
Perkiraan biaya proyek
Kajian sumber pembiayaan
Perencanaan Teknis Pengembangan SPAM
Pengertian
Perencanaan teknis terinci pengembangan
SPAM adalah suatu rencana rinci pembangunan
SPAM di suatu kota atau kawasan meliputi unit
air baku, unit produksi, unit distribusi, dan unit
pelayanan.
Penyusunan PTP SPAM
PTP SPAM disusun berdasarkan RIP-SPAM yang telah
ditetapkan, hasil studi kelayakan, jadwal pelaksanaan
konstruksi, dan kepastian sumber pembiayaan serta
hasil konsultasi teknis dengan dinas teknis terkait.
PTP SPAM disusun dengan memperhatikan aspek-
aspek keterpaduan dengan pengembangan prasarana
dan sarana sanitasi.
Aspek-aspek keterpaduan tsb digunakan sebagai
masukan pada perencanaan teknis pengembangan
prasarana dan sarana sanitasi yang merupakan akibat
dari pengembangan SPAM.
Muatan Perencanaan Teknis
Rancangan detil kegiatan
Perhitungan dan gambar teknis
Spesifikasi teknis
Rencana anggaran biaya
Analisis harga satuan
Tahapan dan jadwal pelaksanaan
Dokumen pelaksanaan kegiatan