Post on 31-Jan-2016
description
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
(K3)
Suma’mur (1981); masalah K3 pada umumnya sama tuanya dengan kehidupan manusia
Hamurabi (Raja Babilonia, pada abad ke 17) SM telah membuat aturan dalam negaranya tentang hukuman bagi ahli bangunan, yang bangunannya mengalami kegagalan
5 abad kemudian (zaman Mozai) dibuat aturan lagi bahwa ahli bangunan tidak hanya bertanggung jawab terhadap bangunannya, tetapi juga terhadap para pekerja yang terlibat
Kemudian konsep ini meluas ke Yunani dan Romawi
Sejarah K3
• Era revolusi industri (abad 18)– Perubahan sistem kerja – Penggunaan tenaga mesin– Pengenalan metode baru pengolahan bahan baku– Pengorganisasian pekerjaan–Muncul penyakit yg berhubungan dengan pemajanan
• Era industrialisasi– Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi
(APD, safety device dan alat-alat pengaman)• Era Manajemen– Heirich (1931), teori domino– Bird and German, teori Loss Causation Model– ISO, SMK3 dll
Latar Belakang Perlunya K3
Runtuhnya Crane di Pacific Place, SCBD
Runtuhnya Crane di Pacific Place, SCBD
Keselamatan kerja adalah sebuah kondisi di mana para karyawan terlindungi dari cedera yang disebabkan oleh berbagai kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
Kesehatan kerja adalah sebuah kondisi di mana para karyawan terbebas dari berbagai penyakit fisik dan emosional yang disebabkan oleh pekerjaan
Defenisi
BiayaMutu
WaktuK3
ASPEK PRODUKSI
Bersifat sangat kompleks, multi disiplin ilmu dan gaya seni arsitektur;
Melibatkan banyak tenaga kerja kasar dan berpendidikan relatif rendah;
Masa kerja terbatas;
Intensitas kerja yang tinggi;
Menggunakan peralatan kerja beragam dan berpotensi bahaya
Karakteristik Kegiatan Konstruksi
ConstructionAccident
Equipment Failures
Temporary Support Failure
Structure Failure
Individual Failure
10
Safety
Safe for People
Safe for Public
Safe for Propertie
s
Safe for Environm
ent
11
DASAR HUKUMKEBIJAKAN PEMERINTAH – K3 KONSTRUKSI
PENYELENGGARAAN K3
- UU No. 1/1970 (Keselamatan Kerja)- UU No. 20/1992 (Kelistrikan)- UU No. 23/1992 (Kesehatan)- UU No. 18/1999 (Jasa Konstruksi) - UU No. 28/2002 (Bangunan Gedung)- UU No. 13/2003 (Ketenagakerjaan)
- S.K.B. MEN. NAKER & MEN. PU No. 174/MEN/1986 & No. 104/KPTS/1986- KEP.MEN.KIMPRASWIL No.384/KPTS/M/2004 (Pedoman Teknis K3
pada tempat kegiatan konstruksi bendungan)
- SE. MEN.PU No. 03/SE/M/2005- SE. MEN.PU No. UM.03.01-Mn/451- S.E.MEN. PU NO.08/SE/M/2004 (Penerapan
K3)- S.E. MENTERI P.U. No. 08/SK/M/2005 tgl.13
Maret2006- Permen PU No. 09/PRT/M/2008 ttg Pedoman
SMK3 Konst. Bid. PU ( 1 Juli 2008 )
KEPPRES 80/2000Pengadaan Barang/JasaPemerintah yg telah dirubahbeberapa kali (terakhir Perubahan ke IV Perpres 8/2006
- Permenaker No.01/MEN/1980 (K3 Konstruksi Bangunan)- Permenaker No.5/1996 (SMK3)- Inst. Menaker No 01/1992 (Pemeriksaan Unit Organisasi K3)- SK Dirjen PPK No. 20DJPPK/VI/2004 (Ahli K3)
Intinya : K3 adalah suatu yang penting dan wajib untuk dilaksanakan
Konstruksi 32 % Manufaktur 31,6 % Transportasi 9,3 % Kehutanan 3,8 % Pertambangan 2,6 % Lain-lain 20,7 %
Kecelakaan Kerja per Sektor
Sosialisasi K3
# Kecelakaan kerja fatal / 100,000 pekerja
Perbandingan Tingkat Kecelakaan Kerja Fatal tahun
2002
Indonesia 23
Angka Kecelakaan KerjaDi Beberapa Negara
Country / Region Occupational Fatality Rate #
Sweden 1.2
United Kingdom 1.3
Australia 2.0
USA (2000) 2.2
EU15 Average 2.5
Japan 2.6
Singapore (2004) 4.9
Taiwan (2001) 6.9
Hong Kong SAR 8.6
Malaysia 10.8
Sumber: MOM, Singapore
Shipbuilding and ship-repairing
13%
General Factories33%
Construction54%
3 Industri utama yang menyubang kecelakaan industri yang fatal 2002 -
2005
Ship building & Ship Repairing
13%
Construction
33%
General Factories
54%
Institution of occupatioanal safety and healt (IOSH), bahwa pada tahun 2013 di Indonesia tidak kurang dari 6 pekerja yang meninggal dunia setiap hari
ILO, rata-rata 99.000 kasus kecelakaan kerja pertahun di Indonesia dan 70% berakibat fatal yang berakibat kematian atau cacat
Angka Kecelakaan Kerja
menurut jenis kecelakaan◦ Terjatuh◦ Tertimpa benda◦ Tertumbuk atau terkena benda-benda◦ Terjepit oleh benda◦ Pengaruh suhu tinggi◦ Terkena arus listrik◦ Kontak bahan-bahan berbahaya atau radiasi
Macam-Macam Kecelakaan Kerja
menurut penyebab◦ Mesin, misalnya: mesin pembangkit tenaga
listrik, mesin penggergajian kayu,dan sebagainya.
◦ Alat angkut, misalnya: alat angkut darat, alat angkut air.
◦ Bahan-bahan, zat-zat, dan radiasi, misalya : bahan peledak, gas, zat-zat kimia, dan sebagainya.
◦ Lingkungan kerja (di luar bangunan, di dalam bangunan dan di bawah tanah).
◦ Penyebab lain yang belum masuk tersebut di atas.
Macam-Macam Kecelakaan Kerja
menurut luka atau kelainan• Patah tulang• Dislokasi (keseleo)• Regang otot (urat)• Memar dan luka dalam yang lain• Amputasi• Luka di permukaan• Gegar dan remuk• Luka bakar• Keracunan-keracunan mendadak• Pengaruh radiasi• Lain-lain
Macam-Macam Kecelakaan Kerja
Perilaku yang tidak aman (Unsafe Act)melingkupi: sembrono dan tidak hati-hati tidak mematuhi peraturan kondisi badan yang lemah dll
Kondisi yang tidak aman (Unsafe Condition)termasuk didalamnya lingkungan dan alat-alat yang digunakan
Penyebab Kecelakaan Kerja
Piramida Kecelakaan Kerja
Accident Cost
Kecelakaan Freeport
Kecelakaan Freeport
Teori Domino Heirich1. Cedera disebabkan oleh kecelakaan.2. Kecelakaan disebabkan oleh tindakan dan
kondisi yang tidak aman.3. Aksi dan kondisi yang tidak aman disebabkan
oleh kelalaian individu.4. Kelalaian individu disebabkan oleh lingkungan
sosial dan kebiasaan.
Konsep Dasar Pencegahan Kecelakaan
Teori Domino Frank E. Bird 1. Cedera disebabkan oleh kecelakaan.2. Untuk tiap kecelakaan, terdapat penyebab
langsung yang berhubungan dengan kesalahan operasional.
3. Kesalahan operasional hanya merupakan penyebab dasar yang berhubungan dengan kekeliruan manajemen.
4. Ketiadaan sistem kontrol yang efektif mengakibatkan timbulnya faktor ditunjuk sebagai penyebab dasar kecelakaan
Konsep Dasar Pencegahan Kecelakaan
Perilaku keselamatan pekerja bergantung pada tiga faktor utama, yaitu:
Faktor terhadap kecenderungan yang berhubungan pengetahuan, karakteristik pribadi dari pekerja,
Faktor kemampuan yang berhubungan dengan ketersediaan dari pelatihan, peralatan dan pedoman keselamatan, dan
Teori Dedobbeleer
Faktor penguat yang berhubungan dengan sikap manajemen terhadap keselamatan, pelaksanaan atasan atas praktek dan kondisi keselamatan, dan sikap pekerja terhadap keselamatan.
Teori Dedobbeleer
Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera dan atau penyakit akibat kerja (PAK).
Sumber1. Manusia.2. Mesin.3. Material.4. Metode.5. Lingkungan.
Jenis6. Tindakan.7. Kondisi.
Bahaya K3
Faktor1. Biologi (bakteri, virus, jamur, tanaman, binatang).2. Kimia (bahan/material/cairan/gas/uap/debu beracun,
reaktif, radioaktif, mudah meledak/terbakar, iritan, korosif).
3. Fisik/mekanik (ketinggian, konstruksi, mesin/alat/kendaraan/alat berat, ruang terbatas, tekanan, kebisingan, suhu, cahaya, listrik, getaran, radiasi).
4. Biomekanik (gerakan berulang, postur/posisi kerja, pengangkutan manual, desain tempat keja/alat/mesin).
5. Psikologi/sosial (stress, kekerasan, pelecehan, pengucilan, lingkungan, emosi negatif).
Bahaya K3
PengertianKejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian) dapat terjadi. Termasuk insiden ialah keadaan darurat.
Kecelakaan KerjaInsiden yang menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian).
Nearmiss (hampir celaka)Insiden yang tidak menyebabkan menyebabkancedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupunkefatalan (kematian).
Insiden
Stupidity at Work…